• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1932 - 1963.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1932 - 1963."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

i

AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING

TAHUN 1932 - 1963

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Sejarah Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh YULITA FONDA

C.0508054

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING

TAHUN 1932 - 1963

Disusun Oleh

YULITA FONDA C. 0508054

Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing

Pembimbing

Umi Yuliati, S.S., M.Hum. NIP. 19770716 200312 2 002

Mengetahui,

Kepala Program Studi Ilmu Sejarah

(3)

iii

AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING

TAHUN 1932 - 1963

Disusun Oleh:

YULITA FONDA C.0508054

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

Pada tanggal…...

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji Prof. Dr. Warto, M.Hum

NIP. 19610925 198603 1 001 (……….)

Sekretaris Penguji Tiwuk Kusuma H, S.S, M.Hum

NIP. 19730613 200003 2 002 (……….)

Penguji I Umi Yuliati, S.S, M.HumNIP. 19770716 200312 2 002 (……….)

Penguji II Drs. Tundjung Wahadi S, M.Si

NIP. 19611225 198703 1 003 (……….)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

(4)

iv PERNYATAAN

Nama : YULITA FONDA

NIM : C.0508054

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi berjudul: “AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING TAHUN 1932 - 1963” adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan tidak dibuatkan oleh orang lain. Hal-hal

yang bukan karya saya dalam skripsi ini diberi tanda citasi (kutipan) dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan skripsi dan gelar yang

diperoleh dari skripsi tersebut.

Surakarta, 6 Juli 2015

Yang membuat pernyataan,

(5)

v MOTTO

“tak seorang pun keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu, melainkan malaikat akan menaungkan sayapnya karena meridhai apa yang ia lakukan”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Kedua orang tuaku Bpk. Hery Fonda

dan Sri Murni yang selalu mendukung

dan menyelipkan doa.

2. Adik tersayang Desi Tunjung Sari.

3. Budhe Maryani dan Maria Nathalia

yang selalu memberi dukungan dan

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan atas kehadirat Allah SWT yang

memberikan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING

TAHUN 1932 - 1963”. Tak lupa shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad

SAW yang telah menjadi tauladan bagi kita.

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan

sarjana sastra dari Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya. Penyusunan

skripsi ini berjalan panjang dan menemui banyak hambatan, namun berkat

dorongan, semangat, bimbingan dari berbagai pihak secara langsung ataupun

tidak, akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus

kepada :

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberi kesempatan belajar dan menyelesaikan

masa studi kepada penulis dengan baik.

2. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang memberikan fasilitas

penunjang perkuliahan penulis.

3. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S.,M.Hum. selaku Kepala Program Studi Ilmu

Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

mempercayai dan memberikan dorongan kepada penulis hingga skripsi ini

(8)

viii

4. Umi Yuliati, S.S., M.Hum. selaku pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, saran dan petunjuknya, serta mendengarkan pendapat

penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi.

5. Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si. selaku pembimbing akademik yang

telah banyak memberikan semangat dan membantu penulis selama

jalannya perkuliahan.

6. Segenap staff dan dosen pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas

Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ilmu pengetahuan dan pemahaman kepada penulis.

7. Kedua Orang Tua penulis Bapak Hery Fonda dan Ibu Sri Murni, Adik

Desi Tunjung Sari yang selalu mendoakan dan berusaha memberikan yang

tebaik kepada penulis dalam menjalani hidup.

8. Kakek Mardi Sutrisno (alm), Nenek Parti yang selalu percaya kepada

penulis dalam menyelesaikan masa kuliah, Budhe Maryani, Maria

Nathalia, Paman, Budhe, Om, Tante yang selalu mendukung dan

memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi, Desi,

Mbak Eka, Mas Yoga, Mas Ali, Saskia, sepupu penulis yang selalu

memberikan keceriaan dan tawa kepada penulis.

9. Taufiq Effendi dan Timur Sri Muhammad Tungga Dewa yang bersedia

meluangkan waktu sebagai teman diskusi. Terima kasih untuk tidak marah

saat penulis mengacak-acak koleksi kawan.

10.Indri, Farhana, Kurnia, Kusnul, Yuniati, Aang para sahabat penulis yang

(9)

ix

bertukar pikiran kepada penulis serta membantu dalam pencarian referensi

untuk menyelesaikan pembuatan skripsi. Terimakasih atas doa dan

waktunya kawan, kalian yang terbaik!

11.Achmad Jeki, Ardhias, Trian, Harun, Alieza, Nada, Kang Sur, Mas Wid,

Arum, Ayus, Chacha, Tanti, Lisa, Yoga, Meldy, Lala, Adi “Rete” dan

kawan-kawan LPM Kalpadruma yang banyak memberikan dorongan

kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi serta memberikan fasilitas

kepada penulis guna menyelesaikan pembuatan skripsi. Terima kasih

semangat dan canda guraumu kawan.

12.Citriana, Dinda, Fajar, Anang, Latief, Sidiq, Hushen, dan teman-teman

Historia 2008 lainnya yang tak henti memberikan motivasi dan semangat

kepada penulis untuk menyelesaikan pembuatan skripsi.

13.Kawan-kawan UKM terutama angkatan 2008 yang selalu mendorong

penulis untuk menyelesaikan pembuatan skripsi.

14.Ai, Galih, Agil “Ambon” yang telah menjadi kawan seperjuangan dalam

menempuh syarat kelulusan penulis. Serta mahasiswa Ilmu Sejarah baik

angkatan atas maupun bawah dan semua pihak yang telah membantu

penulis menyelesaikan pembuatan skripsi, yang tak bisa disebutkan satu

(10)

x

Penulis sepenuhnya sadar bahwa penelitian ini merupakan proses

belajar yang masih jauh dari sempurna. Segala kritik dan saran yang membangun

sangat penulis harapkan dan akhirnya dengan penuh rasa hormat yang tulus,

penulis mempersembahkan penelitian ini dengan segala kekurangan, dan

kelebihannya. Semoga penelitian ini bermanfaat.

Penulis

Yulita Fonda

(11)
(12)

xii

C. Kehidupan Sosial Politik Yap Tjwan Bing Pada Masa

Penjajahan Jepang Tahun 1940 - 1945... 25

BAB III. AKTIVITAS SOSIAL POLITIK YAP TJWAN BING

TAHUN 1946 - 1954 ... 41

A. Aktivitas Politik Yap Tjwan Bing ... 41

1. Yap Tjwan Bing Aktif dalam Komite Nasional

Indonesia Pusat (KNIP) ... 41

2. Aktivitas Yap Tjwan Bing Pada Masa Revolusi Fisik 44

3. Perjuangan Yap Tjwan Bing dalam Mengusahakan

Masalah Pembauran Peranakan Asing ... 50

4. Yap Tjwan Bing Aktif dalam Partai Nasional

Indonesia (PNI) ... 55

5. Yap Tjwan Bing Aktif menjadi anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ... 60

6. Yap Tjwan Bing sebagai anggota Komite

Perpajakan Republik Indonesia ... 64

B. Aktivitas Sosial Yap Tjwan Bing ... 66

1. Yap Tjwan Bing dan beberapa akitvitas di Bandung 66

C. Kasus Pidana Pretex melawan NV. Cetivo (1951 – 1952) 69

D. Yap dan Aktivitasnya dalam Bidang Farmasi ... 74

BAB IV. YAP TJWAN BING 1955 – 1963: SEBUAH EPILOG .... 75

A. Aktivitas Yap Tjwan Bing ... 75

1. Yap Tjwan Bing dalam Penyelenggaraan KAA

1955 dan persoalan Dwi Kewarganegaraan ... 75

(13)

xiii

3. Upaya Yap Tjwan Bing dalam Peraturan dan

Kebijakan Politik Indonesia Terhadap Golongan

Tionghoa ... 81

B. Kasus Pemerasan Terhadap Yap Tjwan ... 85

C. Akhir Perjalanan Politik Yap Tjwan Bing ... 86

1. Yap Tjwan Bing dan Pilihan Karir Politiknya ... 86

2. Peristiwa 10 Mei 1963 di Bandung ... 88

3. Yap Tjwan Bing Menjadi Korban Peristiwa 10 Mei 1963 ... 93

4. Yap Tjwan Bing dan Keluarga Meninggalkan Tanah Air ... 97

BAB V. KESIMPULAN ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103

(14)

xiv

DAFTAR ISTILAH

Administrator Ahli pemerintahan, orang yang memiliki kemampuan hukum, teknis pemerintahan, dan kecakapan bahasa asing yang diperlukan untuk menjalankan negara modern

Afdeling Bagian

Ambtenaar Pegawai negeri

Apoteker Ahli ilmu obat-obatan yang berwenang membuat obat untuk dijual

Civic Mission operasi militer

Champagne Minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis Vinifera

Chuo Sangi In Dewan Penasehat Pusat

Dai Nippon Jepang Raya, istilah dari propaganda kekaisaran Jepang pada zaman perang dunia pertama dan kedua

Deadlock Kebuntuan, kondisi dimana sekumpulan proses tidak dapat berjalan kembali atau tidak adanya komunikasi antar proses

Devide et Impera Politik pecah belah atau politik adu domba, kombinasi antara strategi politik, militer dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukan

Dokuritsu Junbi Cosakai Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan

f atau florin gulden Satuan mata uang Belanda, 1 gulden=100 sen Hindia Belanda

Freelance Press Wartawan lepas

Freemason Organisasi persaudaraan sekuler

(15)

xv

Ius Sanguinis Asas keturunan atau pertalian darah

Keisatusyotyo Kepala kantor besar polisi

Koot/Institute Koot Sekolah dasar partikelir

Landraad Pengadilan negeri

Luctor et Emergo Semboyan bangsa Belanda yang berarti aku berjuang dan aku menang

Nippon Jepang, penyebutan Nippon biasanya digunakan untuk menyebut negara Jepang di acara resmi

Osamu Seirei Undang-undang yang dikeluarkan oleh Panglima Tentara Keenam Belas, tentara pendudukan Jepang

Passenstelsel Peraturan surat jalan, peraturan yang mengharuskan orang Tionghoa membawa kartu pass/surat jalan jika mengadakan perjalanan keluar daerah

Polio Myelitis Penyakit karena virus yang menyebabkan infeksi saraf dan kadang-kadang tulang belakang dan otak yang menyebabkan kelumpuhan parsial atau lengkap

Saiko Shikikan Panglima Tentara

Shu Sangi Kai Dewan Penasehat Karisidenan atau Daerah

Solidarity Maker Pemimpin massa, mereka yang memiliki keahlian menghimpun dan membakar gelora massa, pandai memberikan harapan tentang masa depan namun tidak memiliki cukup kecakapan untuk mewujudkannya

Syuutyookan Kepala residen

Tweede Europeesche School Sekolah orang dua untuk orang Eropa dan anak orang terpandang

Volksraad Dewan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Hindia Belanda.

(16)

xvi

(17)

xvii

DAFTAR SINGKATAN

ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

AD Angkatan Darat

AMS Algemeene Middlebare School

Baperki Badan Permusyawaratan Kewarganegaraan Indonesia

BFO Badan Permusyawaratan Federasi

BP KNIP Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat

BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia

BUN Bank Umum Nasional

CHCH Chung Hua Chung Hui

CHH Chung Hwa Hui

DPR Dewan Perwakilan Daerah

ELS Europeesche Lagere School

Gemsos Gerakan Mahasiswa Sosialis

GBHN Garis Besar Haluan Negara

GMNI Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia

HBS Hogere Burger School

HCS Hollandsch Chineesche School

ITB Institut Teknologi Bandung

KAA Konferensi Asia Afrika

(18)

xviii

KES Koningin Emma School

KMB Konferensi Meja Bundar

KNIP Komite Nasional Indonesia Pusat

Masyumi Majelis Syuro Muslimin Indonesia

MILTAC Military Training Advisory Group

MULO Meer Uitgebreid Lager Onderwijs

Murba Musyawarah Rakyat Bawah

NICA Nederlandsch Indie Civil Administratie atau Netherlands-Indies Civil Administration

NU Nahdatul Ulama

NV Cetivo Naamlooze Venootschap Centrale Textile In-en Verkoop Organisatie

PBB Perserikatan Bangsa-bangsa

PBKA Persatuan Buruh Kereta Api

PBST Persatuan Beamte Spoor dan Tram

PIA Persbureau Indonesia ANETA PKI Partai Komunis Indonesia

PMB Persatuan Mahasiswa Bandung

PNI Partai Nasional Indonesia

PP Peraturan Perundangan

PPKI Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Pretex Preanger Textiel Bond

(19)

xix

PT Perseroan Terbatas

PTI Partai Tionghoa Indonesia

RI Republik Indonesia

RIS Republik Indonesia Serikat

RRC Republik Rakyat Cina

Seskoad Sekolah staf komando angkatan darat

SMA Sekolah Menengah Atas

SSKA Serikat Sekerdja Kereta Api

THHK Tiong Hoa Hwee Koan

TNI Tentara Nasional Indonesia

UGM Universitas Gadjah Mada

Unpad Universitas Padjadjaran

UU Undang-undang

(20)

xx

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Yap Tjwan Bing ... 26

Gambar 2. Yap Tjwan Bing dalam rapat PNI di Surabaya tahun 1952 . 57

Gambar 3. Yap Tjwan Bing dan istri di California, Amerika Serikat

tahun 1981 ... 98

Gambar 4. Nathan Than, cucu laki laki dari Yap Tjwan Bing, dari

Dewi Tan (Putri Yap Tjwan Bing), bersama istri, Robin

(21)

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Bataviasch Nieuwsblaad 29 April 1931 ... 107

Lampiran 2. Bataviasch Nieuwsblad 10 Mei 1932 ... 108

Lampiran 3. Tjahaja 28 Desember 1942... 109

Lampiran 4. Tjahaja 7 Agustus 1943 ... 110

Lampiran 5. Soeara Asia 23 November 1943 ... 111

Lampiran 6. Indonesia Merdeka 25 Juni 1945... 112

Lampiran 7. De Locomotief 5 September 1947 ... 113

Lampiran 8. Suluh Indonesia 17 Juni 1954 ... 114

Lampiran 9. De Vrije Pres 14 Januari 1950 ... 115

Lampiran 10. De Preangerbode 15 Mei 1952 ... 116

Lampiran 11. Keng Po 31 Januari 1952 ... 117

(22)

xxii ABSTRAK

Yulita Fonda. C.0508054. 2015. Aktivitas Sosial Politik Yap Tjwan Bing Tahun 1932 – 1963. Skripsi: Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian sejarah Aktivitas Sosial Politik Yap Tjwan Bing Tahun 1932 – 1963 ini mempunyai dua tujuan: pertama untuk mengetahui kondisi sosial politik di Indonesia tahun 1932 – 1945, kedua untuk mengetahui peran sosial dan politik Yap Tjwan Bing 1945 – 1963.

Penelitian ini menggunakan metode sejarah, dimulai dengan tahap heuristik yakni pengumpulan data dari sumber-sumber sejarah sezaman yang ditemukan di Perpustakaan Nasional, serta Arsip dan Perpustakaan Daerah DIY. Tahap kedua adalah kritik sumber yakni membandingkan dan mengkritik sumber sejarah untuk memperoleh data yang valid. Kemudian tahap selanjutnya interpretasi yakni tahap menganalisis data yang didapat sehingga memperoleh fakta-fakta yang terjadi dalam suatu peristiwa. Terakhir adalah tahap menuliskan laporan penelitian atau historiografi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 1930-an warga Tionghoa di Indonesia mengalami krisis identitas. Perlakuan diskriminasi pemerintah kolonial Belanda terhadap etnis Tionghoa menimbulkan kesadaran nasionalisme diantara mereka. Arah nasionalisme warga Tionghoa akhirnya bercabang pada tiga jalur, nasionalisme Tiongkok, Belanda dan Indonesia. Etnis Tionghoa yang berpihak pada Indonesia bekerja sama dengan pergerakan nasionalis Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Di antara mereka yang berdarah Tionghoa muncul Yap Tjwan Bing, seorang apoteker yang terjun ke dunia politik dan ambil bagian dalam pergerakan nasional Indonesia.

Yap Tjwan Bing mulai tertarik dengan politik Indonesia sejak remaja dan masuk politik setelah menyelesaikan pendidikannya di tahun 1932. Rekam jejak politik Yap Tjwan Bing diawali dengan menjadi satu-satunya nama Tionghoa dalam anggota PPKI. Karir politik Yap Tjwan Bing berlanjut menjadi anggota KNIP, aktif menjadi anggota PNI hingga menjabat dewan tertinggi seksi ekonomi, menjabat sebagai anggota DPR-RIS dan DPRS, anggota Komite Perpajakan Indonesia, dan mengakhiri karir politiknya tahun 1954. Yap Tjwan Bing juga aktif dalam bidang sosial seperti ikut menjadi anggota Bandung Permai, ikut ambil bagian dalam mendirikan fakultas farmasi UGM, menjadi kepala sekolah SMA Pusipan,

Kecintaan Yap Tjawan Bing akan tanah air Indonesia dan perjuangannya harus dibayar mahal karena Yap ikut menjadi korban kerusuhan rasial di Bandung tahun 1963. Yap Tjwan Bing menghabiskan masa tua di Amerika Serikat dan meninggal disana dengan memendam keinginan untuk pulang kembali ke tanah airnya, Indonesia.

(23)

xxiii ABSTRACT

Yulita Fonda. C 0508054. 2015. Aktivitas Sosial Politik Yap Tjwan Bing Tahun 1932 – 1963. Thesis: History Department of Faculty Cultural Study of University Sebelas Maret Surakarta.

The research of Social and Political Activities Yap Tjwan Bing in 1932 – 1963 has 2 aims: First, to find out the social and political conditions in Indonesia in 1932 – 1945; secondly, to find out the role of social and political of Yap Tjwan Bing in 1945 – 1963.

This research uses history method, began with heuristic stage namely collecting data from history sources around that time from National Archives of the Republic of Indonesia, National Library, and Archives and Library of DIY. Secondly, sources criticize namely compared and criticized history sources to get valid data. The next stage is interpretation namely to analyze the data so the researcher got the facts that happened in a particular event. Finally, wrote the research result or historiography.

The results of this research show that at 1930s, the Tionghoa citizen in Indonesia faced identity crisis. The discriminations from Dutch Colonial Government to the Tionghoa ethnic invoked nationalism among the Tionghoa ethnic. The nationalism course of Tionghoa citizens finally branched into three courses, i.e. Tiongkok nationalism, Dutch nationalism, and Indonesia nationalism. Ethnic Tionghoa which sided on Indonesia was cooperating with nationalist movement to achieve independence. Yap Tjwan Bing an apothecary from ethnic Tionghoa joined the politics world and took a role in the Indonesia nationalism movement.

Yap Tjwan Bing started to have interest in politics since teenager and join in after graduating in 1932. His career started by the time he joined PPKI as the only one from Tionghoa. His career continued as a member of KNIP, active as a member of PNI, got a position as the highest executive in economics section, and had a position as a member of DPR-RIS and DPRS member of Indonesia Taxation Committee, and ended his politics career in 1954. Yap Jwan Bing was alsoactive in social such as became the member of Bandung Permai, took a role in build the UGM pharmacy faculty, and became the headmaster of SMA Pusipan.

Yap Tjwan Bing devotion for Indonesia and his fights had to be paid with higher price since Yap becoming one of the victims of riot of racist in Bandung in 1963. Yap Tjwan Bing spent his old time in U.S. and passed away in there, holding the grudge in wanting come back to his motherland, Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Berdasarkan hasil analisis, adanya kebutuhan dan ketersediaan laporan atau informasi yang didalamnya juga termasuk esensi dari karateristik sistem informasi akuntansi,

Pajak Bumi dan Bangunan(PBB) merupakan pajak yang dikenakan terhadap Bumi dan Bangunan yang sekaligus menjadi objek pajak PBB.Sedangkan subjek pajaknya merupakan orang pribadi atau

Maka pada perhitungan diatas, output yang diambil adalah yang memiliki nilai x dari rata-rata terbesar atau MOM, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada jalur

Berdasarkan latar belakang proyek dan permasalahan yang ditulis oleh penulis, yaitu diperlukan lokasi / tempat yang masih memiliki potensi kualitas udara yang

lobster mutiara ( Panulirus ornatus ) berjumlah 4 ekor dengan panjang rata-rata 9-302. cm dan berat rata-rata 0,5 ons-1,5 kg, lobster batu ( Panulirus penicillatus

Diharapkan hakim dalam mengadili kasus kematian akibat minuman keras oplosan tidak hanya terpaku pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana saja, melainkan juga dapat

Contoh penggunaan teknik maserasi dan sokletasi dalam ekstraksi fitokimia telah dilakukan antara lain adalah penelitian yang dilakukan Asih (2009), Isolasi dan Identifikasi