SKRIPSI
Disusun oleh :
FARIDZ KURNIAWAN
NPM : 0332015015
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rachmat,
taufiq, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang
berjudul “ Perancangan Sistem Informasi Manajemen pemasaran berbasis e-commerce di
CV. SITC Centre Surabaya”.
Adapun Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Teknik di jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Laporan ini dapat terselesaikan karena tidak lepas dari bimbingan pengarahan,
petunjuk, dan bantuan dari berbagai pihak yang membantu dalam penyusunannya. Oleh
karena itu penulis tidak lupa untuk menyampaikan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Bapak Dr.Ir Teguh Soedarto,MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono,MT, sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Ir. M. Tutuk Safirin, MT, sebagai Ketua Jurusan Teknik Manajemen
Industri UPN “Veteran” Jawa Timur.
4. Ibu Ir. Yustina Ngatilah,MT, selaku dosen pembimbing utama Tugas Akhir,
terima kasih atas bimbingan dan dukungan yang diberikan.
5. Semua staff dan karyawan di CV. SIT CENTRE Surabaya terima kasih atas
7. Teman-teman sekaligus sahabat, anak-anak kos C116 yang banyak membantu
dalam pengerjaan Tugas akhir ini
8. Rinji no hyogen my ichuunoonna Fierza Ferhat yang selama ini selalu
memberikan motivasi dalam pengerjaan Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang turut serta membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna,
baik isi maupun penyajian. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun akan
penulis terima dengan senang hati.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
yang berkepentingan dan semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak
yang telah memberikan bantuan kepada penulis, Amin.
Surabaya, Mei 2010
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR TABEL ...x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
ABSTRAKSI ... xii
BAB I : PENDAHULUAN...1
1.1. Latar Belakang ...1
1.2. Perumusan Masalah ...3
1.3. Batasan Masalah ...3
1.4. Asumsi-asumsi ...3
1.5. Tujuan Penelitian ...4
1.6. Manfaat Penelitian ...4
1.7. Sistematika Penelitian ...5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA...7
2.1. Pengertian Sistem...7
2.1.1 Sistem Fisik dan Sistem Konseptual...7
2.1.2 Pentingnya Suatu Pandangan Sistem ...7
2.2. Data dan Informasi...8
2.2.1 Apa Yang Dimaksud Data ...8
2.4.2 Bagaimana Informasi Dikelola ...11
2.5 Definisi Informasi Manajemen...11
2.6 Konsep Dasar Informasi ...13
2.6.1 Nilai Informasi...14
2.6.2 Sistem Manusia/Mesin BerdasarkanKomputer ...14
2.6.2.1 Sistem Terpadu Dengan “Data Base” ...15
2.6.2.2 Dukungan Operasi...16
2.7 Pemanfaatan Manajemen dan Modal Keputusan ...16
2.8 Kegunaan/Fungsi SistemInformasi Manajemen Pemasaran...17
2.9 Para Pemakai ...18
2.9.1 Komponen Pembangun SIM ...19
2.10 Perencanaan Strategis ...23
2.11 Perencanaan Strategis Fungsional...24
2.11.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi ...25
2.12 Konsep Manajemen Sumber Daya Inforasi ...27
2.12.1 Elemen-Elemen IRM (Information Resources Management) Yang Diperlukan ...27
2.12.2 Model IRM ...28
2.13 E-Commerce Perusahaan ...29
2.14 Analisa Sistem ...32
2.15.2.1 Bagan Alir Sistem ...41
2.15.2.2 Bagan Alir Dokumen ...44
2.15.2.3 Bagan Alir Skematik ...45
2.15.2.4 Bagan Alir Program...45
2.15.2.5 Bagan Alir Proses ...46
2.16 Pengertian Data Base ...46
2.16.1 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram ...47
2.16.2 Komponen Entity Relationship Diagram ...47
2.16.3 Kardinalitas Dalam Relationship ...49
2.16.4 Derajat (Tingkat) Dalam Relationship ...50
2.17 Normalisasi ...52
2.17.1 Bentuk Normalisasi ...52
2.18 Sejarah Singkat E-Commerce ...53
2.19 Struktur Aplikasi MySQL ...55
2.19.1 Keuntungan MySQL ...56
2.20 PHP (Personal Home Page Tools) ...56
2.20.1 Web Server ...57
2.21 Common Gateway Interface (CGI)...58
3.2. Identifikasi Variabel...61
3.3. Metode Pengumpulan Data...64
3.4. Metode Pengolahan Data ...64
3.5. Metode Analisis Data...64
3.6. Langkah – Langkah Pemecahan Masalah(Flow Chart) ...65
3.7. Penjelasa Flow Chart ...66
BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN...71
4.1 Analisa Sistem ...71
4.1.1 Sistem dan Prosedur Pemasaran ...71
4.1.2 Sistem Prosedur Pemasaran ... 72
4.1.3 Indentifikasi Masalah ...72
4.1.4 Bagian/Perusahaan Sebagai Entity Utama Beserta Funsinya...73
4.1.5 Menganalisa Sistem ...76
4.1.6 Analisa Kebutuhan Informasi ...77
4.2 Perancangan Sistem ...78
4.2.1 Desain Sistem ...78
4.2.2 Diagram ArusData/Data Flow Diagram ...78
4.2.3 Context Diagram ...78
4.2.4 DFD Level 0 ...80
4.2.8 DFD Level 2 Proses Order ...84
4.2.9 DFD Level 2 Proses Sign-in Sistem ...85
4.2.10 DFD Level 2Proses Produk Function ...86
4.2.11 Entity Relationship Diagram (ERD) ...86
4.2.12 Calon Potensial Pengguna Sistem dan Kebutuhannya ...88
4.2.13 Desain Data Base ...90
4.3 Pembuatan Aplikasi Program ...95
4.3.1 Desain Alur Program ...95
4.3.1.1 Desain Alur Program Website User ...95
4.3.2 Desain Interface ...96
4.3.3 Desain Output ...102
4.4 Uji Validasi Program ...103
4.5 Uji Verifikasi Program ...103
4.6 Implementasi Program ...104
4.7 Pembahasan ...104
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN...107
5.1 Kesimpulan ...107
Gambar 2.1 Pandangan Sistem ...8
Gambar 2.2 Komunikasi Rantai Tradisional...15
Gambar 2.3 Kumpulan Strategi ...24
Gambar 2.4 Transformasi Kumpulan Strategi...25
Gambar 2.5 Contoh IRM Secara Umum...29
Gambar 2.6 Contoh Simbol Proses...36
Gambar 2.7 Contoh Duplikasi Data Store...37
Gambar 2.8 Contoh Konsep Paket ...38
Gambar 2.9 Conoh Konsep Alur Data Menyebar...39
Gambar 2.10 Contoh Konsep Alur Data Mengumpul...39
Gambar 2.11 Simbol-Simbol di Bagan Alur Sistem...44
Gambar 2.12 Contoh Simbol Entitas...47
Gambar 2.13 Contoh Simbol Relationship...48
Gambar 2.14 Simbol Atribut...49
Gambar 2.15 Relasi 1 : 1...49
Gambar 2.16 Relasi 1 : M...49
Gambar 2.17 Relasi M : N...50
Gambar 2.18 Unary degree...50
Gambar 2.19 Binary degree...51
Gambar 2.20 Ternary degree...51
Gambar 4.2 Context Diagram...79
Gambar 4.3 DFD Fisik level 0...80
Gambar 4.4 DFD fisik level 1...81
Gambar 4.5 DFD fisik level 2 proses search ...82
Gambar 4.6 DFD fisik level 2 proses member maintain ...83
Gambar 4.7 DFD fisik level 2 proes order...84
Gambar 4.8 DFD fisik level 2 proses sign-in sistem ...85
Gambar 4.9 DFD fisik proses produk function...86
Gambar 4.10 Entity Relationship Diagram (ERD) ...87
Gambar 4.11 Alur program website ...95
Gambar 4.12 Desain halaman index web...96
Gambar 4.13 halaman home ...97
Gambar 4.14 halaman categories...98
Gambar 4.15 Desain halaman add product ………...99
Gambar 4.16 Desain halaman catalog shopping...100
Gambar 4.17 Desain halaman create account ...101
Tabel 4.1 Tabel identifikasi masalah ...76
Tabel 4.2 Tabel analisa kebutuhan informasi ...77
Tabel 4.3 Tabel akses menu user ...88
Tabel 4.4 Tabel membership...90
Tabel 4.5 Tabel produk ...91
Tabel 4.6 Tabel categori...92
Tabel 4.7 Tabel customers ...92
Tabel 4.8 Tabel customers info...92
Tabel 4.9 Tabel order ...93
Tabel 4.10 Tabel CC ...94
yang ada dapat diakses dengan cepat tanpa di batasi ruang dan waktu. Hal ini tidak
lepas dari peran web sebagai sumber informasi di internet. Informasi apa saja dapat
dicari melalui internet, termasuk informasi tentang properti. Banyak perusahaan
properti berlomba-lomba mempromosikan tempat hunian, tempat usaha, tempat
pergudangan baru dan lain sebagainya di internet sebagai sarana promosi. Hal ini dapat
dilihat dengan begitu banyaknya promosi ketika seseorang terhubung dengan internet.
CV. Surya IT Centre (SITC) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi furniture khususnya yang berbahan bahan baku dasar pelepah pisang dan enceng gondok. Adapun permasalahan dalam penelitian ini berkaitan dengan Bagaimana membuat suatu sistem pemasaran berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan furniture yang dipasarkan oleh CV. SITC”.
Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk membuat suatu sistem informasi pemasaran berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan furniture yang dipasarkan oleh CV. SITC. Dan metode yang digunakan dalam perancangan sistem informasi ini adalah metode sistem informasi manajemen. Sedangkan untuk perancangan menggunakan DFD dan ERD, yang nantinya hasil dari rancangan system tersebut, menjadi acuan dalam membuat aplikasi system informasi dengan menggunakan program MySQL dan oscommerce untuk pembuatan web e-commerce.
Hasil penelitian dari sistem yang selama ini masih secara manual pemasaran produk yang diakukan oleh perusahaan. Dengan adanya sistem informasi pemasaran e-commerce, maka informasi yang di butuhkan dapat diterima dengan cepat, tepat dan akurat. Hasil dari perancangan sistem informasi berupa sistem untuk melakukan transaksi secara online dan slip pembelian produk untuk mengetahui atau memberikan bukti bahwa konsumen membeli suatu produk furniture.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan teknologi internet mengalami kemajuan pesat, dan informasi yang ada dapat diakses dengan cepat tanpa di batasi ruang dan waktu.
Hal ini tidak lepas dari peran web sebagai sumber informasi di internet. Informasi apa saja dapat dicari melalui internet, termasuk informasi tentang properti.
Banyak perusahaan properti berlomba-lomba mempromosikan tempat hunian, tempat usaha, tempat pergudangan baru dan lain sebagainya di internet sebagai sarana promosi. Hal ini dapat dilihat dengan begitu banyaknya promosi ketika
seseorang terhubung dengan internet.
CV. Surya IT Centre (SITC) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi furniture khususnya yang berbahan bahan baku dasar
pelepah pisang dan enceng gondok. Dengan produk unggulannya adalah kursi dan
meja dengan bahan pelepah pisang. Pada mulanya perusahaan ini berbentuk home
industry dengan target marketnya untuk kalangan sendiri khususnya daerah
Gresik. Namun sekarang telah berkembang hingga mencakup daerah Jawa dan
Bali,
Banyak konsumen baru mengalami kesulitan untuk mengetahui detail
produk properti yang ditawarkan oleh perusahaan dimana untuk mendapatkan
sebuah brosur properti yang diinginkan, konsumen harus menelpon dan
menunggu beberapa hari bahkan terkadang konsumen harus datang sendiri ke CV.
SITC karena adanya keterbatasan tenaga kurir. Cara seperti ini tentunya sangat
tidak efektif dan efisien bagi konsumen yang berasal dari luar kota atau
kediamannya jauh dari lokasi perusahaan. Selain itu, informasi yang diperoleh
dengan telepon sangatlah terbatas.
Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan suatu ”Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pemasaran” agar dapat menata manajemen pemasaran dengan baik serta menyederhanakan dan mempermudah pengaturan. Hal ini dapat dicapai dengan sebuah sistem pemasaran baru berbasis web yang
dapat mendukung pengenalan produk propertinya kepada masyarakat di seluruh
nusantara maupun luar negeri. E-commerce merupakan suatu cara yang dapat
mengakomodir alur informasi pemasaran secara online atau direct selling yang
memanfaatkan fasilitas Internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading
(perdagangan).
Dengan adanya sistem informasi manajemen pemasaran yang berbasis
E-commerce maka aliran data dan promosi perusahaan dapat diakses dari manapun
dan kapanpun, memiliki akses informasi yang lebih cepat, murah dan lebih baik
serta mampu menurunkan biaya atas kebutuhan penyampaian dan penyebaran
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan
pada CV. SIT CENTRE, yaitu : “Bagaimana membuat suatu sistem pemasaran
berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi berkaitan furniture yang dipasarkan oleh CV. SITC”.
I.3. Batasan Masalah
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih terarah, maka perlu
adanya pembatasan pada pembahasan Sistem Informasi Manajemen Pemasaran,
yang antara lain sebagai berikut :
1. Pembahasan mencakup perencanaan sistem informasi penanganan order
dan pemasaran, serta perangkat lunak pendukung sistem informasi
tersebut.
2. Tidak dilakukan analisis biaya pengadaan perangkat kerasnya. Analisa
tidak dilakukan dari segi kelayakan ekonomi.
I.4. Asumsi – Asumsi
Dalam penilitian ini, agar dapat memberi hasil pembahasan system
informasi pemasaran yang baik, maka perlu adanya suatu asumsi – asumsi, yang
antara lain sebagai berikut :
1. Tersedianya dana untuk pengadaan perangkat keras.
3. Tidak ada perubahan kebijaksanaan restrukturisasi organisasi di
SITC.
4. Karyawan dianggap mampu dalam pengoprasian internet.
I.5. Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem
pemasaran berbasis web yang dapat membantu untuk memperoleh informasi
berkaitan furniture yang dipasarkan oleh CV. SITC.
I.6. Manfaat Penelitian
Selain maksud dan tujuan diatas, diharapkan juga dari penelitian ini
dapat diambil manfaatnya, yaitu sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
Mahasiswa dapat merancang Sistem Informasi Manajemen
pemasaran secara komputerisasi untuk mengatasi permasalahan yang
dengan cepat dan akurat.
2. Untuk Perusahaan
Dapat meningkatkan performansi perusahaan yang telah ada,
terutama dalam pemasaran produk.
3. Untuk Universitas
Dapat difungsikan sebagai literatur acuan yang berguna bagi
pendidikan dan penelitian selanjutnya, terhadap permasalahan
I.7. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini membantu agar penulis skribsi lebih terarah
pada masalah yang dibahas sehingga tidak menyimpang dari ketentuan dan tujuan
yang ditetapkan.
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, pembatasan masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, asumsi, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori dan konsep yang dijadikan dasar atau landasan
didalam pemecahan masalah dan hipotesa.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi langkah – langkah pemecahan yang diperlukan
dalam penelitian ini, yang meliputi tempat dan waktu penelitian,
identifikasi dan definisi variabel, langkah – langkah pemecahan
masalah, metode pengambilan data dan analisis data.
BAB IV : PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS HASIL
Bab ini berisi pengumpulan data, pengolahan data dan
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi uraian mengenai kesimpulan dari pembahasan serta
beberapa saran untuk perbaikan.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
”Sistem informasi merupakan suatu sistem yang tujuannnya
menghasilkan informasi”. ( Jogiyanto, 2003, halaman 33 )
”Sebuah Sistem Informasi Manajemen, atau SIM adalah sebuah sistem
informasi yang selain melakukan semua pengolahan transaksi yang perlu untuk
sebuah organisasi ” ( Davis, 1993, halaman XV )
2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud
yang sama untuk mencapai satu tujuan. (Raymon Mcleod,Jr) Suatu perusahaan
atau suatu bidang fungsional seperti rumah sakit cocok dengan difinisi ini.
Organisasi teridiri dari sejumlah sumber daya fisik maupun sumber daya
konseptual, dan sumber daya tersebut bekerja sama menuju tercapainya suatu
tujuan tertentu yang ditentukan oleh pemilik atau manajemen.
Seperti pada semua sistem, system perusahaan berada dalam satu atau
lebih system lingkungan yang lebih besar atau supersistem. Jika perusahaan itu
suatu bank, misalnya, ia merupakan bagian dari masyarakat keuangan. Ia juga
merupakan dari masyarakat bisnis, masyarakat setempat, dan masyarakat.
2.1.1 Sistem Fisik dan Sistem Konseptual
Perusahaaan bisnis adalah system fisik. Ia terdiri dari sejumlah sumber
daya fisik. Suatu system konseptuan, sebaliknya, adalah system yang
menggunakan sumber daya konseptual-informasi dan data, untuk mewakili suatu
system fisik. System konseptual umumnya ada sebagian citra mental dari pikiran
manajer, sebagai angka – angka atau tulisan pada selembar kertas, atau dalam
bentuk elektronik di media penyimpanan komputer.
Komputer adalah suatu system fisik, tetapi data dan informasi yang
disimpan didalamnya dapat dipandang sebagai suatu system konseptual. Data dan
informasi mewakili satu atau lebih system fisik. System fisik penting karena
keberadaannya, sedangkan system konseptual penting karena penggambarannya
atas system fisik.
2.1.2 Pentingnya Suatu Pandangan Sistem
Suatu pandangan system (system view) melihat operasi bisnis sebagai
system – system yang melekat dalam suatu lingkungan yang lebih luas, ini adalah
suatu cara pandang yang abstrak, tetapi bernilai potensial bagai manajer.
Pandangan system antara lain :
1. Menyadari perlunya memiliki tujuan – tujuan yang baik.
2. Menekankan pentingnya kerjasama dari semua bagian dalam
organisasi.
4. Memberikan penilaian yang tinggi pada informasi umpan balik yang
hanya dapat dicapai dengan cara system lingkaran tertutup.
Tujuan
Mekanisme Pengendalian
Input Proses Output
Gambar 2.1 Pandangan Sistem
2.2 Data dan Informasi
Kita sering akali menggabungkan dua kata antra data dan informasi
dalam pengelompokan jenis – jenis sumber daya, padahal keduanya mempunyai
makna yang berbeda.
2.2.1 Apa yang Dimaksud Data
Data terdiri dari fakta – fakta dan angka – angka yang relative tidak
berarti bagi pemakai. (Raymond Mcleod,1995)
Contoh data. Data dapat berupa jumlah jumlah jam kerja tiap pegawai
dalam perusahaan, dan catatan jumlah produk yang dihasilkan, catatan pemasaran
produk dll. Saat ini belum diproses, data – data tersebut sepenuhnya belum
2.2.2 Informasi
Informasi merupakan salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia
di perusahaan. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain.
Unutk itu perlu kita ketahui makna dari informasi.
Berdasarkan contoh diatas, saat ini data diproses, maka ia dapat diubah
menjadi informasi. Jika jam kerja tiap pekerja dikalikan dengan upah per jam,
hasilnya adalah pendapatan kotor. Jika angka pendapatan kotor tiap pekerja
dijumlahkan, penjumlahan tersebut adalah biaya gaji bagi seluruh perusahaan.
Jumlah biaya gaji dapat menjadi informasi bagi pemilik perusahaan. Maka dapat
disimpulkan bahwa informasi adalah data yang telah diproses, atau data yang
telah memiliki arti. (Raymond Mcleod,1995).
Oleh karena itu dapat dikatakan, “Data seseorang adalah informasi bagi
orang lain’. Angka pendapatan kotor pegawai suatu perusahaan adalah contohnya.
Angka – angka yang terpisah itu merupakan informasi bagi tiap pegawai, tiap
angka menyatakan berapa uang yang mereka dapatkan minggu lalu. Tetapi bagi
pemilik perusahaan, angka tersebut adalah data. Pemilik ingin mengetahui total
biaya gaji perusahaan, dan angka – angka individual (data) harus diproses untuk
menghasilkan jumlah biaya gaji. Perusahaan data menjadi informasi dilakukan
oleh pengolah informasi (information prosesor). Pengolah informasi adalah salah
satu elemen kunci dalam system konseptual. Pengolah informasi dapat menjadi
elemen – elemen computer, elemen – elemen non computer, atau kombinasi
2.4 Manajemen Informasi
Tugas daripada seorang manajer adalah mengelola sumber daya yang
ada, agar dapat digunakan dengan cara yang paling efektif. Jenis – jenis sumber
daya utama tersebut antra lain :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin
4. Uang
5. Informasi
Yang mana empat jenis sumber daya yang pertama memiliki wujud,
yang ada secara fisik dan dapat disentuh. Dalam hal ini kita menggunakan istilah
sumber daya fisik untuk menggabarkannya. Jenis sumber daya yang kelima,
informasi, memiliki nilai dari apa yang diwakilinya, bukan dari bentuk wujudnya.
Kita menggunakan istilah sumber daya konseptual atau menggambarkan
informasi dari data. Para manajer menggunakan sumber daya konseptual untuk
mengelola sumber daya fisik.
2.4.1 Manajemen Sumber Daya
Sumber daya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan.
Sangat sering proses penyusunan membutuhkan pengubahan suatu bahan mentah
menjadi yang lebih luas, seperti pelatihan pegawai dan kontruksi suatu bagian
mesin yang khusus. Setelah sumber daya ini disusun, manajer berusaha untuk
dan menjaga agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti
sumber daya ini pada saat kritis, sebelum sumber daya tersebut menjadi efisien
atau usang.
2.4.2 Bagaimana Informasi Dikelola
Kita dapat melihat dengan mudah bagaimana manajer mengelola sumber
daya fisik, tetapi manajemen juga mencakup pengelolaan sumber daya konseptual.
Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan
kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian manajer
memastikan bahwa orang yang layak dalam organisasi menerima informasi
tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut
dapat dimanfaatkan. Akhirnya menajer membuang informasi yang tidak berguna
lagi dan menggantikannya dengan informasi yang terkini dan akurat. Seluruh
aktifitas ini meperoleh infromasi, menggunakan seefektif mungkin, dan
membuang pada saat yang tepat, disebut Manajemen Informasi.
2.5 Definisi Sistem Informasi Manajemen
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir didalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi didalam sebuah perusahaan yang sangat penting
untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan
bahwa infromasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang
mendapat informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
– keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami
kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, system
informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah
utamanya adalah bahwa system informasi tersebut terlalau banyak informasi yang
tidak bermanfaat atau berarti (system terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar infomasi adalah sangat penting (vital) daam
mendesain sebuah system informasi yang efektif (effective bussines system).
Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas
adalah tujuan dalam mendesain system baru. Sebuah perusahaan mengadakan
transaksi – transaksi yang harus diola agar bisa menjalankan kegiatan sehari –
hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjuaalan dan pembayaran atas perkiraan harus
dibutuhkan, semua ini dan hal – hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan
harus diangap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti standar tertentu.
Komputer bermanfaat untuk tugas – tugas pengolahan data semacam ini,
tetapi sebuah system informasi manajemen melaksanakannya pula tugas – tugas
lain dan lebih dari sekedar system pengolahan data. Adalah system pengolahan
informasi yang menerapkan dan bagi pengambilan keputusan.
System informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi,
penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber –
sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari – hari. Lapisan
ketiga terdiri dari sumber daya system informasi untuk membantu perencanaan
puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan
perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.
Definisi sebuah System Informasi Manajemen, istilah yang umum
dikenal orang adalah sebuah system manusia/mesin yang terpadu (intregeted)
untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. System ini menggunakan
perangkat keras (hardwere) dan perangkat lunak (software) computer, prosedur
pedoman. Model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
2.6 Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi antara lain :
1. data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
yang menerimanya.
2. sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapa menurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh,
informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan
mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya investasi akan
dilakukan.
3. Data organized to help choose some current of future action or nonaction
2.6.1 Nilai Informasi
Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak
dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir
niai efektifitasnya.
2.6.2 Sistem Manusia / Mesin Berdasarkan Komputer
Pada dasarnya orang dapat membahas Sistem Informasi Manajemen
tanpa computer, tetapi adalah kemampuan computer yang membuat SIM
terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya computer dalam sebuah
Sistem Informasi Manajemen, tettapi adalah sejauh mana berbagai proses akan
dikomputerkan. Gagasan suatu system informasi/keputusan berdasarkan computer
berarti automatisasi total. Konsep system manusia/mesin manyiratkan bahwa
sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik
dilakukan oleh mesin. Dalam sebagaian terbesar persoalan, manusia dan mesin
membentuk sebuah system gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui
serangkaian dialog dan interaksi antara computer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan computer berarti
bahwa para perancang harus memilih pengetahuan cukup menenai computer dan
penggunaannya dalam pegolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa
perancang sebuah Sistem Informasi Manajemen harus memahami kemampuan
manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil
2.6.2.1 Sistem Terpadu Dengan “Data Base”
Sebuah system terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada
integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”.
Pada sebuah system pengolahan informasi, “data base” terdiri dari sebuah data
yang dapat dijangkau oleh system. Pada SIM berdasarkan computer. Istilah”data
base” biasanya dipakai khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung
oleh computer. Manajemen sebuah “data base”adalah sebuah system perangkat
lunak computer yang disebut sebagai sebuah system manajemen “data base”.
Pengelola Data Base
Analisis Sistem Pemakai
Spesialis Jaringan
Programer Operator Komputer
Gambar 2.2 Komunikasi Rantai Tradisional
Sesuatu penerapan yang memakai sebua item (butir) data akan
mengambil item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan
untuk semua penerapan. Suatu peremajaan dari seuah item data membatnya sesuai
Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan system selarah
menyeluruh. Biasanya system dirancang sebagai suatu gabungan beberapa
subsistem dan bukan sebagai sebuah system tunggal. Perencanaan system ini
dapat berupa computer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah jaringan
kerja beberapa computer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan terencana dari
berbagai penerapan yang layak dan efektif.
2.6.2.2 Dukungan Operasi
Kecenderungan daam pengolahan transaksi pada system – system
mutahir adalah menuju pengumpulan data secara “online” dan permintaan
informasi (inquiry) secara online pula. Kemampuan memperolah informasi secara
online sangat besar peranannya dadam mendukung informasi. Ini berarti bahwa
setiap petugas yang berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas sesuai
permintaan informasi seperti posisi terakhir perkiraan seorang pelanggan atau
sediaan yang ada untuk jenis barang tertentu.
2.7 Pemanfaatan Manajemen dan Modal Keputusan
Model – model pembantu keputusan yang dipakai dalam system dapat
berupa model cerdas (intelligence model) untuk menentukan persoalan, model
keputusan (decision model) untuk mengenali dan menganilisis penyelesaian yang
mungkin, dan berbagai model pilihan suatu penyelesaian optimal atau metode
kata lain, diperlukan berbagai ancaman anlitis dan permodelan untuk memenuhi
berbagai situasi yang memerlukan keputusan.
2.8 Keguanaan / Fungsi Sistem Imformasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh system informasi dapat berguna
bagi manajemen. Maka analis system harus mengetahui kebutuhan – kebutuhan
informasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengetahui kegiatan – kegiatan untuk
masing – masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambil.
Berdasarkan pada pengertian – pengertian diatas, maka terlihat bahwa
tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adlah supaya
organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan
manajemen, baik yang menyangkut keputusan – keputusan yang strategis.
Sehingga SIM adalah suatu system yang menyediakan kepeda pengelola
organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas –
tugas organisasi.
Beberapa kegunaan/fungsi system informasi antara lain adalah seperti
terurai dibawah.
1. Meningkatkan aksebilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara system
informasi.
2. Menjamin tersedianya kualiatas dan keterampilan dalam memanfaatkan
system informasi secara kritis.
4. Mengidentifikasi kebutuhan – kebutuhan akan ketrampilan pendukung
system informasi.
5. Menetepkan investasi yang akan diarahkan pada system informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi – konsekuensi ekonomis dari
system informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan
pemeliharaan system.
8. Organisasi menggunakan system informasi untuk mengolah transaksi –
transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah
satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan system informasi untuk mengolah cek – cek nasabah
dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10.Perusahaan menggunakan system informasi untuk mempertahankan
persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang
yang tersedia.
2.9 Para Pemakai
Gagasan untuk menggunakan computer sebagai Sistem Informasi
Manajemen (SIM), merupakan suatu terobosan besar, karena menyadari bahwa
para manajer memerlukan informasi untuk pemecah masalah. Ketika perusahaan –
perusahaan menjangkau konsep SIM. Mereka mulai mengembangkan berbagai
Tetapi bukan hanya manajer yang memperoleh manfaat dari SIM.
Non-manajer dan staf ahli juga menggunakan output-nya. Para pemakai terkadang juga
dari luar perusahaan. Para pelanggan menerima faktur dan laporan, para
pemegang saham, menerima cek deviden, pemerintah menerima laporan pajak,
dan masih banyak lagi. Jadi istilah SIM sebenarnya tidak memberikan gambaran
menyeluruh. SIM bukanlah suatu untuk memproduksi informasi manajemen,
melainkan pemecah masalah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa para pengguna SIM antara lain :
1. Manajer
2. Non-manajer
3. Orang – orang dan organisasi – organisasi dalam lingkungan perusahaan.
2.9.1 Komponen Pembangun SIM (Sistem Informasi Manajemen)
Komponen sistem informasi adalah seluruh komponen yang berhubungan
dengan teknik pengumpulan data, pengolahan, pengiriman, penyimpanan, dan
penyajian informasi yang dibutuhkan untuk manajemen(Kerangaka Dasar Sistem
Informasi Manajemen Davis, Gordon B, (1993)), meliputi:
1. Komponen input (masukan)
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan
2. Komponen model (Proses)
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model
matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di
basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran
yang diinginkan.
3. Komponen output (keluaran)
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai
sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi
sistem informasi, yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung
database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi
untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi
basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management
System).
8. Komponen control
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan
sistem itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
Komponen Sistem Informasi Manajemen secara fisik adalah keseluruhan
perangkat dan peralatan fisik yang digunakan untuk menjalankan sistem informasi
a. Perangkat keras
Komputer (CPU, Memory).
Pesawat Telepon.
Peralatan penyimpan data (Decoder).
b. Perangkat lunak
Perangkat lunak yang umum untuk pengoperasian dan manajemen data.
Program aplikasi.
c. DataBase
File-file tempat penyimpanan data dan informasi.
Media penyimpanan seperti pita komputer, paket piringan.
d. Prosedur pengoperasian
Instruksi untuk pemakai, cara yang diperlukan bagi pemakai untuk
mendapatkan informasi yang akan digunakan.
Instruksi penyiapan data sebagai input.
Instruksi operasional.
e. Personalia pengoperasian
Operator.
Programmer.
Analisa system.
Personalia penyiapan data.
Dengan kemampuannya yang memudahkan pengaksesan informasi,
komputer menjadi sangat berguna bagi siapa saja, tidak terbatas pada manajer atau
staf dalam suatu organisasi, tetapi juga bagi para pelanggan yang ikut menikmati
hasilnya. Oleh karena itu tidaklah mengherankan jika perusahaan-perusahaan
bisnis masa kini melibatkan komponen perilaku dan teknologi yang berinteraksi di
dalam lingkungan sosioteknologi (O’Brien,1996).
Kapasitas sebagai pola pikir membangun sistem yang bertolak dari
komponen organisasi, komponen sosial, komponen sistem informasi dan
komponen teknologi sehingga membangun organisasi yang disebut juga sistem
sosio-teknologi.
2.10 Perencanaan Strategis
Menurut Henry Fayol terdapat lima fungsi dari manajemen antara lain :
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, pengarahan, dan pengendalian.
Fungsi – fungsi ini dilaksanakan dalam urutan yang telah ditentukan, dengan
sebagai dasar semua aktivitas selanjutnya.
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan startegis
karena mengidentifikasi tujuan – tujuan yang akan memberi perusahaan posisi
yang paling menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi –
strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Pentingnya perencanaan strategis pada
menajemen tingkat atas merupakan alasan Robert Antony menamakan tingkat itu
eksekutifnya ke dalam suatu komite eksekutif inilah yang pasti akan memikul
tanggung jawab perencanaan strategis.
2.11 Perencanaan Strategis Fungsional
Suatu pendekatan bagi perencanaan strategi fungsional adalah bahwa tiap
bidang menetapkan rencananya sendiri terlepas dari yang lain.
Namun, pendekatan ini tidak menjamin bahwa bidang – bidang tersebut
akan bekerja sama sebagai rangkaian subsistem yang terpadu. Gambar 2.3
dibawah ini menunjukkan bagaimana semua bidang fungsional harus bekerjasama
dalam proses perencanaan strategi mereka. Panah – panah tersebut
menggambarkan arus informasi dan pengaruh. (Sistem Informasi
Manajemen;Raymond MacLeod,hal 39)
Rencana Startegis Sumber Daya Informasi
Rencana strategis Sumber daya keuangan Rencana strategis
Sumber daya pemasaran
Rencana Startegis Sumber Daya Manufaktur
Rencana Startegis Sumber Daya Manusia
2.11.1 Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi
Ketika jasa informasi mulai mengembangkan rencana – rencana strategis,
pendekatan yang dianjurkan adalah mendasarkan rencana tersebut sepenuhnya
pada tujuan strategis perusahaan, yang diistilahkan dengan kumpulan strategi
organisasi (organizational strategi set). Langkah kedua, yang terpisah adalah rencana jasa informasi yang dibuat untuk mendukung tujuan perusahaan.
Rencanan jasa informasi itu disebut kumpulan strategi SIM (MIS strategi set),
dan terdiri dari sejumlah tujuan, kendala, dan strategi. Pendekatan ini, yang
dinamakan transformasi kumpulan strategi (strategi set transformation).
Digambarkan dalam gambar 2.4 (system informasi manajemen;Raymod
MacLeod,hal 41).
Tidak semua orang yang ikut dalam UEC (End User Computing) memiliki
tingkat pengetahuan yang sama tentang computer. Para pemakai golongan
kemampuan computer mereka.
a. Pemakai Akhir Tingkat Menu. Sebagian pemakai akhir tidak mampu
menciptakan perangkat lunak mereka sendiri, tetapi dapat berkomunikasi
dengan perangkat lunak jadi (prewritten software) dengan menggunakan
menu – menu seperti yang ditampilkan dalam perangkat lunak berbasis
windows.
b. Pemakai Akhir Tingkat Perintah. Sebagai pemakai akhir memiliki
kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi yang lebih sekedar
memilih menu. Para pemakai akhir ini dapat menggunakan bahasa
perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan
logika pada data. Contoh : pemakai Microsoft Exel dapat menggunakan
perintah – perintah khusus untuk menyelesaikan proses yang tidak
mungkin dilakukan oleh penggunaan menu.
c. Pemakai Akhir Tingkat Programer. Sebagai pemakai akhir dapat
menggunakan bahasa – bahasa pemograman seperti BASIC dan C++, dan
mereka dapat mengembangkan progam – program yang disesuaikan
dengan kebutuhan mereka sendiri.
d. Personil Pendukung Fumhsional. Di sejumlah perusahaan para spesialis
informasi adalah anggota dari unit – unit fungsional, bukannya unit jasa
informasi. Para personil pendukung fungsional ini adalah spesialis
pemakai tertentu dan melaporkan fungsional mereka (Sistem Informasi
Manajemen;Raymod Macleod,hal 43).
2.12 Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi
Memandang informasi suatu sumber daya bukanlah hal yang baru. Yang
terjadi pada decade yang lalu adalah kesadaran bahwa sumber daya informasi jauh
melampoi informasi itu sendiri. Manajemen sumber daya informasi (Information
Resoueces Management), atau IRM adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer
pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan mengidentifikasi,
memperoleh, dan mengeloala sumber daya informasi yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan pemakai.
2.12.1 Elemen – Elemen IRM (Information Resources Management) yang Diperlukan
a. Kesadaran bahwa kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya
informasi yang unggul. Pada eksekutif perusahaan dan manajer lain yang
terlibat dalam perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat
mencapai keunggulan atas pesaingnya dengan mengelola arus informasi.
b. Kesadaran atas jasa informasi adalah suatu bidang fungsional utama.
Struktur organisasi mencerminkan bahwa jasa informasi sama
pentingnya dengan bidang fungsional utama lainnya, seperti keuangan
c. Kesadaran bahwa CIO (Chief Information Officer) adalah eksekutif
puncak. CIO memberi kontribusi, jika memungkinkan, pada pemecahan
masalah yang mempengaruhi seluruh operasi perusahaan. Bukan hanya
operasi jasa informasi saja. Kesadaran ini paling mudah ditunjukkan
dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
d. Perhatian sumber daya informasi perusahaan ketika membuat
perencanaan strategis. Ketika para eksekutif terlibat dalam perencanaan
strategis perusahaan, mereka memperhatikan sumber daya informasi
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis.
e. Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat rencana
formal untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi.
Sumber daya itu harus mencakup yang berada pada area pemakai
maupun jasa informasi.
f. Strategi untuk mendorong dan mengelola end user computing. Rencana
strategis sumber daya informasi membahas cara membuat sumber daya
informasi tersedia bagi para pemakai akhir, sambil tetap
mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.
2.12.2 Model IRM
Kondisi – kondisi IRM yang diperlukan tersebut tidak terpisah tetapi
bekerja sama secara terkoordinasi. Seperti digambarkan dalam gambar dibawah.
Alenia – alenia bernomor dibawah ini menjelaskan nomor – nomor pada model
Lingkungan Perusahaan
Pengaruh Lingkungan
Eksekutif Perusahaan
CIO Eksekutif lain
Jasa
Informasi Keuangan
Sumber Daya
Manusia Produksi Pemasaran
Sumber Daya Komputer Pusat
Sumber Daya Komputer Tersebar
Para pemakai yang terlibat
Dalam end user computing Pemakai
Rencana strategis sumber daya informasi
Gambar 2.5 Contoh IRM secara umum
2.13 E-Commerce Perusahaan
E-commerce merupakan suatu cara yang dapat mengakomodir alur
informasi pemasaran secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas
deliver“. E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus
memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan). Proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu :
1. Merencanakan proyek – proyek sistem, terdiri dari :
a. Mengkaji tujuan, perencanaan strategi dan taktik perusahaan. b. Mengidentifikasi proyek – proyek sistem.
c. Menetapkan sasaran proyek – proyek sistem. d. Menetapkan kendala proyek – proyek sistem.
e. Menentukan proyek – proyek sistem prioritas. f. Membuat laporan perencanaan sistem.
g. Meminta persetujuan manajemen.
2. Mempersiapkan proyek – proyek sistem yang akan dikembangkan, terdiri dari : a. Menunjuk team analis.
b. Mengumumkan proyek pengembangan sistem.
3. Mendefinisikan proyek – proyek sistem dikembangkan, terdiri dari : a. Mengidentifikasi kembali ruang lingkup dan sasaran proyek sistem.
b. Melakukan studi kelayakan, dengan cara melakukan penelitian pendahuluan yang bertujuan :
- Memahami operasi dari sistem yang lama.
- Menentukan kebutuhan – kebutuhan pemakai sistem secara garis besar untuk dapat mencapai sasaran sistem.
4. Menilai kelayakan proyek sistem, yaitu melalui faktor kelayakan, yaitu suatu
sistem harus layak dan memenuhi kriteria berikut :
- Kelayakan teknik (TechnicalFeasibility) menunjukkan apakah sistem
yang diusulakan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan menggunakan tenologi yang ada atau dibutuhkan teknologi baru.
- Kelayakan ekonomi (Economic Feasibility) menunjukkan apakah dana
yang memadai tersedia untuk mendukung biaya tafsiran dari sistem yang diusulkan.
- Kelayakan hukum (Legal Feasibility) menunjukkan apakah ada konflik antara sistem yang sedang dipertimbangkan dan kemampuan organisasi untuk menunaikan kewajiban.
- Kelayakan operasional (Operational Feasibility) menunjukkan apakah prosedur dan ketrampilan personil yang ada cukup untuk mengoperasikan sistem yang diusulkan atau apakah prosedur dan
ketrampilan tambahan akan diperlukan.
- Kelayakan jadwal (Schedule Feasibility) berarti bahwa sistem.
- Yang diusulkan harus berlaku dalam suatu kerangka waktu yang diterima.
5. Membuat usulan proyek sistem.
2.14 Analisis Sistem
Sebelum melakukan perancangan sistem informasi yang baru pada suatu perusahaan, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk
memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang sedang berjalan.
Analisis sistem (system analisis) dapat didefinisikan sebagai berikut :
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam beberapa bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi
dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Dalam menganalisis sebuah sistem, tahapan dasar yang harus dilakukan
adalah :
1. Mengidentifikasi masalah (identify)
Merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam analisis
sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Menentukan titik keputusan dimana letak
penyebab masalahnya dapat lebih terarah.
2. Memahami kerja dari sistem yang ada (understand)
Memahami kerja dari sistem yang ada, dengan cara mempelajari
secara terinci bagaimana sistem yang sedang berjalan tersebut beroperasi. Data yang diperlukan dapat diperoleh dengan melakukan penelitian.
ada sebelum mencoba menganalisis permasalahan, kelemahan dan
kelebihan sistem tersebut. 3. Menganalisis sistem (analize)
Mempelajari data dan informasi yang diperoleh dari sistem yang sedang berjalan, kemudian melakukan analis sistem secara keseluruhan serta permasalahan yang terjadi untuk menentukan jawaban apa penyebab
sebenarnya dari masalah yang timbul. Penelitian dilakukan dengan menjawab pertanyaan seperti : apa yang dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya, siapa yang mengerjakannya, dimana dikerjakannya. Untuk menganalisis kelemahan sistem dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan seperti : mengapa dikerjakan, perlukah
dikerjakan, apakah telah dikerjakan dengan baik. 4. Laporan hasil analisis (report)
Membuat suatu urutan kejadian dalam analisis dan memberikan
keterangan serta gambaran yang jelas dengan alat bantu analisis sistem, sehingga memudahkan penggunaan dalam memahaminya dan juga sebagai
dokumentasi bagi pengembangan sistem selanjutnya.
2.15 Perancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem ini akan dirancang suatu sistem dalam suatu bagan yang menunjukkan prosedur – prosedur dari sistem tersebut. Alat
2.15.1 Konsep Dasar DFD (Data Flow Diagram)
Data Flow Diagram adalah alat pembuat model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses
fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart atau diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. DFD ini adalah
salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi – fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data
yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran.
Untuk memudahkan pembaca DFD, maka DFD disusun berdasarkan
tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu : a. Diagram Konteks (Level 0)
Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan
mengambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga
sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar terminator dan data store.
b. Diagram Zero (Level 1)
Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Konteks dan Diagram Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal ini
c. Diagram Detail (Primitif)
Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Data Flow
Diagram (DFD) memiliki empat komponen, yaitu : 1. Terminator atau External Entity atau Kesatuan Luar.
Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi
dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem. Yang dapat berupa orang, organisasi
atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (eksternal), sumber atau tujuan (source
and sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang Terminator :
1. Terminator merupakan bagian dari lingkungan luar sistem. Alur data yang menghubungkan terminator dengan berbagai proses
sistem menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.
2. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi atau prosedur yang berkaitan dengan Terminator.
2. Proses
Proses sering dikenal dengan Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang
mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi
panjang tegak dengan sudut tumpul. Proses diberi nama untuk meerangkan proses atau kegiatan apa yang sedang atau akan
dilaksanakan.
Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap sebagai berikut : a. Identifikasi Proses
Umumnya berupa angka yang menunjukkan nomor dari proses dan ditulis pada bagian simbol proses.
b. Nama Proses
Menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya.
Nama proses diletakkan dibawah Identifikasi Proses.
1 RUANG
TRANSAKSI TRANSAKSIRUANG
1
3. Data Store (Penyimpanan Data)
Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada salah
satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan – penyimpanan
seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, contohnya : file pita magnetik, file disket dan file hard disk. Data
Store juga berkaitan dengan penyimpanan data. Apabila dalam DFD Data Store kita gambarkan lebih satu atau terdapat duplikasinya maka Data Store tersebut dapat kita identifikasi dengan tanda garis vertikal ( ) atau tanda asterik (*).
Seperti gambar 2.7
PAKAIAN
*PAKAIAN
Gambar 2.7 Contoh Duplikasi Data Store
Semua Data Store dihubungkan dengan alur data hanya pada komponen
proses, tidak dengan komponen DFD lainnya. Alur data yang menghubungkan
Data Store dengan suatu proses mempunyai pengertian sebagai berikut :
a. Alur data dari store yang berarti sebagai pembacaan pengaksesan data
b. Alur data ke proses berarti pengudatean data seperti menambah data,
menghapus ataupun mengubah.
4. Alur Data (Data Flow)
Suatu data flow atau alur data dapat dipresentasikan dengan anak panah
yang menunjukkan arah menuju ked an keluar dari suatu proses. Alur data ini
digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau satu paket data atau
informasi dari suatu bagian system ke bagian lainnya. Alur data dapat
disimbolkan dengan panah.
Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh
professional system dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir,
bilangan real dan macam – macam informasi yang berkaitan dengan computer.
Ada beberapa konsep yang harus diperhatikan dalam penggambaran alur
data, yaitu :
a. Konsep Paket Data (Packets Of Data)
Bila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber data yang sama ke
tujuan yang sama dan mempunyai dan harus dianggap sebagai satu alur data itu
mengalir bersama – sama sebagai satu paket. Seperti gambar 2.8
PENYEWA CEK DATA PENYEWA DATA
PENYEWA
b. Konsep alur data menyebar (Diverging Data Flow)
Alur data menyebar menunjukkan sejumlah tembusan paket data yang
berasal dari sumber yang sama menuju tujuan yang berbeda, atau paket data yang
kompleks dibagi menjadi beberapa elemen data yang dikirim ke tujuan yang
berbeda atau alur data ini membawa paket data yang memiliki nilai yang berbeda
yang akan dikirim ke tujuan yang berbeda. Konsep alur data ini dapat dilihat pada
gambar
Gambar 2.9 Contoh Konsep Alur Data Menyebar
c. Konsep alur data mengumpul
Beberapa alur data yang berbeda sumbernya bergabung bersama – sama
menuju ke tujuan yang sama seperti gambar 2.10
SALINAN KWITANSI
Syarat – syarat pembuatan DFD adalah :
- Pemberian nama untuk setiap komponen DFD.
- Pemberian nomor pada proses DFD.
- Penggambaran DFD yang seindah mungkin.
- Penghindaran pembentukan DFD yang rumit.
- Memastikan DFD yang dibentuk itu konsisten secara logika.
2.15.2 Bagan Alir (FlowChart)
Bagan Alir (FlowChart) adalah bagan (Chart) yang menunjukkan alir
(Flow) didalam program atau prosedur system secara logika. Bagan Alir
digunakan terutama untuk alat Bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analisis system ata
pemrograman dapat mengikuti pedoman – pedoman sebagai berikut :
a. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagaian
kiri dari suatu halaman.
b. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
c. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan
berakhirnya.
d. Masing – masing kegiatan didalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu
kata yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya :
- “persiapan” dokumen
e. Masing – masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang
semestinya.
f. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus
ditunjukkan dengan jelas menggunakan symbol penghubung.
g. Gunakan symbol – symbol bagan alir yang standar.
Ada lima macam bagan alir, yaitu sebagai berikut :
1. Bagan alir system (system flowchart).
2. Bagan alir dokumen (document flowchart).
3. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
4. Bagan alir program (program flowchart).
5. Bagan alir proses (process flowchart).
2.15.2.1 Bagan Alir Sistem
Bagan alir system (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan
arus pekerjaan secara keseluruhan dari system. Bagan ini menjelaskan urut –
urutan dari prosedur – prosedur yang ada di dalam system.
Bagan alir system menunjukkan apa yang dikerjakan di system. Bagan alir
system digambar dengan menggunakan simbol – simbol berikut.
Simbol dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual,
Simbol kegiatan manual
Menunjukkan pekerjaan manual.
Simbol simpanan offline
File non-komputer yang diarsip urut angka (numerical).
File non-komputer yang diarsip urut huruf (alphabetical).
File non-komputer yang diarsip urut tunggal (chronological).
Simbol kartu plong
Menunjukkan input atau output yang menggunakan kartu plong (punched
card).
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program computer.
Simbol operasi luar
Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar proses operasi computer.
Simbol pengurutan offline
Menunjukkan proses pengurutan data di luar proses computer.
Simbol pita magnetik
Menunjukkan input atau output menggunakan pita magnetic.
Simbol hard disk
Menunjukkan input atau output menggunakan hard disk.
Simbol diskette
Menunjukkan input atau output menggunakan diskette.
Menunjukkan input atau output menggunakan drum magnetik.
Simbol kertas berlubang
Menunjukkan input atau output menggunakan pita kertas berlubang.
Simbol keyboard
Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard.
Simbol display
Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor.
Gambar 2.11 Simbol-simbol di Bagan Alir Sistem
2.15.2.2 Bagan Alir Dokumen
Bagan alir dokumen (dokumen flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (from flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus dari laporan dan formulir tembusan – tembusannya.
Bagan alir dokumen ini memakai symbol – symbol yang sama dengan
2.15.2.3 Bagan Alir Skematik
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang
mirip dengan bagan alir system, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam
system. Perbedaannya adalah bagan alir skematik selain menggunakan symbol –
symbol bagan alir system, juga menggunakan gambar – gambar computer dan
peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan gambar – gambar ini
adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan
symbol – symbol bagan alir.
Penggunaan gambar – gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi
sulit dan lama menggambarnya.
2.15.2.4 Bagan Alir Program
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah – langkah dari proses program. Bagan alir
program dibuat dari derivikasi bagan air system.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika
program (program logic flowchart) dan bagan alir program computer terinci
(detailed computer program flowchart). Bagan alir logika program digunakan
untuk menggambarkan tiap – tiap langkah di dalam program computer secara
logika. Bagan alir logika program ini dipersiapkan oleh analis system. Bagan alir
program komputer terinci digunakan untuk menggambarkan instruksi – instruksi
2.15.2.5 Bagan Alir Proses
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di Teknik Industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analisis system
untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses
menggunakan lima symbol tersendiri.
Bagan alir proses selain dapat menunjukkan kegiatan dan simpanan yang
digunakan dalam suatu prosedur, dapat juga menunjukkan jarak kegiatan yang
satu dengan yang lainnya serta waktu yang diperlukan untuk suatu kegiatan.
2.16 Pengertian Data Base
Basis data (Data base) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan
kembali dengan cepat dan mudah. Dapat juga dikatakan bahwa sebuah data base
adalah kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam
penyimpanan elektronis.
Untuk dapat merancang data base yang digunakan secara optimal kita
harus memperlihatkan konsistensi dan integrasi data. Kesulitan utama dalam
merancang data base yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa yang
2.16.1 Konsep Dasar Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model jaringan
(network) yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam system secara
abstrak. Tujuan utama dari penggambaran ERD adalah untuk menunjukkan
struktur objek data (entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek
tersebut. ERD berguna bagi professional system, karena ERD memperlihatkan
hubungan antara data store pada DFD.
2.16.2 Komponen Entity Relationship Diagram Komponen utama ERD terdiri dari :
1. Entitas atau objek data (entity)
Adalah sesuatu yang dapat dibedakan dalam dunia nyata
dengan keberadaan yang bebas baik secara fisik maupun abstrak
(konsep), mempunyai karakteristik tertentu, dimana informasi yang
berkaitan dengannya dikumpulkan. Tipe entitas adalah sekumpulan
entitas yang menggunakan sifat dan karakteristik yang sama,
sedangkan instance entitas adalah satu kejadian tunggal dari tipe
entitas. Symbol yang digunakan adalah empat persegi panjang serta
pemberian nama biasanya dengan menggunakan kata benda, seperti
terlihat pada gambar.
PENYEWA
2. Relasi (relationship)
Adalah hubungan yang terjadi antara instance dari satu atau
lebih tipe entitas. Relationship tidak mempunyai keberadaan fisik
kecuali yang mewarnai dari hubungan entitas tersebut. Relationship set
adalah kumpulan relationship yang sejenis. Symbol yang digunakan
adalah bentuk wajik dan pemberian nama biasanya dengan
menggunakan kata kerja, seperti terlihat pada gambar
SEWA
Gambar 2.13 Contoh Simbol Relationship 3. Atribut
Adalah sifat dan karakteristik suatu entitas yang menyediakan
penjelasan detail tentang entitas tersebut. Nilai atribut (attribute value)
adalah suatu data actual atau informasi yang disimpan pada suatu
atribut didalam suatu entitas atau relationship. Terdapat dua jenis
atribut, yaitu identifier (key) yang digunakan untuk menentukan suatu
entitas secara unik, dan descriptor (nonkey attribute) yang digunakan
untuk menspesifikasikan karakteristik dari suatu entitas yang tidak
unik.
Bukan hanya entitas yang memiliki atribut tapi relationship
juga dapat memilikinya. Symbol yang digunakan adalah bentuk oval,
NAMA
Gambar 2.14 Simbol Atribut
2.16.3 Kardinalitas Dalam Relationship
Cardinality Ratio menjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entitas
dengan entitas lainnya. Terdapat tiga jenis Cardinality Ratio, yaitu :
1.1: 1 (one the one)
Entity hanya boleh berhubungan dengan satu entity kedua dan sebaliknya.
Contoh : satu pegawai memiliki satu jabatan (gambar)
1 1
Gambar 2.15 Relasi 1 : 1
2 . 1 : M (one to many) atau M : 1 (many to one)
Entity pertama boleh berhubungan dengan entity kedua, tetapi entity kedua
hanya boleh berhubungan dengan satu entity atau sebaliknya.
Contoh : satu pegawai memiliki banyak proyek (gambar)
1 N
Pegawai Memiliki Jabatan
Proyek Memiliki
Pegawai
3. M : N (many to many)
Entity pertama boleh banyak berhubungan dengan entity kedua dan sebaliknya.
Contoh : banyak pembeli membeli banyak barang (gambar)
N
M Barang
Beli Pegawai
Gambar 2.17 Relasi M : N
2.16.4 Derajat (tingkat) Relationship
Derajat relationship menyatakan jumlah entitas yang berpartisipasi dalam
suatu Relationship. Terdapat tiga macam derajat dari relationship, yaitu :
1. Unary Degree (tingkat satu)
Merupakan suatu Relationship dihubungkan dengan satu entity,
penghubungnya ada 2. Relationship ini sering disebut juga
Relationship Rekursif.
Contoh :
Pegawai
Lapor
2. Binary Degree (derajat dua)
Merupakan suatu Relationship yang menghubungkan dua entity
yang berbeda. Relationship ini paling umum digunakan dalam
pembuatan model data.
Contoh :
Departemen Kerja
Pegawai
Gambar 2.19 Binary Degree
3. Ternary Degree (derajat tiga)
Merupakan sati Relationship menghubungkan tiga entity yang
berbeda satu sama lain.
Contoh :
Kota
Barang Beli
Pegawai