61 BAB V
HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keuntungan UMKM Binaan Bank Indonesia Kota Jambi
Analisis ini dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia di Kota Jambi yaitu pinjaman, modal, dan tenaga kerja terhadap keuntungan. Kemudian di analisis dengan model regresi linier berganda. Sebelum melakukan estimasi maka dilakukannya uji asumsi klasik.
5.1.1 Uji Asumsi Klasik
Hasil dari regresi linier berganda agar dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik dan bias bila memenuhi beberapa asumsi yang dapat disebut dengan asumsi klasik. Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi uji asumsi klasik yang terdiri dari normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi, adalah sebagai berikut:
5.1.1.1 Uji Normalitas
Dalam menguji data maka data harus dalam hasil data normal, maka berikut hasil estimasi dalam pengujian normalitas:
Tabel 5.1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 38
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation .16475144
Most Extreme Differences Absolute .138
Positive .092
Negative -.138
Test Statistic .138
Asymp. Sig. (2-tailed) .067c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan hasil uji normalitas, dapat dilihat dari Tabel 5.1 diatas dengan menggunakan uji statistik non parametrik Kolmogorov Smirnov (K-S):
a. Jika nilai Asymp Sig lebih besar dari 0,05 data berdistribusi normal b. Jika nilai Asymp Sig lebih kecil dari 0,05 data tidak berdistribusi normal.
Maka nilai Asymp Sig 0,067 > 0,05 maka data berdistribusi normal.
62 5.1.1.2 Uji Multikolinearitas
Mendapatkan regresi yang baik maka data harus bebas dari multikolinearitas atau tidak boleh terjadi multikolinearita, maka hasil estimasi sebagai berikut:
Tabel 5.2 Uji Multikolinieritas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
pinjaman .290 3.446
modal .298 3.360
tenaga kerja .361 2.768
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 5.2 uji multikolinearitas dilihat dari nilai VIF variabel independen pinjaman sebesar 3.446, modal sebesar 3.360 dan tenaga kerja sebesar 2.768 menunjukan nilai VIF dibawah 10. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antara variabel independen dalam model regresi.
5.1.1.3 Uji Heterokedasitas
Mendapatkan regresi yang baik maka data harus bebas dari heteroskedastisitas, maka estimasi sebagai berikut:
Gambar 5.1 Scatter Plot Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan gambar 5.1 menunjukan tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar dan tidak membentuk pola tertentu, dari gambar di atas terlihat bahwa titik-titik sumbu variabel pendapatan tidak membentuk pola tertentu dan titik – titik data menyebar, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
63 5.1.1.4 Uji Autokorelasi
Mendapatkan regresi yang baik maka data harus bebas dari autokorelasi atau tidak boleh terjadi Autokorelasi, maka estimasi sebagai berikut:
Tabel 5.3 Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .937a .878 .867 .17187 1.941
a. Predictors: (Constant), tenaga kerja, modal, pinjaman b. Dependent Variable: keuntungan
Sumber: Data diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 5.3 menunjukan bahwa nilai DW adalah sebesar 1,941 sedangkan nilai dL sebesar 1.317 dan dU sebesar 1.656 ini berarti dengan melihat kriteria pengambilan keputusan maka dL (3-1.317=1.683) dan dU (3+1.656=4.656), maka dapat disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi karena nilai dw berada diantara -3 dan +3 atau (1.683 < 1,941 < 4.656).
Maka dapat disimpulkan dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi.
5.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda untuk melihat pengaruh antar variabel yaitu pinjaman, modal dan tenaga kerja terhadap keuntungan, objek penelitian sebanyak 38 responden yang tercatat sebagai UMKM binaan Bank Indonesia di Kota Jambi.
5.1.2.1 Koefisien Regresi Linier Berganda
Berikut adalah hasil estimasi koefisien regresi linier berganda:
Tabel 5.4
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.080 .630 3.299 .002
pinjaman .195 .093 .233 2.096 .044
modal .495 .104 .522 4.757 .000
tenaga kerja .454 .179 .253 2.543 .016
a. Dependent Variable: keuntungan
Sumber : Data diolah, 2022
64 Berdasarkan Tabel 5.4 hasil penelitian diketahui persamaan regresi sebagai berikut :
LogKeuntungan=2.080+0,195LogPinjaman+0,495LogModal+0,454LogTenaga Kerja+e
Berdasarkan persamaan regresi tersebut nilai koefisien kostanta sebesar 2.080 artinya jika pinjaman, modal, dan tenaga kerja memiliki kostanta sama dengan nol atau tetap tidak berubah maka keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia meningkat sebesar 2.080 persen.
Nilai koefisien regresi variabel pinjaman sebesar 0,195 artinya, jika variabel pinjaman meningkat 1 persen maka keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia meningkat sebesar 0.195 persen. Nilai koefisien regresi variabel modal sebesar 0,495 artinya, jika variabel modal meningkat 1 persen maka keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia meningkat sebesar 0.495 persen. Nilai koefisien regresi variabel tenaga kerja sebesar 0,454 artinya, jika variabel tenaga kerja meningkat 1 persen maka keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia meningkat sebesar 0.454 persen.
5.1.2.2 Uji Determinasi
Adapun besarnya pengaruh yang dijelaskan oleh variabel independent terhadap variabel dependent dapat dilihat dari nilai R square sebagaimana Tabel berikut:
Tabel 5.5 Uji Determinasi
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .937a .878 .867 .17187
a. Predictors: (Constant), tenaga kerja, modal, pinjaman b. Dependent Variable: keuntungan
Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 5.5 bahwa residual determinasi sebesar 0.878 menunjukkan besarnya pengaruh pinjaman, modal, dan tenaga kerja terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia sebesar 87.80 persen, adapun sisanya 12,20 persen dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar penelitian.
65 5.1.2.3 Pengaruh secara simultan pengaruh pinjaman, modal, dan tenaga
kerja terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia
Dalam melihat pengaruh secara simultan maka dilakukan uji hipotesis dengan F Statistik dengan jumlah distribusi frekuensi sebanyak 38 responden maka hasil estimasi sebagai berikut:
Tabel 5.6 ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.238 3 2.413 81.681 .000b
Residual 1.004 34 .030
Total 8.242 37
a. Dependent Variable: keuntungan
b. Predictors: (Constant), tenaga kerja, modal, pinjaman
Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukan bahwa uji hipotesis F Statistik dengan tingkat signifikansi sebesar 95 persen maka di ketahui nilai f statistik dengan f Tabel maka (81.681 > 2,65) atau (0,000 < 0,05), maka Ho ditolak dan Ha di terima.
Artinya bahwa semua koefisien regresi atau semua variabel independen yaitu pinjaman, modal, dan tenaga kerja secara bersama – sama berpengaruh terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia.
5.1.2.4 Pengaruh secara parsial pinjaman, modal, dan tenaga kerja terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia
Uji t statistic guna mengetahui pengaruh secara parsial pada setiap variabel independent terhadap variabel dependent, adapun hasil estimasi sebagai berikut:
Tabel 5.7 Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Prioritas Kebijakan B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.080 .630 3.299 .002
pinjaman .195 .093 .233 2.096 .044 III
modal .495 .104 .522 4.757 .000 I
tenaga kerja .454 .179 .253 2.543 .016 II
a. Dependent Variable: pendapatan
Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukan bahwa variabel pinjaman berpengaruh terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia, karena nilai sig sebesar 0,044
< 0,05, sedangkan nilai t hitung sebesar 2,096 > t Tabel 2,030 maka ho ditolak dan
66 ha diterima, artinya bahwa pada tingkat signifikansi 0,05 persen variabel pinjaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia.
Variabel modal berpengaruh terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia, karena nilai sig sebesar 0,000 < 0,05, sedangkan nilai t hitung sebesar 4.757 > t Tabel 2,030 maka ho ditolak dan ha diterima, artinya bahwa pada tingkat signifikansi 0,05 persen variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia.
Variabel tenaga kerja berpengaruh terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia, karena nilai sig sebesar 0,016 < 0,05, sedangkan nilai t hitung sebesar 2.543 > t Tabel 2,030 maka ho ditolak dan ha diterima, artinya bahwa pada tingkat signifikansi 0,05 persen variabel tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia.
5.2 Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke dalam daftar yang terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.
Berikut adalah kajian dalam meningkatkan pendapatan UMKM binaan Bank Indonesia dengan analisis SWOT.
5.2.1 Permasalahan UMKM Kota Jambi
Menentukan strategi meningkatkan keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia di Kota Jambi secara tepat, makaatas dasar hasil berbagai referensi dapat diketahui berbagai masalah yang dihadapi oleh pelaku UMKM.Berbagai masalah tersebut dapat diklasifikasikan dalam dua aspek, yaitu aspek internal yangdihadapi dalam UMKM, dan aspek eksternal yang berasal dari luar UMKM. Berdasarkan masalah yang ditemukan dari hasil temuan dari UMKM binaan Bank Indonesia, yaitu aspek internal yang dihadapi dalam UMKM, dan aspek eksternal yang berasal dari luar UMKM, maka dilakukan analisis berdasarkan pendekatan kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) (SWOT) sehingga akan ditemukan kebijakan yang perlu dilakukan oleh
67 pemerintah serta strategi meningkatkan keuntungan yang perlu dilakukan oleh UMKM. Berikut dipaparkan hasil analisis SWOT dan arah kebijakan dalam meningkatkan pendapatan yang perlu dilakukan pelaku UMKM, maka dapat diderivasikan hasil analisis SWOT sebagai berikut:
Tabel 5.8
Matriks Analisis SWOT
Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan tabel 5.8 dipaparkan hasil analisis SWOT dan arah kebijakan dalam meningkatkan pendapatan yang perlu dilakukan oleh pelaku UMKM maka untuk menemukan rancangan strategi peningkatan pendapatan UMKM yang perlu dilakukan, maka dari hasil strategi analisis SWOT pada tabel tersebut selanjutnya pemberian bobot dan rating pada faktor-faktor internal dan eksternal, berikut adalah Internal Factors Analysis Strategy yang dijelaskan pada tabel 5.9 yaitu :
HELPFUL
(FOR YOUR OBJECTIVE)
HARMFUL
(FOR YOUR OBJECTIVE)
INTERNAL (WITHIN ORGANISATION)
EXTERNAL (OUTSIDE ORGANISATION)
Strenghths Weaknesses
1. Pengalaman UMKM lebih dari 5 tahun (telah dikenal dan cukup banyak pelanggan)
2. Memiliki staf yang berpengalaman
3. Owner memiliki hubungan baik dengan beberapa pemasok komoditas
4. Produk yang bermacam-macam 5. Harga yang kompetitif
6. Memiliki produk berkualitas
1. Modal usaha yang terbatas untuk pengembangan usaha
2. Belum memiliki badan usaha resmi dari pemerintah
3. Ruang dan fasilitas terbatas 4. Belum memiliki staf ahli dalam
teknologi
Opportunities Threats
1. Kebutuhan dan kecenderungan masyarakat dalam membeli produk
2. Adanya tawaran untuk mendapatkan sewa lokasi strategis
3. Adanya tawaran dari pihak bank untuk pinjaman modal usaha 4. Memiliki target pasar yang luas
1. Berkembangnya ecommerce sehingga daya saing lebih luas 2. Harga sewa untuk tempat stategi
cukup tinggi
3. Jika pindah lokasi adanya kemungkinan pelanggan lama akan berhenti dan tidak mengetahui
68 Tabel 5.9 Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS)
Faktor-Faktor Strategi Bobot Rating Bobot x Rating Strenghths (S)
• Pengalaman UMKM lebih dari 5 tahun (telah dikenal dan cukup banyak pelanggan)
0.09 4 0.36
• Memiliki staf yang berpengalaman 0.06 4 0.24
• Owner memiliki hubungan baik dengan beberapa pemasok komoditas
0.09 4 0.36
• Produk yang bermacam-macam 0.09 4 0.36
• Harga yang kompetitif 0.06 3 0.18
• Memiliki produk berkualitas 0.06 4 0.36
Jumlah 0.5 1.86
Weaknesses (W)
• Modal usaha yang terbatas untuk pengembangan usaha
0.26 3 0.78
• Belum memiliki badan usaha resmi dari pemerintah
0.08 3 0.24
• Ruang dan fasilitas terbatas 0.08 3 0.24
• Belum memiliki staf ahli dalam teknologi 0.08 3 0.24
Jumlah 0.5 1.50
Total 1
Sumber : Data diolah, 2022
Setelah melakukan analisis internal factor analysis selanjutnya adalah melakukan analisis external factors analysis strategy pada tabel 5.10 yaitu :
Tabel 5.10 Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS)
Faktor-Faktor Strategi Bobot Rating Bobot x Rating Opportunities (O)
• Kebutuhan dan kecenderungan masyarakat dalam membeli produk
0.12 4 0.48
• Adanya tawaran untuk mendapatkan sewa lokasi strategis
0.12 4 0.48
• Adanya tawaran dari pihak bank untuk pinjaman modal usaha
0.12 4 0.48
• Memiliki target pasar yang luas 0.12 3 0.36
Jumlah 0.5 1.80
Threats (T)
• Berkembangnya ecommerce sehingga daya saing lebih luas
0.30 3 0.90
• Harga sewa untuk tempat stategi cukup tinggi 0.10 3 0.30
• Jika pindah lokasi adanya kemungkinan pelanggan lama akan berhenti dan tidak mengetahui
0.10 2 0.20
Jumlah 0.5 1.40
Total 1
Sumber : Data diolah, 2022
69 Setelah memberikan bobot dan rating pada faktor-faktor internal dan eksternal, kemudian merumuskan alternatif-alternatif strategimenggunakan matrik SWOT. Berikut penulis sajikan tabel matrik SWOT:
Tabel 5.11
Matriks Strategi Analisis SWOT
HELPFUL
(FOR YOUR OBJECTIVE)
HARMFUL
(FOR YOUR OBJECTIVE)
INTERNAL (WITHIN ORGANISATION)
Strategi ( S – O) Strategi ( W – O) 1. Memperluas relasi pemasok
barang dengan harga terjangkau
2. Diferensiasi dan pengembangan produk yang beorientasi kualitas
3. Segmentasi pasar,khsusunya pada pasardomestik
4. Pengembangan produksi berbasis sumber dayalokal
1. Meningkatkan kualitas SDM 2. Membuat legalitas izin usaha 3. Pengembangan desain produk
yang lebih variatif
4. Pengembangan prosesproduksi dengan revitalisasi mesin dan peralatan yang lebihmodern
Strategi (S – T) Strategi (W – T) 1. Mencari lokasi usaha yang
mudah terjangkau
2. Pengembangan produk yang berdaya saing tinggi dengan muatan ciri khaslokal
3. Kebijakan kredit dengan bunga lebih murah danproses lebih sederhana
1. Membuat informasi ke pelanggan dengan media massenger
2. Peningkatan kualitas infrastruktur fisikmaupun non fisik
3. Pengembangan promosi ke e- commerce denganmedia sosial 4. Moderenisasi pengembangan proses produksi dengan revitalisasi mesin danperalatan yang lebihmodern
EXTERNAL (OUTSIDE ORGANISATION)
70 Berdasarkan hasil rekapitulasi hasil pembobotan dan rating faktor strategi internal (IFAS) serta faktor strategi eksternal (EFAS), dapat diketahui sebagai berikut :
• Skor total kekuatan = 1.86
• Skor total kelemahan = 1.50
• Skor total peluang = 1.80
• Skor total ancaman = 1.40
Dari data di atas, kemudian dilakukan penentuan titik koordinat analisis internal dan eksternal. Berikut perhitungan penentuan titik koordinat:
• Koordinat Analisis Internal
= (Skor total kekuatan – Skor total Kelemahan
= 1.86 – 1.50
=0.36
• Koordinat Analisis Eksternal
= (Skor total peluang – Skor total ancaman)
= 1.80 – 1.40
=0.40
Setelah proses perhitungan untuk mendapatkan bobot indikator IFAS dan EFAS dilakukan, langkah selanjutnya adalah merumuskan alternatif strategi dalam bentuk penentuan posisi kuadran dalam diagram analisis SWOT. Penentuan koordinat dalam diagram analisis SWOT berfungsi untuk menentukan posisi strategi pengembangan UMKM, apakah terletak dikuadran I, II, III, atau IV. Hal ini berfungsi untuk mengidentifikasi apakah strategi pengembangan UMKM bersifat Agresif, Diversifikasi, Turn-Aroud atau Difensif. Berikut penulis paparkan gambar diagram posisi strategi pengembangan UMKM binaan Bank Indonesia Jambi.
71 Gambar 5.2
Diagram Analisis SWOT Peluang
Y
III. Mendukung Strategi I. Mendukung Strategi
Turn-around Agresif
Sumber : Data diolah, 2022
Berdasarkan gambar 5.2 di atas, dapat diketahui posisi strategi UMKM binaan Bank Indonesia berada di kuadran I yakni mendukung Strategi Agresif, artinya pada situasi kuadran 1, berada pada situasi yang paling menguntungkan.
Posisi pada kuadran 1, berarti umkm mempunyai peluang dan kekuatan. Strategi yang harus diambil dalam kondisi seperti ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif atau growth oriented strategy dengan memanfaatkan peluang yang ada serta kekuatan internal yang dimiliki setiap pelaku usaha UMKM binaan Bank Indonesia.
Pertumbuhan yang agresif yang ditunjukan oleh UMKM binaan Bank Indonesia memiliki kekuatan internal yang dapat dimanfaatkan untuk merebut peluang yang ada sehingga hal itu dapat meningkatkan keuntungan pendapatan UMKM binaan Bank Indonesia dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Menurut Freddy Rangkuti (2013) berada pada posisi kuadran I merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Usaha tersebut memiliki banyak peluang dan kekuatan
1
0.5
0.5 1
X Kekuatan Kelemahan
Ancaman IV. Mendukung strategi
Defensif
II. Mendukung strategi Diversifikasi (0.36, 0.40)
72 sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang sebaiknya diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
Dalam hal ini, UMKM binaan Bank Indonesia sebaiknya melakukan strategi SO, dimana dalam strategi SO, dengan memadukan berbagai kekuatan dengan peluang yang dimiliki oleh setiap usaha. Berdasarkan hasil analisis SWOT tersebut, maka strategi meningkatkan keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia di Kota Jambi yang meliputi:
1) Memperluas relasi pemasok barang dengan harga terjangkau.
2) Diferensiasi dan pengembangan produk yang beorientasi kualitas.
3) Segmentasi pasar, khsusunya pada pasar domestik.
4) Pengembangan produksi berbasis sumber daya lokal.
Sehingga dengan analisa yang diperoleh dari strategi S-O pada pelaku usaha UMKM binaan Bank Indonesia ada pada kuadran I (satu) pada diagram SWOT, dengan posisi situasi yang sangat menguntungkan, pelaku usaha tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Melalui analisis tersebut maka pelaku usaha memiliki kekuatan secara internal dan memanfaatkan peluang yang ada meskipun memiliki kelemahan dan ancaman dalam perusahaannya.
5.3 Implikasi Kebijakan Hasil Penelitian
5.3.1 Peningkatan Modal Melalui Strategi Agresif
Modal menjadi faktor utama dalam menjalakan usaha, modal usaha sangat berperan penting untuk meningkatkan keuntungan, hal tersebut dilihat dari hasil statistik menunjukan bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan UMKM hal ini sejalan dengan hipotesis yang terdapat dalam penelitian, adanya pengaruh modal dikarenakan modal sendiri atau sering disebut equity adalah modal yang berasaldari setoran pemilik dan hasil operasi perusahaan itu sendiri (keuntungan). Modal inilah yangdigunakan sebagai tanggungan terhadap keseluruhan resiko yang dihadapi oleh perusahaan dan yang secara hukum akan menjadi jaminan bagikreditor (Sutrisno, 2017)semakin tinggi modal sendiri yang
73 digunakan untuk keperluan investasi maka pendapatan yang diperoleh semakin besar darihasil investasi yang dilakukan. Begitupun sebaliknya, jika modal sendiri jumlahnya relatif sedikit maka pendapatan usaha yang akan diperoleh akansemakin sedikit pula. Sehingga untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh oleh pelaku usaha, maka sebaiknya modal investasi yang dibutuhkan akan semakin besar. Untuk mengatasi adanya keterbatasan modal, sebaiknya pelaku usaha memanfaatkan modal hutang untuk menambah nilai investasinya demi untuk memaksimalkan pendapatan usaha yang akan diperoleh. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia. Penelitian ini didukung juga oleh Habriyanto, Bambang Kurniawan, David Firmansyah (2021), Dian Ayu Lestari (2020), Wachid (2015), Nazir (2013), Santana dan Adiyadnya (2021), Putri Yuniarwati Samudra (2020), dan Parluhutan dan Setiawan (2020) yang membuktikan bahwa modalberpengaruh positif terhadap keuntungan.
Strategi yang dilakukan yaitu dengan strategi agresif, merupakan strategi yang didapat dari Strength dan Opportunity atau disebut juga Comparative Advantage(Keunggulan Komperatif). Strategi ini memberikan kemungkinan bagi organisasi untuk berkembang lebih cepat. Strategi ini memanfaatkankekuatan yang berasal dari lingkungan internal untuk mengambil peluangyang ada berasal dari lingkungan eksternal yang ada. Strategi yang diambil dalam pengembangan UMKM sebagai berikut :
1. Memperluas relasi pemasok barang dengan harga terjangkau 2. Diferensiasi danpengembangan produkyang beorientasi kualitas 3. Segmentasi pasar,khsusunya pada pasardomestik
4. Pengembangan produksiberbasis sumber dayalokal
5.3.2 Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Melalui Strategi Agresif Tenaga kerja menjadi faktor utama dalam menjalakan usaha, tenaga kerja sangat berperan penting untuk meningkatkan keuntungan, hal tersebut dilihat dari hasil statistik menunjukan bahwa tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan UMKM hal ini sejalan dengan hipotesis yang terdapat dalam penelitian, adanya pengaruh tenaga kerja dikarenakan besarnya penempatan jumlah
74 orang yang bekerja atau tingkatpekerjaan dipengaruhi oleh faktor penyediaan serta permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat pembayaran. Semakin banyak jumlahtenaga kerja yang memiliki skill maka akan semakin banyak produkyang dihasilkan yang nantinya akan menyebabkan penambahan pendapatan bagi pengusaha dan pekerja. Selain itu jika semakinmeningkatnya hasil produksi dengan tujuan meningkatkan pendapatanmaka tenaga kerja yang dibutuhkan juga semakin meningkat. Tenaga kerja adalah sumber yang berupa jasa-jasa manusia baik itu fisik mauapun mental. Dengan demikian tenaga kerja bukan saja di artikan sabagai tenaga kerja jasmani yang digunakan dalam proses produksi, akan tetapi jaga meliputi kemampuan tenaga kerja, ketrampilan kerja maupun pengetahuan yang terdapat dalam diri pekerja. Secara teoritis, tenaga kerja memiliki konstribusi positif terhadap peningkatan pendapatan usaha, terutama tenaga kerja yang memiliki keterampilan yang baik (Mulyadi, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadapkeuntungan UMKM binaan Bank Indonesia. Penelitian ini didukung juga oleh Habriyanto, Bambang Kurniawan, David Firmansyah (2021), Dian Ayu Lestari (2020), Wachid (2015), Nazir (2013), dan Putri Yuniarwati Samudra (2020) yang membuktikan bahwa modalberpengaruh positif terhadap keuntungan.
Strategi yang dilakukan yaitu dengan strategi agresif, strategi yang diperoleh dari Weaknessdan Opportunity atau disebut dengan Investment Divestment.Strategi ini dilakukan dengan meminimalisir kelemahan organisasi yang berasal dari lingkungan internal untuk memanfaatkan peluang yang berasal dari lingkungan eksternal. Strategi yang di ambil sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas SDM 2. Membuat legalitas izin usaha
3. Pengembangan desainproduk yang lebih variatif
4. Pengembangan prosesproduksi denganrevitalisasi mesin danperalatan yang lebihmodern.
75 5.3.3 Peningkatan Pinjaman Melalui Strategi Agresif
Pinjaman menjadi faktor utama dalam menjalakan usaha, pinjaman sangat berperan penting untuk meningkatkan keuntungan, hal tersebut dilihat dari hasil statistik menunjukan bahwa pinjaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan UMKM hal ini sejalan dengan hipotesis yang terdapat dalam penelitian, adanya pengaruh pinjaman menurut (Kasmir,2006) pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya dari pinjaman. Penggunaan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan menimbulkan beban biaya bunga, biaya administrasi, serta biaya provonsi dan komisi yang besarnya relatif.
Penggunaan modal pinjaman mewajibkan pengembalian pinjaman setelah jangka waktu tertentu. Semakin tinggi pinjaman yang digunakan untuk keperluan investasi maka pendapatan yang diperoleh semakin besar dari hasil investasi yang dilakukan. Begitupun sebaliknya, jika kredit usaha rakyat jumlahnya relatif sedikit maka pendapatan yang diperoleh akan semakin pula sehingga return dari hasil investasi yang dilakukan akan rendah pula. Sehingga untuk memaksimalkan keuntungan yang diperoleh pelaku usaha, maka sebaiknya modal investasi yang dibutuhkan akan semakin besar. Untuk mengatasi adanya keterbatasan modal sebaiknya pelaku usaha memanfaatkan modal utang untuk menambah nilai investasinya demi memaksimalkan pendapatan usaha yang akan diperoleh (Hariston, 2014).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitimembuktikan bahwa pinjaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan UMKM binaan Bank Indonesia. Penelitian ini didukung juga oleh Dian Ayu Lestari (2020), Diah Risma Wardani (2020), Putri Yuniarwati Samudra (2020), Damayanti (2021), dan Sugiri (2020) yang membuktikan bahwa pinjaman berpengaruh positif terhadap keuntungan.
Strategi yang dilakukan yaitu dengan strategi agresif, strategi yang diperoleh dari Strength danThreats, atau disebut dengan Mobilization. Strategi ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi yang berasal dari lingkungan internal untuk menghindari atau mengurangi ancamanyang berasal dari lingkungan eksternal. Strategi yang diambil sebagaiberikut :
76 1. Mencari lokasi usaha yang mudah terjangkau
2. Pengembangan produkyang berdaya saing tinggi dengan muatan ciri khaslokal
3. Kebijakan kredit denganbunga lebih murah danproses lebih sederhana.
4. Pengembangan promosike e-commerce denganmedia sosial