• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PEMESANAN BARANG DI UD. SRIWIJAYA PONOROGO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PEMESANAN BARANG DI UD. SRIWIJAYA PONOROGO."

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

ANGGA MULIA

NPM : 0434010215

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)

Bismillahirrahmannirahim,

Syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan Kekuatan-Nya sehingga dengan segala keterbatasan waktu, tenaga, pikiran dan keberuntungan yang dimiliki penyusun, akhirnya penyusun dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul ″PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PEMESANAN BARANG DI UD. SRIWIJAYA PONOROGO″ dengan tepat waktu, Shalawat dan salam diperuntukkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.

Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik

Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN

VETERAN

Jawa Timur.

Melalui Skripsi ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan emas untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku perkuliahan, terutama berkenaan tentang penerapan teknologi perangkat bergerak. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Penyusun menyadari bahwasanya dalam menyelesaikan Skripsi ini telah mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan yang berharga ini, penyusun mengucapan terima kasih kepada:

(3)

3. Bapak Basuki Rahmat, S.Si, MT selaku Dosen Pembimbing I di jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional ″Veteran″ Jawa Timur Surabaya yang telah memberikan saran, arahan, ilmu dan telah meluangkan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Fetty Tri Anggraeny, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II di jurusan Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional ″Veteran″ Jawa Timur Surabaya yang telah membimbing dan telah meluangkan waktunya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

5. Kedua Orang tua serta Adik di rumah yang senantiasa memberikan dukungan dan mendoakan dalam penyusunan Skripsi ini segera terselesaikan.

6. Anike Dwi Noviantaka orang yang saya Sayangi karena selalu menemani dan memberikan semangat saat mengerjakan skripsi ini.

7. Festri Nenobais terima kasih banyak karena sudah memberi dukungan dan semangat dalam pengerjaan skripsi ini.what’s up Bro..

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Surabaya, Juni 2011

(4)

iv

2.5.2 Pentingnya Suatu Pandangan Sistem ... 12

2.6 Data Dan Informasi ... 13

2.6.1 Apa Yang Dimaksud Data ... 13

2.6.2 Informasi ... 14

2.7 Manajemen Informasi ... 15

2.7.1 Manajemen Sumber Daya ... 15

2.7.2 Bagaiman Informasi Dikelola ... 16

2.8 Devinisi Sistem Informasi Manajemen ... 16

2.9 Konsep Dasar Informasi ... 18

2.9.1 Nilai Informasi ... 19

2.9.2 Sistem Manusi / Mesin Berdasarkan Komputer ... 19

(5)

v

2.12 Para Pemakai ... 23

2.13 Perencanaan Strategis ... 24

2.14 Perencanaan Strategis Fungsional ... 25

2.14.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi ... 26

2.15 Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi ... 28

2.15.1 Elemen – Elemen IRM (Information Resources Management Yang Diperlukan) ... 28

2.15.2 Model IRM ... 29

2.16 E-Commerce Perusahaan ... 30

2.17 Analisis Sistem ... 32

2.19.1 Konsep Data Entity Relationship Diagram (ERD) ... 47

2.19.2 Komponen Entity Relationship Diagram ... 48

2.19.3 Kardinalitas Dalam Relationship ... 50

2.19.4 Derajat (Tingkat) Relationship ... 51

3.6 Langkah – Langkah Pemecahan Masalah (Flowchart) ... 63

3.7 Penjelasan Flowchart ... 64

3.8 Analisa Sistem ... 69

(6)

vi

3.13 Calon Potensial Pengguna Sistem Dan Kebutuhannya ... 85

(7)

vii

DAFTAR PUSTAKA ... 120

(8)

viii

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UD. SRIWIJAYA ... 9

Gambar 2.2 Pandangan Ssistem ... 13

Gambar 2.3 Komunikasi Rantai Tradisional ... 20

Gambar 2.4 Perencanaan strategis Fungsional ... 25

Gambar 2.5 Transformasi Kumpulan Strategi ... 26

Gamber 2.6 Contoh IRM Secara Umum ... 30

Gambar 2.7 Contoh Simbol Proses ... 37

Gambar 2.8 Contoh Duplikasi Gambar data Store ... 38

Gambar 2.9 Contoh Kondep Paket Data ... 39

Gambar 2.10 Contoh Jonsep Alur Data Menyebar ... 40

Gambar 2.11 Contoh Konsep Alur Data Mengumpul ... 40

Gambar 2.12 Simbol –Simbol Di Bagian Alir sistem ... 42

Gambar 2.13 Contoh Simbol Entitas ... 49

Gambar 2.14 Contoh Simbol Relationship . ... 49

Gambar 2.15 Simbol Atribut ... 50

Gambar 2.16 Relasi 1 : 1 ... 50

Gambar 2.17 Relasi 1 : M . ... 51

Gambar 2.18 Relasi M : N ... 51

Gambar 2.19 Unary Degree ... 52

(9)

ix

Gambar 3.1 Flowchard Proses Pembuatan Web ... 63

Gambar 3.2 Sisdur Awal Pemasaran ... 70

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram ... 84

Gambar 4.1 Alur Program Website ... 91

Gambar 4.10 Halaman Catalog Shoping ... 100

(10)

x

Gambar 4.14 Desain Output ... 104

Gambar 4.15 Segmen Program Desain Output Php ... 105

Gambar 5.1 Halaman Index ... 107

Gambar 5.2 Halaman Product ... 107

Gambar 5.3 Halaman New Product ... 108

Gambar 5.4 Halaman Search ... 109

Gambar 5.5 Halaman Register ... 109

Gambar 5.6 Halaman Lupa Password ... 110

Gambar 5.7 Halaman Shopping Cart ... 111

Gambar 5.8 Halaman Info Product ... 111

Gambar 5.9 Halaman Shipping Adress ... 112

Gambar 5.10 Halaman Pembayaran Credit Card ... 113

Gambar 5.11 Halaman Check Out Sucsess ... 113

Gambar 5.12 Halaman Admin Categories Product ... 114

Gambar 5.13 Halaman Output Slip Customers ... 115

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel Identifikasi Masalah ... 74

(11)

xi

Tabel 4.2 Tabel Customer Info ... 89

Tabel 4.3 Tabel Produk ... 89

(12)

UD. SRIWIJAYA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

furniture khususnya yang berbahan baku dasar pelepah pisang dan enceng

gondok. Adapun permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan bagaimana

membuat sistem pemasaran berbasis web yang dapat membantu untuk

memperoleh informasi berkaitan yang dipasarkan oleh UD. SRIWIJAYA

PONOROGO.

Tujuan daripada penelitian ini adalah membuat aplikasi sistem pemesanan

barang berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan

furniture yang dipasarkan oleh UD. SRIWIJAYA. Sedangkan pembuatan

menggunakan DFD dan ERD, yang nantinya hasil dari pembuatan program

MySql dan os-commerce untuk pembuatan web.

Hasil pengujian terhadap sistem pembuatan web pemesanan barang di UD.

SRIWIJAYA di peroleh kesimpulan bahwa dapat membantu perusahaan sebagai

media promosi yang lebih luas, mempermudah serta membantu untuk

meningkatkan angka penjualan dan membantu customer untuk memperoleh

informasi yang cepat, tepat dan akurat.

(13)

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi internet mengalami kemajuan pesat, dan

informasi yang ada dapat diakses dengan cepat tanpa di batasi ruang dan waktu.

Hal ini tidak lepas dari peran web sebagai sumber informasi di internet. Informasi

apa saja dapat dicari melalui internet, termasuk informasi tentang properti.

Banyak perusahaan properti berlomba-lomba mempromosikan tempat hunian,

tempat usaha, tempat pergudangan baru dan lain sebagainya di internet sebagai

sarana promosi. Hal ini dapat dilihat dengan begitu banyaknya promosi ketika

seseorang terhubung dengan internet.

UD. SRIWIJAYA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang

produksi furniture khususnya yang berbahan bahan baku dasar pelepah pisang dan

enceng gondok. Dengan produk unggulannya adalah kursi dan meja dengan bahan

pelepah pisang. Pada mulanya perusahaan ini berbentuk home industry dengan

target marketnya untuk kalangan sendiri khususnya daerah Madiun, Surabaya,

Gresik. Namun sekarang telah berkembang hingga mencakup daerah Jawa dan

Bali,

Banyak konsumen baru mengalami kesulitan untuk mengetahui detail

produk properti yang ditawarkan oleh perusahaan dimana untuk mendapatkan

sebuah brosur properti yang diinginkan, konsumen harus menelpon dan

(14)

SRIWIJAYA. karena adanya keterbatasan tenaga kurir. Cara seperti ini tentunya

sangat tidak efektif dan efisien bagi konsumen yang berasal dari luar kota atau

kediamannya jauh dari lokasi perusahaan. Selain itu, informasi yang diperoleh

dengan telepon sangatlah terbatas.

Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu ”Pembuatan

Aplikasi Sistem Pemesanan Barang” agar dapat menata manajemen pemasaran dengan baik serta menyederhanakan dan mempermudah pengaturan. Hal ini dapat

dicapai dengan sebuah sistem pemasaran baru berbasis web yang dapat

mendukung pengenalan produk propertinya kepada masyarakat di seluruh

nusantara maupun luar negeri

Dengan adanya Pembuatan Aplikasi Sistem Pemesanan Barang maka

aliran data dan promosi perusahaan dapat diakses dari manapun dan kapanpun,

memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan lebih baik serta mampu

menurunkan biaya atas kebutuhan penyampaian dan penyebaran informasi.

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan

pada UD. SRIWIJAYA, yaitu : “Bagaimana membuat Aplikasi Sistem

(15)

I.3. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih terarah, maka perlu

adanya pembatasan pada pembahasan Pembuatan Aplikasi Sistem Pemesanan

Barang yang antara lain sebagai berikut :

1. Pembahasan mencakup perencanaan system informasi penanganan order

dan pemasaran, serta perangkat lunak pendukung system informasi

tersebut.

2. Tidak dilakukan analisis biaya pengadaan perangkat kerasnya. Analisa

tidak dilakukan dari segi kelayakan ekonomi.

I.4. Asumsi – Asumsi

Dalam penilitian ini, agar dapat memberi hasil pembahasan system

pemesanan barang yang baik, maka perlu adanya suatu asumsi – asumsi, yang

antara lain sebagai berikut :

1. Tersedianya dana untuk pengadaan perangkat keras.

2. Terjadi perubahan prosedural dalam proses pemesanan.

3. Tidak ada perubahan kebijaksanaan restrukturisasi organisasi di

UD. SRIWIJAYA

4. Karyawan dianggap mampu dalam pengoprasian internet.

I.5. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem

pemesanan barang berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh

(16)

I.6. Manfaat Penelitian

Selain maksud dan tujuan diatas, diharapkan juga dari penelitian ini

dapat diambil manfaatnya, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Mahasiswa

Mahasiswa dapat membuat sistem pemesanan barang secara

komputerisasi untuk mengatasi permasalahan yang dengan cepat dan

akurat.

2. Untuk Perusahaan

Dapat meningkatkan performansi perusahaan yang telah ada,

terutama dalam pemasaran produk.

3. Untuk Universitas

Dapat difungsikan sebagai literatur acuan yang berguna bagi

pendidikan dan penelitian selanjutnya, terhadap permasalahan

tentang Sistem Pemesanan Barang.

I.7. Metodologi

Langkah-langkah pembuatan tugas akhir ini menggunakan metodologi

antara lain:

1. Studi Literatur

Pada tahap ini literatur yang digunakan dengan menggunakan buku-buku,

internet, atau sumber-sumber lain yang menjelaskan mengenai aplikasi web

(17)

2. Pengumpulan Data dan Analisa

Pada tahap ini dari hasil pengumpulan data-data yang telah di peroleh

digunakan untuk dilakukan analisa data dan diolah lebih lanjut.

3. Analisa dan Perancangan Sistem

Dari hasil studi literatur akan dibuat deskripsi umum sistem serta dilakukan

analisa kebutuhan sistem, selain itu juga dilakukan perancangan awal aplikasi

yang akan dibuat, sehingga akan dihasilkan disain antarmuka dan proses yang

siap untuk diimplementasikan.

4. Pembuatan Aplikasi

Pada tahap ini merupakan tahap yang paling banyak memerlukan waktu

karena model dan rancangan aplikasi yang telah dibuat diimplementasikan

dengan menggunakan teknologi Web.

5. Uji Coba dan Evaluasi Aplikasi

Pada tahap ini aplikasi yang telah dibuat ini akan dilakukan beberapa skenario

uji coba dengan menggunakan beberapa contoh, dan dievaluasi untuk

kelayakan pemakaian sistem.

6. Penyusunan Buku Skripsi

Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan Skripsi. Buku ini

disusun sebagai laporan dari seluruh proses pengerjaan Skripsi. dari

penyusunan buku ini diharapkan dapat memudahkan pembaca yang ingin

(18)

I.8. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini membantu agar penulis skribsi lebih terarah

pada masalah yang dibahas sehingga tidak menyimpang dari ketentuan dan tujuan

yang ditetapkan.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, asumsi, manfaat penelitian metodologi

dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori dan konsep yang dijadikan dasar atau landasan

didalam pemecahan masalah dan hipotesa.

BAB III : ANALISA PERANCANGAN SISTEM

Bab ini dijelaskan tentang analisa dan perancangan sistem

informasi yang antara lain berisi tentang analisa Pembuatan

Aplikasi Sistem Pemsanan Barang DI UD. SRIWIJAYA Ponorogo

sendiri secara interface, fasilitas dan fiturnya dengan

menggunakan Dreamweaver 8.

BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari perancangan yang telah

dibuat sebelumnya yang meliputi: implementasi basis data,

(19)

BAB V : UJI COBA DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang pengujian yang dilakukan untuk

mengetahui apakah aplikasi yang dibuat bisa bekerja sesuai

dengan konsep yang sebenarnya.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini akan menjelaskan tentang Kesimpulan dari keseluruhan

isi dari laporan Tugas Akhir serta Saran yang disampaikan penulis

untuk pengembangan aplikasi yang ada demi kesempurnaan

aplikasi yang lebih baik.

Daftar Pustaka

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur, tutorial,

buku maupun situs-situs yang digunakan dalam pembutan laporan Tugas Akhir

(20)

Pada bab ini akan di bahas beberapa teori dasar sebagai penunjang

penyelesaian Tugas Akhir ini antara lain: penjelasan tentang profil UD. Sriwijaya

Ponorogo, MySQL, PHP.

2.1 Profil UD. Sriwijaya

UD. SRIWIJAYA adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang

produksi furniture dengan bahan baku enceng gondok dan pelepah pisang. Yang

berdiri di Jl. Urip Sumoharjo No. 115 Ponorogo, UD. SRIWIJAYA ini berdiri sejak

13 Mei 2005.

Dengan produk unggulannya adalah kursi dan meja dengan bahan pelepah

pisang dan enceng gondok. Pada mulanya perusahaan ini berbentuk home industry

dengan target marketnya untuk kalangan sendiri khususnya daerah Ponorogo. Namun

sekarang telah berkembang hingga mencakup daerah Madiun, Gresik, Surabaya dan

(21)

2.2 Stuktur Organisasi UD. Sriwijaya

Gambar 2.1 Struktur Organisasi UD. SRIWIJAYA

2.3 Visi Dan Misi Perusahaan 2.3.1 Visi

1. Unggul dalam kualitas penjualan berpijak pada iman dan disiplin.

2. Menjadi Perusahaan terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

2.3.2 Misi

ͳ. Memperbaiki prosedur pemasaran menjadi lebih efektif dan efisien.

ʹ Meningkatkan sistem informasi perusahaan dengan melibatkan seluruh

(22)

2.4 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu

dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga

barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi,

pemasaran dan konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan

produksi dan konsumsi.

2.4.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang

banyak. Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak

dari pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak

lain sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran

dapat diartikan : Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan

pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan

individu dan organisasi (Kotler, 1997). Definisi ini mengakui bahwa manajemen

pemasaran adalah proses yang melibatkan analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan

pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada

pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi pihak – pihak yang terkait.

Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam

manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan

(23)

kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran. Proses perencanaan

merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau pada kemungkinan

masa akan datang termasuk dalam pengembangan program, kebijakan dan prosedur

untuk mencapai tujuan pemasaran.

2.5 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang

sama untuk mencapai satu tujuan. (Raymon Mcleod,Jr) Suatu perusahaan atau suatu

bidang fungsional seperti rumah sakit cocok dengan difinisi ini. Organisasi teridiri

dari sejumlah sumber daya fisik maupun sumber daya konseptual, dan sumber daya

tersebut bekerja sama menuju tercapainya suatu tujuan tertentu yang ditentukan oleh

pemilik atau manajemen.

Seperti pada semua sistem, system perusahaan berada dalam satu atau lebih

system lingkungan yang lebih besar atau supersistem. Jika perusahaan itu suatu bank,

misalnya, ia merupakan bagian dari masyarakat keuangan. Ia juga merupakan dari

masyarakat bisnis, masyarakat setempat, dan masyarakat

2.5.1 Sistem Fisik dan Sistem Konseptual

Perusahaaan bisnis adalah system fisik. Ia terdiri dari sejumlah sumber daya

fisik. Suatu system konseptuan, sebaliknya, adalah system yang menggunakan

sumber daya konseptual-informasi dan data, untuk mewakili suatu system fisik.

(24)

angka – angka atau tulisan pada selembar kertas, atau dalam bentuk elektronik di

media penyimpanan komputer.

Komputer adalah suatu system fisik, tetapi data dan informasi yang

disimpan didalamnya dapat dipandang sebagai suatu system konseptual. Data dan

informasi mewakili satu atau lebih system fisik. System fisik penting karena

keberadaannya, sedangkan system konseptual penting karena penggambarannya atas

system fisik.

2.5.2 Pentingnya Suatu Pandangan Sistem

Suatu pandangan system (system view) melihat operasi bisnis sebagai system

– system yang melekat dalam suatu lingkungan yang lebih luas, ini adalah suatu cara

pandang yang abstrak, tetapi bernilai potensial bagai manajer. Pandangan system

antara lain :

1. Menyadari perlunya memiliki tujuan – tujuan yang baik.

2. Menekankan pentingnya kerjasama dari semua bagian dalam organisasi.

3. Mengakui keterkaitan organisasi dengan lingkungannya.

4. Memberikan penilaian yang tinggi pada informasi umpan balik yang

(25)

2.6 Data dan Informasi

Kita sering akali menggabungkan dua kata antra data dan informasi dalam

pengelompokan jenis – jenis sumber daya, padahal keduanya mempunyai makna

yang berbeda.

2.6.1 Apa yang Dimaksud Data

Data terdiri dari fakta – fakta dan angka – angka yang relative tidak berarti

bagi pemakai. (Raymond Mcleod,1995)

Contoh data. Data dapat berupa jumlah jumlah jam kerja tiap pegawai dalam

perusahaan, dan catatan jumlah produk yang dihasilkan, catatan pemasaran produk

dll. Saat ini belum diproses, data – data tersebut sepenuhnya belum menjadi sesuatu

yang penting bagi pemakai.

Tujuan 

Pengendalian 

Input  Proses  Output 

(26)

2.6.2 Informasi

Informasi merupakan salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia di

perusahaan. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain. Unutk itu

perlu kita ketahui makna dari informasi.

Berdasarkan contoh diatas, saat ini data diproses, maka ia dapat diubah

menjadi informasi. Jika jam kerja tiap pekerja dikalikan dengan upah per jam,

hasilnya adalah pendapatan kotor. Jika angka pendapatan kotor tiap pekerja

dijumlahkan, penjumlahan tersebut adalah biaya gaji bagi seluruh perusahaan. Jumlah

biaya gaji dapat menjadi informasi bagi pemilik perusahaan. Maka dapat disimpulkan

bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang telah memiliki arti.

(Raymond Mcleod,1995).

Oleh karena itu dapat dikatakan, “Data seseorang adalah informasi bagi

orang lain’. Angka pendapatan kotor pegawai suatu perusahaan adalah contohnya.

Angka – angka yang terpisah itu merupakan informasi bagi tiap pegawai, tiap angka

menyatakan berapa uang yang mereka dapatkan minggu lalu. Tetapi bagi pemilik

perusahaan, angka tersebut adalah data. Pemilik ingin mengetahui total biaya gaji

perusahaan, dan angka – angka individual (data) harus diproses untuk menghasilkan

jumlah biaya gaji. Perusahaan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah

informasi (information prosesor). Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci

dalam system konseptual. Pengolah informasi dapat menjadi elemen – elemen

(27)

2.7 Manajemen Informasi

Tugas daripada seorang manajer adalah mengelola sumber daya yang ada,

agar dapat digunakan dengan cara yang paling efektif. Jenis – jenis sumber daya

utama tersebut antra lain :

1. Manusia

2. Material

3. Mesin

4. Uang

5. Informasi

Yang mana lima jenis sumber daya yang pertama memiliki wujud, yang ada

secara fisik dan dapat disentuh. Dalam hal ini kita menggunakan istilah sumber daya

fisik untuk menggabarkannya. Jenis sumber daya yang kelima, informasi, memiliki

nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuk wujudnya. Kita menggunakan

istilah sumber daya konseptual atau menggambarkan informasi dari data. Para

manajer menggunakan sumber daya konseptual untuk mengelola sumber daya fisik.

2.7.1 Manajemen Sumber Daya

Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan.

Sangat sering proses penyusunan membutuhkan pengubahan suatu bahan mentah

menjadi yang lebih luas, seperti pelatihan pegawai dan kontruksi suatu bagian mesin

yang khusus. Setelah sumber daya ini disusun, manajer berusaha untuk

(28)

menjaga agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti sumber

daya ini pada saat kritis, sebelum sumber daya tersebut menjadi efisien atau usang.

2.7.2 Bagaimana Informasi Dikelola

Kita dapat melihat dengan mudah bagaimana manajer mengelola sumber

daya fisik, tetapi manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual.

Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian

diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian manajer memastikan bahwa

orang yang layak dalam organisasi menerima informasi tersebut dalam bentuk yang

tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya

menajer membuang informasi yang tidak berguna lagi dan menggantikannya dengan

informasi yang terkini dan akurat. Seluruh aktifitas ini meperoleh infromasi,

menggunakan seefektif mungkin, dan membuang pada saat yang tepat, disebut

Manajemen Informasi.

2.8 Definisi Sistem Informasi Manajemen

”Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannnya menghasilkan

informasi”. ( Jogiyanto, 2003, halaman 33 ).

”Sebuah Sistem Informasi Manajemen, atau SIM adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk

sebuah organisasi ” ( Davis, 1993, halaman XV ).

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir didalam tubuh

(29)

untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa

infromasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapat

informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan

mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan – keputusan strategis

sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing

dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, system informasi yang dimiliki

seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa system

informasi tersebut terlalau banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti

(system terlalu banyak data).

Memahami konsep dasar infomasi adalah sangat penting (vital) daam

mendesain sebuah system informasi yang efektif (effective bussines system).

Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas

adalah tujuan dalam mendesain system baru. Sebuah perusahaan mengadakan

transaksi – transaksi yang harus diola agar bisa menjalankan kegiatan sehari – hari.

Daftar gaji harus disiapkan, penjuaalan dan pembayaran atas perkiraan harus

dibutuhkan, semua ini dan hal – hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan

harus diangap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti standar tertentu.

Komputer bermanfaat untuk tugas – tugas pengolahan data semacam ini,

tetapi sebuah system informasi manajemen melaksanakannya pula tugas – tugas lain

dan lebih dari sekedar system pengolahan data. Adalah system pengolahan informasi

yang menerapkan dan bagi pengambilan keputusan.

System informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan

(30)

penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber – sumber

informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari – hari. Lapisan ketiga terdiri

dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan taktis dan

pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari

sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh

tingkat manajemen.

Definisi sebuah System Informasi Manajemen, istilah yang umum dikenal

orang adalah sebuah system manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan

keputusan dalam sebuah organisasi. System ini menggunakan perangkat keras

(hardwere) dan perangkat lunak (software) computer, prosedur pedoman. Model

manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

2.9 Konsep Dasar Informasi

Terdapat beberapa definisi antara lain :

1. data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya.

2. sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapa menurangi derajat

ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi

yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi

ketidakpastian mengenai jadi tidaknya investasi akan dilakukan.

3. Data organized to help choose some current of future action or nonaction to

(31)

2.9.1 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan

dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir

keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir niai efektifitasnya.

2.9.2 Sistem Manusia / Mesin Berdasarkan Komputer

Pada dasarnya orang dapat membahas Sistem Informasi Manajemen tanpa

computer, tetapi adalah kemampuan computer yang membuat SIM terwujud.

Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya computer dalam sebuah Sistem Informasi

Manajemen, tettapi adalah sejauh mana berbagai proses akan dikomputerkan.

Gagasan suatu system informasi/keputusan berdasarkan computer berarti automatisasi

total. Konsep system manusia/mesin manyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya

dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam

sebagaian terbesar persoalan, manusia dan mesin membentuk sebuah system

gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi

antara computer dan seorang manusia pengolah.

Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan computer berarti bahwa

para perancang harus memilih pengetahuan cukup menenai computer dan

penggunaannya dalam pegolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang

sebuah Sistem Informasi Manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai

(32)

2.9.2.1 Sistem Terpadu Dengan “Data Base”

Sebuah system terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada

integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada

sebuah system pengolahan informasi, “data base” terdiri dari sebuah data yang dapat

dijangkau oleh system. Pada SIM berdasarkan computer. Istilah”data base” biasanya

dipakai khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oleh computer.

Manajemen sebuah “data base”adalah sebuah system perangkat lunak computer yang

disebut sebagai sebuah system manajemen “data base”.

Pengelola Data Base

Analisis Sistem Pemakai

Spesialis Jaringan

Programer Operator Komputer

Gambar 2.3 Komunikasi Rantai Tradisional

Sesuatu penerapan yang memakai sebua item (butir) data akan mengambil

item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua

penerapan. Suatu peremajaan dari seuah item data membatnya sesuai dengan

(33)

Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan system selarah

menyeluruh. Biasanya system dirancang sebagai suatu gabungan beberapa subsistem

dan bukan sebagai sebuah system tunggal. Perencanaan system ini dapat berupa

computer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah jaringan kerja beberapa

computer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan terencana dari berbagai penerapan

yang layak dan efektif.

2.9.2.2 Dukungan Operasi

Kecenderungan daam pengolahan transaksi pada system – system mutahir

adalah menuju pengumpulan data secara “online” dan permintaan informasi (inquiry)

secara online pula. Kemampuan memperolah informasi secara online sangat besar

peranannya dadam mendukung informasi. Ini berarti bahwa setiap petugas yang

berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas sesuai permintaan informasi

seperti posisi terakhir perkiraan seorang pelanggan atau sediaan yang ada untuk jenis

barang tertentu.

2.10 Pemanfaatan Manajemen dan Modal Keputusan

Model – model pembantu keputusan yang dipakai dalam system dapat

berupa model cerdas (intelligence model) untuk menentukan persoalan, model

keputusan (decision model) untuk mengenali dan menganilisis penyelesaian yang

mungkin, dan berbagai model pilihan suatu penyelesaian optimal atau metode pemuas

(34)

diperlukan berbagai ancaman anlitis dan permodelan untuk memenuhi berbagai

situasi yang memerlukan keputusan.

2.11 Keguanaan / Fungsi Sistem Imformasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan oleh system informasi dapat berguna bagi

manajemen. Maka analis system harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan informasi

yang dibutuhkan, yaitu dengan mengetahui kegiatan – kegiatan untuk masing –

masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambil.

Berdasarkan pada pengertian – pengertian diatas, maka terlihat bahwa tujuan

dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adlah supaya organisasi

memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik

yang menyangkut keputusan – keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu system yang menyediakan kepeda pengelola

organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas – tugas

organisasi.

Beberapa kegunaan/fungsi system informasi antara lain adalah seperti terurai

dibawah.

1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi

para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara system informasi.

2. Menjamin tersedianya kualiatas dan keterampilan dalam memanfaatkan

system informasi secara kritis.

(35)

4. Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan akan ketrampilan pendukung system

informasi.

5. Menetepkan investasi yang akan diarahkan pada system informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi – konsekuensi ekonomis dari

system informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

system.

8. Organisasi menggunakan system informasi untuk mengolah transaksi –

transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu

produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek – cek nasabah dan

membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10.Perusahaan menggunakan system informasi untuk mempertahankan

persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang

yang tersedia.

2.12 Para Pemakai

Gagasan untuk menggunakan computer sebagai Sistem Informasi Manajemen

(SIM), merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa para manajer

memerlukan informasi untuk pemecah masalah. Ketika perusahaan – perusahaan

menjangkau konsep SIM. Mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang

(36)

Tetapi bukan hanya manajer yang memperoleh manfaat dari SIM.

Non-manajer dan staf ahli juga menggunakan output-nya. Para pemakai terkadang juga

dari luar perusahaan. Para pelanggan menerima faktur dan laporan, para pemegang

saham, menerima cek deviden, pemerintah menerima laporan pajak, dan masih

banyak lagi. Jadi istilah SIM sebenarnya tidak memberikan gambaran menyeluruh.

SIM bukanlah suatu untuk memproduksi informasi manajemen, melainkan pemecah

masalah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa para pengguna SIM antara lain :

1. Manajer

2. Non-manajer

3. Orang – orang dan organisasi – organisasi dalam lingkungan perusahaan.

2.13 Perencanaan Strategis

Menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi dari manajemen antara lain :

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan, dan pengendalian.

Fungsi – fungsi ini dilaksanakan dalam urutan yang telah ditentukan, dengan sebagai

dasar semua aktivitas selanjutnya.

Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan startegis

karena mengidentifikasi tujuan – tujuan yang akan memberi perusahaan posisi yang

paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi – strategi

untuk mencapai tujuan tersebut. Pentingnya perencanaan strategis pada menajemen

tingkat atas merupakan alasan Robert Antony menamakan tingkat itu tingkat

(37)

dalam suatu komite eksekutif inilah yang pasti akan memikul tanggung jawab

perencanaan strategis.

2.14 Perencanaan Strategis Fungsional

Suatu pendekatan bagi perencanaan strategi fungsional adalah bahwa tiap

bidang menetapkan rencananya sendiri terlepas dari yang lain.

Namun, pendekatan ini tidak menjamin bahwa bidang – bidang tersebut akan

bekerja sama sebagai rangkaian subsistem yang terpadu. Gambar 2.3 dibawah ini

menunjukkan bagaimana semua bidang fungsional harus bekerjasama dalam proses

perencanaan strategi mereka. Panah – panah tersebut menggambarkan arus informasi

dan pengaruh. (Sistem Informasi Manajemen;Raymond MacLeod,hal 39)

Gambar 2.4 Kumpulan Strategi Informasi

(38)

2.14.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi

Ketika jasa informasi mulai mengembangkan rencana – rencana strategis,

pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut sepenuhnya pada

tujuan strategis perusahaan, yang diistilahkan dengan kumpulan strategi organisasi

(organizational strategi set). Langkah kedua, yang terpisah adalah rencana jasa

informasi yang dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan. Rencanan jasa informasi

itu disebut kumpulan strategi SIM (MIS strategi set), dan terdiri dari sejumlah

tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini, yang dinamakan transformasi

kumpulan strategi (strategi set transformation). Digambarkan dalam Gambar 2.5

(system informasi manajemen;Raymod MacLeod,hal 41).

(39)

Tidak semua orang yang ikut dalam UEC (End User Computing) memiliki

tingkat pengetahuan yang sama tentang computer. Para pemakai golongan

kemampuan computer mereka.

a. Pemakai Akhir Tingkat Menu. Sebagian pemakai akhir tidak mampu

menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi

dengan perangkat lunak jadi (prewritten software) dengan menggunakan

menu – menu seperti yang ditampilkan dalam perangkat lunak berbasis

windows.

b. Pemakai Akhir Tingkat Perintah. Sebagai pemakai akhir memiliki

kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih sekedar memilih

menu. Para pemakai akhir ini dapat menggunakan bahasa perintah dari

perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data.

Contoh : pemakai Microsoft Exel dapat menggunakan perintah – perintah

khusus untuk menyelesaikan proses yang tidak mungkin dilakukan oleh

penggunaan menu.

c. Pemakai Akhir Tingkat Programer. Sebagai pemakai akhir dapat

menggunakan bahasa – bahasa pemograman seperti BASIC dan C++, dan

mereka dapat mengembangkan progam – program yang disesuaikan dengan

kebutuhan mereka sendiri.

d. Personil Pendukung Fumhsional. Di sejumlah perusahaan para spesialis

informasi adalah anggota dari unit – unit fungsional, bukannya unit jasa

informasi. Para personil pendukung fungsional ini adalah spesialis informasi

(40)

tertentu dan melaporkan fungsional mereka (Sistem Informasi

Manajemen;Raymod Macleod,hal 43).

2.15 Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi

Memandang informasi suatu sumber daya bukanlah hal yang baru. Yang

terjadi pada decade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumber daya informasi jauh

melampoi informasi itu sendiri. Manajemen sumber daya informasi (Information

Resoueces Management), atau IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer

pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi,

memperoleh, dan mengeloala sumber daya informasi yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan pemakai.

2.15.1 Elemen – Elemen IRM (Information Resources Management) yang Diperlukan

a. Kesadaran bahwa kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi

yang unggul. Pada eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat

dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai

keunggulan atas pesaingnya dengan mengelola arus informasi.

b. Kesadaran atas jasa informasi adalah suatu bidang fungsional utama.

Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya

dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keuangan dan pemasaran.

c. Kesadaran bahwa CIO (Chief Information Officer) adalah eksekutif puncak.

(41)

yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan. Bukan hanya operasi jasa

informasi saja. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan dengan

menyertakan CIO dalam komite eksekutif.

d. Perhatian sumber daya informasi perusahaan ketika membuat perencanaan

strategis. Ketika para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis

perusahaan, mereka memperhatikan sumber daya informasi yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.

e. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat rencana

formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber

daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa

informasi.

f. Strategi untuk mendorong dan mengelola end user computing. Rencana

strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya

informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap mempertahankan

pengendalian atas sumber daya tersebut.

2.15.2 Model IRM

Kondisi – kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah tetapi bekerja

sama secara terkoordinasi. Seperti digambarkan dalam gambar dibawah. Alenia –

alenia bernomor dibawah ini menjelaskan nomor – nomor pada model tersebut.

(42)

Gambar 2.6 Contoh IRM secara umum 2.16 E-Commerce Perusahaan

E-commerce merupakan suatu cara yang dapat mengakomodir alur informasi

pemasaran secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas Internet

dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“.

E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas

biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Proses dari

perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu :

1. Merencanakan proyek – proyek sistem, terdiri dari :

a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan.

b. Mengidentifikasi proyek – proyek sistem.

(43)

c. Menetapkan sasaran proyek – proyek sistem.

d. Menetapkan kendala proyek – proyek sistem.

e. Menentukan proyek – proyek sistem prioritas.

f. Membuat laporan perencanaan sistem.

g. Meminta persetujuan manajemen.

2. Mempersiapkan proyek – proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari :

a. Menunjuk team analis.

b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem.

3. Mendefinisikan proyek – proyek sistem dikembangkan, terdiri dari :

a. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem.

b. Melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan penelitian pendahuluan

yang bertujuan :

- Memahami operasi dari sistem yang lama.

- Menentukan kebutuhan – kebutuhan pemakai sistem secara garis besar

untuk dapat mencapai sasaran sistem.

- Menentukan permasalahan – permasalahan yang terjadi sehingga sistem

yang lama belum dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

4. Menilai kelayakan proyek sistem, yaitu melalui faktor kelayakan, yaitu suatu

sistem harus layak dan memenuhi kriteria berikut :

- Kelayakan teknik (TechnicalFeasibility) menunjukkan apakah sistem yang

diusulakan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan

(44)

- Kelayakan ekonomi (Economic Feasibility) menunjukkan apakah dana

yang memadai tersedia untuk mendukung biaya tafsiran dari sistem yang

diusulkan.

- Kelayakan hukum (Legal Feasibility) menunjukkan apakah ada konflik

antara sistem yang sedang dipertimbangkan dan kemampuan organisasi

untuk menunaikan kewajiban.

- Kelayakan operasional (Operational Feasibility) menunjukkan apakah

prosedur dan ketrampilan personil yang ada cukup untuk mengoperasikan

sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan ketrampilan tambahan

akan diperlukan.

- Kelayakan jadwal (Schedule Feasibility) berarti bahwa sistem.

- Yang diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang diterima.

5. Membuat usulan proyek sistem.

6. Meminta persetujuan manajemen.

2.17 Analisis Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu

perusahaan, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk memperoleh

gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang

berjalan.

Analisis sistem (system analisis) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh

(45)

mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang

diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Dalam menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan

adalah :

1. Mengidentifikasi masalah (identify)

Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis

sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan

untuk dipecahkan. Menentukan titik keputusan dimana letak penyebab

masalahnya dapat lebih terarah.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada (understand)

Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari secara

terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang

diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian. Analis sistem perlu

mempelajari apa dan bagaimana operasi sistem yang ada sebelum mencoba

menganalisis permasalahan, kelemahan dan kelebihan sistem tersebut.

3. Menganalisis sistem (analize)

Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang

berjalan, kemudian melakukan analis sistem secara keseluruhan serta

permasalahan yang terjadi untuk menentukan jawaban apa penyebab

sebenarnya dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab

pertanyaan seperti : apa yang dikerjakan, bagaimana mengerjakannya, siapa

(46)

Untuk menganalisis kelemahan sistem dapat dilakukan dengan

menjawab beberapa pertanyaan seperti : mengapa dikerjakan, perlukah

dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik.

4. Laporan hasil analisis (report)

Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan

keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem,

sehingga memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai

dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya.

2.18 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini akan dirancang suatu sistem dalam suatu

bagan yang menunjukkan prosedur – prosedur dari sistem tersebut. Alat yang

digunakan untuk merancang sistem ada bermacam – macam, diataranya adalah DFD

(Data Flow Diagram) dan bagan alir (Flow Chart).

2.18.1 Konsep Dasar DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah alat pembuat model yang memungkinkan

profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual

maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart atau

diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. DFD ini adalah salah

satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi – fungsi

(47)

digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak

dari pemasukan data hingga keluaran.

Untuk memudahkan pembaca DFD, maka DFD disusun berdasarkan

tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu :

a. Diagram Konteks (Level 0)

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

mengambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram

konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam

suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks

adalah hubungan antar terminator dan data store.

b. Diagram Zero (Level 1)

Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Konteks dan

Diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal ini yang

digambarkan dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta

hubungan Entity, Proses, alur data dan data store.

c. Diagram Detail (Primitif)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero

yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Data Flow Diagram (DFD)

memiliki empat komponen, yaitu :

1. Terminator atau External Entity atau Kesatuan Luar.

Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan

sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di

(48)

lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan

input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan

nama entitas (eksternal), sumber atau tujuan (source and sink). Terminator

dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem diluar sistem yang

berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan.

Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang Terminator :

1. Terminator merupakan bagian dari lingkungan luar sistem. Alur data

yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem

menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.

2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi

atau prosedur yang berkaitan dengan Terminator.

3. Hubungan yang ada antar Terminator yang satu dengan yang lain tidak

dapat digambarkan pada DFD.

2. Proses

Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi.

Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang

mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa

komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih

menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi

panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk

meerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan dilaksanakan.

(49)

a. Identifikasi Proses

Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan

ditulis pada bagian simbol proses.

b. Nama Proses

Menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses

harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya.

Nama proses diletakkan dibawah Identifikasi Proses.

Gambar 2.7 Contoh simbol proses

3. Data Store (Penyimpanan Data)

Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store

disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada salah satu

ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store

menunjukkan nama dari filenya.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan – penyimpanan seperti

file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi,

contohnya : file pita magnetik, file disket dan file hard disk. Data Store juga berkaitan 1

RUANG

TRANSAKSI TRANSAKSIRUANG

(50)

dengan penyimpanan data. Apabila dalam DFD Data Store kita gambarkan lebih satu

atau terdapat duplikasinya maka Data Store tersebut dapat kita identifikasi dengan

tanda garis vertikal( ) atau tanda asterik (*). Seperti Gambar 2.8

Gambar 2.8 Contoh Duplikasi Data Store

Semua Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen

proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan Data

Store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

a. Alur data dari store yang berarti sebagai pembacaan pengaksesan data untuk

suatu proses.

b. Alur data ke proses berarti pengudatean data seperti menambah data,

menghapus ataupun mengubah.

4. Alur Data (Data Flow)

Suatu data flow atau alur data dapat dipresentasikan dengan anak panah yang

menunjukkan arah menuju ked an keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan

untuk menerangkan perpindahan data atau satu paket data atau informasi dari suatu

bagian system ke bagian lainnya. Alur data dapat disimbolkan dengan panah.

(51)

Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh professional

system dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real dan

macam – macam informasi yang berkaitan dengan computer.

Ada beberapa konsep yang harus diperhatikan dalam penggambaran alur data,

yaitu :

a. Konsep Paket Data (Packets Of Data)

Bila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber data yang sama ke tujuan

yang sama dan mempunyai dan harus dianggap sebagai satu alur data itu mengalir

bersama – sama sebagai satu paket. Seperti Gambar 2.9

Gambar 2.9 Contoh Konsep Paket Data

b. Konsep alur data menyebar (Diverging Data Flow)

Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang berasal

dari sumber yang sama menuju tujuan yang berbeda, atau paket data yang kompleks

dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang berbeda atau alur

data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda yang akan dikirim ke

tujuan yang berbeda. Konsep alur data ini dapat dilihat pada Gambar 2.10

PENYEWA CEK DATA

PENYEWA DATA

(52)

Gambar 2.10 Contoh Konsep Alur Data Menyebar

c. Konsep alur data mengumpul

Beberapa alur data yang berbeda sumbernya bergabung bersama – sama

menuju ke tujuan yang sama seperti Gambar 2.11

Gambar 2.11 Contoh Konsep Alur Data Mengumpul

Syarat – syarat pembuatan DFD adalah :

- Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.

- Pemberian nomor pada proses DFD.

- Penggambaran DFD yang seindah mungkin.

(53)

- Penghindaran pembentukan DFD yang rumit.

- Memastikan DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.

2.18.2 Bagan Alir (FlowChart)

Bagan Alir (FlowChart) adalah bagan (Chart) yang menunjukkan alir (Flow)

didalam program atau prosedur system secara logika. Bagan Alir digunakan terutama

untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analisis system ata

pemrograman dapat mengikuti pedoman – pedoman sebagai berikut :

a. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagaian kiri

dari suatu halaman.

b. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

c. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan

berakhirnya.

d. Masing – masing kegiatan didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata

yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya :

- “persiapan” dokumen

- “hitung” gaji

e. Masing – masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang

semestinya.

f. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus

ditunjukkan dengan jelas menggunakan symbol penghubung.

(54)

Ada lima macam bagan alir, yaitu sebagai berikut :

1. Bagan alir system (system flowchart).

2. Bagan alir dokumen (document flowchart).

3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).

4. Bagan alir program (program flowchart).

5. Bagan alir proses (process flowchart).

2.18.2.1 Bagan Alir Sistem

Bagan alir system (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari system. Bagan ini menjelaskan urut – urutan

dari prosedur – prosedur yang ada di dalam system.

Bagan alir system menunjukkan apa yang dikerjakan di system. Bagan alir

system digambar dengan menggunakan simbol – simbol berikut.

 Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik

atau computer.

 Simbol kegiatan manual

(55)

 Simbol simpanan offline

File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical).

File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical).

File non-komputer yang diarsip urut tunggal (chronological).

 Simbol kartu plong

Menunjukkan input atau output yang menggunakan kartu plong (punched

card).

 Simbol proses

(56)

 Simbol operasi luar

Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi computer.

 Simbol pengurutan offline

Menunjukkan proses pengurutan data di luar proses computer.

 Simbol pita magnetik

Menunjukkan input atau output menggunakan pita magnetic.

 Simbol hard disk

Menunjukkan input atau output menggunakan hard disk.

 Simbol diskette

(57)

 Simbol drum magnetic

Menunjukkan input atau output menggunakan drum magnetik.

 Simbol kertas berlubang

Menunjukkan input atau output menggunakan pita kertas berlubang.

 Simbol keyboard

Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard.

 Simbol display

Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor.

(58)

2.18.2.2 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (dokumen flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (from flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

menunjukkan arus dari laporan dan formulir tembusan – tembusannya.

Bagan alir dokumen ini memakai symbol – symbol yang sama dengan yang

digunakan di dalam bagan alir system.

2.18.2.3 Bagan Alir Skematik

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip

dengan bagan alir system, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam system.

Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan symbol – symbol

bagan alir system, juga menggunakan gambar – gambar computer dan peralatan

lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar – gambar ini adalah untuk

memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan symbol – symbol

bagan alir.

Penggunaan gambar – gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit

dan lama menggambarnya.

2.18.2.4 Bagan Alir Program

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang menjelaskan

secara rinci langkah – langkah dari proses program. Bagan alir program dibuat dari

(59)

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika

program (program logic flowchart) dan bagan alir program computer terinci (detailed

computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk

menggambarkan tiap – tiap langkah di dalam program computer secara logika. Bagan

alir logika program ini dipersiapkan oleh analis system. Bagan alir program komputer

terinci digunakan untuk menggambarkan instruksi – instruksi program computer

secara terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemogram.

2.18.2.5 Bagan Alir Proses

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak

digunakan di Teknik Industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analisis system untuk

menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses menggunakan lima

symbol tersendiri.

Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang

digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang satu

dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan.

2.19 Pengertian Data Base

Basis data (Data base) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan

kembali dengan cepat dan mudah. Dapat juga dikatakan bahwa sebuah data base

adalah kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

(60)

Untuk dapat merancang data base yang digunakan secara optimal kita harus

memperlihatkan konsistensi dan integrasi data. Kesulitan utama dalam merancang

data base yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang akan dating.

2.19.1 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan (network)

yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara abstrak. Tujuan

utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan struktur objek data

(entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek tersebut. ERD berguna bagi

professional system, karena ERD memperlihatkan hubungan antara data store pada

DFD.

2.19.2 Komponen Entity Relationship Diagram

Komponen utama ERD terdiri dari :

1. Entitas atau objek data (entity)

Adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata dengan

keberadaan yang bebas baik secara fisik maupun abstrak (konsep),

mempunyai karakteristik tertentu, dimana informasi yang berkaitan

dengannya dikumpulkan. Tipe entitas adalah sekumpulan entitas yang

menggunakan sifat dan karakteristik yang sama, sedangkan instance

entitas adalah satu kejadian tunggal dari tipe entitas. Symbol yang

digunakan adalah empat persegi panjang serta pemberian nama biasanya

(61)

Gambar 2.13 Contoh Simbol Entitas

2. Relasi (relationship)

Adalah hubungan yang terjadi antara instance dari satu atau lebih

tipe entitas. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik kecuali yang

mewarnai dari hubungan entitas tersebut. Relationship set adalah

kumpulan relationship yang sejenis. Symbol yang digunakan adalah

bentuk wajik dan pemberian nama biasanya dengan menggunakan kata

kerja, seperti terlihat pada Gambar 2.14

Gambar 2.14 Contoh Simbol Relationship

3. Atribut

Adalah sifat dan karakteristik suatu entitas yang menyediakan

penjelasan detail tentang entitas tersebut. Nilai atribut (attribute value)

adalah suatu data actual atau informasi yang disimpan pada suatu atribut

didalam suatu entitas atau relationship. Terdapat dua jenis atribut, yaitu

identifier (key) yang digunakan untuk menentukan suatu entitas secara PENYEWA 

(62)

1  1 

unik, dan descriptor (nonkey attribute) yang digunakan untuk

menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak unik.

Bukan hanya entitas yang memiliki atribut tapi relationship juga

dapat memilikinya. Symbol yang digunakan adalah bentuk oval, seperti

terlihat pada Gambar 2.15

Gambar 2.15 Simbol Atribut

2.19.3 Kardinalitas Dalam Relationship

Cardinality Ratio menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entitas

dengan entitas lainnya. Terdapat tiga jenis Cardinality Ratio, yaitu :

1.1: 1 (one the one)

Entity hanya boleh berhubungan dengan satu entity kedua dan sebaliknya.

Contoh : satu pegawai memiliki satu jabatan Gambar 2.16

Gambar 2.16 Relasi 1 : 1 NAMA 

(63)

1  N 

M  N 

2. 1 : M (one to many) atau M : 1 (many to one)

Entity pertama boleh berhubungan dengan entity kedua, tetapi entity kedua hanya

boleh berhubungan dengan satu entity atau sebaliknya.

Contoh : satu pegawai memiliki banyak proyek Gambar 2.17

Gambar 2.17 Relasi 1 : M

3. M : N (many to many)

Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan entity kedua dan sebaliknya.

Contoh : banyak pembeli membeli banyak barang Gambar 2.18

Gambar 2.18 Relasi M : N

2.19.4 Derajat (tingkat) Relationship

Derajat relationship menyatakan jumlah entitas yang berpartisipasi dalam

suatu Relationship. Terdapat tiga macam derajat dari relationship, yaitu :

1. Unary Degree (tingkat satu)

Pegawai  Memiliki  Proyek 

(64)

Merupakan suatu Relationship dihubungkan dengan satu entity,

penghubungnya ada 2. Relationship ini sering disebut juga Relationship

Rekursif.

Contoh :

Gambar 2.19 Unary Degree

2. Binary Degree (derajat dua)

Merupakan suatu Relationship yang menghubungkan dua entity

yang berbeda. Relationship ini paling umum digunakan dalam pembuatan

model data.

Contoh :

Gambar 2.20 Binary Degree

3. Ternary Degree (derajat tiga)

Merupakan sati Relationship menghubungkan tiga entity yang

berbeda satu sama lain.

Pegawai  Lapor 

(65)

Contoh :

Gambar 2.21 Ternary Degree

2.20 Normalisasi

Suatu file yang terdiri dari beebrapa grup elemen yang berulang perlu

diorganisirkan kembali. Proses untuk mengorganisirkan file untuk menghilangkan

grup elemen yang berulang sehingga diperoleh bentuk normal (nilai atribut sudah

otomic/tunggal/tidak ganda) disebut normalisasi.

Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data kedalam

bentuk tabel yang menyatakan relasi, sehingga terwujud suatu Pegawai Kerja

Departemen Pegawai Kerja Proyek Kota bentuk yang memudahkan adanya

perubahan dengan dampak sekecil apapun.

2.20.1 Bentuk Normalisasi

Bentuk dan tahapan dalam proses normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak

ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak

Pegawai  Beli  Barang

(66)

lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan

kedatangannya.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk

dalam flat file (file data), data dibentuk satu record demi record dan nilai

filenya berupa anatomic value atau tunggal. Tidak ada set atribut yang

berulang – ulang atau atribut bernilai ganda (multivalue). Tiap filenya

hanya mengandung satu pengertian, bukan merupakan kumpulan data

yang mempunyai arti mendua, hanya satu arti saja dan juga bukanlah

pecahan dari beberapa kata sehingga artinya lain.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah

memenuhi criteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah

bergantung secara fungsional pada kunci utama atau primary key,

sehingga untuk membentuk normal kedua haruslah sudah dibentuk kunci

field. Kunci field harus unit dan dapat mewakiliki atribut lain yang

menjadi anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi harus sudah

termasuk dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer

tidak punya hubungan transitif. Dengan kata lain, setiap atribut yang

bukan kunci haruslah bergantung pada primary key dan pada primary key

Gambar

Gambar 2.3 Komunikasi Rantai Tradisional
Gambar 2.4 Kumpulan Strategi Informasi
Gambar 2.8 Contoh Duplikasi Data Store
Gambar 2.12 Simbol-simbol di Bagan Alir Sistem
+7

Referensi

Dokumen terkait

web yang diintegrasikan dengan tampilan berbasis web untuk menyediakan informasi dan pemesanan secara cepat sehingga pelanggan yang ingin mengetahui ketersediaan

Kesimpulan yang diperoleh dari pembangunan aplikasi sistem informasi pengiriman barang berbasis web di PT.INTI divisi sistem teknologi dan infomasi dapat dilihat

Sistem informasi penjualan berbasis web yang dikembangkan mempermudah melakukan pemesanan barang oleh pelanggan. Sistem informasi penjualan berbasis web yang dibangun

web yang diintegrasikan dengan tampilan berbasis web untuk menyediakan informasi dan pemesanan secara cepat sehingga pelanggan yang ingin mengetahui ketersediaan

Sistem yang berjalan seperti informasi pada halaman web pemesanan ulos meliputi informasi harga dan stok ulos pada tampilan web, informasi pemesanan ulos yang akan digunakan

Sistem Informasi Penjualan Tikus Putih Berbasis Web ini dikembangkan agar dapat memberikan kemudahan dalam kegiatan pemesanan barang oleh calon pembeli dan

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh UD Makmur Jaya dan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Eric Tri Jatmika dan Rumanta, maka penulis membangun suatu

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA UD.. GEGE