• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Fisika

Oleh : Ari Setiawan

1005147

DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Oleh

Ari Setiawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Ari Setiawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,

(3)
(4)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP

Ari Setiawan NIM. 1005147

Pembimbing I : Dr. Setiya Utari, M.Si.

Pembimbing II : Ika Mustika Sari, S.Pd., M.Pfis.

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI

ABSTRAK

(5)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP

Ari Setiawan NIM. 1005147

Pembimbing I : Dr. Setiya Utari, M.Si.

Pembimbing II : Ika Mustika Sari, S.Pd., M.Pfis.

Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI

ABSTRACT

(6)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam pembelajaran di sekolah sangat penting bagi guru untuk menentukan

metode atau cara yang baik untuk dapat menyampaikan materi pada siswa agar

tujuan dari suatu pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, guru juga bertanggung

jawab dalam menilai setiap hasil kerja siswa serta perkembangan yang dialami

oleh siswanya. Proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran seperti dua sisi

dari suatu koin, kedua unsur tersebut harus dilakukan secara baik agar

pembelajaran yang dilakukan dapat berguna bagi siswa dan guru.

Sistem pembelajaran di sekolah memuat berbagai mata pelajaran, salah

satunya adalah sains atau IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Menurut Hofstein dan

Rosenfeld (1996) dalam melakukan pembelajaran sains di sekolah, materi dan

strategi pembelajaran harus disesuikan dengan kemampuan dan bakat yang

berbeda-beda dari siswa. Tujuan pembelajaran sains secara keseluruhan haruslah

menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi siswa sehingga siswa dapat

berpartisipasi aktif baik secara fisik maupun fikirannya melalui eksperimen

hands-on’ dan refleksi „minds-on‟. Dengan demikian siswa akan mendapatkan

hasil dari proses pembelajaran yang berguna dan bermanfaat. Siswa tidak hanya

dapat mengetahui materi-materi atau konsep-konsep yang ada dalam sains, tetapi

merasakan dan mengalami bahwa konsep-konsep tersebut ada dan benar.

Sehingga pemahaman siswa mengenai suatu konsep tentang alam menjadi lebih

mendalam.

Untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami suatu materi

diperlukan teknik penilaian yang baik. Penilaian atau asesmen yang baik adalah

asesmen yang dapat menggambarkan berbagai kemampuan siswa dan dapat

memberikan rasa keadilan bagi siswa. Menurut Arifin (2009), asesmen yang baik

harus memenuhi beberapa prinsip yaitu, kontinuitas, komprehensif, adil dan

(7)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling

melengkapi dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Untuk memastikan proses pembelajaran dan penggunaan teknik asesmen

yang diterapkan disekolah, dilakukan sebuah studi pendahuluan melalui observasi

kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas dan wawancara kepada

guru. Setelah melakukan studi pendahuluan ditemukan bahwa:

1. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA mengenai asesmen yang

digunakan di sekolah ditemukan bahwa guru lebih banyak melakukan

penilaian berupa tes. Guru sangat jarang memberikan tugas berupa non tes,

akibatnya kemampuan siswa yang dapat dinilai hanyalah kemampuan

kognitif. Sedangkan untuk penilaian sikap siswa guru melakukan penilaian

dengan observasi, tetapi dalam kegiatan observasi tersebut guru hanya dapat

mengamati siswa-siswa yang bersikap menonjol. Sedangkan siswa yang

kurang menonjol tidak dapat teramati dengan baik. Hal tersebut dirasa

penilaian yang guru lakukan tidak memberikan penilaian yang adil bagi

siswa.

2. Hasil wawancara dengan guru mengenai pemahaman guru terhadap asesmen

portofolio ditemukan bahwa secara umum guru sudah mengerti mengenai

asesmen portofolio tetapi masih enggan untuk menerapkan asesmen

portofolio. Hal tersebut diakibatkan karena asesmen portofolio dirasa masih

sulit untuk diterapkan terkit dengan perkembangn proses yang di ukur dan

administrsinya terutama untuk kelas besar, serta penerapan asesmen

portofolio memakan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan

metode lainnya. Selain itu, guru masih belum terbiasa menerapkan asesmen

portofolio sehingga mangalami kesulitan dalam penerapannya.

Hasil studi pendahuluan di atas menunjukan bahwa proses pembelajaran dan

asesmen yang dilakukan oleh guru masih belum dilakukan dengan baik. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah belum

(8)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Solusi dari permasalahan tersebut adalah menerapkan pembelajaran yang

dapat menunjang siswa untuk dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu,

diperlukan juga teknik asesmen yang dapat menggambarkan hasil belajar siswa

dengan lebih baik. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan

agar siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran adalah pendekatan scientific.

Menurut W e i m a n ( 2 0 0 7 ) , p e n d e k a t a n

s a i n t i f i k d a l a m p e m b e l a j a r a n s a i n s

a d a l a h m e l a t i h k a n k e m a m p u a n s e p e r t i

p a r a s a i n t i s a t a u i l m u w a n d a l a m

m e m a h a m i s u a t u m a t e r i a t a u d a l a m

m e l a k u k a n p e n e l i t i a n k e p a d a s i s w a .

D e n g a n m e n e r a p k a n p e n d e k a t a n i n i

d a l a m p e m b e l a j a r a n I P A d a p a t

m e n c i p t a k a n l i n g k u n g a n p e m b e l a j a r a n

y a n g m e n i n g k a t k a n a k t i v i t a s s i s w a .

P o k o k d a r i p e n d e k a t a n i n i a d a l a h

t a h a p a n y a n g h a r u s d i l a k u k a n s i s w a

d a l a m p r o s e s p e m b e l a j a r a n , y a i t u s i s w a

m e l a k u k a n a k t i v i t a s m e n g a m a t i ,

m e n a n y a , m e n g u m p u l k a n i n f o r m a s i ,

m e n g a s o s i a s i , d a n m e n g k o m u n i k a s i k a n

( P e r m e n d i k b u d N o . 8 1 A , 2 0 1 3 ) .

D a r i s e g i a s e s m e n , t e r d a p a t a s e s m e n

a l t e r n a t i f y a n g d a p a t d i t e r a p k a n u n t u k

m e n i l a i h a s i l b e l a j a r . A s e s m e n a l t e r n a t i f

t e r s e b u t s a l a h s a t u n y a a d a l a h p o r t o f o l i o .

Portofolio adalah teknik penilaian yang bersesuaian dengan filosofi pembelajaran

konstruktivis dan teori pembelajaran kognitif (Cakan et al., 2010). Penilaian

portofolio mulai banyak digunakan pada dunia pendidikan dan digunakan untuk

(9)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran siswa (Cakan et al., 2010). Asesmen portofolio merupakan suatu

penilaian alternatif yang cocok untuk menilai berbagai kemampuan yang dimiliki

siswa. Asesmen portofolio dapat menilai pekembangan siswa dari waktu ke

waktu, sehingga guru dapat dengan mudah memantau kemajuan siswa. Hal

tersebut didukung oleh Paulson, Paulson dan Meyer (Warsono dan Hariyanto,

2012) yang mengungkapkan bahwa portofolio adalah koleksi hasil karya siswa

yang dapat bermanfaat dan dapat memeperlihatkan daya upaya, kemajuan dan

prestasi siswa dalam satu mata pelajaran atau lebih.

Terkait dengan masalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

scientific, Weiman (2007) telah mengembangkan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific. Menurut Weiman, pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan scientific memungkinkan siswa dapat mengingat 90 %

informasi yang disampaikan selama pembelajaran setelah dua hari dan

peningkatan pemahaman konsep yang siswa dapatkan mencapai 50-70 %.

Sementara itu, untuk asesmen portofolio, Cakan et al. (2010) telah merancang

penerapan asesmen portofolio dalam suatu pembelajaran. Menurut Cakan,

penerapan asesmen portofolio dapat membantu meningkatkan prestasi dan sikap

ilmiah siswa, pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna, serta

penggunaan portofolio nampak lebih efektif dalam meningkatkan prestasi dan

sikap siswa dalam mata pelajaran IPA.

Hal-hal tersebut didukung juga oleh kurikulum yang sedang diterapkan dalam

pembelajaran saat ini. Dalam permendikbud no.65 (2013) disebutkan bahwa

untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya

kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan

menggunakan pendekatan pembelajaran scientific. Dengan kata lain, penerapan

pendekatan pembelajaran scientific disarankan oleh kurikulum 2013. Selain itu,

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi

untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dapat berupa portofolio

(Permendikbud No.66, 2013). Penilaian portofolio juga merupakan hal yang

(10)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian diarahkan untuk mengetahui

bagaimana penerapan pendekatan scientific dan asesmen portofolio dalam

menggambarkan profil hasil belajar siswa. Pada penelitian ini penerapan asesmen

portofolio dan pendekatan saintifik akan dilakukan pada topik optik. Hasil luaran

yang diharapkan adalah mendapatkan suatu model atau rancangan keterpaduan

antara proses pembelajaran dan teknik asesmen yang diterapkan di sekolah.

Penelitian ini dirasa penting karena untuk mengetahui hasil belajar siswa yang

didapat dengan menggunakan pendekatan pemebalajaran dan teknik penilaian

yang disarankan oleh kurikulum 2013. Sehingga guru dapat mendapatkan

gambaran mengenai implementasi kurikulum 2013 di sekolah SMP.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis

mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Penilaian yang guru lakukan selama pembelajaran di sekolah tidak

menyeluruh, penilaian yang guru lakukan hanya berfokus pada kemampuan

kognitif siswa.

2. Rendahnya penerapan penilaian non-tes seperti portofolio oleh guru, hal

tersebut dikarenakan penerapan portofolio yang membutuhkan waktu yang

relatif lama terutama untuk kelas besar. Sehingga guru lebih banyak

menggunakan penilaian berupa tes.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian

yang akan dilakukan adalah “bagaimana profil hasil belajar siswa setelah di

terapkan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio?” Permasalahan ini dapat dijabarkan melalui pertanyaan penelitian yang dikembangkan sebagai berikut:

1. Bagaimana tren profil hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan

(11)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagaimana profil hasil belajar siswa pada tiap kelompok setelah diterapkan

pendekatan saintifik dan asesmen portofolio?

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian di atas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai profil hasil

belajar siswa setelah diterapkan pendekatan saintifik dengan asesmen portofolio

pada topik optik di dalam pembelajaran IPA di SMP.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi dunia

pendidikan dalam upaya perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya adalah:

1. Dari segi kebijakan, penerapan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio

menjadi salah satu yang dianjurkan oleh Kurikulum 2013 yang sedang di

terpakan oleh pemerintah. Hal tersebut membuat penelitian ini dapat

dijadikan sebagai gambaran dari penerapan kurikulum tersebut.

2. Dari segi praktisi, dapat memberikan gambaran untuk peneliti lain mengenai

pelaksanaan asesmen portofolio dan pendekatan scientific serta mengetahui

hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan dan asesmen tersebut

1.6. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : PENDAHULUAN

Bagian ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini memberikan konteks deskriptif mengenai teori hasil belajar dan

(12)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III : METODE PENELITIAN

Bagian ini berisikan desain penelitian yang digunakan, partisipan, definisi

operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data,

dan teknik analisis data yang digunakan.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bagian ini menyampaikan temuan penelitian dan pembahasan mengenai profil

hasil belajar siswa berdasarkan hasil pengolahan data untuk menjawab rumusan

masalah dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.

BAB V : KESIMPULAN

(13)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian

T u j u a n d a r i p e n e l i t i a n y a n g a k a n

d i l a k u k a n a d a l a h u n t u k m e n g e t a h u i

p e n e r a p a n d a n k e t e r l a k s a n a a n d a r i

p e n e r a p a n p e n d e k a t a n s a i n t i f i k d a n

a s e s m e n p o r t o f o l i o d a l a m

m e n g g a m b a r k a n p r o f i l h a s i l b e l a j a r

s i s w a p a d a s e t i a p p e r t e m u a n n y a ,

s e h i n g g a d e s a i n p e n e l i t i a n y a n g a k a n

d i g u n a k a n d a l a m p e n e l i t i a n i n i

a d a l a h Equivalent Time Series Design. Menurut Creswell (2012), Equivalent Time Series Design digunakan ketika seorang peneliti melakukan treatment atau intervensi dan posttest secara bergantian. Berikut adalah tabel

untuk desain Equivalent Time Series Design menurut Creswell (2013).

Simbol X melambangkan suatu treatment atau perlakuan yang diberikan,

sementara O adalah measures atau pengukuran terhadap suatu variabel. Posisi dari

simbol diatas dari kiri ke kanan menunjukan waktu diberlakukannya X dan O.

Profil hasil belajar pada penelitian ini diposisikan sebagai variabel observasi O

dan perlakuan X berupa penerapan pendekatan saintifik dan asesmen

portofolio.Pada penelitian ini treatment dilakukan sebanyak lima kali dalam lima

pertemuan pada topik optik.

(14)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII pada SMP Negeri 7

Bandung. Dimana sampel penelitian ditentukan melalui teknik Convenience

Sampling. Dalam teknik ini sampel yang diambil merupakan kelompok individu

yang tersedia untuk penelitian (Frankael, 2012). Jumlah sampel yang tersedia dari

populasi tidak ditentukan oleh peneliti namun ditentukan oleh sekolah tempat

dimana penelitian dilakukan. Penggunaan teknik sampling ini didasarkan pada

ketersedian dan kemudahan untuk mendapatkan sampel penelitian.

1.3. Definisi Operasional

Definisi operasional untuk penelitan yang diguanakan dalam penelitian ini

dijelaskan sebagai berikut.

1. Jenis asesmen portofolio yang dimaksud adalah portofolio perkembangan

atau growth portofolio yang dikemukakan oleh Butler dan McMunnd (2006).

Portofolio perkembangan dapat menunjukan perubahan siswa melalui hasil

karyanya pada selang waktu tertentu. Portofolio jenis ini dapat membantu

siswa agar lebih fokus dalam pembelajarannya dan untuk memperlihatkan

kemajuan yang telah dibuat oleh siswa. Growth portofolio sangatlah baik

dalam menilai perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk

pendekatan saintifik yang dimaksud adalah pendekatan pembelajaran yang

tertuang pada kurikulum 2013. Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013

memiliki lima tahapan yaitu: (1) mengamati; (2) menanya; (3)

mengumpulkan informasi; (4) mengasosiasi; dan (5) mengkomunikasikan.

Penerapan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik dilakukan dalam lima

kali pertemuan dalam pembelajaran dengan topik optik. Untuk mengukur

keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik digunakan lembar

observasi aktivitas guru dan siswa.

2. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menjalani proses belajar. Kemampuan belajar siswa ditentukan dalam tujuan

dari setiap pembelajaran berupa kompetensi inti dan kompetensi dasar.

(15)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan pembentukan bayangan, mengolah dan menyajikan data,

menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Kemampuan-kemampuan

tersebut ditambah dengan prestasi siswa kemudian menjadi hasil belajar yang

akan diukur dalam penelitian ini. Hasil belajar tersebut diukur dengan

menggunakan rubrik portofolio dan tes prestasi siswa yang telah dibuat.

1.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat yang digunakan untuk

mengumpulkan karya siswa dan untuk mengevaluasi atau menilai karya siswa

atau bahan portofolio. Bahan portofolio yang dikumpulkan adalah Lembar Kerja

Siswa (LKS) dan gambar pembentukan bayang yang akan dinilai dengan rubrik

penilaian. Selain itu, bahan portofolio lainnya adalah tes prestasi belajar berupa

soal uraian. Beberapa jenis instrumen akan dibuat dan digunakan untuk

mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah sebagai berikut.

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Dalam setiap pertemuan selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa

dibantu dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS diberikan kepada siswa untuk

membimbing siswa dalam menyelesaikan kegiatan praktikum yang dilakukan

pada setiap pertemuannya. Pada akhir pembelajaran LKS kembali dikumpulkan

untuk selanjutnya dapat dinilai sebagai hasil karya siswa.

Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu bahan portofolio yang digunakan

untuk menilai kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen dan

menggambarkan pembentukan bayangan.

2. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa

Rubrik ini digunakan untuk menilai tugas atau karya siswa yang telah dibuat

oleh siswa. Rubrik berisi tentang kriteria atau indikator pencapaian kemampuan

(16)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

merupakan kemampuan yang dirasa penting untuk dilatihkan kepada siswa pada

materi optik, yaitu menggambarkan pembentukan, memperoleh dan menyajikan

data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Berikut adalah rubrik penilaian

yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.

Tabel 3. 2 Rubrik Penilaian

(17)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan

Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,

logis, objektif, dan rasional mengenai fenomena, baik dalam situasi yang

sebenarnya maupun dalam situasi bantuan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin,

2009). Untuk melakukan observasi, pengamat atau observer harus dibekali dengan

pedoman observasi yaitu lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk

mengetahui aktivitas guru dan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan saintifik yang berlangsung di dalam kelas selama lima pertemuan

pada pembelajaran dengan menggunakan assesmen portofolio dan pendekatan

saintifik pada materi optik.

4. Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi belajar diberikan kepada siswa setiap suatu materi dalam

pembelajaran telah selesai disampaikan. Tes prestasi belajar berfungsi untuk

menilai kemampuan pengetahuan siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Tes prestasi belajar berupa soal uraian yang dikerjakan setelah pembelajaran di

kelas selesai.

Untuk mengetahui kelayakan dari instrumen yang digunakan dalam

penelitian, dilakukan beberapa pengujian instrumen sebagai berikut:

a. Validitas butir/item soal tes

Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki

item sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya di ukur lewat butir

item tersebut (Sudijono, 2008). Untuk mengetahui validitas dari setip butir tes

digunakan teknik korelasi products moment yang dikemukakan oleh Pearson:

(18)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

∑ ∑ ∑

√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }

(Arikunto, 2013)

Keterangan :

= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

= Jumlah siswa

= Skor tiap butir soal

= Skor total tiap butir soal

Untuk mengetahui taraf validitas tiap butir soal, dilakukan interpretasi

terhadap koefisien korelasi dengan menggunakan tabel berikut:

Tabel 3.3. Interpretasi Nilai Validitas

Nilai rxy Interpretasi

0,800 1,00 Sangat Tinggi

0,600 0,800 Tinggi

0,400 0,600 Cukup

0,200 0,400 Rendah

0,00 0,200 Sangat Rendah

Arikunto (2013)

Berdasarkan hasil uji coba dan pengolahan data yang telah dilakukan,

didapat validitas untuk setiap butir soal sebagai berikut:

(19)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Reliabilitas soal tes

Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan/reliabilitas yang

tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2013).

Untuk mengetahui reliabilitas dari instrumen tes berbentuk uraian digunakan

rumus Alpha sebagai berikut.

(Arikunto, 2013)

Keterangan:

= koefisien reliabilitas yang dicari = jumlah siswa

∑ = jumlah varian skor setiap item

= varian total

Untuk mengetahui reliabilitas dari alat ukur atau instrumen yang

digunakan tidak cukup hanya dengan koefisien reliabilitas saja. Setelah

mendapat nilai koefisien reliabilitas, nilai tersebut harus dikonsultasikan

dengan tabel r products moment atau . Apabila nilai lebih besar jika

dibandingkan dengan maka dapat dipastikan alat ukur yang digunakan

bersifat reliabel atau terpercaya. Sebaliknya jika nilai lebih kecil dari nilai

maka alat ukur yang digunakan tidak reliabel. Selain itu untuk

mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur dapat dibandingkan dengan tabel

berikut:

Tabel 3.5. Interpretasi Nilai Reliabilitas

Nilai Interpretasi

0,800 1,00 Sangat Tinggi

0,600 0,800 Tinggi

0,400 0,600 Cukup

0,200 0,400 Rendah

(20)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,00 0,200 Sangat Rendah

Arikunto (2013)

Dari hasil uji coba dan pengolahan yang telah dilakukan didapat nilai

adalah 0,470. Selanjutnya jika dilihat pada tabel r products moment untuk n =

17 didapat bahwa adalah 0,456. Jika dibandingkan antara dengan

di dapat bahwa , sehingga dapat disimpulkan bahwa alat

ukur berupa tes uraian yang digunakan bersifat reliabel atau terpercaya.

Jika nilai koefisien reliabilitas dibandingkan dengan tabel interpretasi,

maka dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas termasuk pada kriteria

cukup. Hal ini menunjukan bahwa alat ukur berupa tes uraian yang digunakan

dalam penelitian ini cukup reliabel atau dapat dipercaya.

1.5. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, tahap-tahap yang akan dilakukan atau yang

biasa disebut dengan prosedur penelitian akan dijelaskan dalam bagan sebagai

(21)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

REV

IS

I

YA TIDAK

Masalah

Studi Pendahuluan Studi Literatur

Proposal Penelitian

Pembuatan Instrumen Penelitian

Pengujian Instrumen Penelitian

Penerapan Instrumen Penelitian dan Pengambilan Data

Pengolahan dan Analisis Data

Profil Hasil Belajar Siswa

(22)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap penerapan dalam penelitian, sampel yang berjumlah 31 siswa

dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan hasil nilai ulangan pada mata

pelajaran IPA. Tiga kelompok tersebut adalah siswa kelompok atas, kelompok

tengah, dan kelompok rendah. Kelompok atas terdiri dari 10 siswa, kelompok

tengah terdiri dari 11 siswa, dan kelompok bawah terdiri dari 10 siswa.

Penelitian dilaksanakan di salah satu SMP negeri di Kota Bandung dengan

sampel penelitian adalah siswa kelas VIII sebanyak 31 siswa. penelitian dilakukan

dalam lima kali pertemuan pembelajaran IPA mengenai topik cahaya dan alat

optik. Pada setiap pertemuannya diterapkan pendekatan saintifik dan asesmen

portofolio. Alokasi waktu untuk pertemuan ke-1, ke-3, dan ke-4 adalah 120 menit,

sedangkan alokasi waktu pada pertemuan ke-2 dan ke-5 adalah 80 menit.

1.6. Teknik Pengolahan

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan pada

masing-masing data yang diperoleh dari instrumen yang digunakan untuk menilai

berbagai kemampuan siswa. Setelah mendapat nilai-nilai siswa dari beberapa

instrumen yang telah diterapkan. Sebelum diolah, nilai-nilai siswa dikelompokkan

dalam tiga kelompok. Pengelompokan siswa dilakukan berdasarkan nilai hasil

ulangan harian pada materi sebelumnya. Setelah dikelompokan nilai tersebut

diolah secara statistik.

Seperti yang telah disebutkan bahwa pengolahan data yang dilakukan

disesuaikan berdasarkan data yang diperoleh. Berikut adalah teknik pengolahan

data yang dilakukan untuk masing-masing instrumen.

1. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Selama penelitian siswa diberikan LKS pada setiap pertemuannya. LKS

digunakan oleh siswa sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Pada setiap

pertemuan siswa diberikan LKS yang berkaitan dengan materi yang akan

diberikan pada pertemuan tersebut. Pada akhir pertemuan setiap siswa

(23)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

...(3.3) dinilai dengan mencocokan jawaban siswa yang ada di LKS dengan rubrik

penilaian yang telah dibuat sebelumnya.

2. Lembar observasi

Untuk pengolahan data lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru dan siswa, dapat

dihitung dengan persamaan berikut:

(Riduwan, 2012)

Persentase yang didapat mencerminkan keberhasilan pembelajaran yang

dilakuakn guru di dalam kelas. Hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran

kemudian diinterpretasi menggunakan tabel kriteria keterlaksanaan pembelajaran

seperti pada tabel 8.

Tabel 3.6. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran

Interval Presentase Keterlaksanaan

Pembelajaran (KP) Interpretasi

0 % Tak satupun aktivitas terlaksana

0 % - 25 % Sebagian kecil aktivitas terlaksana

26 % - 50 % Hampir setengah aktivitas terlaksana

50 % Setengah aktivitas terlaksana

51 % - 75 % Sebagian besar aktivitas terlaksana

76 % - 99% Hampir seluruh kegiatan terlaksana

100 % Seluruh kegiatan terlaksana

(Riduwan, 2012)

3. Tes Prestasi Belajar

Tes prestasi belajar dilakukan sebanyak lima kali dan diberikan pada akhir

pembelajaran. Tes prestasi belajar bertujuan untuk mengetahui pemahaman materi

yang dimiliki oleh siswa. Tinggi atau rendahnya prestasi siswa dapat diperoleh

(24)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.7. Interpretasi Prestasi Belajar

Interval Nilai Prestasi Belajar Interpretasi

0 – 30

31 – 54

55 – 74

75 – 89

90 – 100

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat Tinggi

(Arikunto, 2013)

4. Profil Hasil Belajar

Setelah setiap instrumen diolah secara statistik, data tersebut dikelompokan dalam

tiga kelompok yaitu, siswa kelompok atas, siswa kelompok tengah, dan siswa kelompok

bawah. Pembagian kelompok berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya. Setelah itu,

data kembali dikelompokkan berdasarkan setiap aspek kemampuan.

Profil hasil belajar siswa didapat dari nilai rata-rata dari masing-masing kelompok

siswa berdasarkan setiap aspek kemampuan. Nilai rata-rata siswa pada setiap aspeknya

dapat dihitung dengan persamaan berikut.

̅

Setelah profil hasil belajar yang berupa nilai rata-rata dari setiap aspek kemampuan

didapat, selanjutnya adalah dibuat grafik dari nilai rata-rata tersebut untuk setiap

pertemuannya. Setelah tebentuk grafik nilai rata-rata siswa setiap pertemuan untuk

masing-masing aspek, akan dapat terlihat kecenderungan atau tren dari profil hasil

belajar siswa selama lima pertemuan.

(25)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu

SMP Negeri di kota Bandung mengenai profil hasil belajar siswa setelah

diterapkan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa untuk setiap aspek yang diukur memiliki tren yang

meningkat. Hasil belajar siswa pada aspek menggambarkan pembentukan

bayangan, memperoleh data, analisis data, membuat kesimpulan, dan tes

prestasi belajar mengalami peningkatan dengan hasil yang berbeda-beda.

Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek menggamabrkan bayangan

dapat dilihat pada Grafik 4.1. Peningkatan hasil belajar siswa untuk aspek

memperoleh data dapat dilihat pada Grafik 4.2. Penigkatan hasil belajar

siswa untuk aspek analisis data dapat dilihat pada Grafik 4.3. Peningkatan

hasil belajar siswa dapat untuk aspek membuat kesimpulan dapat dilihat pada

Grafik 4.4. Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek prestasi belajar

dapat dilihat pada Grafik 4.5.

2. Setiap kelompok siswa baik siswa kelompok atas, tengah, dan atas pada

setiap pertemuannya sebagian besar mengalami peningkatan. Seperti yang

terlihat pada Tabel 4.3., pada setiap aspek kelompok bawah dan kelompok

tengah memiliki nilai rata-rata dibawah nilai rata-rata kelompok atas. Akan

tetapi, selisih nilai rata-rata siswa kelompok bawah dan tengah terhadap

kelompok atas mengalami pengurangan. Hal tersebut merupakan hasil temuan

(26)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakn mengenai penerapan pendekatan

saintifik dan asesmen portofolio dalam menggambarkan profil hasil belajar siswa

di SMP, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan. Berikut adalah

saran dari penelitian yang telah dilakukan:

1. Untuk penelitian selanjutnya, aspek yang diukur dalam penerapan portofolio

lebih di perluas dengan menambahkan aspek sikap siswa dalam hasil belajar

sehingga profil yang dimiliki guru mengenai perkembangan siswa menjadi

lebih lengkap.

2. Penerapan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik hendaknya dilakukan

dalam jangka waktu yang lebih lama dan dilakukan pada berbagai topik

pembelajaran, sehingga dapat menggambarkan perkembangan siswa dengan

(27)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya

Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Yogyakarta: Bumi Aksara

Birgin, O. And Baki, A. (2007). The Use of Portofolio to Assess Student’s

Performance. [Online]. Tersedia:http://www.tused.org/internet/tufed /arsiv/v4/i2/metin/tusedv4i2s6.pdf. [16 Maret 2013]

Butler, S. M. And McMun, N. (2006). A Teacher’s Guide do Classroom

Assessment. USA: Jossey-Bass.

Cakan, M., Mihladiz, G., & Gocmen-Taskin, B. (2010). How Portfolio Use

Affects Students’ Learning and Their Attitudes toward 6th Grade Science

Lesson. International Online Jurnal of Edicational Sciences. [online]

tersedia di : http://www.iojes.net//userfiles/Article/IOJES_268.pdf. [26 September 2013].

Cresswell, J. W. (2012) Educational Research. Boston: Pearson Education.

Hofstein, A. & Rosenfeld, S. (1996). Bridging The Gap Between Formal and

Informal Science Learning. Tersedia : http://www.bobpearlman.org/

BestPractices/Israel/Bridging%20the%20Gap.pdf [1 Maret 2014].

Jihad, A dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo

Munaf, S. (2001). Individual Textbook Evaluasi Pembelajaran Fisika. Bandung: JICA

National Research Council (1996). National Science Education Standard. Tersedia: http://www.csun.edu/science/ref/curriculum/reforms/nses/nses-complete.pdf [13 Novemeber 2013]

(28)

Ari Setiawan, 2015

Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permendikbud No.65. (2013). Standar Proses Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.66. (2013). Standar Penilaian kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.68. (2013). Struktur Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Permendikbud No.81A. (2013). Pedoman Umum Pembelajaran Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Jakarta: Alfabeta.

Stefanakis, E. (2002). Multiple Intelligences and Portfolios. Tersedia : https://www.heinemann.com/shared/onlineresources/E00363/chapter2.pdf [3 Maret 2014].

Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Gambar

tabel dengan baik. Sinar datang dan
Tabel 3.3. Interpretasi Nilai Validitas
Tabel 3.5. Interpretasi Nilai Reliabilitas
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
+3

Referensi

Dokumen terkait

TOWER

Pembentukan kembali pola-pola komunikasi yang memuaskan, termasuk masalah dan perasaan pribadi, perkawinan, dan orangtua, adalah sangat penting. Pasangan harus terus memenuhi

Tujuan dari penelitian ini adalah melalui kegiatan bermain peran mikro dapat meningkatkan kemampuan berbicara bahasa Indonesia anak karena melalui bermain peran

Perusahaan Perseroan (Persero) PT ASDP Indonesia Ferry, perlu melakukan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Perusahaan

Pada struma nodosa non toksik yang besar dapat dilakukan tindakan operasi bila pengobatan tidak berhasil, terjadi gangguan misalnya : penekanan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua siklus dalam upaya peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika pada materi

Kesimpulan: Tepung pisang ambon dapat diformulasikan dalam sediaan masker wajah sebagai anti- aging dan konsentrasi tepung pisang ambon 20% memberikan hasil Anti- aging yang

Dalam pendekatan sistem, pengembangan kinerja kepemimpinan kepala sekolah harus merupakan bagian dari manajemen kinerja SDM pendidikan dengan fokus pada tenaga pendidik, karena