• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN KEBUMEN

Fajar Ari Nugroho, Darsono, Susi Wuri Ani

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir. Sutami No.36 A Kentingan Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 637457

Email: fajartransfer@yahoo.com Telp: 087732680808

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui peranan sektor pertanian dalam

penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian, dan proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen. Metode dasar yang digunakan yaitu deskriptif analisis. Lokasi penelitian di Kabupaten Kebumen. Data yang digunakan adalah data sekunder. Analisis data menggunakan analisis angka pengganda tenaga kerja, analisis shift share, analisis pure forecast. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja mengguakan angka pengganda tenaga kerja selama tahun 2009-2013 menghasilkan rata-rata angka pengganda sebesar 1,774 yang artinya bila terjadi peningkatan kesempatan kerja di sektor pertanian sebesar satu orang akan dapat meningkatkan kesempatan kerja keseluruhan sebanyak dua orang di wilayah Kabupaten kebumen. (2) Perhitungan analisis

shift share menunjukan bahwa pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten

Kebumen termasuk kelompok progresif dengan nilai pergeseran bersih sebesar 20.449,18. (3) Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen pada tahun 2023 dihitung dengan menggunakan metode analisis pure forecast menunjukan adanya peningkatan dengan hasil proyeksi sebesar 639.690 orang atau selama 10 tahun mengalami peningkatan sebesar 379.305 orang.

Kata kunci: sektor pertanian, tenaga kerja, angka pengganda tenaaga kerja, analisis shift share,

ABSTRACT : This research aims to know the role of agriculuture sector in labour absorbtion,

knowing the growth component of agriculture sector and projections of employment opportunities of agriculture sector in Kebumen Regency. The basic method used descriptic analitic method. The research location in Kebumen Regency. The data used secondary data. Analysis of data using labor absorbtion multiplier effect, shift share analysis, and pure forecast analysist. The results showed that (1) the role of agriculture sector in labor absorbtion using labour absorbtion multiplier effect during 2009-2013 resulted that the average of it is 1,774 which means if there is an increase of employment in agriculture sector by one person will be able to increase the overall employment opportunities as much as two people in the Kebumen Regency. (2) The calculation of shift share analysis showed that the growth of agriculture sector in employment opportunities, Kebumen regency including in progressive category with net frictyion value is 20449.18. The projection of employment opportunities in agriculture sector of Kebumen Regency In 2023 were calculated using pure forecast analysis showed the increase of projection resulted of 639 690 people or during the 10 years increased by 379 305 people.

(2)

PENDAHULUAN

Indonesia memiliki berbagai sumber daya yang melimpah. Sumber daya tersebut dapat dimanfaatkan dengan bijak agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasioanal. Pertumbuhan ekonomi tersebut akan berjalan beriringan dengan pertumbuhan daerah dengan memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada. Indonesia juga memiliki jumlah pendudukan yang banyak. Banyaknya jumlah penduduk menjadi salah satu penyebab permasalahan sosial yang berupa pengangguran, hal ini terjadi arena kurangnya lapangan kerja juga serta kurangnya pengomtimalan potensi daerah.

Salah satu penyedia lapangan pekerjaan yang menyerap banyak tenaga kerja yaitu sektor pertanian. Sektor ini menyerap tenaga kerja terbesar dengan persentase 34,6 % dari jumlah tenaga kerja total. Oleh karena itu pembangunan pertanian

sangat dibutuhkan untuk

meningkatkan pembangunan

ekonomi khususnya pembangunan ekonomi daerah agar potensi-potensi tersebut dapat berguna bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

Kebumen merupakan salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah. Kondisi wilayah Kabupaten Kebumen sebagian besar adalah dataran rendah oleh karena itu pengembangan sektor pertanian sangat cocok diterapkan di daerah tersebut. Sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi andalan di Kabupaten Kebumen. Menurut data BPS Kabupaten Kebumen tahun 2014, sektor pertanian memberikan

sumbangan terbesar dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya

dalam pembentukan PDRB

Kabupaten Kebumen Kabupaten Kebumen tahun 2013 dengan presentase sebesar 35,40% dari total perolehan PDRB keseluruhan. Sedangkan berdasarkan data jumlah tenaga kerja di Kabupaten Kebumen, pada tahun 2013 menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor pertanian merupakan yang terbesar dibanding sektor perekonomian lain yaitu sebesar 39,4%. Hal tersebut menunjukan bahwa sektor pertanian sangat berpengaruh terhadap perekonomian suatu daerah.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh sektor pertanian dengan cara menganalisis peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian dilihat dari komponen pertumbuhannya, dan proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen.

METODE PENELITIAN Metode Dasar Penelitian

Metode deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan obyek atau subyek pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya kemudian dianalisis (Nawawi, 1998).

Metode Penentuan Lokasi

Metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu cara pengambilan daerah penelitian dengan mempertimbangkan alasan yang diketahui dari daerah penelitian tersebut (Singarimbun, 1995).

(3)

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder tentang sektor pertanian dan tenaga kerja dengan rentang waktu 5 tahun, yaitu 2009-2013. Sumber data dalam penelitian ini berasal dari Badan Perencanaan Pesmbangunan Daerah (BAPPEDA), BPS Kabupaten Kebumen, Dinas Pertanian Kabupaten Kebumen dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kebumen.

Teknik Analisis Data

Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja. Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kebumen dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan angka pengganda tenaga kerja dengan rumus =

….(1) keterangan k= angka pengganda, S= Shift, TKNB= tenaga kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen,

TKTotal= tenaga kerja total di

Kabupaten Kebumen.

Pertumbuhan kesempatan kerja. Pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen dilihat dari komponen pertumbuhannya dianalisis dengan menggunakan analisis shift share yang terdiri dari komponen pertumbuhan nasional (PN), komponen pertumbuhan proporsional (PPi), dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah (PPWi) dengan menggunakan rumus :

ΔYij = PNij + PPij + PPWij…..(2) keterangan ΔYij= pertumbuhan dalam kesempatan kerja sektor

pertanian, PNij= pertumbuhan nasional, PPij= pertumbuhan proporsional, PPWij= pertumbuhan pangsa wilayah.

Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian. Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen dianalisis dengan menggunakan proyeksi pure forecast dengan rumus L2023 = L2013 (1+Gn)10....(3)

keterangan L2023 = kesempatan kerja

sektor pertanian tahun 2023, L2013 =

kesempatan kerja sektor pertanian tahun 2013, Gn = pertumbuhan kesempatan kerja, 10 = selisih tahun proyeksi dengan tahun akhir periode dasar proyeksi.

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja

Menurut Budiharsono (2005) untuk menghitung besarnya peranan sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja menggunakan angka pengganda tenaga kerja yang menggambarkan perbandingan kenaikan atau penurunan jumlah tenaga kerja pada sektor pertanian dengan jumlah tenaga kerja total. Dalam penelitian ini, diasumsikan bahwa proporsi pendapatan wilayah yang dibelanjakan dalam wilayah sebanding dengan jumlah tenaga kerja wilayah. Tabel 1 menunjukan hasil perhitungan angka pengganda tenaga kerja Kabupaten kebumen pada tahun 2009-2013.

(4)

Tabel 2. Angka Pengganda Tanaga Kerja Sektor Pertanian di Kabupaten Kebumen Tahun 2009 – 2013 No Tahun TK Pertanian (X) TK Total (Y) S K ∆ X ∆Y 1 2009 238.002 557.099 0,427 1,745 - - 2 2010 218.603 498.786 0,438 1,780 -19.399 -34.530,22 3 2011 228.562 521.782 0,438 1,779 9.959 17.717,06 4 2012 260.490 593.254 0,438 1,782 31.928 56.895,69 5 2013 260.385 593.011 0,438 1,782 -105 -187,11 Rata-rata 1,774

Sumber: Diolah dari Lampiran 4 Angka pengganda tenga kerja digunakan untuk mengetahui besarnya peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kebumen. Dari hasil analisis diketahui bahwa angka pengganda tenaga kerja Kabupaten Kebumen dari tahun 2009 sampai 2013 hanya mengalami sedikit perubahan. Angka pengganda tersebut hanya mengalami perubahan pada tahun 2009 ke tahun 2010 yaitu dari 1,745 naik menjadi 1,780, walaupun dari tahun 2009 ke tahun 2010 jumlah penduduk di Kabupaten Kebumen yang bekerja disektor pertanian mengalami penurunan sebesar 19.399 jiwa tetapi perbandingan jumlah tenaga kerja sektor pertanian dengan jumlah tenaga kerja total atau S (Analisis Shift) tahun 2010 lebih besar dari pada tahun 2009 yaitu 0,438 dibandingkan 0,427 sehingga angka pengganda tenaga kerja pada tahun 2010 mengalami kenaikan . Sedangkan untuk tahun 2010 sampai 2011 nilai angka pengganda besarnya yaitu 1,779 dan pada tahun 2012 sampai 2013 nilai angka penggandanya sama yaitu 1,782 dengan rata-rata total selama lima tahun adalah 1,774 yang artinya

setiap terjadi peningkatan satu tenaga kerja di sektor pertanian, maka akan membuka kesempatan kerja total di Kabupaten Kebumen sebanyak dua tenaga kerja.

Selain dapat menentukan peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenga kerja, angka pengganda tenaga kerja dapat digunakan untuk menghitung besarnya perubahan kesempatan kerja total dengan cara mengalikan angka pengganda tenaga kerja dengan jumlah pertumbuhan sektor pertanian. Pada tahun awal analisis yaitu tahun 2009, jumlah tenaga kerja sektor pertanian sebanyak 238.002 orang sedangkan tahun 2010 jumlah tenaga kerja sektor pertanian sebanyak 218.603 atau mengalami penurunan sebesar 19.399 orang atau 8,15 %. Jumlah dari mengalikan angka pengganda pada tahun 2010 sebesar 1,78 dengan -19.399 akan diperoleh perubahan total tenaga kerja di Kabupaten Kebumen sebesar –34.530 yang artinya bahwa penurunan tenaga kerja di sektor pertanian sebanyak 19.399 orang mengakibatkan perubahan tenaga kerja total mangalami penurunan sebanyak 34.530 orang. Sedangkan untuk tahun 2011 sampai 2012

(5)

pertumbuhan tenaga kerja sektor pertanian mengalami peningkatan sehingga perubahan tenaga kerja total juga meningkat sebesar 74.612 orang dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2013 yaitu berkurangan jumlah tenaga kerja total sebesar 187 orang.

Hasil penelitian membuktikan penyerapan tenaga kerja sektor pertanian mengalami peningkatan dari tahun 2009 – 2013. Berdasarkan hasil penelitian, setiap peningkatan kesempatan kerja sektor pertanian sebesar satu orang akan dapat meningkatkan kesempatan kerja keseluruhan sebanyak dua orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor pertanian berpengaruh terhadap perubahan tenaga kerja total di Kabupaten Kebumen.

Pertumbuhan Kesempatan Kerja Sektor Pertanian Kabupaten Kebumen di lihat dari Komponen Pertumbuhannnya.

Pertumbuhan kesempatan kerja dapat diartikan sebagai perubahan ketersediaan peluang kerja disetiap sektor perekonomian yang dapat diisi oleh para pencari kerja. Dalam penelitian ini, pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian dilihat dari komponen-komponen pertumbuhannya dianalisis menggunakan analisis shift share. Dalam penelitian ini, sektor yang diamati adalah sektor pertanian, sedangkan untuk sektor lainnya hanya digunakan untuk pembanding saja. Berikut ini adalah hasil analisis nilai PNij, PPij, dan PPWij sektor pertanian di Kabupaten Kebumen. Tabel 3. Komponen Pertumbuhan Kesempatan kerja Sektor pertanian di

Kabupaten Kebumen

Komponen Pertumbuhan Nilai Persen (%)

Pertumbuhan Nasional (PNij) 1.934 0,82

Pertumbuhan Proporsional (PPi) -94.428 -39,68

Pertumbuhan Pangsa Pasar (PPWi) 114.877 48,27

Pertumbuhan Kesempatan Kerja (∆Yij) 22.383 9,40

Pergeseran Bersih (PBij) 20.449,2 8,59

Sumber : Analisis Data Sekunder

Pertumbuhan Nasional

Komponen pertumbuhan

nasional adalah perubahan produksi atau kesempatan kerja suatu wilayah yang disebabkan oleh perubahan produksi atau kesempatan kerja nasional. Dalam penelitian ini komponen pertumbuhan nasional dihitung berdasarkan kesempatan kerja di sektor pertanian Kabupaten Kebumen pada tahun dasar analisis yaitu tahun 2009, kemudian dikalikan dengan presentase perubahan kesempatan kerja yang

disebabkan oleh komponen pertumbuhan nasional yang berasal dari pembagian kesempatan kerja total Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 dengan kesempatan kerja total Provinsi Jawa Tengah tahun awal analisis.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil pertumbuhan nasional dalam hal ini regional Jawa Tengah pada sektor pertanian sebesar 1.934. Hasil tersebut dapat diartikan bahwa perubahan kesempatan keja di

(6)

disebabkan oleh perubahan kesempatan kerja regional Jawa Tengah dengan peningkatan sejumlah 1.934 orang dengan nilai presentase PNij sebesar 0,82%. Nilai presentase pertumbuhan nasional bernilai sama karena diasumsikan nilainya sama pada semua sektor maupun di wilayah lainnnya meskipun pada kenyataanya masing-masing sektor memiliki nilai pertumbuhan nasional berbeda. Pertumbuhan nasional ini merupakan hasil perhitungan jumlah tenaga kerja total Provinsi Jawa Tengah pada akhir analisis dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja total Jawa Tengah pada tahun awal.

Pertumbuhan Proporsional

Komponen pertumbuhan

proposional berfungsi mengukur perubahan relatif, pertumbuhan atau

penurunan pada wilayah

dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar yang dijadikan

acuan. Pengukuran ini

memungkinkan diketahuinya apakah perekonomian wilayah terkonsentrasi pada industri-industri yang tumbuh lebih cepat dari pada perekonomian wilayah himpunan. Dalam penelitian ini, komponen pertumbuhan proporsioanal digunakan untuk mengetahui perubahan kesempatan pada sektor pertanian, perubahan dalam hal ini adalah mengalami pertumbuhan atau penurunan dibandingkan dengan sektor lain.

Hasil perhitungan komponen pertumbuhan proporsional sektor pertanian Kabupaten Kebumen bernilai -94.428. Hal ini berarti perubahan kesempatan sektor pertanian di Kabupaten Kebumen dibandingkan sektor lainnya menurun sejumlah 94.428 orang.

Menurut kriteria apabila pertumbuhan proporsional negatif atau lebih kecil dari nol menunjukan bahwa sektor tersebut mengalami pertumbuhan yang lambat.

Kesimpulan yang dapat diambil yaitu pertumbuhan proporsional sektor pertanian di Kabupaten Kebumen bernilai negatif, dapat diartikan bahwa pertumbuhan kesempaten kerja di Kabupaten Kebumen termasuk kelompok lambat. Pertumbuhan kesempatan kerja di Kabupaten Kebumen tergolong ke dalam kelompok lambat salah satunya dikarenakan oleh meningkatnya pendidikan di Kabupaten Kebumen. Berdasarkan data BPS (2014), pada tahun 2013 penduduk yang menamatkan pendidikan dari SLTA hingga sarjana sejumlah 177.529 orang atau sebesar 15,08 % dari seluruh jumlah penduduk Kabupaten Kebumen.

Pertumbuhan Pangsa Pasar

Komponen pertumbuhan

pangsa wilayah membantu dalam menentukan seberapa jauh daya saing industri lokal dengan perekonomian wilayah himpunan, sehingga jika pergeserannya positif berarti industri itu memiliki daya saing yang lebih tinggi dari pada industri pada perekonomian wilayah himpunan.

Dalam penelitian ini,

pertumbuhan pangsa wilayah digunakan untuk membantu menentukan daya saing sektor pertanian dengan sektor yang sama pada tingkat perekonomian Provinsi Jawa Tengah. Pertumbuhan pangsa wilayah memiliki kriteria sendiri yaitu, apabila nilai PPW > 0, menunjukan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Kebumen memiliki

(7)

daya saing yang baik dibandingkan wilayah lain. Sedangkan jika PPW < 0, berarti sektor pertanian di Kabupaten Kebumen tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah lain.

Pertumbuhan pangsa wilayah Kabupaten Kebumen menunjukan nilai sesesar 114.877 yang artinya memiliki pertumbuhan positif atau lebih dari nol. Hal tersebut menunjukan bahwa Kabupaten Kebumen memiliki daya saing yang baik dalam sektor pertanian dibandingkan dengan kabupaten lainnya, terbukti bahwa Kabupaten Kebumen menjadi salah satu kabupaten penyangga pangan pokok khususnya padi di Jawa Tengah. Keberhasilan sektor pertanian tidak lepas dari kebijakan-kebijakan pemerintah dalam mengembangkan sektor pertanian. Salah satu dukungan pemerintah yaitu melalui program revitalisasi penyuluhan untuk meningkatkan kemampuan petani untuk dapat menghasilkan komoditas yang berdaya saing tinggi.

Pertumbuhan Kesempatan Kerja

Pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian dalam penelitian ini yaitu selama tahun 2009 sampai dengan 2013. Kesempatan kerja sektor pertanian pada akhir analisis yaitu 2013 dikurangi kesempatan kerja sektor pertanian pada akhir analisis akan dihasilkan pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian. Selain itu, penjumlahan komponen nasional, komponen proporsional, dan komponen pangsa wilayah hasilnya akan sama dengan pengurangan kesempatan kerja akhir analisis dengan awal analisis.

Hasil analisis menunjukan nilai pertumbuhan kesempatan kerja

sektor pertanian sebesar 22.383. Hal ini berarti selama tahun 2009 sampai tahun 2013 terjadi peningkatan kesempatan kerja di sekor pertanian sebanyak 22.383 orang atau meningkat sebesar 9,40% dari semua sektor. Sedangkan untuk sektor lainnya ada yang mengalami peningkatakan maupun penurunan kesempatan kerja. Sektor yang sedang mengalami pertumbuhan paling banyak yaitu pada sektor jasa-jasa yaitu 32.969. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sektor pertanian mengalami pertumbuhan kesempatan kerja positif atau meningkat selama lima tahun terakhir.

Pergeseran Bersih

Komponen pergeseran bersih

dapat digunakan untuk

mengidentifikasikan pertumbuhan kesempatan terjadi suatu wilayah pada masing-masing sektor perekonomiaan, sehingga dapat ditentukan apakah sektor tersebut

termasuk dalam kelompok

pertumbuhan yang progresif (maju/nilai positif) ataukah masuk dalam kelompok pertumbuhan lambat (nilai negatif). Nilai PBij Kabupaten Kebumen yaitu sebesar 20.449,2 dengan presentase 8,59% yang berarti atau mengalami pertumbuhan positif lebih dari nol.

Hasil nilai PBij Kabupaten Kebumen yang bernilai positif menunjukan bahwa pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian termasuk dalam kelompok progresif atau maju. PBij juga dapat digunakan untuk melihat pengaruh tenaga kerja atau kesempatan kerja yang terjadi di Kabupaten Kebumen. Jika nilai PPij > nilai PPWij, berarti faktor eksternal yang lebih berpengaruh dan jika nilai PPi j < nilai PPWij

(8)

berarti faktor lokasional yang berpengaruh. Dari hasil perhitungan, nilai PPij lebih kecil dibandingkan nilai PPWij yaitu sebesar -94.428 < 114.877, berarti faktor lokasional yang berpengaruh terhadap pergeseran bersih kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen.

Hasil analisis mengenai pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen menggunakan analisis shift share menunjukan hasil yang

progresif, namun dengan

pertumbuhan yang lambat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil dari nilai pergeseran bersih mengalami pertumbuhan positif. Sektor pertanian di Kabupaten Kebumen memiliki daya saing yang baik dibandingkan wilayah lain. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan sektor pertanian memberikan peluang kerja yang cukup banyak menyerap tenaga kerja bagi masyarakat di Kabupaten Kebumen.

Proyeksi Kesematan Kerja Sektor Pertanian Kabupaten Kebumen

Proyeksi kesempatan kerja digunakan untuk mengetahui perubahan kesempatan kerja pada sektor tertentu dalam jangka waktu beberapa tahun ke depan. Sehingga pemerintah daerah dapat menentukan kebijakan yang terpat untuk sektor tersebut agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan penduduk. Dalam penelitian ini, proyeksi yang digunakan yaitu model proyeksi pure forecast.

Perkiraan kesempatan kerja yang akan dihitung yaitu sepuluh tahun ke depan dari tahun 2014 yaitu proyeksi

utnuk 2023 dengan asumsi elasitas kesempatan kerja pada tahun proyeksi sama dengan elasitas kerja tahun analisis.Berikut ini adalah hasil perhitungan proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen tahun 2012 adalah sebagai berikut: L2023 = L2013 (1+Gn)10 = 260.385 (1+0,094045428)10 = 260.385 (1,094045428)10 = 260.385 (2,45670809) = 639.689,9366

Hasil perhitungan kesempatan kerja sektor pertanian pada tahun 2023 menunjukan nilai sebesar 639.689,9366 yang berarti kesempatan kerja pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 639.690 orang, jumlah tersebut menunjukan bahwa pertumbuhan tenaga kerja dari tahun 2013 ke 2023 yaitu sebanyak 196.416 orang dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahun sebanyak 63.969 orang.

Berdasarkan hasil proyeksi dapat diambil kesimpulan bahwa kesempatan kerja di sektor pertanian mempunyai potensi yang cukup besar dalam menyarap tenaga kerja hal ini ditunjukan dengan kenaikan kesempatan kerja dari tahun analisis ke tahun proyeksi. Hasil proyeksi menunjukan kesempatan kerja sektor pertanian di Kabupaten Kebumen yang mengalami peningkatan. Hal ini berarti sektor pertanian menyediakan potensi lapangan pekerjaan yang cukup banyak di massa yang akan datang. Oleh karena itu pemerintah daerah Kabupaten Kebumen perlu memperhatikan sektor ini lebih serius agar dapat memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat. Perlunya kerjasama semua komponen masyarakat seperti pemerintah

(9)

daerah, penduduk, dan para pakar pertanian sehingga antar komponen dapat saling memberikan fungsi dan perannya.

Pada rencana pembangunan

jangka menengah yang

diproyeksikan ke jangka panjang, pemerintah daerah Kabupaten Kebumen juga mempunyai program-progam dan kegiatan induktif pada sektor pertanian untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas. Melihat program-progam yang dicanangkan oleh pemerintah daerah , hal tersebut

menunjukan bahwa adanya

keinginan untuk meningkatkan produksi, hasil pertanian, program-program penyuluhan, dan lain sebagainya pada sektor pertanian.

Suatu program yang bagus tidak akan ada manfaatnya apabila hanya tertuang dalam teori saja, namun perlu ada tindakan kongkrit untuk melaksanakan semua program tersebut. Apabila program-program tersebut dapat terlaksana dengan baik dan imbas dari program tersebut dapat menyejahterakan penduduk, maka akan bisa dipastikan sektor pertanian akan menjadi sektor yang tidak bisa dipandang sebelah mata dan dapat merambahkan ke semua lapisan masyarakat.

SIMPULAN

Peranan sektor pertanian dalam penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Kebumen pada tahun 2009-2013 dengan menggunakan angka pengganda tenaga kerja mwnunjukan bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Pertumbuhan kesempatan kerja di sektor pertanian Kabupaten Kebumen pada tahun 2009-2013

dilihat dari komponen

pertumbuhannya menggunakan analisis shift share diperoleh nilai

komponen pertumbuhan

proporsional Kabupaten Kebumen termasuk kelompok lambat, namun dilihat dari nilai komponen pertumbuhan pangsa wilayah (PPW), yaitu 114.877 menunjukkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Kebumen memiliki daya saing yang baik dibandingkan wilayah lain. Sedangkan nilai pergeseran bersih (PB) sebesar 20.449,18 yang artinya pertumbuhan kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen termasuk dalam kelompok progresif.

Proyeksi kesempatan kerja sektor pertanian Kabupaten Kebumen pada tahun 2023 dihitung dengan menggunakan metode pure forecast diperkirakan sebesar 639.690 orang atau selama 10 tahun mengalami peningkatan sebesar 379.305 orang dengan rata-rata pertumbuhan kesempatan kerja sebesar 63.969 orang setiap tahun.

Saran yang dapat diberikan yaitu penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi pemerintah daerah untuk membuat kebijakan yang tepat agar dapat meningkatkan kesempatan kerja khususnya di sektor pertanian. Salah satu kebijakan yaitu menambah kelompok tani dari yang sudah untuk lebih memberikan contoh secara langsung mengenai pertanian modern pada penduduk. Besarnya peluang kesempatan kerja sektor pertanian di masa yang akan datang dapat memberikan gambaran bahwa sektor pertanian memiliki potensi yang bagus untuk diandalkan, sehingga masyarakat perlu meningkatkan kesadaran

(10)

penduduk khususnya generasi muda untuk mau bekerja disektor pertanian. Pemerintah daerah

Kabupaten Kebumen perlu

meningkatan sarana prasarana di sektor pertanian agar penduduk yang bekerja di sektor pertanian lebih maksimal dalam mengelola lahan dengan hasil yang memuaskan sehingga dapat memberikan motivasi untuk penduduk yang lainnya supaya bekerja di sektor pertanian.

DAFTAR PUSTAKA

Andi Winata, 2011. Peran Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Grobogan. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Arief, K., 2008. Peranan Sektor

Pertanian dalam

Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten Temanggung. Skripsi. Fakultas Pertanian. Universitans Sebelas Maret. Surakarta.

Budiharsono, S., 2005. Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan.Pradnya Paramita. Jakarta.

Marco, A., 2011. Analisis Peranan Sektor Pertanian dalam Penyerapan TenagaKerja di Kabupaten Sragen. Skripsi. Jurusan/Progdi Sosial Ekonomi

Pertanian/Agrobisnis.

Fakultas Pertanian UNS. Surakarta.

Nawawi, H., 1998. Metode Penelitian Bidang Sosial. UGM Press. Yogyakarta. Singarimbun, M., 1995. Metode

Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dan selaku Dosen Pembimbing I, yang telah berusaha meluangkan waktu dan memberi kesempatan

Dengan alasan tersebut peneliti membuat gagasan untuk membangun sebuah aplikasi yang bisa menyajikan informasi persebaran peserta BPJS Kesehatan, agar BPJS Kesehatan

success.” Pemberdayaan adalah suatu konsep psikologis dengannya karyawan memiliki pengalaman yang lebih dalam hal (1) self-determination – karyawan memiliki (a)

Teknik pembelajaran wait time adalah suatu teknik yang digunakan dalam pembelajaran dengan memberikan waktu tunggu kepada peserta didik untuk berfikir dan guru

Disini penulis mencoba membuat alat pengukur tinggi dan berat badan menggunakan sensor ultrasonik HCSR-04 dan Sensor load cell yang hasil pengukurannya tidak

10 Jan 2019 Penulis diberi tugas untuk melakukan pengecekan komputer yang tidak terhubung dengan jaringan SEGOROAMARTO pada bidang Jaminan Kesehatan Daerah

Berdasarkan angka sementara hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Seram Bagian Barat mengalami

Di layer Tombol, Klik Kanan di Frame 26 lalu pilih Insert Blank Keyframe kemudian. drag Symbol