HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASILBELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER I
SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P 2013/2014
Oleh:
Fitri Melia Harahap Nim 409321021
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER I SMA
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2013/2014
Fitri Melia Harahap (409321021) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi di kelas XI semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen sebagai populasinya adalah seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 163 siswa. Sampel penelitian ini diambil dengan cara cluster random sampling, yaitu Kelas XI-3 berjumlah 40 siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan kelas XI-4 berjumlah 40 siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 15 soal yang telah divalidasi.
Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 44,84 dan kelas kontrol sebesar 43,67. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji
kemampuan awal siswa diperoleh
t
hitung= 0,38. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel =
1,99(thitung<ttabel), sehingga dapat disimpulkan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen
sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Setelah selesai pembelajaran, dilakukan postest dengan hasil nilai rata-rata postest kelas eksperimen 73,67 dan kelas kontrol sebesar 66,67. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung= 2,625. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel= 1,667 (
hitung
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat
dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan Energi Di Kelas XI Semester I SMA
Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 “, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Henok
Siagian M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan
dan saran-saran kepada penulis sejak awal persiapan sampai selesai skripsi ini. Ucapan
terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani M.Si, selaku Dosen
Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof.
Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, dan Bapak Drs.Sehat Simatupang,
M.Si, sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran mulai dari rencana
penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh
Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Fisika yang
telah banyak membantu selama penelitian ini.
Terima kasih juga disampaikan kepada orang tua penulis Ayahanda Mompang
Harahap dan Ibunda tercinta Ena Hati Hasibuan, yang telah banyak memberikan dukungan,
do’a , semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis
dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada adik – adik (Fatimah
Harahap, Anna Sari Harahap, Mira Ito Harahap, Uccok Longung Harahap, Paisal Panusunan
Harahap, Umar Fuji Romadhan Harahap, Sifa Anggini Harahap) dan keluarga besar yang
senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat dikala suka dan duka
“gerobak pasir” (Haflah Nasution, Laina Yusrifa Hasibuan, Moriza Maya Sari Sinaga, Fifa
Nasution, Riska Damanik), dan sahabat – sahabat selama perkuliahan terkhusus dan
tersayang kelas Fisika Eks’09 yang seperjuangan, dan kepada keluarga kecil (teman kost)
yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca
demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasnah
ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya
Medan, Februari 2014
Penulis,
Fitri Melia Harahap
DAFTAR ISI
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa 7
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 9
2.1.4. Model Pembelajaran 11
2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.5.2. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15
2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 16
2.1.5.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) 17
Numbered Head Together (NHT) 17
2.1.5.6. Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) 18
2.1.6. Model Pembelajaran Konvensional 18
2.1.7. Materi Pelajaran 19
2.1.7.1. Usaha 19
2.1.7.2. Energi 19
2.1.7.2.1. Bentuk – Bentuk Energi 20
2.1.7.2.2. Energi Potensial Gravitasi 20
3.9.1. Menentukan Nilai Rata – Rata Simpangan Baku 31
3.9.2. Uji Normalitas 32
3.9.3. Uji Homogenitas 33
3.9.4. Uji Hipotesis (Uji t) 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN 36
4.1. Hasil Penelitian 36
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 36
4.1.2. Data Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 36
4.1.3. Data Nilai Postest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 37
4.1.4. Uji Persyaratan Analisis Data 38
4.1.4.1. Uji Normalitas 38
4.1.4.2. Uji Homogenitas 39
4.1.5. Uji Hipotesis Penelitian 39
4.1.5.1. Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Pretest 40
4.1.5.2. Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Postest 40
4.1.5.3 Observasi Aktivitas Siswa 41
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43
5.1. Kesimpulan 43
5.2. Saran 43
DAFTAR PUSTAKA 44
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Learning 16
Tabel 3.1. Kontrol Group Pretes- Postes Design 24
Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Usaha dan Energi 27
Tabel 4.1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36
Tabel 4.2. Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 37
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 39
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas Varians Data Kedua Kelompok
Sampel 39
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis kemampuan Pretest 40
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Usaha yang dilakukan gaya F menyebabkan
perpindahan sejauh s 19
Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 26
Gambar 4.1. Diagram batang data pretest kelas eksperimen
dan kelas kontrol 37
Gambar 4.2. Diagram batang data postest kelas eksperimen
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 46
Lampiran 2 Spesifikasi Hasil Belajar 113
Lampiran 3 Instrumen Penelitian 127
Lampiran 4 Penilaian Afektif 133
Lampiran 5 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 134
Lampiran 6 Tabel Reliabilitas Instrumen 136
Lampiran 7 Tabel Taraf Kesukaran Instrumen 138
Lampiran 8 Tabel daya Pembeda Instrumen 140
Lampiran 9 Perhitungan Validitas Dan Raelibilitas Tes 142
Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Dan
Daya Pembeda Tes 144
Lampiran 11 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 145
Lampiran 12 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar
Siswa Kelas Eksperimen 146
Lampiran 13 Distribusi Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol 147
Lampiran 14 Distribusi Hasil Belajar Postest Kelas Kontrol 149
Lampiran 15 Distribusi Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen 151
Lampiran 16 Distribusi Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen 153
Lampiran 17 Data Pretes Dan Postest Kelas Kontrol 155
Lampiran 18 Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 157
Lampiran 19 Perhitungan Rata –Rata, Varians, dan Standar Deviasi 159
Lampiran 20 Uji Normalitas 162
Lampiran 21 Uji Homogenitas 166
Lampiran 22 Uji Hipotesis 169
Kelompok 174
Lampiran 24 Dokumentasi Peneltian 180
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak
dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pendidikan memegang peranan
penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan
merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja
dalam waktu yang singkat, namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga
menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses yang dilalui, oleh karena itu
pendidikan hendaknya dikelolah baik secara kualitas maupun kuantitas.
Pendidikan merupakan peran yang sangat strategis dalam rangka menghasilkan SDM
Indonesia seutuhnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
“Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Sudrajat, 2008)”.
Pemerintah dalam ini berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan
pengembangan atau penyempurnaan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana
pendidikan, pengembangan sistem penilaian hasil belajar dan sebagainya. Sekolah
merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan dan melaksanakan serangkaian kegiatan
belajar terencana, terarah dan terpadu. Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan
belajar – mengajar. Proses pembelajaran disekolah adalah interaksi guru dengan siswa, untuk
mempelajari materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Salah satu materi pelajaran
yang dipelajari disekolah adalah fisika.
Fisika merupakan salah satu cabang IPA, yang menekankan peserta didik dapat
memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,
menyimpan, dan menerapkan konsep yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik
terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajarinya secara
dituntut untuk berpikir berdasarkan pengalaman dan menerapkan konsep – konsep dalam
kehidupan sehari – hari.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Percut Sei
Tuan melalui wawancara dengan guru bidang studi fisika diperoleh bahwa; Hasil belajar
fisika siswa masih rendah, juga guru cenderung masih menggunakan model pembelajaran
konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Hal ini disebabkan siswa
tidak menyukai fisika karena sulit dipahami dan kurang menarik.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fisika tersebut, peneliti juga memberikan
angket persepsi siswa terhadap pelajaran Fisika kepada 40 siswa kelas XI. Dari hasil angket
tersebut diperoleh kesimpulan bahwa mereka kurang berminat terhadap pelajaran fisika dan
kurang aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya dalam proses pembelajaran, juga
tidak berusaha mempelajari fisika diluar sekolah seperti bimbingan atau private sehingga
mengalami kesulitan dalam belajar fisika.
Berdasarkan uraian di atas, maka menurut peneliti perlu diterapkan suatu sistem
pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar,
guna meningkatkan hasil belajar fisika. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif.
Melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar
pendapat, saling bekerja sama, saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan, serta
berusaha mengkaji dan menguasai mata pelajaran fisika sehingga dapat meningkatkan hasil
belajar fisika.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran berdasarkan paham
konstruktivis dan merupakan strategi belajar dengan jumlah siswa sebagai anggota kelompok
kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam penyelesaian tugas kelompok harus saling
bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Isjoni, 2009:14).
Model pembelajaran kooperatif yang dipilih dalam penelitian ini adalah Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) ini menuntut siswa untuk lebih bertanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam suatu kelompok tersebut
akan diberi nomor yang berbeda.
Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide – ide
mereka ( Lie, 2008:59). Sehingga akan memudahkan siswa untuk memahami materi yang
dipelajari dan memudahkan untuk berinteraksi serta berkomunikasi dengan satu sama lain.
Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) sebelumnya
telah diteliti oleh Juniarti (2011) menunjukkkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar
dari kategori kurang baik menjadi baik setelah diberi pengajaran dengan menggunakan
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Hal ini ditunjukkan pada nilai rata – rata
siswa dikelas eksperimen 76,2 dan kelas kontrol 65,8.
Susanti (2011), menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini
memperlihatkan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan
pembelajaran kovensional. Kelemahan dari beberapa peneliti ini adalah penggunaan alokasi
waktu kurang efesien dan siswa kurang dalam menyampaikan pendapat atau idenya.
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang
berjudul: ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan Energi di Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014”.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat diindentifikasi
masalah yang berhubungan dengan penelitian antara lain :
1. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah
2. Rendahnya minat siswa pada pelajaran fisika
3. Kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan belajar di kelas.
4. Metode belajar yang digunakan kurang bervariasi.
I.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda – beda dalam penelitian ini dan
mengingat keterbatasan kemampuan, materi, dan waktu yang tersedia maka peneliti
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT)
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Percut Sei Tuan T.P.
2013/2014.
3. Materi pelajaran yang di ajarkan adalah Usaha dan Energi
I.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan
masalah adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran Kooperatif
Tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di kelas XI
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model Pembelajaran Konvensional
pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P
2013/2014.
3. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di
kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014
I.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di
kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model Pembelajaran
Konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei
Tuan T.P 2013/2014.
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe
Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan
I.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh model
pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).
2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model bagi peneliti sebagai calon guru.
3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.
1.7. Defenisi Operasional
Untuk menghindari persepsi yang berbeda digunakan dalam penelitian ini, dipandang
perlu memberikan defenisi secara operasional terhadap istilah-istilah yang perlu. Defenisi
operasional digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk, seperti terjadinya perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku,
keterampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang
sedang belajar.
2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu
aspek potensi kemanusiaan saja. Perubahan kearah yang lebih baik, yang diorientasikan
pada prestasi belajar dimana prestasi belajar merupakan gambaran hasil belajar siswa
mengikuti proses belajar mengajar siswa pada suatu jenjang yang diikuti.
3. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan
salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik. Dalam model pembelajaran Kooperatif tipe
NHT menggunakan kelompok – kelompok kecil dengan jumlah anggota 4- 5 orang
secara heterogen, dimana masing – masing anggota di beri nomor. Diawali dengan
penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, penomoran, kegiatan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di
kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013 / 2014 sebesar 73,67.
2. Nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran
konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Medan T.P
2013 / 2014 sebesar 66,67.
3. Ada pengaruh yang signitifikan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi
di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013 / 2014.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari
penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran
kooperatif Numbered Head Together (NHT) untuk materi fisika yang lain, ada
baikmya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan
mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa
tersebut karena dengan kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak
semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil dikusi ketika nomor
anggotanya dipanggil oleh guru.
2. Perlu memperhatikan penggunaan waktu di dalam pembelajaran untuk setiap fase
karena pada kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memerlukan waktu
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., ( 2008)., Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar. Cetakan Pertama. Pustaka Pelajar., Yogyakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan,, Penerbit Bumi Aksara., Jakarta.
Gultom, S., (2010), Kompetensi Guru, Universitas Negeri Medan, Medan
Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.
Juniarti., (2011)., Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Num- bered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Tanjung Pura T. P. 2010 / 2011., Mipa., Unimed.
Lie,A.,(2010).,Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang – Ruang Kelas., Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia., Jakarta.
Rosyid, F. Dkk.,(2008).,Kajian konsep Fisika 2,PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri., Permendiknas
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta, Bandung.
Sardiman, A. M., (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung
Sudrajat,A.,(2008).,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/08/hakikat pendidikan (diakses 5 maret 2013)
Supiyanto., (2002)., Fisika SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta
Suprijono,A.,(2010).,Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Susanti, E., (2011).,Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Trianto., (2010),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progesif:Konsep, Landasan, Dan Implementasiny Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.