Tata kelola eksternal public relation dalam meningkatkan citra PT.Telkom divisi regional IV Jateng & DIY
Disusun Oleh : Margaretha Kurniasari
D1606036
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna Memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
DIII PUBLIC RELATION
PROGRAM KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET S U R A K A R T A
i
Tugas Akhir yang berjudul :
TATA KELOLA EKSTERNAL PUBLIC RELATION DALAM MENINGKATKAN CITRA PT.TELKOM
DIVISI REGIONAL IV JATENG & DIY
Nama : Margaretha Kurniasari NIM : D 1606036
Konsentrasi : Public Relations
Disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Tugas Akhir Progam Studi DIII Public Relation Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret S U R A K A R T A
Surakarta, Maret 2009 Menyetujui Dosen Pembimbing
ii
PENGESAHAN
Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Progam DIII Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari :………
Tanggal :………
Tim Penguji Tugas Akhir : Ketua
1. Drs. H. Sutopo JK, MS (………) NIP 131 283 611
Anggota
2. Drs. Nuryanto,M.si (………)
NIP 130 675 506
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret
Surakarta Dekan
iii
MOTTO
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu
( Amsal 3 : 5 – 6 )
iv
Karya Tulis Ini Dipersembahkan untuk :
1.
Tuhan Yesus yang selalu menyertaiku sampai Tugas Akhir ini selesai
v
Puji syukur penulis panjakan kepada Tuhan Yesus karena kasih dan berkatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan judul:
“Tata Kelola Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra PT.Telkom Divisi Regional IV Jateng & DIY”
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media pada tanggal 2 Februari 2009 sampai dengan 27 Februari 2009 yang dilakukan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY yang mampu memberikan gambaran kepada penulis tentang pelaksanaan kegiatan kehumasan di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY.
Dan adapun tujuan Kuliah Kerja Media secara umum, Untuk memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dibidang Public Relations dan mendapatkan pengalaman sehingga dapat membandingkan antara teori yang telah penulis dapat di bangku kuliah dengan praktek secara langsung di perusahaan, selain itu juga untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya progam studi Public Relations Komunikasi Terapan FISIP UNS Surakarta. Dan tujuan khususnya adalah untuk Untuk mengetahui gambaran kerja Public Relations dalam menjalankan tugasnya di PT Telkom Divre IV Jateng dan DIY serta memperoleh gambaran mengenai peningkatan citra di PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY.
vi
2. Bapak Drs. Adolfo Eko Setyanto Msi, selaku ketua Progam DIII Komunikasi Terapan FISIP UNS juga selaku pembimbing akademik penulis
3. Bapak Drs. Nuryanto, M.si selaku pembimbing Tugas Akhir ini
4. Bapak Sudjatmiko selaku Manager Komunikasi PT Telkom Divre IV yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan magang di PT Telkom Divre IV
5. Bapak Andjar, selaku Komunikasi Internal PT Telkom Divre IV yang sudah banyak membantu penulis selama melaksanakan magang dan banyak memberikan masukan, Pak Teguh, Pak Madiman, yang sering membantu penulis dengan memberikan pengetahuan dan ilmunya.
6. Rekan selama magang mbak Angga dari UNDIP,Titis dan Fika, terima kasih telah membantu penulis dalam melaksanakan Kuliah Kerja Media ini
7. Kedua Orang Tuaku, kakak dan adik yang selalu sayang sama aku, serta memberikan lindungan kepadaku.
8. Buat Ezra yang mengantar jemput selama penulis magang.
9. Teman-teman dan Sahabat-sahabatku Ayu, Amel, Wisni, Yuli, Yuni, Yeye, mbak Dian yang selalu memberi semangat dan masukan selama membuat Tugas Akhir ini. 10.Teman-teman satu kelas PR B angkatan 2006
vii
khususnya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Laporan Tugas Akhir ini.
Surakarta, Maret 2009
viii
HALAMAN PERSETUJUAN…..………... HALAMAN PENGESAHAN.……….. HALAMAN MOTTO……… HALAMAN PERSEMBAHAN………...………... KATA PENGANTAR………...
D. Waktu Pelaksanaan KKM……….. BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Komunikasi…………...………... B. Public Relation……….... I. Definisi Public Relation………... II. Tugas Public Relation……….. III. Fungsi Public Relation………. IV. Proses Public Relation……….. V. Citra Perusahaan………... VI. Kinerja Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra Perusahaan…
ix
B. Profil Umum PT. Telkom Divre IV Jateng dan DIY……… C. Produk Dan Layanan Unggulan……… D. Strategi Kebijakan PT.Telkom Divre IV Jateng & DIY………..
1. Visi dan Misi Perusahaan ………. 2. Arti Logo, Kredo dan Maskot PT.Telkom………. 3. Budaya Perusahaan……… E. Bidang Usaha PT.Telkom………... F. Struktur Organisasi PT.Telkom Divre IV………. BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA
I. Pelaksana………
II. Pelaksanaan……….
x
DAFTAR LAMPIRAN
Surat Tugas
Surat Keterangan Magang
Penilaian Kuliah Kerja Media Instansi Mitra Laporan Periodik
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi di Indonesia sekarang
ini berkembang dengan pesatnya, terbukti dengan munculnya berbagai macam
perusahaan komunikasi. Oleh sebab itu, muncullah persaingan diantara
perusahaan-perusahaan tersebut untuk mendapatkan simpati dari masyarakat.
PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk atau yang lebih dikenal PT.Telkom
merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak dibidang jasa telekomunikasi di
Indonesia. Untuk itu PT.Telkom harus mampu bersaing dan bertahan dengan
perusahaan komunikasi lain dengan memiliki kualitas dan kuantitas yang harus
didukung pelayanan terbaik untuk pelanggan, dan itu dalam perusahaan
telekomunikasi, Public Relation memiliki peran dan fungsi yang sangat penting.
PT.Telkom memberikan respon positif terhadap kondisi persaingan di
dunia bisnis telekomunikasi dengan berusaha terus memberikan layanan yang
terbaik melalui peningkatan operasional, pembenahan sturktur organisasi,
modernisasi infrastrutur dan aplikasi IT, Penggelaran jaringan CDMA berbagai
basis layanan Telkom Flexi sampai di pelosok seluruh Indonesia.
Adapun peran Public Relation sebagai alat komunikasi untuk memberitahukan, menjelaskan, mempertahankan dan mempromosikan
kebijakannya dengan maksud untuk memberi pengertian dan mendapatkan
2 konsumen, kesempatan bisnis akan hilang, sebagaimana juga pada PT.Telkom,
tanpa pelanggan perusahaan tidak ada artinya. Pelanggan merupakan salah satu
hal terpenting bagi suatu perusahaan komunikasi untuk menyangga
kelangsungan hidup perusahaan tersebut dan strategi Public Relation yang tepat dapat diandalkan untuk mendukung kegiatan marketing dalam
mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan. Pentingnya peran
dalam bidang penyediaan pelayanan komunikasi membutuhkan suatu bagian
khusus yang mengurusi masalah antara perusahaan dengan pelanggan.
Pentingnya peran Public Relation dalam menjalin dan membina hubungan baik antara perusahaan dengan publik serta media massa ( eksternal ) terutama
dalam mempublikasikan kegiatan-kegiatan positif yang ada di PT.Telkom
Divre IV untuk membangun dan mempertahankan corporate image agar nama
perusahaan tetap baik sehingga citra perusahaan tetap stabil.
Sesuai dengan misi Public Relation PT.Telkom adalah menciptakan
hubungan Public Relation Divisi Komunikasi yang fleksibel, responsif, adil
dan berorientasi kepada pelanggan demi keberhasilan tujuan peusahaan maka
Public Relation PT.Telkom berupaya meningkatkan SDM yang merupakan
elemen penting dalam meningkatkan profesional kerja sehingga dapat
meningkatkan value perusahaan yang pada gilirannya akan memberikan
peningkatan kesejahteraan.
Setiap program-program kerja yang telah disusun oleh team Public
Relation PT.Telkom Divre IV bertujuan merealisasikan tujuan umum
3 yang positif dimata publik yang artinya adalah pokok dari tugas dan tanggung
jawab seorang Public Relation terhadap perusahaan dimana dia bekerja untuk
dapat merealisasikan tugas-tugas tersebut, maka kedudukan atau posisi Public
Relation dalam struktur organisasi hendaknya tidak terlalu jauh dengan
pimpinan sehingga dalam menyampaikan ide-ide atau gagasan demi kemajuan
perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pimpinan atau top manajemen.
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang diatas, maka dalam laporan ini penulis
mengangkat suatu permasalahan bagaimana Public Relation PT.Telkom Divre
IV Jateng & DIY dalam meningkatkan citra perusahaan dengan judul ” Tata
Kelola Eksternal Public Relation Dalam Meningkatkan Citra PT.Telkom
Divisi Regional IV Jateng & DIY “
C. TUJUAN
1) Tujuan Umum
· Memberi pengalaman bagi mahasiswa dalam menerapkan dan
mengaplikasikan ilmu teoritis yang telah didapat dibangku kuliah dalam
praktik yang sesungguhnya.
· Memberikan gambaran bagi mahasiswa mengenai dunia komunikasi
agar mampu menghadapi persaingan didunia kerja.
· Memberikan gambaran bagi mahasiswa mengenai bidang kehumasan
4
· Membangun serta membina hubungan baik antara jurusan D3 Public
Relation Fisip UNS dengan instansi/perusahaan tempat dilaksanakan
praktek magang.
2) Tujuan Khusus
· Mengetahui kegiatan Public Relation yang dilakukan di PT.Telkom
Divre IV Jateng & DIY
· Mengetahui proses-proses komunikasi yang dilakukan di PT.Telkom
Divre IV Jateng & DIY baik internal maupun eksternal
· Mengetahui proses program kerja Divisi Komunikasi di PT.Telkom
Divre IV Jateng & DIY
D. WAKTU PELAKSANAAN dan KULIAH KERJA MEDIA 2009
Waktu : Mulai hari Senin, 2 Februari 2009 dan berakhir pada
hari Jum’at tanggal 27 Februari 2009.
Tempat : PT.Telekomunikasi Indonesia,Tbk
Kantor Unit Divisi Regional IV
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KOMUNIKASI
Sebelum masuk membahas tentang Public Relation, ada baiknya kita
memahami mengenai komunikasi terlebih dahulu, karena Public Relation
adalah bagian dari komunikasi.
Pernyataan komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio, yang menurut Kamus Latin- Indonesia karya Drs.K.Prent C.M, Drs.J.Adisubrata
dan W.J.S.Poerwadarminta berarti ”pemberitahuan”. Perkataan communicatio
tersebut bersumber pada communis yang berarti ”sama”, yang arinya ”sama
arti” atau ”sama makna”.
Pengertian komunikasi berkembang sejalan dengan perkembangan
masyarakat, mulai dari masyarakat kecil dalam bentuk keluarga sampai
masyarakat besar seluas negara dan seluas dunia, dengan komunikasilah
maka terjadilah perkembangan peradaban, kebudayaan dan kemajuan
teknologi masyarakat.
Untuk mengetahui arti komunikasi, kita perlu membahas pengertian
komunikasi menurut pendapat para ahli :
Bernard Berelson dan Garry A.Stainer
6
B. PUBLIC RELATION
Pada awalnya, humas dikatakan sebagai kegiatan komunikasi yang
bersifat satu arah. Pandangan tersebut bertahan hingga usai Perang Dunia II.
Tetapi beberapa dekade kemudian, pandangan mengenai pengertian humas
mulai mengalami perubahan. Definisi tentang humas mulai memasukkan
aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two way communication). Lalu dalam definisi humas pun mulai dimasukkan kata-kata reciprocal (timbal balik), mutual (saling), dan between (antara). Kamus Webster`s Third New International Dictionary mendefinisikan humas sebagai the art of science of developing reciprocal understanding and goodwill (seni pengetahuan untuk mengembangkan pengertian timbal balik dan niat baik). Arus komunikasi
timbal balik sendiri harus dilakukan dalam kegiatan Public Relation yang
merupakan prinsip pokok dalam kegiatan Public Relation.
Public Relation dibutuhkan karena adanya dinamika organisasi, artinya
Semakin besar perusahaan semakin besar pula permasalahannya, sehingga
Public Relation diperlukan untuk menyelesaikan berbagai masalah-masalah
tersebut.
I. DEFINISI PUBLIC RELATION
7 Definisi lainnya, menurut J.C Seidel, direktur PR,Division of Housing,
State New York berbunyi :
Public Relation adalah proses kontinyu dari usaha-usaha menajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan, pegawai dan publik yang lebih luas. Kedalam mengadakan analisis dan perbaikan diri sendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan-pernyataan.
(Soleh Soemirat&Elvinaro Ardianto, 2004:12)
Dari berbagai pengertian Public Relation diatas dapat ditarik konsep
bahwa Public Relation adalah suatu rangkaian kegiatan yang
diorganisasikan sebagai sutu rangkaian kampanye suatu program terpadu
dan semuanya ini berlangsung secara berkesinambungan dan teratur serta
bertujuan menciptakan dan memelihara saling pengertian dimana sebuah
organisasi tersebut senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang harus
memehami setiap khalayak atau public sehingga, dari perusahaan dapat
memberikan citra positif pada masyarakat dan mempertahankannya.
II. TUGAS PUBLIC RELATION
Tugas Public Relation adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga tercapai suasana akrab, saling mengerti dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dengan publik. Persesuian yang menciptakan hubungan harmonis di mana satu sama lain saling memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
(Kustadi Suhandang, 2004:73)
Karena itu ruang lingkup tugas Public Relation dalam perusahaan
dibedakan menjadi 2 yaitu Internal Public Relation dan Eksternal Public
8 1. Internal Publik Relation
a. Memelihara hubungan baik antar majikan atau pimpinan dan buruh atau bawahan serta antara buruh dan pagawai dengan rekan – rekan sekerjanya.
b. Mempertinggi produktivitas sumberdaya manusis (SDM) yang ada di dalam perusahaan.
c. Bagaimana cara menggerakkan para pegawai agar memberikan pelayanan kepada publik dengan sebaik-baiknya.
d. Mengadakan komunikasi yang teratur dan tepat guna antara majikan atau pimpinan dengan buruh atau pegawai yang dipimpinnya.
e. mempertinggi kecakapan dan pengetahuan semua SDM yang ada di dalam perusahaan
f. Memberikan hiburan dan kesempatan untuk bersantai bagi buruh atau pegawai
g. Bagaimana usaha mneingkatkan kebersihan, ketertiban serta keindahan kantor, pabrik dan seluruh lingkungannya.
h. Mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam kehidupan perusahaan.
i. Memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri, dan lain-lain masalah yang timbul dalam perusahaan itu.
2. Eksternal Public Relation
a. Mengadakan analisa dan penilaian terhadap sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan pimpinan perusahaan.
b. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan sehubungan dengan tujuan Public Relation, terutama dalam kegiatan perusahaan yang mendapat sorotan atau kritikan publik. c. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang
jujur dan objektif agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan.
d. Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke arah yang efektif.
e. Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan adanya selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
Melihat beberapa tugas Public Relation dalam sebuah perusahaan
begitu banyak dan berat maka PT.Telkom Divre IV adalah suatu Divisi
dengan sebutan Communication Divission yang merupakan penyelanggara
9 yang berasal dari dalam maupun publik yang berasal dari luar perusahaan
demi tercapainya citra positif PT.Telkom Divre IV.
Selain memenuhi kebutuhan publik akan informasi, Public Relation
juga menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial untuk kesejahteraan
masyarakat dan Membawa masyarakat menuju perkembangan sebagai
jembatan antara perusahaan dengan publik. Public Relation PT.Telkom
memiliki tanggung jawab untuk menjaga hubungan yang kondusif antara
menajemen dengan publik yang senantiasa memberikan service Excellent.
Berbagai strategi untuk mendukung tecapainya hasil tersebut akan
dilakukan akan dilakukan team Public Relation PT.Telkom Divre IV.
III. FUNGSI PUBLIC RELATION
Fungsi Public Relation menurut Scott M.Cutlip dan Allen Center
dalam bukunya, Effective Public Relation memberikan penjelasan 3 fungsi
Public Relation yaitu :
1. Memudahkan dan menjamin arus opini yang bersifat mewakili dari
publik-publik suatu organisasi, sehingga kebijaksanaan beserta
operasionalsisasi organisasi dapat dipelihara keserasiannya dengan
ragam kebutuhan dan pandangan publik-publik tersebut.
2. Menasihati manajemen mengenai jalan dan cara menyusun
kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi untuk dapat diterima
10 3. Merencanakan dan melaksanakan program-program yang dapat
menimbulkan penafsiran yang menyenangkan tehadap kebijaksanaan
operasionalisasi organisasi.
IV. PROSES PUBLIC RELATION
Melihat beberapa fungsi Public Relation, fungsi sentral Public
Relation adalah menunjang manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
dengan komunikasi sebagai kegiatannya yang utama dengan sasaran
publik internal dan publik eksternal sedangkan tujuannya adalah
terbinanya hubungan harmonis antara organisasi dengan publik tersebut.
Karena itu Public Relations dalam melaksanakan pekerjaanya
dengan menggunakan sistematika yang terarah dalam kegiatannya melalui
empat tahap yaitu tahapan penelitian (research), perencanaan (planning),
Pelaksanaan (action) dan penilaian (evaluation).
(Kustadi Suhandang, 2004 : 142 – 159 )
1. Penelitian ( Research)
Tahapan ini merupakan kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisa dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
2. Perencanaan (Planning)
Tahapan ini Public Relation menyusun rencana kerja kegiatan yang berifat rasional, lentur (flexibel) dan berkelanjutan untuk melaksanakan tujuan dan cara mencapainya.
3. Pelaksanaan (Action)
Dalam tahapan ini Public Relation memadukan tenaga kerja, laat kerja, informasi, uang, tempat dan waktu kerja,sehingga akhirnya dapat mewujudkan produk yang dinamakan hasil kerja, penempatan tenaga kerja dan kegiatan untuk menggerakkan para pelaksana agar mau dan mempu bekerja mencapai tujuan yang telah ditentukan.
11 Melalui tahapan ini dapat diketahui hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut demi kesempurnaan cita-cita perusahaan selanjutnya.
Tahapan penilaian ini merupakan kontrol atau barometer terhadap pelaksanaan kerja.
V. CITRA PERUSAHAAN
Citra menurut Bill Canton dalam Sukatendel (1990) adalah kesan, perasaan,gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek orang atau organisasi yang artinya citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting sari suatu perusahaan atau organisasi/Favourable Opinion. (Soleh Soemirat&Elvinaro A, 2004 :111)
Terciptanya sebuah citra perusahaan (corporate image) yang baik
dimata khalayak/publiknya akan banyak menguntungkan. Wujud dari
suatu citra dapat dirasakan dari hasil penilaian, penerimaan, kasadaran dan
pengertian baik dari publik sekelilingnya atau masyarakat luas.
Proses pembentukan citra pada akhirnya akan menghasilkan sikap,
pendapat atau perilaku tertentu. Untuk mengetahui bagaimana citra suatu
perusahaan ataua lembaga di benak publik dibutuhkan adanya suatu
penelitian. Melalui penelitian perusahaan dapat mengetahui secara pasti
sikap publik terhadap lembaganya mengetahui apa yang disukai dan apa
yang tidak disukai oleh publiknya.
Frank Jefkins dalam bukunya Public Relations (1984) dan buku
lainnya Essensial of Public Relation (1998) mengemukakan jenis-jenis
citra, antara lain (Soleh Soemirat&Elvinaro A,2004 : 117)
1. The mirror image (cerminan citra), yaitu bagaimana dugaan (citra) manajemen terhadap publik eksternal dalam melihat perusahaannya. 2. The current image (citra masih hangat), yaitu citra yang terdapat pada
12 miskinnya informasi dan pemahaman publik eksternal. Citra ini bisa saja bertentangan dengan mirror image.
3. The wish image (citra yang diinginkan), yaitu manajemen menginginkan pencapaian prestasi tertentu. Citra ini diaplikasikan untuk sesuatu yang baru sebelum publik eksternal memperoleh informasi secara lengkap.
4. The multiple image (citra yang berlapis), yaitu sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra seluruh organisasi atau perusahaan.
Berikut ini adalah bagan dari orientasi Publik Relation, yaitu image
building (membagun citra) dapat dilihat sebagai model komunikasi
dalam Public Relation :
(Pembuat Model : Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto)
VI. KINERJA EKSTERNAL PUBLIC RELATION DALAM
MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN
Dalam menghadapi kemajuan teknologi informasi di Era Globalisasi
ini, mengharuskan PT.Telkom Divre IV mempunyai divisi Public Relation
yang berdiri sendiri. Semua ini dikarenakan komitmen PT.Telkom pada
masyarakat umtuk memberikan yang terbaik sesuai dengan kredo yang
berbunyi ”Committed 2 u” agar PT.Telkom tetap exist sebagai operator
terbaik di Indonesia dalam meningkatkan kompetensi Sumber Daya
Manusia (SDM), optimalisasi sistem informasi pelayanan, serta
Sumber Komunikator Pesan Komunikan Efek
13 peningkatan teknologi jaringan dan layanan harus dijalankan secara
kontinyu.
Divisi komunikasi PT.Telkom Divre IV adalah Team Public
Relation yang dalam pekerjaanya adalah mempertahankan dan
meningkatkan citra sekaligus menumbuhkan kepercayaan kepada
masyarakat terhadap produk dan pelayanan serta eksistensi Telkom
terkhusus di wilayang Jateng & DIY. Dalam mendapatkan opini publik
yang positif dan menjaga citra perusahaan, Telkom selalu berusaha
menjalin hubungan yang baik dengan semua publik, terkhusus publik
eksternal.
Dalam meningkatkan efektifitas kinerja Publik Relation, yang
pertama adalah membina hubungan baik dengan pers/media massa karena
media massa merupakan media paling efektif sebagai jembatan
komunikasi anatara perusahaan dengan masyarakat. Terjalin hubungan
baik dengan pers akan membuat pers selalu berusaha memberikan berita
positif tentang Telkom tanpa harus diminta, dengan begitu sosialisasi dan
publikasi program-program Public Relation dapat disampaikan dengan
efektif tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar pula. Berita positif
yang dimuat akan membuat masyarakat semakin mengenal dan akrab
dengan nama PT.Telkom.
Team Publik Relation PT.Telkom mempunyai beberapa cara untuk
mengetahui seberapa besar keberhasilan program-program perusahaan
yang telah terlaksana. Program yang telah terlaksana dipastikan
diberitakan di media massa, dari situlah Public Relation dapat mengetahui
berapa besar biaya Public Relation yang dikeluarkan karena dengan
terbinanya hubungan baik dengan pers artinya perusahaan tidak perlu
mengeluarkan biaya yang besar karena pers telah menulis berita tanpa
diminta.
Untuk meningkatkan rasa simpati yang besar masyarakat dengan
PT.Telkom, Public Relation PT.Telkom melaksanakn berbagai program
14 Relation memasukkan unsur pemanfaatn teknologi dalam
program-programnya, salah satu programnya adalah Internet Goes To Scholl . selain
pemanfaatan teknologi Public relation PT.Telkom juga mendukung
program CSR yang bergerak dalam bidang kemasyarakatan yaitu,
membantu korban banjir dengan memberikan bantuan-bantuan logistik,
mengadakan aksi donor darah setiap 3 bulan sekali,memberikan dukungan
setiap event dengan memberikan sponsorship.
Selain itu dengan melakukan metode yang sangat efektif yaitu media
kliping surat kabar, tujuan dari kliping adalah untuk mendistribusikan
informasi dari media yang termonitor oleh unit kerja pembuat kliping
berita dan apabila memungkinkan membuat resume atau ringkasan berita
yang perlu diketahui oleh manajemen, sehingga mengetahui seberapa besar
efektifitas berita terhadap situasi persaingan pasar.
Dengan demikian dapat dilihat bahwa kinerja Public Relation sangat
efektif dalam membangun dan meningkatkan citra PT.Telkom Divre IV
yang ditunjang kecerdasan, kreatifitas dan intelektualitas yang tinggi,
sehingga kegiatan Komunikasi Public Relation dapat berjalan optimal
sehingga mempunyai dampak positif terhadap Corporate Image
Perusahaan.
15
BAB III
DESKRIPSI LEMBAGA
Seluruh deskripsi dalam BAB III ini berasal dari file yang diberikan oleh PT
Telkom Divre IV Jateng dan DIY.
A. SEJARAH PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA, Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan
penyelenggara informasi dan telekomunikasi serta penyedia jasa dan jaringan
telekomunikasi secara lengkap yang terbesar di Indonesia. Saat ini TELKOM
merupakan perusahaan public dengan pemegang saham mayoritas adalah
Pemerintah Indonesia, yaitu sebesar 65%. Sejarah penyelenggaraan
Telekomunikasi di Indonesia diawali dengan adanya sebuah badan usaha
bernama Post-en Telegraafdients yang didirikan dengan staatsblad No. 52
Tahun !884. penyelenggara Telekomunikasi di Hindia Belanda (Indonesia)
pada waktu itu awal mulanya diselenggarakan oleh swasta. Bahkan sampai
tahun 1905 tercatat 38 perusahaan telakomunikasi yang pada tahun 1960
diambil alih oleh pemerintah Hindia Belanda berdasarkan Staatsblad No. 395
Tahun 1906.
Sejak itu berdirilah Post Telegraaft en Telefoondienst atau disebut
PTT-Dients. PTT Dients ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan
Staatsblad No. 419 Tahun 1927 tentang Indonesische Bedrijvenment (I.B.W
Undang-undang perusahaan Negara). Jawatan PTT ini berlangsung sampai
dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No.
16 Perusahaan Negaradan PTT-Dients memenuhi syarat untuk tetap menjadi suatu
Perusahaan Negara (PN). Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
240 Tahun 1961, tentang pendirian perusahaan Negara Post dan
Telekomunikasi disebutkan, bahwa perusahaan Negara sebagaimana
dimaksudkan dalam pasal 2 I.B.W dilebur ke dalam Perusahaan Negara Pos
dan Telekomunikasi (PN Pos dan Telekomunikasi). Dalam perkembangan
selanjutnya pemerintah memendang perlu untuk membagi Pos dan
Telekomunikasi menjadi 2 perusahaan Negara yang berdiri sendiri.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965, maka berdirilah
perusahaan Negara Pos dan Giro ( PN Pos dan Giro) dan perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi) yang diatur dalam Peraturan Pemerintah
No. 30 Tahun 1965.
Bentuk Perusahaan Negara inipun dikembangkan menjadi Perusahaan
Umum (Perum) Telekomunikasi melalui Peraturan Pemerintah No 36 Tahun
1974. dalam peraturan tersebut dinyatakan pula Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) sebagai usaha tunggal penyelenggara jasa
Telekomunikasi untuk umum, baik hubungan telekomunikasi dalam negeri
maupun luar negeri. Tentang hubungan Telekomunikasi luar negeri pada saat
itu juga diselenggarakan oleh PT. Indonesian Satelite Corporate (Indosat) yang masih berstatus perusahaan asing, yakni dari American Cable & Radio Corporation, suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan Peraturan Perundangan Negara Bagian Delaware AS. Tahun 1980 saham Indosat
17 Dalam rangka meningkatkan pelayanan jasa Telekomunikasi untuk
umum, pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 53 Tahun 1980
tentang Telekomunikasi untuk umum yang isinya tentang perubahan atas
peraturan pemerintah No. 22 Tahun 1974. Berdasarkan peraturan pemerintah
No.53 Tahun 1980, Perumtel ditetapkan sebagai badan usaha yang berwenang
menyelenggarakan Telekomunikasi untuk umum dalam negeri Indosat
ditetapkan sebagai badan usaha penyelenggara Telekomunikasi untuk umum
internasional.
Memasuki repelita V pemerintah merasakan perlunya percepatan
pembangunan telekomunikasi, karena sebagai infrastruktur diharapkan dapat
memacu pembangunan sektor lainnya. Selain itu, penyelenggaraan
telekomunikasi membutuhkan manajemen yang lebih profesional sehingga
perlu meningkatkan bentuk perusahaan. Untuk itu berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.25 tahun 1991 maka bentuk perusahaan umum dialihkan
menjadi Perseroan Terbatas (PT), sejak itulah berdiri PT. Telekomunikasi
Indonesia (PT.TELKOM).
Tanggal 1 Januari 1995 merupakan awal dari penghapusan struktur
wilayah usaha telekomunikasi (WITEL) dan peresmian dimulainya era divisi.
Sebagai pengganti WITEL, bisnis bidang utama dikelola tujuh Divisi Regional
dan satu Divisi Network. Divisi Regional menyelenggarakan jasa
telekomunikasi di wilayah masing-masing, sedangkan Divisi Network
18 pengoperasian jaringan utama nasional. Adapun Divisi Regional Telkom
membagi wilayah-wilayah sebagai berikut :
1. Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera.
2. Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya.
3. Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat.
4. Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah & Daerah
Istimewa Yogyakarta.
5. Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur.
6. Divisi Regional VI, untuk daerah Kalimantan.
7. Divisi Regional VII, untuk daerah Kawasan Timur Indonesia yang
meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.
Bentuk organisasi fungsional divisional yang diterapakan pada saat itu
berdaarkan geografis yang bersifat product centric bukan customer cendric
seperti yang sekarang ini diterapkan PT Telkom pada waktu itu belum dibentuk
berdasarkan segmentasi pelanggan tetapi masih berdasarkan fungsional. Dalam
struktur organisasi yang berbasis geografis, divisi regional mempunyai otoritas
dalam mengatur unit-unit bisnis dan divisi-divisi lain di wilayah regionalnya.
Divre berlaku sebagai ”kantor pusat” Telkom dalam suatu regional tertentu
yang menjalankan dan mengatur operasional bisnis PT Telkom sehari-hari.
Sedangkan kantor pusat Telkom berfungsi sebagai koordinator dan pengatur
kebijaksanaan secara menyeluruh.
Masing-masing Divisi dikelola oleh satu tim manajemen yang terpisah
19 Divisi Regional) dan pusat keuntungan (untuk Divisi Network) serta
mempunyai laporan keuangan yang terpisah.
Sejak 1 Januari 1996, berdasarkan KSO Agreement
No.223/HK.810/UT-00/1995 tanggal 20 Oktober 195, terjadi perubahan status
yang semula sebagai usaha Telkom murni menjadi status usaha bersama
dengan sistem kerja sama operasional (KSO) antara PT Telkom dengan Mitra
Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI). Sejak saat itu pula beberapa Divisi
Regional dalam pengelolaannya bekerja sama dengan pihak MGTI, yaitu :
1. Divisi Regional I, untuk daerah Sumatera
2. Divisi Regional III, untuk daerah Jawa Barat
3. Divisi Regional IV, untuk daerah Jawa Tengah & Daerah Istimewa
Yogyakarta
4. Divisi Regional VI, untuk daerah Kalimantan
5. Divisi Regional VII, untuk daerah Kawasan Timur Indonesia yang
meliputi Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian Jaya.
Sedangkan yang dikelola PT Telkom murni adalah :
1. Divisi Regional II, untuk daerah Jakarta dan sekitarnya
2. Divisi Regional V, untuk daerah Jawa Timur
KSO (Kerjasama Operasi) merupakan salah satu upaya yang ditempuh
pemerintah dan PT Telkom untuk mengembangkan jumlah saluran telepon
dengan mengikutsertakan swasta. Terdapat 5 konsorsium yang terlibat dalam
pelaksanaan KSO ini. Kelima konsorium swasta yang yang terlibat dalam
20 dan hak untuk mengembangkan dan mengelola divisi regional PT Telkom,
untuk dan atas nama PT Telkom. Mitra KSO untuk masing-masing wilayah
pada awal perjanjian KSO adalah :
Sumber tahun 2004
Tabel 1 : Mitra KSO
Masa KSO ditetapkan selama 15 tahun dan pada akhir masa KSO seluruh hak,
kepemilikan dan kepentingan mitra KSO yang berkaitan dengan
sarana/jaringan baru dan semua pekerjaan yang sedang berjalan harus dialihkan
kepada PT Telkom. Dari 5 juta SST yang harus dibangun selama repelita VI, 2
juta SST dilaksanakan oleh mitra KSO. Program KSO ini sebenarnya adalah
langkah gemilang PT Telkom. Program ini diharapkan akan menguntungkan
seluruh stakeholders PT Telkom dengan tercapainya kepentingan
masing-masing secara seimbang. Pertama, dari sisi karyawan diharapkan akan
menguntungkan seluruh stakeholders PT Telkom yang memiliki kapabilitas
kelas dunia melalui alih teknologi, mengingat salah satu mitra KSO adalah
perusahaan global terkemuka di dunia. Kedua, dari sisi perusahaan PT Telkom
akan memperoleh pendapatan tetap berupa Minimum Telkom Revenue (MTR)
DIVRE MITRA KSO WILAYAH
Divre I PT Pramindo Nusantara Sumatra
Divre III PT Aria West International Jawa Barat & Banten
Divre IV PT Mitra Global Telekomunikasi
Indonesia Jawa Tengah & DIY
Divre V PT Daya Mitra Malindo Kalimantan
21 atas penyerahan pengoperasian perangkat yang ada dan Distributed Telkom
Revenue (DTR) dari bagian keuntungan pengoperasian. Ketiga, dari sisi mitra
KSO, mereka akan mendapat profit berupa DTR yang mencukupi untuk
pengembalian investasi yang mereka tanamkan. Dari sisi pelanggan, mereka
diharapkan akan mendapat pelayanan berkelas dunia karena KSO dikelola oleh
perusahaan berkelas dunia.
Pola KSO ini pada mulanya berjalan cukup baik namun krisis ekonomi
yang menghadang di pertengahan tahun 1997 membuat mitra KSO kesulitan
dalam melaksanakan komitmen mereka ke PT Telkom dan menghambat pola
kemitraan ini. Para mitra KSO mempunyai beban utang yang membengkak
akibat melemahnya rupiah terhadap mata uang asing. Selain itu persoalan lain
datang dari pihak karyawan. Menurut mereka implementasi KSO tidak
memberikan damapak yang positif malah cenderung merugikan Telkom. Alih
teknologi yang diharapkan berlangsung pada kenyataannya tidak sesuai
dengan kenyataan.
Setelah mengalami proses penyelesaian yang cukup panjang, akhirnya
PT Telkom memutuskan untuk membeli (buy out) beberapa mitra KSO. Divisi KSO yang sudah di buy out PT Telkom sampai semester I tahun 2003 adalah Divre I Sumatra dan Divre VI Kalimantan, sedangkan Divre III Jawa Barat di
buy out pada semester II tahun 2003.
Kelemahan KSO selama ini terletak pada pola kerjasama yang temporer
dan kaku. Hal ini akan mengakibatkan terbatasnya minat mitra KSO untuk
22 mempunyai batas waktu tertentu. KSO yang kaku juga akan menyulitkan PT
Telkom ataupun mitra KSO dalam melakukan penyesuaian-penyesuaian yang
diperlukan dengan berubahnya iklim bisnis dan kompetisi. Sehingga
mengakibatkan tidak fleksibelnya strategi bisnis yang dapat diterapkan PT
Telkom maupun mitra KSO.
Pada tahun 2004 PT telom Divre IV juga melakukan penyelarasan
organisasi akibat pemutusan kerjasama dengan mitra KSO. Penyelarasan ini
dituangkan dalam Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan PT Telkom Nomor
KD.04/PS150/CTG-10/2004 bahwa sesuai amandemen No.
Tel06/HK.810/UTA00/2004 tentang perubahan dan pernyataan kembali
perjanjian KSO antara PT Telkom dan Mitra Global Telekomunikasi Indonesia
bahwa kontrol dan pengendalian operasional Divre IV sepenuhnya oleh PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
B
.
PROFIL UMUM PT TELKOM DIVRE IV JATENG dan DIYDivisi Regional IV Jateng dan DIY merupakan salah satu unit bisnis
PT. TELKOM yang menemban tugas menyelenggarakan jasa informasi dan
komunikasi (InfoCom) di wilayah propinsi Jawa Tengah dan Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang terbagi atas 5 kantor daerah Pelayanan
Telekomunikasi (Kandatel). Sedangkan luas pelayanannya sekitar 35.731 km
persegi dengan densitas telepon 2,39 per 100 penduduk pada tahun 2004.
23
Ø Kandatel Semarang, berkedudukan di wilayah Semarang dan membawahi
wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Semarang, Kendal, Ungaran,
Ambarawa, Kudus, Demak dan Salatiga
Ø Kandatel Yogyakarta, berkedudukan di Yogyakarta dan membawahi
wilayah pemerintah kota dan kabupaten Yogyakarta, Magelang,
Purworejo, Muntilan, Kebumen, Temanggung, Gombong, Bantul, Sleman,
Wonosari, dan Wates
Ø Kandatel Solo, berkedudukan di Solo dan membawahi wilayah
pemerintahan kota dan kabupaten Solo, Sukoharjo, Boyolali, Cepu, Blora,
Jepara, Klaten, Pati, Rembang, Purwodadi, Sragen, Karanganyar, dan
Wonogiri
Ø Kandatel Pekalongan, berkedudukan di Pekalongan dan membawahi
wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Pekalongan , Brebes, Tegal,
Pemalang, Slawi, dan Batang
Ø Kandatel Purwokerto, berkedudukan di Purwokerto dan membawahi
wilayah pemerintahan kota dan kabupaten Purwokerto, Purbalingga,
Wonosobo, Banjarnegara, dan Cilacap.
C. PRODUK DAN LAYANAN UNGGULAN
Bisnis yang dijalankan Telkom Divisi Regional IV adalah menyediakan
produk layanan dan jaringan telekomunikasi yang berstatus :
24 b. Lokal yang memberikan layanan voice dengan mennggunakan Fixed
Wined Acces.
c. Sebagai Delivery Channel (DC) Telkom Divre IV memberikan layanan
berbagai produk yang dimiliki oleh Product Owner (PO) lainnya sebagai
TELKOM L Long Distance, Multi Media Division, Fixed Wireless
Division.
d. Telkom Divre IV juga mendukung Delivery Channel lainnya dalam
melayani Corporate Customer Cluster 1,2,3 di area Divre IV yang menjadi
langganan dari Interprise Service Center (ESC), dan dipresentasikan oleh
UCC yang berada dalam area Telkom Divre IV. Selain itu juga Other
Lisences Opertaor (OLO) yang menjadi pelanggan Corporate
Interconection Service Center (CISC), dan yang dipresentasikan oleh
Representative Office (RO) CISC.
e. Berdasarkan area bisnisnya tersebut, Telkom Divre IV menentukan 8
produk utamanya berdasarkan SK KADIVRE IV
No.23/HK.220/RE4-510/2004. Produk dan layanan unggulan yang dipilih bedasarkan prospek
bisnis dan besar kontribusinya terhadap pendapatan perusahaan, antara
25
Tabel 2 : Main Product & Service Sumber : Dokumentasi Aplikai Malcoim Baldrige 2004
Produk dan layanan yang dimiliki Telkom Divre IV dapat membantu
kelancaran komuniaksi dan aktivitas sehari-hari para pelanggnanya. Dalam
menyampaikan produk dan layanan kepada pelanggan, Telkom Divre IV
menggunakan mekanisme sebagai berikut.
a. Langsung (Direct Delivery)
Khusus untuk Corporate Costumer, transaksi untuk instalasi produk
melalui account manager yang selanjutnya dikelola olah ESC, dan untuk
personal costumer dikelola olah Pelayanan Telekomuniaksi (YANTEL)
yang tersebar diseluruh area DIVRE IV (16 YANTEL).
b. Dealers
Disebut juga sebagai Intermediate Costumer, seperti Warung Telkom yang
diposisikan sebagai mitra pengelola telepon umum.
No Product & Layanan Umum Pemilik Produk DC
1 TELKOM Lokal DIVRE IV DIVRE
2 TELKOM SLJJ TLD DIVRE
3 TIC-007 TLD DIVRE
4 TELKOM LINK TLD DIVRE
5 TELKOM FLEXI PWN Multl DIVRE
6 TELKOM NET Media Multi DIVRE
7 TELKOM SAVE Media DIVRE
26 c. Distributor
Divre IV bekerjasama dengan beberapa distributor dalam menyediakan
Telkom Flexi untuk post-paid maupun pre-paid.
d. Partners
Dalam pengembangna pemasaran, Divre IV bekerjasam dengan pengelola
kawasan-kawawan tertentu seperti kawasan industri, perumahan,
apartemen, dan perkantoran.
D. STRAREGI KEBIJAKAN PT TELKOM DIVRE IV JATENG & DIY
1. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
Untuk mencapai tujuan perusahaan, Divre IV mengimplementasikan Visi
Divre IV dalam mendukung Visi Telkom Korporasi, yaitu:
· Visi Jangka Panjang : Masuk Surga
Visi ini mempunyai arti pertanggungjawaban moral dan etika bahwa
setiap insane Divre IV suatu saat pasti mati dan mempunyai impian
masuk surga.
· Visi Jangaka Menengah : “ To become a leading infocom player in
Indonesia”
Visi ini mempunyai arti umum bahwa Divre IV ingin menjadi unit
bisnis yang mempunyai performansi unggul di wilayah Indonesia.
27 Visi ini mempunyai pengertian bahwa Divre IV dalam usaha mencapai
visi jangka menengahnya dalam membuat perencanaan kerjanya untuk
tujuan efektif dan efisien.
b. Misi Perusahaan
§ Misi korporasi dinyatakan dalam Turn Around Management (TAM):
1. Memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan.
2. Sapu bersih fraud
3. Perkuat Internal control
4. Tingkatkan kompetensi SDM
5. Raih pendapatan setinggi-tingginya
6. Efisiensi biaya
7. Reward bagi yang berprestasi, punishment bagi yang bersalah.
Sedangkan Misi Divre IV dalam mewujudkan Misi Korporasi adalah:
1. TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan
terbaik, berupa kemudahan, kualitas produk, kualitas jaringan
dengan harga yang kompetitif.
2. TELKOM akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek yang
terbaik dengan mengoptimalisasi SDM yang unggul, menggunakan
teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang
menguntungkan secara timbale balik (win-win solution) dan saling
mendukung secara sinergis.
28
2.1. Logo Telkom
· Bentuk visual logo menggambarkan Misi TELKOM mantap, modern,
luwes, sederhana, dan dapat cepat terlihat secara utuh
· Bentuk Bulatan dari Logo melambangkan keutuhan Wawasan
Nusantara, ruang gerak TELKOM secara Nasional dan Internasional
· Warna Biru Tua dan Biru Muda bergradasi melambangkan teknologi
telekomunikasi tinggi dan canggih yang terus berkembang dalam
suasana masa depan yang gemilang
· Garis-Garis Tebal dan Tipis yang Mengesankan Gerak Pertemuan
yang beraturan dan menggambarkan sifat komunikasi dan kerjasama
yang selaras secara berkesinambungan dan dinamis.
· Tulisan INDONESIA dengan huruf F utura Bold Italic
menggambarkan kedudukan perusahaan TELKOM sebagai Pandu
Bendera Telekomunikasi Indonesia (Indonesian Telecommunication Flag Carrier).
29 Sebuah perusahaan bisa jadi memiliki perspektif tersendiri dalam
menghadapi realitas bisnis. Setiap perusahaan percaya pada pandangannya
tersebut sehingga mereka bisa menentukan sikap dalam mengatasi
masalahnya.
Rumusan kredo Committed 2 U bisa dianggap sebagai refleksi kepercayaan fundamental atau pun pandangan mendasar perusahaan
terhadap realitas bisnis. Committed 2 U lengkapnya dirumuskan sebagai berikut : “Perusahaan dan seluruh jajarannya memberikan komitmen
pelayanan dan hasil serta citra yang terbaik kepada para stakeholders”.
Kata Commited sendiri bisa diartikan pe3rnyataan janji dan kesediaan untuk melibatkan diri secara total dalam rangka memberikan yang terbaik
kepada stakeholders terkait. Pelibatan diri ini bisa dilakukan dalam bentuk aktivitas pekerjaan, pemikiran, menganut nilai-nilai kesamaan, mendukung
manajemen, mengemban tanggung jawab, menjalankan kepemimpinan,
pengembangan kompetisi, dan sebagainya, yang kesemuanya dilakukan
dalam rangka memberikan yang terbaik.
Adapun isi pernyataan janji tersebut adalah :
· TELKOM selalu fokus kepada pelanggan
· TELKOM selalu memberika pelyanan yang prima dan mutu produk
yang tinggi serta harga yang kompetitif
· TELKOM selalu melaksanakan segala sesuatu melalui cara-cara yang
30 Slogan ini merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa
harus diteguhkan oleh setiap insan TELKOM.
2.3 Maskot Telkom
Maskot “Be Bee”
· Antena Lebah Sensitif terhadap segala keadaan dan perubahan
· Mahkota Kemenangan
· Mata yang Tajam dan Cerdas
· Sayap Lincah dan Praktis
· Tangan Kuning Memberikan Karya yang Terbaik
Filosofi Dibalik Sifat dan Perilaku Be Bee
Bee atau lebah tergolong makhluk sosial yang senang bekerja
sama, pekerja keras, mempunyai perangkat sistem berupa pembagian peran
operasional dan fungsional, menghasilkan yang terbaik berupa madu yang
bermanfaat bagi berbagai pihak. Di habitatnya, lebah mempunyai dengung
sebagai tanda keberadaannya dan loyal terhadap kelompok berupa
perlindungan bagi koloninya sehingga akan menyerang bersama bila
diganggu.
Lebah mempunyai potensi diri yang baik berupa tubuh yang sehat,
31 menghadapi tantangan alam. Lebah berpandangan jauh ke depan dengan
merancang bangun sarang yang kuat dan efisien, berproduksi, berkembang
biak dan menyimpan persediaan makanan bagi kelangsungan hidup
koloninya.
Lebah berwarna biru merupakan penggambaran insan Telkom
Indonesia. Pemilihan lebah biru sebagai maskot Telkom Indonesia tersebut
diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi seluruh Telkom Indonesia agar
dapat memberikan inspirasi bagi seluruh insan Telkom Indonesia agar dapat
menerapkan filosofi di balik sifat dan perilaku lebah biru sehingga Telkom
dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang kuat, dapat
memberi manfaat bagi semua pihak, diakui keberadaannya dan sebagai
bagian tak terpisahkan dari masyarakat.
3. Budaya Perusahaan
THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya korporasi yang
dikembangkan PT Telkom merupakan bagian terpenting dari upaya
perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran dan menyelerasikan
langkah semua insan Telkom dalam menghadapi persaingan bisnis
InfoCom.
Di dalam The Telkom Way 135 terkandung beberapa unsur yang
secara integral harus menjiwai insan TELKOM, yaitu :
32
ü Asumsi dasar adalah anggapan atau pandangan yang menetukan
bagaimana insan Telkom mempersepsi, berfikir dan merasakan
sesuatu. Esensi dari budaya Telkom terletak pada asumsi dasar ini.
ü Asumsi mempunyai makna keyakinan
yang senantiasa diteguhkan oleh setiap insan Telkom dalam hati
bahwa dengan memberikan yang terbaik pada stakeholder lah perusahaan bisa mempertahankan keberadaan dan kelangsungan
hidupnya.
2. Tiga nilai inti, mencakup :
a. Customer Value
Merupakan manfaat bersih yang diperoleh pelanggan dari produk
atau jasa dengan tingkat pengorbanan biaya, waktu dan jasa.
b. Exellent Service
Merupakan nilai inti Telkom yang mengedepankan pelayanan
dengan mutu melebihi harapan pelanggan.
c. Competent People
Bermakna bahwa perusahaan menghargai setiap insan Telkom
yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi pelayanan dalam
bisnis telekomunikasi yang kompetitif.
3. Lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, terdiri dari :
a. Strech The Goals b. Simplify
33
d. Quality Is My Job e. Reward The Winner
Disamping asumsi dasar, nilai-nilai dan pola perilaku juga
ditetapkan artefak dari budaya perusahaan yang terdiri dari :
a. Lagu, Bahasa atau hymne Telkom ”Jayalah Telkom Indonesia”
b. Maskot Perusahaan
THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari
perjalanan Telkom dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah,
dan diskristalisasi serta dirumuskan dengan dirangsang oleh berbagai
inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan
akar yang kuat dan kesadaran kolektif organisasi, diharapkan THE
TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan Telkom.
Telkom berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135,
maka akan tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara
merasa, cara memandang, cara berpikir dan cara berperilaku semua
insan Telkom.
E. BIDANG USAHA TELKOM
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, adalah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang berada di bawah naungan Department Komunikasi dan
Informasi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa Telekomunikasi untuk
umum dalam negri. Keikhlasan dan kejujuran adalah inti dari pelayanan yang
34 dan komunikasi). Credo TELKOM Commited 2 U meneguhkan semangat pelayanan TELKOM untuk memberikan layanan dan produk yang terbaik
kepada masyarakat.
Berikut ini ragam dan jenis produk layanan telekomunikasi pada PT
TELKOM Divre IV Jateng & DIY, antara lain :
1. Jasa telekomunikasi dasar merupakan jasa telekomunikasi yang dapat
dilayani hanya dengan perangkat jaringan Telekomunikasi dasar (network element) terdiri dari :
a. Telepon adalah layanan telekomunikasi melalui suara yang
dihubungkan dengan transmisi baik kabel, radio ataupun satelit. Jasa
telepon yang dikelola TELKOM diantaranya :
1) Lokal
2) SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh)
3) SLI (Sambungan Langsung Internasional)
b. Teleks adalah layanan telekomunikasi untuk pengiriman berita tertulis
baik lingkuplokal, SLJJ maupun internasional.
c. Telegram adalah layanan telekomunikasi secara tertulis tanpa harus
berlangganan dan tidak diharuskan memiliki pesawat sendiri.
2. Sirkuit langganan adalah suatu sambungan saluran dan atau saluran
telekomunikasi dengan koneksi permanen permanen maupun virtual,
digunakan untuk pemakaian eksklusif antara dua lokasi terpisah.
3. Jasa telekomunikasi bukan dasar, merupakan pengembangan dari fasilitas
35 a. Fitur Telepon (features) merupakan fasilitas tambahan yang dimiliki sentral telepon guna memaksimalkan fungsi pesawat telepon yang
memungkinkan masyarakat memperoleh informasi secara cepat dan
akurat, serta dapat menciptakan peluang untuk memicu laju bisnis ke
puncak sukses. Fitur yang tersedia diantaranya :
1) Fitur Lacak
2) Fitur Sandinada
3) Fitur Andara (angkat dan bicara)
4) Fitur Nadasela
5) Fitur Trimitra
6) Fitur Hunting System
7) Fitur KLIP (Ketahui Langsung Identitas Pemanggil)
8) Fitur Key Word
b. Direct Inward Dialing adalah fasilitas komunikasi antar unit kerja/orang di dalam satu gedung kantor tanpa melalui operator.
Dalam hal ini pelanggan memiliki jaringan khusus intern perusahaan.
c. IN – Japati (Jaringan Pintar Teknologi Informatika) adalah fasilitas telepon langsung point to point tanpa melalui trunk miliki TELKOM. Jasa Japati terdiri dari :
1. Free Call/layanan bebas pulsa
2. Premium Call
36 4. Kartu Ponpin adalah kartu prabayar yang dapat digunakan untuk
menelepon rumah maupun telepon umum yang berlogo dapat digunakan
untuk Ponpin tanpa dikenai beban biaya pulsa lagi.
5. TELKOM Teleconference adalah sarana komunikasi melalui telepon yang melibatkan peserta mulai dari 5 sampai 30 orang dalam waktu yang sama
secra bersamaan, seolah-olah dalam situasi konferensi/diskusi.
6. Fasilitas Telekomunikasi untuk Umum
TELKOM menyediakan sarana-sarana bagi masyarakat umum untuk
memenuhi kebutuhan akan jasa telekomunikasi. Sarana-sarana tersebut
antara lain :
a. Warung Telekomunikasi (Wartel)
b. Telepon Umum Tunggu (TUT)
c. Telepon Umum Kartu (TUK) chip dan magnetic
d. Telepon Umum Kartu Kredit (TUKK)
e. Telepon Umum Coin (TOIC)
7. Jenis Pelayanan Yantel
a. Pasang Baru
b. Mutasi
c. Pembayaran tagihan telepon
d. Pengaduan Fastel
8. Pelayanan Informasi
Jasa layanan informasi ini antara lain :
37 b. Info rekening telepon (109)
c. Penerangan interlokal melalui operator (106) atau internasional (102)
d. Permintaan sambungan interlokal (100)
e. Informasi waktu (103)
f. Permintaan sambungan interlokal tanpa tunda (105)
g. Info produk/jasa TELKOM (107)
h. CJY-Net adalah layanan internet publik yang merupakan penerapan
dari konsep internet instant yang disediakan oleh TELKOM Divre IV
bekerjasama dengan divisi multimedia PT TELKOM.
i. Telkom Memo adalah fasilitas perekam pesan yang masuk pada saat
telepon tidak diangkat karena sedang rusak, sedang dipakai atau tidak
ada di rumah untuk disimpan dalam mailbox sentral telepon. Pesan dapat didengar dari mana saja dengan menghubungi nomor akses
sandi pengaman (password).
j. Telkom Memo Pelajar adalah Telkom Memo yang dikhususkan bagi
pelajar di mana mereka dapat bertukar informasi antar teman melalui
telepon.
k. Wekerpon adalah fasilitas tanpa biaya abonemen dari TELKOM yang
fungsinya mengatur dering pesawat telepon pada waktu yang
diinginkan pelanggan.
l. ROSS (Rincian Telepon SLJJ Swalayan) adalah fasilitas layanan
untuk mengetahui rincian pembayaran telepon SLJJ tanpa harus
38 m. Pager Memo adalah fasilitas untuk menerima pesan melalui telepon ke
pesawat pager meskipun sedang tidak berada di tempat, telepon
sedang rusak, atau sedang dipakai (sibuk).
n. Kartu Chip dan Magnetik adalah layanan telekomunikasi yang dapat
digunakan oleh masyarakat dengan memakai kartu telepon melalui
telepon umum. Masing-masing kartu digunakan pada pesawat telepon
yang berbeda.
o. Solution for Enterprise Network (SCN) adalah layanan komunikasi data didukung infrastruktur Telkom-Net, sehingga mampu
mengadopsi berbagai infrastruktur akses yaitu dial-up, semi-dedicated line maupun mix-akses, yaitu konvergensi dan jaringan private (Leased Line) dan publik (dial-up) untuk menjadi suatu jaringan tunggal.
p. Pengaduan gangguan (117)
q. Call centre (147)
r. Phonogram (165)
s. Pelayanan khusus pelanggan top-100 (169)
t. Domestic operator direct call (horoskop, shio, tips, musik, cerita anak, kontak jodoh, telebursa otomotif).
u. Info PLN (22123)
v. Info kereta api (024-3400043/024-577844)
w. Info jasa telekomunikasi (162)
39 9. Telkom Flexi
a. Flexi Combo
Layanan yang memungkinkan anda sebagai pelanggan Flexi Classy
atau Trendy untuk tetap dapat berkomunikasi (voice, SMS dan data) di
berbagai kota menggunakan beberapa nomor temporer di kota yang
bersangkutan dengan hanya satu kartu R-UIM (atau satu handset
ESN).
b. Flexi Classy
Layanan Fixed line yang mempergunakan media koneksi sistem seluler CDMA dengan sifat Pascabayar (Postpaid).
c. Flexi Trendy
Merupakan kartu pra bayar isi ulang dari Telkom Flexi yang
menawarkan kenyamanan dan kecekatan akses komunikasi.
d. Flexi Home
Layanan Fixed line yang mempergunakan media koneksi system
seluler CDMA dengan sifat Pascabayar (Postpaid), dengan area mobilitas terbatas dalam rumah karena pelanggan mempergunakan
terminal FWT (Fixed Wireless Terminal) teknologi CDMA 2000 – 1X yang dapat digunakan untuk akses Voice dan Data.
F. STRUKTUR ORGANISASI PT.TELKOM DIVRE IV
Salah satu manfaat dari pembentukan struktur organisasi adalah membuat
40 baik dan lancar. Orang-orang yang menjabat dalam struktur organisasi PT.
Telkom Divre IV diharapkan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Gambar struktur organisasi PT. Telkom Divre IV Jateng & DIY ini sesuai
dengan Keputusan Direksi Perusahaan Perseroan ( PERSERO ) PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Nomor : KD 13 / PS 150 / CTG- 10 / 2006
tanggal 16 Januari 2006 Tentang Organisasi Divisi Regional IV Jawa Tengah
& DIY.
Gambar 2.5 Struktur Organisasi PT Telkom Divre IV
TUGAS POKOK:
41
1. EGM DIVRE IV bertanggung jawab atas tercapainya tujuan bisnis yang
diselenggarakan melalaui operasi di Divisi Regional di wilayah
geografisnya, yang mencakup :
a. Tercapainya target laba/ pendapatan
b. Tertagihnya piutang usaha dari revenue yang dihasilkan
c. Efisiensi biaya penyelenggaraan fungsi cabang distribusi dan layanan
customer segmen konsumen/ retail, dengan tetap menjaga efektifitas
dalam upaya pemenangan kompetisi perebutan customer segmen
konsumen retail.
d. Optimalisasi sumber daya perusahaan, termasuk pendayagunaan
infrstruktur akses
e. Terkendalinya aktifitas operasi layanan customer, sales, customer
care, operasi serta pemeliharaan infrastruktur akses, yang
diselenggarakan diberbagai wilayah KANDATEL
f. Efektifitas penyelenggaraan kerjasama/ kemitraan dengan pihak
eksternal dalam rangka penyelenggaraan fungsi delivery channel
g. Terjaganya perimbangan alokasi sumbera daya operasional di divisi
regional khususnya yang terkait dengan operasi dan pemeliharaan
infrastruktur accses dalam rangka eksekusi layanan yang diperlukan
baik untuk customer segmen konsumen/ retail, maupun dukungan
yang diperlukan untuk eksekusi layanan kepada customer segmen
corprate customer/ OLO
42 diselenggarakan di wilayah geografisnya, baik aktifitas dari divisi
regional maupun aktifitas yang berasal dari unit bisnis lain yang
dilakukan melalui unit - unit cabangnya (representative office)
i. Memastikan bahwa semua resiko pada proses bisnis di dalam lingkup
Divre IV diidentifikasi, dievaluasi, dan dikontrol dengan semestinya.
j. Mewakili Telkom diwilayah geografisnya dalam hubungannya dengan
pihak eksternal sesuai lingkup tanggung jawab dan bisnis Divre
bersangkutan.
2. Deputy EGM
bertanggung jawab atas :
a. Pengendalian operasional KANDATEL dengan focus driving existing
business, sinergi & integrasi operasi , revenue enhancement, serta
pengendalian cost / efisiensi.
b. Kualitas dan sinergi dari perencanaan serta pelaksanaan kebijaksanaan
dan strategis operasional KANDATEL sehingga dapat memenuhi
sasaran kinerja yang telah ditetapkan.
c. Tersolusinya permasalahan yang terkait dengan interaksi DIVRE
terhadap unit-unit Corporate Service, seperti HR. Center & Finance
Center.
d. Koordinasi dengan bidang-bidang terkait untuk memfasilitasi
kebutuhan dari KANDATEL dalam rangaka mendukung pencapaian
kinerja yang telah ditetapkan.
43 Bertanggung jawab atas penyiapan strategi, kebijakan
penyelenggaraan bisnis pada lingkup DIVRE IV, yang mencakup
perencanaan operasi bisnis, pengelolaan portofolio produk, pengaturan
mekanisme revenue assurance, serta pengelolaan quality dan
performansinya, sehingga dapat dipastikan bahwa penyelenggaraan
operasi bisnis DIVRE IV dilaksanakan dalam koridor pengendalian
manajemen secara memadai.
Untuk melakukan peranannya SM. Product & Business
Performance diberi tugas untuk menjalankan kegiatan - kegiatan sebagai
berikut :
a. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan bisnis dan penyusunan
strategi pencapaiannya, serta penyusunan target setting berikut
monitoring dan evaluasi kontrak management.
b. Menyiapkan dukungan pengembangan dan operasi bisnis, khususnya
yang terkait dengan pelaksanaan kemitraan dengan pihak eksternal,
dalam rangka penyelenggaraan peran Divre pada fungsi pengelola
delivery channel.
c. Merumuskan rancangan portofolio produk, dalam rangka perencanaan
alokasi sumberdaya Divre untuk mencapai tujuan bisnis secara
optimal, melalui pengelolaan produk - produk unggulan yang
disesuaikan denagn karakteristik market di wilayahnya, serta
pengelolaan performansinya, sehingga dapat mencapai target secara
44 d. Merumuskan standa - standar proses, khususnya yang terkait dengan
mekanisme pengelolaan revenue assurance, serta melakukan
monitoring dan pengendalian implementasinya, sehingga dapat
dipastikan bahwa seluruh proses pengelolaan revenue telah berada
dalam koridor kendalai yang memadai.
e. Merumuskan parameter pengukuran performansi, yang diselaraskan
dengan platform pengelolaan performansi yang telah ditetapkan
Corporate Office, serta melakukan monitoring dan pengembangan
performansi bisnis.
f. Merumuskan guideline, memonitor, melakukan assessment dan
melakukan upaya - upaya perbaikan quality, serta mengelola proses
change management.
4. SM. Access Network Planning & Performance
Bertanggung jawab atas perencanaan pengembangan, penyediaan,
serta pendayagunaan access network, sehingga dapat dipastikan bahwa
penyelenggaraan operasi layanan kepada customer, baik kepada customer
segmen konsumen / retail maupun customer segmen corporate customer /
OLO, dapat didukung dengan pendayagunaan access network secara
effisien dan berkualitas.
Untuk melakukan perannya SM. Access Network Planning &
Performance ditugasi untuk melakukan kegiatan - kegiatan sebagai
berikut:
45 perencanaan pembangunan, quality enhancement dan replacement /
modernisasi jarngan akses ( Copper, Radio, Fiber) termasuk NMS
(Network Management System).
2. Menyusun program yang diperlukan sebagai rujukan dalam alokasi
anggaran LOP, commitment budget, payment budget, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan project.
3. Mengelola performansi infrastruktur & QoS measure, standart setting,
supervise & control performance untuk access personal customer dan
corporate customer & OLO.
4. Mengelola manajemen data yang diperlukan untuk pendayagunaan
access network, serta pengelolaan fasilitas pendukung access network
(supporting access facilities).
5. Merumuskan kebijakan dan prosedur operasional access network pada
lingkup operasi DIVRE IV, khususnya yang terkait denagn public
access, dan performansi & QoS public access.
6. Mengelola dan mengendalikan pendayagunaan access network yang
terkait dengan public access.
5. SM. Marketing & Sales
Bertanggung jawab atas efektifitas penyelenggaraan fungsi
marketing & sales pada lingkup wilayah operasi DIVRE IV, sehingga
dapat dipastikan bahwa upaya pemasaran seluruh produk TELKOM
46 pasar serta direspon dengan upaya sales yang mampu secara efektif
menghasilkan revenue maksimal.
Untuk menjalankan perannya, SM. Marketing & Sales bertugas
untuk :
a. Merumuskan penjabaran di wilayah operasinya strategi dan kebijakan
pemasaran dari rumusan yang telah ditetapkan oleh Corporate Office.
b. Merumuskan marketing & sales planing, serta menyusun dan
mengendalikan program promosi.
c. Menyususn program dan dukungan promosi
d. Memonitor, mengevaluasi dan mengembangkan efektifitas kerjasama
dengan pihak eksternal dalam hal channel distribution.
e. Memonitor, mengevaluasi, dan mengembangkan kinerja sales
operation.
f. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penyediaan, sirkulasi, dan
penjualan kartu flexi / voucher, yang diselaraskan dengan kebijakan
card management yang telah ditetapkan oleh Corporate Office.
g. Mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi penjualan kartu flexi /
voucher yang bersifat lintas area KANDATEL.
6. SM. Customer Care
Bertanggung jawab atas kualitas dan efektifitas penyelenggaraan
layanan customer pada lingkup wilayah operasi DIVRE IV, sehingga
dapat dipastikan bahwa upaya pelayanan kepada customer segmen