i
ABSTRAK
Muhammad Khadafi, 210110090278, 2015, Wacana Kemenangan Jokowi Berdasarkan Hasil Hitung Cepat Pilpres 2014 di Majalah Berita Mingguan Tempo. Analisis Wacana Kritis dengan Model Norman Fairclough terhadap laporan utama “Jokowi!” 14 - 20 Juli 2014, dengan pembimbing utama Dr. H. Aceng Abdullah, Drs., M.Si. dan pembimbing pendamping Efi Fadilah, S.Sos., M.Pd. Prodi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran.
Penelitian ini bermula dari Pilpres 2014 yang menjadi semakin menarik dengan munculnya perbedaan hasil hitung cepat. Dari dua belas lembaga survei, ada delapan lembaga yang mengunggulkan Jokowi, sementara empat lembaga mengunggulkan Prabowo.
Di tengah perdebatan, MBM Tempo menyimpulkan kemenangan milik Jokowi-JK berdasarkan hasil hitung cepat delapan lembaga survei dan juga dengan mengerdilkan 4 lembaga survei yang mengunggulkan Prabowo. Padahal dengan pembuktian seilmiah apapun, hitung cepat bukanlah hasil resmi dari KPU.
Dalam metode analisis wacana kritis model Norman Fairclough. Terdapat tiga langkah penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap teks berita di majalah Tempo. Pertama, penelitian terhadap teks. Penelitian ini menggunakan metode kritik linguistik dalam menganalisis teks yang dihadirkan oleh laporan utama MBM Tempo “Jokowi!” 14 - 20 Juli 2014. Kedua, penelitian terhadap praktik diskursus dalam produksi dan konsumsi berita. Penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara mendalam terhadap wartawan yang memproduksi berita. Ketiga, penelitian terhadap aspek konteks sosial. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan wawancara, studi pustaka, dan penelusuran berita-berita terkait.
ii ABSTRACT
Muhammad Khadafi, 210110090278, Discourse of Jokowi’s Victory Based on A Quick Count in the Weekly News Magazine Tempo, Critical Discourse Analysis (CDA) from Norman Fairclough in Tempo’sheadline “Jokowi!” July 14-20 2014 with main counsellor, Dr. H. Aceng Abdullah, Drs., M.Si. and associating counsellor, Efi Fadilah, S.Sos., M.Pd. Department of Journalism, Faculty of Communication, Padjadjaran University.
Presidential Election in 2014 becoming more and more atractive with the twisted results of quick count. Eight of twelve survey agency favored Jokowi as the winner of presidential election, while the remaining four had Prabowo as the winner.
Meanwhile in the middle of debate, Tempo magazine issued the edition which contain the main report about Jokowi’s victory based on a quick count survey, even though with any scientific proof, quick count was not official KPU recapitulation. Tempo as a media also labeled the other four survey as incompentent agency.
In this critical discourse analysis method from Norman Fairclough, there are three research steps conducted by the writer toward text in Tempo. First, critical ligustic to analyzed the text presented by Tempo magazine’s headline “Jokowi!” July 14-20 2014. Secondly the research toward cognition of the journalist who wrote the text. This research held by depth interview with the journalists. And third, research toward social context aspect. This step conducted by references studies and news seeking related to this research. And so by analyzing practices of power that controling mass media.