• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR (Studi Pada Petani Rumput Laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR (Studi Pada Petani Rumput Laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1 A. Latar Belakang

Dengan bergulirnya reformasi, pemerintah daerah dituntut untuk mengelola sumber daya manusia dan sumber daya alam, agar menciptakan masyarakat yang mandiri, baik dibidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.Maka diperlukan konsep pemberdayaan yang berbasis kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang dimana diperlukan peran pemerintah dalam penanganan dengan baik agar masyarakat dapat bersaing di era globalisasi seperti sekarang ini.

Terwujudnya sistem desentralisasi yang secara legal dilahirkan lewat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah dimana Pemerintah menyerahkan wewenang pemerintahan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurusurusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia 1 Perubahan aturan negara tersebut menempatkan daerah menjadi aktor sentral dalam pengelolaan sumber daya apapun yang ada didaerah, dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya.

Pemberdayaan masyarakat mengacu kepada empowerment community, yaitu perwujudan kapasitas (capacity building) masyarakat yang bernuansa pada pemberdayaan sumber daya manusia melalui pengembangan kelembagaan pembangunan mulai dari tingkat pusat sampai tingkat pedesaan,

      

(2)

seiring dengan pembangunan sistem sosial-ekonomi rakyat, prasarana dan sarana.2

Salah satu kelompok masyarakat yang membutuhkan pemberdayaan adalah masyarakat pesisir, karena masyarakat pesisir pada umumnya merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara sosial, ekonomi, dan kultural dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain3 Masyarakat pesisir didefinisikan sebagai kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir.Kelompok ini yang mendominasi pemukiman di wilayah pesisir, di pantai pulau-pulau besar dan kecil di seluruh Indonesia.Sebagian masyarakat pesisir adalah pengusaha skala kecil dan menengah.Namun lebih banyak dari mereka yang bersifat subsistem, menjalani usaha dan kegiatan ekonominya untuk menghidupi keluarga sendiri, dengan skala yang begitu kecil sehingga hasilnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan jangka waktu sangat pendek.4Terkait hal ini pemerintah daerah berupaya untuk mengembangkan ekonomi masyarakat secara keseluruhan dalam pemberdayaan masyarakat, terutama pada kelompok masyarakat di pesisir.

       2

A. Vitayala, Tantangan dan Prospek Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Otonomi Daerah, Pustaka Wirausaha Muda, Bogor, 2000, hal. 23

3

Christiawan Hendratmoko dan Hidup Marsudi, Analisis Tingkat Keberdayaan Sosial Ekonomi Nelayan Tangkap di Kabupaten Cilacap, Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi, Volume 6, Nomor 1, Edisi Mei 2010, hal. 1-17

4

(3)

Memberdayakan masyarakat pesisir berarti menciptakan peluang bagi masyarakat pesisir untuk menentukan kebutuhannya, merencanakan dan melaksanakan kegiatannya, yang akhirnya menciptakan kemandirian dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.Oleh karena itu dibutuhkan strategi dalam rangka pemberdayaan bagi masyarakat pesisir.Menurut Harper dalam Hayati,5 bahwa ada 4 (empat) strategi yang dapat dipakai untuk melakukan pemberdayaan, yaitu:pertama, strategi fasilitatif (fasilitative strategies) dimana pemerintah daerah diharapkan dapat bertindak sebagai fasilitator. Tugas dari fasilitator ini seringkali membuat kelompok target menjadi sadar terhadap pilihan-pilihan dan keberadaan sumber-sumber. Pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakat pembudidaya rumput laut mencari penyelesaian atas kesulitan yang tengah dihadapi.Kedua, strategi edukatif (educative strategies) dimana pemerintah daerah membentuk pengetahuan dan keahlian masyarakat.Pendekatan ini untuk memberikan suatu pemahaman dan pengetahuan baru dalam mengadopsi suatu perubahan berdasarkan karakteristik demografi masyarakat pesisir.Ketiga, strategi persuasif (persuasive strategies) yang berupaya membawa perubahan melalui kebiasaan dalam berperilaku masyarakat pesisir. Keempat, strategi kekuasaan (power strategies) diaman pemerintah daerah yang mempunyai sumber-sumber untuk memberi bonus (anggaran dana) atau sanksi pada target serta mempunyai kemampuan untuk memonopoli atau menghimpun akses.

       5

(4)

Pemberdayaan di segala aspek kehidupan masyarakat diisyaratkan mampu meningkatkan kemandirian dalam konteks pembangunan. Pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga aras (aspek) pemberdayaan (empowerment setting) melalui: 6 (1)aras mikro, adalah pemberdayaan dilakukan terhadap klien untuk membimbing atau melatih klien dalam menjalankan tugas-tugas kehidupannya,(2) aras mezzo, adalah pemberdayaan dilakukan terhadap kelompok klien dengan menggunakan kelompok sebagai media interfensi, dan (3) aras makro, pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar, karena sasaran perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas.Pendekatan pemberdayaan tersebut mewajibkan peningkatan pemberdayaan masyarakat, baik masyarakat perkotaan, desa, kelurahan dan masyarakat pesisir dengan harapan agar mampu mendorong peningkatan ekonomi dari berbagai sektor.

Dalam rangka mensukseskan strategi pemberdayaan masyarakat oleh pemerintah daerah maka Terdapat empat prinsip yang sering digunakan, yaitu: 7 (1) Kesetaraan, yakni adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan antara masyarakat dengan lembaga yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat maupun antara laki-laki dan perempuan; (2)Partisipatif, artinya program pemberdayaan harus dapat menstimulasi kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya parstisipatif, direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat; (3) Keswadayaan, yaitu menghargai dan mengedepankan kemampuan       

6

. Huraerah abu. 2011. Pengorganisasian dan penggembangan masyarakat. Bandung; humaniora 7

(5)

masyarakat daripada bantuan pihak lain sehingga tidak memandang orang miskin sebagai obyek yang tidak berkemampuan (the have not), melainkan sebagai subyek yang memiliki kemampuan serba sedikit (the have little); dan (4) Berkelanjutan, artinya program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan dibanding masyarakat sendiri sehingga secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri.

Jika kita mendengar nama Kalimantan Timur yang terbesit biasanya adalah sebagai sebuah Propinsi yang kaya akan sumber daya alam (SDA) sektor migas, itulah gambaran dan memang pada kenyataanya daerah ini dikaruniai begitu besar kekayaan alam yang ada di perut bumi. Fenomena tersebut memang begitu adanya dan hampir sebagian besar Kabupaten di Kalimantan Timur mempunyai potensi yang cukup besar di sektor minyak dan gas bumi.Padahal di Kalimantan Timur juga memiliki potensi di bidang pertanian atau perikanan, yaitu rumput laut yang berada di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara.

(6)

budidaya rumput laut. Semakin banyak jumlah nelayan yang ikut serta, jumlah panen yang dihasilkan bisa semakin meningkat.

Kabupaten Penajam Paser Utara dengan panjang garis pantai ± 272,5 km2 atau sekitar 27.250 Ha sangat berpotensi untuk melakukan pengembangan budidaya laut, Kecamatan Penajam dan Kecamatan Waru merupakan daerah yang berpotensi untuk pengembangan budidaya rumput laut. Potensi lahan yang sementara bisa dikembangkan untuk budidaya rumput laut seluas ± 874 hektar dan tidak menutup kemungkinan potensi lahan tersebut bisa meningkat hingga menjadi 40.837,5 Ha (15% dari panjang garis pantai). Berdasarkan perhitungan, tiap hektar lahan itu dapat menghasilkan sekitar ±14.4 ton rumput laut kering setiap tahun.Sementara itu, lahan yang digunakan untuk kegiatan rumput laut baru seluas ±77,25 hektar dengan total potensi rumput laut kering sebesar ±1.112,4 ton kering.

(7)

Mengingat besarnya potensi rumput laut yang dibudidayakan dan adanya komitmen pemerintah daerah untuk memberdayakan masyarakat pesisir di Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya di Kecamatan Penajam sebagai ibukota Kabupaten Penajam Paser Utara, maka perlu adanya penelitian mengenai “Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Studi Pada Petani Rumput Laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu bagaimana strategi pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat petani petani rumput laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat petani rumput petani rumput di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.

D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

(8)

b. Sebagai bahan ilmu pengetahuan tentang bagaimana pemberdayaan masyarakat petani rumput laut di Kabupaten Penajam Paser Utara.

c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan literaturatau bahan ajaran bagi para dosen mengenai pemberdayaan masyarakat di daerah pesisir. 2. Secara Praktis

a. Sebagai bahan pertimbangan bagi dinas terkait dalam pemberdayaan masyarakat di daerah pesisir

b. Dapat dijadikan bahan rekomendasi dan kontribusi kepada pemerintah daerah dalam menjalankan kebijakan pemberdayaan masyarakat di daerah pesisir.

E. Definisi Konseptual

Definisi konseptual mengurai tentang beberapa istilah atau konsep yang terkait pada penelitian yang dilakukan.Adapun konsep-konsep yang dibuat dalam penelitian ini agar berfokus sesuai dengan tujuan yang dicapai oleh peneliti, sehingga batasan-batasan tidak keluar dari konteksnya.

1. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Kertonegoro,8 mengemukakan konsep strategi sebagai suatu rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama organisasi yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan.Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk membangun daya mayarakat dengan mendorong, memberikan

       8

(9)

motivasi, membangkitkan kesadaran akan potensi yang akan dimilikinya serta berupaya untuk mengembangkannya.9

Menurut Harper dalam Hayati,10ada 4 (empat) strategi yang dapat dipakai untuk melakukan pemberdayaan masyarakat, yaitu:(1) Strategi Fasilitatif (fasilitative strategies) yang dipergunakan saat kelompok yang dijadikan target (pembudidaya rumput laut) mengetahui ada suatu masalah dan membutuhkan perubahan serta adanya keterbukaan terhadap bantuan dari luar untuk terlibat; (2) Strategi Edukatif (educative strategies) yang digunakan untuk membentuk pengetahuan dan keahlian masyarakat; (3) Strategi Persuasif (persuasive strategies) yang berupaya membawa perubahan melalui kebiasaan dalam berperilaku masyarakat; dan (4) Strategi Kekuasaan (power strategies) dimana agen perubah (pemerintah daerah) mempunyai sumber-sumber untuk memberi bonus (anggaran dana) atau sanksi pada target serta mempunyai kemampuan untuk memonopoli atau menghimpun akses.

2. Masyarakat Pesisir

Masyarakat pesisir adalah kelompok orang yang tinggal di daerah pesisir dan sumber kehidupan perekonomiannya bergantung secara langsung pada pemanfaatan sumberdaya laut dan pesisir.Kelompok ini yang mendominasi pemukiman di wilayah pesisir, di pantai pulau-pulau besar

       9

Gunawan Sumodiningrat, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, Bina Rena Pariwara, Jakarta, 1997, hal. 165

10

(10)

dan kecil di seluruh Indonesia.11 Masyarakat pesisir pada umumnya merupakan kelompok masyarakat yang relatif tertinggal secara sosial, ekonomi, dan kultural dibandingkan dengan kelompok masyarakat lain.12

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Atau dapat dikatakan definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Dari informasi tersebut akan diketahui bagaimana caranya pengukuran atas variabel itu dilakukan. Dengan penelitian dapat ditentukan apakah prosedur pengukuran yang sama akan dilakukan atau diperlukan prosedur pengukuran yang baru.13Adapun indikator-indikator strategi pemerintah daerahdalam pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Penajam Paser Utara, antara lain:

1. Strategi fasilitatif (fasilitative strategies) 2. Strategi edukatif (educative strategies) 3. Strategi persuasif (persuasive strategies) 4. Strategi kekuasaan (power strategies)  

       11

Victor P.H. Nikijuluw, Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka Dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu, Makalah, disajikan pada Pelatihan Pengelolaan Pesisir Terpadu di Hotel Permata yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB, Bogor, 29 Oktober 2001, hal. 1

12

Christiawan Hendratmoko dan Hidup Marsudi, Analisis Tingkat Keberdayaan Sosial Ekonomi Nelayan Tangkap di Kabupaten Cilacap, Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi, Volume 6, Nomor 1, Edisi Mei 2010, hal. 1-17

13

(11)

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Didalam penelitian ini, penulis mengunakan jenis penelitian deskriptif yaitu, “prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan mengerakkan, melukiskan keadaan subyek, obyek penelitian (seorang, lembaga masyarakat dan lain-lain) saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak.14 Dan kemudian penulis akan memberikan gambaran mengenai strategi pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat pesisir,khususnya petani atau pembudidaya rumput laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian tentang pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya petani atau pembudidaya rumput laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utaradilaksanakan di Kantor Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (P3K) Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang

       14

(12)

ingin dipelajari sifat-sifatnya, dinamakan populasi.15Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Dinas P3K Kabupaten Penajam Paser Utara dan ketua-ketua kelompok pembudidaya rumput laut.

b. Sampel

Sampel merupakan sebagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan teknik tertentu yang disebut dengan teknik sampling.16Dalam prosedur sampling yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci (key informan) atau situasi sosial tertentu yang sarat informasi sesuai dengan fokus penelitian.Teknik pemilihan sampel secara acak (seperti yang lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif), dengan sendirinya tidak relevan.Untuk memilih sampel (dalam hal ini informan kunci atau situasi sosial) lebih tepat dilakukan secara sengaja (purposive sampling). Selanjutnya, bilamana dalam proses pengumpulan data tidak lagi ditemukan variasi informasi baru, proses pengumpulan informasi dianggap sudah selesai. Dengan demikian, penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah sampel. Dalam hal ini, jumlah sampel (informan) bisa sedikit, tetapi juga bisa banyak, terutama tergantung dari: a) tepat tidaknya pemilihan informan kunci, dan b) kompleksitas dan keragaman fenomena sosial yang diteliti.17

       15

Sudjana, Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung, 1996, hal. 6

16Husaini Usman dan Purnomo S. Akbar, MetodologiPenelitian Sosial, Bumi Aksara, Jakarta, 2004, hal. 44

17

(13)

Oleh karena jumlah penyuluh lapangan Dinas P3K dan masyarakat pembudidaya rumput laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara cukupbanyak maka peneliti menggunakan teknik sampel dalam pengumpulan data, dengan memperhatikan dari segi kehidupan sosialnya, karakteristik atau ciri-ciri dan sifat-sifat dalam keseharian dan budaya yang dimiliki yaitu teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling), sehingga yang menjadi sampel atau informan dalam penelitian ini adalah:

1) Ketua Penyuluh Lapangan Dinas P3K 1 orang 2) Ketua kelompok pembudidaya rumput laut 3 orang

4. Sumber Data

a. Sumber Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari narasumber penelitian.Dalam penelitian ini sumber data primernya adalah orang-orang yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang ada kaitannya dengan masalah-masalah dalam penelitian, yaknipenyuluh lapangan Dinas P3K dan masyarakat pembudidaya rumput laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. Sumber data primer tersebut adalah:

(14)

b. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari buku-buku literatur, data dari instansi yang berupa dokumen, peraturan perundang-undangan dan informasi lain serta laporan yang terkait dengan masalah penelitian ini.

5. Teknik Pengumpulan Data a. Teknik Interview

Wawancara atau interview dapat diartikan tanya jawab antara dua orang atau lebih secara langsung.Dalam kaitannya dengan teknik interview, dapat ditegaskan bahwa wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.Percakapan itu oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan yang diwawancarai (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.18 Jenis wawancara yang dipakai untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara dengan menggunakan instrumen wawancara berupa daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya dan wawancara tidak terstruktur dengan didasarkan atas masalah dalam penelitian.

b. Teknik Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan kegiatan pengamatan dan pencatatan secara sistematis yang langsung

       18

(15)

terhadap gejala-gejala dan peristiwa yang sudah diteliti.19 Data yang diperoleh dari metode observasi adalah pelaksanaan strategi pemerintah daerah dalam pemberdayaan masyarakat pesisir, khususnya petani rumput laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara. c. Teknik Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan data melalui peninggalan-peninggalan, terutama berupa arsip dan termasuk buku-buku tentang pendapat/delik, hukum, teori, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.20 Data yang didapat dari hasil penelitian melalui dokumentasi ini adalah data pelengkap dari bahan penelitian yaitu dengan cara pencatatan atau pengutipan dari dokumen-dokumen, arsip-arsip dan sumber-sumber lainnya untuk melengkapi data primer yang diperoleh langsung dari responden.

6. Teknik Analisa Data

Bogdan dan Taylor dalam Moloeng, 21 mendefinisikan metode kualitatif sebagi prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Adapun tahapan analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Pengumpulan data yang terdiri dari:

1) Mengedit data, yaitu memeriksa data yang terkumpul apakah sudah lengkap dan benar sehingga siap untuk diproses lebih lanjut.

       19

Ibid, hal. 100. 20

Ibid, hal. 130. 21

(16)

2) Mengkode data, yakni data yang terkumpul diberi kode tertentu dan dikelompokkan.

3) Klasifikasi data, yakni menyeleksi data yang terkumpul sesuai dengan sumber data masing-masing.

b. Pengelolaan dan penyajian data yaitu setelah data terkumpul diklasifikasikan dengan macam kebutuhan, kemudian dilakukan pengelolaan data dengan cara mengklasifikasikan dalam bentuk uraian. c. Pengembangan dan pengambilan alternatif yakni setelah data diolah

maka diambil beberapa alternatif yang terbaik atau dijadikan sebagai bahan penyampaian informasi dan pengambilan keputusan22.

Setelah meninjau pendapat diatas maka metode penelitian yang digunakan penulis adalah metode penelitian kualitatif yaitu dengan cara menggambarkan fenomena-fenomena yang ditangkap dilapangan, Selanjutnya dengan analisis dan interpretasi data penulis berusaha mencari jalan keluar atau pemecahan masalah sehingga mendapatkan kesimpulan.

       22

(17)

Oleh:

EKO JULIANTO

09230010

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

(18)

ii Nama : Eko Julianto

NIM : 09230010

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu pemerimtahan

Judul : STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR (Studi Pada

Petani Rumput Laut Di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam

Paser Utara)

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si Dr. Wahyudi, M. Si Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan

(19)

iii

Sidang Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang Pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 2 Februari 2013

Jam : 08.00

Tempat : Kantor Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Dr. Asep Nurjaman, M. Si (...)

2. Drs. Jainuri, M. Si (………..)

3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si (………..)

4. Dr. Wahyudi, M. Si (………..)

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

(20)

iv Nama : Eko Julianto

NIM : 09230010

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu pemerimtahan

Judul : STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR (Studi

Pada Petani Rumput Laut Di Kecamatan Penajam,

Kabupaten Penajam Paser Utara)

Pembinbing : 1. Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si

2. Dr. Wahyudi, M. Si

Konsultai Skripsi :

Tanggal Bimbingan

Paraf Pembimbingan I

Paraf Pembimbingan II

Keterangan Bimbingan

27-9-2012 Pengajuan judul proposal skripsi

8-10-2012 Revisi proposal

17-10-2012 ACC seminar BAB I

7-11-2012 Pengajuan BAB II dan BAB III

19-11-2012 Revisi BAB II dan BAB III

27-12-2012 ACC BAB II dan BAB III

12-1-2013 Pengajuan BAB IV dan V

24-1-2013 Revisi BAB IV dan BAB V

29-1-2013 ACC BAB IV dan BAB V

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Tri Sulistyaningsih, M. Si Dr. Wahyudi, M. Si Mengetahui

Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan

(21)

v

Nama : Eko Julianto

Tempat, Tanggal Lahir : Paser, 24 Februari 1990

NIM : 09230010

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/ Skripsi saya yang berjudul : STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR (Studi Pada Petani Rumput Laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara)

Adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali

dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, saya bersedian mendapatkan sanksi akademik

sebagaimana berlaku

Malang, 10 Februari 2013

Yang Menyatakan

(22)

vi

swt dengan keberkahan kehidupan yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi sebagai persyaratan akademis untuk lulus di Universitas

Muhammadiyah Malang, tidak lupa juga kepada sang Revolusioner dunia ini

yaitu Nabi Muhammad saw, dengan kesabaran beliau, dan keikhlasan beliau

sehingga mampu merubah peradaban dunia ini menjadi besar dan bermoral.

Peneliti mencoba mengangkat judul Skripsi tentang “ Strategi Pemerintah Daerah

Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Studi Pada Petani Rumput Laut

Dikecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara)” dalam skripsi ini

peneliti ingin mengupas tentang strategi pemerintah daerah kabupaten penajam

paser utara terhadap masyarakat pesisir khususnya masyarakat petani rumput laut.

Karena potensi yang dimiliki kabupaten penajam paser utara dibidang kelautan

sangat menjanjikan untuk dijadikan komoditi unggulan yang dapat meningkatkan

pendapatan masyarakat.

Dengan terselasinya penulisan skripsi ini, yang merupakan usaha penulis secara

maksimal, tentu saja melibatkan bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak,

untuk itu, peneliti merasa wajib menyampaikan terima kasih yang tak terhingga

kepada mereka secara khusus sebagai berikut :

1. Kepada Dosen Pembimbing I (Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) dan Dosen

Pembimbing II (Dr. Wahyudi, M.Si). terima kasih atas kesabaran,

pengertian dan kesedian menjadi sharing partner sehingga skripsi ini

(23)

vii

pengetahuan dan kebijakan yang telah mengabdi demi terciptanya umat

manusia dan beradab.

3. Kedua orang tua, Sirajudin yang telah menuntun hidup penulis dengan

keteladanan, kesabaran, kedamaian dan cinta kasih yang sangat dalam dan

tulus, Ibunda tercinta Sunarsih, yang telah menitiskan niat dan ruh suci

dan keikhlasan dalam menuntut ilmu sehinggan penulis dapat mencapai

cita-cita. Selanjutnya, terima kasihg pula untuk adik-adik saya tercinta

Dewi Handayani dan Tri Ratna Ulandari yang telah memaknai kehidupan

dalam satu keluarga

4. Kepada Dosen Ilmu Pemerintahan yang telah merintis ilmu kepada penulis

Bapak Jainuri, Bapak Asep Nurjaman, Bapak Krishno Hadi, Bapak

Salahuddin, Bapak Saiman, Bapak Imam Hidayat, Bapak A. Rifai, Bapak

Mas’ud Said, Bapak Salim Said, Ibu Hevi kurnia, dan Ibu Noenik. Yang

telah berjasa banyak kepada penulis dalam memberikan keikhlasan

ilmunya

5. Kepada teman-teman Ilmu Pemerintahan angkatan 2009, zaki, zainal,

anca, ipung, prima, TK, randi, asis, pandi, aldi, dan lain-lain yang tidak

bisa saya sebutkan satu persatu. Bisa berteman dengan kalian merupakan

(24)

viii penulisan skripsi ini.

7. Kepada Jon Brother Andhika, Boy, Udik, Abi, Edo, Mario, Jery dan

Muhammad Afandi (sepupu). Dapat menjadi teman kalian adalah

anugerah bagi saya

8. Kepada teman-teman alumni Semansa 2009, Boy, Iqbal, Toha, Bagus,

Dedi, Wiwid, Iyung, Ninda, Meca, bondang, Ijum, dan semua teman yang

tidak bisa saya sebutkan namanya satu persatu. bangga bisa berteman

dengan kalian

Malang, 7 Februari 2013

Penulis

(25)

ix

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN SURAT PERNYATAAN. ... iv

HALAMAN BERITA ACARA BIMBINGAN. ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

ABSTRAKSI ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

1. Secara Teoritis ... 7

2. Secara Praktis ... 8

E. Definisi Konseptual ... 8

F. Definisi Operasional ... 10

G. Metode Penelitian ... 11

1. Jenis Penelitian ... 11

2. Lokasi Penelitian ... 11

3. Populasi dan Sampel ... 11

4. Sumber Data ... 13

5. Teknik Pengumpulan Data ... 14

6. Teknik Analisa Data ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Strategi ... 17

1. Pengertian Strategi ... 17

(26)

x

2. Karakteristik Masyarakat Pesisir ... 22

C. Konsep Pemberdayaan Masyarakat ... 25

1. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat ... 25

2. Sifat Pemberdayaan Masyarakat ... 30

3. Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Masyarakat ... 31

4. Kebijakan Pemberdayaan Masyarakat ... 36

5. Proses Pemberdayaan Masyarakat ... 38

6. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir ... 41

BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Paser Utara ... 45

B. Administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara ... 50

C. Potensi Unggulan ... 53

D. Visi dan Misi ... 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Potensi Budidaya Rumput Laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara ... 60

B. Strategi Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara 63 1. Strategi Fasilitatif (Fasilitative Strategies) ... 63

2. Strategi Edukatif ... 68

3. Strategi Persuasif ... 72

4. Strategi Kekuasaan ... 76

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 80

B. Saran ... 81

(27)

xi

2012. Kurikulum Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Berbasis Ekonomi Produktif. Jakarta: Kementerian Riset dan Teknologi.

Bungin, Burhan. 2005. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Dahuri, R. 2000. Pendayagunaan Sumberdaya Kelautan untuk Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: LISPI

David, Fred R. 2004. Manajemen Strategis: Konsep-konsep. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia

Fahrudin, Adi. 2007. Pemberdayaan Partisipasi dan Penguatan Kapasitas Masyarakat. Bandung: Humaniora

Haryati, Sri. 2003. Kajian Pemberdayaan Petani Rumput Laut dan Kontribusinya Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Pesisir di Pulau Panggang Kepulauan Seribu DKI Jakarta. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Hendratmoko, C. dan H. Marsudi. 2010. Analisis Tingkat Keberdayaan Sosial Ekonomi Nelayan Tangkap di Kabupaten Cilacap. Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi. Volume 6, Nomor 1, Edisi Mei 2010.

Herdiana, Ike. 2010. Pemberdayaan dan Fungsi Media dalam Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Insan. Vol. 12, No. 03. Desember 2010.

Hikmat, H. 2006. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama

Hubeis, M. 1997. Menuju Industri Kecil Profesional di Era Globalisasi Melalui Pemberdayaan Manajemen Industri, Bogor: Pustaka Wirausaha Muda

Hunger, J. D. dan T. L. Wheelen. 2001. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi

Huraerah, Abu. 2011. Pengorganisasian dan Pengembangan Masyarakat. Bandung: Humaniora

Kertonegoro, S. 1994. Manajemen Organisasi. Jakarta: Widya Press.

Kusnadi. 2002. Nelayan, Strategi, Adaptasi dan Jaringan Sosial. Bandung: Humaniora Utama Press

(28)

xii

Pengelolaan Sumberdaya Alam Wilayah Pesisir dan Lautan yang Berbasis Masyarakat di Pulau Barrang Caddi Kota Makassar. Bogor: IPB.

Moloeng, Lexy J. 2002. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Najiyati, Sri, Agus Asmana, I Nyoman N. Suryadiputra. 2005. Pemberdayaan Masyarakat di Lahan Gambut, Bogor: Wetlands International - IP

Nawawi, Hadari. 2003. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nikijuluw, Victor P. H. 2001. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka Dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Secara Terpadu. Makalah. disajikan pada Pelatihan Pengelolaan Pesisir Terpadu di Hotel Permata yang diselenggarakan oleh Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. IPB. Bogor. 29 Oktober 2001.

Noval, M. 2002. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Desa Dalam Pemanfaatan Teknologi Pedesaan Dalam Rangka Pengelolaan Sumber Daya Alam di Kota Kediri. Laporan Penelitian. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Dalam Negeri.

Paramita A., dan Weny Lestari. 2008. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan di Era Otonomi Daerah. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 11, No. 4, Oktober 2008

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor PER.08/MEN/2009 Tentang Peran Serta dan Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

PNPM Mandiri Kelautan dan Perikanan. 2012. Pengertian. http://www.pnpm-mandiri.org/index.php?option=com_content&view=category&id=42&Ite mid=394

Razali, I. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Laut. Jurnal Pemberdayaan Komunitas. Volume 3, Nomor 2, Mei 2004.

Roesmidi, M. M. 2006. Pemberdayaan Masyarakat. Sumedang: Alqaprint.

Satria, A. 2009. Pesisir dan Laut untuk Rakyat. Bogor: IPB Press.

(29)

xiii

Thohir, M. 30 Juli 2010. Sosiologi Pedesaan Masyarakat Jawa Pesisiran. http://staff.undip.ac.id/sastra/mudjahirin/2010/07/30/masyarakat-pesisir/

Tjiptono, F. 2001. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

Usman, Husaini dan Purnomo S. Akbar. 2004. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara

Vitayala, A. 2000. Tantangan dan Prospek Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Otonomi Daerah. Bogor: Pustaka Wirausaha Muda.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Terhadap Pendapatan Masyarakat Pesisir Kabupaten Sukabumi, UT- Agribisnis. Asian Development

Program PEMP adalah program pemberdayaan masyarakat pesisir yang secara umum bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui pengembangan kultur

Masyarakat pesisir Kabupaten Jeneponto khususnya komunitas nelayan Desa Arungkeke merepresentasikan diri sebagai sebuah komunitas yang sedang bertransisi dari kehidupan

“Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Melalui Budidaya Rumput Laut &Pengolahan Hasil Tambak di Desa Pulokerto Kecamatan Kraton” merupakan serangkaian program kegiatan

Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberdayaan masyarakat pesisir yaitu negara, masyarakat, dan pihak lain bertanggung jawab untuk melindungi kelestarian sumberdaya

Secara keseluruhan Evaluasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan di desa Sesulu Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara telah terlaksana

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat ini dilatarbelakangi oleh banyaknya potensi hasil perikanan yang ada

Pajarakan, Kabupaten Probolinggo), dalam skripsi ini mengupas tentang bagaimana kebijakan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam hal ini Dinas