• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Jatim).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis UPN “Veteran” Jatim)."

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Administr asi Bisnis UPN “Veter an” J atim)

SKRIPSI

OLEH :

BIMA NUR MUCHAMMAD NPM.0742310083

YAYASAN KESEJ AHTERAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

(2)

(Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Administr asi Bisnis UPN “Veter an” J atim)

Disusun Oleh

BIMA NUR MUCHAMMAD NPM. 0742310083

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui, Pembimbing Utama

R.Y. Rusdianto, S. Sos, M.Si NIP . 372069500461

Mengetahui, DEKAN

(3)

Oleh :

Bima Nur Muchammad NPM. 0742310083

Telah diper tahankan dihadapan dan diter ima oleh Tim Penguji Skr ipsi Pr ogr a m Studi Ilmu Administr asi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an” J awa Timur Pada tanggal 20 Desember 2013

Pembimbing Utama

R.Y Rusdianto, S.Sos., M.Si NIP. 372069500461

Tim Penguji : 1. Ketua

Dr a. Sonja Andar ini, M.Si NIP. 196503261993092001

2. Sekretaris

R.Y Rusdianto, S.Sos., M.Si NIP. 372069500461

3. Anggota

Susi Har iyawati, S.Sos., M.Si NIP. 196402151991032001 Mengetahui,

DEKAN

(4)

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Adapun judul penelitian yang akan penulis lakukan yaitu : ”PENGARUH MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH PROGRAM STUDI” (Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Administrasi Bisnis UPN “Veter an” J atim)

Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan dalam penyusunan laporan penelitian ini. Terutama sekali penulis ucapkan kepada Bapak R.Y. Rusdianto, S.Sos, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis sehingga laporan Skripsi ini dapat terselesaikan.

Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih atas segala bantuannya kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2. Ibu Dra. Lia Nirawati, M,Si. selaku ketua Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dra. Siti Ning Farida, M.Si. selaku sekretaris Program Studi Ilmu

(5)

yang tiada henti dalam mendukung penyelesaian laporan Skripsi.

5. Dan tidak lupa juga kepada Istri dan Anak ku tercinta yang selalu mendoa’kan

dan mensuport selama proses pembuatan laporan skripsi ini dibuat.

Penulis menyadari masih ada kekurangan baik dalam segi teknis maupun segi materi penyusunannya, untuk itu penulis senantiasa bersedia dan terbuka menerima saran maupun kritik yang tentunya bersifat membangun dalam penyempurnaan laporan penelitian ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, serta besar harapan dari penulis semoga laporan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, Desember 2013

(6)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Penelitian Terdahulu ... 10

2.2 Landasan Teorui ... 11

2.2.1 Konsep Pemasaran ... 11

2.2.2 Pengertian Pemasaran ... 11

2.2.3 Pengertian Pemasaran Jasa ... 13

2.2.4 Pengertian Jasa dan Karakteristik Jasa ... 14

2.2.5 Marketing Mix .. ... 16

2.2.6 Produk ... 18

2.2.6.1 Pengertian Produk ... 17

(7)

2.2.6.5 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Produk .... 23

2.2.7 Harga ... 26

2.2.7.1 Pengertian Harga ... 26

2.2.7.2 Tujuan Penetapan Harga ... 27

2.2.7.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Harga ... 29

2.2.8 Tempat ... 30

2.2.8.1 Pengertian Tempat... 30

2.2.8.2 Manfaat Tempat ... 31

2.2.9 Promosi ... 32

2.2.9.1 Pengertian Promosi ... 32

2.2.9.2 Tujuan Promosi ... 33

2.2.9.3 Bauran Promosi ... 33

2.2.9.4 Faktor Yang Mempengaruhi Promosi ... 35

2.2.10 Perilaku Konsumen ... 37

2.2.11 Keputusan Pembelian Konsumen ... 37

2.2.12 Struktur Keputasan Pembeli ... 41

2.3 Kerangka Berfikir ... 43

2.4 Hipotesis... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 46

(8)

3.2.1 Populasi ... ... ... 49

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ... 49

3.3 Teknik Pengumpulan Data... 50

3.3.1 Jenis Data dan Sumber Data ... 50

3.3.2 Pengumpulan Data ... ... 50

3.4 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 50

3.4.1 Uji Validitas ... 50

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 51

3.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 53

3.4.3.1 Uji Normalitas ... 53

3.4.3.2 Multikolinieritas ... ... 54

3.4.3.3 Heteroskedastisitas ... 55

3.4.4 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... .. 55

3.4.5 Pengujian Hypotesis ... 56

3.4.5.1 Uji F ... 56

3.4.5.2 Uji t ... 58

BAB IV METODE PENELITIAN ... 61

4.1 Deskripsi Data Penelitian ... 61

4.1.1 Deskripsi Data Responden ... 61

4.1.2 Deskripsi Variabel Berdasarkan Kuesioner... 66

4.2 Uji Kualitas Data ... 71

4.2.1 Uji Validitas ... . 71

(9)

4.3.2 Uji Multikolinieritas ... ... 77

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas ... ... 77

4.4 Analisis Regresi dan Uji Hipotesis ... 79

4.4.1 Analisis Linier Berganda ... 79

4.4.2 Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi ... 80

4.4.3 Uji F ... 81

4.4.4 Uji T ... 83

4.5 Pembahasan ... 89

4.5.1 Pembahasan Secara Simultan... 89

4.5.2 Pembahasan Secara Parsial ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Saran ... 96 DAFTAR PUSTAKA

(10)

Gambar 2.1 Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen ... 38

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir ... 43

Gambar 3.1 Kurva Uji F ... 58

Gambar 3.2 Kurva Uji T ... 60

Gambar 4.1 Gambar Perbesar Residual ... 78

Gambar 4.2 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 uji F 60 83 ... 83

Gambar 4.3 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 uji t Variabel Produk (X1) ... 85

Gambar 4.4 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 uji t Variabel Harga (X2) ... 86

Gambar 4.5 Kurva Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 uji t Variabel Tempat (X3) ... 87

(11)

Tabel 1.1 Populasi Penduduk Indonesia ... 2

Tabel 1.2 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun 2011–2012 ... 3

Tabel 1.3 Jumlah Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Dari Tahun 2010 – 2013 ... 8

Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin Responden ... 61

Tabel 4.2 Distribusi Usia Responden ... 62

Tabel 4.3 Tahun Lulus SLTA ... 63

Tabel 4.4 Daerah Asal Mahasiswa ... 64

Tabel 4.5 Pekerjaan Orang Tua ... 65

Tabel 4.6 Sumber Informasi Progdi Ilmu Adm Bisnis ... 65

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Responden tentang Produk ... 66

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Responden tentang Harga ... 67

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Responden tentang Tempat ... 68

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Responden tentang Promosi ... 69

Tabel 4.11

Distribusi Frekuensi Responden tentang

Keputusan Memilih Program Studi

... 70

Tabel 4.12 Hasil uji validitas indikator-indikator variabel produk (X1) ... 72

Tabel 4.13 Hasil uji validitas indikator-indikator variabel harga (X2) ... 72

(12)

variabel promosi (X3) ... 73

Tabel 4.16 Hasil uji validitas indikator-indikator variabel Keputusan Memilih Program Studi (Y) ... 74

Tabel 4.17 Koefisien Alpha Cronbach ... 75

Tabel 4.18 Uji Kolmogorov-Smirnov ... 75

Tabel 4.19 Nilai Statistik Kolinieritas ... 76

Tabel 4.20 Hasil Analisis Regresi ... 79

Tabel 4.21 Koefisien Determinasi dan Koefisien Korelasi ... 81

Tabel 4.22 Uji F (Uji Simultan) ... 82

(13)

BIMA NUR MUCHAMMAD/0742310083. PENGARUH

MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN

MAHASISWA MEMILIH PROGRAM STUDI

(Studi Kasus Mahasiswa Ilmu Administr asi Bisnis UPN “Veter an” J atim)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor apa saja yang terdapat pada variable produk, variabel harga, variabel tempat dan variabel promosi secara simultan dan secara parsial terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih program studi Ilmu Administrasi Bisnis.

Untuk mengetahui baik tidaknya bauran pemasaran pihak Universitas khususnya jurusan Ilmu Administrasi Bisnis ini maka penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu mahasiswa baru jurusan Ilmu Administrasi Bisnis sebanyak 109 mahasiswa tahun angkatan 2013. Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi linier berganda.

(14)

Karena bagi sebuah organisasi atau perusahaan sangat penting menyusun strategi pemasaran utamanya bauran pemaran (marketing mix) yang ditujukan kepada konsumen agar informasi tersebut mampu menarik perhatian dan minat mereka sehingga dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengambil keputusan dan mengkonsumsi produk yang ditawarkan pada mereka.

(15)

BIMA NUR MUCHAMMAD / 0742310083. THE INFLUENCE OF

MARKETING MIX DECISION CHOOSING STUDENTS STUDY (Study Case

Student Business Administration UPN " Veteran " East Java )

This study aims to identify and analyze factors - any factors contained in the variable product , variable price , place and promotion variable variables

simultaneously and partially on the student 's decision in choosing a course of study Business Administration .

To determine whether or not the marketing mix , especially the university 's

Department of Business Administration , this study used purposive sampling technique is a new student majoring in Business Administration as many as 109

students of the class of 2013. The analytical method used in this research that uses multiple linear regression analysis .

From the analysis of the test results obtained , simultaneously ( Test F )

variable product , price , place , and promotion significantly influence the student's decision in choosing science courses business administration FISIP - UPN " Veteran

" Java . While testing pasial analysis ( T test ) there are some test results were not significantly influence a student 's decision in choosing science courses business administration FISIP - UPN " Veteran " Java is variable and variable promotion of

products that do not significantly influence the student's decision in choosing the program Faculty of Social science studies business administration - UPN " Veteran "

Java .

At this stage of the search information about a product , a consumer will try to obtain the information they need in a variety of sources. Because for an organization

(16)

consume the products offered to them.

(17)

1.1 Latar Belakang

Salah satu tujuan dari republik ini berdiri sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945 adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini mengandung makna bahwa para founding fathers negara menyadari bahwa untuk mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka faktor utama yang harus dibenahi oleh pemerintah (negara) adalah kualitas dari rakyat itu sendiri

Adapun untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (rakyat), hal yang terpenting adalah memperbaiki sektor pendidikan, dengan kata lain agar kualitas sumber daya manusia meningkat maka tingkat pendidikan masyarakat perlu untuk ditingkatkan.

(18)

Tabel 1.1 Populasi Penduduk Indonesia (dalam juta jiwa)

Sumber : Badan Pusat Statistik

(19)

Tabel 1.2

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2011–2012

(juta orang)

Sumber : Badan Pusat Statistik

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa porsi terbesar dari tenaga kerja Indonesia adalah didominasi angkatan kerja dengan tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebesar 53,88%, sedangkan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan Perguruan Tinggi hanya sebesar 6,98%.

Kondisi tersebut tentu merupakan hal yang memprihatinkan, karena untuk mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam kancah global, maka kemampuan dan kualitas sumberdaya manusia merupakan hal yang mutlak diperlukan bagi negeri ini.

(20)

jumlah wirausaha Indonesia saat ini kurang lebih 1,26% dari populasi penduduk (Sindonews.com 19 September 2013). Angka ini jauh dibawah beberapa negara ASEAN lainnya semisal Malaysia mencapai 4 persen, Thailand 4,1 persen dan Singapura telah mencatat 7,2 persen (okezone.com 11 September 2013).

Dari penjelasan diatas maka banyak variabel yang berpengaruh pada perkembangan negara diantaranya peranan sektor perusahaan swasta yang mana nantinya akan mempengaruhi kesejahteraan negara dengan mengurangi tingkat pengangguran di suatu negara. Dasar dari kemajuan itu sendiri tidak lepas akan pengaruh sumber daya manusia itu sendiri, dimana setiap perusahaan baik perusahaan jasa ataupun barang dituntut untuk menyediakan karyawan yang memiliki skill dan perform serta yang paling utama adalah sistem bauran pemasarannya yang nantinya bertujuan memajukan perusahaan mendapakan profit yang besar dan untuk menarik minat konsumen secara menyuluruh. Di dalam pemasaran terdapat berbagai permasalahan yang penting dan harus segera diselesaikan, mengingat persaingan barang dan jasa yang dipasarkan semakin ketat. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan harus menggunakan strategi pemasaran yang tepat agar dapat memenangkan persaingan tersebut.

(21)

Kepuasan konsumen sebagai keseluruhan sikap yang ditujukan konsumen atas barang dan jasa. Konsumen akan merasa puas apabila keinginan dan harapan yang diterima terpenuhi, sebaliknya konsumen akan merasa tidak puas apabila keinginan dan harapan yang diterima belum terpenuhi. Meskipun perusahaan telah berusaha untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumennya. Akan tetapi tingkat kepuasan masing-masing konsumen berbeda, sehingga untuk mengetahui seberapa jauh produk yang dihasilkan oleh perusahaan dapat diterima oleh konsumen itu sulit untuk mengetahuinya. Memahami kebutuhan dan keinginan seseorang dalam hal ini konsumen berpengaruh penting pada keputusan konsumen.

Konsumen puas merupakan tujuan utama dari perusahaan apabila konsumen puas mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya dan menaruh image baik yang dapat menunjang citra baik perusahaan, dan sebaliknya jika konsumen merasa tidak puas mereka tidak akan melakukan pembalian ulang dan menaruh image buruk serta dapat memberitahukan kepada orang lain buruknya perusahaan tersebut. jika produk atau jasa dapat memenuhi harapan konsumen dengan prestasi yang diberikan, maka konsumen akan merasa puas. Sebaliknya jika harapan jauh dari prestasi yang diharapkan, konsumen akan merasa tidak puas dan jauh dari keinginan untuk membeli sebuah produk.

(22)

keputusan konsumen yaitu variabel tempat meliputi bukti fisik (tangibles) merupakan penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kelengkapan peralatan komunikasi, keterjangkauan / akses menuju lokasi, dan suasana kampus. Variabel harga merupakan salah satu faktor penentu seseorang dalam menggunakan jasa, karena dengan kestabilan harga dan penetapan harga maka konsumen akan merasa puas dan selanjutnya konsumen akan memperlihatkan peluang menggunakan jasa di perusahaan itu dilain waktu. Kemampuan keuangan sangat menentukan pilihan. ini adalah faktor terpenting mulai uang pendaftaran, uang gedung, uang kuliah pokok, uang SKS, uang praktikum, uang ujian, uang buku, uang kesehatan, uang KKN, uang skripsi, dan lain-lain. Variabel produk jasa juga berpengaruh pada mahasiswa dalam menentukan pilihan seperti melihat pada kualitas tenaga dosen, kualitas program studi itu sendiri, kelengkapan fasilitas (laboratorium) dan Kurikulum yang ditawarkan oleh masing – masing jurusan.

(23)

Perguruan Tinggi Swasta unggulan kembali disampaikan untuk tahun 2008 oleh Kopertis wilayah VII Jatim, jika pada tahun sebelumnya terdapat 10 kampus unggulan untuk masing-masing kategori, untuk tahun ini hanya diumumkan 5 kampus unggulan untuk masing-masing kategori.

Berdasarkan hasil penilaian tim Kopertis wil VII Jatim, terdapat tiga kategori kampus unggulan yang dinilai yaitu kategori Universitas, Kategori Poltek, Institut dan Akademi serta Kategori Anugerah Kampus Unggul (AKU). Dalam penilaian kategori Universitas, UPN “Veteran” Jatim termasuk dalam lima unggulan terbaik. Menurut Ketua Kopertis wil VII Jatim, Prof. Dr. H. Soegijanto, MS, Apt, pihaknya sengaja memberikan penghargaan hanya kepada 5 PTS yang bertujuan untuk lebih memotivasi PTS agar semakin baik dalam mengelola kampusnya menurutnya pula penilaian penghargaan itu antara lain didasarkan pada bidang tata kelola, penelitian dan pengabdian masyarakat, serta bidang kemahasiswaan (sumber : website www.upnjatim.ac.id).

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur mempunyai beberapa fakultas yang dapat menjadi pilihan calon mahasiswa, salah satunya Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Adminsitrasi Bisnis yang mana mempunyai akreditas dan fasilitas pelayanan pendidikan yang diberikan sebagai sarana penunjang pendidikan yang modern. Disisi lain, pihak universitas sebagai penyelenggara pendidikan tentu berupaya untuk menarik minat studi calon mahasiswa tersebut melalui berbagai cara yang dilakukan oleh masing-masing program studi. Meski institusi pendidikan merupakan kategori organisasi

(24)

pemasaran dalam rangka menarik minat calon mahasiswa. Melalui strategi pemasaran yang tepat maka sebuah program studi akan mampu menarik calon mahasiswa untuk masuk kedalam seduah program studi. Apabila kita lihat table dibawah bisa ditarik kesimpulan bahwa persentase jumlah mahasiswa yang terdaftar dan aktif tiap tahunnya cenderung tidak stabil dan di tahun 2012 justru mengalami penurunan jumlah mahasiswanya.

Tabel 1.3 Jumlah Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Dari Tahun 2010 – 2013

Tahun Pertumbuhan

(J umlah Mahasiswa)

2010 48 Mahasiswa

2011 91 Mahasiswa

2012 68 Mahasiswa

2013 109 Mahasiswa

Sumber : Biro Admik Fisip

(25)

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah variabel produk, harga, tempat dan promosi secara

simultan mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih program studi Ilmu Administrasi Bisnis?

2. Apakah variabel produk, harga, tempat dan promosi secara parsial mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih program studi Ilmu Administrasi Bisnis?

1.3 Tujuan Penelitian

Selanjutnya tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel produk, harga, tempat dan promosi secara simultan terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ilmu Administrasi Bisnis. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel produk,

harga, tempat dan promosi secara parsial terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ilmu Administrasi Bisnis. 1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Sebagai masukan bagi pihak program studi Ilmu Administrasi Bisnis UPN ”Veteran” Jatim dalam upaya menarik minat calon mahasiswa serta meningkatkan layanan terhadap mahasiswa. 2. Sebagai referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti

(26)

2.1 Penelitian Terdahulu

Menurut beberapa penelitian sebelumnya, calon mahasiswa selalu memperhatikan program studi yang menjadi tujuannya, walaupun masih belum dapat diketahui secara pasti faktor apa saja yang membuat calon mahasiswa memilih program studi tersebut.

Salah satunya adalah studi Mat el al (2010) mengenai dunia pendidikan di Malaysia. Hasil penelitian Mat menjabarkan peran staf pengajar dalam membangun kualitas kampus dan nilai jurusan sehingga mampu meningkatkan kinerja mahasiswa dan perguruan tinggi. Dalam hal ini, bisa disimpulkan bahwa apabila dilihat dari mutu dan kualitas perguruan tinggi sangat memengaruhi minat calon mahasiswa dalam menetukan suatu jurusan yang akan dipilihnya.

(27)

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Konsep pemasaran

Menurut Alma (2004 : 14) produsen tidak hanya membuat barang, tidak pula hanya melancarkan promosi. Tapi produsen memusatkan perhatian pada selera konsumen. Produsen memperhatikan need dan want dari konsumen. Jadi produsen tidak hanya memperhatikan kebutuhan konsumen saja. Tetapi juga memperhatikan keinginan konsumen. Konsumen juga tidak hanya sekedar membeli fisik barang, melainkan mengharapkan sesuatu dari barang itu. Ini yang disebut dengan want, yaitu ada sesuatu yang lain yang diharapkan setelah membeli barang tersebut. Jika hal ini dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka akan mencapai sukses.

Premis yang mendasari konsep pemasaran ini ialah:

1. Konsumen selalu memilih barang yang dapat memuaskan need dan want-nya 2. Konsumen dapat dikelompokan berdasarkan need dan want- nya.

3. Tugas organisasi ialah meneliti dan menetapkan segmentasi dan memilih pasar serta mengembangkan program pemasaran yang efektif.

2.2.2 Pengertian Pemasaran

(28)

perusahaan. Dimana hal ini merupakan kunci sukses keberhasilan suatu perusahaan.

Saat ini banyak berbagai jenis barang dan jasa dengan ratusan merek membanjiri pasar Indonesia. Persaingan merek setiap produk akan semakin tajam dalam merebut konsumen. Bagi konsumen pasar menyediakan berbagai pilihan produk yang banyak, dengan demikian membuat konsumen bebas memilih produk dengan merek yang akan dibelinya. Keputusan membeli ada pada diri konsumen. Konsumen akan menggunakan berbagai kriteria dalam membeli produk dan merek tertentu. Diantaranya adalah konsumen akan membeli produk yang sesuai kebutuhan, selera, dan daya belinya. Konsumen tentu akan memilih produk yang bermutu dan lebih baik dengan harga yang lebih murah. Untuk itu para produsen harus memahami kebutuhan keinginan konsumen dan mempelajari bagaimana konsumen berprilaku. Setelah produsen memahami keinginan dan kebutuhan serta mengetahui bagaimana konsumen berprilaku, produsen dapat merancang sistem pemasaran yang baik sehingga barang dan jasa dapat digunakan.

Para ahli ekonomi umumnya memberikan pengertian yang berbeda antara yang satu dengan yang lain mengenai pemasaran. Ada beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang pemasaran yaitu:

a. Angipora (2002 : 3) Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diharapkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran

b. Menurut Amstrong ( 2001: 7 ), pemasaran adalah suatu proses sosial dan

(29)

butuhkan dan inginkan melalui pembuatan dan pertukaran produk dari pihak lain.

c. Menurut Swastha ( 2000 : 5 ), pemasaran adalah keseluruhan sistem dari kegiatan usaha yang ditunjuk untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari kedua definisi tersebut diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu usaha atau kegiatan manusia yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan sesuatu yang bernilai dan berwujud barang atau jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

2.2.3 Pengertian Pemasaran J asa

Menurut teori Tjiptono (2006 : 23) ada beberapa elemen yang terdapat pada pemasaran adalah adanya permintaan, produk, nilai dan pasar. Permintaan berasal dari kebutuhan dan keinginan yang mempunyai kekuatan untuk melakukan pembelian. Produk merupakan alat untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Nilai adalah nilai dari produk itu sendiri, sedangkan pasar merupakan sarana untuk mempertukarkan nilai tersebut.

Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang ditawarkan kepada pelanggan (Tjiptono:2006).

(30)

menghasilkan tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler : 2003).

Strategi bauran jasa merupakan pengembangan dari bauran pemasaran tradisional yang terdiri dari Product, Price, Place, dan Promotion. Yang dalam perkembangannya bertambah menjadi 9P dengan tambahan Power, Public

Relation, Physical Evidence, Process dan People. Tiga elemen terakhir yaitu Physical Evidence, Process dan People merupakan elemen bauran pemasaran

yang khusus diperuntukan untuk bidang jasa. Menurut Tijptono (2006) elemen- elemen bauran pemasaran untuk jasa dapat diartikan sebagai berikut:

1. Pr oduk

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditunjukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuas kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini, produk bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu.

2. Harga

Keputusan bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga di antara berbagai kelompok pelanggan.

3. Tempat

(31)

didirikan. 4. Pr omosi

Bauran promosi tradisional meliputi berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat jasa kepada pelanggan potensial dan aktual. Metode-metode tersebut terdiri atas periklanan, promosi penjualan, direct

marketing, personal selling dan public relation.

2.2.4 Pengertian J asa dan Karakteristik J asa

Kotler (2008), menyatakan bahwa,”Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik”.

Kotler (2008), menyatakan bahwa,”Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengaruhi program pemasaran, yaitu sebagai berikut:

1. Tidak berwujud (intanglibility) 2. Tak terpisahkan (inseparability) 3. Bervariasi (variability)

4. Mudah lenyap (perishability)

2.2.5 Marketing Mix (Baur an pemasaran)

(32)

pemasaran merupakan segala usaha yang dapat perusahaan lakukan untuk mempengaruhi permintaan akan produknya.

Untuk mengetahui lebih lanjut konsep dasar marketing mix dan unsur-unsur terkait di dalamnya dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Produk (Product)

Merupakan kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan seseorang atau lembaga untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar. Keberadaan produk dapat dikatakan sebagai titik sentral dari kegiatan marketing, karena semua kegiatan dari unsur-unsur marketing mix lainnya berawal dan berpatokan pada produk yang dihasilkan

2. Harga (price)

Merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan konsumen untuk mendapat suatu produk guna memenuhi kebutuhan dan keinginan yang belum terpuaskan. Didalam menentukan kebijakan harga dari suatu produk yang dihasilkan tentu perlu memperhatikan dan mempertimbangkan secara seksama unsur-unsur yang berkaitan dengan bauran harga yang terdiri dari: daftar harga, rabat, potongan tunai, jangka pembayaran dan syarat kredit yang merupakan salah satu usaha produsen untuk menarik konsumen.

3. Tempat (place)

(33)

4. Promosi

Merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan.

2.2.6 Pr oduk

2.2.6.1 Pengertian Produk

Menurut Fandy Tjipto (2005 : 95), Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikomunikasikan pasar sebagai pemenuhan kebutuhan. Selain itu produk juga dapat di definisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh prodisen melalui hasil produksinya.

Menurut para ahli produk dapat diartikan sebagai berikut, produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan dan dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Setiap produk berkaitan secara hirarkis dengan produk-produk tertentu lainnya. Hirarki produk ini dimulai dari kebutuhan dasar sampai dengan item tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Menurut Kotler ada tujuh tingkatan hirarki produk yaitu :

1. Needs family, yaitu kebutuhan inti/dasar membentuk product family. Contoh

(34)

2. Product family, yaitu seluruh kelas produk yang dapat memuaskan suatu

kebutuhan inti/dasar dengan tingkat efektivitas yang memadai. Misal penghasilan.

3. Kelas produk, yaitu sekumpulan produk di dalam produk family yang dianggap memiliki hubungan fusngsional tertentu. Misalnya instrumen finansial.

4. Lini produk, sekumpulan produk di dalam kelas produk yang berhubungan

erat. Misalnya asuransi jiwa.

5. Tipe produk, item-item dalam suatu lini produk yang memiliki bentuk tertentu dari sekian banyak kemungkinan bentuk produk.

6. Merek, yaitu nama yang dapat dihubungkan/diasosiasikan dengan satu atau lebih item dalam lini produk yang digunakan untuk mengidentifikasikan sumber atau karakter item tersebut.

7. Item, yaitu suatu unit khusus dalam suatu merek atau lini produk yang dapat dibedakan berdasarkan ukuran, harga, penampilan, atau atribut lainnya.

2.2.6.2 Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk biasa dilakukan atas berbagai macam sudut pandang Menurut Kotler berdasarkan wujud tidaknya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok yaitu :

(35)

a. Barang tidak tahan lama (Non Durable Goods), yaitu barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau dua beberapa kali pemakaian.

b. Barang tahan lama (Durable Goods), yaitu barang yang tahan lama dengan banyak pemakaian.

2. Jasa (Services), merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan unuk dijual. Contoh bengkel reparasi, salon kecantikan, dan lainnya.

Jasa memiliki empat karakteristik utama yang membedakan dari barang yaitu : a. Intangibility, yaitu jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau

diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi.

b. Inseparability, hubungan antara penyedia jasa dengan pelanggan sangat

penting sehingga efektivitas individu yang menyampaikan jasa (contact personnel), dan pengembangan karyawannya.

c. Variability, jasa versifat sangat variabel karena merupakan

non-standarized output yaitu banyak variasi bentuk, kualitas, dan jenis, tergantung pada siapa, kapan dan dimana jasa tersebut dihasilkan.

d. Perishability, jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat

disempan.

2.2.6.3 Atr ibut Produk

(36)

dengan sifat aktual produk, sedangkan atribut ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh dari aspek eksternal produk, seperti nama merek, kemasan dan label. Manfaat produk adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen.

Menurut Stanton dalam Alma (2004 : 139) yang dikatakan atribut produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun yang tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan keinginannya.

Menurut Tjiptono (2001:104) dan Rismiati (2002) berikut akan diuraikan sehubungan dengan masing-masing atribut produk Membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. Menjadi produsen pertama yang memperkenalkan fitur baru yang dibutuhkan dan bernilai adalah satu cara paling efektif untuk beraing.

1. Merek

Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol, warna, lambang atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing.

2. Kemasan

Merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah atau pembungkus. Pemberian kemasan pada produk dapat memberikan tiga manfaat yaitu :

a. Manfaat komunikasi, sebagai media pengungkapan informasi produk

(37)

b. Manfaat fungsional, yaitu dapat memberikan kemudahan, perlindungan dan penyimpanan.

c. Manfaat perseptual, kemasan bermanfaat dalam menanamkan persepsi tertentu dalam benak konsumen.

3. Pemberian Label

Merupakan bagian dari produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Ada tiga macam labeling yaitu Brand Label, Descriptive

Label, dan Grade Label.

4. Layanan pelengkap

Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa dan pelayanan, baik jasa itu sebagai produk inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi antara tipe bisnis yang satu dengan tipe bisnis yang lain, tetapi layanan pelengkapnya memiliki kesamaan.

5. Jaminan (garansi)

(38)

2.2.6.4 Str ategi Pr oduk

Secara garis besar produk dapat dikelompokan menjadi 8 katagori yaitu: 1. Strategi Positioning Produk, yaitu strategi yang berusaha menciptakan

diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra/image merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek/produk lain.

2. Strategi Repositioning Produk, yaitu dilaksanakan dengan jalan meninjau

kembali posisi produk dan bauran pemasaran saat ini serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk tersebut. Tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan kelangsungan hidup produk dan untuk mengoreksi kesalahan penentuan posisi sebelumnya,

3. Strategi Overlap Produk, yaitu strategi pemasaran yang menciptakan

persaingan terhadap merek tertentu milik perusahaan sendiri

4. Strategi Lingkup Produk, berkaitan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan misalnya jumlah lini produk dan banyaknya item dalam setiap lini yang ditawarkan.

5. Strategi Desain Produk, berkaitan dengan tingkat standarisasi produk.

6. Strategi Eliminasi Produk, yaitu produk yang tidak sukses atau tidak sesuai dengan portofolio produk perusahaan perlu dihapuskan karena dapat merugikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

(39)

8. Strategi Diversifikasi, yaitu upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan profitabilitas dan fleksibilitas.

2.2.6.5 Faktor-faktor yang Mempengar uhi Produk

Produk sebagai alat bantu dalam manajemen produksi bertitik tolak penelitian dan pengembangan yang dilakukan sebelumnya. Pentingnya produk terletak pada penetapan secara rinci disain produk atau jasa yang akan dibuat, serta klasifikasi agar sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.

http//google/elib.unikom.ac.id

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi produk adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Produk

Setiap produk yang akan dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk itu berhubungan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi kualitas maupun segi kuantitas.

2. Standar dan Spesifikasi Desain

(40)

a. Sambungan - sambungan

Dalam hal ini perusahaan harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian supaya tidak terlihat ada bagian yang kosong.

b. Bagian

Bagian ini berfungsi untuk menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan bagian lainnya, sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat

c. Bentuk

Pada waktu mendesain bentuk perlu diperhatikan mengenai keindahan dengan penyesuaian menurut fungsi dan kegunaannya.

d. Ukuran

Yaitu merencanakan ukuran yang seimbang dari bagian - bagian produk secara keseluruhan.

e. Mutu

Mutu suatu produk harus disesuaikan menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.

f. Bahan

(41)

g. Warna

Warna mempunyai arti tersendiri bagi konsumen, karena tiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.

3. Tanggungjawab Produk

Ini adalah merupakan salah satu tanggung jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain produk tersebut.

4. Harga dan Volume

Harga dihubungkan dengan jumlah produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dipasakan kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain produknya akan berbeda pula.

5. Prototype

Prototype merupakan model produk yang pertama yang akan dibuat,

prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi yang sebenarnya, sehingga

sebelum perusahaan memproduksi maka prototype diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.

(42)

2.2.7 Harga

2.2.7.1 Pengertian Harga

Menurut Alma (2004 : 196), di dalam teori ekonomi pengertian harga, nilai dan utility merupakan konsep yang saling berhubungan yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (need),keinginan (wants) dan memuaskan konsumen (santisfaction). Sedangkan value adalah nilai suatu produk untuk ditukarkan dengan produk yang ditawarkan. Jadi harga (price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan dalam uang.

Menurut Kotler (2000 :34) dalam arti sempit harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Sedangkan dalam arti luasnya harga adalah jumlah dari nilai yang ditukar konsumen untuk manfaat memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Sedangkan Menurut Swastha (2000 :241) Mengemukakan bahwa harga adalah jumlah uang ditambah beberapa produk kalau mungkin yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi produk dan pelayanannya.

Harga memiliki dua peran utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli yaitu :

1. Peranan dari alokasi harga, yaitu fungsi dalam membantu para pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya.

2. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen

(43)

3. Harga sebuah produk atau jasa merupakan faktor penentu dalan permintaan pasar. Harga merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli produk atau jasa. Jika konsumen marasa cocok dengan harga yang ditawarkan, maka mereka akan cenderung melakukan pembelian ulang untuk produk yang sama. Ini sesuai denagn konsep produksi yang menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang berharga murah.

Menurut Swastha (2000 : 241) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

2.2.7.2 Tujuan Penetapan Har ga

Menurut Fandy Tjiptono (2005 : 152 ) ada empat jenis tujuan penetapan harga, yaitu :

1. Tujuan Berorientasi pada Laba

Istlah ini dikenal dengan maksimasasi laba. Adanya tingkat laba yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba.

2. Tujuan Berorientasi pada Volume

Istilah ini biasanya disebut volume pricing objectives. Harga yang ditetapkan sedemikian rupa agar mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar. 3. Tujuan Berorientasi pada Citra

(44)

mempertahankan citra prestisius. Pada hakekatnya baik penerapan harga tinggi maupun rendah bertujuan untuk meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

4. Tujuan Stabilitas Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri tertentu yang produknya sangat terstadarisasi. Tujuan stabilisasi dilakukan dengan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu perusahaan dan harga pemimpin industri.

5. Tujua-tujuan Lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.

2.2.7.3 Faktor -faktor yang Mempengar uhi Penetapan Harga

Menurut Swastha (2000 : 240), faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga, yaitu :

1. Keadaan Perekonomian

(45)

menjadi Rp. 625,00 terjadilah reaksi di kalangan masyarakat khusunya masyarakat bisnis. Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya kenaikan harga-harga.

2. Penawaran dan Permintaan

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya, tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan sejumlah yang diminta lebih besar. Penawaran adalah suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.

3. Elastisitas Permintaan

Sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk beberapa jenis barang. Harga dan volume penjualan ini dibanding terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya.

4. Persaingan

(46)

5. Biaya

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. Sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi sarana biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan menghasilkan keuntungan.

2.2.8 Tempat

2.2.8.1 Pengertian Tempat

Menurut Kotler & Keller (2009: 184), tempat adalah lokasi yang digunakan untuk proses penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Variabel tempat mencakup lokasi yang strategis, akses ke lokasi yang mudah dijangkau, penempatan layout produk yang rapi dan teratur, keluasan areal dan kenyamanan suasana belanja, dan keluasan areal dan keamanan parkir kendaraan.

Menurut Kotler & Armstrong (2006: 76), pada bukunya yang berjudul

“Principles of Marketing” mengatakan bahwa : “Place includes company

activities that make the product available to target consumers.” Tempat meliputi

(47)

Menurut Umar (2006: 72), sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produk, khususnya barang, dengan cara membangun suatu saluran distribusi, yaitu sekelompok organisasi yang saling tergantung dalam keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk tersedia bagi penggunaan atau konsumsi oleh konsumen atau pengguna industrial. Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tempat adalah penyebaran produk ke berbagai tempat yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan agar konsumen mudah dalam mendapatkannya.

2.2.8.2 Manfaat Tempat

1. Kemudahan Memperoleh Produk.

Dengan banyaknya produk yang ada dipasar, apalagi dengan banyaknya produk-produk substitusi, maka distribusi yang direncanakan dengan baik dapat membantu produk tersebut tersebar dengan cepat. Dengan demikian, maka konsumen akan mudah memperoleh produk tersebut di pasar.

(48)

2. Ketersediaan produk.

Ketersediaan produk juga mengandung makna ketersebaran produk. Jika produk tersedia di suatu outlet, itu berarti produk tersebut terdistribusi lebih baik. Produk ada ‘di mana-mana’ sehingga mudah dicari konsumen. Teh botol sosro tersedia tidak saja di outlet modern, tetapi juga ada di warung-warung bahkan sampai ‘menembus’ gang/ perkampungan.

3. Hasrat Membeli.

Konsumen mungkin pada mulanya tidak berencana membeli suatu produk, namun karena konsumen melihat produk tersbeut di toko, timbul niat untuk membelinya. Misalnya, Anda makan di suatu rumah makan. Karena melihat teh botol merek tertentu maka Anda menjadi ingin mengkonsumsi produk tersebut.

2.2.9 Pr omosi

2.2.9.1 Pengertian Promosi

(49)

Menurut Swastha ( 2001 : 349 ), promosi dapat diartikan sebagai arus informasi atas persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.

Berdasarkan pendapat diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa promosi memegang peranan penting bagi perusahaan untuk dapat mengenalkan produknya sehingga diminta dan akhirnya dibeli oleh konsumen.

2.2.9.2 Tujuan Promosi

Menurut Swastha dalam bukunya Manajemen Pemasaran ( 2001 : 353 ) tujuan promosi adalah sebagai berikut :

1. Memodifikasi tingkah laku

Dengan melakukan komunikasi dalam berbagai alasan anatra lain : mencari kesenangan, mencari bantuan, memberi pertolongan, memberi informasi, mengemukakan pendapat dan ide-ide.

2. Memberitahu

Untuk memberitahu atau mengbarkan kepada pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi ini sangat penting bagi konsumen karena dapat membantu dalam mengambil keputusan untuk membeli.

3. Membujuk

(50)

4. Mengingat

Bersifat mengingat, dilakukan terutama untuk mempertahankan suatu produk dihati masyarakat.

2.2.9.3 Baur an Promosi

Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Antara lain :

1. Personal Selling, yaitu komunikasi langsung antara penjual dan calon pembeli

untuk memperkenalkan produk dan membentuk pemahaman pembeli terhadap produk. Beberapa fungsi dari aktivitas personal selling yaitu :

a. Prospecting, yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan

mereka.

b. Targeting, mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli.

c. Communicating, memberi informasi mengenai produk kepada pelanggan.

d. Selling, mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi

penolakan serta menjual produk kepada pelanggan.

e. Information gathering, melakukan riset dan intelijen pasar.

f. Allocating, menentukan pelanggan yang akan dituju.

2. Mass Selling, yaitu pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk

menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Bentuk utama mass selling adalah periklanan dan publisitas.

3. Promosi Penjualan, yaitu bentuk persuasi langsung melalui penggunaan

(51)

meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Sifat-sifat yang terkandung dalam promosi penjualan diantaranya adalah komunikasi yang dapat menarik perhatian dan memberikan informasi yang memperkenalkan pelanggan pada produk, insentif yang memberikan keistimewaan dan rangsangan yang bernilai bagi pelanggan serta bersifat undangan untuk mengundang khalayak agar membeli saat itu juga.

4. Public Relation, merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu

perusahaan untuk mempengaruhi pesepsi, opni, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.

5. Direct Marketing, sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang

memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi.

2.2.9.4 Faktor -faktor yang Mempengar uhi Pr omosi

Menurut Swastha ( 2001 : 355), faktor-faktor yang mempengaruhi promosi adalah sebagai berikut :

1. Jumlah Dana

Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi

promotional mix. Perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar, kegiatan

(52)

disebabkan karena penggunaan media periklanan dapat mencapai jumlah calon pembeli lebih, banyak di samping daerah operasionalnya yang lebih luas. Dengan demikian ongkos per orang menjadi lebih rendah.

2. Sifat Pasar

Beberapa macam sifat pasar mempengaruhi promotional mix ini meliputi : a. Luas Pasar Geografis

Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional atau internasional.

b. Kosentrasi Pasar

Kosentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon pembeli, jumlah pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda, dan kosentrasi secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka penggunaan alat promosinya akan berbeda dengan perusahaan yang lain pada semua kelompok pembeli.

c. Macam Pembeli

(53)

2.2.10 Perilaku Konsumen

Menurut Sumarwan (2002 : 26) adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jas setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.

Perilaku konsumen menurut Mowen dan Minor (2002 : 6) didefinisikan sebagi studi tentang unit pembelian an proses pertukaran yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman serta ide. Definisi yang sederhana mengandung sejumlah konsep penting.

Seseorang konsumen tidak mengelak dari proses. Pertukaran dimana segala sumber daya ditranfers diantara kedua belah pihak proses pertukaran terjadi antara konsumen dengsn perusahaan, disampig itu juga terjadi diantara perusahaan pada situasi pembelian-pembelian.

2.2.11 Keputusan Pembelian Konsumen.

Proses pengambilan keputusan pembelian pada setiap orang pada dasarnya adalah sama, hanya saja semua proses tersebut tidak semua dilaksanakan oleh para konsumen. Berdasarkan tujuan pembelian, konsumen dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu konsumen akhir atau individual dan konsumen organisasional atau konsumen industrial.

(54)

non profit, tujuan pembeliannya adalah untuk keperluan bisnis atau meningkatkan

kesejahteraan anggotanya.

Perilaku konsumen dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian akan diwarnai oleh ciri kepribadiannya, usia, pendapatan dan gaya hidupnya. Menurut Kotler (2000:170-176) konsumen dalam melakukan keputusan pembelian ada lima tahapan yaitu: 1) pengenalan masalah, 2) pencarian informasi, 3) evaluasi alternatif, 4) keputusan pembelian, 5) perilaku pasca pembelian.

Berikut adalah tahapan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian: Gambar 2.1

Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen

Sumber : Kotler (2000:170-176)

Ada beberapa tahap dalam pengambilan keputusan membeli menurut Alma (2004 : 104) yaitu :

1. Need Recogmition / Pengenalan Kebutuhan

(55)

Pencarian informasi mengenai mau membeli apa, model bagaimana, dimana, dan sebagainya, maka seseorang mencari informasi yang dapat diperoleh dari sumber komersial seperti iklan, tenaga penjual, melihat display. Dari pengalaman masa lalu, pernah menggunakan suatu produk ataupun melihat produk tersebut

3. Evaluation of Alternatives / Evaluasi Alernatif

Dalam hal ini konsumen sangat berbeda evaluasinya karena tergantung pada pilihan atribut produk, sesuai atau tidak dengan keinginan konsumen. Dalam pemenuhan kebutuhanada yang berbeda-beda, ada yang sangat mendesak, ada yang tidak begitu mendesak, masih bisa ditunda lain kali. Kemudian faktor merk juga sangat menentukan alternatif, karena ada konsumen yang sudah fanatik terhadap suatu merk, sulit beralih ke merk lain. 4. Purchase decision / Keputusan Membeli

Keputusan membeli ini adalah tahap yang harus diambil setelah melalui tahapan diatas. Bila konsumen mengambil keputusan, maka ia akan mempunyai serangkaian keputusan menyangkut jenis produk, merk, kualitas model, waku, harga, cara pembayaran dan sebagainya.

5. Postpurchase Behavior / Perilaku Sesudah Membeli

(56)

besar, karena mendengar cerita penjual atau komentar teman-temannya. Oleh sebab itu tidak perlu penjual terlalu berlebihan

Akhirnya secara umum proses pengambilan keputusan membeli ini dapat dikategorikan kedalam tiga bentuk, yaitu :

a. Proses pengambilan keputusan yang luas (extended deciasion making) disini

akan banyak muncul pertimbangan karena banyak alternative seperti masalah merk, mutu, harga, model, keinginan dan sebagianya. Kategori ini biasanya muncul dalam menentukan pembeli barang yang mahal dan jarang dibeli seperti membeli mobil dan barang-barang elektronik keperluan rumah tangga. b. Pengambilan keputusan terbatas (limited decision making), dalam hal ini

konsumen telah mengenal masalahnya, kemudian mengevaluasi hanya beberapa altrnatif produk, merk, harga.

c. Proses pengambilan keputusan yang bersifat rutin, kebiasaan (habitual

decision making) proses ini sangat sederhana, konsumen telah mengenal

masalahnya dan sudah jelas pula merk yang akan ia beli, dimana membeli, keputusan dapat cepat diambil.

2.2.12 Struktur Keputusan Pembeli

Menurut Swastha (2003 : 120) struktur keputusan seseorang dalam melakukan suatu pembelian adalah sebagai berikut :

a. Keputusan tentang jenis produk.

(57)

b. Keputusan tentang bentuk produk.

Keputusan tersebut menyangkut pula ukuran, mutu, corak dan sebagainya. Dalam hal ini perusahaan harus melakukan riset pemasaran untuk mengetahui kesukaan konsumen tentang bersangkutan agar dapat memaksimumkan daya tarik merknya.

c. Keputusan tentang merk.

Konsumen harus mengambil keputusan tentang merk mana yang akan dibeli. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui bagaimana konsumen memilih sebuah merk.

d. Keputusan tentang penjualnya.

Dalam hal ini produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

e. Keputusan tentang jumlah produk.

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang sebeerapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan banyaknya produk sesuai dengan keinginan yang berbeda-beda dari para pembeli.

f. Keputusan tentang waktu pembelian.

(58)

g. Keputusan tentang cara pembayaran.

Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang dibeli, apakah secara tunai atau dengan cicilan. Dalam hal ini perusahaan harus mengetahui keinginan pembeli terhadap cara pembayarannya.

2.3 Kerangka Berpikir

(59)

keputusan memilih program studi. Tempat (place) meliputi bukti fisik (tangibles) merupakan penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kelengkapan peralatan komunikasi, keterjangkauan / akses menuju lokasi, dan suasana kampus.

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian disusun kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Keterangan :

X : Variabel bebas atau independent variable, yaitu produk, harga, tempat dan promosi.

Y : Variabel terikat atau dependent variable, yaitu keputusan mahasiswa memilih program studi Ilmu Administrasi Bisnis.

→ : Pengaruh

Pr oduk (X1)

Harga (X2)

Tempat (X3)

Keputusan Memilih Pr ogram Studi (Y)

(60)

2.4 Hipotesis

Berdasarkan tujuan dan landasan teori serta uraian dan kerangka berpikir, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh secara simultan pada variabel produk jasa, harga, tempat, promosi terhadap keputusan mahasiswa memilih program studi Ilmu Administrasi Bisnis.

2. Terdapat pengaruh secara parsial pada variabel produk jasa, harga, tempat,

(61)

3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 3.1.1 Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur. Definisi operasional memberikan informasi yang diperlukan untuk mengukur variabel yang akan diteliti.

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah Produk (X1), Harga

(X2), Tempat (X3), Promosi (X4) sebagai variabel independen. Sedangkan

keputusan mahasiswa memilih program studi Ilmu Administrasi Bisnis (Y) sebagai variabel terikat atau veriabel dependen. Adapun penjelasan definisi operasional tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pr oduk (X1)

Produk adalah segala kegiatan proses belajar-mengajar yang berlangsung dalam program studi ilmu administrasi bisnis.

Adapun indikator variabel produk adalah :

a. Mengetahui apakah kualitas tenaga dosen program studi Ilmu Administrasi Bisnis sudah memenuhi standart kependidikannya.

b. Mengetahui kualitas dari program studi Ilmu Administrasi Bisnis bila

dibandingkan dengan Universitas Swasta yang lainnya apakah jauh lebih baik atau tidaknya.

(62)

d. Kurikulum dan program – program kemahasiswaan yang ditawarkan, seperti perbandingan teori perkuliahan dengan praktik lapang sesuai standart internasional dan pelayanan kemahsasiswaannya sudah cukup baik atau kurang.

2. Harga (X2)

Harga adalah suatu biaya yang dibebankan kepada mahasiswa dalam menempuh studi pada program studi Ilmu Administrasi Bisnis. Adapun indikator variabel harga adalah :

a. Keterjangkauan biaya pendidikan.

b. Kesesuaian biaya pendidikan yang ditawarkan dengan kualitas yang didapat. c. Perbandingan biaya pendidikan pada program studi Ilmu Administrasi Bisnis

dengan biaya pendidikan di Perguruan Tinggi lain seperti UBAYA / Petra Surabaya.

3. Tempat (X3)

Distribusi dalam hal ini adalah kondisi fisik dan keterjaungkauan lokasi program studi Ilmu Administrasi Bisnis. Adapun indikator variabel distribusi adalah : a. Kondisi fisik UPN “Veteran” Jatim.

b. Keterjangkauan/akses menuju lokasi.

(63)

4. Pr omosi (X4)

Promosi adalah publikasi atau pemberian informasi kepada konsumen agar mendapatkan informasi yang jelas tentang program studi ilmu administrasi bisnis. Adapun Indikator variabel promosi adalah :

a. Pembagian gelombang pendaftaran mahasiswa.

b. Promosi melalui media masa serta informasi tentang produk. c. Promosi melalui website universitas.

5. Keputusan Memilih Pr ogram Studi Ilmu Admininstrasi Bisnis (Y)

Merupakan keputusan yang diambil oleh calon mahasiswa untuk memilih program studi ilmu administrasi bisnis setelah melalui proses internal dalam diri mereka. Adapun Indikator variabel keputusan memilih adalah :

a. Keputusan memilih berdasarkan produk. b. Keputusan memilih berdasarkan harga. c. Keputusan memilih berdasarkan promosi. d. Keputusan memilih berdasarkan tempat.

3.1.2 Pengukur an Variabel

Untuk memudahkan pengukuran, penulis menggunakan skor pada masing-masing jawaban dengan skala likert untuk penilaian dan kuantifikasi data, yaitu sebagai berikut:

Skor sangat Setuju = 5

(64)

Skor Ragu-Ragu = 3 Skor Tidak Setuju = 2 Skor Sangat tidak Setuju = 1

3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel 3.2.1 Populasi

Menurut Sugiyono ( 2006 : 55 ) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa program studi Ilmu Administrasi Bisnis UPN ”Veteran” Jatim yang berjumlah 316 mahasiswa angkatan tahun 2010 - 2013. Yang terdiri dari 48 mahasiswa angkatan tahun 2010, 91 mahasiswa angkatan tahun 2011, 68 mahasiswa angkatan tahun 2012, dan 109 orang mahasiswa angkatan tahun 2013.

3.2.2 Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

Menurut Sugiyono ( 2006: 56 ) Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penggunaan sampel dilakukan bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi.

Berdasarkan populasi dan sampel tersebut di atas teknik penarikan sampel yang digunakan adalah teknik nonprobality sampling dengan metode purposive

(65)

populasi dengan pertimbangan tertentu. Dalam hal ini peneliti memilih mahasiswa semester I (satu) yang berjumlah 109 orang sebagai sampel dengan pertimbangan mereka merupakan mahasiswa yang baru masuk program studi ilmu administrasi bisnis sehingga masih mampu mengingat dengan baik faktor yang menjadi alasan memilih prgram studi.

3.3 Teknik Pengumpulan Data 3.3.1 J enis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan atau diperoleh secara langsung di tempat obyek penelitian dengan cara memberikan angket atau kuisioner pada mahasiswa semester I (satu) program studi ilmu administrasi bisnis.

3.3.2 Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan kuesioner. Menurut Sugiyono (2008 : 199) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diisi berhubungan dengan masalah yang diteliti dan kemudian untuk setiap jawaban diberi nilai.

(66)

3.4 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.4.1 Uji Validitas

Validitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang diukur menurut Umar (2003 : 73). Sekiranya peneliti menggunakan kuisioner di dalam pengumpulan data, kuesioner yang disusunnya harus menggukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuisioner tersebut tersusun dan teruji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid.

Menghitung validitas dengan cara membandingkan antara nilai korelasi data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus teknik korelasi product moment, kemudian membandingkan dengan r tabel dengan kriteria sebagai berikut:

Kriteria pengujian validitas adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r tabel maka dapat diartikan bahwa alat ukur atau kuesioner tersebut adalah valid.

b. Jika r hitung ≤ r tabel maka dapat diartikan bahwa alat ukur atau kuesioner tersebut adalah tidak valid.

Dan untuk menghitung dapat menggunakan rumus seperti berikut :

... (Umar, 2003 : 74). Keterangan :

(67)

Y = Skor total

n = Jumlah responden

3.4.2 Uji Reliabilitas

Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka berikutnya alat ukur tersebut diuji reliabilitasnya. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Pada alat pengukur untuk fenomena keuangan, seperti laba dan biaya, konsistensi hasil pengukuran bukanlah hal yang sulit dicapai. Akan tetapi untuk mengukur permasalahan perusahaan yang mencakup fenomena, misalnya perilaku, pengukuran yang konsisten agak sulit untuk dicapai menurut Umar (2003 : 80).

Bila korelasi (r) dikuadratkan, maka hasilnya disebut koefisien determinasi (coefficient of determination). Masing-masing variabel dalam penelitian dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan alpha croanbach. Jika ingin mengetahui tingkat reliabilitasnya dapat menggunakan kriteria dan rumus sebagai berikut:

Kriteria pengujian Harga adalah sebagai berikut:

a. Jika r11 hitung > 0,6 maka dapat diartikan bahwa alat ukur atau kuesioner

tersebut adalah reliabel.

b. Jika r11 hitung ≤ 0,6 maka dapat diartikan bahwa alat ukur atau kuesioner

(68)

(Riduwan, 2007 : 115) Keterangan :

r11 = nilai reabilitas

Σ si = Jumlah varians skor tiap-tiap item pertanyaan

St = Varians total

k = jumlah item pertanyaan

3.4.3 Uji asumsi klasik / BLUE (Best Linear Unbiased Estimator) 3.4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametik, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal (Santosa & Ashari, 2005:231).

Uji normalitas bisa dilakukan dengan dua cara. Yaitu dengan "Normal P-P Plot" dan "Tabel Kolmogorov Smirnov". Yang paling umum digunakan adalah Normal P-P Plot.

Pada Normal P-P Plot prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan:

Gambar

Tabel diatas memperlihatkan bahwa Indonesia memiliki modal alamiah
Tabel 1.2
Tabel 1.3 Jumlah Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Gambar 2.1 Tahapan Keputusan Pembelian Konsumen
+7

Referensi

Dokumen terkait

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa tesis berjudul HUBUNGAN ANTARA MINAT TERHADAP PUISI DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI PADA SISWA

PENGARUH METODE LATIHAN KOORDINASI MATA DAN TANGAN TERHADAP HASIL AKURASI PUKULAN JARAK JAUH PADA CABANG OLAHRAGA WOODBALL.. Universitas Pendidikan Indonesia

Grafik Total Dana Perimbangan Tahun 2008-2009 untuk daerah di Provinsi Jawa Timur.. (dalam

Malang)”, dengan tujuan untuk mengetahui apakah pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh dalam kinerja seseorang atau idak.. Adapun perbedaan dengan penelitian ini

Waktu sangat penting untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, dengan waktu tunggu ini peserta didik harus

Dari informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa jika proyek dari hasil MUSRENBANG yang akan dijadikan sebagai unit analisis untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat, maka akan

[r]

Pemaknaan tentang Tuhan dari sudut pandang sendiri, dan dengan logika berfikir manusia semata menjadikan manusia itu sendiri tidak berbeda dengan orang Farisi dan