• Tidak ada hasil yang ditemukan

Full Text 7733 9379 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Full Text 7733 9379 1 PB"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan B ahan A j ar B ahasa I ndonesia B er basis

K ur ik ulum 2013 yang M engintegr asik an

Nilai K ar ak ter B angsa di S M P

M uhammad S aleh Sultan

Universitas Negeri Makassar muhammadsaleh.unm@ gmail.com

A bstr act: T his research is development research designed using a 4-D model of dev elopment which consists of four stages, namely; the defi nition phase, design phase, development phase, and dissemination phase. T he subjects were teachers and students in three lower secondary level schools in South S ulawesi, namely SMP Negeri 1 Sengkang, Wajo; SMP Negeri 2 L ilirilau, S oppeng, and SMP Islam Athirah Bukit Baruga, Makassar. T he data were collected through observation, questionnaires, and tests. B ased on the results of fi eld testing, teaching materials produced have met the criteria of practicality and eff ectiveness.

K eywor ds: indonesian teaching materials, curriculum, character education

A bstr ak : B ahan ajar bahasa Indonesia bebasis K urikulum 2013 yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa di S MP. Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian dirancang dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri atas empat tahapan, yakni tahap pendefi nisian, tahap perancangan, tahap pengembangan¸ dan tahap penyebarluasan. S ubjek penelitian adalah guru dan peserta didik di tiga sekolah di S ulawesi Selatan, yakni S MP Negeri 1 Sengkang, K abupaten Wajo; SMP Negeri 2 L ilirilau, K abupaten S oppeng; dan SMP Islam A thirah B ukit B aruga Makassar. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, angket, dan tes. B erdasarkan hasil uji lapangan, bahan ajar yang dihasilkan telah memenuhi kriteria kepraktisan dan keefektifan

.

K ata k unci: bahan ajar bahasa Indonesia, kurikulum 2013, pendidikan karakter

117 Penerapan K uri k ul um 2013 sebagai pengganti K uri k ul um T i ngk at S atuan Pendi di kan ( K T S P) membaw a k onsek uensi perubahan terhadap tuj uan, proses pembel aj aran, bahan aj ar, dan mekanisme penilaian. Salah satu karakteristik yang membedakan K urikulum 2013 dengan K T SP adalah penegasan tujuan pembelajaran yang diorientasikan memi l i k i k esei mbangan antara pengembangan si k ap spi ri tual dan sosi al dengan k emampuan intelektual dan keterampilan ( Permendikbud Nomor 68/2013) . Dalam hal ini, pembentukan sikap dan karakter ditempatkan sejajar dan sama pentingnya dengan pengembangan kemampuan kognitif dan psikomotorik peserta didik.

N i l ai k arak ter merupak an aspek utama dal am k ehi dupan abad k e- 21 y ang penti ng ditumbuhkembangkan melalui proses pembelajaran. Tantangan yang semakin kompetitif menempatkan ni l ai k arak ter sebag ai f ak tor penti ng untuk

beri nterak si , membangun j ej ari ng, dan merai h sukses. Drake dan B urns (2004) menyusun kerangka pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam bentuk piramida dengan menempatkan sikap/nilai-nilai pada posisi puncak dan pengetahuan sebagai basisnya. S i kap/nil ai -ni l ai menj adi j embatan penghubung antara pengetahuan dan keterampilan. K erangka i ni memberi i sy arat bahwa si k ap/ni l ai karakter merupakan aspek utama yang perlu ditumbuhkan di ruang kelas dan menjadi bagian yang terintegrasi dengan proses pembelajaran.

(2)

karakter memperoleh prestasi akademik lebih tinggi. Studi yang dilakukan L arson ( 2009) menunjukkan bahwa penanaman nilai karakter melalui sekolah berdampak terhadap kepedulian, tanggung jawab, dan si k ap hormat peserta terhadap orang l ai n. D al am penel i ti an i tu, terung k ap pul a bahw a pendidikan karakter memberikan pengaruh terhadap keterampilan peserta didik mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah.

B ahan ajar merupakan media yang tepat untuk mengi ntegrasi k an pendi di k an k arak ter. S esuai dengan tuntutan K urikulum 2013, ni lai-nilai dan karakter bangsa merupakan bagian yang integral dalam setiap kegiatan belajar (K asim, 2013). Nilai karakter bukan merupakan pel aj aran tersendi ri, tetapi menyatu dalam proses pembelajaran termasuk bahan aj ar yang di gunakan. L ickona ( 2008) dan Nucci & Narv aez ( 2008) menunj uk k an model integrasi pendidikan karakter dalam pembelajaran melalui intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Integrasi mel al ui kegi atan intrak uri kul er dapat di lakukan mel al ui strategi pembel aj aran, bahan aj ar, dan bentuk peni l ai an, sedangk an i ntegrasi dengan ekstrakurikuler dilakukan melalui beragam kegiatan sekolah. Prinsip pengembangan pendidikan karakter adalah mengintegrasikan secara komprehensif dalam kegi atan bel aj ar. Oleh karena i tu, k unci sukses pengembangan pendidikan karakter adalah guru harus: 1) merencanakan dan mengkreasi dokumen pendidikan karakter 2) mengajarkan nilai-nilai utama dalam mata pelajaran yang diampuh, 3) memberikan kesempatan kepada peserta di dik mendiskusikan beragam isu moral dan karakter (L ickona, S chaps, dan L ewis, 2007).

Pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran bahasa I ndonesi a bertuj uan meni ng k atk an keterampi l an berbahasa peserta di di k sekal i gus menanamk an ni l ai - ni l ai k arak ter bangsa y ang menjadi tuntutan kurikulum. Mata pelajaran bahasa Indonesia di S ekolah Menengah Pertama ( S MP) dalam kurikulum 2013 dicirikan dengan pendekatan pembelajaran berbasis teks. Pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks menjadikan teks sebagai dasar, asas, pangkal, dan tumpuan (Supanti, 2013). T ek s- tek s y ang di saj i k an menj adi dasar untuk menumbuhkan nil ai karakter bagi peserta di dik. Melalui teks kebahasaan dan kesastraan, muatan pendidi kan karakter di masukkan sebagai bagi an bahan ajar ( A bidin, 2012) .

B a h an a j a r b a has a I nd o n es i a y a n g mengintegrasikan nilai pendidikan karakter memiliki urgensi untuk dikembangkan. F aktor yang melandasi

kebutuhan bahan ajar ini adalah kurikulum 2013 relatif baru diterapkan dalam masih terus dibenahi untuk penyempurnaannya, bahan ajar yang relevan juga masih terbatas. Menurut D epdiknas ( 2008) , penyusunan bahan ajar bertujuan 1) menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan l atar atau l i ngkungan sosi al peserta di di k, 2) membantu peserta di di k dal am memperol eh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh, dan 3) memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.

B a han a j a r b a h as a I nd o nes i a y an g mengintegrasikan nilai karakter bangsa mengarahkan peserta didik memahami beragam teks sekaligus menanamkan nilai karakter. K riteria pengembangan bahan ajar berbasis pendidikan karakter, yakni: 1) sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan, 2) wacana yang digunakan sesuai dengan latar belakang peserta didik; 3) mengandung ilustrasi atau contoh yang memperjelas pemahaman; 4) mengandung pesan yang pantas bagipeserta didik, dan 5) mengandung unsur pendidikan, moral, atau nilai (A bidin, 2012).

B ahan ajar bahasa Indonesia yang dihasilkan dalam penelitian ini memiliki manfaat bagi guru dan peserta didik. B ahan ajar yang mengintegrasikan nilai karakter bangsa berfungsi: 1) sebagai panduan bagi guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diaj arkan kepada peserta didik; 2) sebagai pedoman bagi peserta didik yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/ di kuasai nya D epdiknas ( 2008) . “Pengembangan bahan ajar didasarkan pada prinsip: 1) keterujian ( val i di ty) ; 2) k ebermak naan ( si gni fi cance) ; 3) manfaat/kegunaan ( utility); 4) kemungkinan untuk di pel aj ari ( l earnabi l i ty) ; dan 5) k emenari k an ( interest) ” ( Mulyasa, 2006; 154) .

(3)

pribadi yang pekerja keras dan tangguh, dan ( 3) menuntun peserta didik memiliki hubungan yang harmonis.

Hasil penelitian yang dilakukan Nurdin ( 2012) menunj uk k an bahwa k eberhasi l an pendi di k an karakter di sekolah dibentuk oleh budaya sekolah, profesional guru, dan peran orang tua. D alam proses pembel aj aran, prof esi onal i sme guru mencak up aspek-aspek yang berkaitan dengan perencanaan pembelajaran, pemil ihan dan penggunaan bahan ajar, dan penil aian. H asi l pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia yang mengintegrasikan nilai karakter menambah alternati f ketersediaan bahan ajar yang dapat digunakan guru untuk menjalankan tugas profesionalnya.

Model bahan ajar yang dikembangkan dalam penel i ti an i ni terdi ri atas tek s k ebahasaan dan teks kesastraan. S ecara umum, teks- tek s dal am K uri k ul um 2013 dapat di kategori k an k e dal am dua kategori teks tersebut. A nderson dan A nderson ( 2003) mengelompokkan dua jenis teks, yakni teks sastra dan teks faktual. J eni s teks faktual dal am pembel aj aran bahasa Indonesi a popul er dengan sebutan teks kebahasaan. D alam penelitian ini, teks kesastraan yang dikembangkan berupa teks cerita moral , sedangk an tek s kebahasaan berupa tek s prosedur.

Studi pendahuluan yang dilakukan penelitiyang mengawali pelaksanaan penelitian ini menunjukkan bahwa umumnya bahan ajar yang di gunakan di sek ol ah merupak an buk u tek s y ang di edark an berbagai penerbi t. B uk u tek s y ang di gunak an tersebut tidak ditelaah terlebih dahulu kesesuaian dengan kurikulum dan karakteristikpeserta didik. Integrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam bahan ajar belum dilakukan secara eksplisit.

Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan menguj i kepraktisan serta keefektifan bahan ajar bahasa Indonesia berbasis K urikulum 2013 yang mengintegrasikan karakter bangsa. Hasil penelitian diharapkan melengkapi referensi bahan ajar B ahasa Indonesia SMP berdasarkan K urikulum 2013. B ahan ajar yang dihasilkan diorientasikan menjadi bahan ajar pendamping dan bahan ajar pengayaan mata pelajaran B ahasa Indonesia selain bahan ajar yang ditetapkan digunakan secara resmi oleh pemerintah.

M E T O D E

J enis pen

elitian ini adalah penelitian pengembangan ( research and development) . Peneli ti an didesain denganmodel pengembangan Four-D T hiagarajan yang

terdiri atas empat tahap, yaitu tahap pendefi nisian (defi ne), tahap perancangan ( design), tahap pengembangan (develop)¸ dan tahap penyebarluasan (dessiminate) (T hiagarajan, S emmel, dan S emmel, 1974) .Dalam penelitian ini dikembangkan dua komponen, meliputi: bahan ajar dan perangkat pembelajaran pendukungnya. Bahan ajar dan perangkat pendukung yang dimaksud terdiri atas: Buku Siswa, L embar K egiatan Siswa, Buku Guru, dan R encana Pelaksanaan Pembelajaran (R PP).

Bahan ajar yang dihasilkan diuji melalui uji ahli/ praktisi dan uji lapangan. Validasi dilakukan oleh tiga orang validator yang terdiri atas ahli pembelajaran bahasa Indonesia, ahli pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia, dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Validator memberikan penilaian terhadap bahan ajar dan perangkat pendukungnya. A spek penilaian bahan ajar dan buku guru, meliputi: isi, bahasa, sajian, dan kegrafi san. A spek penilaian R PP, meliputi: identitas, tujuan, metode, sarana dan sumber belajar, langkah pembelajaran, dan evaluasi.

U j i c oba l apang an di l ak uk an deng an mengimplementasikan bahan ajar yang telah didesain. Sekolah yang menjadi subjek uji coba adalah SMP Negeri 1 Sengkang K abupaten Wajo, SMPN 1 Salaonro K abupaten Soppeng, dan SMP Islam A thirah Bukit Baruga, K ota Makassar. Uji coba bertujuan menguji keefektifan dan dan kepraktisan bahan ajar yang dihasilkan.

(4)

penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang diajarkan dan penggunaan bahan ajar.

A nal i si s data di l ak uk an untuk meni l ai keprakti san dan keefektifan. K eprak ti san bahan ajar dianalisis dengan menghitung rata-rata setiap aspek respon peserta didik, sedangkan keefektifan diukur melalui tes hasil bel aj ar. R espons peserta didik terhadap bahan ajar dianalisis dengan prosedur sebagai berikut. Pertama, mengubah respons angket peserta didik menjadi angka dengan kriteria sangat setuju dengan skor 4, setuju dengan skor 3, kurang setuju dengan skor 2, dan sangat tidak setuju dengan skor 1. K edua, menghitung rata-rata setiap aspek. K etiga, menentukan kategori respons peserta didik dengan kriteria pada Tabel 1.

T abel 1. K ategor i R espons Peser ta D idik

Interv al K ateg ori R es po ns 3,51

 X

≤ 4,00

s ang at baik

2,51

X

< 3,50

B aik

1,51

X

< 2,50

c ukup baik

0,51

 X

< 1,50

kurangbaik

1

X

< 0,50

tidak ba ik S umber: Nurdin (2007)

K eefekti fan bahan aj ar di tentuk an mel al ui analisis hasil belajar peserta didik. L angkah-langkah analisis hasil belajar dil akukan melalui prosedur peny ek oran dan penentuan kri teri a ketuntasan. Penyekoran dilakukan berdasarkan rambu-rambu jawaban yang telah ditetapkan. Penetapan ketuntasan belajar peserta didik diukur berdasarkan kategori pencapaian kriteria ketuntasan belajar mata pelajaran y ang di tetapk an dal am K uri k ul um 2013. S k or hasil belajar peserta didik di hitung frekuensi dan persentaseny a berdasark an k ategori peni l ai an disajikan pada Tabel 2.

T abel 2. K riter ia K etuntasan H asil B elaj ar

Interv al K ateg ori K eterang an

3,85-4,00 A + T untas

3,51-3,84 A - T untas

3,18-3,50 B + T untas

2,85-3,17 B T untas

2,51-2,84 B - T untas

2,18-2,50 C + T idak T untas

1,85-2,17 C T idak T untas

Interv al K ateg ori K eterang an

1,51-1,84 C - T idak T untas

1,18-1,50 D + T idak T untas

1,00-1,17 D T idak T untas

S umber: Permendikbud R I Nomor 104/2014

H A S I L D A N P E M B A H A S A N

H asi l penel i ti an di papark an berdasark an tahapan pengembangan yang di lakukan. Paparan hasil penelitian diuraikan sebagai berikut.

T ahap Pendefi

nisian

K egiatan belajar dalam bahan ajar ditetapkan berdasarkan kompetensi dasar K uri kulum 2013. K egiatan pembelajaran yang dikembangkan adalah sebagai beri k ut: 1) menganal i si s struk tur tek s prosedur; 2) menganalisis karakteristik kebahasaan tek s prosedur; 3) membedak an struk tur tek s prosedur; 4) membedakan karakteristik kebahasaan teks prosedur; 5) mengk l asi f i kasi struktur tek s prosedur; 6) mengidentifi kasi kekurangan struktur tek s prosedur; 7) mengi denti fi kasi k ek urangan kebahasaan teks prosedur; 8) menganalisis struktur cerita moral; 9) menganalisis karakteristik kebahasaan cerita moral; 10) membedakan struktur cerita moral; 11) membedakan karak teri sti k kebahasaan tek s cerita moral; 12) mengklasifi kasi struktur teks cerita moral; 13) mengidentifi kasi kekurangan struktur teks cerita moral; dan 14) mengidentifi kasi kekurangan kebahasaan teks cerita moral.

T ahap

Per ancangan

(5)

yang dil engkapi dengan perangkat i mplementasi berbentuk Buku Guru dan R PP (R encana Pelaksanaan Pembelajaran).

R PP y ang menj adi perang k at penduk ung bahan aj ar di k embang k an deng an meng ac u k epada struk tur R PP y ang di k embangk an ol eh K emdikbud. Pemilihan struktur tersebut didasarkan atas pertimbangan keterpakaian, kesesuaian, dan kemudahan aplikasi. Struktur R PP terdiri atas: 1) identi tas, 2) tujuan pembelajaran, 3) kompetensi inti dan kompetensi dasar, 4) indikator, 5) metode, 6) media, 7) sumber belaj ar, 8) langkah-langkah pembelajaran, dan 9) penilaian. Isi R PP dicirikan dengan pembelaj aran berbasi s teks dan i ntegrasi nilai karakter. L embar K erja Siswa memuat kegiatan bel aj ar y ang mengarahk an k epada pencapai an

kompetensi dasar. Struktur L K S terdiri atas: 1) judul, 2) identitas, 3) petunjuk, 4) wacana, dan 5) latihan.

T ahap Pengembangan

K egiatan utama pada tahap pengembangan adalah validasi bahan ajar dan perangkat pembelajarannya yang di l ak uk an ol eh ahl i dan prak ti si . V al i dasi bertujuan untuk menilai kualitas bahan dan perangkat yang dikembangkan sekaligus memperoleh saran-saran perbai kan dal am peny empurnaan produk. V al i dasi di l ak ukan dengan memberi k an produk yang dihasi l kan k epada ahl i dan prakti si untuk dinilai kelayakannya. A spek penilaian didasarkan pada instrumen yang diberikan. V alidator diberikan kesempatan untuk meni l ai seti ap aspek dengan menggunakan skala 1— 4 (baik, cukup baik, kurang

(6)

baik, dan tidak baik). Setiap item dinyatakan valid jika berkategori baik. A spek bahan ajar yang tidak valid direvisi berdasarkan saran validator. V alidator j uga di beri k an k esempatan untuk memberi k an saran melalui kolom komentar yang disiapkan pada bagian akhir instrumen. V alidasi dilakukan oleh dua orang ahli, yakni: Prof. Dr. A nshari, M. Hum, ahli pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia dan D r. K embong D aeng, M. Hum., ahli pengembangan perangkat pembelajaran B ahasa Indonesia. Praktisi pembel aj aran B ahasa Indonesi a y ang menj adi validator, yakni S uriana, M. Pd., guru profesional di sekolah menengah pertama.Penilaian mencakup aspek kelayakan isi, bahasa, sajian, dan kegrafi san. V alidator memberik an tanda cekli s pada angket. Peni laian berdasarkan instrumen dengan dengan skala likert 1— 4 dan validator diminta mengomentari setiap subaspek.

H asil Pengembangan R encana P elaksanaan

Pembelajaran

R encana Pel ak sanaan Pembel aj aran ( R PP) dikembangkan sesuai dengan karakteristik K urikulum 2013. V alidator memberikan penilaian terhadp enam aspek utama R PP, yakni: identitas, tujuan, metode, sarana dan sumber belajar, langkah pembelajaran, dan evaluasi. B erdasarkan hasil penilaian validator, R PP yang dikembangkan berkategori “sangat valid”. Secara detail hasil validasi komponen R PP bahan ajar ditampilkan pada Tabel 3.

B erdasarkan Tabel 3. R PP bahan ajar bahasa Indonesia yang mengi ntegrasi kan nil ai karakter berk ateg ori “sang at v al i d”. S eti ap subaspek yang meli puti :identi tas, tujuan, metode, langkah pembel aj aran, dan ev al uasi semua berk ategori “sangat valid”.

T abel 3. H asil V alidasi R encana Pelak sanaan Pembelaj ar an

No A s p ek

R ata- rata

K ateg o ri

1 Identitas 4,00 S ang a t Valid

2 T ujuan 3,67 S ang a t Valid tujuan terdiri atas: 1) kesesuain kompetensi dasar dengan indikator, 2) kesesuaian indikator dengan tujuan pembelajaran, 3) kejelasan rumusan tujuan pembelajaran, 4) kesesuaian tujuan pembelajaran dengan waktu, dan 5) kesesuaian tujuan pembelajaran dengan materi.

A spek metode pembelajaran dirinci menjadi beberapa subaspek , yak ni 1) kesesuai an materi dengan kompetensi dasar dan 2) kesesuaian materi dengan media. A spek sarana dan sumber belajar terdiri atas: 1) sarana pembel ajaran mendukung untuk mencapai tujuan pembelajaran dan 2) sumber belajar relevan dengan materi yang akan disajikan. A spek langkah pembelajaran terdiri atas subaspek: 1) kesesuaian pembelajaran dengan media, 2) peluang peserta didik menemukan konsep, fakta dan prinsip, dan 3) peluang peserta didik untuk mengkritisi dan menganalisis media. A spek eval uasi terdiri atas: 1) subaspek kognitif, 2) subaspek afektif, dan 3) subaspek psikomotor.

Setiap aspek dan subaspek ya ng telah divalidasi di ny atakan memenuhi k ri teri a k el ayakan. Ol eh karena itu, produk R PP yang dihasilkan dapat untuk digunakan untuk uji coba lapangan.

H asil Pengembangan B uku Guru

Untuk menilai kelayakan B uku Guru, validator memberikan penilaian terhadap empat aspek, yakni: k el ay ak an i si , k el ay ak an peny aj i an, k el ay ak an bahasa, dan k el ay akan k egrafi k an. B erdasarkan validasi ahli dan praktisi, buku guru yang dihasilkan berkategori “sangat valid”. R incian hasil validasi B uku Guru disajikan pada Tabel 4.

(7)

valid”. S ubaspek penilaian aspek ini terdiri atas: 1) mendorong pemahaman konsep, 2) keakuratan materi , 3) k emuktahi ran materi , 4) mendorong kei ngi ntahuan, dan 5) ti dak mempertentangk an suku, agama, dan ras, tidak bernuansa pornografi , dan mengakomodasi keberagaman dan keberagaman gender.

A spek kelayakan penyajian berkategori “sangat v al i d”. S ubaspek peni l aian k el ayak an peni l ai an terdiri atas: 1) mendorong keterlibatan aktif peserta didik, 2) keterkai tan antarbagian, 3) keterpaduan antarbagian, 4) keselarasan antarkonsep, 5) penyajian secara kontekstual.

A spek kebahasaan berkategori “sangat valid”. Subaspek penilaian terdiri atas: 1) keterbacaan, 2) kejelasan informasi, 3) kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia, dan 4) penggunaan bahasa secara efektif dan efi sien. A spek kegrafi san berkategori “valid”. Subaspek penilaian kelayakan kegrafi kan terdiri atas: 1) tata letak, 2) tipografi , dan 3) ilustrasi. S eti ap aspek dan subaspek penil ai an B uku Siswa dinyatakan telah memenuhi kriteria kelayakan. Oleh karena itu, B uku S iswa dapat digunakan untuk uji coba lapangan.

H asil Pengembangan L embar K egiatan

S iswa

Untuk menilai kelayakan L embar K erja S iswa ( L K S ) val idator memberi kan penilaian terhadap aspek yang terdiri atas: kelayakan isi, kebahasan, sajian, dan kegrafi san. B erdasarkan hasil validari ahli dan praktis, L K S yang dikembangkan berkategori “sangat valid”. R incian hasil validasi L K S disajikan pada Tabel 6.

T abel 6. H asil V alidasi L embar K egiatan Siswa

No K ompo nen R ata- rata

K ateg o ri 1 K elayakan is i 3, 73 S ang a t Valid 2 K ebahas aa n 3, 67 S ang a t Valid

3 S ajian 3,83 S ang a t Valid

4 K egrafi s an 3,33 Valid

R ata-rata 3, 64 S ang at V alid

P ada T abel 6. di tunj uk k an bahw a L K S yang di kembangkan berkategori “sangat v al i d”. Untuk menilai kelayakan L K S , ahl i dan praktisi memberi k an peni l ai an terhadap k el ay ak an i si , k el ay ak an k ebahasaan, k el ay ak an saj i an, dan kelayakan kegrafi san.

A spek kelayakan isi berkategori “sangat valid”. dan 4) kelayakan kegrafi san.

A spek k el ay ak an i si berk ategori “sang at valid”. A spek kelayakan isi terdiri atas: 1) materi berorientasi pada B uku Siswa, 2) materi memadai untuk memandu guru dalam menyampaikan materi, 3) k eak uratan materi , 4) tahapan pembel aj aran mendorong untuk meng embang k an k arak ter, kreativitas, dan inovasi, dan 5) pelaksanaan penilaian tergambar dengan jelas.

A spek kelayakan penyajian berkategori “sangat valid”. A spek kelayakan penyajian terdiri atas: 1) keruntutan, kesistemati san, kemudahan dipahami materi yang disajikan, 2) materi tidak bertentangan dengan suk u, agama, dan ras, ti dak bernuansa pornografi , dan mengakomodasi keberagaman dan gender, 3) keterkaitan antarbagian, subbagian, dan konsep, 4) tahapan pembelajaran berbasis aktivitas, 5) tahapan materi jelas dan dapat diterapkan. A spek kelayakan bahasa berkategori “sangat valid”. A spek bahasa terdiri atas: 1) bahasa mudah dipahami dan 2) ketepatan penggunaan istilah. A spek kegrafi san berkategori “valid”. A spek kegrafi kan terdiri atas: 1) tata letak dan 2) tipografi .

S eti ap subaspek B uku G uru yang divali dasi oleh ahli dan praktisi dinyatakan telah memenuhi kriteria kelayakan. Oleh karena itu, Buku Guru dapat digunakan pada tahap uji coba lapangan.

H asil Pengembangan B uku Siswa

Untuk menilai kelayakan B uku Siswa, validator memberikan penilaian terhadap empat aspek, yakni: kelayakan isi , kelayakan kebahasaan, kelayakan sajian, dan kelayakan kegrafi san. B erdasarkan hasil penilaian validator, B uku Siswa yang dikembangkan berkategori “sangat valid”. R incian hasil validasi B uku S iswa disajikan pada Tabel 5.

T abel 5. H asil V alidasi B uk u S iswa

No K o mponen R ata-rata K ateg ori 1 K elayakan is i 3, 80 S ang at Valid 2 K ebahas aa n 3,73 S ang at Valid

3 S ajian 4, 83 S ang at Valid

4 K egrafi s an 3,44 S ang at Valid R ata-rata 3, 70 S ang at V alid

Pada Tabel 5. B uku Siswa yang dikembangkan berkategori “sangat valid”. A spek penilaian pada B uku S iswa terdiri atas kelayakan isi, kelayakan k ebahasaan, k el ay ak an saj i an, dan k el ay ak an kegrafi san.

(8)

S ubaspek peni laian kelayakan i si terdi ri atas: 1) kesesuaian dengan K I dan K D, 2) kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik, 3) kesesuaian dengan bahan ajar, 4) kebenaran subtansi materi, 5) manfaat untuk penambahan wawasan, dan 5) kesesuaian dengan nilai moralitas dan sosial.

A spek kelayakan sajian berkategori “sangat valid”. S ubaspek penilaian kelayakan sajian terdiri atas: 1) k ej el asan tuj uan, 2) urutan peny aj i an, 3) pemberian moti v asi, 4) i nteraktiv itas, dan 5) kelengkapan informasi.

A spek k el ay ak an k ebahasaan berk ategori “sangat v al i d”. S ubaspek peni l ai an k el ay ak an kebahasaan terdiri atas: 1) keterbacaan, 2) kejelasan i nformasi , 3) kesesuai an dengan kai dah bahasa Indonesia, dan 4) penggunaan bahasa secara efektif dan efi sien.

A spek k el ay ak an k eg raf i san berk ategori “valid”. Subaspek penilaian kelayakan kegrafi san terdiri atas: 1) penggunaan jenis dan ukuran huruf, 2) tata letak, 3) ilustrasi/grafi s/gambar/foto, dan 4) desain tampilan.

Setiap aspek dan subaspek L K S telah memenuhi kri teri a kel ayakan. Ol eh karena i tu, L K S dapat digunakan pada tahap uji coba lapangan.

T ahap Uj i L apangan

Paparan hasil penelitian yang berkaitan dengan uji coba lapangan diuraikan sebagai berikut.

R espons peserta didik terhadap B uku S iswa

A nalisis respons peserta didik terhadap B uku Siswa teks kebahasaan dan kesastraan diukur melalui indikator penggunaan bahasa, kejelasan konsep, penggunaan contoh, peny aki an dan k emari k an. A nalisis data respons peserta didik terhadap teks kebahasaan menunjukkan bahwa setiap indikator memenuhi kriteria kelayakan. Indikator kemenarikan memperoleh kategori “sangat tinggi” dan empat i ndi k ator l ai nny a, y ak ni penggunaan bahasa, kejelasan konsep, penggunaan contoh, dan penyajian memperoleh kategori “tinggi”. R espons peserta didik terhadap teks kesastraan menunjukkan bahwa setiap indi kator memperol eh kategori ti nggi . R ata- rata respons peserta didik untuk setiap aspek penilaian ditunjukkan pada Tabel 7 dan Tabel 8.

T abel 7. R espons Peser ta D idik ter hadap B uk u Siswa T ek s K ebahasaan

No K omponen

R ata- rata

K ateg o ri 1 P eng g unaan B ahas a 3, 22 T ing g i 2 K ejelas an kons ep 3, 26 T ing g i 3 P eng g unaan c ontoh 3, 22 T ing g i

4 P enyajian 3,25 T ing g i

5 K emenarikan 3,53 S ang at

T ing g i T abel 8. R espons Peser ta D idik ter hadap B uk u

Siswa T ek s K esastr aan

No K omponen

R ata- rata

K ateg o ri 1 P eng g unaan B ahas a 3, 25 T ing g i 2 K ejelas an kons ep 3,18 T ing g i 3 P eng g unaan c ontoh 3,16 T ing g i

4 P enyajian 3, 10 T ing g i

5 K emenarikan 3,50 T ing g i

B erdasark an T abel 7 dan T abel 8 di atas, seti ap aspek penil aian B uku S iswa memperol eh respons minimal berkategori tinggi. Hasil tersebut menunj ukkan bahwa bahan ajar yang dihasil kan memenuhi krieria kelayakan.

R espons Peserta D idik terhadap L K S

A nalisis respons peserta didik terhadap L K S teks kebahasaan dan kesastraan diukur melalui indikator penggunaan bahasa, kemenarikan, fungi memotivasi, kesesuai an gambar/i l ustrasi , alokasi wak tu, dan kesesuain dengan konsep pembelajaran. A nalisis data respons peserta didik terhadap L K S teks kebahasaan menunj ukkan bahwa setiap indik ator memenuhi kriteria kelayakan berkategori “tinggi”, sedangkan respons peserta didi k terhadap teks kesastraan menunjukkan bahwa komponen kesesuain dengan konsep pembelajaran memperoleh respons “sangat tinggi”, sedangkan komponen lainnya memperoleh respons berk ategori “ti nggi ”. S ecara l engk ap, rata-rata respons peserta didik terhadap L K S teks kebahasaan dan teks kesastraan untuk setiap aspek penialain ditunjukkan pada Tabel 9 dan Tabel 10.

T abel 9. R espons Peser ta D idik ter hadap L K S K ebahasaan

No K ompo nen R ata-

rata

K ateg o ri 1 P eng g unaan ba has a 3,25 T ing g i

(9)

No K ompo nen R ata- rata

K ateg o ri 3 F ung s i memotivas i 3,28 T ing g i 4 K e s e s u a ia n g a mb a r/

ilus tras i

3,24 T ing g i 5 A lokas i waktu 3,10 T ing g i 6 K es es uaian kons ep

pembelajaran

3,30 T ing g i

T abel 10. R espons Peser ta D idik ter hadap L K S T ek s K esastraan

No K omponen R ata-

rata

K ateg ori 1 P eng g unaan ba has a 3,30 T ing g i

2 K emenarikan 3,30 T ing g i

3 F ung s i memotivas i 3,54 T ing g i 4 K e s e s u a i a n g a mb a r/

ilus tras i

3,20 T ing g i

No K omponen R ata-

rata

K ateg ori 5 A lokas i waktu 3,15 T ing g i 6 K es es uaian kons ep

pembelajaran

3,54 S ang a t T ing g i B erdasarkan Tabel 9 dan Tabel 10 di atas, setiap aspek penilaian L K S memperoleh respons minimal berkategori ti nggi . H asil tersebut menunj ukk an bahwa bahan ajar yang dihasilkan memenuhi krieria kelayakan.

A nalisis H asil B elajar Peserta D idik

K eefekti fan bahan aj ar di ukur berdasarkan hasil belajar peserta didik yang di peroleh melalui tes. A nali sis hasil belajar peserta didik untuk teks kebahasaan menunjukkan bahwa bahan ajar efektif di gunak an untuk pencapai an kompetensi dasar. B erdasark an T abel 5, j uml ah subj ek uj i coba

T abel 11. H asil B elaj ar T ek s K ebahasaan

Interv al K ateg ori

R es pon P es erta D id ik

K eterang an F rek uens i P ers entas e

3,85 - 4,00 A + 12 17,14 T untas

3,51 - 3,84 A - 23 32,86 T untas

3,18 - 3,50 B + 25 35,71 T untas

2,85 - 3,17 B 8 11, 43 T untas

2,51 - 2,84 B - 2 2, 86 T untas

2,18 - 2,50 C + 0 0, 00 T idak T untas

1,85 - 2,17 C 0 0, 00 T idak T untas

1,51 - 1,84 C - 0 0, 00 T idak T untas

1,18 - 1,50 D + 0 0, 00 T idak T untas

1,00 - 1,17 D 0 0, 00 T idak T untas

To tal 70 100

T abel 12. H asil B elaj ar T ek s K ebahasaan

Interv al K ateg ori

R es pon P es erta D id ik

K eterang an F rek uens i P ers entas e

3,85 - 4,00 A + 14 20,00 T untas

3,51 - 3,84 A - 31 44,29 T untas

3,18 - 3,50 B + 16 22,86 T untas

2,85 - 3,17 B 7 10,00 T unta s

2,51 - 2,84 B - 1 1,43 T unta s

2,18 - 2,50 C + 1 1, 43 T idak T untas

1,85 - 2,17 C 0 0, 00 T idak T untas

1,51 - 1,84 C - 0 0, 00 T idak T untas

1,18 - 1,50 D + 0 0, 00 T idak T untas

1,00 - 1,17 D 0 0, 00 T idak T untas

(10)

sebanyak 70 peserta didik. D ari jumlah tersebut, secara keseluruhan peserta didik memperoleh hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Pencapaian hasil belajar yang diperoleh peserta didik menunjukkan kategori yang bervariasi. Gambaran hasil belajar teks kebahasaan ditunjukkan secara detail pada Tabel 11.

A nalisis hasil belajar peserta didik untuk teks kesastraan juga menunjukkan bahwa bahan ajar efektif di gunakan untuk pencapaian kompetensi dasar. B erdasarkan Tabel 6, jumlah subjek uji coba teks kesastraan sebanyak 70 orang. D ari jumlah tersebut, 1 orang ( 1,43 %) belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Gambaran hasil belajar teks kesastraan ditunjukkan secara detail pada Tabel 12.

P E M B A H A S A N

Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada tahapan kegiatan penelitian yang dilakukan. Pembahasan dipaparkan sebagai berikut.

P ertama, tahap pendefi nisi an. B erdasarkan analisis kondisi awal yang dilakukan disimpulkan bahwa dibutuhkan bahan ajar yang dapat menjadi pelengkap bahan ajar yang sudah tersedia. Dua aspek utama yang melandasi pengembangan bahan ajar ini, yakni 1) aspek kebutuhan dan 2) aspek kebaruan. D ari si si k ebutuhan, bahan aj ar y ang tersedi a cenderung seragam sehingga guru dan peserta didik tidak memiliki sumber belajar yang variatif. D ari sisi kebaruan, bahan ajar yang dikembangkan memiliki kebaruan dari sisi subtansi dan penyajian. Subtansi bahan ajar yang dikembangkan dilandaskan pada teori-teori bahasa berbasis teks, menekankan pada aspek struktur dan ci ri - ci ri kebahasaan, sesuai dengan kompetensi dasar yang dalam K urikulum 2013, dan mengintegrasikan pendidikan karakter. A spek penyajian bahan ajar dilengkapi dengan teori dan pemodelan yang memudahkan peserta didik, disajikan secara terstruktur, dan dilengkapi dengan perangkat pendukung.

A nalisis karakteristik peserta didik dilakukan untuk mengembangk an bahan aj ar yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya. Hasil analisis menunj ukkan bahwa peserta didik yang menjadi subjek penelitian memiliki kemampuan akademik rata-rata baik. A nalisis kebutuhan pengembangan dilakukan untuk mengukur tingkat kebermanfaatan bahan ajar yang dihasilkan. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa dibutuhkan bahan ajar yang sesuai dengan kurikulum, yakni K urikulum 2013. B eberapa temuan yang diperoleh dalam analisis kebutuhan y ang menj adi l andasan pengembangan bahan

ajar diuraikan sebagai beri kut. 1) Pemberlakuan K urikul um 2013 yang relati f baru menyebabkan k eterbatasan sumber- sumber bel aj ar. S umber bel ajar utama yang di gunakan guru dan peserta didikadalah bahan yang dihasilkan oleh D epartemen Pendidikan dan K ebudayaan. Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah bahan-bahan yang tersedia masih terbatas sehingga berimplikasi kepada proses pembelajaran. 2) K esesuaian bahan yang tersedia sesuai dengan kebutuhan kurikulum. B erdasarkan anali si s y ang di l ak ukan ti m penel i ti di temuk an bahwa bahan ajar yang tersedia dan diberlakukan secara resmi saat ini memi lik i ti ngkat relevansi yang rendah dengan kurikulum. B ahan ajar yang ada belum dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar kuri kulum. K ompetensi dasar pada aspek untuk pencapaian kompetensi dasar belum memadai. K ondi si tersebut meny ebabk an bahan- bahan yang tersedi a ti dak v ariati f. A ki batny a, muncul kel uhan pembel aj aran y ang membosankan atau kekurangan bahan aj ar. Peny usunan bahan aj ar i ni berori entasi menj adi bahan pel engk ap dan pembanding terhadap bahan-bahan yang tersedia di lapangan. 4) Pengembangan karakter merupakan salah satu fokus utama pembelajaran saat ini. Hasil analisis peneliti menemukan bahwa nilai karakter y ang menj adi tuj uan pembel aj aran di upay ak an pencapaiannya melalui pengintegrasian dalam proses pembelajaran.

A nali si s materi dalam penel i tian di lakukan untuk mengi denti f i k asi dan meny usun dengan ri nc i k onsep- k onsep utama bahan aj ar y ang di k embangk an. K arak teri sti k K uri k ul um 2013 adalah penekanan pada pembelajaran berbasis teks. Orientasi pembelajaran ditujukan untuk memahami dua aspek utama, yakni struktur teks dan karakteristik kebahasaan. Pengembangan subtansi pembelajaran berbasi s tek s i ni di dasark an pada k onsep tek s A nderson dan A nderson ( 1997) yang menempatkan struktur dan ciri kebahasaan sebagai elemen pembeda antarteks. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa guru dan peserta didikmengalami keterbatasan untuk memahami dua hal tersebut.

(11)

tek s ceri ta moral , sedangk an tek s k ebahasaan yang dikembangkan, yakni teks prosedur. K edua kategori teks kebahasaan tersebut merefresentasikan secara umum j eni s tek s di k el as V II I sek ol ah menengah pertama dan teks- teks y ang terdapat dalam kurikulum secara umum. Pembatasan pada jeni s teks tersebut di dasari pertimbangan waktu penelitian yang memiliki tahapan panjang hingga uji coba keefektifan. dipelajari. B agian pengantar berisi informasi singkat yang bertujuan menghubungkan antara pengalaman dan pengamatan sehari -hari peserta didikdengan teks yang akan dikaji. Pemahaman konsep berisi materi pokok tentang konsep teks. Pemahaman konsep berisi dua aspek utama, yakni pengertian dan karakteristik kebahasaan teks. B agian Pengertian menjelaskan kerangka konseptual dan tujuan sosial teks. K arakeristik kebahasaan menguraikan struktur teks dan ciri-ciri kebahasaan yang menjadi penanda dan pembeda dengan teks lainnya. S truktur teks merupakan ciri pembeda utama antar teks. Struktur menunj uk kan pengorgani sasi an i si dan struk tur berpikir yang sesuai dengan tujuan sosial teks. C iri kebahasaan teks berbentuk kosakata dan kali mat yang sesuai dengan tujuan sosial teks.

B agi an Pemodel an dal am bahan aj ar i ni merupakan aplikasi dari bagian pemahaman konsep. Pada bagian pemodelan, peserta didikdisiapkan teks yang telah dipilah-pilah sesuai dengan strukturnya. Begitu juga halnya dengan contoh-contoh penggunaan bahasa yang menunjukkan karakteristik teks. Melalui bagian pemodelan peserta didikdapat melihat secara langsung aplikasi konsep yang disajikan pada bagian pemahaman konsep.

B agian A nalisis adalah aktivitas utama yang dilakukan peserta didik untuk mengkaji dan membeda tek s. A nal i si s tek s terdi ri atas empat k egi atan utama y ang di sesuai k an dengan k ompetensi dasar K uri k ul um 2013, y ak ni memahami tek s, membedak an tek s, meng k l asi f i k asi tek s, dan mengidentifi kasi teks (Permendikbud Nomor 68/2013). B agi an anal i si s tek s i ni merupak an k egi atan belajar yang menyiapkan beragam aktivitas untuk membentuk pemahamanpeserta didik. Pada bagian ini disiapkan beragam latihan dan kegiatan belajar yang membantupeserta didik memahami teks secara utuh.

I ntegrasi pendi di k an k arak ter merupak an

akti v itas belaj ar yang di siapkan untuk mengk aj i nilai-nilai yang terkandung di dalam teks. K egiatan belajar diarahkan untuk mengkaji nilai religius dan nilai sosial. Nilai-nilai yang terkandung di dalam teks dikaji oleh peserta didikdan dihubungan dengan realitas kehidupan. Pengintegrasian nilai karakter ini dilakukan untuk mengimplisitkan kajian nilai-nilai karakter dalam pembel ajaran berbasis teks. Narvaes dan L apsley (2008) mengemukakan bahwa pengajaran pendidikan karakter dapat dilakukan dengan dua strategi, yakni strategi minimalis yang dilakukan secara eksplisit dan strategi maksimalis yang dilakukan implisit.

D ari beragam aktivitas belajar yang disiapkan dal am bahan aj ar i ni , pengembang an peserta didik pada k eterampi l an berwacana tul i s bel um di kembangkan secara mak simal . Ini merupakan kelemahan dari bahan ajar ini. F okus kegiatan belajar yang disiapkan hanya mengakomodasi K ompetensi Inti K etiga K urikulum 2013.

K eti ga, tahap pengembangan.Pada tahapan ini, kegiatan utama yang dilakukan adalah uji coba ahli dan praktisi. Produk hasil pengembangan yang berbentuk B uku Siswa, L K S, B uku Guru, dan R PP divalidasi oleh ahli dan praktisi. S etiap jenis produk divalidasi sesuai dengan indikator-indikator yang ditunjukkan pada bagian hasil penelitian. Para ahli dan praktisi memberi penilaian dengan memili h satu dari empat kategori dalam skala li kert yang di si apkan mel al ui angket. S el ai n i tu, ahl i dan praktisi juga diminta memberikan komentar yang menjadi landasan revisi.

H asi l uj i ahl i dan prak ti si menunj uk k an bahwa produk yang dihasilkan memenuhi kritevia kevalidan. Namun demikian, sejumlah revisi diminta oleh vaidator, yakni memperjelas konsep-konsep y ang di beri kan, desai n dan pi l i han huruf y ang menarik, dan penggunaan bahasa yang sesuai dengan tingkat koginitif peserta didikSMP.

(12)

pertanyaan dalam bentuk objektif. peserta didikjuga menginginkan contoh-contoh yang ditampilkan lebih beragam.

H asi l bel aj ar y ang di per ol eh peserta didikmenunjukkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan efektif meningkatkan prestasi belajar. B erdasarkan kriteria ketuntasan, semua peserta didiktuntas untuk teks kebahasaan, sedangkan satu orang tidak berhasil mencapai standar ketuntasan untuk teks kesastraan. Namun demikian, analisis demografi menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didikS MP Islam A thirah, Makassar dan SMPN 1 Sengkang umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan peserta didikdi SMPN 2 L ilirilau. Perbedaan hasil belajar ini dindikasikan bahwa peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan K urikulum 2013 sej ak kel as V II k arena menjadi sekolah uji coba implementasi kurikulum lebih memahami karakteristik pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks.

P E NU T U P

Melalui tahap perancangan, telah di hasil kan bahan ajar yang relevan dengan kebutuhan. Struktur bahan ajar yang dihasilkan terdiri atas: 1) judul, 2) pengantar, 3) pemahaman konsep, 4) pemodelan, 5) analisis teks, dan 6) integrasi nilai karakter. Hasil penilaian ahli dan praktisi terhadap bahan ajar yang dihasilkan menunjukkan bahwa produk penelitian berupa 1) R encana Pelaksanaan Pembelajaran, 2) B uku Guru, 3) B uku Siswa, dan 4) L embar K egiatan Siswa telah memenuhi kriteria kevalidan sehingga produk tersebut layak diteruskan untuk pada tahap uji lapangan.

B erdasarkan uji lapangan yang telah dilakukan, di si mpul k an beberapa hal sebagai beri k ut. 1) R espons peserta didik terhadap bahan ajar, meliputi B uku S i swa dan L K S dan proses pembelaj aran menunjukkan bahwa bahan ajar yang diujicobakan tel ah memenuhi k ri teri a k eprak ti san. T i ngk at k eprak ti san berv ari asi antarl ok asi penel i ti an dilatarbelakangi kemampuan peserta didik yang juga bervariasi antar lokasi uji coba. 2) Penerapan bahan ajar yang di ukur melalui anali si s keterl aksanaan bahan aj ar bahwa bahan aj ar prak ti s digunakan dalam proses pembel aj aran. T ingkat keprakti san bervariasi yang dilatarbelakangi pemahaman dan kemampuan guru menerapkan bahan ajar. 3) Prestasi belajar yang diperoleh peserta didik melalui penerapan bahan ajar tel ah memenuhi kriteria keefektifan. S ecara umum, peserta didik telah memperol eh hasil belajar yang memenuhi kri teri a ketuntasan minimal. 4) B erdasarkan pelaksanaan uji lapangan

dilakukan revisi kecil terhadap bahan dan perangkat pembelajarannya.

D A F T A R P U S T A K A

A bi di n, Y . 2012. P embel aj aran Membaca Berbasi s Pendidikan K arakter. B andung: R efi ka A ditama. A nderson, M., and A nderson, F. 2003. Text Types in

E nglish. S outh Y arra: Macmilian.

B enninga, J . S ., B erkowitz, M. W. K uehn, P., and S mith, K . 2003. T he R elation of C haracter E ducation Impl ementati on and A cademi c A chi ev ement in E lementary S chools. J ournal of Research in C haracter E ducation, 1( 1) : 19–32.

D epdikas. 2008. Panduan P engembangan Bahan Ajar. J akarta: D epdiknas.

D rake, S . M., and B urns, R . C ., 2004. Meeting Standards Through Integrating C urriculum. V irginia: A S C D . K asim, M. 2012. “Sosialisasi K urikulum 2013 di Sulawesi

Selatan,” B ahan Presentasi S osialisasi K urikulum 2012 y ang di S ampai k an pada T anggal 8— 9 F ebruari 2012 di Makassar.

L arson, K . 2009. U nderstandi ng the Importance of C har acter E ducati on. T esi s. W i sconsi n: T he Graduate S choolUniversity of Wisconsin-S tout. L ickhona, T. 2008. E ducating for C haracter. New Y ork:

B antam B ook. C haracter: Two A lternatives for Teacher E ducation. The Teacher E ducator, 43( 2) :156— 172.

Nucci , L . P. D . N. 2008. H andbook of Moral and C haracter E ducation. New Y ork: R oudledge. Nurdin. 2007. “Model Pembelajaran Matematika yang

Menumbuhkan K emampuan Metakognitif untuk Menguasai B ahan A jar”. D isertasi. Surabaya: PPs Universitas Negeri Surabaya.

Nurdin. 2012. Manajemen Pengembangan S ekolah D asar B erbasi s Pendi di k an K arak ter B angsa. J urnal Sekolah D asar, 21( 2) : 159-166.

Peraturan Menteri Pendidikan dan K ebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang K erangka D asar dan Struktur K urikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

(13)

Pendidikan D asar dan P endidikan Menengah. S upanti , M . 2013. Pembel aj aran B ahasa Indonesi a

B erbasis Teks: Belajar dari Ohio Amerika Serikat. ( online) https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/

11617/3327. D iakses: 4 J uli 2015.

Gambar

Tabel 1. K ategori Respons Peserta Didik
Gambar 1. Struktur Bahan Ajar yang Dihasilkan
Tabel 4. Hasil Validasi Buku Guru
Tabel 6. Hasil Validasi L embar K egiatan Siswa
+3

Referensi

Dokumen terkait

Pusat Teknologi Inventarisasi Sumberdaya Alam, BPPT Jl. Tujuan makalah ini adalah untuk memperkenalkan sistem baru untuk estimasi luas panen padi yang disebut sebagai “Pendekatan

To increase the number in 2013 , the Karang Setra Waterland management do the personal selling that include , determining customer needs and wants, recommending

You owe your body the chance to lose weight- so if exercising in the morning works better for you, make it a healthy habit. This is a demo version of

Rancang Bangun Smart E-commerce Pada Pogram IPTEK Bagi Masyarakat (IbM) Untuk Meningkatkan Pemasaran Produk Handicraft Reog Pada UMKM di Kabupaten Ponorogo, Universitas

Teaching writing by paragraph as a mode is including to second categories that is intensive or controlled writing performance because in this method teacher present a paragraph to

ditetapkan yaitu &gt; 0,70; (4) prosedur penilaian uji kompetensi mencakup persiapan menjahit, proses menjahit, sikap kerja menjahit, hasil menjahit, dan penggunaan

[r]

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. © Vidi