HUBUNGAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PEKERJAAN
DENGAN MESIN BUBUT DAN MOTIVASI BELAJAR
DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA
PADA SISWA KELAS III
PROGRAM KEHALIAN TEKNIK PEMESINAN
SMK N 2 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: JUNAIDI NIM. 509421006
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur serta Kemuliaan penulis panjatkan kepada Allah SWT,
atas segala rahmat dan berkat Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi ini berjudul ” Hubungan Kemampuan Melakukan Pekerjaan
Dengan Mesin Bubut dan Motivasi Belajar dengan Minat Berwirausaha Pada
Siswa Kelas III Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK N 2 Medan ” ditulis
untuk penyelesaian tugas akhir studi untuk gelar Sarjana.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat dukungan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Dan pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin
UNIMED.
2. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin
UNIMED.
3. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Ketua Program Studi Jurusan
Teknik Mesin UNIMED
4. Bapak Prof. Selamat Triono, M.Sc, Ph.D selaku Dosen Pembimbing.
5. Ayahanda Wagino dan Ibunda Nuraini, dan saudara penulis Ir. Waris
Naipospos, Nurdin, S.Hi, S.Pdi, yang selalu mendukung penulis dalam
iv
6. Para dosen Teknik Mesin yang terus memberikan semangat dan dukungan.
7. Sahabat-sahabat yang selalu memberikan semangat, terkhusus
teman-teman S1- Reguler 2009 Jurusan Teknik Mesin UNIMED.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.
Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Terimakasih.
Medan, April 2014
Junaidi
v
ABSTRAK
JUNAIDI, NIM. 509421006, ”Hubungan Kemampuan Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Dan Motivasi Belajar Dengan Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas III Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK N 2 Medan”. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, Medan, 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi belajar dengan minat berwirausaha dan sekaligus untuk mengetahui kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut, motivasi belajar, dan minat berwirausaha. Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelasional.
Populasi penelitian ini adalah 93 orang siswa tingkat III Program Keahlian Teknik Pemesinan. Jumlah sampel ditentukan dengan berdasarkan tabel Krejcie dan Morgan, yaitu sebanyak 75 orang.Teknik pengambilan sampel yaitu dengan proporsional random sampling. Data variabel Kemampuan Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut diambil dari data dokumentasi sekolah dan Motivasi belajar dijaring dengan menggunakan angket sedangkan minat berwirausaha diambil melalui angket. Hasil uji coba angket motivasi belajar dari 30 butir angket yang tidak valid adalah 5 butir jadi untuk menjaring data penelitian digunakan 25 butir angket dengan reliabilitas 0,86 yang termasuk pada kategori sangat tinggi. Dan minat berwirausaha dari 38 butir angket yang tidak valid adalah 7 butir dan 1 butir angket dibuang berdasarkan nilai paling rendah dari hasil uji instrumen tersebut, jadi untuk menjaring data penelitian digunakan 30 butir anket dengan reliabilitas 0,86 yang termasuk pada katagori sangat tinggi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara variabel Kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dengan minat berwirausaha rx1y
sebesar 0,6357, dimana harga rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,227. Hasil
uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan berarti antara variabel motivasi belajar dengan minat berwirausaha rx2y sebesar 0,3883,
dimana harga rtabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,227. Hasil analisis regresi
ganda menunjukkan bahwa terdapat hubungan linier yang berarti antara kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi belajar secara bersama-sama dengan minat berwirausaha dengan koefisien korelasi R sebesar 0,5718 sementara itu diperoleh koefisien korelasi determinasi R2 sebesar 0,327 yang berarti 32,7% bahwa minat berwirausaha dapat dipengaruhi oleh kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi belajar.
vi
ABSTRACT
JUNAIDI, NIM. 509421006, "Relation ability Doing Work With Lathe and Interests Entrepreneurship Motivation With Students In Class III Mechanical Machining Skills Program SMK N 2 Medan". Faculty of Engineering, State University of Medan, Medan, 2014
This study aims to determine the relationship of ability to do the job with a lathe and motivation to learn with interest in entrepreneurship as well as to determine the ability to do the job with a lathe, learning motivation, and interest in entrepreneurship. This research method is descriptive correlational.
The population was 93 students at level III Mechanical Machining Skills Program . The number of samples is determined by a table based Krejcie and Morgan , as many as 75 person. Technique with proportional sampling is random sampling . Perform variable data capabilities Lathe Work with data taken from school documentation and motivation to learn captured by using a questionnaire , while interest in entrepreneurship is taken through a questionnaire . The trial results motivation questionnaire questionnaire of 30 items that are not valid are 5 items so to capture research data used 25 item questionnaire with a reliability of 0.86 is included in the very high category . And interest in entrepreneurship of 38 points invalid questionnaire is 7 points and 1 point questionnaire discarded by the lower value of the results of the test instrument , so to capture research data used 30 grains questionnaire with reliability 0.86 which including the very high category . Hypothesis test results indicate that there is a positive and significant relationship between the variables ability to do the job with a lathe with an interest in entrepreneurship rx1y at 0.6357 , where the price rtabel at 5% significance level of 0.227 . Hypothesis test results indicate that there is a positive and significant relationship between the variables of motivation to learn with interest in entrepreneurship rx2y at 0.3883 , where the price rtabel at 5% significance level of 0.227 . The results of multiple regression analysis showed that there were significant linear relationship between the ability to do the job with a lathe and motivation together with interest in entrepreneurship with a correlation coefficient R of 0.5718 while the correlation coefficient of determination R2 of 0.327, which means 32.7 % that interest in entrepreneurship can be influenced by the ability to do the job with a lathe and motivation to learn.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan ... i
Surat Pernyataan Tidak Plagiat ... ii
Kata Pengantar ... iii
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR dan PENGAJUAN HIPOTESIS ... 9
A. Kerangka Teoritis ... 9
1. Hakekat Minat Berwirausaha ... 9
2. Hakekat Kemampuan Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut... 27
3. Hakekat Motivasi Belajar ... 34
B. Kerangka Berpikir ... 39
1. Hubungan Kemampuan Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut dan Minat BerwiraUsaha ... 39
2. Hubungan Motivasi Belajar dan Minat Berwirausaha ... 40
viii
1. Instrumen Kemampuan Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut... 50
B. Teknik Kecendrungan Variabel Penelitian ... 67
C. Uji Prasyarat Analisis... 69
D. Uji Hipotesis ... 73
E. Temuan Penelitian ... 79
F. Pembahasan Penelitian ... 79
G. Keterbatasan Penelitian ... 83
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI dan SARAN ... 84
A. Kesimpulan... 84
B. Implikasi ... 85
C. Saran ... 86
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 1. Gambar Mesin bubut ... 30
2. Gambar 2. Pemasangan Pahat Bubut Yang Sesumbu Dengan
Benda Kerja ... 32
3. Gambar 3. Histogram Skor Variabel Kemampuan Melakukan
Pekerjaan Dengan Mesin Bubut (X1) ... 63
4. Gambar 4. Histogram Skor Variabel motivasi belajar (X2) ... 65
5. Gambar 5. Histogram Skor Variabel Minat Berwirausaha (Y) ... 66
6. Gambar 6. Gambaran Umum Korelasi Parsial Antara
x
DAFTAR TABEL
Halaman 1. Tabel 1. Jumlah Siswa Tingkat XII Program Keahlian
Teknik Pemesinan ... 44
2. Tabel 2. Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 50
3. Tabel 3. Penskoran Skala Model Linkert ... 50
4. Tabel 4. Kisi-kisi angket minat berwirausaha ... 51
5. Tabel 5. Penskoran Skala Model Linkert ... 51
6. Tabel 6. Ringkasan Data Kemampuan Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut (X1 ... 62
7. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data Variabel Kemampuan Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut ... 63
8. Tabel 8. Ringkasan Data Motivasi Belajar (X2) ... 64
9. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Data Variabel Motivasi Belajar ... 64
10. Tabel 10. Ringkasan Gambaran Data Minat Berwirausaha (Y) ... 65
11. Tabel 11. Distribusi Frekuensi Data Variabel Minat Berwirausaha (Y) 66
12. Tabel 12. Tingkat Kecenderungan kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut (X1) ... 67
13. Tabel 13. Tingkat Kecenderungan Motivasi Belajar (X2) ... 68
14. Tabel 14. Tingkat Kecenderungan Minat Berwirausaha (Y) ... 69
xi
16. Tabel 16. Ringkasan Analisis Variansi Untuk Persamaan
Regresi Variabel Y atas Variabel X1 ... 71
17. Tabel 17. Ringkasan Analisis Variansi Untuk Persamaan
Regresi Variabel (Y) dengan (X2) ... 72
18. Tabel.18. Ringakasan Analisis Variansi Untuk Persamaan
Regresi Ganda ... 73
19. Tabel 19. Ringkasan Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi
Antara Variabel Penelitian ... 74
20. Tabel 20. Ringkasan Analisis Korelasi Parsial ... 75
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kewirausahaan berasal dari istilah entrepeneurship yang sebenarnya
berasal dari kata entrepreneur yang artinya suatu kemampuan (ability) dalam
berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga
penggerak tujuan, siasat kiat dan proses dalam menghadapi tantangan hidup, adin
nurdin (2013). Dan yang dimaksud dengan minat berwirausaha adalah keinginan,
ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk
berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa
takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari
kegagalan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha menurut Muladi
Wibowo (2011: 116) terdiri dari faktor internal (motivasi pribadi, minat belajar,
kepribadian), faktor eksternal (lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,
lingkungan pergaulan, praktek kerja industri, mata pelajaran kewirausahaan,
pelatihan sekolah, akses modal, ketersediaan informasi, jaringan). Minat
berwirausaha di Indonesia masih rendah, berdasarkan data kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi (2013) menjelaskan bahwa saat ini wirausaha di Indonesia
masih berjumlah 570.339 orang. Jumlah ini hanya mencapai 0,24% dari jumlah
penduduk Indonesia sejumlah 237,64 juta orang. Persentase jumlah pengusaha
saat ini baru 1,56 % persen dari total penduduk Indonesia. Jadi, persentase
2
negara. Padahal sebuah bangsa akan maju dan sejahtera apabila minimal 2% dari
jumlah penduduk menjadi seorang wirausahawan. Untuk mencapai jumlah ideal,
kita masih butuh tambahan sekitar 4.18 juta wirausaha, sehingga target ideal
jumlah wirausaha sebanyak 4,75 juta wirausaha dapat tercapai dalam waktu tidak
terlalu lama.
Untuk mencapai jumlah ideal tersebut, pemerintah harus mendorong
masyarakat untuk memulai berwirausaha, terutama untuk lulusan sarjana atau usia
produktif. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang mendorong dan
memudahkan para pengusaha muda untuk tumbuh. Mulai dari kemudahan
mendapatkan akses permodalan sampai pada pembinaan skill entrepreneurship.
Hal ini penting, karena menjadi syarat bagi sebuah negara maju. Saat ini jumlah
lapangan kerja sangat terbatas dan tidak mampu mengimbangi laju pertumbuhan
penduduk Indonesia terutama usia produktif. Akibatnya angka pengangguran
semakin meningkat dari tahun ke tahun. Selain untuk mengurangi angka
pengangguran, pengusaha juga dibutuhkan untuk mendorong laju pertumbuhan
ekonomi nasional. Hary Tanoesoedibdjo (2013)
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran per
Februari 2013 mencapai 7,17 juta orang atau 5,92% dari jumlah angkatan kerja di
Indonesia sebesar 121,2 juta orang. Angka ini lebih rendah dibandingkan target
sebelumnya yakni 5,5% sampai 5,8% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi
berada di kisaran 6,8% sampai 7,2%. Sedangkan untuk 2014, tingkat angka
pengangguran pada 2014 diharapkan berada di kisaran 5,6 sampai 5,8%.
Penyebab pengangguran di Indonesia menurut Insan Setia Nugraha (2013)
3
1. Rendahnya Pendidikan.
2. Keterampilan Yang Kurang.
3. Lapangan Kerja Yang Kurang.
4. Tidak Ada Kemauan Untuk Berwirausaha.
5. Tingginya Rasa Malas.
Selain hal diatas penyebab pengangguran di Indonesia antara lain juga
disebabkan masih adanya anggapan bahwa status pegawai negeri akan menjamin
kelangsungan hidup lebih baik dibandingkan pekerjaan lain dan juga banyaknya
penduduk Indonesia yang setelah lulus sekolah hanya ingin mencari kerja akan
tetapi pada kenyataannya mereka sulit mendapatkan pekerjaan.
Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional sejak awal tahun
2005 mulai mengembangkan kembali peran SMK dan lulusan SMK untuk siap
kerja dan siap menjadi wirausaha. Kebijakan ini sudah barang tentu perlu
disambut dengan baik, terutama ditengah ketidakseimbangan antara lapangan
kerja, pencari kerja dan pencari kerja yang berkualitas. Namun demikian sudah
barang tentu setiap kebijakan tidak semuanya efektif dan langsung sinergi dengan
lembaga pendidikan (SMK) itu sendiri, terutama dalam aspek-aspek pembelajaran
yang relevan bagi sekolah. Cukup disadari bahwa saat ini SMK di Indonesia
memiliki berbagai macam pembelajaran yang bertujuan agar menghasilkan
lulusan siap kerja dan wirausaha.
Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan menurut Damri (2011) yaitu:
1. Menyiapkan siswa agar memiliki kepribadian yang bermoral dan beretika
sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan memiliki keahlian yang
4
2. Menyiapkan siswa agar mampu menguasai dan mengikuti perkembangan
teknologi.
3. Menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang terampil produktif untuk dapat
mengisi lowongan kerja yang ada dan mampu menciptakan lapangan kerja
terutama dibidang teknik pemesinan.
4. Memberikan peluang masa depan lebih baik, jika tidak bisa melanjutkan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Dari hasil observasi yang dilakukan di SMK N 2 Medan, bahwa siswa
alumni SMK Negeri 2 Medan pada tahun 2012, menunjukkan 30 % menganggur,
50 % melanjut keperguruan tinggi, 20 % langsung bekerja, dan minat
berwirausaha siswa masih tergolong rendah, karena dari informasi yang
didapatkan oleh pihak sekolah, hanya sedikit yang menjadi wirausaha, yaitu hanya
sekitar 0,5 %, Azwar (2013)
Dari beberapa faktor yang dijabarkan diatas, Ada beberapa faktor yang
dapat menumbuhkan minat berwirausaha siswa yaitu salah satunya dengan
meningkatkan kemampuan siswa dalam meningkatkan keterampilan atau
kemampuan bekerja dengan mesin bubut, faktor ini merupakan faktor eksternal
yang berhubungan dengan minat berwirausaha. Kemampuan siswa merupakan hal
sangat penting dalam setiap proses pembelajaran di SMK, siswa SMK juga sangat
dituntut memiliki kemampuan sesuai kompetensi yang harus dikuasainya. Program
yang dicanangkan oleh Kemendikbud baru-baru ini terhadap pembangunan dan
peningkatan mutu pendidikan yang mengarah ke Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Yang beroreintasi pada kemampuan Siswa SMK dalam proses
5
penguasaan 30 %. teori. Itu merupakan upaya pentingnya dalam merealisasikan
SMK menjadi motor penggerak utama dalam peningkatan kualitas sumber daya
manusia melalui dunia pendidikan yang memiliki skill sesuai kompetensinya
masing-masing. Kemampuan siswa yang tinggi dalam menggunakan mesin bubut
yang nantinya dapat diharapkan menumbuhkan rasa kepercayaan diri yang kuat
pada diri setiap siswa, serta mampu berperan aktif mendorong siswa mempunyai
keinginan serta motivasi untuk membuka usaha bengkel pemesinan sesuai dengan
skill yang dimilikinya.
Kemudian selain dari kemampuan siswa juga harus dituntut memiliki
motivasi belajar yang tinggi karena dengan adanya motivasi belajar yang tinggi
maka akan menciptakan suasana belajar yang nyaman dan semangat karena
didasari oleh keinginan yang muncul dari diri seorang siswa dalam mencapai
tujuan belajar. Serta dengan motivasi belajar maka siswa dapat melakukan
gerakan kreatifitas belajar dalam meningkatkan kemampuan siswa itu sendiri
dalam memahami pembelajaran. Dengan motivasi belajar itu sendiri akan
membuat diri setiap siswa mempunyai sikap kedisiplinan dan munculnya rasa
kepercayaan diri yang kuat yang nantinya diharapkan akan menumbuhkan minat
berwirausaha dari setiap siswa. Dari uraian di atas mendorong penulis untuk
meneliti sejauh mana “Hubungan Kemampuan Melakukan Pekerjaan dengan
Mesin Bubut dan Motivasi Belajar dengan Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas III Program Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan” B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka
6
Bagaimanakah kemampuan praktek produksi siswa kelas III pada mata pelajaran
Kemampuan Melaksanakan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut SMK N 2 Medan?
(2) Apakah kelengkapan fasilitas praktek dapat memepengaruhi kemampuan
praktek siswa kelas III pada mata pelajaran Kemampuan Melaksanakan Pekerjaan
Dengan Mesin Bubut SMK N 2 Medan? (3) Faktor-faktor apakah yang dapat
mempengaruhi kemampuan peraktek siswa kelas III pada mata pelajaran
Kemampuan Melaksanakan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut SMK N 2 Medan?
(4) Bagaimanakah minat siswa untuk berwirausaha? (5) Apakah minat
berwirausaha dapat mempengaruhi kemampuan praktek siswa? (6) bagaimanakah
motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran praktek produksi ? (7) apakah
motivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi kemampuan
praktek siswa? Dan (8) apakah terdapat hubugan antara kemampuan praktek
produksi dan motivasi belajar dengan minat berwirausaha pada siswa kelas III
SMK N 2 Medan?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, masih banyak lagi masalah-masalah
yang akan muncul yang tentu saja membutuhkan penelitian tersendiri dan agar
permasalahan yang akan dikaji lebih terarah maka masalah-masalah tersebut
penulis batasi sebagai berikut :
1. Kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dibatasi pada
aspek kemampuan siswa dalam melakukan dan menyelesaikan pekerjaan
sesuai dengan lembar kerja siswa
2. Faktor motivasi belajar pada siswa kelas III Program Keahlian Teknik
7
3. Minat berwirausaha siswa kelas III Program Keahlian Teknik Pemesinan
SMK Negeri 2 Medan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kemampuan
melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dengan Minat Berwirausaha
siswa kelas III Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2
Medan?
2. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara motivasi belajar
dengan Minat Berwirausaha siswa kelas III Program Keahlian Teknik
Pemesinan di SMK Negeri 2 Medan?
3. Apakah terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Kemampuan
melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi belajar secara
bersama-sama dengan Minat Berwirausaha siswa kelas III Program
Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 2 Medan?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara Kemampuan melakukan
pekerjaan dengan mesin bubut dengan Minat Berwirausaha siswa kelas III
8
2. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara motivasi belajar dengan
Minat Berwirausaha siswa kelas III Program Keahlian Teknik Pemesinan
di SMK Negeri 2 Medan.
3. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara Kemampuan melakukan
pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi belajar dengan Minat
Berwirausaha siswa kelas III Program Keahlian Teknik Pemesinan di
SMK Negeri 2 Medan
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang diperoleh, diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut:
1. Sebagai bahan umpan balik bagi siswa untuk mengembangkan minat
untuk berwirausaha di bidang produksi dan motivasi dalam kegiatan
belajar yang dilakukannya di sekolah, maupun di lingkungan masyarakat.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru diklat SMK N 2 Medan dalam upaya
menumbuhkan motivasi, dan memberi dorongan bagi siswa untuk
berwirausaha di bidang produksi.
3. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan
kemampuan praktek siswa, dengan melengkapi fasilitas praktek, sarana
dan pendukung praktek, dan efektifitas jam pelaksanaan praktek.
4. Sebagai bahan pertimbngan untuk pihak sekolah untuk lebih mingkatkan
lagi minat berwirausaha siswa.
5. Sebagai bahan perbandingan bagi penelitian-penelitian lain di kemudian
84
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat
disimpulkan:
1. Siswa Kelas III program keahlian Teknik Pemesinan di SMK N 2 Medan
memiliki Kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut Tahun
Ajaran 2014/2015 dengan kategori cukup.
2. Siswa Kelas III program keahlian Teknik Pemesinan di SMK N 2 Medan
Tahun Ajaran 2014/2015 memiliki motivasi Belajar dengan kategori tinggi.
3. Siswa kelas III program keahlian Teknik Pemesinan di SMK N 2 Medan
Tahun Ajaran 2014/2015 memiliki minat berwirausaha dengan kategori
cukup.
4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara kemampuan melakukan
pekerjaan dengan mesin bubut dengan minat berwirausaha Siswa kelas III
Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMK N 2 Medan Tahun Ajaran
2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan korelasi yang
memberikan hasil nilai rhitung = 0,6357 > rtabel =0, 227. Dengan harga thitung =
6,34 > ttabel = 1,992.
5. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara motivasi belajar dengan
minat berwirausaha Siswa kelas III Program Keahlian Teknik pemesinan di
SMK N 2 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan dengan hasil
perhitungan korelasi yang memberikan hasil nilai rhitung = 0,3883 > rtabel =
85
6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti secara bersama-sama antara
kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi belajar
dengan minat berwirausaha Siswa kelas III Program Keahlian Teknik
pemesinan di SMK N 2 Medan Tahun Ajaran 2014/2015. Hal ini dibuktikan
dengan hasil perhitungan korelasi ganda yang memberikan hasil nilai R =
0,5718 > rtabel = 0,227. Dengan harga Fhitung = 17,4866 > Ftabel = 3,1239.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian di atas maka dapat dibuat
implikasi penelitian. Perlu diupayakan peningkatan kemampuan melakukan
pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi belajar untuk meningkatkan minat
berwirausaha .
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka kemampuan melakukan
pekerjaan dengan mesin bubut perlu ditekankan untuk siswa dalam
meningkatkan minat berwirausaha. Bagaimanapun penguasaan teorinya dan
perakteknya berpengaruh dalam berwirausha, Sebagai implikasinya, dimana
akan meningkatkan minat berwirausahanya.
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka motivasi belajar perlu ditekankan
untuk siswa dalam meningkatkan minat berwirausaha. Bagaimanapun
motivasi belajar berpengaruh dalam berwirausaha, Sebagai implikasinya,
dimana siswa akan terbiasa dengan hidup yang termotivasi dalam segala
bidang.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini menggambarkan lebih jauh
bahwa kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi
belajar mempunyai hubungan dengan minat berwirausaha. Untuk itu perlu
86
pada mata pelajaran kejuruan terkhusus produksi dan motivasi belajar pada
peserta didik untuk meningkatkan minat berwirausahanya.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan, implikasi penelitian maka dapat dibuat saran
penelitian:
1. Dengan ditemukannya kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut
siswa dalam kategori cukup, upaya mempertahankan dan lebih meningkatkan
perlu dilakukan. Peningkatan tersebut hendaknya dilakukan secara
bersama-sama antara guru mata pelajaran kemampuan melakukan pekerjaan dengan
mesin bubut dalam hal penentuan metode mengajar dan literatur.
2. Untuk meningkatkan minat berwirausaha pengelola SMK diharapkan mau
dan mampu melakukan tes penguasaan teori kemampuan melakukan
pekerjaan dengan mesin bubut dan motivasi belajar dari siswa. Karena hal ini
akan sangat membantu menangani pengangguran di Negara kita ini.
3. Perlu kiranya penelitian lebih lanjut dan lebih mendalam untuk mencari
hubungan antara kemampuan melakukan pekerjaan dengan mesin bubut dan
motivasi belajar dengan minat berwirausaha, guna mendapat hasil yang lebih
87
DAFTAR RUJUKAN
Al-Hafizh , Mushlihin. 2012. Pengantar Teori Motif dan Motivasi. [ online ]. Tersedia: http://www.referensimakalah.com/2013/05/pengantar-teori-motif-dan-motivasi.html. Diakses 2 November 2013.
Aprilianty, Eka. 2012. Pengaruh Kepribadian Wirausaha, Pengetahuan Kewirausahaan, Dan Lingkungan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK. SMK Muhammadiyah Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Diakses 20 Oktober 2013.
Arikunto, Suharsimi. (1997). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Atmantawarna, Henggar Patria. 2013. Perbaikan Mesin Bubut Dan Uji Unjuk Kerja Dengan Bahan Besi Pejal ”Reduksi D 21 Mm, Panjang Ulir 40 Mm, Dan Kedalaman Lubang 65 Mm. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang.
Azwar. 2013 . Data Alumni dan Data Wirausaha berdasarkan Wawancara.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2013. Data Tingakt Pengangguran di Indonesia.
Butar Butar, Hendra. 2012. Hubungan Kemandirian Belajar Dan Hasil Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut Dengan Minat Berwiraswasta Pada Siswa Kelas Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Teknik Unimed. (digilib.unimed.ac.id diakses 18 Oktober 2013).
Christianty , Anna Valensia. 2012. Motivasi (menurut para ahli). [ Online ]. Tersedia : http://jelonsa.blogspot.com/2012/06/motivasimenurut-para-ahli.html. diakses 2 November 2013
Dariyo, Agoes. Pengetahuan Tentang Penelitian Dan Motivasi Belajar Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Indonisa. Diakses 3 Januari 2014.
Damri. 2011. Tujuan pendidikan SMK. Tersedia: http://damri-belajar.blogspot.com/2011/09/tujuan-pendidikan-smk.html. diakses 8 April 2014.
88
Gagne. 1977. The Conditions of Learning
Gie, The Lieng, (1984), “Cara Belajar Yang Efektif”. Yogyakarta: Gaja Mada University Press.
Hamalik, Oemar., (1980), “Metode Belajar dan Kesulitan Belajar”, Bandung: Tarsito.
Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. http://www.menkokesra.go.id/. Diakses 3 Januari 2014.
kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. 2013. Data di Indonesia.
Lumban Gaol , Canro . 2012. Hubungan Tingkat Ekonomi Keluarga Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Membaca Gambar Teknik Siswa Tingkat I Teknik Mesin Produksi SMK Negeri 2 Dolok Sanggul T.A. 2011/2012. Skripsi. Fakultas Teknik Unimed.
Meredith. 1996. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Pustaka Binaman Pressindo: Jakarta
Mulyasa,E.2003.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Natawijaya, Rochman. 1978. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Depdikbud
Nasrularpansa. 2012. Pengertian SMK. [ Online ]. Tersedia: http://nasrularpansa.wordpress.com/2012/03/29/pengertian-smk/. Diakses 19 oktober 2013
News, Okezone. http://news.okezone.com/read/2013/06/01/337/816185/kualitas-pekerja-di-indonesia-harus-ditingkatkan. Diakses 3 Januari 2014.
89
Nurdin, Adin. 2013. Makalah Kewirausahaan.
http://adinnagrak.blogspot.com/2013/12/makalah-kewirausahaan-pendahuluan.html. Diakses 20 Januari 2014
Poerbakawakja. 1985. Ensiklopedia Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Santrock, John W. 1999. Psychology Edisi 6. McGraw: Hill Higher Education.
Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Sedarmayanti. 2001. Human Resources and Work Productivity, Ilham Jaya Bandung.
Septia, Puput. http://puputseptiaherawati.blogspot.com/2013/04/karakteristik-wirausaha_28.html. Diakses 3 Januari 2014
Soemanto, Wasty. 1984. Pendidikan Wiraswasta. diakses 08 Oktober 2011, dari www.google.com/ guruvalah. 20m. com/minat_berwiraswasta.pdf.
Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung. Penerbit Tarsito
Sugiyono. (2011). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
Sumahamijaya, Suparman. 1979. Kewiraswastaan Suatu Prasyarat Pembangunan dan Kemajuan. Bandung: Alfabeta.
Surakhmad, Winarno, (1995), Pengantar Penelitian Ilmiah dan Dasar Metode Teknik,Transito, Bandung.
Suryabrata.Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grafindo Persada
Suryana. 2003. Entrepreneurship and The New Venture Formation
Surya, Moh. 1981. Bimbingan dan konseling. Jakarta: PT.Gramedia
Susanto, R. 2002. Hand Out Wirausaha Desain. Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB
Tanoesoedibdjo, Hary. Pengangguran di Indonesia Melonjak. Tersedia :
http://ekonomi.kompasiana.com/wirausaha/2013/11/07/tahun-2013-pengangguran-di-indonesia-melonjak-605967.html. Diakses 15 february. Tarigan, Ardianta. (2012). Hubungan Penguasan Teori Pemesinan Dan Disiplin
90
Tim Fakultas Teknik. 2004. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin. Departemen Pendidikan Nasional
Vemmy, Caecilia. 2012. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intensi Berwirausaha Siswa Smk. Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Diakses 20 Oktober 2013.
Yani Mustofa. 1996. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Pengetahuan Wiraswasta Dan Pembinaan Jiwa Wiraswasta Siswa Kelas III Jurusan Bagunan SMK Negeri 3 Senarang”, Skripsi. Semarang. FT UNNES. diakses 08 Oktober 2011, dari www. google. com/ www.scribd. com/doc/46494521.
Walgito, Bimo. 1981. Bimbingan dan Prestasi di Sekolah. Yogyakarta : FIP-IKIP
Wibowo, Muladi. 2011. Pembelajaran Kewirausahaan Dan Minat Wirausaha Lulusan SMK. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik. Diakses 20 Oktober 2013.
Wijandi, Soesarsono. 1988. “Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Pengetahuan Wiraswasta Dan Pembinaan Jiwa Wiraswasta Siswa Kelas III Jurusan Bagunan SMK Negeri 3 Senarang”, Skripsi. Semarang. FT UNNES. diakses 08 Oktober 2011, dari www. google. com/ www.scribd. com/doc/46494521
Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia