• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEHIDUPAN SOSIAL – EKONOMI BANGSAWAN LANGKAT 1942 – 1947.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEHIDUPAN SOSIAL – EKONOMI BANGSAWAN LANGKAT 1942 – 1947."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KEHIDUPAN SOSIAL – EKONOMI BANGSAWAN LANGKAT

1942 – 1947

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Persyaratan Sarjana Pendidikan

Oleh :

MUHAMMAD ALFIN NIM 308121105

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Muhammad Alfin, NIM : 308121105, Kehidupan Sosial – Ekonomi Bangsawan Langkat 1942 – 1947. Skripsi Jurusan Pendidikan Sejarah Program Studi S1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

(6)

i

KATA PENGANTAR

Semoga Allah SWT menjadikan diri kita sebagai hamba yang selalu mendapat hidayah, dan kita bisa selalu menjadi hamba Allah yang selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita. Ucapan syukur ini juga terucap atas ridho Allah SWT yang memperkenankan diri peneliti hingga menyelesaikan perkuliahan ini. Mudah-mudahan ini semua menjadi hikmah yang sangat mendalam agar menjadi pribadi yang bermanfaat untuk orang banyak. Sholawat dan salam juga tak lupa peneliti sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Ketika kasih sayang dan doa kedua orang tua mengiringi saya, menambah semangat dan keyakinan saya dalam menyelesaikan studi S1 ini. Pengorbanan yang begitu tulus dari Ayahanda Syamsul Bahri dan Ibunda Maryani yang tak dapat tergantikan menjadikan diri penulis untuk menjadi anak yang selalu berbakti kepada orang tua.

(7)

ii

Bersamaan dengan selesainya skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan serta seluruh civitas akademik Universitas Negeri Medan.

2. Kepada Bapak DR. H. Restu M.S. Dekan dan seluruh citivas akademik Fakultas Ilmu Sosial UNIMED

3. Kepada Ibu Dra. Lukitaningsih, M.Hum selaku ketua jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

4. Kepada Ibu Dra. Hafnita SD. Lubis M.Si selaku sekretaris jurusan pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial UNIMED serta dosen pembimbing akademik peneliti.

5. Kepada Ibu Dr. Syamsidar Tanjung, M.Pd dan Ibu Dra. Flores Tanjung, M.A yang telah bersedia menguji peneliti.

6. Kepada Bapak/Ibu dosen Jurusan Pendidikan Sejarah yang telah membuka cakrawala peneliti sekaligus mendedikasikan ilmunya melalui proses belajar mengajar selama beberapa tahun.

7. Buat adik-adik tersayang Nurfiana, Maulida, Sofia Tuzzuhra, Rahmaturridha dan Khairunnisa yang telah mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

(8)

iii

maaf apabila dalam pergaulan penulis telah berbuat salah, terima kasih atas segalanya semoga Allah SWT selalu memberkahi kita semua.

9. Teman – teman kos, Bu Atik Kos, Kos 6 Jln. Gurila serta PT. Ice Dawet. Tbk (Kos). Anak Nongkrong Simpang 4 Tanjung Pura. Teman – teman di BM-MPI Langkat, PERMATA (Tanjung Pura), GEMAPALA (Langkat) , FORMAL (Langkat) serta di organisasi yang lain. Teman – teman PPLT 2011 SMPN 1 Tanjung Pura (Langkat) serta murid – murid pada Tahun Pengajaran 2011 – 2012.

10.Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Akhirnya skripsi ini penulis persembahkan kehadapan sidang pembaca yang budiman sambil berharap agar dapat memberikan manfaat terutama untuk menambah cakrawala berfikir dalam memahami sejarah Kesultanan Langkat. Kiranya Allah SWT selalu melimpahkan rahmat serta hidayahnya. Aamiin.

Medan, Agustus 2014 Penulis,

(9)

i DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Kerangka Konseptual ... 6

1. Konsep Kehidupan ... 6

2. Konsep Sosial ... 7

3. Konsep Ekonomi ... 8

4. Konsep Bangsawan ... 9

B. Kerangka Berpikir ... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 13

A. Metode Penelitian ... 13

1. Studi Pustaka (Library Research) ... 13

2. Studi Lapangan (Field Research) ... 13

B. Sumber Data ... 14

C. Teknik Pengumpulan Data ... 14

1. Studi Kepustakaan ... 14

2. Wawancara ... 15

(10)

ii

D. Teknik Analisa Data ... 16

BAB IV PEMBAHASAN ... 17

A. Sejarah Langkat ... 17

B. Bangsawan – Bangsawan Langkat ... 29

1. Orang – Orang Besar Langkat ... 29

2. Gelar atau Sapaan di Masyarakat Kesultanan Langkat .. 31

3. Sistem Pemerintahan di Kesultanan Langkat ... 33

C. Kehidupan Sosial dan Ekonomi Bangsawan Langkat ... 33

1. Kehidupan Sosial dan Ekonomi Bangsawan Langkat Pada Masa Kolonial Hindia Belanda ... 33

2. Kehidupan Sosial dan Ekonomi Bangsawan Langkat Pada Masa Pendudukan Jepang ... 35

3. Kehidupan Sosial dan Ekonomi Bangsawan Langkat Pada Masa Kemerdekaan ... 38

D. Sumber – Sumber Penghasilan Lain Para Bangsawan ... 39

1. Kelapa ... 40

2. Nipah ... 40

3. Pinang ... 41

4. Pohon Tualang ... 41

5. Manggis ... 42

6. Langsat ... 43

7. Rambutan ... 43

8. Durian ... 44

9. Lada ... 44

10.Saham ... 45

E. Revolusi Sosial di Langkat ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kerajaan Langkat yang didirikan oleh Dewa Syahdan kira-kira pada tahun 1500-an, membuat suatu kisah baru dalam sejarah kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Nusantara. Dan hanya dalam kurun waktu + 5 abad kerajaan ini menjadi suatu kerajaan yang makmur pada awal sampai akhir abad ke 19.

Puncak kejayaan dari Kesultanan Langkat ini adalah ketika Sultan Abdul Aziz Abdul Jalil Rahmatsyah berkuasa. Beliau menggantikan Ayahanda nya (Sultan Musa) yang mangkat karena ingin beribadah (bersuluk) di bawah asuhan Tuan Guru Syekh Abdul Wahab Rokan Al-Khalidi Naqsyabandi di Besilam-Babussalam. Pada masa beliaulah kerjasama-kerjasama yang dilakukan dengan pihak asing membuahkan hasil. Sultan mendapatkan konsesi-konsesi dari perkebunan karet, tembakau dan kilang minyak Telaga Said dan Telaga Tunggal (P.Brandan dan P.Susu sekarang). Dengan konsesi-konsesi yang banyak, maka kerajaan ini menjelma menjadi kerajaan yang terkaya di Sumatera Timur. Dari beberapa konsesi yang ada, minyak adalah yang konsesi yang paling besar menghasilkan royalti. Dari tambang minyak di Langkat, Sultan menerima royalti sebesar : 50% dari NIAM Maskapai yang beroperasi di Teluk Haru (Telaga Tunggal) sedangkan dari Telaga Said : Sultan 13/30 + Orang Besar 1/5 dari Maskapai BPM.1 Bahkan dengan royalti minyak saja cukup mengalahkan

(12)

2

Kerajaan Deli, sebagai kerajaan yang paling pertama melakukan kerjasama dengan beberapa pihak kolonial.

Konsesi-konsesi yang didapat tidaklah beliau “makan sendiri”, beliau adalah Sultan yang peduli dengan rakyatnya. Beliau membangun Masjid Azizi, membangun Makhtab Aziziah serta rumah sakit dan pendidikan rakyat (Sekolah Rakyat) buat rakyat. Bahkan Makhtab Aziziah ini bekerjasama dengan Universitas Azhar Kairo (Mesir). Setiap siswa yang berprestasi dikirim ke Al-Azhar untuk menuntut ilmu disana. Beliau juga memberikan rakyat hasil minyak tambang dengan satu kaleng perbulannya kepada setiap keluarga.2 Beliau juga sangat disegani dikalangan raja-raja di Sumatera Timur bahkan oleh Raja Kedah (Malaysia).

Sultan juga membangun komplek Istana Baru yakni Darul Aman. Pada masa beliau jugalah, kekacauan hampir tidak berarti. Beliau cukup akur dengan penguasa-penguasa kecil, terutama dengan Kejuruan Stabat. Selain itu beliau cukup dekat dengan pihak kolonial karena beliau mengijinkan pihak kolonial mendirikan beberapa kantornya disekitar Tanjung Pura. Sehingga apabila terjadi kekacauan maka pihak kolonial akan bersedia membantu Sultan kapanpun beliau minta.

Perubahan-perubahan terus terjadi didalam kerajaan, seiring dengan banyaknya konsesi yang didapat. Para bangsawan pun menikmati konsesi-konsesi ini. Dengan perubahan-perubahan yang terjadi dikalangan bangsawan mungkin

2

(13)

3

juga berdampak pada rakyat, sampai saat ini tidak banyak sumber yang menyatakan tentang bagaimana perubahan-perubahan kehidupan bangsawan Langkat. Ditengarai konflik kepentingan juga terjadi pada para bangsawan yang berusaha mendapatkan simpati Sultan untuk menduduki posisi-posisi penting dalam kerajaan. Karena jika dilihat dari politik kerajaan pada waktu itu, menunjukkan adanya tempat tersendiri bagi para bangsawan yang dikenal oleh rakyat begitu sebaliknya. Sehingga ini ditengarai bisa menjadi cikal bakal permasalahan di kemudian hari.

Dengan melihat uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk lebih mengetahui informasi tentang kehidupan bangsawan Kesultanan Langkat lewat sebuah penelitian ilmiah dengan judul : ”Kehidupan Sosial-Ekonomi

Bangsawan Langkat 1942-1947”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian-uraian dalam latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Kehidupan para bangsawan setelah pembukaan perkebunan

2. Kehidupan para bangsawan setelah penemuan minyak

(14)

4

C. Rumusan Masalah

Agar peneliti terarah dalam melaksanakan penelitian, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah pembukaan perkebunan mempengaruhi kehidupan bangsawan Langkat ?

2. Bagaimana pengaruh penemuan minyak terhadap kehidupan bangsawan Langkat ?

3. Bagaimana kehidupan sosial-ekonomi bangsawan Kesultanan Langkat pada tahun 1942-1947 ?

D. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh pembukaan perkebunan serta penemuan minyak pada kehidupan bangsawan Langkat.

2. Untuk mengetahui dan menjelaskan kehidupan sosial-ekonomi bangsawan Langkat 1942-1947.

E. Manfaat Penelitian

(15)

5

1. Sebagai penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca mengenai kehidupan sosial-ekonomi bangsawan Langkat.

2. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada peneliti dalam penulisan karya ilmiah

3. Sebagai penambah informasi bagi peneliti selanjutnya.

4. Menambah informasi kepada masyarakat Kabupaten Langkat tentang kehidupan bangsawannya pada masa lalu.

5. Untuk menambah khasanah kepustakaan Ilmiah UNIMED khususnya Fakultas Ilmu Sosial, Pendidikan Sejarah.

(16)

1 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kemerdekaan yang diperoleh Indonesia pada tahun 1945 secara tidak langsung menggeserkan dan merubah tatanan kekuasaan kesultanan-kesultanan di Indonesia yang telah berdiri sejak lama. Di Sumatera Timur perubahan tersebut sangat berarti ketika dilancarkannya revolusi sosial pada bulan Maret 1946 hampir di seluruh kesultanan-kesultanan Sumatera Timur. Revolusi sosial ini menghancurkan seluruh tatanan Kesultanan, terjadi pembantaian dan perampokan terhadap para bangsawan Kesultanan.

Sangat banyak perubahan yang terjadi dalam masyarakat Sumetra Timur khususnya masyarakat Melayu Langkat sendiri, bahkan tatanan sosial serta ekonomi para bangsawan berubah drastis setelah revolusi ini. Akan tetapi hendaklah masyarakat Melayu Langkat sejenak mengenang sejarah bahwa pada kenyataannya bangsawan-bangsawan mereka tidaklah seburuk tuduhan yang dilancarkan oleh para pejuang-pejuang yang mengkhianati cita-cita bangsa.

Dalam bidang sosial, hubungan para bangsawan Kesultanan Langkat dengan rakyat dapat dikatakan terjalin dengan baik. Meskipun di awal terjadinya revolusi sosial, hubungan para bangsawan dengan masyarakat sempat memburuk dikarenakan hasutan dan fitnah. Akan tetapi sejarah akhirnya membuktikan bahwa hampir seluruh bangsawan Kesultanan Langkat dengan rakyatnya apalagi Sultan Mahmud yang ternyata rela menjadi “tumbal” kekejaman daripada Revolusi

(17)

2

Dari segi ekonomi, dahulu para bangsawan sangatlah makmur dan kemakmuran yang diperoleh tidaklah melalui jalan-jalan yang keji melainkan hasil dari kebun maupun keahlian yang dimiliki oleh para bangsawan tersebut. Akan tetapi jauh berbeda setelah revolusi sosial, hampir seluruh perekonomian para bangsawan mengalami kesulitan diakibatkan perampokan dan pemerasan yang dilakukan oleh para pengkhianat bangsa pada masa revolusi tersebut.

B. Saran

Melihat permasalahan yang ada seperti di atas, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu:

1. Bagi para bangsawan ataupun keturunan bangsawan Kesultanan Langkat peneliti menyarankan agar tetap selalu melestarikan kebudayaan Melayu Langkat dan peninggalan yang masih ada. Mengenai kehidupan sosial yang sekarang ini telah dibina dengan baik, sebaiknya terus dijaga agar tetap terjalin hubungan silaturahmi yang baik dengan masyarakat. Kemudian hendaknya para bangsawan dapat mendorong ataupun membantu Pemerintah Kabupaten Langkat dalam menyusun sumber utama tentang Sejarah Kesultanan Langkat. 2. Bagi Pemerintah Kabupaten Langkat hendaklah memberikan perhatian yang

(18)

3

3. Bagi para peminat sejarah Kesultanan Langkat hendaklah ikut serta jikalau nantinya Pemerintah Kabupaten Langkat melakukan rekontruksi sejarah kesultanan ini.

(19)

1

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Qasim. 1993. Kekerasan Dalam Sejarah : Masyarakat dan Pemerintah. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pendidikan Malaysia.

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. 2011. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah. Medan: FIS UNIMED.

Fitri, Ahmadsyah. 2007. Analisis Sejarah Kebangsawanan Dalam Etnik Melayu Deli. Skripsi. Medan: UNIMED.

Gottschalk, Louis. 1986. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Press.

Kartodirdjo, Sartono. 1981. Elite dalam Perspektif Sejarah. Jakarta: LP3ES. Koentjaraningrat. 1986. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:

Gramedia.

Kuntowijoyo. 1999. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang. Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lohanda, Mona. 2011. Membaca Sumber Menulis Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Mahadi, Prof, SH. 1978. Sedikit Sejarah Perkembangan Hak-Hak Suku Melayu

Atas Tanah Di Sumatera Timur (Tahun 1800-1975). Bandung: Penerbit Alumni.

Moleong, J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Revisi. Bandung: Rosda. Pelzer, Karl J.1985. Toean Kebon dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan

Agraria. Jakarta: Sinar Harapan.

Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas : Batak dan Melayu di Sumatera Timur. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.

Reid, Anthony. 1987. Perjuangan Rakyat, Revolusi dan Hancurnya Kerajaan di Sumatera Timur. Jakarta: Sinar Harapan.

Sinar, T. Lukman. Tanpa Tahun. Bangun dan Runtuhnya Kerajaan Melayu di Sumatera Timur. Medan: Forkala

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers. Stoler Laura, Ann. 2005. Kapitalisme dan Konfrontasi di Sabuk Perkebunan

Sumatera, 1870-1979. Yogyakarta: Karsa.

Suriani, Lilis. 2010. Sejarah Kehidupan Etnis Tamil di Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Skripsi. Medan: UNIMED

Referensi

Dokumen terkait

Dimensi yang telah dirancang untuk Alat penukar kalor ini berukuran Panjang Pipa Alat penukar kalor ini sepanjang 1,3 Meter dan berjumlah 2 tabung dengan diameter

Pada proses perancangan struktur terjadi perubahan desain sebanyak empat kali dikarenakan pengecekan syarat waktu getar alami fundamental gedung (T 1 ) tidak memenuhi

Untuk dan atas nama Pemberi Kuasa, maka Penerima Kuasa mewakili dalam hal menghadiri Undangan Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya kami untuk paket kegiatan Supervisi

Apabila di wakilkan diharuskan membawa Surat Kuasa dan diminta kepada Saudara hadir tepat waktu serta membawa berkas kelengkapan yang terdiri dari :..  Print Out dokumen lelang

Pengujian program dilakukan pada kesalahan isi materi, kesalahan prosedur pembuatan software yang berakibat pada program tidak dapat dioperasikan dan uji kelayakan tampilan

1.4 Bantuan Kepada Peserta Didik Kurang Mampu

Panitia telah melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga sesuai Berita Acara Evaluasi Penawaran tanggal 12 Juli 2012 Nomor BA-1239/PPBJ/2012 serta pembuktian

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Pelelangan Umum Paket Pekerjaan Pengadaan Supplies Komputer Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Tahun Anggaran 2012 oleh