• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh *Corresponding Author:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh *Corresponding Author:"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

145

Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa yang Belajar Menggunakan

Media Kotak Kartu Misterius (Kokami) dengan Roda Impian pada

Materi Kesetimbangan Kimia di SMA Negeri 5 Banda Aceh

Maya Marita, Rusman, Ade Ismayani

Prodi Kimia FKIP Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh 23111 *Corresponding Author: [email protected]

Abstrak

Telah dilakukan penelitian dengan judul “Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa yang Belajar Menggunakan Media Kokami dengan Roda Impian pada Materi Kesetimbangan Kimia di SMA Negeri 5 Banda Aceh”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar, aktivitas siswa dan tanggapan siswa terhadap media kokami dan roda impian. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 masing-masing berjumlah 27 orang. Jenis penelitian menggunakan metode eksperimen, dengan desain penelitian Randomized

Pretest-Postest Comparison Group Design. Data penelitian diperoleh melalui soal pilihan

ganda untuk melihat hasil belajar, lembar aktivitas digunakan untuk mengukur tingkat keaktifan siswa dan angket disebarkan kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap media pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil thitung= 0,131 < ttabel= 2,039 pada taraf signifikansi 5%. Maka H0 diterima dan Ha ditolak, kesimpulannya adalah tidak terdapat hasil belajar siswa yang belajar menggunakan media kokami dengan hasil belajar siswa menggunakan media roda impian pada materi kesetimbangan kimia di SMA Negeri 5 Banda Aceh. Siswa aktif dalam proses pembelajaran dengan rata-rata persentase aktivitas saat pembelajaran berlangsung pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 berturut-turut sebesar 88,5% dan 85,25%. Tanggapan siswa terhadap media kokami sebesar 45,37% sangat setuju, 49,07% setuju dan 5,5% tidak setuju sedangkan untuk media roda impian sebesar 37,5% sangat setuju , 53,2% setuju dan 9,2% tidak setuju.

Kata kunci: Studi Komparasi, hasil belajar, kokami, roda impian, kesetimbangan kimia Abstract

The study about comparison of students’ learning outcome between using of media of kokami and media of roda impian in learning of chemical equilibrium” had been conducted in SMA Negeri 5 Banda Aceh. The purposes of study were to understand the difference of learning outcome, students’ activities and their responses to media of kokami and media of roda impian. Initially, 27 students of class XI IPA 2 and class of XI IPA 3 were selected as subject for this study. The study was adapted by using experimental method and design of Randomized Pretest-Postest Comparison Group Design. Data were collected by using multiple choice questions to observe learning outcome, then activity sheet used to indicate students’ activities and questionnaire distributed to undertand their responses to the learning media. According to result of study, there was indicated that tcount = 0.131 < ttable = 2.039 at significant level of 5%. Therefore, H0 was accepted and Ha was rejected, which was meant that student’s learning outcome between using media of kokami was similar to media of roda impian in learning of chemical equilibrium at SMA Negeri 5 Banda Aceh. The average percentage of student’ activities in class of XI IPA 2 and XI IPA 3 were 88.5% and 85.25%. Then, student’s responses to the media of kokami were 45.37% of strongly agree, 49.07% of agree and 5.5% of do not agree, while their responses to the media of roda impian were 37.50% of strongly agree, 53.20% of agree and 9.20% of do not agree.

Keyword: the study of comparison, learning outcome, kokami, roda impian, chemical

(2)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

146

Pendahuluan

Kimia merupakan cabang ilmu pengetahuan yang hakikat pengetahuannya berdasarkan dari fakta, hasil dari pemikiran, dan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli. Materi pelajaran kimia secara garis besar merupakan materi yang berisi konsep-konsep dan penerapan rumus dalam perhitungan kimia. Menurut Prasetyaningrum (2013), kimia sangat diperlukan dalam kehidupan, sebagian besar orang menganggap kimia sebagai ilmu yang kurang menarik dan tidak menyenangkan. Hal ini disebabkan kimia berkaitan dengan ide-ide atau konsep-konsep yang abstrak dan membutuhkan penalaran ilmiah, sehingga dalam belajar kimia membutuhkan penalaran tinggi.

Masalah yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah masih rendahnya hasil belajar siswa yang diperoleh. Rendahnya hasil belajar siswa disebabkan oleh metode yang digunakan guru di sekolah masih kurang sesuai dengan karakteristik pelajaran yang diberikan kepada siswa, sehingga siswa kurang terlibat dalam proses pembelajaran, akibanya tingkat pemahaman siswa terhadap materi menjadi rendah.

Berdasarkan data nilai ulangan harian kimia siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Banda Aceh, hasil belajar siswa masih rendah, hal ini ditunjukan dengan rendahnya nilai ulangan harian pada materi kesetimbangan kimia pada tahun 2015/2016 yaitu 40% siswa yang tuntas, masih belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu 67. Oleh karena itu pembelajaran pada materi kesetimbangan kimia perlu diberikan perhatian khusus agar dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Upaya yang dapat dilakukan guru dalam mengajar agar siswa lebih aktif dan memperoleh hasil belajar yang baik adalah dengan menggunakan media. Media adalah alat untuk menyampaikan pesan dan dapat memotivasi siswa sehingga terjadi suatu proses pembelajaran yang aktif pada siswa. Media yang dipilih harus tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan, sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang baik antara peserta didik pada saat proses pembelajaran. Beragam media yang tersedia mengharuskan para pendidik untuk memilih, hal ini penting karena setiap media memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Media yang bisa digunakan untuk materi kesetimbangan kimia adalah kokami dan roda impian. Hasil penelitian Alwi (2015), penerapan metode permainan kokami berdasarkan LKPD saintifik dalam model quantum learning memberikan pengaruh yang berarti terhadap kompetensi IPA peserta didik pada ketiga kompetensi yaitu kompetensi pengetahuan, keterampilan namun tidak memberikan pengaruh yang berarti pada kompetensi sikap peserta didik kelas VII SMPN 31 Padang.

Selain itu hasil penelitian Ernawati (2013), penggunaan metode pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) dengan media roda impian memberikan hasil prestasi belajar

yang lebih baik dibandingkan penggunaan metode pembelajaran TGT dengan media TTS pada materi pokok struktur atom. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan menggunakan uji-t pihak kanan dengan taraf signifikan 5%.

Media kokami dan roda impian memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Tetapi keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membuat siswa menjadi lebih aktif dan antusias terhadap pembelajaran. Agar pembelajaran tercapai dan memperoleh hasil belajar yang baik. Apabila kedua media tersebut digunakan saat proses pembelajaran, manakah media yang lebih cocok dan sesuai digunakan pada materi kesetimbangan kimia.

(3)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

147

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan desain penelitian

Randomized Pretest-Posttest Comparison Group Design. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang belajar menggunakan media kokami dengan roda impian. Sekolah yang dipilih sebagai tempat penelitian ialah SMA Negeri 5 Banda Aceh tahun ajaran 2016/2017 kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 yang beralamat di Jalan Hamzah Fansuri Lingkar Kampus UIN Ar-Raniry, Darussalam Banda Aceh. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juli 2016 sampai April 2017.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar tes tertulis, lembar observasi aktivitas siswa dan lembar angket tanggapan siswa. Tes tertulis merupakan soal pilihan ganda yang diberikan diawal dan diakhir pembelajaran. Soal yang digunakan sebagai instrumen tes ini terlebih dahulu dilakukan validasi kualitatif oleh tim ahli dan validasi kuantitatif terhadap siswa yang sudah mempelajari materi kesetimangan kimia. Validasi ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan soal yang sudah dibuat untuk diuji coba. Lembar observasi aktivitas siswa berupa angket yang digunakan untuk menilai aktivitas siswa yang diamati oleh observer. Lembar angket tanggapan siswa terdiri atas beberapa pertanyaan yang telah disusun sesuai kriteria, yang bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap media kokami dan roda impian.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan tes hasil belajar, observasi aktivitas siswa dan angket tanggapan siswa. Tes hasil belajar siswa yang digunakan berjumlah 19 soal yang mencakup konsep kesetimbangan kimia, kesetimbangan homogen dan heterogen, dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergeseran kesetimbangan kimia. Soal tes yang digunakan terlebih dahulu dilakukan validasi kualitatif dan kuantitatif. Observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan lembar observasi berupa angket kepada observer untuk diisi sesuai dengan yang diamati. Angket tanggapan siswa berisi tentang minat, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, kritik dan saran siswa terhadap pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Angket ini bertujuan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan media kokami dan roda impian pada materi kesetimbangan kimia.

Teknik Analisis Data

Hasil Belajar

Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh setelah penerapan metode pembelajaran NHT (Numbered Head Together) berbantuan media kokami dan roda impian dilaksanakan. Adapun nilai tersebut dihitung dengan meggunakan rumus menurut Tim Pustaka Yustisia (2008),

Nilai

=

Jumlah jawaban benar

Skor Maksimum

× 100

Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat dinilai dengan adanya lembar observasi. Observasi dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Penilaian dapat dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan memberi tanda cek (√) yang sesuai pada kolom yang tersedia. Data hasil observasi aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dianalisis menggunakan statistik deskritif melalui skor.

Nilai =Jumlah skor perolehan

(4)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

148

73,51 73,7 10 30 50 70 90

Kokami Roda Impian

R ata -r ata H asi l B e lajar Media Tanggapan Siswa

Angket pada penelitian ini bertujuan untuk melihat tanggapan siswa terhadap pelajaran kimia pada materi kesetimbangan kimia, dengan menggunakan metode pembelajaran NHT berbantuan media kokami dan roda impian. Adapun cara yang digunakan untuk menghitung hasil dari angket tersebut adalah:

Nilai = jumlah jawaban

jumlah semua item × 100%

Uji Hipotesis (Uji t)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara dua kelas sampel, maka perlu dilakukan uji hipotesis. Sebelum dilakukan uji-t maka dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu yaitu uji normalitas dan homogenitas. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t dengan taraf signifikan 0,05. Seperti yang dijelaskan oleh Sudjana (2005), adapun rumus uji –t:

=

𝑥̅

1

− 𝑥̅

2

𝑠 √

𝑛1

1

+

1 𝑛2 Hasil dan Pembahasan

Hasi Belajar

Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai pretest dan post-test yang berupa tes objektif pilihan ganda sebanyak 19 soal, yang diberikan diawal pembelajaran dan diakhir proses pembelajaran. Analisis kemampuan awal sangat penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan perlakuan. Untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa perlu dibandingkan nilai siswa dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berikut ini nilai pretest kelas XI IPA 2 yang belajar menggunakan media kokami dan kelas XI IPA 3 yang belajar menggunakan media roda impian. Nilai KKM untuk materi kesetimbangan kimia yang telah ditentukan di SMA Negeri 5 Banda Aceh adalah 67. Dari data yang diperoleh untuk kelas XI IPA 2 nilai tertinggi adalah 40 dan nilai terendah adalah 5 sedangkan untuk kelas XI IPA 3 nilai yang tertinggi adalah 35 dan nilai terendah adalah 0. Setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan media kokami pada kelas XI IPA 2 dan media roda impian pada kelas XI IPA 3, diberikan tes akhir (post-test) kepada siswa, tes ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 19 soal yang diberikan kepada kedua kelas tersebut. Adapun data hasil tes akhir (post-test) dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Hasil Belajar Siswa Menggunakan Media Kokami dan Roda Impian

Berdasarkan Gambar 4.1 diperoleh data kelas yang belajar menggunakan media kokami dengan yang belajar menggunakan media roda impian adalah sebesar 73,51 dan 73,70, hanya mempunyai selisih yang sangat sedikit.

(5)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

149

Uji Prasyarat

Menurut Irianto (2010), sebelum digunakannya rumus statistik perlu diketahui asumsi yang digunakan dalam pembuatan rumus tersebut, agar dapat menggunakan dan memahami hasil perhitungannya serta penggunaan rumus tidak menyimpang dari ketentuan yang ada. Sebelum dilakukan uji t, dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu. Uji prasyarat yang perlu dilakukan yaitu uji normalitas dan homogenitas.

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel.1 Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kesetimbangan Kimia

Kelas Parameter 𝜒2hitung 𝜒2tabel 𝜒2hitung ≤ 𝜒2tabel Kesimpulan

XI IPA 2 Pretest 2,56 12,59 2,56 ≤ 12,59 Normal Post-test 7,57 12,59 7,57 ≤ 12,59 Normal XI IPA 3 Pretest 11,27 12,59 11,27 ≤ 12,59 Normal Post-test 6,69 12,59 6,69 ≤ 12,59 Normal

Dari Tabel 1 dapat disimpulkan kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 mempunyai data pretest dan post-test yang berdistribusi normal.

Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui suatu sampel yang dipakai homogen atau tidak. Adapun hasil dari uji homogenitas dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel.2 Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa Pada materi Kesetimbangan Kimia

No Parameter Fhitung Ftabel Fhitung ≤ Ftabel Kesimpulan 1 Pretest 1,18 1,93 1,18 ≤ 1,93 Homogen 2 Post-test 1,87 1,93 1,87 ≤ 1,93 Homogen

Dari Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa hasil pretest dan post-test kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 mempunyai data yang homogen.

Uji Hipotesis (Uji-t)

Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar menggunakan media kokami dengan siswa yang belajar menggunakan media roda impian, maka perlu dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji-t dengan taraf signifikan 0,05, artinya data tersebut memiliki kesalahan sebesar 5% dan kemungkinan kebenaran sebesar 95%.

Adapun hasil perhitungan menggunakan uji-t diperoleh thitung = 0,131 ≤ ttabel = 2,039 maka hipotesis Ho diterima dan Ha ditolak. Sehingga diperoleh kesimpulan, tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang belajar menggunakan media kokami dengan hasil belajar siswa menggunakan media roda impian pada materi kesetimbangan kimia.

Adapun faktor yang menyebabkan tidak terdapatnya perbedaan hasil belajar siswa adalah karena terdapat kesamaan terhadap kedua media tersebut, yaitu mengunakan kartu materi dan melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran menggunakan media kokami dan roda impian. Sehingga siswa diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam berbagai aktivitas kegiatan pembelajaran serta menunjukkan kemampuannya di dalam kelas. Selain itu siswa juga mengakses informasi dan pengetahuan untuk didiskusikan

(6)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

150

dalam proses belajar mengajar di dalam kelas, agar siswa memperoleh beragam pengalaman yang dapat meningkatkan pemahaman dan kompetensinya.

Aktivitas Siswa

Pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung menggunakan instrumen lembar penilaian observasi terhadap aktivitas siswa. Lembar observasi diisi oleh 3 orang observer, yang dibagi kedalam 6 kelompok. Masing-masing observer mengamati 2 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa di setiap kelompoknya. Data hasil penilaian aktivitas siswa pada kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 dapat dilihat pada pada Gambar 2.

Gambar 2. Skor Aktivitas Siswa Kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3 pada Materi Kesetimbangan Kimia

Berdasarkan Gambar 2, dari delapan aspek yang dinilai, terdapat 4 aspek yang memperoleh skor hasil relatif sama, sedangkan 4 aspek lagi terdapat perbedaan. Untuk aspek nomor 1, 2, 5 dan 7 diperoleh skor yang sama antara media kokami dan media roda impian. Sedangkan untuk aspek nomor 3, 4, 6 dan 8 terdapatnya perbedaan. Adapun penjelasan aspek-aspek yang terdapat perbedaan adalah sebagai berikut.

Aspek ketiga terdapat perbedaan skor antara kelas yang belajar menggunakan media kokami dengan media roda impian, yang dinilai adalah bekerjasama dengan teman satu tim. Untuk kelas yang belajar menggunakan media kokami memperoleh skor sebesar 24 yaitu skor yang sempurna. Setiap tim yang dibagi di kelas tersebut saling bekerja sama dengan teman satu timnya dalam mencari informasi dan bertukar pendapat, dengan adanya kerjasama yang baik dengan teman satu tim, maka kelompok tersebut akan terlihat kompak. Sedangkan kelas yang belajar menggunakan media roda impian memperoleh skor sebesar 22, terdapat beberapa anggota yang masih kurang peduli terhadap tugas yang diberikan pada saat pembelajaran. Pada aspek ini kelas yang belajar menggunakan media kokami memperoleh skor lebih tinggi dibandingkan media roda impian.

Aspek keempat bertanggungjawab terhadap tugas yang telah diterapkan dalam tim. Kelas yang belajar menggunakan media kokami memperoleh skor sebesar 23 sedangkan kelas yang belajar menggunakan media roda impian sebesar 22. Pada kelas kokami hanya terdapat satu tim saja yang anggotanya kurang bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan sedangkan kelas roda impian terdapat 2 tim. Secara keseluruhan rasa tanggungjawab yang dimiliki setiap tim pada kedua kelas tersebut sudah sangat baik karena semua tim menyelesaikan semua tugas yang diberikan. Hanya saja ada beberapa kelompok yang sedikit terlambat dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

22 20 24 23 22 19 21 19 22 20 22 22 22 21 21 18 0 5 10 15 20 25 30 1 2 3 4 5 6 7 8

P

erse

ntase

(%

)

Aspek yang dinilai

Kokami Roda Impian

(7)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

151

Aspek keenam bertukar pendapat antar teman dalam tim. Skor yang diperoleh kelas yang belajar menggunakan media kokami adalah sebesar 18, sedangkan kelas yang belajar menggunakan media roda impian memperoleh skor sebesar 21. Dalam hal ini kelas yang belajar menggunakan media roda impian memperoleh skor lebih tinggi. Hal ini disebabkan saat proses pembelajaran ada sebagian siswa yang setuju dengan pendapat dari anggota timnya dan ada yang kurang setuju sehingga terjadinya proses saling tukar pendapat untuk memperoleh suatu kesimpulan.

Aspek kedelapan merupakan aspek terakir yang memiliki hasil yang berbeda, yaitu mengerjakan kuis dengan kemampuan sendiri. Aspek ini dinilai saat siswa diberikan soal post-test diakhir pembelajaran. Adapun skor yang diperoleh kelas yang belajar menggunakan media kokami dan roda impian adalah sebesar 19 dan 18. Pada saat mengerjakan soal post-test, terdapat siswa-siswa yang berkerjasama untuk menjawab soal yang diberikan dan meminta jawaban dengan teman yang berada di sekitarnya.

Pada keempat aspek yang berbeda tersebut, kelas yang belajar menggunakan media kokami memperoleh skor lebih tinggi untuk tiga aspek, sedangkan media roda impian memperoleh nilai tertinggi untuk satu aspek saja. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan media kokami dapat membuat siswa lebih aktif dibandingkan dengan media roda impian. Hal ini disebabkan karena media kokami lebih simpel dan efektif dari pada media roda impian. Media roda impian membutuhkan wakru yang lebih lama daripada media kokami.

Tanggapan Siswa

Setelah kegiatan belajar mengajar berakhir, selanjutnya dibagikan angket yang masing-masing terdiri dari 8 pernyataan yang berisi tanggapan siswa setelah belajar menggunakan media kokami dan media roda impian. Angket ini diberikan kepada seluruh siswa di kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3. Pembagian angket bertujuan untuk melihat bagaimana tanggapan siswa terhadap media yang digunakan pada saat proses belajar mengajar. Adapun tanggapan siswa terhadap media kokami terdapat pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil Tanggapan Siswa Kelas XI IPA 2 Terhadap Media Kokami

No Pertanyaan Jumlah Siswa yang Menjawab

SS S TS

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pembelajaran menggunakan media Kokami sangat

menarik 11 14 2

2 Media Kokami dapat mempermudah dalam

mempelajari materi Kesetimbangan Kimia 11 14 2 3 Pembelajaran dengan media Kokami dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa 14 9 4 4 Media Kokami dapat mempermudah cara belajar

siswa 13 12 2

5 Penggunaan kalimat/tata bahasa media Kokami

mudah dipahami 16 11 0

6 Komposisi penggunaan gambar dan tulisan pada

media Kokami sesuai dengan materi 11 16 0 7 Media Kokami menjadi alternatif dalam memahami

pembelajaran kimia

10 16 1

(1) (2) (3) (4) (5)

(8)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

152

materi kimia lainnya.

Skor Perolehan 98 106 12

Skor Maksimal 216 216 216

Keseluruhan (%) 45,37 % 49,07% 5,5%

Berdasarkan Tabel 3 persentase jawaban siswa yang diperoleh adalah 45,37% sangat setuju, 49,07% setuju dan 5,5% tidak setuju. Dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai pembelajaran menggunakan media kokami karena sangat menarik, menyenangkan dan membuat siswa lebih aktif pada saat pembelajaran.

Adapun hasil tanggapan siswa kelas XI IPA 3 terhadap media roda impian terdapat pada Tabel 4

Tabel 4. Hasil Tanggapan Siswa Kelas XI IPA 3 Terhadap Media Roda Impian

No Pertanyaan

Jumlah Siswa yang Menjawab

SS S TS

1 Pembelajaran menggunakan media Roda Impian sangat menarik

15 10 2 2 Media Roda Impian dapat mempermudah dalam

mempelajari materi Kesetimbangan Kimia 16 8 3 3 Pembelajaran dengan media Roda Impian dapat

meningkatkan keaktifan belajar siswa 12 10 5 4 Media Roda Impian dapat mempermudah cara belajar

siswa 18 9 0

5 Penggunaan kalimat/tata bahasa media Roda Impian mudah dipahami

17 7 3

6 Komposisi penggunaan gambar dan tulisan pada

media Roda Impian sesuai dengan materi 13 14 0 7 Media Roda Impian menjadi alternatif dalam

memahami pembelajaran kimia 12 12 3 8 Pemanfaatan media Roda Impian dapat digunakan

pada materi kimia lainnya. 16 11 0

Skor Perolehan 119 81 16

Skor Maksimal 216 216 216

Keseluruhan (%) 37,5% 53,2% 9,2%

Perbandingan tanggapan siswa secara keseluruhan yang belajar menggunakan media kokami dengan media roda impian dapa dilihat pada Gambar 3.

(9)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

153

Gambar 3. Perbandingan Tanggapan Siswa Terhadap Media Kokami dan Roda Impian

Adapun delapan item pernyataan yang terdapat pada angket respon siswa adalah, pernyataan yang pertama media kokami dan roda impian sangat menarik. Media roda impian berhasil menarik perhatian siswa karena tampilannya berupa roda yang terbuat dari kardus, memiliki warna-warna yang cerah, gambar yang menarik dan cara bermainnya dengan cara diputar. Sedangkan media kokami suatu kotak yang terdapat kartu misterius dan siswa bebas memilih kartu misterius yang terdapat didalam amplop.

Pernyataan kedua media kokami dan roda impian dapat mempermudah dalam mempelajari materi kesetimbangan kimia. Kedua media tersebut berhasil memotivasi siswa dan memunculkan rasa semangat untuk belajar, karena saat proses pembelajaran disertai dengan pemainan menggunakan media kokami dan roda impian. Pernyataan ketiga pembelajaran dengan media roda impian dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini seusai dengan hasil penelitian Hardiana dkk., (2015), media roda impian dapat membuat siswa aktif berdiskusi mengemukakan pendapatnya dengan kelompoknya yang berjumlah 4 orang sesuai dengan nomor yang dimiliki tiap siswa dalam kelompok tersebut.

Pernyataan keempat media kokami dan roda impian dapat mempermudah cara belajar siswa, pada pernyataan ini lebih dari setengah siswa yang belajar menggunakan media roda impian sangat setuju dan sisanya setuju jika roda impian membantu cara belajar mereka, hal ini dilihat dari jawaban respon sisiwa. Berbeda dengan media kokami terdapat 7,4% siswa yang tidak setuju, bagi siswa tersebut media kokami tidak memberikan pengaruh apapun untuk cara belajar mereka. Tetapi dengan adanya kedua media tersebut berhasil membuat sebagian besar siswa lebih termotivasi untuk belajar, sehingga siswa akan tertarik untuk belajar, memahami materi pembelajaran dan lebih memudahkan mereka untuk belajar.

Pernyataaan kelima penggunaan kalimat/tata bahasa media mudah dipahami, untuk hal ini penulisan kalimat/tata bahasa yang digunakan media kokami dan roda impian sudah baik dan mudah dipahami siswa, karena sebagian besar siswa memberikan jawaban sangat setuju dan selebihnya memberikan jawaban setuju, tidak terdapat satupun siswa yang tidak setuju, hal ini sesuai dengan jawaban dari tanggapan siswa terhadap pernyataan kelima. Pernyataan keenam komposisi penggunaan gambar dan tulisan, hasil respon siswa terhadap media kokami 40,7% sangat setuju dan 59,2% setuju. Hasil respon siswa terhadap media roda impian yaitu, 48,1% sangat setuju dan 51,8% setuju.

Pernyataan ketujuh media kokami dan roda impian menjadi alternatif dalam memahami pembelajaran kimia. Media roda impian memperoleh jawaban sangat setuju lebih tinggi dibandingkan media kokami, tetapi untuk jawaban tidak setuju media kokami lebih rendah daripada media roda impian. Pernyataan terakhir yaitu pemanfaatan media kokami dan roda impian dapat digunakan pada materi kimia lainnya. Menurut hasil tanggapan siswa, kedua media tersebut dapat digunakan untuk materi lainnya, tetapi tidak semua materi bisa menggunakanya. 45,37 49,07 5,5 37,5 53,2 9,2 0 10 20 30 40 50 60

Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

Pe rs en ta se (% )

(10)

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kimia (JIMPK)-Vol 2. No.3 (145-154)

154

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1) Tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara kelas XI–IPA 2 dan XI– IPA 3 pada materi kesetimbangan kimia di SMA Negeri 5 Banda Aceh.

2) Aktivitas siswa yang diperoleh selama proses pembelajaran pada kelas XI IPA 2 menggunakan media kokami adalah sebesar 88,5%. Sedangkan kelas XI IPA 3 yang menggunakan media roda impian sebesar 85,25%,

3) Persentase tanggapan siswa terhadap media kokami pada materi kesetimbangan kimia sebesar 45,37% sangat setuju, 49,07% setuju dan 5,5% tidak setuju. Sedangkan untuk media roda impian adalah sebesar 37,5% sangat setuju, 53,2% setuju dan 9,2% tidak setuju.

Referensi

Alwi, S. F. 2015. Penerapan Metode Permainan Kokami Berdasarkan LKPD Saintifik Dalam Model Quantum Learning Terhadap Kompetensi IPA Peserta Didik Kelas VII SMP N 31 Padang. Pillar Of Physics Education,(6).

Ernawati, E. 2014. Studi Komparasi Metode Teams Games Tournamen (TGT) yang dilengkapi Media Teka Teki Silang (TTS) dan Roda Impian Terhadap Prestasi Belajar Siswapada Materi Pokok Struktur Atom Kelas X Semester 1 SMA N 1 Karanganom Tahun Ajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3 (3).

Hardiana, Y., Andari, T dan krisdiana, I. 2015. Efektivitas Model Pembelajaran Teams

Games Tournament (TGT) Menggunakan Media Ular Tangga dan Media Question Card Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA ditinjau dari Adversity Quotient

(AQ) Tahun Ajaran 2014 / 2015.

Irianto, Agus. 2010. Statistik Konsep Dasar, Aplikasi dan Pengembangannya. Kencana: Prenada Media Group.

Prasetyaningrum, D. 2013. Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games

Tournament (TGT) disertai Media Kartu Soal dan Roda Impian Terhadap Prestasi

Belajar Siswa PadaMateri Hidrokarbon Kelas X SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3 (2).

Rusman. 2010. Model - Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Gambar

Tabel 3. Hasil Tanggapan Siswa Kelas XI IPA 2 Terhadap Media Kokami
Tabel 4. Hasil Tanggapan Siswa Kelas XI IPA 3 Terhadap Media Roda Impian

Referensi

Dokumen terkait

Seluruh Presbiter yang akan melayani dalam Ibadah Minggu VI Prapaskah, 18 Februari 2018, diundang untuk melaksanakan persiapan Ibadah Minggu pada Kamis, 15 Februari 2018, pukul

Kesimpulan penelitian ini adalah Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran lebih hidup dengan keaktifan belajar peserta didik dalam belajar baik secara kelompok maupun individu

Diharapkan Output Sistem Status Dokumentasi Memastikan fungsi simpan data berhasil dilakukan Pengguna melakukan proses input data dengan benar dan sesuai Sistem dapat

Tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah daerah adalah mendorong pengembangan sektor dan kegiatan ekonomi yang menyerap tenaga kerja relatif tinggi seperti pertanian

Formulir Penjualan Kembali Unit Penyertaan AVRIST IDX30 yang telah lengkap sesuai dengan syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak Investasi Kolektif dan

Perbedaan itu disebabkan oleh bentuk atap dan pintu rumah yang berbeda­ beda pada masing - masing bangtUlan tempat tinggal dilihat dari bentuk atapnya,

NO NIDN NAMA PESERTA EVALUASI BEBAN KERJA DOSEN UNIT NAMA ASESOR KE I NIRA ASESOR I NAMA ASESOR KE II NIRA ASESOR II.. 36

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul Candi