KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP RANAH AFEKTIF SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia
Oleh :
Siti Adhiriyanthi 1002347
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Kontribusi Kit Praktikum Kimia Skala Kecil
terhadap Ranah Afektif Siswa dalam Proses
Pembelajaran Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Laju Reaksi
Oleh
Siti Adhiriyanthi
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Siti Adhiriyanthi 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
SITI ADHIRIYANTHI
KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP RANAH AFEKTIF SISWA
DALAM PROSES PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
Pembimbing I,
Drs. Mulyono H.A.M., M.Pd NIP. 19520607 198002 1 002
Pembimbing II,
Dr. Hernani, M.Si NIP. 19671109 199101 2 001
Diketahui oleh
Ketua Jurusan Pendidikan Kimia,
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
KONTRIBUSI KIT PRAKTIKUM KIMIA SKALA KECIL TERHADAP RANAH AFEKTIF
SISWA DALAM PROSES PEMBELAJARAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kontribusi kit praktikum
kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi. Kontribusi dari kit praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif
siswa dilihat dari hasil belajar ranah afektif siswa. Hasil belajar afektif siswa yang diukur dalam
penelitian ini ada tiga aspek, yaitu aspek menerima (receiving), merespon (responding) dan
menilai (valuing). Subjek dari penelitian ini adalah 36 siswa kelas XI semester 1 di salah satu
SMA Negeri di Kabupaten Bandung Barat yang sedang mempelajari sub pokok materi
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
pra-eksperimen dengan instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan angket. Lembar
observasi digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar ranah afektif siswa, sementara angket
digunakan untuk mendukung data hasil belajar ranah afektif siswa dan tanggapan siswa terhadap
kit praktikum kimia skala kecil. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang didapatkan berdasarkan
hasil penelitian adalah sebesar 70,1%, nilai tersebut berada dalam kategori skala sikap baik, hal
ini menunjukkan bahwa kit praktikum kimia skala kecil dapat berkontribusi positif terhadap
ranah afektif siswa. Hasil penelitian juga menunjukkan tanggapan positif siswa terhadap kit
praktikum kimia skala kecil dengan nilai rata-rata tanggapan siswa sebesar 79,2%.
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
This study aimed to obtain information about the contribution of small-scale chemistry lab kit to
student’s affective domain in the learning process of the factors that affect the rate of reaction.
The contribution of small-scale chemistry lab kit to student’s affective domain views of affective
student learning outcomes. Affective student learning outcomes that measured in this study are
three aspects, they are receiving, responding and valuing. Subjects of this study were 36 students
of class XI 1st semester in one of the high schools in West Bandung Regency were studying the
subject sub factors that affect the rate of reaction. The method used is a pre-experimental method
with the instruments used were observation sheet and questionnaire. Observation sheet is used to
obtain the data student’s affective learning outcomes, while the questionnaire is used to support
data student’s affective learning outcomes and student’s responses for small-scale chemistry lab kit. The average value of student learning outcomes are obtained based on the results of the study
were 70.1%, these values are in good category of attitude scale category, it shows that the
small-scale chemistry lab kit can contribute positively to students' affective domain. The results also
showed student’s responses for small-scale chemistry lab kit are positive with an average value is 79.2 %.
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4
D. Pembatasan Masalah Penelitian ... 5
E. Tujuan Penelitian ... 5
F. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar ... 7
B. Ranah Afektif ... 8
1. Hasil Belajar Ranah Afektif ... 8
2. Tingkatan Ranah Afektif ... 10
C. Metode Praktikum Kimia Skala Kecil ... 19
1. Kaitan Metode Praktikum dengan Ilmu Kimia ... 19
2. Praktikum Kimia Skala Kecil ... 22
3. Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 23
D. Kajian Materi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi ... 24
1. Definisi Laju Reaksi ... 24
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi ... 27
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. Metode Penelitian ... 31
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 31
C. Definisi Operasional ... 31
D. Instrumen Penelitian ... 32
E. Prosedur Penelitian ... 36
F. Teknik Pengolahan Data ... 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 40
A. Hasil Belajar dan Ranah Afektif ... 40
B. Tanggapan Siswa terhadap Penggunaan Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52
A. Kesimpulan ... 52
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 54
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Tingkatan Ranah Afektif ... 10
Tabel 2.2. Kemampuan internal dan kata kerja operasional untuk ranah afektif 18 Tabel 3.1. Kisi-kisi Pedoman Observasi ... 33
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Aspek Afektif Siswa ... 34
Tabel 3.3. Kisi-Kisi Angket Tanggapan Siswa terhadap Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 35
Tabel 3.4. Distribusi Jenis Pernyataan Angket ... 36
Tabel 3.5. Skala Kategori Sikap ... 38
Tabel 3.6. Kriteria Nilai Penyataan Angket ... 39
Tabel 4.1. Hasil Belajar Afektif Siswa tiap Aspek ... 41
Tabel 4.2. Hasil Belajar Afektif Aspek Menerima (Receiving) Berdasarkan Angket ... 44
Tabel 4.3. Hasil Belajar Afektif Aspek Merespon (Responding) Berdasarkan Angket ... 46 Tabel 4.4. Hasil Belajar Afektif Aspek menilai (valuing) Berdasarkan Angket .48
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Hierarkis Jenis Perilaku dan Kemampuan Afektif Menurut
Taksonomi Krathwohl & Bloom dkk ... 11
Gambar 2.2. Kit Praktikum Kimia Skala Kecil ... 23
Gambar 2.3. Reaksi antara Pewarna Biru dengan Pemutih ... 25
Gambar 2.4. Kurva Perubahan Konsentrasi terhadap Waktu ... 26
Gambar 2.5. Bidang Sentuh Butiran Zat Padat dalam Larutan ... 27
Gambar 2.6. Tumbukan antar sebuah molekul A2 dan molekul B2 ... 30
Gambar 3.1. Alur Penelitian ... 36
Gambar 4.1. Hasil Belajar Afektif Siswa Tiap Kelompok ... 41
Gambar 4.2. Hasil Belajar Afektif Siswa Aspek Menerima (Receiving) berdasarkan Hasil Observasi ... 42
Gambar 4.3. Hasil Belajar Afektif Siswa Aspek Merespon (Responding) berdasarkan Hasil Observasi ... 45
Gambar 4.4. Hasil Belajar Afektif Siswa Aspek Menilai (Valuing) berdasarkan Hasil Observasi ... 47
Gambar 4.5. Tanggapan Siswa Terhadap Kit Praktikum Kimia Skala Kecil .. 49
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 58
Lampiran A.2 Penuntun Praktikum dan Lembar Pengamatan ... 65
Lampiran B.1 Pedoman Observasi ... 69
Lampiran B.2 Angket ... 71
Lampiran C.1 Pengolahan Data Pedoman Observasi ... 75
Lampiran C.2 Pengolahan Data Angket Siswa ... 79
Lampiran D.1 Foto-foto Penelitian ... 85
Lampiran D.2 Surat Ijin Penelitian ... 89
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Tujuan pembelajaran merupakan arah dari proses pembelajaran yang pada
hakikatnya adalah rumusan tingkah laku yang diharapkan dapat dikuasai oleh
peserta didik setelah menerima atau menempuh pengalaman belajar (Muslich,
2011). Berdasarkan taksonomi yang diadopsi oleh sistem pendidikan Indonesia
sesuai dengan Undang – Undang nomor 20 tahun 2003, yaitu taksonomi dari
Benyamin Bloom, tujuan pembelajaran dikelompokkan ke dalam tiga ranah, yaitu
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari ketiga ranah tersebut, Sudjana
(2011) menyebutkan bahwa ranah kognitif atau pengetahuan lebih banyak
mendapat perhatian penilaian para guru di sekolah karena ranah kognitif atau
pengetahuan dianggap ranah yang paling berkaitan dengan kemampuan para
peserta didik dalam menguasai isi bahan pembelajaran. Serupa dengan yang
diungkapkan oleh Griffith (2013) yang mengungkapkan “Many institutions focus only on the skills and knowledge domains”. Hal ini bertentangan dengan yang disampaikan oleh Jufri (2013) yang menyebutkan bahwa sekalipun bahan
pengajaran berisi ranah kognitif yang berkaitan dengan pengetahuan, ranah afektif
yang merupakan bagian dari pembentukan sikap harus menjadi bagian integral
dari bahan tersebut dan harus dimunculkan dalam proses belajar dan hasil belajar
siswa.
Metode praktikum adalah suatu metode pembelajaran yang bertujuan agar
siswa mampu mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban dari
persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri, dan juga
dapat melatih siswa untuk berpikir secara ilmiah (scientific thinking) dan
menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya
(Roestiyah, 2001). Silawati (2006) berpendapat bahwa melaksanakan dan
2
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap tiga ranah yang ada dalam standar penilaian pendidikan nasional, yaitu
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
disampaikan oleh Firman (2000) yang mengemukakan bahwa kegiatan di
laboratorium (praktikum) menjadi wahana pengembangan aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik sekaligus.
Salirawati (2010) mengungkapkan bahwa bagi peserta didik diadakannya
praktikum selain dapat melatih bagaimana penggunaan alat dan bahan yang tepat,
juga membantu pemahaman mereka terhadap materi kimia yang diajarkan di
kelas. Namun demikian, tidak semua sekolah memiliki laboratoirum yang
memadai, sehingga tidak semua konsep kimia yang diajarkan diikuti praktikum di
laboratorium. Selain itu, keberadaan alat dan bahan yang terbatas juga sering
menjadi kendala tidak dapat dilaksanakannya praktikum di beberapa sekolah.
Berkaitan dengan metode praktikum, Mafumiko (2008) menyebutkan
bahwa sejak abad ke-19 pembelajaran laboratorium dalam Kimia didasarkan pada
percobaan atau eksperimen dengan jumlah bahan multi-gram atau jumlah bahan
yang banyak. Tetapi, memasuki tahun 1980-an dengan berkembangnya tekanan
ekonomi dalam dunia pendidikan dan semakin meningkatnya kesadaran untuk
menjaga lingkungan, kebutuhan untuk melakukan praktikum dalam kimia dengan
menggunakan bahan yang lebih sedikit menjadi hal yang sangat penting. Hal ini
diperlukan untuk menghemat penggunaan bahan kimia, menghemat waktu dan
mengurangi masalah pembuangan limbah yang berasal dari sisa bahan kimia yang
digunakan dalam praktikum. Oleh sebab itu, UNESCO (United Nation Education,
Scientific and Cultural Organization) bekerjasama dengan IUPAC (International Union of Pure and Applied Chemistry) mengembangkan program Microscience
dimana dalam dunia kimia, program ini dikenal dengan sebutan Micro-scale
Chemistry atau kimia skala kecil (Silawati, 2006). Skinner (dalam Mafumiko,
2008) menyebutkan bahwa pembelajaran Kimia skala kecil mengacu pada
pendekatan atau teknik untuk melakukan percobaan dengan mengurangi skala
3
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam praktikum kimia skala kecil terdapat kit praktikum yang dirancang
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh para pengajar dan peserta didik di
mana saja tanpa harus bergantung pada keberadaan ruangan laboratorium
(Silawati, 2006). Dalam kit praktikum sudah terisi alat dan bahan yang
dibutuhkan untuk praktikum dan ukuran kit yang tidak terlalu besar. Bradley dan
Venmark (1996, dalam Akoobhai & Bradley) berpendapat bahwa praktikum
kimia dengan penerapan microscience yang menggunakan kit praktikum dapat
digunakan sebagai sebuah alternatif untuk menyelenggarakan praktikum kimia
dalam kondisi dana, laboratorium, peralatan dan bahan praktikum yang terbatas.
Masih terbilang barunya penggunaan kit praktikum kimia skala kecil dalam proses
pembelajaran di berbagai sekolah bisa menarik minat dan rasa ingin tahu siswa
yang lebih tinggi karena umumnya siswa cenderung senang dan memiliki minat
serta rasa ingin tahu yang lebih tinggi terhadap sesuatu hal yang baru. Hal ini
menjadi dasar peneliti untuk melakukan penelitian terhadap kontribusi kit
praktikum terhadap ranah afektif siswa, dimana ranah afektif mencakup watak
perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, atau nilai (Muslich, 2011). Peneliti
mengambil ranah afektif untuk diteliti karena ranah ini adalah ranah yang sangat
penting dalam menentukan hasil belajar siswa secara keseluruhan sesuai dengan
yang disampaikan oleh Popham (dalam Muslich, 2011) yang mengatakan bahwa
keberhasilan akademik peserta didik dipengaruhi oleh kondisi afektifnya. Peserta
didik yang memiliki minat belajar dan sikap positif terhadap suatu pelajaran akan
merasa senang mempelajari mata pelajaran tersebut sehingga dapat mencapai
hasil pembelajaran yang optimal.
Materi Kimia di tingkat Sekolah Menengah Pertama memiliki materi yang
terbatas jika dibandingkan dengan materi Kimia yang terdapat di tingkat Sekolah
Menengah Atas, karena pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) materi
Kimia masih berada dalam satu kesatuan mata pelajaran IPA Terpadu bersama
dengan Biologi dan Fisika. Oleh sebab itu peneliti memilih subjek dalam
penelitian ini adalah siswa SMA. Pada pembelajaran Kimia di tingkat Sekolah
4
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajarannya dengan metode praktikum, salah satunya adalah Laju Reaksi.
Pemilihan materi ini didasarkan pada waktu penelitian yang dilaksanakan oleh
peneliti pada saat semester 1 (ganjil), bukan pada semester 2 (genap).
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan, maka peneliti melakukan
penelitian dengan judul “Kontribusi Kit Praktikum Kimia Skala Kecil terhadap
Ranah Afektif Siswa dalam Proses Pembelajaran Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Laju Reaksi.”
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan, maka
penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang terkait dengan tema penelitian,
yaitu:
1. Guru di sekolah lebih banyak fokus pada penilaian hasil belajar pada
ranah kognitif yang didalamnya mencakup tentang pengetahuan peserta
didik.
2. Penilaian hasil belajar ranah afektif sangat penting untuk dilakukan
karena keberhasilan pembelajaran dalam ranah kognitif dan
psikomotorik ditentukan oleh ranah afektif peserta didik.
3. Penggunaan metode pembelajaran dengan ceramah yang dilakukan oleh
banyak guru menyulitkan dilaksanakannya penilaian hasil belajar ranah
afektif.
4. Keberadaan alat, bahan dan ruang laboratorium sering kali menjadi
kendala dilakukannya proses pembelajaran dengan menggunakan
metode praktikum.
C. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah umum dari penelitian ini adalah “Bagaimana Kontribusi Kit Praktikum
Kimia Skala Kecil terhadap Ranah Afektif Siswa dalam Proses Pembelajaran
5
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan rumusan masalah umum tersebut dapat diuraikan menjadi
rumusan masalah khusus dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran
subpokok materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan
menggunakan kit praktikum kimia skala kecil?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap penggunaan kit praktikum kimia
skala kecil dalam proses pembelajaran subpokok materi faktor-faktor
yang mempengaruhi laju reaksi?
D. Pembatasan Masalah Penelitian
Dalam penelitian ini perlu diberikan pembatasan masalah penelitian agar
masalah yang diteliti menjadi terarah dan tidak meluas. Adapun pembatasan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar afektif yang diteliti meliputi tiga aspek, yaitu menerima
(receiving), merespon (responding), dan menilai (valuing).
2. Kit praktikum yang digunakan dalam penelitian ini adalah kit
praktikum yang dikembangan oleh Mulyono HAM bekerjasama dengan
PT. PUDAK SCIENTIFIC.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh informasi
tentang kontribusi kit praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa
dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak, diantaranya:
1. Bagi Siswa
a. Melatih siswa untuk bersikap hemat dalam penggunaan bahan
6
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Memberikan pengalaman baru kepada siswa dengan dalam
pembelajaran kimia dengan metode praktikum menggunakan kit
praktikum kimia skala kecil.
2. Bagi Guru
a. Memberikan informasi mengenai praktikum kimia berskala kecil.
b. Memberikan alternatif untuk mengembangkan pembelajaran kimia
dengan metode praktikum kimia berskala kecil.
3. Bagi Peneliti dan Mahasiswa Pendidikan Kimia lainnya
a. Memberikan gambaran terkait dengan kontribusi kit praktikum
kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses
pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
b. Bisa dijadikan bahan referensi untuk melakukan penelitian lain
yang terkait dengan kontribusi kit praktikum kimia skala kecil
terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
pra-eksperimen one-shot case study. Sukmadinata (2012) menyebutkan bahwa pada
metode ini desain dan perlakuannya seperti eksperimen tetapi tidak ada
pengontrolan variabel sama sekali. Pernyataan tersebut didukung oleh Sugiyono
(2013) yang mengatakan bahwa metode pra-eksperimen belum merupakan
eksperimen sungguh-sungguh karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel
tidak dipilih secara random. Dalam metode penelitian pra-eksperimen hanya
digunakan satu kelompok sampel. Paradigma metode penelitian pra-eksperimen
one-shot case study digambarkan sebagai berikut:
X = treatment yang diberikan (variabel independen)
O = Observasi (variabel dependen)
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu SMA di Kabupaten Bandung Barat.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI semester 1 yang sedang
mempelajari subpokok materi Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Subjek penelitian sebanyak 36 siswa yang dibagi menjadi 7 kelompok.
C. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran istilah-istilah yang terdapat
dalam penelitian ini, maka diberikan definisi operasional dari istilah-istilah
sebagai berikut :
1. Kontribusi adalah mempunyai andil, mempunyai sumbangan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008)
32
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Praktikum kimia skala kecil merupakan praktikum kimia yang
menggunakan bahan yang lebih sedikit dan alat yang lebih kecil dari pada
alat dan bahan yang biasa digunakan dalam praktikum kimia biasa dengan
skala makro (Bhanumati, dalam Mafumiko 2008).
3. Ranah afektif mencakup pemilikan minat, sikap, dan nilai-nilai yang
ditanamkan melalui proses belajar-mengajar (Firman, 2000).
4. Laju reaksi yaitu perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap
waktu (M/s) (Chang, R. 2003).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa pedoman observasi
(Lampiran B.2) dan angket (Lampiran B.1). Melalui pedoman observasi dan
angket akan didapatkan data hasil belajar ranah afektif siswa, untuk menjawab
rumusan masalah pertama dalam penelitian ini. Selain digunakan untuk menjawab
rumusan masalah pertama, angket juga digunakan untuk menjawab rumusan
masalah kedua. Selain mendapatkan data hasil belajar ranah afektif siswa angket
juga memberikan informasi mengenai tanggapan siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan kit praktikum kimia skala kecil. Penjelasan lebih lanjut
mengenai instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan
sebagai berikut :
1) Pedoman Observasi
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap
kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata, 2012). Melalui observasi dapat
diketahui bagaimana sikap dan perilaku siswa, kegiatan yang dilakukannya,
tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, proses kegiatan yang dilakukannya,
kemampuan, bahkan hasil yang diperoleh dari kegiatannya (Sudjana, 2011).
Dalam penelitian ini pedoman observasi berisi kegiatan siswa selama
proses pembelajaran dengan metode praktikum menggunakan kit praktikum kimia
33
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini pedoman observasi diisi oleh peneliti sendiri sebagai observer. Hal ini
dilakukan agar penelitian terhadap ranah afektif dalam penelitian ini dapat
dilakukan sendiri oleh para guru di sekolah yang ingin melakukan penilaian
terhadap ranah afektif siswa, karena dalam praktiknya para guru di sekolah
menilai sendiri semua penilaian hasil belajar siswa tanpa bantuan observer lain.
Tabel 3.1. Kisi-kisi Pedoman Observasi
No Aspek Afektif Sikap yang diamati
1 Menerima (Receiving)
Siswa mendengarkan penjelasan guru selama praktikum berlangsung
Siswa mengikuti instruksi guru selama praktikum berlangsung
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru
2. Merespon (Responding)
Siswa membantu teman yang mengalami kesulitan selama praktikum berlangsung Siswa mendiskusikan hasil pengamatan yang didapat berdasarkan praktikum yang dilakukan
Siswa menyelesaikan tugas pertanyaan yang terdapat pada lembar pengamatan saat praktikum berakhir
3. Menilai (Valuing) Siswa menyatakan pendapat selama proses diskusi berlangsung
Siswa mengambil prakarsa untuk menjaga kebersihan selama praktikum berlangsung
2) Angket
Angket merupakan instrumen pengumpul data penelitian berupa sejumlah
pertanyaan yang diberikan secara tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian
(Uno dan Koni, 2012). Dalam penelitian ini selain digunakan untuk mendapatkan
data aspek afektif siswa, angket juga digunakan untuk mengetahui tanggapan dari
siswa terkait dengan praktikum kimia dengan menggunakan kit praktikum kimia
skala kecil. Pengisian angket dilakukan setelah proses pembelajaran
34
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Angket yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert.
Skala Likert berupa pertanyaan atau penyataan yang jawabannya berbentuk skala
persetujuan atau penolakan terhadap pertanyaan atau pernyataan itu sendiri
(Sukmadinata, 2012). Widoyoko (2012) menyebutkan bahwa skoring pilihan
jawaban skala Likert tergantung pada sifat pernyataan. Untuk pernyataan yang
bersifat positif skor jawaban adalah: sangat setuju (SS) = 5; setuju (S) = 4;
ragu-ragu (R) = 3; tidak setuju (TS) = 2; sangat tidak setuju (STS) =1. Untuk pernyataan
yang bersifat negatif adalah sebaliknya, yaitu: sangat setuju (SS) = 1; setuju (S) =
2; ragu-ragu (R) = 3; tidak setuju (TS) = 4; sangat tidak setuju (STS) = 5. Untuk
pengukuran dalam skala Likert sering terjadi kecenderungan responden untuk
memilih jawaban pada kategori 3 yaitu pilihan Ragu-ragu, untuk menghindari hal
tersebut skala Likert dimodifikasi dengan hanya menggunakan 4 (empat) pilihan,
agar jelas sikap atau minat responden.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini berisi 20 pernyataan yang
terdiri dari 15 pernyataan untuk mendapatkan informasi aspek afektif siswa dan 5
pernyataan untuk mendapatkan data tanggapan siswa terhadap kit praktikum
kimia skala kecil.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Aspek Afektif Siswa
No Aspek Afektif Pernyataan Nomor
Pernyataan
Saya senang mempelajari mata pelajaran Kimia
6 +
5 Belajar Kimia dengan
metode praktikum skala kecil sangat menarik perhatian saya
11 +
Saya mengikuti semua instruksi dari guru selama praktikum berlangsung
15 +
35
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2.
menjawab pertanyaan dari guru
19 -
Saya selalu membantu teman yang kesulitan selama berlangsungnya praktikum
20 +
Saya dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh belajar Kimia dengan metode praktikum
Praktikum membantu saya lebih memahami materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
13 +
Saya lebih menyukai metode praktikum kimia skala kecil dibandingkan dengan praktikum kimia biasa dengan skala makro
17 +
Saya harus menjaga kebersihan meja kerja dan lingkungan tempat
No Pernyataan Pernyataan Nomor
1. Praktikum dengan kit praktikum kimia skala kecil membuat saya lebih semangat untuk mengikuti praktikum
1 Lanjutan Tabel 3.2. Kisi-kisi Angket Aspek Afektif Siswa
36
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Praktikum kimia skala kecil memberikan pengalaman dan
keterampilan baru bagi saya
2
3. Praktikum dengan kit kimia skala kecil menyulitkan saya saat proses pengamatan karena ukurannya yang kecil
3
4. Kit praktikum yang digunakan dalam praktikum kimia skala kecil ukutannya terlalu kecil
4
5. Kit praktikum yang digunakan dalam praktikum kimia skala kecil lebih praktis dan mudah digunakan dibandingkan dengan alat-alat yang digunakan pada praktikum biasa dengan skala makro
5
Angket terdiri dari 15 buah pernyataan positif dan 5 buah pernyataan
negatif. Berikut adalah distribusi pernyataan angket :
Tabel 3.4. Distribusi Jenis Pernyataan Angket
No. Jenis
Pernyataan Nomor Pernyataan Jumlah
1. Positif 1, 2, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, 20 15
2. Negatif 3, 4, 7, 16, 19 5
E. Prosedur Penelitian
Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
:
37
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Alur Penelitian
Prosedur penelitian dalam penelitian ini dibagi menjadi 4 tahap, penjelasan
dari tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan Penelitian
a) Melakukan pemilihan materi Kimia kelas XI semester 1 yang akan di
jadikan materi praktikum dengan kimia skala kecil pada penelitian ini,
materi yang dipilih yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi.
b) Pembuatan instrumen penelitian yang berupa pedoman observasi dan
angket.
c) Validasi instrumen penelitian.
d) Perbaikan instrumen penelitian.
e) Penetapan instrumen penelitian yang akan digunakan untuk pengumpulan
data penelitian.
f) Revisi terhadap penuntun praktikum tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi yang terdapat dalam kit praktikum kimia skala
kecil (Lampiran A.2)
g) Melaksanakan ujicoba penuntun dan kit praktikum yang akan digunakan
dalam penelitian.
h) Menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP (Lampiran A.1)
yang akan digunakan saat pelaksanaan penelitian.
38
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a) Melaksanakan kegiatan praktikum kimia skala kecil tentang Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Laju Reaksi.
b) Mengisi pedoman observasi oleh peneliti selaku guru selama proses
praktikum kimia skala kecil berlangsung.
c) Menyebarkan angket yang harus diisi oleh siswa setelah praktikum kimia
dengan skala kecil dilaksanakan.
3) Tahap Pengumpulan dan Analisis Data
a) Mengumpulkan instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan
angket yang telah diisi.
b) Melakukan analisis data yang didapat dari instrumen yang telah diisi.
4) Tahap Penarikan Kesimpulan
Setelah semua tahap dilakukan dan diperoleh data penelitian yang sudah
dianalisis, selanjutnya langkah terakhir adalah di lakukan penarikan kesimpulan
terhadap analisis data yang didapat.
F. Teknik Pengolahan Data
1) Pengolahan data hasil observasi
Untuk instrumen pedoman observasi, pengolahan data dilakukan dengan
memberikan nilai untuk setiap aspek afektif siswa sesuai dengan rubrik penilaian
yang telah ditentukan, kemudian merubah nilai yang diperoleh ke dalam nilai
presentase menggunakan rumus :
Setelah mendapat nilai presentase skor selanjutnya nilai presentase skor
tersebut ditafsirkan ke dalam skala kategori seperti pada tabel 3.5.
Tabel 3.5. Skala Kategori Sikap
Nilai (%) Kategori
39
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
61 – 80 Baik
41 – 60 Cukup
21 – 40 Kurang
<21 Kurang sekali
(Arikunto, 2008)
2) Pengolahan data hasil angket
Pengolahan nilai untuk setiap jawaban siswa menggunakan skala Likert
pada angket dilakukan sesuai dengan yang tercantum dalam tabel 3.6.
Tabel 3.6. Kriteria Nilai Penyataan Angket
Jenis
Pertanyaan
Nilai
Sangat
Setuju (SS)
Setuju
(S)
Tidak
Setuju (TS)
Sangat Tidak
Setuju (STS)
Positif 4 3 2 1
Negatif 1 2 3 4
Nilai yang didapat berdasarkan skala Likert kemudian dirubah kedalam
nilai presentase menggunakan rumus :
Setelah mendapat mendapat nilai presentase skor selanjutnya nilai
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dan pembahasan yang telah
dipaparkan pada bab IV didapatkan kesimpulan adalah sebagai berikut:
1. Hasil belajar ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran subpokok materi
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dengan menggunakan kit
praktikum kimia skala kecil menunjukkan hasil yang baik dimana rata-rata
skor yang didapat adalah sebesar 70,1% yang berada pada kategori skala sikap
baik.
2. Tanggapan siswa terhadap penggunaan kit praktikum kimia skala kecil dalam
proses pembelajaran subpokok materi faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi adalah baik, dimana skor rata-rata tanggapan siswa yang didapat adalah
sebesar 79,2%. Skor rata-rata berada dalam kategori skala sikap baik.
3. Kontribusi praktikum dengan menggunakan kit kimia skala kecil terhadap
ranah afektif siswa proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi adalah positif, hal ini bisa disimpulkan dari hasil belajar pada ranah
afektif siswa yang berada pada skala kategori sikap baik.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan peneliti ingin
menyampaikan beberapa saran, yaitu:
1. Untuk guru sebaiknya melakukan penilaian hasil belajar tidak hanya fokus
pada penilaian ranah kognitif saja, tetapi juga melakukan penilaian pada ranah
53
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Penelitian terhadap kontribusi praktikum menggunakan kit kimia skala kecil
sebaiknya dilakukan juga pada materi kimia lainnya yang bisa dilaksanakan
dengan metode praktikum.
3. Sebaiknya penelitian terhadap kontribusi praktikum menggunakan kit kimia
skala kecil dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju
reaksi dilakukan juga untuk ranah kognitif dan ranah psikomotorik siswa.
4. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mendapatkan informasi
tanggapan siswa terhadap penggunaan kit praktikum kimia skala kecil
didapatkan hanya dari angket. Kepada peneliti lain sebaiknya menambah
instrumen, seperti wawancara agar bisa mendapatkan informasi tanggapan
siswa lebih jelas lagi.
5. Untuk penelitian selanjutnya terkait dengan kontribusi kit praktikum kimia
skala kecil terhadap ranah afektif siswa sebaiknya digunakan beberapa subjek
(tidak hanya satu subjek). Hal ini dimaksudkan agar bisa didapatkan
perbandingan hasil antara beberapa subjek terkait kontribusi kit praktikum
kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa apakah semua subjek
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Akoobhai, B & Bradley, J.D. (2005). Providing practical experiences at home for students studying science at a distance. Makalah yang disajikan pada ICDE World Conference on Open Learning & Distance
Education, November, 2005, New Delhi.
Arifin M. (1995). Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia.
Surabaya: Airlangga University Press.
Arikunto, S. (2008). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Azwar, S. M. A. (2013). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Chang, R. (2003). Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Depdiknas. (2007). Manajemen Pembelajaran Laboratorium dan Model
Penilaian Mata Pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dimyati & Mudjiono. (2013). Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar dalam Pengajaran Kimia. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.
Griffith, K.G. (2006). Are Educators Prepared to Affect the Affective Domain?. National Forum of Teacher Education Journal, 16 (3), hlm. 1-4.
Gulo, W. (2008). Strategi Belajar-Mengajar. Jakarta: Gramedia.
Heriawan, A. dkk. (2012). Metodologi Pembelajaran Kajian Teoritis Praktis. Serang : Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru LP3G.
Joesmani. (1988). Pengukuran dan Evaluasi dalam Pengajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
55
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Justiana, S dan Muchtaridi. (2009). Chemistry 2 For Senior High School Year
XI . Jakarta: Yudhistira.
Krathwohl, D. dkk. (1964). Taxonomy of Educational Objectives: Volume II,
The Affective Domain. New York: David McKay & Co.
Mafumiko, F.M.S. (2008). The Potential of Micro-scale Chemistry Experimentation in enhancing teaching and learning of secondary chemistry: Experiences from TANZANIA Classrooms. NUE Journal
of International Educational Cooperation. Volume 3, hlm. 63-79.
Manan, M. H. A. (2001). Ilmu Kimia 2. Bandung: Acarya Media Utama.
Muljono, P. & Djaali. (2007). Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan. Jakarta: Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta.
Muslich, M. (2011). Authentic Assessment Penilaian Berbasis Kelas dan
Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
Olatunji, M.O. (2013). Teaching And Assessing Of Affective Characteristics: A Critical Missing Link In Online Education. International Journal on
New Trends in Education and Their Implications. Volume 4, hlm.
96-107.
Purwanto, (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rimland, E. (2013). Assessing Affective Learning Using a Student Response System. Libraries and the Academy, 13 (4), hlm. 385-401.
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya.
Salirawati, D. (2010). Praktikum Kimia Sederhana Berbasis Lingkungan.
Seminar PelatihanPengelolaan Laboratorium Kimia untuk Guru-guru Kimia Kabupaten Sleman, Juni, 2010. Yogyakarta, Jurusan Pendidikan
Kimia FMIPA UNY.
Silawati, T. (2006). Microscience Experience : Sebuah Alternatif Praktikum Bagi Mahasiswa Pendidikan Tinggi Jarak Jauh. Jurnal Pendidikan
Terbuka dan Jarak Jauh. Volume 7, nomor 2, hlm. 113-120.
56
Siti Adhiriyanthi, 2014
Kontribusi KIT praktikum kimia skala kecil terhadap ranah afektif siswa dalam proses pembelajaran faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, N.S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosda Karya.
Sunarya, Y. dan Setiabudi, A. (2009). Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk
Kelas XI SMA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Sutresna, N. (2013). Kimia 2 untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas. Bandung: Grafindo Media Pratama.
Uno, H.B. dan Koni, S. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Whitten. dkk. (2007). General Chemistry Seven Edition. Thomson Brooks Cole.
Wawan, A & Dewi, M. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Widoyoko, E.P. (2012). Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Yamin, M. (2013). Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press Group.