LAMPIRAN I
LAMPIRAN III
GAMBARAN UMUM LPP TVRI MEDAN
Profil organisasi, yakni LPP TVRI Medan, sangat perlu dipaparkan untuk memberikan gambaran secara luas dan jelas tentang kondisi organisasi khususnya yang bekerja dibidang produksi acara dalam melakukan pengelolaan arsip media audiovisual.
1.1. Sejarah LPP TVRI Medan
Tahun 1967, experimen dari Let. Kol. CHB Wahid Lubis berhasil menangkap siaran televisi Malaysia dan Bangkok di Medan, dan ternyata rentetan peristiwa ini telah membuahkan hasil dalam dunia pertelevisian Indonesia. Ide untuk mendirikan satu stasiun TV di Medan diprakarsai oleh pejabat-pejabat daerah Sumatera Utara yang bergerak di bidang mass media dan telekomunikasi dengan membentuk “Yayasan Pembangunan TV Sumatera Utara” pada tanggal 27 Juni 1967.
LPP TVRI Medan merupakan lembaga penyiaran publik yang ada di Indonesia khususnya di propinsi Sumatera Utara yang diresmikan oleh presiden Soeharto pada tanggal 28 Desember 1970 TVRI Medan, dan merupakan salah satu media massa milik pemerintah, yang digunakan untuk memperoleh berbagai informasi terutama menyangkut kegiatan-kegiatan pembangunan.
1.2. Tugas Pokok dan Peranan dalam Pembangunan
LPP TVRI Medan merupakan lembaga penyiaran publik milik pemerintah. Sebagaimana keputusan menteri penerangan RI No.230A/Kep/MenPen/1975,
dan diubah menjadi surat Keputusan Menteri penerangan No.230A/KEP/MENPEN/1984. Ditetapkan bahwa direktorat jenderal televisi
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok direktorat jenderal radio, televisi, film di bidang televisi berdasarkan kebijakan teknis yang telah ditetapkan. Untuk pelaksanaan tugas tersebut dilakukan dua pendekatan pokok yakni:
1. Menyelenggarakan siaran-siaran televisi dengan membangun stasiun penyiaran.
2. Mengembangkan jaringan siaran televisi dengan membangun stasiun-stasiun transmisi secara bertahap di seluruh Indonesia.
Peranan TVRI sebagai media komunikasi dua arah, dituntut harus mampu menyalurkan perkembangan aspirasi masyarakat yang positif di samping aspirasi pemerintah dalam pembangunan bangsa di segala bidang. Kemampuan menyerap dan menyalurkan aspirasi tersebut sangat tergantung kepada peningkatan kemampuan, keterampilan personil serta peralatan.
1.3. Struktur Organisasi LPP TVRI Medan
Struktur organisasi LPP TVRI Nomor 155/PRTR/DIREKSI-TVRI/2006 adalah sebagai berikut: Gambar Struktur organisasi LPP TVRI Medan
Dari susunan struktur organisasi maka dapat dirincikan profil pegawai menurut jabatannya:
Tabel 1: Profil Pegawai Menurut Jabatannya
No Menurut Jabatan Jumlah
1 Struktural 17 Orang
2 Program 55 Orang
3 Berita 55 Orang
4 Teknik 114 Orang
5 Keuangan 13 Orang
6 Umum dan SDM 34 Orang
Jumlah 288 0rang
Sumber: Laporan Bulanan Data Pegawai No: 363/II.4/TVRI/2008
1.4. Alur Kerja Pengelolaan Arsip Media Audiovisual
Bidang produksi acara, merupakan subbidang yang mempunyai wewenang dan bertanggung jawab dalam mengelola arsip media audiovisual, dan satu orang pegawai ditempatkan di ruangan learsipan dengan tujuan untuk menjaga keamanan arsip media audiovisual.
Pengelolaan arsip media audiovisual (dokumentasi) merupakan kegiatan dalam melakukan penyimpanan, pemeliharaan, temu balik, arsip media audiovisual yang sudah diproduksi maupun yang sudah di siarkan, media audiovisual terlebih dahulu diagendakan, dengan tujuan untuk dapat dijadwalkan penyimpanan sesuai dengan pola acara siaran yang sudah ditentukan waktu kapan acara tersebut disiarkan. Setelah acara tersebut disiarkan pita tersebut dikembalikan ke petugas dokumentalis untuk disimpan sebagai bahan pertanggung jawaban, sebagaimana arsip media audiovisual tersebut benar-benar sudah diproduksi atau disiarkan. dan selanjutnya dilakukan pendataan ulang pada media audiovisual yang telah disiarkan. Tugas dari seorang dokumentalis adalah:
1. Menyediakan media audiovisual untuk bahan produksi atau sudah diproduksi.
2. Mengagendakan acara-acara yang sudah diproduksi dan pengagendakan media audiovisual disesuaikan dengan bentuk acaranya.
3. Mengambil dan mengantarkan media audiovisual untuk disiarkan ke ruangan Continity.
1.5. Bentuk Arsip Media Audiovisual
Tabel 2: Bentuk Arsip Media Audiovisual No Bentuk Arsip Media Audiovisual
1 Betacam 2 Disipro 3 Midi video 4 Video tape
1.6. Bentuk Siaran Arsip Media Audiovisual
Tabel 3: Bentuk Siaran Arsip Media Audiovisual No Bentuk Siaran Arsip Media Audiovisual
1 Recording 2 Live
1.7. Jenis Arsip Media Audiovisual
Tabel 4: Jenis Acara Arsip Media Audiovisual No Jenis Acara Arsip Media Audiovisual
1. Informasi a. Berita:
- Sumut dalam berita. (sumut sport, laporan TV) - Berita Nasional b. Siaran pedesaan - Solusi Tani - Rakyat sehat - Desa membangun - Pelangi desa c. Profil - Dialog horizontal - Dialog kebangsaan - Forum perempuan - Forum pemuda - Rakyat ketemu wakil - Laporan TV
- Celah perhatian - Ruang katimas
2. Pendidikan Edukasi a. Harmoni Iman Islam, Kristen protestan, Hindu, Budha.
b. Anda bertanya Islam menjawab, Iqra, Univertrariat, Imtaq.
c. Cerdas Gembira (SD dan SLTP), cerdas cermat terampil SMK, taman kanak-kanak, TV kids, cerdas fahmi Quran, cerdas tertib lalu lintas, cerdas cermat SMU, belajar bahasa arab. 3. Hiburan/entertaiment a. Temu artis
b. Pentas musik
c. Kocak d. Pentas remaja e. Lensa nada f. Pesona daerah g. Tembang daerah h. Bintang kecil i. Bintang remaja, 4. Drama dan Budaya a. Drama pendek
b. Klinik aku pre sure c. Lenggang daerah d. Kocan
1.8. Pendataan Arsip Media Audiovisual
Tabel 5: Pendataan Arsip Media Audiovisual
No Pendataan
1 Jenis Pita
2 Durasi/Waktu (30 menit, 60 menit, 90 menit) 3 Jenis Acara
LAMPIRAN IV
DAFTAR PERNYATAAN DALAM WAWANCARA
PENGELOLAAN ARSIP MEDIA AUDIOVISUAL BIDANG PRODUKSI ACARA PADA LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK (LPP) TELEVISI
REPUBLIK INDONESIA (TVRI) MEDAN
Dengan hormat
Dengan kerendahan hati, dalam rangka penulisan skripsi pada program Studi Ilmu Perpustakaan dan informasi, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara, dengan ini peneliti mohon bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk dapat menjawab pertanyaan berikut ini, atas perhatian dan bantuannya peneliti ucapkan terima kasih.
DAFTAR PERNYATAAN 1. Arsip Audiovisual
1. Menurut bapak arsip audiovisual bidang produksi acara berfungsi sebagai. a. Arsip Dinamis terbagi atas Arsip Aktif , Arsip Semi Aktif, dan Arsip
Inaktif b. Arsip Statis
2. Menurut bapak arsip audiovisual inaktif selalu dipergunakan sebagai referensi. a. Ya
b. Tidak
3. Menurut bapak sebaiknya penyusunan arsip audiovisual di rak adalah. a. Horizontal
b. Vertikal c. Tegak Lurus
4. Pendapat bapak bidang produksi acara membuat laporan arsip audiovisual statis ke administrasi negara.
a. Ya b. Tidak
2. Pengelolaan Arsip Dalam Bentuk Media Audiovisual A. Penyimpanan
5. Sistem penyimpanan arsip audiovisual bidang produksi acara berdasarkan a. Sistem Abjad (alphabetical filing system)
b. Sistem Pokok Soal (subject filing system) c. Sistem Nomor/angka (numerical filing system) d. Sistem Wilayah/daerah (geographical filing system) e. Sistem Tanggal (chronological filing system)
6. Sistem penyimpanan arsip audiovisual yang masih aktif diawasi/dicatat melalui kartu kendali/agenda.
a. Ya
b. Tidak
7. Proses penyimpanan arsip audiovisual bidang produksi acara dikelola berdasarkan asas.
a. Asas Sentralisasi b. Asas Desentralisasi
c. Gabungan Asas Sentralisasi dan Desentralisasi
8. Pendapat bapak asas sentralisasi merupakan arsip audiovisual yang jarang dipergunakan kembali dalam penyiaran.
a. Ya
b. Tidak B. Pemeliharaan
9. Dalam menjamin keamanan penyimpanan dan pemeliharaan arsip audiovisual maka dilakukan pengawasan secara berkala.
a. Ya
b. Tidak
10. Bidang produksi acara melakukan pencegahan kerusakan arsip audiovisual dengan cara.
a. Memasang filter flexy glass atau polyester film b. Dilakukan penyedotan debu (vacuum cleaner) c. Penyemprotan bahan kimia (fumigasi)
e. Restorasi
11. Untuk pengaturan kelembaban udara dan kenyamanan ruangan penyimpanan arsip audiovisual dibutuhkan sarana AC (Air Condition).
a. Ya
b. Tidak
12. Temperatur dan kelembaban ruangan penyimpanan arsip audiovisual yang ideal adalah antara
a. Temperatur 10°-25° dengan kelembaban antara 30-40%. b. Temperatur 15°-35° dengan kelembaban antara 35-45%. c. Temperatur 60°-75° dengan kelembaban antara 50-60%.
13. Bidang produksi acara membuat kebijakan penyusutan (jadwal retensi) terhadap arsip audiovisual yang tidak disiarkan kembali.
a. Ya b. Tidak
C. Penemuan Kembali Arsip
14. Arsip audiovisual bidang produksi acara menggunakan sistem klasifikasi. a. Sistem Nomor dan Abjad
b. Dewey decimal classification system (DDC) c. Universal decimal classification system (UDC)
15. Pemberian kode pada arsip audiovisual berpengaruh dalam temu balik.
a. Ya
b. Tidak
16. Bidang produksi acara mengindentifikasi arsip audiovisual melalui petunjuk atau tanda pengenal (caption) untuk memudahkan penemuan kembali.
a. Ya
b. Tidak
17. Penelusuran temu balik arsip audiovisual digunakan bidang produksi acara berbentuk.
a. Katalog Buku
b. Katalog Berkas dan Kartu c. Komputer