• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TANJUNGREJO KECAMATAN NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011 / 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STAD BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TANJUNGREJO KECAMATAN NEGERIKATON KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011 / 2012"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang relative dalam aspek kognitif dan psikomotor, yang diperoleh melalui interaksi individu dengan lingkungan. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut segala aspek organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.

(2)

Aktivitas memegang peranan penting dalam proses pembelajaran karena dengan aktivitas akan menghasilkan perubahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Winkel (1983;43) yang menyatakan bahwa aktivitas atau kegiatan belajar adalah segala bentuk kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan yaitu hasil belajar yang dicapai.

Ahli pendidikan modern merumuskan perbuatan belajar sebagai berikut : “Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru itu misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru, serta timbul dan berkembangnya sifat-sifat sosial, susila, dan emosional (Sukidin, 2002: 42).

Aktivitas dalam pembelajaran bermanfaat bagi siswa karena siswa memperoleh pengalaman langsung, mengembangkan minat, memupuk kebersamaan disiplin belajar dan kemampuan berpikir kritis. Aktivitas belajar merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar siswa karena pada prinsipnya belajar adalah berbuat, Learning By Doing (Sardiman: 1992;97).

(3)

seorang guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan terarah menuju suatu target yang telah ditetapkan sebelumnya (Trianto, 2010: 17).

Hudojo dalam Trianto (2010: 19) mengemukakan sistem pembelajaran dalam pandangan konstruktivis mempunyai cirri-ciri yaitu: (a) siswa terlibat aktif dalam belajarnya. Siswa belajar materi (pengetahuan) secara bermakna dengan bekerja dan berpikir, dan (b) informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehingga menyatu dengan schemata yang dimiliki siswa.

Soemosasmito dalam Trianto (2010: 20) menjelaskan bahwa suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan utama keefektifan pengajaran, yaitu: (1) Presentasi belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM. (2) Rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi diantara siswa. (3) Ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa (orientasi keberhasilan belajar) diutamakan. (4) Mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif, mengembangkan sturktur kelas yang mengandung butir (2), tanpa mengabaikan butir (4).

2.2 Pembelajaran IPA

IPA sendiri berasal dari kata “Sains” yang berarti alam. Sains menurut Suyoso (1998: 23) merupakan “pengetahuan hasil kegiatan manusia yang bersifat aktif

(4)

Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang terkait dengan objek alam serta persoalannya. Ruang lingkup IPA yaitu makhluk hidup, energi dan perubahannya, bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifatnya. IPA terdiri dari tiga aspek, yaitu Fisika, Biologi, dan Kimia. Pada aspek Fisika IPA lebih memfokuskan pada benda-benda tak hidup. Pada aspek Biologi IPA mengkaji pada persoalan yang terkait dengan makhluk hidup serta lingkungannya. Sedangkan pada aspek Kimia IPA mempelajari gejala-gejala kimia baik yang ada pada makhluk hidup maupun benda tak hidup yang ada dialam (Sugiharto: 2007).

Menurut Abdullah (1998: 18), IPA merupakan “pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi , eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dengan menggunakan langkah-langkah ilmiah yang berupa metode ilmiah dan didapat dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan.

Pendidikan IPA menurut Sumiaji (1998: 46) merupakan “suatu ilmu pengetahuan social yang merupakan disiplin ilmu bukan bersifat teoritis melainkan gabungan (kombinasi) antara disiplin ilmu yang bersifat produktif”. Pendidikan IPA tidak

(5)

IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembeljajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan tekhnologi, karena IPA memiliki upaya untuk membangkitkan minat manusia serta kemampuan dalm mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan alam yang baru dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari (Sugiharto;2007).

Dengan demikian, IPA memiliki peran sangat penting. Kemajuan IPTEK yang begitu pesat sangat mempengaruhi perkembangan dalam dunia pendidikan terutama pendidikan IPA di Indonesia dan Negara-negara maju. Pendidikan IPA yang telah berkembang di Negara-negara maju dan telah terbukti dengan adanya penemuan-penemuan baru yang terkait dengan teknologi. Akan tetapi di Indonesia sendiri belum mampu mengembangkannya. Pendidikan IPA di Indonesia belum mencapai standar yang diinginkan, padahal untuk memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) Sains penting dan menjadi tolak ukur kemajuan bangsa.

(6)

Oleh sebab itu untuk memperbaiki pendidikan IPA di SD diperlukan pembenahan kurikulum dan pengajaran yang tepat dalam pendidikan IPA. Masalah ini juga yang mendasari adanya kurikulum yang disempurnakan (KYD) yang saat ini sedang dikembangkan di sekolah-sekolah, yaitu KTSP.

2.2.1 Perkembangan Pendidikan IPA

Pemberian pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa paham dan menguasai konsep alam. Pembelajaranini juga bertujuan agar siswa dapat menggunakan metode ilmiah untuk menyelesaikan persoalan alam tersebut. Pendidikan IPA atau IPA itu sendiri memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas yang mempunyai pemikiran kritis dan ilmiah dalam mengahadapi isu di masyarakat. Peerkembangan IPA ini dapat menyesuaikan dengan era teknologi informasi yang saat ini tengah hangat dibicarakan dalam dunia pendidikan.

2.2.2 Hakikat Pembelajaran IPA

(7)

penarikan kesimpulan. (3) Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hokum. (4) Aplikasi: penerapan metode ilmu (Sugiharto, 2007: 46).

Pada umumnya siswa merasa bahwa sains sulit, dan untuk mempelajari sains harus mempunyai kemampuan memadai seperti bila akan menjadi seorang ilmuan. Ada tiga alasan perlunya memahami sains antara lain, pertama bahwa kita menumbuhkan lebih banyak ilmuan yang baik, kedua untuk mendapatkan penghasilan, ketiga tiap kurikulum menuntut untuk mempelajari IPA.

Mendefinisikan sains secara sederhana, singkat dan dapat diterima secara universal sangat sulit dibandingkan dengan mendefinisikan ilmu-ilmu lain.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakekatnya IPA terdiri atas tiga komponen , yaitu produk, proses, dan sikap ilmiah. Jadi tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau fakta yang dihafal, namun juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari rahasia gejala alam.

2.2.3 Pembelajaran IPA di SD

Mata pelajaran di Sekolah Dasar merupakan program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, sikap dan menilai ilmiah kepada siswa. Dengan pelajaran IPA diharapkan siswa dapat memahami konsep-konsep IPA dan memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan dan ide tentang alam.

(8)

dan batuan, (3) listrik dan magnet, energi dan panas, gaya dan pesawat sederhana, cahaya dan bunyi,tata surya, bumi dan benda-benda langit lainnya, (4) kesehatan, makanan, penyakit dan penegahannya, dan (5) sumber daya alam, pemeliharaan dan kegunaan,pemeliharaan dan pelestarian (Suyoso, 1998: 52).

2.2.4 Proses Pembelajaran IPA

Pendidikan menurut Siswoyo (2007: 21) merupakan “proses sepanjang hayat dan

perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan dan cara komitmen manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial,serta sebagai makhluk Tuhan”.

Sugiharto (2007: 3) menyatakan bahwa “pendidikan merupakan suatu usaha yang

dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah suatu proses sadar dan terencana dari setiap individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik dan mengembangkan potensi yang ada dalam upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan yang diharapkan.

(9)

2.3 Aktivitas Belajar

Dalam prakteknya model pembelajaran koopertif tipe STAD tergolong baru diterapkan pada kelas VI SDN 2 Tanjungrejo Kabupaten Pesawaran,sehingga ada beberapa hal yang perlu diamati dalam aktivitas belajar yang menggunakan metode ini. Adapun yang diamati adalah sebagai berikut :

1. Tentang cara belajar bertanggung jawab.

2. Cara siswan menjalin kerjasama antara teman sejawat, dimana siswa akan menjalin komunikasi, berbagai ide dan pendapat, serta saling mendiskusikan masalah-masalah dengan siswa lainnya. Keterlibatan dan tanggung jawab setiap peserta didik akan membuat siswa lebih mudah memahami konsep-konsep yang sulit dan dapat meningkatkan daya nalar siswa serta memberikan kesempatan kepada siswa mengungkapkan pendapat.

2.4 Hasil Belajar

Belajar adalah suatu aktifitas yang melibatkan bukan hanya penguasaan kemampuan akademik, tapi juga pengembangan emosional, interaksi sosial, dan perkembangan berkepribadian menurut Hamalik (2004: 27) adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing) artinya belajar

(10)

Djamarah (1994: 24) menyatakan bahwa hasil belajar adalah penilaian pendidikan tentang kemajuan siswa dalam segala hal yang dipelajari di sekolah yang menyangkut pengetahuan atau kecakapan yangn dinyatakan sesudah penilaian.

Dimyati dan Mulyono (2002: 3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar di akhiri dengan proses evaluasi. Dari sisi siswa, hasil belajar adalah puncak proses belajar. Sedangkan pada umumnya setelah belajar seseorang akan memiliki ketrampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai.

Sadiman (1996: 45) bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang yang berlangsung seumur hidup. Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi lebih baik.

Gredler (1998: 132) ada lima golongan ragam belajar yaitu informasi verbal, ketrampilan intelek, ketrampilan motorik, sikap dan siasat kognitif. Kelima macam ragam belajar tersebut diperoleh dengan cara berlainan. Artinya masing-masing memerlukan ketrampilan prasyarat yang berbeda dan perangkat serta langkah yang berbeda.

(11)

2.5 Model Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD)

Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun generatif. Model pembelajaran sangat erat kaitannya dengan gaya belajar peserta didik dan gaya mengajar guru. Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang menggambarkan kegiatan dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru, dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetensi peserta didik dengan pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran tertentu (Hanifah, 2009: 41).

Menurut Setiawan (2005: 54) salah satu tujuan dari penggunaan model pembelajaran adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa selama belajar, dengan pemilihan metode, strategi, pendekatan serta teknik pembelajaran yang diharapkan adanya perubahan dari menghafal kearah berpikir dan pemahaman. Dijelaskan bahwa model pembelajaran merupakan pedoman berupa program atau petunjuk strategi mengajar yang dirancang untuk mencapai suatu pembelajaran. Pedoman tersebut memuat tanggung jawab guru dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

(12)

menguasai pelajaran yang diberikan. Kemudian, siswa melaksanakan tes atas materi yang diberikan dan mereka harus mengerjakan sendiri tanpa bantuan siswa lainnya.

Menurut Slavin (1995) dalam Sukidin ( 2010: 161) STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kelompok kelas, tes, nilai peningkatan individu, dan penghargaan kelompok. Metode STAD lebih mementingkan sikap dari pada prinsip, yakni sikap partisipasi dalam rangka mengembangkan potensi kognitif dan afektif.

Adapun Langkah-langkah Pembelajaran STAD adalah sebagai berikut :

1. Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)

2. Guru menyajikan pelajaran

3. Guru member tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggotanya yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti

4. Guru member pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab pertanyaan menjawab pertanyaan tidak boleh saling membantu

(13)

Kelebihan dari sistem ini, antara lain :

1) Siswa lebih mampu mendengar, menerima, dan menghormati serta menerima orang lain.

2) Siswa mampu mengidentifikasi akan parasaannya juga perasaan orang lain. 3) Siswa dapat menerima pengalaman dan dimengerti orang lain.

4) Siswa mampu meyakinkan dirinya untuk orang lain dengan membantu orang lain dan meyakinkan dirinya untuk saling memahami dan mengerti.

5) Mampu mengembangkan potensi individu yang berhasil guna dan berdaya guna, kreatif, bertanggungjawab, mampu mengaktualisasikan, dan mengoptimalkan dirinya terhadap perubahan yang terjadi (Sukidin, 2010: 161).

2.6 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran STAD (Student Teams Achivement Division) pernah dilakukan oleh Yuni Kristanti tahun 2009, pada mata

pelajaran IPA tentang Tumbuhan Hijau pada siswa kelas V SDN Podokoyo II Kecamatan Tosari Kabupaten Pasuruan yang berjumlah 21 orang. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan hasil belajar, kemampuan guru dan aktivitas siswa kelas V SDN Podokoyo II.

(14)

pelaksanaan RPP sebesar 25 dengan nilai 56,8 dan skor pelaksanaan pembelajaran sebesar 38 dengan nilai 61,8 dan pada siklus II meningkat skor RPP menjadi 42 dengan nilai 86,4 dan skor pelaksanaan pembelajaran menjadi 59 dengan nilai 86,8.

Hasil penelitian tindakan tersebut di atas diambil sebagai bahan rujukan untuk membuktikan bahwa Model Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana, pada siswa kelas V SDN 2 Tanjungrejo Tahun Ajaran 2011/2012.

2.7 Kerangka Pikir Penelitian

Penggunaan media pembelajaran yang tidak bervariatif dalam pembelajaran IPA membuat siswa merasa bosan dan enggan dalam belajar IPA, sehingga hasil belajar IPA cenderung rendah. Penggunaan model pembelajaran STAD dapat menjadi alternatif dalam meningkatkan belajar IPA kelas V.

(15)

tetapi lebih bersifat variatif dan partisipatoris, kualitas pembelajaran IPA meningkat, dan prestasi siswa untuk mata pelajaran IPA meningkat (Sukidin, 2010: 167).

Dengan demikian, gambaran pola pemecahannya melalui tahapan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

2.7 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir tersebut di atas diajukan hipotesis tindakan sebagai berikut :

Melalui Model Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan Pesawat Sederhana bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran Tahun Ajaran 2011/2012.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Melalui pendidikan akan terbentuk manusia yang cerdas. Dengan pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat berguna untuk mengubah keadaan suatu bangsa menjadi lebih baik (Semiawan, 2002: 1).

Pembelajaran IPA sangat penting dalam meningkatkan penalaran dan kecerdasan peserta didik. Sedangkan penalaran yang tinggi merupakan salah satu indikator dalam meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Kemampuan penalaran dikembangkan melalui pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diharapkan kemampuan siswa dapat meningkat.

(17)

Dari hasil observasi awal dan refleksi guru yang dilakukan di kelas V SDN 2 Tanjungrejo kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran, sehingga proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPA perlu ditingkatkan. Selama ini materi IPA disampaikan dengan metode ceramah langsung melalui cerita, dan tanpa menggunakan model pembelajaran yang bervariasi. Hal ini mennnimbulkan kejenuhan dan kebosanan pada diri siswa, siswa tidak terlibat aktif dalam pemebelajaran.

Setiap pembelajaran siswa sering tidak menjawab pertanyaan dari guru karena merasa takut dan malu. Siswa juga tidak pernah mengungkapkan pendapatnya setiap diminta oleh guru. Hal ini terbukti dengan masih rendahnya nilai rata-rata ulangan harian siswa, dari 32 siswa hanya 6 siswa yang tuntas dan 26 siswa belum tuntas. Nilai rata-rata kela hanya mencapai 58, sedangkan kriteria ketuntasan lulus 80% untuk mata pelajaran IPA dan kriteria ketuntasan maksimal 68.

Dengan memperhatikan identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan utama yang dihadapi dan perlu segara dicari solusinya, yaitu bagaimana cara meningkatkan aktivitas siswa sehingga hasil belajar IPA meningkat dan pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa.

(18)

Siwa aktif dalam bertanya, sehingga proses pembelajaran tidak berlangsung hanya satu arah dari guru ke siswa.

Model pembelajaran STAD ini menempatkan siswa sebagai bagian dari suatu sistem kerjasama, sehingga dengan bekerja bersama-sama diantara anggota kelompok diharapkan akan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Melalui kerja kelompok, maka siswa banyak terlibat dalam pembelajaran dan memiliki banyak pengalaman yang dapat berimbas pada peningkatan hasil belajar. Salah satu model pembelajaran yang digunakan pada materi pokok Pesawat Sederhana adalah model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD).

Model pembelajaran STAD merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif paling sederhana, dimana pada pembelajaran ini siswa lebih mudah dalam menangani dan menemukan konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikan masalah tersebut dengan temannya. Siswa yang berkemampuan rendah diharapkan dapat kesempatan untuk dibimbing oleh temannya yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi, sedangkan siswa yang tinggi kemampuannya mempunyai kesempatan untuk menjadi tutor sebaya sehingga pembelajaran semakin baik (Dahar, 1998: 20).

(19)

STAD. Namun asumsi tersebut asumsi awam yang membutuhkan pembuktian lebih lanjut.

Atas dasar inilah penulis berniat untuk memperbaiki penelitian tindakan kelas yang berkaitan dengan penggunaan model pembelaran Student Teams Achivement Division (STAD) dalam prose pembelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana, khususnya di SDN 2 Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran.

1.2Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu bentuk pernyataan-pernyataan yang mengekspresikan secara jelas masalah diajukan dalam penelitian yang akan dibahas, sehingga memudahkan peneliti dalam menentukan konsep-konsep teoritis yang ditelaah dan memilih pemecahan masalah yang tepat.

Rumusan masalah peneliti tindakan kelas ini adalah :

 Apakah model pembelajaran STAD dapat meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana bagi siswa kelas V di SD Negeri 2 Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton, Kabupaten Pesawaran, Tahun Ajaran 2011/2012?

(20)

1.3Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk :

a. Tujuan umum adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN 2 Tanjungrejo dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tentang Pesawat Sederhana.

b. Tujuan khusus

1. Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA tentang Pesawat sederhana menggunakan model pembelajaran STAD di SDN 2 Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran.

2. Menciptakan suasana pemebelajaran yang menyenangkan bagi siswa.

1.4Manfaat Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara positif dalam kegiatan pembelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

1. Bagi siswa

- Supaya lebih giat lagi dalam mengikuti pembelajaran IPA tentang Pesawat Sederhana.

- Meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada siswa kelas V SD Negeri 2 Tanjungrejo.

(21)

2. Bagi guru

- Memberikan informasi tentang model pembelajaran yang sesuai dengan materi IPA

- Sebagai bahan masukan bagi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan di kelasnya.

3. Bagi sekolah

Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 2 Tanjungrejo.

1.5Ruang Lingkup Penelitian

(22)

BAB III

METODE PENELITIAN

Menurut Suyanto (1996) dalam Sukidin (2010 : 13) penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), karena penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pemebelajaran dikelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.

(23)

3.1Setting Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Tanjungrejo, Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu dengan pertimbangan bahwa penulis bekerja pada sekolah tersebut, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas dan subyek penelitian yang sangat sesuai dengan profesi penulis.

3.1.2 Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s/d Mei Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012.

3.2Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti, teman sejawat sebagai pengamat / observer, dan siswa kelas V SD Negeri 2 Tanjungrejo. Dengan jumlah siswa 32 orang, terdiri atas laki-laki 11 siswa dan perempuan 21 siswa.

3.3Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Tes

(24)

berdasarkan indikator. Tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Tes yang digunakan berupa soal pilihan ganda berjumlah 25 butir, dan soal uraian berjumlah 5 butir yangt harus dijawab secara tertulis.

b. Observasi

Observasi digunakan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran STAD pada mata pelajaran IPA kelas V. pengumpulan data aktivitas guru dan aktivitas siswa digunakan lembar observasi yang dilakukan dengan cara memberi skor pada setiap aspek/indicator yang dilakukan siswa dan guru selama proses pemebelajaran.

Aspek penilaian aktivitas belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah :

1. Melaksnakan instruksi/perintah guru

2. Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama

3. Bekerjasama dalam memecahkan masalah dalam kelompok 4. Saling mendukung antar siswa dalam kelompok

5. Mengajukan pertanyaan 6. Mengemukakan pendapat

7. Antusias / semangat dalam mengikuti pembelajaran

(25)

IPKG Pelaksanaan program PKM S-1 Dalam Jabatan FKIP Universitas Lampung, yaitu :

1. Pra Pembelajaran

2. Penguasaan Materi Pembelajaran 3. Pendekatan / Strategi Pembelajaran

4. Pemanfaatan Sumber Belajar/ Media Pembelajaran

5. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 6. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

7. Pengguanaan Bahasa 8. Kegiatan Penutup

3.4Validitas Isi

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan uji validitas dengan menggunakan validitas isi. Validitas sebuah tes menyangkut apa yang diukur tes dan seberapa baik tes itu bisa mengukur. Validitas isi merupakan validitas yang diperhitungkan melalui pengujian terhadap isi alat ukur dengan analisis rasional.

(26)

Validitas isi dapat diusahakan tercapainya sejak saat penyusunan dengan merinci materi kurikulum atau materi pelajaran.

3.5Analisis Data

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif dengan menggunakan presentase. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau persentase keberhasilan siswa setelah prose belajar mengajar setiap putarannya yang dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap akhir siklusnya.

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana, yaitu : 1. Data Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai tes formatif berupa soal pilihan ganda dan soal uraian. Soal pilihan ganda sebanyak 25 butir, tiap butir jika dijawab benar diberi skor 1 sehingga skor maksimal pilihan ganda adalah 25 sedangkan soal uraian berjumlah 5 butir. Skor tiap item disesuaikan dengan tingkat kesukaran dan kompleksitasnya. Skor maksimal soal uraian adalah adalah 20. Sehingga skor maksimal keseluruhan adalah 45. Jadi, nilai yang diperoleh peserta didik untuk satu tes formatif dihitung denagan rumus :

Skor perolehan

x 100 Jumlah Siswa

(27)

pada penelitian ini. Misalnya, nilai 65 dapat di interprestasikan siswa tersebut telah mnguasai 65% unjuk kerja berkaitan dengan kompetensi dasar mata pelajaran IPA pada penelitian ini.

Data hasil belajar siswa setiap siklus akan dianalisis dengan cara sebagai berikut : Tabel 1. Format lembar Analisis Hasil Belajar Siswa

No Nama siswa PG

Uraian

Total skor Nilai Keterangan 1 2 3 4 5 Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah siswa yang belum tuntas Persentase ketuntasan

Proses analisis yang dilakukan terhadap data hasil belajar siswa sebagain berikut : a. Nilai yang diperoleh siswa berupa tes formatif

b. Kolom total skor adalah skor pilihan ganda ditambah uraian c. Kolom nilai diisi dengan menggunakan rumus :

Skor perolehan x 100

Jumlah Siswa

d. Persentase hasil belajar diisi dengan nilai dikali 100%.

e. Nilai tertinggi diisi dengan nilai akhir dari semua yang tertinggi nilainya. f. Nilai terendah diisi dengan nilai akhir dari semua siswa yang terendah

nilainya.

g. Rata-rata kelas diisi dengan menjumlahkan nilai akhir semua siswa dibagi jumlah siswa.

(28)

i. Jumlah siswa yang belum tuntas diisi dengan jumlah siswa yang nilai akhirnya belum mencapai batas minimal ketuntasan yang ditetapkan yaitu ≥ 68 (dibawah 68).

j. Presentase ketuntasan diisi dengan menggunakan rumus : Skor perolehan

x 100% Jumlah Siswa

k. Keterangaan diisi dengan kriteria berdasarkan rentangan berikut :  0% - 40% = Sangat Kurang

 41% - 50% = Kurang  51% - 70% = Sedang  71% - 80% = Baik

 81% - 100% = Sangat Baik

l. Ketuntasan diisi apabila nilai akhir < 68 berarti belum tuntas, tetapi apabila nilai akhir ≥ 68 berarti tuntas.

2. Data Aktivitas Guru

(29)

Tabel 2. Format lembar pengamatan aktivitas guru

No Aspek yang dimati Skor ket

1. Pra Pembelajaran 2. Penguasaan Materi

3. Pendekatan/strategi pembelajaran

4. Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran

5. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 6. Penilaian proses dan hasil belajar

7. Penggunaan bahasa 8. Kegiatan penutup

Jumlah skor perolehan Skor maksimum Persentase keaktivan Proses analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas guru sebagai berikut :

1. Guru memperoleh skor dari tiap aspek yang dimati. Skor minimum 0, skor maksimal 2. Kriteria penilaian aktivitas guru sebagai berikut :

Tabel 3. Aspek dan kriteria penilaian aktivitas guru

No Aspek Indikator

1. Pra Pembelajaran a. Mempersiapkan siswa untuk belajar b. Melakukan kegiatan apersepsi 2. Penguasaan materi

pembelajaran

a. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran

b. Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hierarki belajar dan karateristik

3. Pendekatan/strategi pembelajaran

a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai

b. Menguasai kelas 4. Pemanfaatan sumber

belajar/media pembelajaran

a. Menggunakan media secara efektif dan efisien

b. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

5. Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa

a. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

b. Menumbuhkan keceriaan siswa dalam belajar

6. Penilaian proses dan hasil belajar

a. Memantau kemajuan belajar selama proses

b. Melakukan penilaian akhir sesuaia dengan kompetensi (tujuan)

7. Penggunaan bahasa a. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas

(30)

8. Kegiatan penutup a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa b. Membuat rangkuman dengan melibatkan

siswa

Kriteria penilaian :

- Nilai 2, jika semua (2) indicator masing-masing aspek terpenuhi - Nilai 1, jika satu indicator masing-masing aspek terpenuhi - Nilai 0, jika tidak indicator masing-masing aspek terpenuhi

2. Jumlah skor perolehan adalah penjumlahan dari skor smua aspek yang diperoleh.

3. Skor maksimum adalah jumlah skor yang diperoleh dari semua indicator. 4. Persentase aktivitas guru dihitung dengan rumus :

Jumlah skor perolehan semua aspek x 100% skor maksimum

5. Keterangan untuk persentase keaktivan diisi dengan kriteria berdasarkan rentangan berikut :

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran diamati dan dicatat dalam lembar observasi. Data observasi diperoleh dari setiap siklus.

(31)

Aspek aktivitas belajar siswa :

1. Melaksnakan instruksi/perintah guru

2. Mendengarkan penjelasan guru dengan seksama

3. Bekerjasama dalam memecahkan masalah dalam kelompok 4. Saling mendukung antar siswa dalam kelompok

5. Mengajukan pertanyaan 6. Mengemukakan pendapat

7. Antusias / semangat dalam mengikuti pembelajaran.

Tabel 4. Format lembar analisis aktivitas belajar siswa No Nama

Proses analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas belajar siswa sebagai berikut :

1. Setiap siswa memperoleh skor dari aktivitas yang dilakukan sesuai indicator yang diamati. Kriteria penilaian aktivitas belajar siswa sebagai berikut.

Kriteria penilaian :

- Jika indicator yang diamati dilakukan oleh siswa diberi skor 1 - Jika indicator yang diamati tidak dilakukan oleh siswa diberi skor 0 - Skor maksimal = 7, skor minimal = 0

(32)

3. Persentase aktivitas per siswa dihitung dengan rumus : Skor perolehan

x 100% Jumlah Siswa

4. Keaktivan diisi dengan jumlah seluruh persentase aktivitas per siswa dibagi dengan jumlah siswa.

5. Keterangan diisi dengan kriteria berdasarkan rentangan berikut :  0% - 50% = Tidak Aktif

 51% - 100% = Aktif

3.6Indikator Kinerja

Penelitian ini menghendaki adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA melalui penggunaan model Student Teams Achivement Division (STAD). Hasil belajar meningkat bila ˃ 80% siswa mencapai KKM

yang telah ditetapakan oleh guru.

3.7Prosedur Penelitian

(33)

Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut: disadari oleh guru, yang jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi proses dan hasil belajar siswa. Jadi, dalam tahap ini peneliti mengidentifikasi masalah yang terjadi dikelas V SDN 2 Tanjungrejo.

2. Rencana

Sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan perbaikan dan membuat rencana perbaikan pembelajaran, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.

(34)

3. Pelaksanaan dan pengamatan/observasi

Pelaksanaan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa, serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran menggunakan model STAD pada mata pelajaran IPA tentang pesawat sederhana. Pada tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana dibuat dalam dua kali pertemuan. Adapun tahap tersebut adalah :

Pertemuan ke-1

A. Kegiatan Awal - Apersepsi - Motivasi

- Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran - Menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti

Pada pertemuan ke-1 difokuskan pada pemahaman konsep IPA tentang pesawat sederhana. Dalam kegiatan belajar mengajar peneliti menggunakan model STAD.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Siswa dibagi kelompok yang terdiri dari 4-5 orang secara heterogen. 2. Guru membagikan bahan ajar IPA tentangb pesawat sederhana kepada

setiap siswa dalam kelompok masing-masing.

(35)

4. Setiap siswa dalam kelompok menentukan bagian mana yang belum dimengerti dengan menggarisbawahi atau menuliskan pertanyaan. 5. Secara berkelompok siswa mendiskusikan bagian mana yang sudah

digaris bawahi atau pertanyaan yang telah dibuat.

6. Siswa yang sudah mengerti dapat menjelaskan pada anggota dalam kelompoknya.

7. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti.

8. Pertanyaan yang belum terpecahkan dalam kelompoknya, kemudian didiskusikan bersama-sama dalam satu kelas.

9. Bersama siswa membahas dan menyimpulkan hasil diskusi dan membimbing siswa untuk memahami materi pelajaran yang sudah berlangsung.

10.Guru memberikan “Bintang Prestasi” kepada siswa yang aktif dalam diskusi.

C. Kegiatan Akhir

1. Guru meminta peserta didik merefleksikan hal-hal yang telah dipelajari.

2. Guru memberikan tugas pengayaan untuk membaca dan memahami materi pelejaran yang telah dipelajari, serta menginformasikan ulangan pada pertemuan selanjutnya.

(36)

Pertemuan ke-2 A. Kegiatan Awal

- Apersepsi - Motivasi

- Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti proses pembelajaran - Menyampaikan tujuan pembelajaran

B. Kegiatan Inti

Pada pertemuan ke-2, diadakan ulangan materi IPA tentang Pesawat Sederhana. Soal-soal uji kompetensi terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda, dan 5 butir soal uraian.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Guru menyiapakan dan membagikan soal dan lembar jawaban. 2. Guru menjelaskan tata tertib ulangan kepada peserta didik. 3. Peserta didik mengerjakan soal-soal tersebut selama 45 menit. 4. Setelah peserta didik mengerjakan ulangan dilakukan koreksi silang. 5. Guru memberikan penilaian dan “Bintang Prestasi” kepada 3 (tiga)

orang peserta didik yang mendapat nilai tertinggi.

C. Kegiatan Akhir

1. Guru meminta peserta didik merefleksikan hal-hal yang telah dilaksanakan.

(37)

4. Refleksi

(38)

JADWAL DAN WAKTU PELAKSANAAN

(39)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Tanjungrejo Tahun Ajaran 2011/2012. Setelah dilakukan tindakan, semua indikator aktivitas belajar siswa seperti : melaksanakan instruksi/perintah guru, mendengarkan perintah guru dengan seksama, bekerjasama dalam memecahkan masalah dalam kelompok, saling mendukung antar siswa dalam kelompok, mengajukan pertanyaan, mengemukakan pendapat, antusias / semangat dalam mengikuti pembelajaran telah mencapai target yang diinginkan.

(40)

5.2Saran

Dari hasil penelitian dan simpulan yang diperoleh, agar proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada

mata pelajaran IPA lebih efektif, maka saran yang dapat disampaikan adalah: 1. Model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) dapat

dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA.

2. Bagi guru, hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa agar dapat memperkaya variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan yang dialami oleh siswa dan selalu memantau perkembangan peserta didik terutama dari perilaku, pemikiran dan pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

3. Bagi peneliti, perlu adanya penelitian lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di SDN 2 Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran Tahun Ajaran 2011/2012.

(41)

Abdullah, 1998. Pendidikan Teoritis IPA. Jakarta : Kanisius.

Arikunto, Suharsimi. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Dahar, 1998. Proses Pembelajaran Kooperatif. Bandung, Rineka Cipta.

Dimyati dan Mulyono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Rineka Cipta.

Djamarah, 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional. Trimulyo.

Gredler, Margaret E. Bell. I998. Belajar dan Membelajarkan. Penerjemah Munandir. Jakarta : PT Raja Garfindo Persada.

Hamalik, Oemar. 2004. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung : Tarsito.

Hanifah, 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : PT. Refika Aditama.

Sadiman, Arif., dkk. 1996. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Grasindo.

Sardiman A.M. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Sanjaya Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

(42)

Setiawan, 2005. Pengantar Interaksi Mengajar. Bandung : Remaja Rosda Karya.

Siswoyo, 2007. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Karsito.

Sugiharto, 2007. Panduan Pendidikan IPA. Jakarta : Grafindo Pustaka.

Sukaryana I Wayan, 2006. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Surabaya: Universitas Negeri Malang.

Sukidin, 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Insan Cendikia.

Sumaji, 1998. Media Pendidikan : Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : Rajawali Grasindo.

Suyoso, 1998. Media Pendidikan : Pengertian, Pembangunan dan Pemanfaatannya.Jakarta : Rajawali Grasindo.

Trianto, 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif Konsep Landasan dan Implementasinya pada Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Surabaya : Kencana Prenada Media Grup.

Wardhani IGAK, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.

Winkel, 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.

(43)

MODEL PEMBELAJARAN STAD BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 2 TANJUNGREJO KECAMATAN NEGERIKATON KABUPATEN

PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011 / 2012

Oleh

SRI ARUM ARDANI NINGSIH

Pembelajaran IPA di kelas V SDN 2 Tanjungrejo, terdapat permasalahan siswa pasif dalam pembelajaran. Guru juga kurang memanfaatkan model pembelajaran STAD . hasil belajar siswa rata-rata masih tergolong rendah. Rata-rata hasil belajar siswa masih di bawah KKM <68. Persentase siswa yang tuntas belajar <80%. Oleh karena itu peneliti menerapkan model pembelajaran STAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA dengan menggunakan model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD).

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif dengan pendekatan kualitatif. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Pada setiap siklus mengikuti 4 tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subyek penelitian adalah guru, kolaboran, dan siswa kelas V sebanyak 32 orang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan observasi. Hasil penelitian ditemukan fakta bahwa model pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada pokok bahasan Pesawat Sederhana pada setiap siklusnya. Dengan rincian peningkatan aktivitas belajar siswa pada siklus I 60%, meningkat menjadi 88% di siklus II. Rata-rata hasil belajar siklus I sebesar 69, meningkat menjadi 86 di siklus II. Ketuntasan belajar siklus I mencapai 66% (belum tuntas), naik pada siklus II menjadi 93% (tuntas). Saran untuk kepala sekolah adalah agar dapat memotivasi guru untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Bagi guru agar menerapkan model pembelajaran STAD dalam pemebelajaran khususnya IPA. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya dapat memperbaiki kekurangan yang ada pada penelitian sebelumnya sehingga pembelajaran diharapkan berjalan seoptimal mungkin.

(44)

KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011 / 2012

Oleh

Sri Arum Ardani Ningsih

SKRIPSI

sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(45)

KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011 / 2012

SKRIPSI

Oleh

Sri Arum Ardani Ningsih

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

(46)

Gambar Halaman

1. Kerangka pikir penelitian ... 21

2. Alur PTK ... 33

3. Grafik peningkatan rata-rata hasil belajar ... 60

4. Grafik ketuntasan belajar siswa ... 61

5. Garfik peningkatan aktivitas guru ... 62

(47)

Lampiran 1. RPP Siklus I 2. RPP Siklus II 3. Instrument Penilaian

4. Lembar pengamatan aktivitas guru pada tes awal 5. Lembar pengamatan aktivitas guru pada siklus I 6. Lembar pengamatan aktivitas guru pada siklus II 7. Lembar pengamatan aktivitas siswa pada tes awal 8. Lembar pengamatan aktivitas siswa pada siklus I 9. Lembar pengamatan aktivitas siswa pada siklus II 10.Surat izin penelitian

11.Surat keterangan penelitian

12.Surat kesediaan sebagai teman sejawat 13.Surat pernyataan teman sejawat 14.Subyek penelitian

(48)

Tabel Halaman

1. Format lembar hasil belajar siswa... 27

2. Format lembar pengamatan aktivitas guru ... 29

3. Aspek dan kriteria penilaian aktivitas siswa ... 29

4. Format lembar analisis aktivitas belajar siswa ... 31

5. Hasil belajar siswa pada tes awal ... 40

6. Hasil pengamatan aktivitas guru pada tes awal ... 42

7. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada tes awal ... 42

8. Hasil tes siswa pada siklus I ... 46

9. Hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus I ... 48

10. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus I ... 49

11. Hasil belajar siswa pada siklus II ... 54

12. Hasil pengamatan aktivitas guru pada siklus II ... 56

13. Hasil pengamatan aktivitas siswa pada siklus II ... 57

14. Ringkasan hasil penelitian (hasil belajar siswa) ... 63

15. Ringkasan hasil pengamatan aktivitas siswa ... 63

(49)

Halaman Judul ... i

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Teori Belajar dan Pembelajaran ... 7

2.2 Pembelajaran IPA ... 9

2.2.1 Perkembangan Pendidikan IPA ... 12

2.2.2 Hakekat Pembelajaran IPA ... 12

2.2.3 Pembelajaran IPA di SD ... 13

2.2.4 Proses Pembelajaran IPA ... 14

2.3 Aktivitas Belajar ... 15

2.4 Hasil Belajar ... 15

2.5 Model Pembelajaran Student Teams Achivement Division (STAD) ... 17

2.6 Penelitian Terdahulu ... 19

2.7 Kerangka Pikir Penelitian ... 20

(50)

3.1.1 Tempat Penelitian ... 23

3.1.2 Waktu Penelitian ... 23

3.2 Subyek Penelitian ... 23

3.3 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 23

3.4 Validitas Isi ... 25

3.5 Analisis Data ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Gambaran Setting Penelitian ... 39

4.2 Hasil Penelitian Persiklus ... 40

4.3 Pembahasan ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 64

5.1 Kesimpulan... 64

5.2 Saran ... 65

(51)

“Hidup Tak Semudah Yang Kau Kira, Tetaplah

Berdo’a dan Berusaha Jadikanlah Iman

dan Takwa Sebagai Pedomannya”

(52)

yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Sri Arum Ardani Ningsih NPM : 1013109149

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD Bagi Siswa Kelas V SDN 2 Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran Tahun Ajaran 2011/2012.

Menyatakan bahwa penelitian ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan menurut sepengetahuan saya tidak berisi tentang materi yang pernah diduplikasikan atau ditulis oleh orang lain.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi ini yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah ditulis sumbernya secara jelas sesuai norma dan kaidah penulisan karya ilmiah.

Demikian pernyataan ini saya buat berdasarkan kondisi yang sebenar-benarnya.

Pesawaran, Juni 2012 Yang membuat pernyataan

(53)

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Fitria Akhyar, M.Pd. ……….

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Lilik Sabdaningtyas, M.Pd. ………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003

(54)

Bismillahirrohmaanirrohiim

Inilah perjalananku mencari ilmu sebagai kewajiban seorang muslim, dengan tulus ikhlas

kupersembahkan skripsi ini untuk orang-orang yang sangat berarti dalam hidupku.

Ayahku tercinta Rohim dan ibuku tersayang Sri Dwi Rati yang selalu senantiasa

mendo’akan, merawat, menjaga dan menyayangi. Terimakasih atas bimbingan, kasih

sayang, kesabaran, dan pengorbanan yang tulus ikhlas.

Untuk seseorang yang kelak menemani batin ini dikala suka dan duka, dan adik-adikku

tersayang Isti Faroh dan Dzaky Abiyyu Hanan. Terimakasih atas do’a dan

motivasinya yang kalian berikan selama ini.

Keluarga besar tercinta.

Rekan-rekanku yang selalu mendukungku.

Almamaterku tercinta.

Terimakasih atas do’a, semangat, dan dukungan mo

ral spiritual, materiil maupun

immaterial sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

(55)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran STAD Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012 .

Nama : Sri Arum Ardani Ningsih NPM : 1013109149

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Program Studi : SI PGSD dalam Jabatan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jenis Penelitian : Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lokasi Penelitian : SDN 2 Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran

MENYETUJUI

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Dosen Pembimbing

(56)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur ke Hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian Tindakan kelas yang berjudul “Upaya Meningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA melalui Model Pembelajaran STAD Bagi siswa kelas V di SD Negeri 2 Tanjungrejo Kecamatan Negerikaton Kabupaten Pesawaran Tahun Ajaran 2011/2012” dapat

diselesaikan dengan sebagaimana mestinya.

Selama penulisan Laporan Proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini, dengan penuh hormat dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sugeng P. Harianto, M.S, selaku Rektor Universitas Lampung 2. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd, Selaku Ketua Jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(57)

pelaksanaan penelitian dari awal hingga selesainya skripsi ini.

6. Ibu Dr. Lilik Subdaningtias, M.Pd, Selaku Dosen Pembahas, terima kasih atas masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Segenap Dosen FKIP Universitas Lampung.

8. Ibu Markamah, S.Pd.SD, Selaku Kepala Sekolah SD Negeri 2 Tanjungrejo yang telah memberikan izin selama penelitian.

9. Dewan Guru dan Staf Tata Usaha SD Negeri 2 Tanjungrejo yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian PTK ini.

10.Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi S1 dalam Jabatan atas bantuannya selama ini.

11.Keluarga besar yang telah memberikan dukungan, do’a dan semangatnya. 12.Siswa-siswi Kelas V SD Negeri 2 Tanjungrejo.

Akhir kata, penulis menyadari laporan penelitian tindakan kelas ini jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk perkembangan selanjutnya. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, Amin…..

Wasalamu’alaikum Wr. Wb.

Negerikaton, Juni 2012 Penulis,

(58)

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
Tabel 1. Format lembar Analisis Hasil Belajar Siswa
Tabel 2. Format lembar pengamatan aktivitas guru
Tabel 4. Format lembar analisis aktivitas belajar siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Menguraikan berbagai Teknik pengolahan bahan makanan yang meliputi teknik panas basah media air, teknik panas basah media minyak, teknik panas kering perantara alat dan

pembelajaran praktikum Anatomi Hewan yang meliputi kegiatan asistensi,. praktikum, evaluasi, sarana prasarana, sumber belajar, dan kinerja dosen

Bertolak dari berbagai permasalahan di atas, dalam penelitian ini penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai peran dari pemerintah daerah Kabupaten

Pemeriksaan kendaraan bermotor atau disebut juga “ syaken ” ,adalah pemeriksaan dengan waktu tertentu, apakah mobil yang Anda pakai sesuai dengan standart dasar hukum

Untuk menarik minat pencari informasi bentuk elektronik misalnya website, maka dapat dibuatkan tampilan gambar yang menarik sekaligus informasi yang up to date. Pada kesempatan

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Data atau Variabel yang digunakan adalah perkiraan ( Estimasi ) pendapatan dari asset asset yang sudah ada pada Warnet MyNet untuk tahun 2008 ke depan yang beralamat di jalan Akses

Untuk menghitung daya dukung ultimate dan penurunan pondasi tiang pancang dari data Sondir dan SPT digunakan secara analitis dan menggunakan program Metode