Rory Dwi yoga, 2014
PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (bei) TAHUN 2009 -2013
Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edeu
No. Daftar : 528/UN40.7.D1/LT/2014
Pengaruh Dividen, Profitabilitas dan Earning Per Share (EPS)
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public yang
Tergabung Dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2009-2013
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang
Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi
Disusun Oleh:
Rory Dwiyoga
1006806
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
Rory Dwi yoga, 2014
PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (bei) TAHUN 2009 -2013
Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edeu
Pengaruh Dividen, Profitabilitas dan Earning Per Share (EPS)
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan
Go Public
yang
Tergabung Dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2009-2014
Oleh
Rory Dwiyoga
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Rory Dwiyoga 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Rory Dwi yoga, 2014
PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (bei) TAHUN 2009 -2013
Rory Dwi yoga, 2014
PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (bei) TAHUN 2009 -2013
Rory Dwi yoga , 2014
PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013
Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu
ABSTRAK
Pengaruh Dividen, Profitabilitas, dan Earning per share (EPS) Terhadap
Harga Saham Pada Perusahaan Go Public yang Tergabung Dalam
Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013
Oleh :
Rory Dwiyoga
Pembimbing:
Elis Mediawati.,S.Pd.,S.E.,M.Si.,Ak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan. Penelitian ini dilakukan karena masih banyak perbedaan antara satu penelitian dengan penelitian lainnya.
Penelitian ini menggunakan data sekunder.Populasi berasal dari perusahaan- perusahaan go public yang tergabung dalam indeks kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013. Dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara purposive diperoleh sampel 15 perusahaan. Oleh karena itu, peneliti tidak bermaksud untuk menggeneralisasi sampel pada populasi. Penelitian ini juga menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan hasil analisis regresi berganda diperoleh hasil yang menyatakan bahwa ketiga variabel yaitu dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham baik secara parsial maupun simultan (bersama-sama). Dari hasil koefisien determinasi diperoleh nilai R Square 53,7%. Hal ini berarti sebanyak 53,7% variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Sedangkan sisanya sebesar 46,3% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Rory Dwi yoga , 2014
PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEXS KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013
Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu
ABSTRACT
Influence of Dividend, Profitability, and Earning per share (EPS) on
Stock Price in Go Public Companies Listed in Kompas 100 Index in
Indonesian Stock Exchange Period 2009-2013
Author :
Rory Dwiyoga
Supervisor:
Elis Mediawati., S.Pd., S.E., M.Si.,Ak.
The objective of this research is to examine the effect of dividend, profitability, and earning per share (EPS) on stock price. This research was taken because there are still differences between the research with each other. This research was conducted using secondary data. The population was taken from the go public companies that listed by Kompas 100 index in Bursa Efek Indonesia or Indonesian Stock Exchange period 2009-2013. By using the purposive sampling technique the researcher obtained 15 companies. Therefore, the researcher is not to generalize the samples to this population. This research using multiple regression analysis.
According to this research result, the multiple regression analysis shows that dividend, profitability, and earning per share (EPS) were effected positively on stock price both partially and simultantly. The determination coefficient shows the R Square is 53.7%. The 53.7% dependent variable could be explained by independent variables. Beside the rest of 46.3% could be explained by other factors which is not included in this research.
Rory Dwiyoga, 2014
PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
1.2.Rumusan Masalah Penelitian ... 10
1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian... 10
1.4.Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 13
2.1. Kajian Pustaka... 13
2.1.1. Pasar Modal ... 13
2.1.2. Harga Saham ... 22
2.1.3. Dividen ... 25
Rory Dwiyoga, 2014
PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
2.1.3.2. Kebijakan Dividen ... 25
2.1.3.3. Dividend Payout Ratio (DPR) ... 26
2.1.3.4. Dividen dan Harga Saham ... 28
2.1.4. Profitabilitas ... 29
2.1.4.1. Pengertian Profitabilitas... 29
2.1.4.2. Return on Assets (ROA) ... 29
2.1.4.3. Profitabilitas dan Harga Saham ... 30
2.1.5. Earning Per Share (EPS) ... 32
2.1.5.1. Pengertian Earning per Share (EPS) ... 32
2.1.5.2. Earning per share (EPS) dan Harga Saham ... 34
2.2. Pengaruh Dividen, Profitabilitas, dan EPS Terhadap Harga Saham ... 34
2.3. Penelitian Terdahulu ... 36
2.4. Kerangka Pemikiran... 39
2.5. Hipotesis... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45
3.1. Objek Penelitian ... 45
3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 45
3.2.1. Metode Penelitian ... 45
3.2.2. Desain Penelitian ... 46
3.3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel... 47
3.3.1. Definisi Variabel ... 47
3.3.2. Operasionalisasi Variabel... 49
Rory Dwiyoga, 2014
PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3.4.1. Jenis Data ... 50
3.5.3. Teknik Pengambilan Sampel... 52
3.6. Teknik Analisis Data... 54
3.6.1. Statistik Deskriptif... 54
3.6.2. Statistik Inferensial... 54
3.6.3. Analisis Statistik... 55
3.6.3.1. Uji Asumsi Klasik ... 55
3.6.3.1.1. Uji Normalitas ... 55
3.6.3.1.2. Uji Multikolinieritas ... 56
3.6.3.1.3. Uji Heteroskedastisitas ... 56
3.6.3.1.4. Uji Autokorelasi ... 57
3.6.3.2. Analisis Regresi Berganda ... 57
3.6.3.3. Koefisien Determinasi... 58
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 59
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 59
4.2. Deskripsi Data Variabel Penelitian ... 60
4.2.1. Data Dividen ... 60
Rory Dwiyoga, 2014
PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
4.2.3. Data Earning Per Share ... 67
4.2.4. Data Harga Saham ... 69
4.3. Hasil Analisis Data ... 73
4.3.1. Hasil Analisis Deskriptif ... 73
4.3.2. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 75
4.3.2.1. Hasil Uji Normalitas ... 75
4.3.2.2. Hasil Uji Multikolinieritas ... 78
4.3.2.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 79
4.3.2.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 81
4.3.3. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 81
4.3.4. Hasil Koefisien Determinasi ... 84
4.4. Pembahasan... 84
4.4.1. Pengaruh Dividen Terhadap Harga Saham ... 84
4.4.2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham... 86
4.4.3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham ... 87
Rory Dwiyoga, 2014
PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perbandingan Kinerja Indeks Saham Tahun 2012-2013 ... 3
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 36
Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel ... 49
Tabel 3.2. Sampel Penelitian ... 53
Tabel 4.1. Daftar Perusahaan Objek Penelitian ... 59
Tabel 4.2.Data Dividend payout ratio (DPR) Perusahaan Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2012 ... 61
Tabel 4.3. Data Return on Asset (ROA) Perusahaan Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2012. ... 64
Tabel 4.4. Data Earning Per Share (EPS) Perusahaan Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2012. ... 67
Tabel 4.5. Data Harga Saham Penutupan Perusahaan Dalam Indeks Kompas 100 Tahun 2010-2013. ... 70
Tabel.4.6. Hasil Statistik Deskriptif... 73
Tabel 4.7. Uji One Sample Kolmogorov Smirnov... 77
Tabel.4.8. Hasil Uji Multikolinieritas ... 78
Tabel.4.9. Hasil Uji Autokorelasi ... 81
Tabel.4.10. Hasil Analisis Regresi Berganda ... 81
Rory Dwiyoga, 2014
PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEX S KOMPAS 100 DI BURSA EFEK INDONESIA (BEIi) TAHUN 2009 PENGARUH DIVIDEN, PROFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA -2013
Universitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Grafik Rata-rata Harga Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100
Tahun 2009-2013 ... 4
Gambar 1.2. Grafik Rata-rata Persentase Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013 ... 6
Gambar 1.3. Grafik Rata-rata Persentase ROA Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013 ... 7
Gambar 1.4. Grafik Rata-rata EPS Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013 ... 8
Gambar 2.1. Paradigma Penelitian... 43
Gambar 4.1. Grafik Rata-rata Dividend payout ratio Tahun 2009-2012 Pada Perusahaan dalam Indeks Kompas 100... 63
Gambar 4.2. Grafik Rata-rata Return on Asset (ROA) Tahun 2009-2013 Pada Perusahaan dalam Indeks Kompas 100 ... 66
Gambar 4.3. Grafik Rata-rata Earning per Share (EPS) Tahun 2009-2013 Pada Perusahaan dalam Indeks Kompas 100 ... 69
Gambar 4.4. Grafik Rata-rata Harga Saham Penutupan Tahun 2009-2013 Pada Perusahaan dalam Indeks Kompas 100 ... 72
Gambar 4.5. Histogram Uji Normalitas ... 76
Gambar 4.6. Grafik Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ... 77
Rory Dwi yoga , 2014
PENGARUH DIVIDEN, PREOFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 BUR SA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2013
Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan pasar modal di era globalisasi saat ini mengalami kemajuan
yang pesat baik dari segi finansial, teknologi, maupun fasilitasnya. Pasar modal
dipandang sebagai salah satu sarana efektif untuk mempercepat pembangunan
suatu negara. Hal ini dikarenakan pembangunan suatu negara memerlukan dana
investasi dalam jumlah yang banyak. Selain itu, pasar modal juga sebagai
indikator ekonomi makro suatu negara. Naik turunnya indeks suatu bursa bisa
menjadi cerminan dinamika ekonomi suatu negara.
Pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka
panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi), ekuitas (saham),
reksadana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya
pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Perkembangan pasar
modal di Indonesia telah mendorong banyak perusahaan untuk menjual sahamnya
kepada masyarakat. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana
dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.
Salah satu instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal adalah saham.
2
kepemilikan perusahaan dimana pemiliknya disebut juga sebagai pemegang
saham.”
Dalam berinvestasi pemegang saham memiliki dua keuntungan yaitu
dividen dan capital gain. Capital gain akan diperoleh setelah terjadi transaksi
dimana harga jual saham lebih tinggi dari harga belinya dan terjadi di pasar
sekunder. Sedangkan, Dividen merupakan keuntungan yang diberikan perusahaan
penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sebelum
menentukan akan membeli saham suatu perusahaan, hal utama yang akan dilihat
oleh investor adalah harga saham. Harga saham mencerminkan kinerja keuangan
suatu perusahaan. Fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan
penawaran pasar. Semakin banyak investor yang ingin membeli atau menyimpan
suatu saham, maka harganya akan semakin naik, dan sebaliknya jika semakin
banyak investor yang menjual atau melepaskan saham maka akan berdampak
pada turunnya harga saham.
Dalam suatu investasi saham, harga dapat dianggap penting karena dari
harga saham tersebut investor dapat menyesuaikan dengan dana yang dimilikinya
serta memberikan ukuran yang objektif tentang nilai investasi pada perusahaan.
Dikarenakan harga pasar saham terbentuk berdasarkan kekuatan permintaan dan
penawaran, sehingga harga dapat meningkat seiring dengan meningkatnya
permintaan. Banyaknya permintaan akan saham tersebut dapat disebabkan oleh
meningkatnya kinerja perusahaan emiten. Selain permintaan dan penawaran
saham masih banyak lagi faktor-faktor baik internal maupun eksternal yang
3
Berikut adalah kinerja indeks saham tahun 2012-2013 di BEI yang
disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 1.1. Perbandingan Kinerja Indeks Saham 2012-2013
Indeks 2012 2013 Penurunan
Kompas 100 946,226 910,088 -3,82%
IHSG 4.316,687 4.274,177 -0,98%
LQ45 735,042 711,135 -3,25%
Sumber: www.idx.co.id
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terjadi penurunan di indeks-indeks
saham utama, penurunan paling besar terjadi pada indeks Kompas 100 sebesar
3,82% disusul LQ45 yang menurun sebesar 3,25% dan IHSG sebesar 0,98%.
Hal ini dikarenakan pada pertengahan 2013 terjadi fenomena fluktuasi
indeks yang cepat naik dan cepat turun yang disebabkan ketidakstabilan ekonomi
global. Kondisi ini diawali oleh rencana pengurangan stimulus ekonomi di
Amerika Serikat yang berdampak pada proyeksi pertumbuhan ekonomi Negara
tersebut dan proyeksi pertumbuhan ekonomi global. Di dalam negeri sendiri
permasalahan yang mempengaruhi laju indeks saham domestik, yaitu dampak
kenaikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang dapat mendorong sejumlah
emiten mulai mengoreksi proyeksi pertumbuhan pendapatannya karena naiknya
harga BBM terkait dengan masalah inflasi dan lainnya. Untuk jangka pendek,
mengingat pergerakan indeks regional yang berfluktuasi, karena belum stabilnya
perekonomian global, setidaknya pasar saham Indonesia pun ikut terseret.
(www.vivanews.co.id, 4 Juli 2013).
Salah satu indeks saham yang ada di bursa efek Indonesia adalah Indeks
4
mewakili sekitar 70-80% dari total Rp 1.582 triliun nilai kapitalisasi pasar seluruh
saham yang tercatat di BEI, maka dengan demikian investor bisa melihat
kecenderungan arah pergerakan indeks dengan mengamati pergerakan indeks
Kompas 100. Dikarenakan indeks Kompas 100 memiliki likuiditas yang tinggi
dan nilai kapitalisasi pasar yang besar, serta merupakan saham-saham yang
memiliki fundamental dan kinerja yang baik sehingga sangat cocok digunakan
sebagai populasi dan sampel dalam penelitian ini dan juga sebagai referensi bagi
investor. Berikut adalah rata-rata harga saham pada perusahaan indeks kompas
yang konsisten berada dalam indeks dari tahun 2009-2013 disajikan dan bentuk
grafik seperti di bawah ini:
Gambar 1.1. Grafik Rata-rata Harga Saham Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013.
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan grafik diatas terlihat terjadi fluktuasi pada harga saham dan
5
meningkat pada 2012 menjadi 9285,30. Namun terjadi penurunan pada 2013
menjadi 8109.85. Penurunan harga saham akan merugikan pemegang saham
sehingga kepercayaan investor pada perusahaan pun akan menurun dan berimbas
pada penurunan harga saham.
Perusahaan yang terpilih ke dalam indeks kompas 100 dipilih dan
disesuaikan setiap 6 bulan sekali. Oleh karena itu perusahaan dalam indeks
tersebut akan selalu berubah sehingga perusahaan yang dipilih adalah yang
konsisten berada dalam indeks tersebut dari tahun 2009-2013.
Dalam proses pengambilan keputusan, Selain mengetahui harga saham
perusahaan tersebut, para investor pun membutuhkan informasi keuangan lain
yang memadai sehingga dapat memberikan informasi mengenai saham
perusahaan mana yang layak untuk dimiliki yaitu dengan cara menganalisis
laporan keuangan perusahaan tersebut. Dalam menganalisis saham dikenal
analisis fundamental. Analisis fundamental menitikberatkan pada data-data kunci
dalam laporan keuangan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah
diapresiasi secara akurat. Dalam penelitian ini adalah dengan melihat jumlah
dividen yang dibagikan oleh perusahaan (dividend payout ratio), mengukur
profitabilitas dengan menghitung return on asset (ROA) atau pun menganalisis
earning per share (EPS).
Dividen adalah keuntungan yang diperoleh pemegang saham dari investasi
saham, pembagian persentase dividen ini ditentukan oleh kebijakan dividen dalam
rapat umum pemegang saham (RUPS), persentase pembagian dividen ini disebut
6
deviden. Jika perusahaan memotong deviden, maka akan dianggap sebagai sinyal
yang buruk karena perusahaan dianggap membutuhkan dana. Untuk itu informasi
mengenai DPR dapat berguna bagi para investor untuk menentukan saham
perusahaan mana yang akan dibeli (Zuliarni, 2012:40). Permasalahannya adalah
pembayaran dividen yang cenderung menurun seperti pada perusahaan emiten
yang tergabung dalam indeks Kompas 100. Berikut adalah rata-rata dividend
payout ratio (DPR) pada perusahaan Indeks Kompas 100 tahun 2009-2013 yang
disajikan dalam bentuk grafik:
Gambar 1.2. Grafik Persentase Pembayaran Dividen Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013.
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan grafik di atas terjadi Penurunan yang drastis pada tahun 2013
menjadi 23,51% meskipun terjadi peningkatan pada tahun 2012 sebesar 41,08%.
Hal ini mengindikasikan bahwa telah terjadi penurunan pembagian dividen
kepada pemegang saham perusahaan yang tergabung dalam indeks kompas 100
7
Selain itu, variabel lain yang digunakan untuk menilai pengaruhnya
terhadap harga saham adalah profitabilitas. “Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber daya yang
ada di dalam perusahaan.” (Harahap, 2006:304). Dalam mengukur profitabilitas
perusahaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Return on asset
(ROA), pengukuran profitabilitas tersebut disinyalisasi dapat mempengaruhi
harga saham suatu perusahaan. Berikut adalah rata-rata ROA pada perusahaan
Indeks Kompas 100 tahun 2009-2013 yang disajikan dalam bentuk grafik:
Gambar 1.3. Grafik Persentase Return On Assets (ROA) Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013.
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan grafik 1.2. diatas terjadi fluktuasi meskipun terjadi peningkatan
pada 2011 sebesar 13,60% dan juga terjadi penurunan pada 2013 sebesar 10,60%.
Penurunan ini mengindikasikan perusahaan mengalami penurunan tingkat laba
sehingga aset yang berputar untuk menghasilkan laba tidak efisien.
Variabel ketiga adalah earning per share (EPS) atau laba per saham, yaitu
8
dikaitkan dengan saham beredar, oleh karena itu pemilihan EPS sebagai variabel
yang disinyalisasi berpengaruh terhadap harga saham sangat beralasan. Bagi para
investor, informasi EPS merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan
berguna karena bisa menggambarkan prospek earning perusahaan di masa depan.
Laba per lembar saham (Earning per share) juga merupakan salah satu cara untuk
mengukur keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham
dalam perusahaan. Berikut adalah rata-rata EPS tahun 2009-2013 pada perusahaan
Indeks Kompas 100 yang disajikan dalam bentuk grafik:
Gambar 1.4. Grafik Earning Per Share (EPS) Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Tahun 2009-2013.
Sumber: www.idx.co.id
Berdasarkan grafik 1.3. di atas terjadi penurunan pada perusahaan indeks
kompas 100 di tahun 2013 sebesar 459,42 meskipun mengalami peningkatan pada
2011 sebesar 698,73. Hal ini mengindikasikan bahwa pada 2013 kinerja
perusahaan mengalami penurunan.
Penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti mengenai harga saham
9
harga saham pada perusahaan perbankan yang go public di BEI selama periode
2006 – 2009 dipengaruhi oleh return on asset (ROA). Sama halnya dengan Niekie
Arwiyati Shidiq (2012) yang menunjukkan bahwa EPS berpengaruh positif dan
signifikan terhadap harga saham sedangkan return on asset (ROA) berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap harga saham.
Berbeda dengan penelitian yang dilkukan Deasy Rachmasari Hasanah
(2010) yang menyimpulkan bahwa return on assets (ROA) tidak berpengaruh
terhadap harga saham perusahaan food and beverages di BEI, Sedangkan earning
per share (EPS) berpengaruh terhadap harga saham. Febri Rahmadsyah Harahap
(2012) menunjukkan berdasarkan hasil uji parsial diperoleh bahwa variabel
earning per share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham
sedangkan variabel dividen payout ratio (DPR) tidak berpengaruh terhadap harga
saham. Berdasarkan hasil uji simultan diperoleh kesimpulan bahwa variabel
dividen payout ratio (DPR)dan earning per share (EPS) berpengaruh terhadap
harga saham.
Dengan melihat penurunan yang terjadi pada harga saham indeks kompas
100 dan faktor-faktor yang mempengaruhi seperti dividen yang diukur dengan
dividend payout ratio (DPR), profitabilitas yang diukur dengan return on assets
(ROA) dan earning per share (EPS). Ditambah banyaknya perbedaan dan
inkonsistensi di antara penelitian –penelitian sebelumnya sehingga menciptakan
gap penelitian, maka peneliti tertarik dan termotivasi untuk melakukan penelitian
10
Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Go Public yang Tergabung Dalam
Indeks Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009-2013.”
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimanakah gambaran dividen, profitabilitas dan Earning per share
(EPS) pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas
100 periode 2008-2012.
2. Bagaimanakah gambaran harga saham pada perusahaan go public yang
tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.
3. Bagaimanakah pengaruh dividen, profitabilitas dan earning per share
(EPS) terhadap harga saham secara parsial pada perusahaan go public
yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.
4. Bagaimanakah pengaruh dividen, profitabilitas dan earning per share
(EPS) terhadap harga saham secara simultan pada perusahaan go public
yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk memberi gambaran mengenai
faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham seperti dividen,
perusahaan-11
perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 di Bursa Efek
Indonesia tahun 2009-2013.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan-rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk :
1. Mengetahui gambaran dividen, profitabilitas dan earning per share (EPS)
pada perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100
periode 2008-2012.
2. Mengetahui gambaran harga saham pada perusahaan go public yang
tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.
3. Mengetahui pengaruh dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS)
terhadap harga saham secara parsial pada perusahaan go public yang
tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.
4. Mengetahui pengaruh dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS)
terhadap harga saham secara simultan pada perusahaan go public yang
tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.
12
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi
penulis maupun pihak-pihak yang berkepentingan yaitu:
1.4.1. Akademik
1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
peneliti tentang penelitian yang diteliti sehingga dapat diperoleh gambaran
lebih jelas mengenai kesesuaian di lapangan dengan teori yang ada
sehubungan dengan pengaruh dividen, profitabilitas dan earning per share
(EPS) terhadap harga saham perusahaan yang tergabung dalam Indeks
Kompas 100 di Bursa Efek Indonesia.
2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi, dan dapat
menambah kepustakaan sebagai informasi bahan pembanding bagi
penelitian sejenis serta dapat dipergunakan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan dan memperluas pandangan mengenai ilmu-ilmu yang
didapatkan di bangku kuliah dan memperdalam pengetahuan terutama
dalam bidang yang dikaji.
1.4.2. Praktis
1. Bagi perusahaan penerbit saham, Penelitian ini diharapkan sebagai bahan
pertimbangan dalam rangka pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan
kinerja keuangan perusahaan.
2. Bagi investor penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, khususnya
13
keputusan dengan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga
Rory Dwi yoga, 2014
PENGARUH DIVIDEN, PREOFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2009-2013
Uni versitas Pendidikan Indonesia |repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini objek penelitian terdiri atas variabel independen yaitu
Dividen (X1), Profitabilitas (X2), dan Earning per share (X3) sedangkan variabel
dependennya adalah Harga saham (Y) pada perusahaan go public yang tergabung
dalam Indeks Kompas 100 tahun 2009-2013.
Berdasarkan variabel penelitian tersebut maka akan dianalisis bagaimana
pengaruh dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) terhadap harga
saham baik secara parsial maupun simultan.
3.2. Metode Penelitian dan Desain Penelitian
3.2.1. Metode Penelitian
Penelitian ini secara lebih spesifik dapat dimaksudkan sebagai penelitian
deskriptif dan verifikatif. Menurut Indriantoro (2009:88), “Studi deskriptif
merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh
peneliti dari subjek berupa individu, organisasional, industri, atau perspektif
yang lain.” Tujuan studi ini untuk menjelaskan aspek-aspek yang relevan
dengan fenomena yang diamati. Studi deskriptif menjelaskan karakteristik atau
fenomena yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan untuk
46
Arikunto (2006:8), “penelitian yang bertujuan untuk mengecek kebenaran
penelitian lain.”
Jadi, penelitian deskriptif dan verifikatif adalah penelitian yang
menggambarkan dan menginterpretasikan masalah pada objek penelitian dalam
bentuk narasi yang bertujuan mengecek kebenaran penelitian terdahulu
mengenai hubungan antara variabel- variabel bebas yaitu dividen, profitabilitas,
dan earning per share terhadap variabel terikat yaitu harga saham karena hasil
penelitian-penelitian terdahulu memiliki hasil yang beragam dan tidak konsisten
antara hubungan empat variabel tersebut.
3.2.2. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan perencanaan dan struktur investigasi yang
didapatkan untuk memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Menurut
Suchman (Umar, 2005:89) mengemukakan bahwa desain dalam pelaksanaan
penelitian dibagi atas 4 tahapan, yaitu: desain sampel, desain instrumen, desain
analisis, dan desain analisis.
Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Menurut Selltiz (Umar, 2003:62)
terdapat 3 jenis desain penelitian yaitu :
1. Riset Eksploratif
Riset eksploratif yaitu desain riset yang digunakan untuk mengetahui
permasalahan yang belum diketahui (kelayakan riset).
47
Riset deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan
sesuatu (hubungan).
3. Riset Kausal
Riset Kausal yaitu untuk menguji hubungan sebab akibat.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Oleh karena itu, desan penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini merupakan desain kausal yaitu desain yang berguna untuk
menganalisis hubungan- hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya
atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Dan juga riset
deskriptif yaitu desain riset yang digunakan untuk menggambarkan sesuatu
(hubungan).
3.3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel
3.3.1. Definisi Variabel
1. Variabel Independen (Variabel Bebas)
Adapun variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
X1 : Dividen yang diukur dengan dividend payout ratio (DPR).
Dividen adalah sebuah pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada
pemegang saham yang berasal dari pendapatan dalam bentuk kas atau
saham. Secara umum, apapun bentuk pembayaran kepada para pemegang
saham perusahaan dapat dikatakan sebagai dividen atau bagian dari
48
adalah persentase dividen yang dibagikan dari keuntungan bersih
perusahaan disebut Dividend Payout Ratio (DPR) ( Ambarwati, 2010:66)
Menurut Ambarwati (2010:66) DPR dirumuskan :
X2 : Profitabilitas yang dukur dengan return on assets (ROA)
Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba sebagai kelebihan pendapatan daripada biaya (Foster,
1986 dalam Ismed wijaya 2011:28), sehingga sangat bermanfaat bagi
investor dalam membandingkan antar perusahaan untuk melihat perbedaan
sumber daya yang dimiliki. Sedangkan menurut Harahap (2006:305)
Return on Asset adalah rasio yang menggambarkan perputaran aset diukur
dari volume penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini
berarti bahwa asset dapat lebih cepat berputar memperoleh laba.
Menurut Kodrat (2010:239) ROA dirumuskan :
X3 : Earning per share (EPS)
Menurut Kasmir (2008:207), Rasio laba per lembar saham (EPS) atau
disebut juga rasio nilai buku merupakan rasio untuk mengukur
keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi pemegang
saham. Rasio yang rendah berarti manajemen belum berhasil untuk
49
kesejahteraan pemegang saham meningkat. Dengan kata lain, tingkat
pemgembalian yang tinggi.
Menurut Kasmir (2008:207) EPS dirumuskan :
2. Variabel Dependen (Variabel Terikat)
Y : Harga saham
Menurut Jogiyanto (2003:88) Harga saham merupakan harga yang terjadi
dipasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai
pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang
bersangkutan di pasar bursa.
3.3.2. Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
No. Variabel Konsep Alat Ukur Skala
1 Dividen Dividen adalah bagian
dari keuntungan
bersih perusahaan
yang dibagikan
kepada pemegang
saham.
Persentase dividen yang dibagikan dari keuntungan bersih perusahaan tersebut
disebut dividend
50
payout ratio.
2 Profitabilitas Profitabilitas menggambarkan
3.4. Jenis, Sumber, dan Teknik Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
berupa data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder
51
arsip yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder diperoleh
melalui pengutipan data dan informasi dari berbagai sumber yang relevan dengan
penelitian ini.
3.4.2. Sumber Data
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya :
1. Laporan keuangan perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks
Kompas 100 periode tahun 2008-2012.
2. Data harga saham dalam Indeks Kompas 100 periode tahun 2009-2013.
3.4.3. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah dengan cara studi pustaka dan
dokumentasi yaitu data yang didapatkan secara tidak langsung dari objek yang
diteliti. Data ini diperoleh melalui studi pustaka, yaitu dari buku atau literatur
yang ada kaitannya dengan masalah yang akan diteliti.
Metode dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data-data tertulis
dari Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan yang dipublikasikan perusahaan go
public BEI yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 periode 2009-2013.
3.5. Populasi dan Sampel
3.5.1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2013:115), “Populasi adalah wilayah
52
karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.” Sasaran populasi pada penelitian ini adalah
laporan keuangan perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas
100 dan terdaftar pada Bursa Efek Indonesia atau selama periode 2009-2013
sebanyak 100 perusahaan.
3.5.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2013:116), “sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Oleh karena itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili), yaitu sampel
yang benar-benar mencerminkan populasinya. Pengambilan sampel menggunakan
metode non probability sampling, yaitu teknik yang tidak memberikan peluang
atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin me mpelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan
waktu.
3.5.3. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel
purposive sampling. Menurut Sugiyono (2013:122) purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Berdasarkan hal tersebut,
penarikan sempel dengan pertimbangan bahwa yang menjadi sampel adalah
laporan keuangan perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100
53
Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Perusahaan go public yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2009-2013
2. Perusahaan go public yang tergabung dalam Indeks Kompas 100 secara
berturut-turut dan tidak melakukan delisting dari 2009-2013.
3. Perusahaan tersebut mengeluarkan laporan keuangan dan membayar
dividen tunai berturut-turut selama periode penelitian tahun 2008-2012.
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan diatas maka sampel penelitian yang
akan digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel 3.2. Sampel Penelitian
12 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk
13 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
14 UNTR United Tractors Tbk
54
Sumber: www.sahamok.co.id
3.6. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data
dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Dalam penelitian ini jenis statistik yang digunakan adalah
statistik deskriptif dan statistik inferensial.
3.6.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai
bagaimana gambaran dividen, profitabilitas, earning per share (EPS), dan harga
saham pada perusahaan go public yang tergabung dalam indeks Kompas 100 tahun
2009-2013. Menurut Hasan (2009:6), “statistik deskriptif adalah bagian dari
statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga mudah
dipahami.” Statistk deskriptif hanya berhubungan dengan hal menguraikan atau
memberikan keterangan-keterangan mengenai suatu data atau keadaan atau
fenomena.
3.6.2. Statistik Inferensial
Statistik inferensial digunakan untuk menjawab rumusan masalah mengenai
bagaimana pengaruh dividen profitabilitas, earning per share (EPS) terhadap harga
saham baik secara parsial maupun simultan pada perusahaan go public yang
tergabung dalam indeks kompas 100 tahun 2009-2013. Menurut Hasan (2009:7)
55
mempelajari mengenai penafsiran dan penarikan kesimpulan yang berlaku secara
umum dari data yang telah tersedia. Statistik inferensial berhubungan dengan
pendugaan populasi dan pengujian hipotesis dari suatu data atau keadaan atau
fenomena.
3.6.3. Analisis statistik
3.6.3.1. Uji asumsi klasik
3.6.3.1.1. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah sebaran data yang
ada terdistribusi secara normal/tidak. pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan analisis grafik histogram dan normal plot. Pada analisis
histogram bila grafik normal plot menunjukkan data menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti garis diagonal maka dapat disimpulkan bahwa
model regresi linier berganda memenuhi asumsi normalitas. Data
dikatakan berdistribusi normal jika signifika nsi untuk variabel yang
dianalisis memiliki nilai signifikansi (P-Value) lebih besar dari 0,05 (5%).
Analisis Statistik, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula
melalui analisis statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui
Kolmogorov-Smirnov test (K-S). uji K-S dilakukan dengan membuat
hipotesis:
Ho = Data residual terdistribusi normal
56
3.6.3.1.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diketahui dari nilai VIF (Variance Inflation Factor)
untuk masing- masing prediktor. Persyaratan untuk dapat dikatakan terbebas
dari multikolinier adalah apabila nilai VIF (Variance Inflation Factor)
prediktor tidak melebihi nilai 10. Nilai VIF hitung berkisar pada nilai 1 atau
lebih rendah dari 10 sehingga disimpulkan tidak terjadi multikolinier. (Tim
penelitian dan pengembangan wahana komputer 2005 : 38)
3.6.3.1.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya ketidaksamaan
varian dari residual untuk semua pengamata n pada model regresi. Prasyarat
yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya gejala
heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang bisa digunakan
untuk menguji heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini akan melihat pola
grafik regresi pada scatterplot.
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dengan scatterplot, pada
SPSS 20 antara nilai prediksi variabel terikat (variabel dependen) yaitu
ZPRED dengan residualnya SRESID, dimana sumbu Y adalah Y yang telah di
prediksi dan sumbu X adalah residualnya (Y prediksi – Y sesunguhnya). Jika
ada pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),
57
yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu
Y, maka dapat dipastikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.6.3.1.4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dapat diketahui dari nilai Durbin-Watson (DW). Jika
nilai DW hitung lebih besar dari nilai DU pada tabel DW maka disimpulkan
tidak terjadi autokorelasi. Hipotesis yang diuji dan akan dibuktikan adalah
sebagai berikut :
H0= ”tidak terdapat autokorelasi positif dalam model regresi.” (Tim penelitian
dan pengembangan wahana komputer 2005 : 39).
Terjadinya autokorelasi dapat dilihat dengan cara melihat besaran Durbin –
Watson sebagai berikut :
1. Angka DW dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
2. Angka DW diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
3. Angka DW diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif (Sudarmanto
2013 : 263).
3.6.3.2. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau
lebih variabel independen dengan variabel dependen. Analisis ini untuk
mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
apakah masing- masing variabel independen berhubungan positif atau negative dan
58
mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi untuk tiga prediktor
seperti dalam penelitian ini adalah :
Y= α+b1 X1 +b2 X2 +b3 X3+e
Keterangan:
Y= Harga Saham
e= Standard Error
α = Konstanta
X1= Dividen
X2= Profitabilitas
X3= Earning Per Share
b1= Koefisien regresi variabel X1
b2= Koefisien regresi variabel X2
b3 = Koefisien regresi variabel X3
Sumber : Sugiyono (2013 : 27)
3.6.3.3. Koefisien Determinasi
Untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial digunaka n koefisien determinasi (Kd).
rumus menurut Sarwono (2010: 176) sebagai berikut :
Keterangan :
Kd : koefisien determinasi
Rory Dwi yoga , 2014
PENGARUH DIVIDEN, PREOFITABILITAS DAN EARNING PER SHARE (eps) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERGABUNG DALAM INDEKS KOMPAS 100 BU RSA EFEK INDONESIA (BEI)
TAHUN 2009-2013
Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a |repos i tory.upi .edu |perpus ta ka a n.upi .edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil dari 15 sampel penelitian yaitu
perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam indeks Kompas 100 tahun
2009-2013 sebagaiberikut:
1. Pembagian dividen pada perusahaan yang diteliti selama periode pengamatan
cenderung mengalami fluktuasi. Peningkatan rata-rata DPR mengindikasikan
kinerja perusahaan dalam memperoleh laba bersih untuk dibagikan dalam
bentuk dividen kepada pemegang saham mengalami peningkatan sedangkan
penurunan dividen akan dianggap sebagai sinyal yang buruk karena
perusahaan dianggap membutuhkan dana.
Profitabilitas dengan proksi return on asset (ROA) pada perusahaan yang
diteliti mengalami fluktuatif. Hal ini mengindikasikan bahwa kemampuan
manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba perusahaan berdasarkan
kegunaan aset yang dimiliki belum stabil. Oleh karenaitu, harus dapat
memaksimalkan kinerja sehingga meningkatkan laba.
Earning per share (EPS) perusahaan yang diteliti mengalami penurunan.Hal
ini disebabkan kinerja perusahaan yang menurun sehingga nilai EPS pun ikut
92
perusahaan. Selain itu ketertarikan investor untuk menanamkan modalnya
pada perusahaan juga akan berkurang.
2. Harga saham perusahaan emiten sebanyak 15 perusahaan menggambarkan
bahwa harga saham selama 2010-2013 mengalami fluktuasi dan cenderung
menurun. Hal ini mengindikasikan bahwa kinerja perusahaan selama periode
tersebut tidak stabil dan menurun sehingga menurunkan harga saham dan
membuat pemegang saham mengalami risiko yaitu kerugian.
3. Dividen yang diukur dengan dividend payout ratio (DPR) diperoleh hasil
koefisien regresi bertanda positif terhadap harga saham, hasil ini menerima
hipotesis pertama yang menyatakan terdapat pengaruh positif antara dividen
dengan harga saham.
Profitabilitas yang diukur dengan return on asset (ROA) diperoleh koefisien
regresi bertanda positif, hasil ini menerima hipotesis kedua yang menyatakan
terdapat pengaruh positif antara profitabilitas dengan harga saham.
Earning per share (EPS) diperoleh hasil koefisien regresi bertanda positif,
hasil ini menerima hipotesis ketiga yang menyatakan terdapat pengaruh positif
antara EPS dengan harga saham.
4. Dari hasil analisis regresi berganda di atas diperoleh hasil koefisien variabel
dividen, profitabilitas, dan earning per share (EPS) bernilai positif/searah
artinya bahwa variabel Dividen (DPR), Profitabilitas (ROA), dan Earning per
share (EPS) secara bersama-sama (simultan) memiliki pengaruh positif
terhadap harga saham. Sesuai dengan teori yang dinyatakan para ahli serta
93
5.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100
diharapkan dapat mempertahankan labanya. Hal ini dikarenakan laba
perusahaan akan menjadi focus utama bagi investor dalam berinvestasi.
Semakin besar profitabilitas tentunya akan menarik minat investor dan
akan meningkatkan harga saham perusahaan.
2. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100
diharapkan dapat mempertahankan persentase pembagian dividen kepada
pemegang saham. Hal ini dikarenakan dividen merupakan salah satu faktor
yang turut menentukan ketertarikan investor terhadap perusahaan.
Semakin stabil dan meningkat dividen yang diberikan perusahaan akan
menarik investor dan meningkatkan harga saham.
3. Bagi perusahaan emiten yang tergabung dalam indeks Kompas 100
diharapkan dapat memberikan laba per lembar saham sebesar mungkin.
Hal ini dikarenakan EPS mencerminkan kinerja perusahaan dan semakin
tinggi EPS akan meningkatkan harga saham.
4. Analisis kinerja keuangan dalam penelitian ini terbatas pada dividen,
94
keuangan perusahaan dapat menggunakan alat analisis lain seperti