SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika
Oleh : Ari Setiawan
1005147
DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Oleh
Ari Setiawan
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Ari Setiawan 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP
Ari Setiawan NIM. 1005147
Pembimbing I : Dr. Setiya Utari, M.Si.
Pembimbing II : Ika Mustika Sari, S.Pd., M.Pfis.
Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI
ABSTRAK
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PROFIL HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN ASESMEN PORTOFOLIO DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMP
Ari Setiawan NIM. 1005147
Pembimbing I : Dr. Setiya Utari, M.Si.
Pembimbing II : Ika Mustika Sari, S.Pd., M.Pfis.
Jurusan Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI
ABSTRACT
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pembelajaran di sekolah sangat penting bagi guru untuk menentukan
metode atau cara yang baik untuk dapat menyampaikan materi pada siswa agar
tujuan dari suatu pembelajaran dapat tercapai. Selain itu, guru juga bertanggung
jawab dalam menilai setiap hasil kerja siswa serta perkembangan yang dialami
oleh siswanya. Proses pembelajaran dan penilaian pembelajaran seperti dua sisi
dari suatu koin, kedua unsur tersebut harus dilakukan secara baik agar
pembelajaran yang dilakukan dapat berguna bagi siswa dan guru.
Sistem pembelajaran di sekolah memuat berbagai mata pelajaran, salah
satunya adalah sains atau IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Menurut Hofstein dan
Rosenfeld (1996) dalam melakukan pembelajaran sains di sekolah, materi dan
strategi pembelajaran harus disesuikan dengan kemampuan dan bakat yang
berbeda-beda dari siswa. Tujuan pembelajaran sains secara keseluruhan haruslah
menciptakan lingkungan belajar yang baik bagi siswa sehingga siswa dapat
berpartisipasi aktif baik secara fisik maupun fikirannya melalui eksperimen
„hands-on’ dan refleksi „minds-on‟. Dengan demikian siswa akan mendapatkan
hasil dari proses pembelajaran yang berguna dan bermanfaat. Siswa tidak hanya
dapat mengetahui materi-materi atau konsep-konsep yang ada dalam sains, tetapi
merasakan dan mengalami bahwa konsep-konsep tersebut ada dan benar.
Sehingga pemahaman siswa mengenai suatu konsep tentang alam menjadi lebih
mendalam.
Untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat memahami suatu materi
diperlukan teknik penilaian yang baik. Penilaian atau asesmen yang baik adalah
asesmen yang dapat menggambarkan berbagai kemampuan siswa dan dapat
memberikan rasa keadilan bagi siswa. Menurut Arifin (2009), asesmen yang baik
harus memenuhi beberapa prinsip yaitu, kontinuitas, komprehensif, adil dan
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, keduanya saling
melengkapi dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Untuk memastikan proses pembelajaran dan penggunaan teknik asesmen
yang diterapkan disekolah, dilakukan sebuah studi pendahuluan melalui observasi
kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas dan wawancara kepada
guru. Setelah melakukan studi pendahuluan ditemukan bahwa:
1. Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPA mengenai asesmen yang
digunakan di sekolah ditemukan bahwa guru lebih banyak melakukan
penilaian berupa tes. Guru sangat jarang memberikan tugas berupa non tes,
akibatnya kemampuan siswa yang dapat dinilai hanyalah kemampuan
kognitif. Sedangkan untuk penilaian sikap siswa guru melakukan penilaian
dengan observasi, tetapi dalam kegiatan observasi tersebut guru hanya dapat
mengamati siswa-siswa yang bersikap menonjol. Sedangkan siswa yang
kurang menonjol tidak dapat teramati dengan baik. Hal tersebut dirasa
penilaian yang guru lakukan tidak memberikan penilaian yang adil bagi
siswa.
2. Hasil wawancara dengan guru mengenai pemahaman guru terhadap asesmen
portofolio ditemukan bahwa secara umum guru sudah mengerti mengenai
asesmen portofolio tetapi masih enggan untuk menerapkan asesmen
portofolio. Hal tersebut diakibatkan karena asesmen portofolio dirasa masih
sulit untuk diterapkan terkit dengan perkembangn proses yang di ukur dan
administrsinya terutama untuk kelas besar, serta penerapan asesmen
portofolio memakan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan
metode lainnya. Selain itu, guru masih belum terbiasa menerapkan asesmen
portofolio sehingga mangalami kesulitan dalam penerapannya.
Hasil studi pendahuluan di atas menunjukan bahwa proses pembelajaran dan
asesmen yang dilakukan oleh guru masih belum dilakukan dengan baik. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA di sekolah belum
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Solusi dari permasalahan tersebut adalah menerapkan pembelajaran yang
dapat menunjang siswa untuk dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu,
diperlukan juga teknik asesmen yang dapat menggambarkan hasil belajar siswa
dengan lebih baik. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan
agar siswa dapat lebih aktif dalam pembelajaran adalah pendekatan scientific.
Menurut W e i m a n ( 2 0 0 7 ) , p e n d e k a t a n
s a i n t i f i k d a l a m p e m b e l a j a r a n s a i n s
a d a l a h m e l a t i h k a n k e m a m p u a n s e p e r t i
p a r a s a i n t i s a t a u i l m u w a n d a l a m
m e m a h a m i s u a t u m a t e r i a t a u d a l a m
m e l a k u k a n p e n e l i t i a n k e p a d a s i s w a .
D e n g a n m e n e r a p k a n p e n d e k a t a n i n i
d a l a m p e m b e l a j a r a n I P A d a p a t
m e n c i p t a k a n l i n g k u n g a n p e m b e l a j a r a n
y a n g m e n i n g k a t k a n a k t i v i t a s s i s w a .
P o k o k d a r i p e n d e k a t a n i n i a d a l a h
t a h a p a n y a n g h a r u s d i l a k u k a n s i s w a
d a l a m p r o s e s p e m b e l a j a r a n , y a i t u s i s w a
m e l a k u k a n a k t i v i t a s m e n g a m a t i ,
m e n a n y a , m e n g u m p u l k a n i n f o r m a s i ,
m e n g a s o s i a s i , d a n m e n g k o m u n i k a s i k a n
( P e r m e n d i k b u d N o . 8 1 A , 2 0 1 3 ) .
D a r i s e g i a s e s m e n , t e r d a p a t a s e s m e n
a l t e r n a t i f y a n g d a p a t d i t e r a p k a n u n t u k
m e n i l a i h a s i l b e l a j a r . A s e s m e n a l t e r n a t i f
t e r s e b u t s a l a h s a t u n y a a d a l a h p o r t o f o l i o .
Portofolio adalah teknik penilaian yang bersesuaian dengan filosofi pembelajaran
konstruktivis dan teori pembelajaran kognitif (Cakan et al., 2010). Penilaian
portofolio mulai banyak digunakan pada dunia pendidikan dan digunakan untuk
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajaran siswa (Cakan et al., 2010). Asesmen portofolio merupakan suatu
penilaian alternatif yang cocok untuk menilai berbagai kemampuan yang dimiliki
siswa. Asesmen portofolio dapat menilai pekembangan siswa dari waktu ke
waktu, sehingga guru dapat dengan mudah memantau kemajuan siswa. Hal
tersebut didukung oleh Paulson, Paulson dan Meyer (Warsono dan Hariyanto,
2012) yang mengungkapkan bahwa portofolio adalah koleksi hasil karya siswa
yang dapat bermanfaat dan dapat memeperlihatkan daya upaya, kemajuan dan
prestasi siswa dalam satu mata pelajaran atau lebih.
Terkait dengan masalah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
scientific, Weiman (2007) telah mengembangkan pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific. Menurut Weiman, pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan scientific memungkinkan siswa dapat mengingat 90 %
informasi yang disampaikan selama pembelajaran setelah dua hari dan
peningkatan pemahaman konsep yang siswa dapatkan mencapai 50-70 %.
Sementara itu, untuk asesmen portofolio, Cakan et al. (2010) telah merancang
penerapan asesmen portofolio dalam suatu pembelajaran. Menurut Cakan,
penerapan asesmen portofolio dapat membantu meningkatkan prestasi dan sikap
ilmiah siswa, pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih bermakna, serta
penggunaan portofolio nampak lebih efektif dalam meningkatkan prestasi dan
sikap siswa dalam mata pelajaran IPA.
Hal-hal tersebut didukung juga oleh kurikulum yang sedang diterapkan dalam
pembelajaran saat ini. Dalam permendikbud no.65 (2013) disebutkan bahwa
untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan
menggunakan pendekatan pembelajaran scientific. Dengan kata lain, penerapan
pendekatan pembelajaran scientific disarankan oleh kurikulum 2013. Selain itu,
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik dapat berupa portofolio
(Permendikbud No.66, 2013). Penilaian portofolio juga merupakan hal yang
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pemaparan diatas, penelitian diarahkan untuk mengetahui
bagaimana penerapan pendekatan scientific dan asesmen portofolio dalam
menggambarkan profil hasil belajar siswa. Pada penelitian ini penerapan asesmen
portofolio dan pendekatan saintifik akan dilakukan pada topik optik. Hasil luaran
yang diharapkan adalah mendapatkan suatu model atau rancangan keterpaduan
antara proses pembelajaran dan teknik asesmen yang diterapkan di sekolah.
Penelitian ini dirasa penting karena untuk mengetahui hasil belajar siswa yang
didapat dengan menggunakan pendekatan pemebalajaran dan teknik penilaian
yang disarankan oleh kurikulum 2013. Sehingga guru dapat mendapatkan
gambaran mengenai implementasi kurikulum 2013 di sekolah SMP.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka penulis
mengidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Penilaian yang guru lakukan selama pembelajaran di sekolah tidak
menyeluruh, penilaian yang guru lakukan hanya berfokus pada kemampuan
kognitif siswa.
2. Rendahnya penerapan penilaian non-tes seperti portofolio oleh guru, hal
tersebut dikarenakan penerapan portofolio yang membutuhkan waktu yang
relatif lama terutama untuk kelas besar. Sehingga guru lebih banyak
menggunakan penilaian berupa tes.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian
yang akan dilakukan adalah “bagaimana profil hasil belajar siswa setelah di
terapkan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio?” Permasalahan ini dapat dijabarkan melalui pertanyaan penelitian yang dikembangkan sebagai berikut:
1. Bagaimana tren profil hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana profil hasil belajar siswa pada tiap kelompok setelah diterapkan
pendekatan saintifik dan asesmen portofolio?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan penelitian di atas, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai profil hasil
belajar siswa setelah diterapkan pendekatan saintifik dengan asesmen portofolio
pada topik optik di dalam pembelajaran IPA di SMP.
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi dunia
pendidikan dalam upaya perbaikan dalam pembelajaran, diantaranya adalah:
1. Dari segi kebijakan, penerapan pendekatan saintifik dan asesmen portofolio
menjadi salah satu yang dianjurkan oleh Kurikulum 2013 yang sedang di
terpakan oleh pemerintah. Hal tersebut membuat penelitian ini dapat
dijadikan sebagai gambaran dari penerapan kurikulum tersebut.
2. Dari segi praktisi, dapat memberikan gambaran untuk peneliti lain mengenai
pelaksanaan asesmen portofolio dan pendekatan scientific serta mengetahui
hasil belajar siswa setelah diterapkan pendekatan dan asesmen tersebut
1.6. Struktur Organisasi Skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Bagian ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi skripsi.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bagian ini memberikan konteks deskriptif mengenai teori hasil belajar dan
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III : METODE PENELITIAN
Bagian ini berisikan desain penelitian yang digunakan, partisipan, definisi
operasional, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data,
dan teknik analisis data yang digunakan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bagian ini menyampaikan temuan penelitian dan pembahasan mengenai profil
hasil belajar siswa berdasarkan hasil pengolahan data untuk menjawab rumusan
masalah dan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya.
BAB V : KESIMPULAN
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian
T u j u a n d a r i p e n e l i t i a n y a n g a k a n
d i l a k u k a n a d a l a h u n t u k m e n g e t a h u i
p e n e r a p a n d a n k e t e r l a k s a n a a n d a r i
p e n e r a p a n p e n d e k a t a n s a i n t i f i k d a n
a s e s m e n p o r t o f o l i o d a l a m
m e n g g a m b a r k a n p r o f i l h a s i l b e l a j a r
s i s w a p a d a s e t i a p p e r t e m u a n n y a ,
s e h i n g g a d e s a i n p e n e l i t i a n y a n g a k a n
d i g u n a k a n d a l a m p e n e l i t i a n i n i
a d a l a h Equivalent Time Series Design. Menurut Creswell (2012), Equivalent Time Series Design digunakan ketika seorang peneliti melakukan treatment atau intervensi dan posttest secara bergantian. Berikut adalah tabel
untuk desain Equivalent Time Series Design menurut Creswell (2013).
Simbol X melambangkan suatu treatment atau perlakuan yang diberikan,
sementara O adalah measures atau pengukuran terhadap suatu variabel. Posisi dari
simbol diatas dari kiri ke kanan menunjukan waktu diberlakukannya X dan O.
Profil hasil belajar pada penelitian ini diposisikan sebagai variabel observasi O
dan perlakuan X berupa penerapan pendekatan saintifik dan asesmen
portofolio.Pada penelitian ini treatment dilakukan sebanyak lima kali dalam lima
pertemuan pada topik optik.
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII pada SMP Negeri 7
Bandung. Dimana sampel penelitian ditentukan melalui teknik Convenience
Sampling. Dalam teknik ini sampel yang diambil merupakan kelompok individu
yang tersedia untuk penelitian (Frankael, 2012). Jumlah sampel yang tersedia dari
populasi tidak ditentukan oleh peneliti namun ditentukan oleh sekolah tempat
dimana penelitian dilakukan. Penggunaan teknik sampling ini didasarkan pada
ketersedian dan kemudahan untuk mendapatkan sampel penelitian.
1.3. Definisi Operasional
Definisi operasional untuk penelitan yang diguanakan dalam penelitian ini
dijelaskan sebagai berikut.
1. Jenis asesmen portofolio yang dimaksud adalah portofolio perkembangan
atau growth portofolio yang dikemukakan oleh Butler dan McMunnd (2006).
Portofolio perkembangan dapat menunjukan perubahan siswa melalui hasil
karyanya pada selang waktu tertentu. Portofolio jenis ini dapat membantu
siswa agar lebih fokus dalam pembelajarannya dan untuk memperlihatkan
kemajuan yang telah dibuat oleh siswa. Growth portofolio sangatlah baik
dalam menilai perkembangan siswa dari waktu ke waktu. Sedangkan untuk
pendekatan saintifik yang dimaksud adalah pendekatan pembelajaran yang
tertuang pada kurikulum 2013. Pendekatan saintifik pada kurikulum 2013
memiliki lima tahapan yaitu: (1) mengamati; (2) menanya; (3)
mengumpulkan informasi; (4) mengasosiasi; dan (5) mengkomunikasikan.
Penerapan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik dilakukan dalam lima
kali pertemuan dalam pembelajaran dengan topik optik. Untuk mengukur
keterlaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik digunakan lembar
observasi aktivitas guru dan siswa.
2. Hasil belajar yang dimaksud adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menjalani proses belajar. Kemampuan belajar siswa ditentukan dalam tujuan
dari setiap pembelajaran berupa kompetensi inti dan kompetensi dasar.
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggambarkan pembentukan bayangan, mengolah dan menyajikan data,
menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Kemampuan-kemampuan
tersebut ditambah dengan prestasi siswa kemudian menjadi hasil belajar yang
akan diukur dalam penelitian ini. Hasil belajar tersebut diukur dengan
menggunakan rubrik portofolio dan tes prestasi siswa yang telah dibuat.
1.4. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan karya siswa dan untuk mengevaluasi atau menilai karya siswa
atau bahan portofolio. Bahan portofolio yang dikumpulkan adalah Lembar Kerja
Siswa (LKS) dan gambar pembentukan bayang yang akan dinilai dengan rubrik
penilaian. Selain itu, bahan portofolio lainnya adalah tes prestasi belajar berupa
soal uraian. Beberapa jenis instrumen akan dibuat dan digunakan untuk
mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dalam setiap pertemuan selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa
dibantu dengan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS diberikan kepada siswa untuk
membimbing siswa dalam menyelesaikan kegiatan praktikum yang dilakukan
pada setiap pertemuannya. Pada akhir pembelajaran LKS kembali dikumpulkan
untuk selanjutnya dapat dinilai sebagai hasil karya siswa.
Lembar Kerja Siswa merupakan salah satu bahan portofolio yang digunakan
untuk menilai kemampuan siswa dalam melakukan eksperimen dan
menggambarkan pembentukan bayangan.
2. Rubrik Penilaian Lembar Kerja Siswa
Rubrik ini digunakan untuk menilai tugas atau karya siswa yang telah dibuat
oleh siswa. Rubrik berisi tentang kriteria atau indikator pencapaian kemampuan
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
merupakan kemampuan yang dirasa penting untuk dilatihkan kepada siswa pada
materi optik, yaitu menggambarkan pembentukan, memperoleh dan menyajikan
data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan. Berikut adalah rubrik penilaian
yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa.
Tabel 3. 2 Rubrik Penilaian
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sesuai dengan
Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis,
logis, objektif, dan rasional mengenai fenomena, baik dalam situasi yang
sebenarnya maupun dalam situasi bantuan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin,
2009). Untuk melakukan observasi, pengamat atau observer harus dibekali dengan
pedoman observasi yaitu lembar observasi. Lembar observasi digunakan untuk
mengetahui aktivitas guru dan keterlaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
pendekatan saintifik yang berlangsung di dalam kelas selama lima pertemuan
pada pembelajaran dengan menggunakan assesmen portofolio dan pendekatan
saintifik pada materi optik.
4. Tes Prestasi Belajar
Tes prestasi belajar diberikan kepada siswa setiap suatu materi dalam
pembelajaran telah selesai disampaikan. Tes prestasi belajar berfungsi untuk
menilai kemampuan pengetahuan siswa terhadap materi yang telah disampaikan.
Tes prestasi belajar berupa soal uraian yang dikerjakan setelah pembelajaran di
kelas selesai.
Untuk mengetahui kelayakan dari instrumen yang digunakan dalam
penelitian, dilakukan beberapa pengujian instrumen sebagai berikut:
a. Validitas butir/item soal tes
Validitas item dari suatu tes adalah ketepatan mengukur yang dimiliki
item sebutir item dalam mengukur apa yang seharusnya di ukur lewat butir
item tersebut (Sudijono, 2008). Untuk mengetahui validitas dari setip butir tes
digunakan teknik korelasi products moment yang dikemukakan oleh Pearson:
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ }
(Arikunto, 2013)
Keterangan :
= Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
= Jumlah siswa
= Skor tiap butir soal
= Skor total tiap butir soal
Untuk mengetahui taraf validitas tiap butir soal, dilakukan interpretasi
terhadap koefisien korelasi dengan menggunakan tabel berikut:
Tabel 3.3. Interpretasi Nilai Validitas
Nilai rxy Interpretasi
0,800 1,00 Sangat Tinggi
0,600 0,800 Tinggi
0,400 0,600 Cukup
0,200 0,400 Rendah
0,00 0,200 Sangat Rendah
Arikunto (2013)
Berdasarkan hasil uji coba dan pengolahan data yang telah dilakukan,
didapat validitas untuk setiap butir soal sebagai berikut:
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Reliabilitas soal tes
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan/reliabilitas yang
tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2013).
Untuk mengetahui reliabilitas dari instrumen tes berbentuk uraian digunakan
rumus Alpha sebagai berikut.
∑
(Arikunto, 2013)
Keterangan:
= koefisien reliabilitas yang dicari = jumlah siswa
∑ = jumlah varian skor setiap item
= varian total
Untuk mengetahui reliabilitas dari alat ukur atau instrumen yang
digunakan tidak cukup hanya dengan koefisien reliabilitas saja. Setelah
mendapat nilai koefisien reliabilitas, nilai tersebut harus dikonsultasikan
dengan tabel r products moment atau . Apabila nilai lebih besar jika
dibandingkan dengan maka dapat dipastikan alat ukur yang digunakan
bersifat reliabel atau terpercaya. Sebaliknya jika nilai lebih kecil dari nilai
maka alat ukur yang digunakan tidak reliabel. Selain itu untuk
mengetahui tingkat reliabilitas alat ukur dapat dibandingkan dengan tabel
berikut:
Tabel 3.5. Interpretasi Nilai Reliabilitas
Nilai Interpretasi
0,800 1,00 Sangat Tinggi
0,600 0,800 Tinggi
0,400 0,600 Cukup
0,200 0,400 Rendah
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
0,00 0,200 Sangat Rendah
Arikunto (2013)
Dari hasil uji coba dan pengolahan yang telah dilakukan didapat nilai
adalah 0,470. Selanjutnya jika dilihat pada tabel r products moment untuk n =
17 didapat bahwa adalah 0,456. Jika dibandingkan antara dengan
di dapat bahwa , sehingga dapat disimpulkan bahwa alat
ukur berupa tes uraian yang digunakan bersifat reliabel atau terpercaya.
Jika nilai koefisien reliabilitas dibandingkan dengan tabel interpretasi,
maka dapat disimpulkan bahwa tingkat reliabilitas termasuk pada kriteria
cukup. Hal ini menunjukan bahwa alat ukur berupa tes uraian yang digunakan
dalam penelitian ini cukup reliabel atau dapat dipercaya.
1.5. Prosedur Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, tahap-tahap yang akan dilakukan atau yang
biasa disebut dengan prosedur penelitian akan dijelaskan dalam bagan sebagai
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
REV
IS
I
YA TIDAK
Masalah
Studi Pendahuluan Studi Literatur
Proposal Penelitian
Pembuatan Instrumen Penelitian
Pengujian Instrumen Penelitian
Penerapan Instrumen Penelitian dan Pengambilan Data
Pengolahan dan Analisis Data
Profil Hasil Belajar Siswa
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada tahap penerapan dalam penelitian, sampel yang berjumlah 31 siswa
dibagi ke dalam tiga kelompok berdasarkan hasil nilai ulangan pada mata
pelajaran IPA. Tiga kelompok tersebut adalah siswa kelompok atas, kelompok
tengah, dan kelompok rendah. Kelompok atas terdiri dari 10 siswa, kelompok
tengah terdiri dari 11 siswa, dan kelompok bawah terdiri dari 10 siswa.
Penelitian dilaksanakan di salah satu SMP negeri di Kota Bandung dengan
sampel penelitian adalah siswa kelas VIII sebanyak 31 siswa. penelitian dilakukan
dalam lima kali pertemuan pembelajaran IPA mengenai topik cahaya dan alat
optik. Pada setiap pertemuannya diterapkan pendekatan saintifik dan asesmen
portofolio. Alokasi waktu untuk pertemuan ke-1, ke-3, dan ke-4 adalah 120 menit,
sedangkan alokasi waktu pada pertemuan ke-2 dan ke-5 adalah 80 menit.
1.6. Teknik Pengolahan
Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini didasarkan pada
masing-masing data yang diperoleh dari instrumen yang digunakan untuk menilai
berbagai kemampuan siswa. Setelah mendapat nilai-nilai siswa dari beberapa
instrumen yang telah diterapkan. Sebelum diolah, nilai-nilai siswa dikelompokkan
dalam tiga kelompok. Pengelompokan siswa dilakukan berdasarkan nilai hasil
ulangan harian pada materi sebelumnya. Setelah dikelompokan nilai tersebut
diolah secara statistik.
Seperti yang telah disebutkan bahwa pengolahan data yang dilakukan
disesuaikan berdasarkan data yang diperoleh. Berikut adalah teknik pengolahan
data yang dilakukan untuk masing-masing instrumen.
1. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Selama penelitian siswa diberikan LKS pada setiap pertemuannya. LKS
digunakan oleh siswa sebagai alat bantu dalam pembelajaran. Pada setiap
pertemuan siswa diberikan LKS yang berkaitan dengan materi yang akan
diberikan pada pertemuan tersebut. Pada akhir pertemuan setiap siswa
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
...(3.3) dinilai dengan mencocokan jawaban siswa yang ada di LKS dengan rubrik
penilaian yang telah dibuat sebelumnya.
2. Lembar observasi
Untuk pengolahan data lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan saintifik yang dilakukan oleh guru dan siswa, dapat
dihitung dengan persamaan berikut:
∑ ∑
(Riduwan, 2012)
Persentase yang didapat mencerminkan keberhasilan pembelajaran yang
dilakuakn guru di dalam kelas. Hasil persentase keterlaksanaan pembelajaran
kemudian diinterpretasi menggunakan tabel kriteria keterlaksanaan pembelajaran
seperti pada tabel 8.
Tabel 3.6. Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran
Interval Presentase Keterlaksanaan
Pembelajaran (KP) Interpretasi
0 % Tak satupun aktivitas terlaksana
0 % - 25 % Sebagian kecil aktivitas terlaksana
26 % - 50 % Hampir setengah aktivitas terlaksana
50 % Setengah aktivitas terlaksana
51 % - 75 % Sebagian besar aktivitas terlaksana
76 % - 99% Hampir seluruh kegiatan terlaksana
100 % Seluruh kegiatan terlaksana
(Riduwan, 2012)
3. Tes Prestasi Belajar
Tes prestasi belajar dilakukan sebanyak lima kali dan diberikan pada akhir
pembelajaran. Tes prestasi belajar bertujuan untuk mengetahui pemahaman materi
yang dimiliki oleh siswa. Tinggi atau rendahnya prestasi siswa dapat diperoleh
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.7. Interpretasi Prestasi Belajar
Interval Nilai Prestasi Belajar Interpretasi
0 – 30
31 – 54
55 – 74
75 – 89
90 – 100
Sangat Rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
(Arikunto, 2013)
4. Profil Hasil Belajar
Setelah setiap instrumen diolah secara statistik, data tersebut dikelompokan dalam
tiga kelompok yaitu, siswa kelompok atas, siswa kelompok tengah, dan siswa kelompok
bawah. Pembagian kelompok berdasarkan nilai ulangan harian sebelumnya. Setelah itu,
data kembali dikelompokkan berdasarkan setiap aspek kemampuan.
Profil hasil belajar siswa didapat dari nilai rata-rata dari masing-masing kelompok
siswa berdasarkan setiap aspek kemampuan. Nilai rata-rata siswa pada setiap aspeknya
dapat dihitung dengan persamaan berikut.
̅
Setelah profil hasil belajar yang berupa nilai rata-rata dari setiap aspek kemampuan
didapat, selanjutnya adalah dibuat grafik dari nilai rata-rata tersebut untuk setiap
pertemuannya. Setelah tebentuk grafik nilai rata-rata siswa setiap pertemuan untuk
masing-masing aspek, akan dapat terlihat kecenderungan atau tren dari profil hasil
belajar siswa selama lima pertemuan.
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan temuan dari hasil penelitian yang telah dilakukan di salah satu
SMP Negeri di kota Bandung mengenai profil hasil belajar siswa setelah
diterapkan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa untuk setiap aspek yang diukur memiliki tren yang
meningkat. Hasil belajar siswa pada aspek menggambarkan pembentukan
bayangan, memperoleh data, analisis data, membuat kesimpulan, dan tes
prestasi belajar mengalami peningkatan dengan hasil yang berbeda-beda.
Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek menggamabrkan bayangan
dapat dilihat pada Grafik 4.1. Peningkatan hasil belajar siswa untuk aspek
memperoleh data dapat dilihat pada Grafik 4.2. Penigkatan hasil belajar
siswa untuk aspek analisis data dapat dilihat pada Grafik 4.3. Peningkatan
hasil belajar siswa dapat untuk aspek membuat kesimpulan dapat dilihat pada
Grafik 4.4. Peningkatan hasil belajar siswa dapat untuk aspek prestasi belajar
dapat dilihat pada Grafik 4.5.
2. Setiap kelompok siswa baik siswa kelompok atas, tengah, dan atas pada
setiap pertemuannya sebagian besar mengalami peningkatan. Seperti yang
terlihat pada Tabel 4.3., pada setiap aspek kelompok bawah dan kelompok
tengah memiliki nilai rata-rata dibawah nilai rata-rata kelompok atas. Akan
tetapi, selisih nilai rata-rata siswa kelompok bawah dan tengah terhadap
kelompok atas mengalami pengurangan. Hal tersebut merupakan hasil temuan
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakuakn mengenai penerapan pendekatan
saintifik dan asesmen portofolio dalam menggambarkan profil hasil belajar siswa
di SMP, terdapat beberapa saran yang ingin peneliti kemukakan. Berikut adalah
saran dari penelitian yang telah dilakukan:
1. Untuk penelitian selanjutnya, aspek yang diukur dalam penerapan portofolio
lebih di perluas dengan menambahkan aspek sikap siswa dalam hasil belajar
sehingga profil yang dimiliki guru mengenai perkembangan siswa menjadi
lebih lengkap.
2. Penerapan asesmen portofolio dan pendekatan saintifik hendaknya dilakukan
dalam jangka waktu yang lebih lama dan dilakukan pada berbagai topik
pembelajaran, sehingga dapat menggambarkan perkembangan siswa dengan
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. (2013). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Yogyakarta: Bumi Aksara
Birgin, O. And Baki, A. (2007). The Use of Portofolio to Assess Student’s
Performance. [Online]. Tersedia:http://www.tused.org/internet/tufed /arsiv/v4/i2/metin/tusedv4i2s6.pdf. [16 Maret 2013]
Butler, S. M. And McMun, N. (2006). A Teacher’s Guide do Classroom
Assessment. USA: Jossey-Bass.
Cakan, M., Mihladiz, G., & Gocmen-Taskin, B. (2010). How Portfolio Use
Affects Students’ Learning and Their Attitudes toward 6th Grade Science
Lesson. International Online Jurnal of Edicational Sciences. [online]
tersedia di : http://www.iojes.net//userfiles/Article/IOJES_268.pdf. [26 September 2013].
Cresswell, J. W. (2012) Educational Research. Boston: Pearson Education.
Hofstein, A. & Rosenfeld, S. (1996). Bridging The Gap Between Formal and
Informal Science Learning. Tersedia : http://www.bobpearlman.org/
BestPractices/Israel/Bridging%20the%20Gap.pdf [1 Maret 2014].
Jihad, A dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo
Munaf, S. (2001). Individual Textbook Evaluasi Pembelajaran Fisika. Bandung: JICA
National Research Council (1996). National Science Education Standard. Tersedia: http://www.csun.edu/science/ref/curriculum/reforms/nses/nses-complete.pdf [13 Novemeber 2013]
Ari Setiawan, 2015
Profil hasil belajar siswa melalui asesmen portofolio dan pendekatan saintifik di SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Permendikbud No.65. (2013). Standar Proses Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Permendikbud No.66. (2013). Standar Penilaian kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Permendikbud No.68. (2013). Struktur Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Permendikbud No.81A. (2013). Pedoman Umum Pembelajaran Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Jakarta: Alfabeta.
Stefanakis, E. (2002). Multiple Intelligences and Portfolios. Tersedia : https://www.heinemann.com/shared/onlineresources/E00363/chapter2.pdf [3 Maret 2014].
Warsono dan Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif: Teori dan Asesmen.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya