• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Berbasis E-Commerce Di CV. SIT Centre Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Berbasis E-Commerce Di CV. SIT Centre Surabaya."

Copied!
173
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Disusun oleh :

FARIDZ KURNIAWAN

NPM : 0332015015

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

(2)
(3)

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rachmat,

taufiq, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang

berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Manajemen pemasaran berbasis e-commerce di

CV. SITC Centre Surabaya”.

Adapun Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar

Sarjana Teknik di jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Laporan ini dapat terselesaikan karena tidak lepas dari bimbingan pengarahan,

petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak yang membantu dalam penyusunannya. Oleh

karena itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan terima kasih yang tak terhingga

kepada :

1. Bapak Dr.Ir Teguh Soedarto,MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Bapak Ir. Sutiyono,MT, sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN

“Veteran” Jawa Timur.

3. Bapak Ir. M. Tutuk Safirin, MT, sebagai Ketua Jurusan Teknik Manajemen

Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.

4. Ibu Ir. Yustina Ngatilah,MT, selaku dosen pembimbing utama Tugas Akhir,

terima kasih atas bimbingan dan dukungan yang diberikan.

5. Semua staff dan karyawan di CV. SIT CENTRE Surabaya terima kasih atas

(4)

7. Teman-teman sekaligus sahabat, anak-anak kos C116 yang banyak membantu

dalam pengerjaan Tugas akhir ini

8. Rinji no hyogen my ichuunoonna Fierza Ferhat yang selama ini selalu

memberikan motivasi dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.

9. Semua pihak yang turut serta membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,

baik isi maupun penyajian. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan

penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

yang berkepentingan dan semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuan kepada penulis, Amin.

Surabaya, Mei 2010

(5)

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

ABSTRAKSI ... xii

BAB I : PENDAHULUAN...1

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. Perumusan Masalah ...3

1.3. Batasan Masalah ...3

1.4. Asumsi-asumsi ...3

1.5. Tujuan Penelitian ...4

1.6. Manfaat Penelitian ...4

1.7. Sistematika Penelitian ...5

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...7

2.1. Pengertian Sistem...7

2.1.1 Sistem Fisik dan Sistem Konseptual...7

2.1.2 Pentingnya Suatu Pandangan Sistem ...7

2.2. Data dan Informasi...8

2.2.1 Apa Yang Dimaksud Data ...8

(6)

2.4.2 Bagaimana Informasi Dikelola ...11

2.5 Definisi Informasi Manajemen...11

2.6 Konsep Dasar Informasi ...13

2.6.1 Nilai Informasi...14

2.6.2 Sistem Manusia/Mesin BerdasarkanKomputer ...14

2.6.2.1 Sistem Terpadu Dengan “Data Base” ...15

2.6.2.2 Dukungan Operasi...16

2.7 Pemanfaatan Manajemen dan Modal Keputusan ...16

2.8 Kegunaan/Fungsi SistemInformasi Manajemen Pemasaran...17

2.9 Para Pemakai ...18

2.9.1 Komponen Pembangun SIM ...19

2.10 Perencanaan Strategis ...23

2.11 Perencanaan Strategis Fungsional...24

2.11.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi ...25

2.12 Konsep Manajemen Sumber Daya Inforasi ...27

2.12.1 Elemen-Elemen IRM (Information Resources Management) Yang Diperlukan ...27

2.12.2 Model IRM ...28

2.13 E-Commerce Perusahaan ...29

2.14 Analisa Sistem ...32

(7)

2.15.2.1 Bagan Alir Sistem ...41

2.15.2.2 Bagan Alir Dokumen ...44

2.15.2.3 Bagan Alir Skematik ...45

2.15.2.4 Bagan Alir Program...45

2.15.2.5 Bagan Alir Proses ...46

2.16 Pengertian Data Base ...46

2.16.1 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram ...47

2.16.2 Komponen Entity Relationship Diagram ...47

2.16.3 Kardinalitas Dalam Relationship ...49

2.16.4 Derajat (Tingkat) Dalam Relationship ...50

2.17 Normalisasi ...52

2.17.1 Bentuk Normalisasi ...52

2.18 Sejarah Singkat E-Commerce ...53

2.19 Struktur Aplikasi MySQL ...55

2.19.1 Keuntungan MySQL ...56

2.20 PHP (Personal Home Page Tools) ...56

2.20.1 Web Server ...57

2.21 Common Gateway Interface (CGI)...58

(8)

3.2. Identifikasi Variabel...61

3.3. Metode Pengumpulan Data...64

3.4. Metode Pengolahan Data ...64

3.5. Metode Analisis Data...64

3.6. Langkah – Langkah Pemecahan Masalah(Flow Chart) ...65

3.7. Penjelasa Flow Chart ...66

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN...71

4.1 Analisa Sistem ...71

4.1.1 Sistem dan Prosedur Pemasaran ...71

4.1.2 Sistem Prosedur Pemasaran ... 72

4.1.3 Indentifikasi Masalah ...72

4.1.4 Bagian/Perusahaan Sebagai Entity Utama Beserta Funsinya...73

4.1.5 Menganalisa Sistem ...76

4.1.6 Analisa Kebutuhan Informasi ...77

4.2 Perancangan Sistem ...78

4.2.1 Desain Sistem ...78

4.2.2 Diagram ArusData/Data Flow Diagram ...78

4.2.3 Context Diagram ...78

4.2.4 DFD Level 0 ...80

(9)

4.2.8 DFD Level 2 Proses Order ...84

4.2.9 DFD Level 2 Proses Sign-in Sistem ...85

4.2.10 DFD Level 2Proses Produk Function ...86

4.2.11 Entity Relationship Diagram (ERD) ...86

4.2.12 Calon Potensial Pengguna Sistem dan Kebutuhannya ...88

4.2.13 Desain Data Base ...90

4.3 Pembuatan Aplikasi Program ...95

4.3.1 Desain Alur Program ...95

4.3.1.1 Desain Alur Program Website User ...95

4.3.2 Desain Interface ...96

4.3.3 Desain Output ...102

4.4 Uji Validasi Program ...103

4.5 Uji Verifikasi Program ...103

4.6 Implementasi Program ...104

4.7 Pembahasan ...104

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN...107

5.1 Kesimpulan ...107

(10)

Gambar 2.1 Pandangan Sistem ...8

Gambar 2.2 Komunikasi Rantai Tradisional...15

Gambar 2.3 Kumpulan Strategi ...24

Gambar 2.4 Transformasi Kumpulan Strategi...25

Gambar 2.5 Contoh IRM Secara Umum...29

Gambar 2.6 Contoh Simbol Proses...36

Gambar 2.7 Contoh Duplikasi Data Store...37

Gambar 2.8 Contoh Konsep Paket ...38

Gambar 2.9 Conoh Konsep Alur Data Menyebar...39

Gambar 2.10 Contoh Konsep Alur Data Mengumpul...39

Gambar 2.11 Simbol-Simbol di Bagan Alur Sistem...44

Gambar 2.12 Contoh Simbol Entitas...47

Gambar 2.13 Contoh Simbol Relationship...48

Gambar 2.14 Simbol Atribut...49

Gambar 2.15 Relasi 1 : 1...49

Gambar 2.16 Relasi 1 : M...49

Gambar 2.17 Relasi M : N...50

Gambar 2.18 Unary degree...50

Gambar 2.19 Binary degree...51

Gambar 2.20 Ternary degree...51

(11)

Gambar 4.2 Context Diagram...79

Gambar 4.3 DFD Fisik level 0...80

Gambar 4.4 DFD fisik level 1...81

Gambar 4.5 DFD fisik level 2 proses search ...82

Gambar 4.6 DFD fisik level 2 proses member maintain ...83

Gambar 4.7 DFD fisik level 2 proes order...84

Gambar 4.8 DFD fisik level 2 proses sign-in sistem ...85

Gambar 4.9 DFD fisik proses produk function...86

Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ...87

Gambar 4.11 Alur program website ...95

Gambar 4.12 Desain halaman index web...96

Gambar 4.13 halaman home ...97

Gambar 4.14 halaman categories...98

Gambar 4.15 Desain halaman add product ………...99

Gambar 4.16 Desain halaman catalog shopping...100

Gambar 4.17 Desain halaman create account ...101

(12)

Tabel 4.1 Tabel identifikasi masalah ...76

Tabel 4.2 Tabel analisa kebutuhan informasi ...77

Tabel 4.3 Tabel akses menu user ...88

Tabel 4.4 Tabel membership...90

Tabel 4.5 Tabel produk ...91

Tabel 4.6 Tabel categori...92

Tabel 4.7 Tabel customers ...92

Tabel 4.8 Tabel customers info...92

Tabel 4.9 Tabel order ...93

Tabel 4.10 Tabel CC ...94

(13)
(14)

yang ada dapat diakses dengan cepat tanpa di batasi ruang dan waktu. Hal ini tidak

lepas dari peran web sebagai sumber informasi di internet. Informasi apa saja dapat

dicari melalui internet, termasuk informasi tentang properti. Banyak perusahaan

properti berlomba-lomba mempromosikan tempat hunian, tempat usaha, tempat

pergudangan baru dan lain sebagainya di internet sebagai sarana promosi. Hal ini dapat

dilihat dengan begitu banyaknya promosi ketika seseorang terhubung dengan internet.

CV. Surya IT Centre (SITC) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi furniture khususnya yang berbahan bahan baku dasar pelepah pisang dan enceng gondok. Adapun permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan Bagaimana membuat suatu sistem pemasaran berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan furniture yang dipasarkan oleh CV. SITC”.

Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk membuat suatu sistem informasi pemasaran berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan furniture yang dipasarkan oleh CV. SITC. Dan metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah metode sistem informasi manajemen. Sedangkan untuk perancangan menggunakan DFD dan ERD, yang nantinya hasil dari rancangan system tersebut, menjadi acuan dalam membuat aplikasi system informasi dengan menggunakan program MySQL dan oscommerce untuk pembuatan web e-commerce.

Hasil penelitian dari sistem yang selama ini masih secara manual pemasaran produk yang diakukan oleh perusahaan. Dengan adanya sistem informasi pemasaran e-commerce, maka informasi yang di butuhkan dapat diterima dengan cepat, tepat dan akurat. Hasil dari perancangan sistem informasi berupa sistem untuk melakukan transaksi secara online dan slip pembelian produk untuk mengetahui atau memberikan bukti bahwa konsumen membeli suatu produk furniture.

(15)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi internet mengalami kemajuan pesat, dan informasi yang ada dapat diakses dengan cepat tanpa di batasi ruang dan waktu.

Hal ini tidak lepas dari peran web sebagai sumber informasi di internet. Informasi apa saja dapat dicari melalui internet, termasuk informasi tentang properti.

Banyak perusahaan properti berlomba-lomba mempromosikan tempat hunian, tempat usaha, tempat pergudangan baru dan lain sebagainya di internet sebagai sarana promosi. Hal ini dapat dilihat dengan begitu banyaknya promosi ketika

seseorang terhubung dengan internet.

CV. Surya IT Centre (SITC) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi furniture khususnya yang berbahan bahan baku dasar

pelepah pisang dan enceng gondok. Dengan produk unggulannya adalah kursi dan

meja dengan bahan pelepah pisang. Pada mulanya perusahaan ini berbentuk home

industry dengan target marketnya untuk kalangan sendiri khususnya daerah

Gresik. Namun sekarang telah berkembang hingga mencakup daerah Jawa dan

Bali,

Banyak konsumen baru mengalami kesulitan untuk mengetahui detail

produk properti yang ditawarkan oleh perusahaan dimana untuk mendapatkan

sebuah brosur properti yang diinginkan, konsumen harus menelpon dan

menunggu beberapa hari bahkan terkadang konsumen harus datang sendiri ke CV.

(16)

SITC karena adanya keterbatasan tenaga kurir. Cara seperti ini tentunya sangat

tidak efektif dan efisien bagi konsumen yang berasal dari luar kota atau

kediamannya jauh dari lokasi perusahaan. Selain itu, informasi yang diperoleh

dengan telepon sangatlah terbatas.

Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu ”Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pemasaran” agar dapat menata manajemen pemasaran dengan baik serta menyederhanakan dan mempermudah pengaturan. Hal ini dapat dicapai dengan sebuah sistem pemasaran baru berbasis web yang

dapat mendukung pengenalan produk propertinya kepada masyarakat di seluruh

nusantara maupun luar negeri. E-commerce merupakan suatu cara yang dapat

mengakomodir alur informasi pemasaran secara online atau direct selling yang

memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading

(perdagangan).

Dengan adanya sistem informasi manajemen pemasaran yang berbasis

E-commerce maka aliran data dan promosi perusahaan dapat diakses dari manapun

dan kapanpun, memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan lebih baik

serta mampu menurunkan biaya atas kebutuhan penyampaian dan penyebaran

(17)

I.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan

pada CV. SIT CENTRE, yaitu : “Bagaimana membuat suatu sistem pemasaran

berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan furniture yang dipasarkan oleh CV. SITC”.

I.3. Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih terarah, maka perlu

adanya pembatasan pada pembahasan Sistem Informasi Manajemen Pemasaran,

yang antara lain sebagai berikut :

1. Pembahasan mencakup perencanaan sistem informasi penanganan order

dan pemasaran, serta perangkat lunak pendukung sistem informasi

tersebut.

2. Tidak dilakukan analisis biaya pengadaan perangkat kerasnya. Analisa

tidak dilakukan dari segi kelayakan ekonomi.

I.4. Asumsi – Asumsi

Dalam penilitian ini, agar dapat memberi hasil pembahasan system

informasi pemasaran yang baik, maka perlu adanya suatu asumsi – asumsi, yang

antara lain sebagai berikut :

1. Tersedianya dana untuk pengadaan perangkat keras.

(18)

3. Tidak ada perubahan kebijaksanaan restrukturisasi organisasi di

SITC.

4. Karyawan dianggap mampu dalam pengoprasian internet.

I.5. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem

pemasaran berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi

berkaitan furniture yang dipasarkan oleh CV. SITC.

I.6. Manfaat Penelitian

Selain maksud dan tujuan diatas, diharapkan juga dari penelitian ini

dapat diambil manfaatnya, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Mahasiswa

Mahasiswa dapat merancang Sistem Informasi Manajemen

pemasaran secara komputerisasi untuk mengatasi permasalahan yang

dengan cepat dan akurat.

2. Untuk Perusahaan

Dapat meningkatkan performansi perusahaan yang telah ada,

terutama dalam pemasaran produk.

3. Untuk Universitas

Dapat difungsikan sebagai literatur acuan yang berguna bagi

pendidikan dan penelitian selanjutnya, terhadap permasalahan

(19)

I.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini membantu agar penulis skribsi lebih terarah

pada masalah yang dibahas sehingga tidak menyimpang dari ketentuan dan tujuan

yang ditetapkan.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, asumsi, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori dan konsep yang dijadikan dasar atau landasan

didalam pemecahan masalah dan hipotesa.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisi langkah – langkah pemecahan yang diperlukan

dalam penelitian ini, yang meliputi tempat dan waktu penelitian,

identifikasi dan definisi variabel, langkah – langkah pemecahan

masalah, metode pengambilan data dan analisis data.

BAB IV : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL

Bab ini berisi pengumpulan data, pengolahan data dan

(20)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dari pembahasan serta

beberapa saran untuk perbaikan.

DAFTAR PUSTAKA

(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

”Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannnya

menghasilkan informasi”. ( Jogiyanto, 2003, halaman 33 )

”Sebuah Sistem Informasi Manajemen, atau SIM adalah sebuah sistem

informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk

sebuah organisasi ” ( Davis, 1993, halaman XV )

2.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud

yang sama untuk mencapai satu tujuan. (Raymon Mcleod,Jr) Suatu perusahaan

atau suatu bidang fungsional seperti rumah sakit cocok dengan difinisi ini.

Organisasi teridiri dari sejumlah sumber daya fisik maupun sumber daya

konseptual, dan sumber daya tersebut bekerja sama menuju tercapainya suatu

tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.

Seperti pada semua sistem, system perusahaan berada dalam satu atau

lebih system lingkungan yang lebih besar atau supersistem. Jika perusahaan itu

suatu bank, misalnya, ia merupakan bagian dari masyarakat keuangan. Ia juga

merupakan dari masyarakat bisnis, masyarakat setempat, dan masyarakat.

(22)

2.1.1 Sistem Fisik dan Sistem Konseptual

Perusahaaan bisnis adalah system fisik. Ia terdiri dari sejumlah sumber

daya fisik. Suatu system konseptuan, sebaliknya, adalah system yang

menggunakan sumber daya konseptual-informasi dan data, untuk mewakili suatu

system fisik. System konseptual umumnya ada sebagian citra mental dari pikiran

manajer, sebagai angka – angka atau tulisan pada selembar kertas, atau dalam

bentuk elektronik di media penyimpanan komputer.

Komputer adalah suatu system fisik, tetapi data dan informasi yang

disimpan didalamnya dapat dipandang sebagai suatu system konseptual. Data dan

informasi mewakili satu atau lebih system fisik. System fisik penting karena

keberadaannya, sedangkan system konseptual penting karena penggambarannya

atas system fisik.

2.1.2 Pentingnya Suatu Pandangan Sistem

Suatu pandangan system (system view) melihat operasi bisnis sebagai

system – system yang melekat dalam suatu lingkungan yang lebih luas, ini adalah

suatu cara pandang yang abstrak, tetapi bernilai potensial bagai manajer.

Pandangan system antara lain :

1. Menyadari perlunya memiliki tujuan – tujuan yang baik.

2. Menekankan pentingnya kerjasama dari semua bagian dalam

organisasi.

(23)

4. Memberikan penilaian yang tinggi pada informasi umpan balik yang

hanya dapat dicapai dengan cara system lingkaran tertutup.

Tujuan

Mekanisme Pengendalian

Input Proses Output

Gambar 2.1 Pandangan Sistem

2.2 Data dan Informasi

Kita sering akali menggabungkan dua kata antra data dan informasi

dalam pengelompokan jenis – jenis sumber daya, padahal keduanya mempunyai

makna yang berbeda.

2.2.1 Apa yang Dimaksud Data

Data terdiri dari fakta – fakta dan angka – angka yang relative tidak

berarti bagi pemakai. (Raymond Mcleod,1995)

Contoh data. Data dapat berupa jumlah jumlah jam kerja tiap pegawai

dalam perusahaan, dan catatan jumlah produk yang dihasilkan, catatan pemasaran

produk dll. Saat ini belum diproses, data – data tersebut sepenuhnya belum

(24)

2.2.2 Informasi

Informasi merupakan salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia

di perusahaan. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain.

Unutk itu perlu kita ketahui makna dari informasi.

Berdasarkan contoh diatas, saat ini data diproses, maka ia dapat diubah

menjadi informasi. Jika jam kerja tiap pekerja dikalikan dengan upah per jam,

hasilnya adalah pendapatan kotor. Jika angka pendapatan kotor tiap pekerja

dijumlahkan, penjumlahan tersebut adalah biaya gaji bagi seluruh perusahaan.

Jumlah biaya gaji dapat menjadi informasi bagi pemilik perusahaan. Maka dapat

disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang

telah memiliki arti. (Raymond Mcleod,1995).

Oleh karena itu dapat dikatakan, “Data seseorang adalah informasi bagi

orang lain’. Angka pendapatan kotor pegawai suatu perusahaan adalah contohnya.

Angka – angka yang terpisah itu merupakan informasi bagi tiap pegawai, tiap

angka menyatakan berapa uang yang mereka dapatkan minggu lalu. Tetapi bagi

pemilik perusahaan, angka tersebut adalah data. Pemilik ingin mengetahui total

biaya gaji perusahaan, dan angka – angka individual (data) harus diproses untuk

menghasilkan jumlah biaya gaji. Perusahaan data menjadi informasi dilakukan

oleh pengolah informasi (information prosesor). Pengolah informasi adalah salah

satu elemen kunci dalam system konseptual. Pengolah informasi dapat menjadi

elemen – elemen computer, elemen – elemen non computer, atau kombinasi

(25)

2.4 Manajemen Informasi

Tugas daripada seorang manajer adalah mengelola sumber daya yang

ada, agar dapat digunakan dengan cara yang paling efektif. Jenis – jenis sumber

daya utama tersebut antra lain :

1. Manusia

2. Material

3. Mesin

4. Uang

5. Informasi

Yang mana empat jenis sumber daya yang pertama memiliki wujud,

yang ada secara fisik dan dapat disentuh. Dalam hal ini kita menggunakan istilah

sumber daya fisik untuk menggabarkannya. Jenis sumber daya yang kelima,

informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuk wujudnya.

Kita menggunakan istilah sumber daya konseptual atau menggambarkan

informasi dari data. Para manajer menggunakan sumber daya konseptual untuk

mengelola sumber daya fisik.

2.4.1 Manajemen Sumber Daya

Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan.

Sangat sering proses penyusunan membutuhkan pengubahan suatu bahan mentah

menjadi yang lebih luas, seperti pelatihan pegawai dan kontruksi suatu bagian

mesin yang khusus. Setelah sumber daya ini disusun, manajer berusaha untuk

(26)

dan menjaga agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti

sumber daya ini pada saat kritis, sebelum sumber daya tersebut menjadi efisien

atau usang.

2.4.2 Bagaimana Informasi Dikelola

Kita dapat melihat dengan mudah bagaimana manajer mengelola sumber

daya fisik, tetapi manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual.

Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan

kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian manajer

memastikan bahwa orang yang layak dalam organisasi menerima informasi

tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut

dapat dimanfaatkan. Akhirnya menajer membuang informasi yang tidak berguna

lagi dan menggantikannya dengan informasi yang terkini dan akurat. Seluruh

aktifitas ini meperoleh infromasi, menggunakan seefektif mungkin, dan

membuang pada saat yang tepat, disebut Manajemen Informasi.

2.5 Definisi Sistem Informasi Manajemen

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir didalam tubuh

manusia, seperti halnya informasi didalam sebuah perusahaan yang sangat penting

untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan

bahwa infromasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang

mendapat informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami

(27)

– keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami

kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, system

informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah

utamanya adalah bahwa system informasi tersebut terlalau banyak informasi yang

tidak bermanfaat atau berarti (system terlalu banyak data).

Memahami konsep dasar infomasi adalah sangat penting (vital) daam

mendesain sebuah system informasi yang efektif (effective bussines system).

Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas

adalah tujuan dalam mendesain system baru. Sebuah perusahaan mengadakan

transaksi – transaksi yang harus diola agar bisa menjalankan kegiatan sehari –

hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjuaalan dan pembayaran atas perkiraan harus

dibutuhkan, semua ini dan hal – hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan

harus diangap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti standar tertentu.

Komputer bermanfaat untuk tugas – tugas pengolahan data semacam ini,

tetapi sebuah system informasi manajemen melaksanakannya pula tugas – tugas

lain dan lebih dari sekedar system pengolahan data. Adalah system pengolahan

informasi yang menerapkan dan bagi pengambilan keputusan.

System informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan

piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,

penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber –

sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari – hari. Lapisan

ketiga terdiri dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan

(28)

puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan

perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Definisi sebuah System Informasi Manajemen, istilah yang umum

dikenal orang adalah sebuah system manusia/mesin yang terpadu (intregeted)

untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan

pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. System ini menggunakan

perangkat keras (hardwere) dan perangkat lunak (software) computer, prosedur

pedoman. Model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

2.6 Konsep Dasar Informasi

Terdapat beberapa definisi antara lain :

1. data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi

yang menerimanya.

2. sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapa menurangi derajat

ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh,

informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan

mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya investasi akan

dilakukan.

3. Data organized to help choose some current of future action or nonaction

(29)

2.6.1 Nilai Informasi

Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak

dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir

niai efektifitasnya.

2.6.2 Sistem Manusia / Mesin Berdasarkan Komputer

Pada dasarnya orang dapat membahas Sistem Informasi Manajemen

tanpa computer, tetapi adalah kemampuan computer yang membuat SIM

terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya computer dalam sebuah

Sistem Informasi Manajemen, tettapi adalah sejauh mana berbagai proses akan

dikomputerkan. Gagasan suatu system informasi/keputusan berdasarkan computer

berarti automatisasi total. Konsep system manusia/mesin manyiratkan bahwa

sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik

dilakukan oleh mesin. Dalam sebagaian terbesar persoalan, manusia dan mesin

membentuk sebuah system gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui

serangkaian dialog dan interaksi antara computer dan seorang manusia pengolah.

Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan computer berarti

bahwa para perancang harus memilih pengetahuan cukup menenai computer dan

penggunaannya dalam pegolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa

perancang sebuah Sistem Informasi Manajemen harus memahami kemampuan

manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil

(30)

2.6.2.1 Sistem Terpadu Dengan “Data Base”

Sebuah system terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada

integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”.

Pada sebuah system pengolahan informasi, “data base” terdiri dari sebuah data

yang dapat dijangkau oleh system. Pada SIM berdasarkan computer. Istilah”data

base” biasanya dipakai khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung

oleh computer. Manajemen sebuah “data base”adalah sebuah system perangkat

lunak computer yang disebut sebagai sebuah system manajemen “data base”.

Pengelola Data Base

Analisis Sistem Pemakai

Spesialis Jaringan

Programer Operator Komputer

Gambar 2.2 Komunikasi Rantai Tradisional

Sesuatu penerapan yang memakai sebua item (butir) data akan

mengambil item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan

untuk semua penerapan. Suatu peremajaan dari seuah item data membatnya sesuai

(31)

Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan system selarah

menyeluruh. Biasanya system dirancang sebagai suatu gabungan beberapa

subsistem dan bukan sebagai sebuah system tunggal. Perencanaan system ini

dapat berupa computer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah jaringan

kerja beberapa computer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan terencana dari

berbagai penerapan yang layak dan efektif.

2.6.2.2 Dukungan Operasi

Kecenderungan daam pengolahan transaksi pada system – system

mutahir adalah menuju pengumpulan data secara “online” dan permintaan

informasi (inquiry) secara online pula. Kemampuan memperolah informasi secara

online sangat besar peranannya dadam mendukung informasi. Ini berarti bahwa

setiap petugas yang berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas sesuai

permintaan informasi seperti posisi terakhir perkiraan seorang pelanggan atau

sediaan yang ada untuk jenis barang tertentu.

2.7 Pemanfaatan Manajemen dan Modal Keputusan

Model – model pembantu keputusan yang dipakai dalam system dapat

berupa model cerdas (intelligence model) untuk menentukan persoalan, model

keputusan (decision model) untuk mengenali dan menganilisis penyelesaian yang

mungkin, dan berbagai model pilihan suatu penyelesaian optimal atau metode

(32)

kata lain, diperlukan berbagai ancaman anlitis dan permodelan untuk memenuhi

berbagai situasi yang memerlukan keputusan.

2.8 Keguanaan / Fungsi Sistem Imformasi Manajemen

Supaya informasi yang dihasilkan oleh system informasi dapat berguna

bagi manajemen. Maka analis system harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan

informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengetahui kegiatan – kegiatan untuk

masing – masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambil.

Berdasarkan pada pengertian – pengertian diatas, maka terlihat bahwa

tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adlah supaya

organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan

manajemen, baik yang menyangkut keputusan – keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu system yang menyediakan kepeda pengelola

organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas –

tugas organisasi.

Beberapa kegunaan/fungsi system informasi antara lain adalah seperti

terurai dibawah.

1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat

bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara system

informasi.

2. Menjamin tersedianya kualiatas dan keterampilan dalam memanfaatkan

system informasi secara kritis.

(33)

4. Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan akan ketrampilan pendukung

system informasi.

5. Menetepkan investasi yang akan diarahkan pada system informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi – konsekuensi ekonomis dari

system informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan

pemeliharaan system.

8. Organisasi menggunakan system informasi untuk mengolah transaksi –

transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah

satu produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek – cek nasabah

dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10.Perusahaan menggunakan system informasi untuk mempertahankan

persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang

yang tersedia.

2.9 Para Pemakai

Gagasan untuk menggunakan computer sebagai Sistem Informasi

Manajemen (SIM), merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa

para manajer memerlukan informasi untuk pemecah masalah. Ketika perusahaan –

perusahaan menjangkau konsep SIM. Mereka mulai mengembangkan berbagai

(34)

Tetapi bukan hanya manajer yang memperoleh manfaat dari SIM.

Non-manajer dan staf ahli juga menggunakan output-nya. Para pemakai terkadang juga

dari luar perusahaan. Para pelanggan menerima faktur dan laporan, para

pemegang saham, menerima cek deviden, pemerintah menerima laporan pajak,

dan masih banyak lagi. Jadi istilah SIM sebenarnya tidak memberikan gambaran

menyeluruh. SIM bukanlah suatu untuk memproduksi informasi manajemen,

melainkan pemecah masalah.

Jadi dapat disimpulkan bahwa para pengguna SIM antara lain :

1. Manajer

2. Non-manajer

3. Orang – orang dan organisasi – organisasi dalam lingkungan perusahaan.

2.9.1 Komponen Pembangun SIM (Sistem Informasi Manajemen)

Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan

dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan

penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen(Kerangaka Dasar Sistem

Informasi Manajemen Davis, Gordon B, (1993)), meliputi:

1. Komponen input (masukan)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan

(35)

2. Komponen model (Proses)

Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model

matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di

basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran

yang diinginkan.

3. Komponen output (keluaran)

Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai

sistem.

4. Komponen teknologi

Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware

Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi

sistem informasi, yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung

database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi

untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.

6. Komponen software

Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan

memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu

(36)

7. Komponen basis data

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras

komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan

informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan

sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi

basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas

penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan

perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management

System).

8. Komponen control

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,

api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan

sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya.

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan

perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi

(37)

a. Perangkat keras

 Komputer (CPU, Memory).

 Pesawat Telepon.

 Peralatan penyimpan data (Decoder).

b. Perangkat lunak

 Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data.

 Program aplikasi.

c. DataBase

 File-file tempat penyimpanan data dan informasi.

 Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.

d. Prosedur pengoperasian

 Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk

mendapatkan informasi yang akan digunakan.

 Instruksi penyiapan data sebagai input.

 Instruksi operasional.

e. Personalia pengoperasian

 Operator.

 Programmer.

 Analisa system.

 Personalia penyiapan data.

(38)

Dengan kemampuannya yang memudahkan pengaksesan informasi,

komputer menjadi sangat berguna bagi siapa saja, tidak terbatas pada manajer atau

staf dalam suatu organisasi, tetapi juga bagi para pelanggan yang ikut menikmati

hasilnya. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika perusahaan-perusahaan

bisnis masa kini melibatkan komponen perilaku dan teknologi yang berinteraksi di

dalam lingkungan sosioteknologi (O’Brien,1996).

Kapasitas sebagai pola pikir membangun sistem yang bertolak dari

komponen organisasi, komponen sosial, komponen sistem informasi dan

komponen teknologi sehingga membangun organisasi yang disebut juga sistem

sosio-teknologi.

2.10 Perencanaan Strategis

Menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi dari manajemen antara lain :

perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan, dan pengendalian.

Fungsi – fungsi ini dilaksanakan dalam urutan yang telah ditentukan, dengan

sebagai dasar semua aktivitas selanjutnya.

Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan startegis

karena mengidentifikasi tujuan – tujuan yang akan memberi perusahaan posisi

yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi –

strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Pentingnya perencanaan strategis pada

menajemen tingkat atas merupakan alasan Robert Antony menamakan tingkat itu

(39)

eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif inilah yang pasti akan memikul

tanggung jawab perencanaan strategis.

2.11 Perencanaan Strategis Fungsional

Suatu pendekatan bagi perencanaan strategi fungsional adalah bahwa tiap

bidang menetapkan rencananya sendiri terlepas dari yang lain.

Namun, pendekatan ini tidak menjamin bahwa bidang – bidang tersebut

akan bekerja sama sebagai rangkaian subsistem yang terpadu. Gambar 2.3

dibawah ini menunjukkan bagaimana semua bidang fungsional harus bekerjasama

dalam proses perencanaan strategi mereka. Panah – panah tersebut

menggambarkan arus informasi dan pengaruh. (Sistem Informasi

Manajemen;Raymond MacLeod,hal 39)

Rencana Startegis Sumber Daya Informasi

Rencana strategis Sumber daya keuangan Rencana strategis

Sumber daya pemasaran

Rencana Startegis Sumber Daya Manufaktur

Rencana Startegis Sumber Daya Manusia

(40)

2.11.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi

Ketika jasa informasi mulai mengembangkan rencana – rencana strategis,

pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut sepenuhnya

pada tujuan strategis perusahaan, yang diistilahkan dengan kumpulan strategi

organisasi (organizational strategi set). Langkah kedua, yang terpisah adalah rencana jasa informasi yang dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan.

Rencanan jasa informasi itu disebut kumpulan strategi SIM (MIS strategi set),

dan terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini, yang

dinamakan transformasi kumpulan strategi (strategi set transformation).

Digambarkan dalam gambar 2.4 (system informasi manajemen;Raymod

MacLeod,hal 41).

(41)

Tidak semua orang yang ikut dalam UEC (End User Computing) memiliki

tingkat pengetahuan yang sama tentang computer. Para pemakai golongan

kemampuan computer mereka.

a. Pemakai Akhir Tingkat Menu. Sebagian pemakai akhir tidak mampu

menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi

dengan perangkat lunak jadi (prewritten software) dengan menggunakan

menu – menu seperti yang ditampilkan dalam perangkat lunak berbasis

windows.

b. Pemakai Akhir Tingkat Perintah. Sebagai pemakai akhir memiliki

kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih sekedar

memilih menu. Para pemakai akhir ini dapat menggunakan bahasa

perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan

logika pada data. Contoh : pemakai Microsoft Exel dapat menggunakan

perintah – perintah khusus untuk menyelesaikan proses yang tidak

mungkin dilakukan oleh penggunaan menu.

c. Pemakai Akhir Tingkat Programer. Sebagai pemakai akhir dapat

menggunakan bahasa – bahasa pemograman seperti BASIC dan C++, dan

mereka dapat mengembangkan progam – program yang disesuaikan

dengan kebutuhan mereka sendiri.

d. Personil Pendukung Fumhsional. Di sejumlah perusahaan para spesialis

informasi adalah anggota dari unit – unit fungsional, bukannya unit jasa

informasi. Para personil pendukung fungsional ini adalah spesialis

(42)

pemakai tertentu dan melaporkan fungsional mereka (Sistem Informasi

Manajemen;Raymod Macleod,hal 43).

2.12 Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi

Memandang informasi suatu sumber daya bukanlah hal yang baru. Yang

terjadi pada decade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumber daya informasi jauh

melampoi informasi itu sendiri. Manajemen sumber daya informasi (Information

Resoueces Management), atau IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer

pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi,

memperoleh, dan mengeloala sumber daya informasi yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan pemakai.

2.12.1 Elemen – Elemen IRM (Information Resources Management) yang Diperlukan

a. Kesadaran bahwa kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya

informasi yang unggul. Pada eksekutif perusahaan dan manajer lain yang

terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat

mencapai keunggulan atas pesaingnya dengan mengelola arus informasi.

b. Kesadaran atas jasa informasi adalah suatu bidang fungsional utama.

Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama

pentingnya dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keuangan

(43)

c. Kesadaran bahwa CIO (Chief Information Officer) adalah eksekutif

puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan

masalah yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan. Bukan hanya

operasi jasa informasi saja. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan

dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.

d. Perhatian sumber daya informasi perusahaan ketika membuat

perencanaan strategis. Ketika para eksekutif terlibat dalam perencanaan

strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumber daya informasi

yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.

e. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat rencana

formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi.

Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai

maupun jasa informasi.

f. Strategi untuk mendorong dan mengelola end user computing. Rencana

strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya

informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap

mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.

2.12.2 Model IRM

Kondisi – kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah tetapi

bekerja sama secara terkoordinasi. Seperti digambarkan dalam gambar dibawah.

Alenia – alenia bernomor dibawah ini menjelaskan nomor – nomor pada model

(44)

Lingkungan Perusahaan

Pengaruh Lingkungan

Eksekutif Perusahaan

CIO Eksekutif lain

Jasa

Informasi Keuangan

Sumber Daya

Manusia Produksi Pemasaran

Sumber Daya Komputer Pusat

Sumber Daya Komputer Tersebar

Para pemakai yang terlibat

Dalam end user computing Pemakai

Rencana strategis sumber daya informasi

Gambar 2.5 Contoh IRM secara umum

2.13 E-Commerce Perusahaan

E-commerce merupakan suatu cara yang dapat mengakomodir alur

informasi pemasaran secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas

(45)

deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus

memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu :

1. Merencanakan proyek – proyek sistem, terdiri dari :

a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan. b. Mengidentifikasi proyek – proyek sistem.

c. Menetapkan sasaran proyek – proyek sistem. d. Menetapkan kendala proyek – proyek sistem.

e. Menentukan proyek – proyek sistem prioritas. f. Membuat laporan perencanaan sistem.

g. Meminta persetujuan manajemen.

2. Mempersiapkan proyek – proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari : a. Menunjuk team analis.

b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem.

3. Mendefinisikan proyek – proyek sistem dikembangkan, terdiri dari : a. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem.

b. Melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan :

- Memahami operasi dari sistem yang lama.

- Menentukan kebutuhan – kebutuhan pemakai sistem secara garis besar untuk dapat mencapai sasaran sistem.

(46)

4. Menilai kelayakan proyek sistem, yaitu melalui faktor kelayakan, yaitu suatu

sistem harus layak dan memenuhi kriteria berikut :

- Kelayakan teknik (TechnicalFeasibility) menunjukkan apakah sistem

yang diusulakan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan tenologi yang ada atau dibutuhkan teknologi baru.

- Kelayakan ekonomi (Economic Feasibility) menunjukkan apakah dana

yang memadai tersedia untuk mendukung biaya tafsiran dari sistem yang diusulkan.

- Kelayakan hukum (Legal Feasibility) menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dan kemampuan organisasi untuk menunaikan kewajiban.

- Kelayakan operasional (Operational Feasibility) menunjukkan apakah prosedur dan ketrampilan personil yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan

ketrampilan tambahan akan diperlukan.

- Kelayakan jadwal (Schedule Feasibility) berarti bahwa sistem.

- Yang diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang diterima.

5. Membuat usulan proyek sistem.

(47)

2.14 Analisis Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu perusahaan, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk

memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan.

Analisis sistem (system analisis) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Dalam menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan

adalah :

1. Mengidentifikasi masalah (identify)

Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis

sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Menentukan titik keputusan dimana letak

penyebab masalahnya dapat lebih terarah.

2. Memahami kerja dari sistem yang ada (understand)

Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari

secara terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian.

(48)

ada sebelum mencoba menganalisis permasalahan, kelemahan dan

kelebihan sistem tersebut. 3. Menganalisis sistem (analize)

Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang berjalan, kemudian melakukan analis sistem secara keseluruhan serta permasalahan yang terjadi untuk menentukan jawaban apa penyebab

sebenarnya dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab pertanyaan seperti : apa yang dikerjakan, bagaimana

mengerjakannya, siapa yang mengerjakannya, dimana dikerjakannya. Untuk menganalisis kelemahan sistem dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti : mengapa dikerjakan, perlukah

dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik. 4. Laporan hasil analisis (report)

Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan

keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai

dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya.

2.15 Perancangan Sistem

Pada tahap perancangan sistem ini akan dirancang suatu sistem dalam suatu bagan yang menunjukkan prosedur – prosedur dari sistem tersebut. Alat

(49)

2.15.1 Konsep Dasar DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah alat pembuat model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses

fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart atau diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. DFD ini adalah

salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi – fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data

yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran.

Untuk memudahkan pembaca DFD, maka DFD disusun berdasarkan

tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu : a. Diagram Konteks (Level 0)

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan

mengambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga

sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar terminator dan data store.

b. Diagram Zero (Level 1)

Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Konteks dan Diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal ini

(50)

c. Diagram Detail (Primitif)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Data Flow

Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu : 1. Terminator atau External Entity atau Kesatuan Luar.

Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi

dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem. Yang dapat berupa orang, organisasi

atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (eksternal), sumber atau tujuan (source

and sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang Terminator :

1. Terminator merupakan bagian dari lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses

sistem menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.

2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan Terminator.

(51)

2. Proses

Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang

mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi

panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk meerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan

dilaksanakan.

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap sebagai berikut : a. Identifikasi Proses

Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada bagian simbol proses.

b. Nama Proses

Menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya.

Nama proses diletakkan dibawah Identifikasi Proses.

1 RUANG

TRANSAKSI TRANSAKSIRUANG

1

(52)

3. Data Store (Penyimpanan Data)

Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada salah

satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan – penyimpanan

seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, contohnya : file pita magnetik, file disket dan file hard disk. Data

Store juga berkaitan dengan penyimpanan data. Apabila dalam DFD Data Store kita gambarkan lebih satu atau terdapat duplikasinya maka Data Store tersebut dapat kita identifikasi dengan tanda garis vertikal ( ) atau tanda asterik (*).

Seperti gambar 2.7

PAKAIAN

*PAKAIAN

Gambar 2.7 Contoh Duplikasi Data Store

Semua Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen

proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan

Data Store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :

a. Alur data dari store yang berarti sebagai pembacaan pengaksesan data

(53)

b. Alur data ke proses berarti pengudatean data seperti menambah data,

menghapus ataupun mengubah.

4. Alur Data (Data Flow)

Suatu data flow atau alur data dapat dipresentasikan dengan anak panah

yang menunjukkan arah menuju ked an keluar dari suatu proses. Alur data ini

digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau satu paket data atau

informasi dari suatu bagian system ke bagian lainnya. Alur data dapat

disimbolkan dengan panah.

Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh

professional system dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir,

bilangan real dan macam – macam informasi yang berkaitan dengan computer.

Ada beberapa konsep yang harus diperhatikan dalam penggambaran alur

data, yaitu :

a. Konsep Paket Data (Packets Of Data)

Bila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber data yang sama ke

tujuan yang sama dan mempunyai dan harus dianggap sebagai satu alur data itu

mengalir bersama – sama sebagai satu paket. Seperti gambar 2.8

PENYEWA CEK DATA PENYEWA DATA

PENYEWA

(54)

b. Konsep alur data menyebar (Diverging Data Flow)

Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang

berasal dari sumber yang sama menuju tujuan yang berbeda, atau paket data yang

kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang

berbeda atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda

yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda. Konsep alur data ini dapat dilihat pada

gambar

Gambar 2.9 Contoh Konsep Alur Data Menyebar

c. Konsep alur data mengumpul

Beberapa alur data yang berbeda sumbernya bergabung bersama – sama

menuju ke tujuan yang sama seperti gambar 2.10

SALINAN KWITANSI

(55)

Syarat – syarat pembuatan DFD adalah :

- Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.

- Pemberian nomor pada proses DFD.

- Penggambaran DFD yang seindah mungkin.

- Penghindaran pembentukan DFD yang rumit.

- Memastikan DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.

2.15.2 Bagan Alir (FlowChart)

Bagan Alir (FlowChart) adalah bagan (Chart) yang menunjukkan alir

(Flow) didalam program atau prosedur system secara logika. Bagan Alir

digunakan terutama untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analisis system ata

pemrograman dapat mengikuti pedoman – pedoman sebagai berikut :

a. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagaian

kiri dari suatu halaman.

b. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

c. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan

berakhirnya.

d. Masing – masing kegiatan didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu

kata yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya :

- “persiapan” dokumen

(56)

e. Masing – masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang

semestinya.

f. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus

ditunjukkan dengan jelas menggunakan symbol penghubung.

g. Gunakan symbol – symbol bagan alir yang standar.

Ada lima macam bagan alir, yaitu sebagai berikut :

1. Bagan alir system (system flowchart).

2. Bagan alir dokumen (document flowchart).

3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).

4. Bagan alir program (program flowchart).

5. Bagan alir proses (process flowchart).

2.15.2.1 Bagan Alir Sistem

Bagan alir system (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan

arus pekerjaan secara keseluruhan dari system. Bagan ini menjelaskan urut –

urutan dari prosedur – prosedur yang ada di dalam system.

Bagan alir system menunjukkan apa yang dikerjakan di system. Bagan alir

system digambar dengan menggunakan simbol – simbol berikut.

 Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual,

(57)

 Simbol kegiatan manual

Menunjukkan pekerjaan manual.

 Simbol simpanan offline

File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical).

File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical).

File non-komputer yang diarsip urut tunggal (chronological).

 Simbol kartu plong

Menunjukkan input atau output yang menggunakan kartu plong (punched

card).

(58)

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program computer.

 Simbol operasi luar

Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi computer.

 Simbol pengurutan offline

Menunjukkan proses pengurutan data di luar proses computer.

 Simbol pita magnetik

Menunjukkan input atau output menggunakan pita magnetic.

 Simbol hard disk

Menunjukkan input atau output menggunakan hard disk.

 Simbol diskette

Menunjukkan input atau output menggunakan diskette.

(59)

Menunjukkan input atau output menggunakan drum magnetik.

 Simbol kertas berlubang

Menunjukkan input atau output menggunakan pita kertas berlubang.

 Simbol keyboard

Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard.

 Simbol display

Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor.

Gambar 2.11 Simbol-simbol di Bagan Alir Sistem

2.15.2.2 Bagan Alir Dokumen

Bagan alir dokumen (dokumen flowchart) atau disebut juga bagan alir

formulir (from flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang

menunjukkan arus dari laporan dan formulir tembusan – tembusannya.

Bagan alir dokumen ini memakai symbol – symbol yang sama dengan

(60)

2.15.2.3 Bagan Alir Skematik

Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang

mirip dengan bagan alir system, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam

system. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan symbol –

symbol bagan alir system, juga menggunakan gambar – gambar computer dan

peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar – gambar ini

adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan

symbol – symbol bagan alir.

Penggunaan gambar – gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi

sulit dan lama menggambarnya.

2.15.2.4 Bagan Alir Program

Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang

menjelaskan secara rinci langkah – langkah dari proses program. Bagan alir

program dibuat dari derivikasi bagan air system.

Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika

program (program logic flowchart) dan bagan alir program computer terinci

(detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan

untuk menggambarkan tiap – tiap langkah di dalam program computer secara

logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis system. Bagan alir

program komputer terinci digunakan untuk menggambarkan instruksi – instruksi

(61)

2.15.2.5 Bagan Alir Proses

Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak

digunakan di Teknik Industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analisis system

untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses

menggunakan lima symbol tersendiri.

Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang

digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang

satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan.

2.16 Pengertian Data Base

Basis data (Data base) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan

kembali dengan cepat dan mudah. Dapat juga dikatakan bahwa sebuah data base

adalah kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

penyimpanan elektronis.

Untuk dapat merancang data base yang digunakan secara optimal kita

harus memperlihatkan konsistensi dan integrasi data. Kesulitan utama dalam

merancang data base yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang

(62)

2.16.1 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan

(network) yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara

abstrak. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan

struktur objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek

tersebut. ERD berguna bagi professional system, karena ERD memperlihatkan

hubungan antara data store pada DFD.

2.16.2 Komponen Entity Relationship Diagram Komponen utama ERD terdiri dari :

1. Entitas atau objek data (entity)

Adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata

dengan keberadaan yang bebas baik secara fisik maupun abstrak

(konsep), mempunyai karakteristik tertentu, dimana informasi yang

berkaitan dengannya dikumpulkan. Tipe entitas adalah sekumpulan

entitas yang menggunakan sifat dan karakteristik yang sama,

sedangkan instance entitas adalah satu kejadian tunggal dari tipe

entitas. Symbol yang digunakan adalah empat persegi panjang serta

pemberian nama biasanya dengan menggunakan kata benda, seperti

terlihat pada gambar.

PENYEWA

(63)

2. Relasi (relationship)

Adalah hubungan yang terjadi antara instance dari satu atau

lebih tipe entitas. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik

kecuali yang mewarnai dari hubungan entitas tersebut. Relationship set

adalah kumpulan relationship yang sejenis. Symbol yang digunakan

adalah bentuk wajik dan pemberian nama biasanya dengan

menggunakan kata kerja, seperti terlihat pada gambar

SEWA

Gambar 2.13 Contoh Simbol Relationship 3. Atribut

Adalah sifat dan karakteristik suatu entitas yang menyediakan

penjelasan detail tentang entitas tersebut. Nilai atribut (attribute value)

adalah suatu data actual atau informasi yang disimpan pada suatu

atribut didalam suatu entitas atau relationship. Terdapat dua jenis

atribut, yaitu identifier (key) yang digunakan untuk menentukan suatu

entitas secara unik, dan descriptor (nonkey attribute) yang digunakan

untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak

unik.

Bukan hanya entitas yang memiliki atribut tapi relationship

juga dapat memilikinya. Symbol yang digunakan adalah bentuk oval,

(64)

NAMA

Gambar 2.14 Simbol Atribut

2.16.3 Kardinalitas Dalam Relationship

Cardinality Ratio menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entitas

dengan entitas lainnya. Terdapat tiga jenis Cardinality Ratio, yaitu :

1.1: 1 (one the one)

Entity hanya boleh berhubungan dengan satu entity kedua dan sebaliknya.

Contoh : satu pegawai memiliki satu jabatan (gambar)

1 1

Gambar 2.15 Relasi 1 : 1

2 . 1 : M (one to many) atau M : 1 (many to one)

Entity pertama boleh berhubungan dengan entity kedua, tetapi entity kedua

hanya boleh berhubungan dengan satu entity atau sebaliknya.

Contoh : satu pegawai memiliki banyak proyek (gambar)

1 N

Pegawai Memiliki Jabatan

Proyek Memiliki

Pegawai

(65)

3. M : N (many to many)

Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan entity kedua dan sebaliknya.

Contoh : banyak pembeli membeli banyak barang (gambar)

N

M Barang

Beli Pegawai

Gambar 2.17 Relasi M : N

2.16.4 Derajat (tingkat) Relationship

Derajat relationship menyatakan jumlah entitas yang berpartisipasi dalam

suatu Relationship. Terdapat tiga macam derajat dari relationship, yaitu :

1. Unary Degree (tingkat satu)

Merupakan suatu Relationship dihubungkan dengan satu entity,

penghubungnya ada 2. Relationship ini sering disebut juga

Relationship Rekursif.

Contoh :

Pegawai

Lapor

(66)

2. Binary Degree (derajat dua)

Merupakan suatu Relationship yang menghubungkan dua entity

yang berbeda. Relationship ini paling umum digunakan dalam

pembuatan model data.

Contoh :

Departemen Kerja

Pegawai

Gambar 2.19 Binary Degree

3. Ternary Degree (derajat tiga)

Merupakan sati Relationship menghubungkan tiga entity yang

berbeda satu sama lain.

Contoh :

Kota

Barang Beli

Pegawai

Gambar

Gambar 2.2 Komunikasi Rantai Tradisional
Gambar 2.3 Kumpulan Strategi Informasi
Gambar 2.4 Transformasi Kumpulan Strategi
Gambar 2.5 Contoh IRM secara umum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dalam hal ini yang menjadi permasalahan pada obyek penelitian yaitu CV Sinta Rahayu, adalah bagaimana melakukan perancangan informasi berbasis web agar suatu

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah “bagaimana perancangan sistem informasi pemasaran berbasis website di

Hasil aplikasi usulan sistem informasi pemasaran berbasis situs web e-commerce mampu memberikan opsi/ pilihan kepada pelanggan/ konsumen dalam melakukan transaksi

barang berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan.. furniture yang dipasarkan

Hasil yang dicapai pada penelitian ini adalah sebuah aplikasi sistem pemasaran berbasis web yang dapat membantu user dalam mendapatkan informasi seputar produk dengan lebih

Dalam melakukan proses pemasaran e-commerce produk pertanian, web content manajemen sistem dapat digunakan sebagai salah satu alternatif dalam menyampaikan informasi

Adapun manfaat dari analisis perancangan sistem informasi budidaya ikan lele berbasis web dapat memudahkan pengguna dalam mengakses informasi yang berkaitan dengan

Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Pemasaran Properti (Simaspro) berbasis android ini dapat membantu bagian marketing dalam proses pemasaran sehingga dapat menarik