• Tidak ada hasil yang ditemukan

FAKTOR RISIKO FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD TERHADAP KEJADIAN KEGEMUKAN (OVERWEIGHT) PADA REMAJA DI SMA BATIK I SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "FAKTOR RISIKO FREKUENSI KONSUMSI FAST FOOD TERHADAP KEJADIAN KEGEMUKAN (OVERWEIGHT) PADA REMAJA DI SMA BATIK I SURAKARTA."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

FAKTOR RISIKO FREKUENSI KONSUMSI

FAST FOOD

TERHADAP KEJADIAN KEGEMUKAN

(OVERWEIGHT)

PADA REMAJA DI SMA BATIK I SURAKARTA

SKRIPSI

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi

Disusun Oleh :

DIAN TRI HASTUTI J 310 040 005

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi seperti saat ini kebiasaan makan bersama

sekarang sudah jarang dilakukan karena kesibukan orang tua sehingga tidak

ada waktu saling berkumpul. Kehadiran fast food dalam industri makanan di

Indonesia dapat mempengaruhi pola makan kaum remaja di kota. Aktivitas

yang banyak dilakukan remaja di luar rumah membuat seorang remaja sering

dipengaruhi rekan sebayanya. Pemilihan makanan tidak lagi didasarkan

pada kandungan gizi akan tetapi lebih untuk bersosialisasi dan kesenangan.

Khususnya bagi remaja tingkat menengah ke atas, restoran fast food

merupakan tempat yang tepat untuk bersantai. Makanan di restoran fast food

ditawarkan dengan harga yang terjangkau, servisnya cepat, dan jenis

makanannya sesuai dengan selera banyak orang (Khomsan, 2003).

Menurut Madanijah (2004) peningkatan pendapatan merupakan

salah satu faktor yang memberikan peluang untuk membeli pangan dengan

kualitas maupun kuantitas yang lebih baik. Besar kecilnya pendapatan

keluarga berpengaruh terhadap pola konsumsi.

Remaja perlu mendapat perhatian orang tua dalam pemilihan

makanan terutama jenis fast food. Banyak fast food yang mengandung kalori

tinggi, kadar lemak, gula, dan sodium (Na) juga tinggi, tetapi rendah akan

kandungan vitamin A, asam askorbat, kalsium, dan serat (Ismoko, 2007).

Kandungan gizi yang tidak seimbang ini bila sudah terlanjur menjadi pola

makan, maka akan berdampak negatif pada status gizi remaja. Aspek

(3)

2

pemilihan makanan penting diperhatikan oleh remaja. Kebiasaan

mengkonsumsi fast food secara berlebihan dapat menimbulkan masalah

kegemukan. Kegemukan menjadi sesuatu yang harus diwaspadai karena

kegemukan yang berkelanjutan akan menimbulkan berbagai macam penyakit

degeneratif seperti jantung koroner, diabetes mellitus, dan hipertensi

(Khomsan, 2003).

Penelitian yang dilakukan oleh Padmiari, dkk (2001) di kota Denpasar

Bali menunjukkan prevalensi obesitas pada anak sekolah cukup tinggi

13,6%. Banyaknya macam makanan cepat saji yang dimakan berhubungan

dengan naiknya risiko obesitas (OR = 6,5, 95% CI : 1,4 - 30,7).

Berdasarkan hal-hal tersebut peneliti ingin mengetahui seberapa

besar remaja di SMA Batik I Surakarta mengkonsumsi fast food, dengan

pertimbangan prevalensi obesitas di SMA Batik I Surakarta cukup besar yaitu

3,6%, serta lokasi sekolah yang berdekatan dengan pusat perbelanjaan

(mall) dan di sekitar sekolah terdapat banyak penjual makanan cepat saji.

B. Rumusan Masalah

Berapa besar risiko frekuensi konsumsi fast food terhadap kejadian

(4)

3

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui berapa

besar risiko frekuensi konsumsi fast food terhadap kegemukan

(overweight) pada remaja di SMA Batik I Surakarta.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini mempunyai tujuan khusus, yaitu:

a. Mendeskripsikan frekuensi konsumsi fast food pada remaja di SMA

Batik I Surakarta.

b. Menganalisis faktor risiko frekuensi konsumsi fast food terhadap

kejadian kegemukan (overweight) pada remaja di SMA Batik I

Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pihak Sekolah

Penelitian ini memberikan informasi mengenai frekuensi konsumsi

fast food yang berlebihan akan berdampak negatif bagi kesehatan dan

pihak sekolah dapat lebih memperhatikan makanan jajanan yang dijual di

sekitar sekolah.

2. Bagi Remaja

Penelitian ini memberikan gambaran pada remaja mengenai

kandungan zat gizi yang ada pada fast food dan kecenderungan

konsumsi fast food dalam frekuensi yang berlebihan dapat menimbulkan

Referensi

Dokumen terkait

buah salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp.) sebagai pewarna alami dalam. sediaan lipstik yang aman digunakan

We implement the classification method presented in Section 3.1 by means of Apache Spark (Zaharia et al., 2010) which currently is the most popular cluster computing engine

Pokja Pengadaan Barang/Jasa (Kontruksi) ULP Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Tahun 2012 akan melaksanakan Pelelangan Umum dengan Pascakualifikasi untuk

pengaruh yang lebih dominan terhadap minat menabung mahasiswa Universitas Muhammdiyah Surakarta pada Perbankan Syariah di Surakarta dari pada kualitas pelayanan dilihat dari

amoeba memangsa tepat satu sel bakteri. Pengamatan selanjutnya yang dilakukan setiap hari menunjukkan pola yang sama, yakni setiap sel masing-masing spesies membelah

Beneficiary ' s financial cond.iti.on as of' the date of such con.finltations :tnd agreement, エ。ォゥョセ@ into account the recolD!D.e:1dations of the manage.u.ent

1. Kualitas tempat tumbuh mindi muda dari sisi sifat tanah lebih baik dibanding dua tegakan lainnya yaitu agroforestri mindi tua dan tegakan pinus. Desa Selaawi mempunyai

Analisis mekanika struktur untuk mencari gaya-gaya dalam yang terjadi pada portal struktur gedung menggunakan program “ SAP 2000” 8 nonlinear. Perhitungan matematis agar