• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRODAT TENTANG الأدوات المدرسية DENGAN MEDIA FLASH CARD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRODAT TENTANG الأدوات المدرسية DENGAN MEDIA FLASH CARD"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN MUFRODAT TENTANG ةيسردملا تاودلأا

DENGAN MEDIA FLASH CARD

Siti Rohmawati

Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : sitirohmawati.1623@gmail.com

ABSTRAK

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang berjudul“Penggunaan Model Pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT) untuk Meningkatkan Penguasaan Mufradat tentang تاودلأا ةيسردملا dengan media Flash Card”. Hal ini dikarenakanLatar belakang siswa yang berbeda-beda, dan kebanyakan lulusan dari SD Negeri, kesan pembelajaran di dalam kelas yang masih monoton atau tradisional, sehingga penguasaan kosakata yang masih minim. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui berhasil tidaknya proses pembelajaran dengan menggunakan model cooperative learning TGT. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII MTs al- Fathaanah Mempawah yang berjumlah 20 siswa, Instrumen penelitian berupa lembar observasi pengamatan, dan hasil pretest, posttest atau hasil belajar siswa selama proses mengikuti pembelajaran dengan penggunaan kooperatif tipe TGT melalui media Flash Cards.

Kata Kunci : media flash cards, kooperatif learning tipe TGT, penguasaan mufrodat, proses belajar mengajar Bahasa arab.

(2)

PENDAHULUAN

Model Pembelajaran Abad 21 adalah suatu metode/teknik yang digunakan oleh guru untuk memfasilitasi keselamatan belajar peserta didik dengan sebaik-baiknya berdasarkan kondisi, lingkungan belajar, dan daya tampung peserta didik. Jika metode, strategi, pendekatan, teknik, dan bahkan taktik pembelajaran telah disatukan menjadi satu kesatuan yang utuh, maka akan terbentuk suatu model pembelajaran.keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar tentunya juga didukung pemilihan metode pembelajaran yang tepat pula. Dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat, maka keberhasilan pembelajaran lebih mudah dicapai. Metode pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang mencakup pemilihan, penentuan dan penyusaunan secara sistematis bahan yang diajarkan, serta kemungkinan pengadaan remidi dan bagaimana pengembangannya (Kamulyan, 2012: 6). Dan Faktor yang terjadi dalam pembelajaran bahasa Arab di MTs Al-Fathaanah Mempawah terutama pada kelas VII, sehingga hal tersebut berpengaruh pada rendahnya hasil belajar peserta didik, karena Latar belakang siswa yang berbeda-beda, dan kebanyakan lulusan dari SD Negeri, kesan pembelajaran di dalam kelas yang masih monoton atau tradisional, sehingga penguasaan kosakata yang masih minim, dan terlalu banyaknya materi yang berhubungan dengan qaidah bahasa arab.

Berkaitan dengan permasalahan yang telah disebutkan diatas, Guru melakukan variasi dan inovasi penggunaan model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan pada peserta didik kelas VII MTs Al-Fathaanah Mempawah, yaitu menggunakan model pembelajaran tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan media Flash Cards. Cooperative learning adalah salah satu model pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik untuk bisa mengikuti kegiatan belajar dan berpartisipasi dalam kelompok kecil. Kelompok ini beranggotakan empat sampai enam orang dengan komposisi kelompok yang heterogen, selain model pembelajaran maka harus adanya media pembelajaran yang dapat meningkatkan pembelajaran yang menyenangkan, salah satunya adalah media Flash Cards. Media Flash card adalah kartu-kartu bergambar yang dilengkapi kata-kata. Gambar-gambar pada flash card dikelompok-kelompokkan dalam beberapa seri: binatang, buah-buahan, warna, bentuk, abjad, angka, profesi, dan sebagainya. Kartu-kartu tersebut dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu beberapa detik untuk masing-masing kartu. Tujuan dari media itu adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata. Mufrodat (kosakata) merupakan salah satu unsur bahasa terpenting yang harus dimiliki oleh seseorang dalam belajar bahasa asing, begitu juga Bahasa Arab (Munawarma, 2011 : 45). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa berbicara dan menulis merupakan kemahiran

(3)

berbahasa dengan faktor pendukung utama pengalaman dan penguasaan kosakata yang kaya dan produktif. Dengan demikian, penambahan kosakata dianggap penting baik dari proses pembelajaran suatu bahasa ataupun pengembangan kemampuan seseorang dalam suatu bahasa yang sudah dikuasai. Untuk itu diperlukan metode yang tepat dalam rangka pembelajaran kosakata bahasa Arab agar kebutuhan akan perbendaharaan kosakata dalam pembelajaran bahasa Arab dapat tercapai (arif Rahman, 2014: 45).

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk memperbaiki keadaan kelas dan meningkatkan hasil dan keterampilan peserta didik terutama ketrampilan berbicara yang dibahas pada artikel ini. Penelitian ini dilakukan setelah refleksi diri yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dan memperbaiki mutu pembelajaran, meningkatkan profesionalitas guru, meningkatkan rasa percaya diri guru dan hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman langsung pada guru-guru yang terlibat sehingga memperoleh pengalaman baru untuk menerapkan metode baru dalam pembelajaran. Selain itu juga dapat mengetahui masalah pembelajaran di kelas dan upaya untuk memperbaiki pembelajaran selanjutnya.

Dalam Penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (Planning), penerapan tindakan (Action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (Observation and evaluation). Sedangkan prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).

Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah suatu penelitian yang berusaha menjawab permasalah yang ada berdasarkan data-data. Proses analisis dalam penelitian deskriptif yaitu menyajikan, menganalisis, danmenginterpretasikan.

Metode yang digunakan dalam penelitian deskriptif ini adalah metode deskriptif kuantitatif dan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif kuantitatif adalah suatu riset kuantitatif yang bentuk deskripsinya dengan angka atau numerik (statistik) sedangkan metode deskriptif kualitatif adalah suatu riset kualitatif yang bentuk deskripsinya menggunakan fakta atau fenomena yang didapatkan dari data-data secara apa adanya.

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil belajar siswa setelah penulis menerapkan siklus I dan II dalam pembelajaran yang dilakukan.

Evaluasi dilakukan untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami

(4)

terhadap materi ajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Pada bagian refleksi diadakan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang dijumpai. Kemudian dilanjutkan dengan refleksi dampak pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan. Salah satu aspek penting dari kegiatan refleksi adalah evaluasi terhadap hasil belajar dan pencapaian tujuan.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data ini bertujuan untuk menganalisis penerapan model Kooperatif Learning tipe TGT melalui media Flash Cards pada materi ةيسردملا تاودلأا pada siswa kelas VII MTs Al-Fathaanah Mempawah dan untuk menganalisis apakah model Kooperatif Learning tipe TGT melalui media Flash Cards dapat meningkatkan hasil belajar siswa VII MTs Al-Fathaanah Mempawah pada materi ةيسردملا تاودلأا.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini difokuskan pada proses pembelajaran. Berdasarkan data kualitatif dan kuantitatif yang diperoleh dari observasi terhadap pembelajaran dan hasil evaluasi pada tiap siklus, untuk kemudian dijadikan refleksi dalam menentukan tindakan yang tepat untuk mengarah pada perbaikan dalam pengajaran di kelas. Dari hasil refleksi kemudian dilakukan tindakan pembelajaran dengan teknik Kooperative Learning tipe TGT melalui media Flash Cards. Pembelajaran ini terdiri dari 2 siklus tindakan, dimana tiap siklus diadakan refleksi sebagai bahanmasukan bagi pelaksanaan tindakan selanjutnya.

Pra Siklus I

Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti diketahui bahwa siswa Kelas VII MTs Al Fathaanah Mempawah mengalami kesulitan dalam pelajaran materi Mufrodat. Hanya 2 siswa yang mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70. Hasil belajar rendah tersebut disebabkan karena kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran.

Keterlibatan siswa dalam pembelajaran juga masih rendah, siswa cenderung pasif dan lebih banyak mendengarkan penjelasan dari guru. Saat guru menjelaskan materi pelajaran, tak sedikit siswa yang kurang memperhatikan bahkan ada juga yang berbicara sendiri dengan siswa lainnya. Dan pada saat belajar lebih banyak main dan tidak mau memperhatikan pada saat belajar. Dan dapat disimpulkan dengan menerapkan metode konvensional pada waktu pra siklus masih menunjukkan yang rendah dari siswa. Siswa yang tuntas hanya mencapai 10% dan belum tuntas 90%.

(5)

Siklus I

Pelaksanaan dilakukan secara langsung di dalam ruang kelas dan dihadiri 20 orang siswa dan 1 observer . Setelah dilakukan pertemuan 1 dan perteman 2, peneliti memberikan posttest. Adapun hasil posttest sebagai berikut:

dapat disimpulkan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus 1 masih menunjukkan hasil yang belum signifikan berhasil. Siswa yang tuntas hanya mencapai 45% dan belum tuntas 55% pada siklus I dan akan dilanjutkan kegiatan pada siklus II.

Pelaksanaan kegiatan siklus 1:

1) seluruh kegiatan terlaksana dengan cukup baik

2) Untuk pelaksanaan diskusi kelompok masih kurang maksimal, kurang terlihat keaktifan siswa pada diskusi kelompok

3) Pada saat pelaksanaan kompetisi dengan menggunakan media Flash Card (Kartu Bergambar), awalnya siswa kebingungan untuk mengerjakan. Dan pelaksanaan kompetisi dilakukan Waktu lebih lama dari waktu yang ditentukan sebelumnya karena sebagian peserta didik masih kesulitan untuk memahami tipe gamesnya.

4) Pada presentasi diskusi kelompok, siswa masih canggung dan belum percaya diri.

Siklus II

Pelaksanaan dilakukan secara langsung di dalam ruang kelas dan dihadiri 20 orang siswa dan 1 observer .

1. Merancang RPP yang menitikberatkan pada pembelajaran dengan pemanfaatan media Flash Card.

(6)

2. Mempersiapkan lembar observasi aktivitas keaktifan siswa.

3. Menyiapkan media, sumber, dan alat pembelajaran yang sesuai dengan materi dan pembelajaran.

4. Membuat dan menyiapkan LKPD sebagai naskah soal dalam permainan TGT beserta kunci jawaban

5. Menyiapkan instrument untuk pengumpulan data berupa lembar observasi dan tes.

6. Meminta rekan sejawat sebagai observer.

7. Menginformasikan kepada perserta didik tentang pembelajaran sehari sebelumnya.

Setelah dilakukan pertemuan 1 dan perteman 2, peneliti memberikan posttest.

Adapun hasil posttest sebagai berikut:

Dari tabel di atas dapat disimpulkan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media Flash Card pada siklus II telah menunjukkan hasil yang signifikan berhasil. Siswa yang tuntas mencapai 80% dan belum tuntas 20 %. Dari siklus kedua, diketahui bahwa siswa yang tuntas sebanyak 16 orang siswa pada tes hasil belajar dan yang belum tuntas hanya 4 orang siswa saja.

Dilihat dari aktivitas siswa dan aktivitas guru, kategori keduanya sudah pada posisi baik sekali, Pembelajaran koperatif team games tournament ini telah dilaksanakan sesesuai prosedur. Karena nilai ketuntasan siswa pada materi mufrodat tentangةيسردملا تاودلاا dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT ini telah melewati 80%, maka pembelajaran telah berhasil.

Pembelajaran kooperatif tipe team games tournament berbantukan media Flash Card dapat menjadi solusi dalam permasalahan pembelajaran terkait meningkatkan penguasaan mufrodat tentang ةيسردملا تاودلاا.

(7)

Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam metode pembelajaran kooperatif Teams Games Tournament (TGT) memungkinkan siswa belajar lebih rileks, disamping menumbuhkan tanggungjawab, kerjasama, persaingan sehat, dan keterlibatan belajar. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terdiri dari 5 langkah tahapan yaitu :

• Tahapan penyajian kelas (class precentation), belajar dalam kelompok (teams),

• permainan (games),

• pertandingan (tournament), dan

• penghargaan kelompok (team recognition).

Metode tersebut dipilih sebagai salah satu alternatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas agar siswa tidak merasa bosan dan dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas siswa untuk berpikir, berargumen, berbicara dan mengutarakan gagasan-gagasannya yang diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa (Taqwima, 2013, p. 167). Melalui pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament ini, para siswa berusaha bekerjasama dan berdikusi untuk mengjawab pertanyaan guru dengan FlashCard (kartu bergambar). Hal ini sebagaimana diungkapkan Sanjaya (2012:244) dalam Sahetapy & Sumanteri menyebutkan bahwa pembelajaran koperatif merupakan pembelajaran yang lebih menekankan kepada proses kerja sama dalam kelompok dengan tujuan tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan materi bahan pellajaran, tetapi juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi. (Sahetapy & Sumantri, 2014, p. 17).

Melalui teams games tournament para siswa merasa termotivasi untuk belajar dan bersaing. Aspek kognitif dan motoric mereka berfungsi pada saat berdiskusi dan berlomba. Sebagai implikasi dari hasil penelitian tindakan kelas ini, para guru-guru Bahasa arab dalam mengajarkan materi yang dianggap cukup sulit termasuk diantaranya mufrodat yang siswa perlu menghafal, maka dapat mempersiapkan model pembelajaran kooperatif dengan tipe Teams Games Tournament (TGT) dan dengan menggunakan media Flash Card (Kartu Bergambar) untuk menarik motivasi mereka.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan media Flash Card Untuk Meningkatkan penguasaan mufrodat tentang ةيسردملا تاودلاا Di MTs Al- Fathaanah Mempawah dapat disimpulkan sebagai berikut :

• Penerapan model kooperativ learning tipe TGT melalui media Flash Cards pada pembelajaran Bahasa arab penigkatan penguasaan mufrodat menunjukkan peningkatan ke arah yang lebih baik dalam hal aktivitas

(8)

belajar, diskusi dan keaktifan dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam hal ini dengan penerapan model kooperativ learning tipe TGT melalui media Flash Cards siswa menjadi lebih mampu membangun komunikasi, diskusi dan kerja sama yang baik sesama siswa serta siswa mampu membangun komunikasi yang baik dengan guru. Dengan penerapan model pembelajaran ini, dapat menstimulus keaktifan siswa melalui kerja sama antar kelompok dan anggota kelompok lainya.

• Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tournament games team pada materi mufrodat tentangةيسردملا تاودلاا dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa, dimana pretes di siklus I dengan rata-rata 51,90 kemudian post-test siklus I dengan rata-rata 69,20. Meskipun ketuntasan siswa mengalami kenaikan namun belum mencapai 85%, maka dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II rata-rata nilai posttest 79,45. Siswa yang telah tuntas mencapai 16 orang siswa (80%). Berdasarkan hasil penelitiannya maka penerapan model pembelajaran kooperatif tipe tournament games team dengan perbantuan media Flash Card (Kartu Bergambar) pada materi mufrodat tentangةيسردملا تاودلاا dapat menjadi solusi alternative dalam menyelesaikan masalah pembelajaran penguasaan mufrodat tentang تاودلاا ةيسردملا .

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010 .Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Hadeli, dkk,. (2022). Evaluasi Pendidikan Perspektif Islam, Sleman: Deepublish Prihatmojo. Agung, dkk .(2020). Buku Ajar Pengembangan Model Pembelajaran

“Who am I”, Kotabumi : Universitas Muhammadiyah Kotabumi.

Rijalul Akbar, Muh. (2022). Flash Card Sebagai Media Pembelajaran Dan Penelitian, Bima : Haura Utama.

Sahetapy, L. M., & Sumantri, M. S. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Koperatif Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Matematika. JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 8 Edisi I, April 2014

Sugiyono. (2007). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :Alfabeta

Sukardi (eds). 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sumiati, Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

(9)

Sutoyo. (2021). Teknik Penulisan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta:UNISRI Press

Taqwima, A. H. (2013). Studi Komparasi Pembelajaran Kooperatif Metode Teams Games

Tournament (Tgt) Menggunakan Media Chemopoly Game Dan Chem-Cards Game Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas Xi Semester Genap Sma Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 4

Wawasan Pengajaran, (2017). Kelebihan Dan Kekurangan Metode Cooperativ Learning, (Online).

https://wawasanpengajaran.blogspot.com/2017/08/kelebihan-dan-kekurangan- metode.html.

Referensi

Dokumen terkait

Planning the installation of solar cell is made to utilize solar energy which is very abundant in Indonesia, where power plants such as the hydroelectric power plant, steam power

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan Skripsi dengan judul Pengaruh Service Quality, Satisfaction Dan Expertise

Masalah pemanfaatan kekayaan laut maupun laut sebagai tempat rekreasi alarn perlu diimbangi dengan sikap kepedulian terhadap lingkun-ean laut. dan pelestarian ekosistem

Algoritma Tanda Tangan Digital Kurva Elips Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA). Elliptic Curve Digital Signature Algorithm (ECDSA) merupakan tanda

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang ke arah tercapainya suatu tujuan organisasi yang telah disepakati bersama sebelumnya..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V di SD Kanisius Notoyudan

[r]

Dengan ini menyatakan bahwa tugas akhir saya yang berjudul “Pembangunan Siste m Informasi Pemesanan Tiket Bus Berbasis Mobile” merupakan hasil penelitian saya pada Tahun