ABSTRAK
BATAS MAKSIMAL PENYEDIAAN LAHAN TANAH PERUMAHAN OLEH PENGEMBANG ORANG PERSEORANGAN DALAM SATU LINGKUNGAN
SIAP BANGUN (LISIBA) DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN Retsza Megantara
110110060069
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas maksimal penyediaan lahan tanah perumahan dalam satu Lingkungan Siap Bangun (Lisiba) yang diselenggarakan oleh pengembang orang perseorangan. Regulasi mengenai Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan implementasinya di lapangan tidak bergerak sejalan, akhir-akhir ini sering dijumpai perumahan-perumahan yang luas areanya hanya sebesar satu atau dua blok saja, perumahan seperti ini biasanya diselenggarakan oleh pengembang orang perseorangan dengan modalnya yang relatif kecil serta tenaga kerja yang sedikit. Pengembang ini umumnya mendaftarkan status hak atas tanahnya dengan sertifikat hak milik yang seharusnya hanya boleh dimiliki maksimal sebesar lima ribu m2 saja sesuai dengan Keputusan Menteri Agraria Nomor 6 Tahun 1996 yang dapat diasumsikan sebagai lex specialist dari Undang–Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, namun dalam kenyataannya hal ini belum terimplementasikan dengan sempurna sehingga timbul ketidak harmonisan antara peraturan dan keadaan di masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis empiris. Data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan secara yuridis normatif, yang akan menggambarkan, memaparkan serta mengungkapkan berapa sesungguhnya batas maksimal penyediaan lahan tanah perumahan dalam satu Lisiba yang diselenggarakan oleh pengembang orang perseorangan.
ABSTRACT
MAXIMUM BOUNDARY ON PROVISION RESIDENTIAL LAND BY INDIVIDUAL DEVELOPER IN ONE READY TO BUILD NEIGHBORHOOD
IN THE APPLICATION OF RESIDENTIAL AND SETTLEMENT AREAS LAWS
Retsza Megantara 110110060069
This study aims to determine the maximum supply of housing land in the Environment Ready to Build held by individual developers. Regulation of the Housing and Settlement Region with its implementation on the ground is not moving in line, late common-residential housing, the area is only for one or two blocks away, houses like this are usually organized by individual developers with a relatively small capital and labor little work. Developers are generally listed with the status of their land rights land title that should only be owned by a maximum of five thousand m2 only in accordance with the Decree of the Minister of Agrarian No. 6 of 1996 which can be assumed as lex specialist of Law No. 1 of 2011 on Housing and Settlement area, but in reality this has not been implemented properly causing disharmony between state regulation and in the community.
This study uses empirical juridical approach. The data used are primary data and secondary data. The data were analyzed normative, which will describe, explain and express how truly limit the supply of housing land in the organized by individual developers.