Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Departemen Pendidikan Kimia
Oleh
Nuraini S.
1002545
DEPARTEMEN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Oleh
Nuraini S.
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Nuraini S. 2015
Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Nuraini S., 2015
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menghasilkan instrumen penilaian berbentuk skala Likert untuk menilai sikap siswa SMA terhadap pembelajaran laju reaksi. Instrumen yang digunakan berupa format validasi dan skala sikap. Instrumen skala sikap oleh lima validator diperoleh nilai CVR hitung sebesar 1,000 yang artinya instrumen tersebut valid, dari 50 butir pernyataan menjadi 40 butir pernyataan yang valid. Penelitian ini dilakukan pada siswa SMA kelas XI IPA Kabupaten Kuningan Tahun Ajaran 2013/2014 yang melibatkan 250 siswa pada uji coba instrumen dan 93 siswa pada tahap aplikasi. Reliabilitas dinilai melalui uji coba ke siswa dengan menggunakan Alpha Cronbach diperoleh sebesar 0,725 , dari 40 butir pernyataan menjadi 30 pernyataan yang memenuhi syarat reliabilitas. Secara umum siswa memberikan sikap positif terhadap pembelajaran laju reaksi yang diberikan guru.
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
ABSTRACT
This study aims to produce a Likert scale assessment instrument to assess high school students attitudes toward learning the reaction rate. Instruments used in the form of validation and attitude scale format. The attitude scale was validated by five validator with CVR count value of 1,000 which means that the instrument is valid, from 50 point statesment to 40 point statesment is valid. Research was conducted on high school students grade IX IPA Kuningan School Year 2013/2014 involving 250 students at the trial instruments and 93 students at the application stage. Reliability was assessed through tests to students by using Alpha Cronbach obtained at 0,725 , from 40 point statesments to 30 point statesments declaration that qualify reliability. In general, the students gave a positive attitude towards learning the reaction rate given by the teacher.
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI DAFTAR ISI UCAPAN TERIMA KASIH ... DAFTAR ISI ... B. Identifikasi Masalah Penelitian ... C. Rumusan Masalah Penelitian ... D. Pembatasan Masalah ... E. Tujuan Penelitian ... F. Manfaat Penelitian ... G. Struktur Organisasi Skripsi ...
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Penilaian Dalam Pembelajaran ... B. Penilaian Sikap ... 1. Pengertian Sikap ... 2. Komponen Penilaian Sikap ... 3. Skala Likert Dalam Penilaian Sikap ... C. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap ... D. Teknik Penilaian Sikap ... E. Angket ... F. Validitas ... G. Reliabilitas ... H. Tinjauan Materi Laju Reaksi ... I. Penelitian Yang Terkait ...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ... B. Lokasi dan Subjek Penelitian ...
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
C. Desain Penelitian ... D. Definisi Operasional ... E. Instrumen Penelitian ... F. Teknik Pengolahan Data ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Temuan Hasil Penelitian ... 1. Validasi Skala SSTPLR ... 2. Analisis Reliabilitas Skala SSTPLR ... 3. Hasil Aplikasi Skala SSTPLR ... B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 1. Validasi Skala Penilaian Sikap ... 2. Reliabilitas Skala Penilaian Sikap ... 3. Perbandingan Hasil Penilaian Sikap dengan Penelitian Lain ... 4. Profil Sikap Siwa terhadap Pembelajaran Laju Reaksi ...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
1
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan, penilaian merupakan bagian penting dalam
kegiatan belajar mengajar. Pada kegiatan penilaian tidak hanya terbatas pada hasil
belajar peserta didik, melainkan juga pada proses belajarnya. Penilaian adalah
suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan berkesinambungan untuk
mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar peserta didik dalam
rangka membuat keputusan-keputusan berdasarkan kriteria dan pertimbangan
tertentu (Arifin, 2012). Keputusan-keputusan dalam penilaian dapat dijadikan
bahan refleksi untuk mengetahui ketercapaian kompetensi peserta didik.
Penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran seringkali mengabaikan
atau kurang memperhatikan penilaian terhadap proses pembelajaran.
Pembelajaran tidak berorientasi kepada hasil belajar semata tetapi juga proses
belajar, sehingga penilaian terhadap proses dan hasil belajar perlu dilakukan
secara menyeluruh, artinya penilaian yang dilakukan harus mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Seiring dengan berkembangnya kurikulum 2013, tujuan dari kurikulum
tersebut adalah mencetak lulusan yang memiliki peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia
yang memiliki kecakapan serta pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills)
meliputi aspek kompetensi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Hal ini sejalan
dengan Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang mengatakan bahwa aspek kompetensi lulusan SMA yang diharapkan
yaitu siswa memiliki keseimbangan antara soft skills dan hard skills meliputi
aspek-aspek kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Penilaian dalam kurikulum 2013 menggunakan prinsip penilaian
berkelanjutan dan komprehensif supaya dapat mendukung upaya memandirikan
peserta didik dalam belajar dan bekerja sama. Penilaian merupakan suatu proses
2
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
gambaran tentang perkembangan belajar peserta didik. Salah satu implementasi
dari penilaian pendidikan adalah penilaian sikap.
Penilaian sikap adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui sikap
peserta didik terhadap mata pelajaran, proses pembelajaran, pengalaman, dan
sebagainya (Majid, 2011). Penilaian sikap dalam pembelajaran merupakan
serangkaian kegiatan yang dirancang untuk mengukur sikap peserta didik sebagai
hasil dari suatu program pembelajaran.
Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu standar atau sistem
pengambilan keputusan terhadap sikap. Kegunaan utama penilaian sikap sebagai
bagian dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan) pemahaman dan kemajuan
sikap peserta didik secara individual. Penilaian sikap yang dimaksud adalah
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan
diwujudkan dalam perilaku.
Dalam kegiatan pembelajaran, penilaian terhadap sikap selain bermanfaat
untuk faktor-faktor psikologis yang mempengaruhi pembelajaran, berguna juga
sebagai feedback pengembangan pembelajaran. Sikap bermula dari perasaan yang
terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu atau objek.
Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki
oleh seseorang (Sudaryono, 2012). Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku
atau tindakan yang diinginkan. Pembelajaran yang dimulai dengan rasa suka atau
rasa tidak suka (sikap positif atau sikap negatif) dari siswa akan memudahkannya
dalam mencapai ketuntasan belajar (Azwar, 1995).
Dalam aplikasinya di sekolah, menurut hasil wawancara yang dilakukan
terhadap guru kimia SMA mengatakan bahwa guru sudah sering melaksanakan
penilaian sikap pada pembelajaran kimia. Namun, para guru kurang memiliki
panduan yang terarah dan jelas dalam melakukan proses penilaian. Guru
melakukan penilaian hanya dengan melihat keunggulan dan keaktifan dari
masing-masing siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Materi pokok laju reaksi merupakan salah satu bagian dalam mata
pelajaran kimia di SMA. Materi laju reaksi dipilih karena merupakan salah satu
3
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai tuntutan keberhasilan belajar peserta
didik. Pembelajaran laju reaksi membantu peserta didik dalam memahami konsep,
mengidentifikasi fakta yang terjadi, dan menyelesaikan masalah dalam laju reaksi.
Selain itu, materi laju reaksi sangat berpeluang besar untuk mengeksplorasi aspek
keterampilan proses sains, pengetahuan, dan sikap siswa, sehingga instrumen yang
dikembangkan lebih bervariasi.
Berdasarkan uraian di atas, guru membutuhkan instrumen penilaian sikap
yang dapat mempermudah dalam menilai dan mengukur keseluruhan aspek yang
dituntut dalam pembelajaran. Penilaian aspek sikap peserta didik perlu dilakukan
agar pembelajaran lebih bermakna. Terkait dengan hal ini diperlukan penelitian:
“Skala Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Laju Reaksi”.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang, terdapat beberapa permasalahan
diantaranya:
1. Penerapan penilaian sikap terhadap pembelajaran laju reaksi belum banyak
dilakukan secara maksimal.
2. Pengembangan instrumen penilaian sikap yang valid dan reliabel pada
pembelajaran laju reaksi belum pernah dilakukan.
Permasalahan tersebut perlu disesuaikan melalui penelitian mengenai pengembangan instrumen penilaian sikap yang valid dan reliabel untuk menilai
sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kualitas instrumen penilaian sikap siswa (attitude assessment) yang
dikembangkan pada pembelajaran laju reaksi?”.
Agar lebih terarah, maka permasalahan dirumuskan dalam bentuk
pertanyaan sebagai berikut:
1. Apakah instrumen penilaian sikap yang dikembangkan pada materi laju
4
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran kimia pada materi laju
reaksi?
D. Pembatasan Masalah
Karena memungkinkan masalahnya yang cukup luas, maka permasalahan
dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Subjek penelitian adalah siswa SMA kelas XI IPA semester 1 pada salah
satu sekolah di Kabupaten Kuningan yang sedang mempelajari materi laju
reaksi.
2. Materi dalam penelitian ini dibatasi pada subpokok materi faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi (pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi).
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diungkapkan di atas, maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Memperoleh produk instrumen penilaian sikap yang valid dan reliabel yang
dapat mengukur sikap siswa terutama pada pembelajaran laju reaksi.
2. Memperoleh gambaran tentang hasil penilaian sikap siswa pada
pembelajaran laju reaksi menggunakan intrumen penilaian sikap yang
dikembangkan.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara
lain:
1. Bagi guru, dapat dijadikan salah satu alternatif yang digunakan bagi pendidik
untuk menilai sikap siswa sebagai pendukung pelaksanaan kurikulum 2013.
2. Bagi lembaga pendidikan, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam menentukan standar penilaian atau meningkatkan kualitas penilaian
5
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai rujukan, ide atau bahan
pertimbangan dalam melakukan penelitian dengan pokok bahasan atau
masalah yang sama.
G. Struktur Organisasi Skripsi
Untuk memahami alur berpikir dalam penulisan skripsi ini, diperlukan
struktur organisasi yang disusun secara sistematis. Skripsi ini terdiri atas lima bab
dari Bab I Pendahuluan; Bab II Kajian Pustaka; Bab III Metodologi Penelitian;
Bab IV Hasil dan Pembahasan; serta Bab V Kesimpulan dan Saran. Setiap bab
terdiri dari bagian bab yang disusun secara terstruktur sesuai dengan penelitian
yang dilakukan.
Bab I merupakan Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang, Identifikasi
Masalah Penelitian, Rumusan Masalah Penelitian, Pembatasan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, serta Struktur Organisasi Skripsi.
Bab II merupakan Kajian Pustaka terdiri dari Penilaian Dalam
Pembelajaran, Penilaian Sikap terdiri dari (Pengertian Sikap, Komponen Penilaian
Sikap, dan Skala Likert Dalam Penilaian Sikap), Pengembangan Instrumen
Penilaian Sikap, Teknik Penilaian Sikap, Angket, Validitas, Reliabilitas, Tinjauan
Materi Laju Reaksi, dan Penelitian Yang Terkait.
Bab III merupakan Metodologi Penelitian terdiri dari Metode Penelitian,
Lokasi dan Subjek Sampel, Desain Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen
Penelitian, dan Teknik Pengolahan Data.
Bab IV merupakan Hasil Penelitian dan Pembahasan terdiri dari Hasil
Penelitian dan Pembahasan dari setiap pertanyaan penelitian. Bab V merupakan
Kesimpulan dan Saran terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
Daftar pustaka berisi semua sumber referensi yang digunakan dalam
penyusunan skripsi. Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam
19
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Development
and Validation atau metode pengembangan dan validasi. Metode penelitian
pengembangan dan validasi adalah suatu proses untuk mengembangkan suatu
produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada (Adams & Wieman,
2010).
Terdapat beberapa langkah penelitian yang dilakukan dalam metode
pengembangan dan validasi, seperti gambar berikut ini:
(Sumber: Adams & Wieman, 2010)
Gambar 3.1 Desain Penelitian Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap
Produk akhir yang didapat pada penelitian ini adalah instrumen penilaian
sikap dalam bentuk skala penilaian berupa angket.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di Departemen Pendidikan Kimia dengan lima dosen
ahli sebagai validator untuk memperoleh data validitas terhadap instrumen
20
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
3 dan XI IPA 4 pada salah satu SMA Negeri 1 Kadugede, Kabupaten Kuningan
dengan menggunakan 250 orang peserta didik sebagai responden untuk
memperoleh data reliabilitas. Instrumen penilaian yang dikembangkan adalah
instrumen penilaian sikap berupa angket. Instrumen penilaian sikap yang
dikembangkan digunakan setelah responden mendapatkan materi laju reaksi. Hasil
aplikasi produk penilaian sikap digunakan oleh 93 orang responden agar diperoleh
data untuk menilai sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian atau rancangan penelitian merupakan tahap-tahap
kegiatan yang dilakukan dalam melaksanakan pengembangan, validasi, dan
aplikasi produk.
Penjelasan dari masing-masing tahapan penelitian yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Pengembangan Instrumen Penilaian Sikap.
Pada pengembangan instrumen penilaian sikap ini terdapat beberapa langkah
yaitu:
- Analisis buku kimia SMA kurikulum 2013 kelas XI IPA mengenai materi laju
reaksi untuk dapat menentukan objek sikap yang akan dikembangkan
skalanya.
- Memilih indikator sikap yang akan dinilai.
- Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan
objek penilaian sikap.
- Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam skala.
- Menentukan rentang skala pasangan dan penskoran.
- Membuat kisi-kisi butir pernyataan angket dari komponen sikap yang
dirancang.
- Pengembangan pernyataan angket dari kisi-kisi yang dibuat. Pengembangan
penilaian berupa angket yang berisi butir–butir penyataan kemudian menjadi
21
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
2. Validasi dan Analisis Reliabilitas Skala Sikap Siswa Terhadap
Pembelajaran Laju Reaksi (SSTPLR)
Validasi dan pengecekan reliabilitas aplikasi instrumen penilaian sikap pada
penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain:
- Instrumen tes yang dikembangkan, divalidasi oleh expert judgment yang
terdiri dari lima dosen ahli.
- Hasil validasi isi yang dilakukan oleh expert judgment kemudian dianalisis
menggunakan analisis CVR. Hasil perhitungan CVR kemudian dibandingkan
dengan nilai CVR kritis untuk lima validator.
- Dari hasil perbandingan nilai CVR hitung dengan nilai CVR kritis, diketahui
nilai validitas dari butir-butir pernyataan yang dikembangkan. Selain itu, dari
validasi instrumen juga terdapat catatan perbaikan dan saran untuk
memperbaiki instrumen yang dikembangkan sehingga didapat instrumen
penilaian sikap yang valid.
- Setelah dilakukan validitas, selanjutnya diaplikasikan pada studi lapangan
untuk melihat nilai reliabilitasnya. Aplikasi instrumen penilaian sikap,
dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang dikembangkan layak
digunakan atau tidak, dan untuk melihat sejauh mana instrumen yang
digunakan dapat mencapai sasaran dan tujuan. Sampel yang digunakan
berjumlah 250 orang yaitu siswa kelas XI IPA 1, XI IPA 2, XI IPA 3, dan XI
IPA 4 di salah satu SMA Negeri 1 Kadugede, Kabupaten Kuningan. Hasil
aplikasi instrumen penilaian sikap ini dianalisis untuk dilakukan perbaikan
terhadap instrumen yang dikembangkan. Selanjutnya instrumen yang telah
diperbaiki, kemudian dilakukan kembali dengan diterapkan pada subjek
penelitian.
3. Hasil Aplikasi Skala Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Laju Reaksi
(SSTPLR)
Pada hasil aplikasi Skala SSTPLR, instrumen penilaian yang sudah valid
dan reliabel digunakan untuk menilai sikap siswa. Siswa yang dinilai sikapnya
22
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Kadugede, Kabupaten Kuningan dengan jumlah 93 siswa. Hasil butir-butir
pernyataan sikap siswa kemudian diolah dan dianalisis untuk mengetahui sikap
siswa pada materi pokok laju reaksi.
Penelitian yang dapat memperjelas tahapan-tahapan penelitian ini,
ditunjukkan pada Gambar 3.2 (halaman 23).
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran mengenai sejumlah istilah
yang ada pada penelitian ini, maka peneliti menjelaskan definisi operasional
istilah-istilah berikut ini:
1. Pengembangan instrumen penilaian menurut Firman (2013) adalah suatu
proses perancangan dan perbaikan alat ukur (tes) agar menjadi suatu alat
ukur yang berkualitas. Dalam penelitian ini, pengembangan instrumen yang
digunakan berupa format validasi dan angket.
2. Penilaian Sikap adalah sebuah upaya untuk mengukur dan menilai
perkembangan siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran yang dijalani
(Azwar, 1995). Dalam penelitian ini, menggunakan skala Likert dengan
lima angka yaitu skala satu berarti sangat negatif dan skala lima sangat
positif.
3. Validitas suatu alat ukur menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur
apa yang seharusnya diukur oleh alat ukur (Firman, 2000). Dalam penelitian
ini, validitas yang digunakan adalah validitas isi yang dianalisis dengan
menggunakan pendekatan Content Validity Ratio (CVR).
4. Reliabilitas (keterandalan) adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur
memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang
kemampuan seseorang (Firman, 2013). Dalam penelitian ini, metode yang
dilakukan untuk uji reliabilitas adalah Alpha Cronbach.
5. Laju reaksi adalah banyaknya pereaksi yang berkurang persatuan waktu dan
23
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI Gambar 3.2 Alur Penelitian Analisis buku kimia SMA
kurikulum 2013 kelas XI pada materi laju reaksi untuk menentukan objek sikap dan memilih indikator sikap yang
akan dinilai
Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan
dengan objek
Angket penilaian sikap yang tervalidasi
Uji Reliabilitas Ditolak
Diterima
Instrumen penilaian sikap yang sudah valid dan reliabel
Aplikasi penentuan penilaian sikap terhadap pembelajaran laju reaksi
Analisis data
24
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian disusun berdasarkan kriteria instrumen penilaian
untuk menilai sikap siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Lembar validasi, lembar ini digunakan untuk memvalidasi (melihat
kesesuaian antara butir pernyataan dengan komponen sikap) agar diperoleh
instrumen penilaian sikap yang valid. Menurut Firman (2013), cara menilai
validasi suatu alat ukur adalah dengan mengundang judgment kelompok ahli
dalam bidang yang diukur. Kelompok ahli yang menjadi validator instrumen
penilaian sikap yang dikembangkan terdiri dari lima dosen yang ahli di
bidangnya. Format validasi intrumen yang disusun terdiri dari daftar cek
kesesuaian antara butir pernyataan dengan komponen sikap, dengan kriteria
nilai ya dan tidak. Selain itu, diberikan juga kolom catatan perbaikan yang
bertujuan sebagai saran dan masukan untuk perbaikan instrumen yang
dikembangkan.
2. Angket, digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap siswa terhadap
pembelajaran yang dilakukan sebelum atau sesudah pembelajaran laju
reaksi.
F. Teknik Pengolahan Data
Analisis data dilakukan berdasarkan jenis data yang diperoleh, yaitu data
hasil aplikasi instrumen penilaian dan hasil aplikai Skala Sikap Siswa Terhadap
Pembelajaran Laju Reaksi (Skala SSTPLR). Hasil analisis data terdiri atas
validitas isi, reliabilitas, dan angket.
a. Validitas Isi
Pada penelitian ini digunakan validitas isi untuk instrumen penilaian sikap
yang dikembangkan yang dianalisis dengan menggunakan pendekatan Content
Validity Ratio (CVR). CVR merupakan sebuah pendekatan validasi isi untuk
mengetahui kesesuaian butir pernyataan dengan komponen penilaian sikap yang
25
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
jawaban butir pernyataan menggunakan metode CVR. Setelah seluruh butir
pernyataan mendapatkan skor kemudian skor tersebut diolah dengan
menggunakan cara perhitungan CVR:
��� = ���− �2 2
Keterangan :
�� : jumlah responden yang menyatakan ‘Ya’
N : total responden
Ketentuan:
1. Saat kurang setengah dari total responden yang menyatakan Ya, maka CVR
bernilai negatif.
2. Saat setengah dari total responden yang menyatakan Ya, maka CVR bernilai
nol.
3. Saat seluruh responden menyatakan Ya, maka CVR bernilai 1,00.
4. Saat jumlah responden yang menyatakan Ya lebih dari setengah jumlah total
responden maka CVR berada antara 0 sampai dengan 0,99.
Validator atau ahli yang memvalidasi instrumen penilaian sikap yang
dikembangkan berjumlah lima orang validator. Nilai CVR kritis untuk lima
validator pada tingkat signifikansi 0,05 berdasarkan Tabel Schipper adalah 0,736
(Wilson et al, 2012). Instrumen penilaian sikap dikatakan valid apabila nilai CVR
hitung yang diperoleh lebih tinggi dari pada nilai CVR kritis. Nilai CVR kritis
26
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Tabel 3.1 Nilai Minimum CVR untuk Berbagai Jumlah Validator
Jumlah Ahli Nilai CVR Minimum Jumlah Ahli Nilai CVR Minimum
5 0,736 13 0,456
6 0,672 14 0,440
7 0,622 15 0,425
8 0,582 20 0,368
9 0,548 25 0,329
10 0,520 30 0,300
11 0,496 35 0,287
12 0,475 40 0,260
(Sumber: Wilson et al, 2012)
b. Reliabilitas
Pada penelitian ini, perhitungan untuk mencari harga reliabilitas instrumen
didasarkan pada pendapat Azwar (1995) yang menyatakan bahwa untuk
menghitung reliabilitas dapat digunakan Alpha Cronbach, yaitu:
Keterangan :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = banyaknya belahan
Σsj2 = jumlah varians skor belahan
sx2 = varians skor total
Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Reliabilitas instrumen diperlukan
27
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach
yang diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0 sampai 1, uji ini dilakukan
dengan bantuan SPSS 21. Untuk menentukan suatu instrumen reliabel atau tidak
maka bisa menggunakan batas nilai Alpha Cronbach 0,7. Reliabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik
(Sekaran, 1992).
c. Angket
Pada penelitian ini, teknik perhitungan angket menggunakan Skala Likert
(Azwar, 1995). Perhitungan dengan Skala Likert memiliki rentang penilaian dari
yang sangat positif hingga sangat negatif yaitu sangat setuju, setuju, ragu-ragu,
tidak setuju, sangat tidak setuju. Untuk mempermudah pengolahan data, setiap
rentang penilaian memiliki skor masing-masing. Berikut Tabel 3.2 penyekoran
angket:
Tabel 3.2 Skor Angket Skala Likert
Pernyataan
Skor
SS S R TS STS
Positif 5 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4 5
Setelah diperoleh data angket yang telah diisi oleh siswa, data tersebut
disesuaikan dengan Tabel penskoran. Skor yang telah dihitung kemudian dapat
diinterpretasikan sesuai dengan kriteria pada Tabel 3.3 :
Tabel 3.3 Interpretasi Data Angket
Rentang Kategori
4,21 – 5,00 Sangat setuju atau sangat positif
3,41 – 4,20 Setuju atau positif
28
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Rentang Kategori
1,81 – 2,60 Tidak setuju atau negatif
1,00 – 1,80 Sangat tidak setuju atau sangat negatif
(Sugiyono, 2010)
44
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai skala sikap siswa
terhadap pembelajaran laju reaksi (Skala SSTPLR), maka dapat dirumuskan
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Instrumen penilaian sikap yang dikembangkan memenuhi syarat valid untuk
menilai sikap siswa pada materi laju reaksi, dengan nilai CVR hitung sebesar
1,000 yang berada di atas nilai CVR kritis 0,736 untuk lima validator.
Instrumen yang dikembangkan memenuhi syarat reliabel untuk menilai sikap
siswa pada materi laju reaksi, dengan nilai reliabilitas yang diperoleh dari lima
komponen sikap sebesar 0,725. Jadi, instrumen yang dikembangkan
memenuhi syarat valid dan reliabel.
2. Profil sikap siswa terhadap pembelajaran laju reaksi yang diberikan guru
secara keseluruhan siswa memberikan sikap positif. Jadi, lembar skala
penilaian yang diberikan dapat mempermudah siswa dalam proses
pembelajaran., meningkatkan hasil belajar siswa dan mempermudah siswa
44
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat dikemukakan setelah penelitian ini
dilakukan yaitu:
1. Skala SSTPRL ini dapat digunakan untuk pihak guru, disarankan untuk
menggunakan penilaian sikap pada pembelajaran karena dapat memberikan
informasi mengenai capaian dan perkembangan kompetensi siswa. Selain
itu, penilaian sikap yang digunakan untuk menunjukkan apa yang telah
dipelajari dan apa yang telah dikuasai selama proses pembelajaran.
2. Bagi peneliti lain, dalam melakukan pengembangan instrumen penilaian
sikap, disarankan sebaiknya instrumen penilaian diuji coba beberapa kali
agar terlihat efektivitas dan kualitas instrumen yang sesungguhnya. Selain
itu, sebaiknya perlu dilakukan uji coba terhadap guru bidang studi (guru
bidang studi diminta menggunakan instrumen yang dikembangkan) dan
dilakukan wawancara terhadap guru yang menggunakan instrumen penilaian
tersebut sehingga diketahui bagaimana keefektivan dan kepraktisan
instrumen penilaian sikap yang dikembangkan apabila digunakan dalam
45
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI DAFTAR PUSTAKA
Adams, W. K & Wieman, C. E. (2010). Development and Validation of Instruments to Measure Learning of Expert-Like Thinking. International Journal of Science Education, 33(9), 1-24.
Azwar, S. (1995). Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Edisi ke 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arifin, Z. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Cheung, D. (2011). Evaluating Student Attitude toward Chemistry Lessons to Enhance Teaching in the Secondary School. International Journal of Science Education, 22(2), 117-122.
Depdiknas (2013). Permendiknas Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Penilaian Pendidikan. [Online] tersedia: http://www.dikti.go.id/files/atur/Permen54/2013StandarPenilaian.pdf. [Diakses 12 November 2014].
Fatimah, I. (2013). Kinetika Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Firman, H. (2013). Penelitian Pendidikan Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
46
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Hamid, S. (2011). Standar Mutu Penilaian Dalam Kelas. Yogyakarta: DIVA Press.
Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Aproach To Content Validity. Personel Psychology, 28, 563-575.
Liker, U., Mehmet, S., and Suleyman, B. (2013). ”High School Students’
Environmental Attitude: Scale Development and Validation”. International Journal Education Science. 5(4), 415-424.
Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Nasution, S. (2012). Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.
Novalina, I. (2010). Pengembangan Instrumen Penilaian Skala Sikap Siswa SMA Kelas XI Terhadap Praktikum Kimia Pada Materi Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Tidak diterbitkan.
Octaviani, L.C. (2012). Pengembangan Isntrumen Penilaian Sikap Paserta Didik SMA/MA Pada Pembelajaran Kimia Materi Pokok Asam Basa dan Koloid. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Kimia, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Priyatno, D. (2012). Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI.
Sekaran, U. (1992). Research Methods For Business Metedologi Penelitian untuk Bisnis. Penerbit Salemba Empat.
Sudaryono (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
47
Nuraini S., 2015
SKALA SIKAP SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN LAJU REAKSI
Sugiyono (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sukardi (2009). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suprananto dan Kusaeri. (2012). Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Susetyo, B. (2011). Menyusun Tes Hasil Belajar. Bandung: CV Cakra.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Uno, H. dan Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Widoyoko, S. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wilson, F. R., Pan, W. & Schumsky, D. A. (2012). Recalculation of the Critical
Values for Lawshe’s Content Validity Ratio. Measurement and Evaluation in Counseling and Development, 45(15), 197-210.
Whitten, K. W., Davis, R. E., Peck, M. L., Stanley, G. G. (2004). General Chemistry Seventh Edition. Washington: Thomson Brooks/Cole.
Zubair, A. S. & Nasir, M. (2011). ”Developing a Scale to Measure Attitude