• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER 1 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER 1 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2013/2014."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASILBELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER I

SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P 2013/2014

Oleh:

Fitri Melia Harahap Nim 409321021

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI DI KELAS XI SEMESTER I SMA

NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2013/2014

Fitri Melia Harahap (409321021) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi usaha dan energi di kelas XI semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen sebagai populasinya adalah seluruh siswa kelas XI yang terdiri dari 4 kelas yang berjumlah 163 siswa. Sampel penelitian ini diambil dengan cara cluster random sampling, yaitu Kelas XI-3 berjumlah 40 siswa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan kelas XI-4 berjumlah 40 siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 15 soal yang telah divalidasi.

Dari analisa data diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 44,84 dan kelas kontrol sebesar 43,67. Kedua kelas berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji

kemampuan awal siswa diperoleh

t

hitung

= 0,38. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel =

1,99(thitung<ttabel), sehingga dapat disimpulkan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen

sama dengan kemampuan awal siswa pada kelas kontrol. Setelah selesai pembelajaran, dilakukan postest dengan hasil nilai rata-rata postest kelas eksperimen 73,67 dan kelas kontrol sebesar 66,67. Kedua kelas menunjukkan berdistribusi normal dan homogen. Dari hasil uji hipotesis diperoleh thitung= 2,625. Pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh ttabel= 1,667 (

hitung

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat

dan berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan nikmat kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi yang

berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan Energi Di Kelas XI Semester I SMA

Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014 “, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Bapak Drs. Henok

Siagian M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan

dan saran-saran kepada penulis sejak awal persiapan sampai selesai skripsi ini. Ucapan

terima kasih disampaikan kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani M.Si, selaku Dosen

Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof.

Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. Bapak Drs. Rahmatsyah, M.Si, dan Bapak Drs.Sehat Simatupang,

M.Si, sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan saran-saran mulai dari rencana

penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada seluruh

Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah

membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Fisika yang

telah banyak membantu selama penelitian ini.

Terima kasih juga disampaikan kepada orang tua penulis Ayahanda Mompang

Harahap dan Ibunda tercinta Ena Hati Hasibuan, yang telah banyak memberikan dukungan,

do’a , semangat, motivasi, perhatian dan pengertian yang telah diberikan kepada penulis

dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed, terkhusus juga kepada adik – adik (Fatimah

Harahap, Anna Sari Harahap, Mira Ito Harahap, Uccok Longung Harahap, Paisal Panusunan

Harahap, Umar Fuji Romadhan Harahap, Sifa Anggini Harahap) dan keluarga besar yang

senantiasa membantu serta memberikan dukungan dan semangat.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada sahabat dikala suka dan duka

“gerobak pasir” (Haflah Nasution, Laina Yusrifa Hasibuan, Moriza Maya Sari Sinaga, Fifa

Nasution, Riska Damanik), dan sahabat – sahabat selama perkuliahan terkhusus dan

tersayang kelas Fisika Eks’09 yang seperjuangan, dan kepada keluarga kecil (teman kost)

yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi kepada penulis.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini,

(5)

untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca

demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasnah

ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan Rahmat-Nya

Medan, Februari 2014

Penulis,

Fitri Melia Harahap

(6)

DAFTAR ISI

2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Siswa 7

2.1.3. Pengertian Hasil Belajar 9

2.1.4. Model Pembelajaran 11

2.1.5. Model Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.5.2. Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15

2.1.5.3. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif 16

2.1.5.4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) 17

(7)

Numbered Head Together (NHT) 17

2.1.5.6. Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) 18

2.1.6. Model Pembelajaran Konvensional 18

2.1.7. Materi Pelajaran 19

2.1.7.1. Usaha 19

2.1.7.2. Energi 19

2.1.7.2.1. Bentuk – Bentuk Energi 20

2.1.7.2.2. Energi Potensial Gravitasi 20

(8)

3.9.1. Menentukan Nilai Rata – Rata Simpangan Baku 31

3.9.2. Uji Normalitas 32

3.9.3. Uji Homogenitas 33

3.9.4. Uji Hipotesis (Uji t) 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN 36

4.1. Hasil Penelitian 36

4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 36

4.1.2. Data Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 36

4.1.3. Data Nilai Postest Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 37

4.1.4. Uji Persyaratan Analisis Data 38

4.1.4.1. Uji Normalitas 38

4.1.4.2. Uji Homogenitas 39

4.1.5. Uji Hipotesis Penelitian 39

4.1.5.1. Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Pretest 40

4.1.5.2. Pengujian Hipotesis Untuk Kemampuan Postest 40

4.1.5.3 Observasi Aktivitas Siswa 41

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 43

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 43

DAFTAR PUSTAKA 44

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Learning 16

Tabel 3.1. Kontrol Group Pretes- Postes Design 24

Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa pada Materi Usaha dan Energi 27

Tabel 4.1. Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 36

Tabel 4.2. Nilai Postest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 37

Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel 39

Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas Varians Data Kedua Kelompok

Sampel 39

Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis kemampuan Pretest 40

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Usaha yang dilakukan gaya F menyebabkan

perpindahan sejauh s 19

Gambar 3.1. Skema rancangan penelitian 26

Gambar 4.1. Diagram batang data pretest kelas eksperimen

dan kelas kontrol 37

Gambar 4.2. Diagram batang data postest kelas eksperimen

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 46

Lampiran 2 Spesifikasi Hasil Belajar 113

Lampiran 3 Instrumen Penelitian 127

Lampiran 4 Penilaian Afektif 133

Lampiran 5 Tabel Validitas Instrumen Penelitian 134

Lampiran 6 Tabel Reliabilitas Instrumen 136

Lampiran 7 Tabel Taraf Kesukaran Instrumen 138

Lampiran 8 Tabel daya Pembeda Instrumen 140

Lampiran 9 Perhitungan Validitas Dan Raelibilitas Tes 142

Lampiran 10 Perhitungan Tingkat Kesukaran Dan

Daya Pembeda Tes 144

Lampiran 11 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa 145

Lampiran 12 Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar

Siswa Kelas Eksperimen 146

Lampiran 13 Distribusi Hasil Belajar Pretest Kelas Kontrol 147

Lampiran 14 Distribusi Hasil Belajar Postest Kelas Kontrol 149

Lampiran 15 Distribusi Hasil Belajar Pretest Kelas Eksperimen 151

Lampiran 16 Distribusi Hasil Belajar Postest Kelas Eksperimen 153

Lampiran 17 Data Pretes Dan Postest Kelas Kontrol 155

Lampiran 18 Data Pretes Dan Postes Kelas Eksperimen 157

Lampiran 19 Perhitungan Rata –Rata, Varians, dan Standar Deviasi 159

Lampiran 20 Uji Normalitas 162

Lampiran 21 Uji Homogenitas 166

Lampiran 22 Uji Hipotesis 169

(12)

Kelompok 174

Lampiran 24 Dokumentasi Peneltian 180

(13)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan tidak

dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Pendidikan memegang peranan

penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan

merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja

dalam waktu yang singkat, namun memerlukan suatu proses pembelajaran sehingga

menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses yang dilalui, oleh karena itu

pendidikan hendaknya dikelolah baik secara kualitas maupun kuantitas.

Pendidikan merupakan peran yang sangat strategis dalam rangka menghasilkan SDM

Indonesia seutuhnya baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

“Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 Bab I, bahwa

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Sudrajat, 2008)”.

Pemerintah dalam ini berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan

pengembangan atau penyempurnaan kurikulum, melengkapi sarana dan prasarana

pendidikan, pengembangan sistem penilaian hasil belajar dan sebagainya. Sekolah

merupakan lembaga formal yang menyelenggarakan dan melaksanakan serangkaian kegiatan

belajar terencana, terarah dan terpadu. Sekolah merupakan tempat berlangsungnya kegiatan

belajar – mengajar. Proses pembelajaran disekolah adalah interaksi guru dengan siswa, untuk

mempelajari materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Salah satu materi pelajaran

yang dipelajari disekolah adalah fisika.

Fisika merupakan salah satu cabang IPA, yang menekankan peserta didik dapat

memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima,

menyimpan, dan menerapkan konsep yang dipelajarinya. Dengan demikian, peserta didik

terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajarinya secara

(14)

dituntut untuk berpikir berdasarkan pengalaman dan menerapkan konsep – konsep dalam

kehidupan sehari – hari.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SMA Negeri 1 Percut Sei

Tuan melalui wawancara dengan guru bidang studi fisika diperoleh bahwa; Hasil belajar

fisika siswa masih rendah, juga guru cenderung masih menggunakan model pembelajaran

konvensional dengan metode ceramah, tanya jawab dan penugasan. Hal ini disebabkan siswa

tidak menyukai fisika karena sulit dipahami dan kurang menarik.

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Fisika tersebut, peneliti juga memberikan

angket persepsi siswa terhadap pelajaran Fisika kepada 40 siswa kelas XI. Dari hasil angket

tersebut diperoleh kesimpulan bahwa mereka kurang berminat terhadap pelajaran fisika dan

kurang aktif bertanya dan mengemukakan pendapatnya dalam proses pembelajaran, juga

tidak berusaha mempelajari fisika diluar sekolah seperti bimbingan atau private sehingga

mengalami kesulitan dalam belajar fisika.

Berdasarkan uraian di atas, maka menurut peneliti perlu diterapkan suatu sistem

pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar,

guna meningkatkan hasil belajar fisika. Salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif.

Melalui model pembelajaran ini siswa dapat mengemukakan pemikirannya, saling bertukar

pendapat, saling bekerja sama, saling membantu jika ada yang mengalami kesulitan, serta

berusaha mengkaji dan menguasai mata pelajaran fisika sehingga dapat meningkatkan hasil

belajar fisika.

Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran berdasarkan paham

konstruktivis dan merupakan strategi belajar dengan jumlah siswa sebagai anggota kelompok

kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam penyelesaian tugas kelompok harus saling

bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran (Isjoni, 2009:14).

Model pembelajaran kooperatif yang dipilih dalam penelitian ini adalah Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Model pembelajaran

Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) ini menuntut siswa untuk lebih bertanggung

jawab terhadap tugas yang diberikan karena setiap siswa dalam suatu kelompok tersebut

akan diberi nomor yang berbeda.

Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide – ide

(15)

mereka ( Lie, 2008:59). Sehingga akan memudahkan siswa untuk memahami materi yang

dipelajari dan memudahkan untuk berinteraksi serta berkomunikasi dengan satu sama lain.

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) sebelumnya

telah diteliti oleh Juniarti (2011) menunjukkkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar

dari kategori kurang baik menjadi baik setelah diberi pengajaran dengan menggunakan

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT). Hal ini ditunjukkan pada nilai rata – rata

siswa dikelas eksperimen 76,2 dan kelas kontrol 65,8.

Susanti (2011), menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini

memperlihatkan bahwa model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

(NHT) cukup efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa dibandingkan dengan

pembelajaran kovensional. Kelemahan dari beberapa peneliti ini adalah penggunaan alokasi

waktu kurang efesien dan siswa kurang dalam menyampaikan pendapat atau idenya.

Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka peneliti ingin melakukan penelitian yang

berjudul: ”Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together

(NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Usaha dan Energi di Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014”.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka dapat diindentifikasi

masalah yang berhubungan dengan penelitian antara lain :

1. Hasil belajar fisika yang diperoleh siswa masih rendah

2. Rendahnya minat siswa pada pelajaran fisika

3. Kurangnya peran aktif siswa dalam kegiatan belajar di kelas.

4. Metode belajar yang digunakan kurang bervariasi.

I.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda – beda dalam penelitian ini dan

mengingat keterbatasan kemampuan, materi, dan waktu yang tersedia maka peneliti

(16)

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT)

2. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Percut Sei Tuan T.P.

2013/2014.

3. Materi pelajaran yang di ajarkan adalah Usaha dan Energi

I.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan

masalah adalah:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang di ajar dengan model pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di kelas XI

SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan model Pembelajaran Konvensional

pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P

2013/2014.

3. Bagaimana pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi di

kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014

I.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di

kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013/2014.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan model Pembelajaran

Konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei

Tuan T.P 2013/2014.

3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan

(17)

I.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Sebagai bahan informasi hasil belajar siswa yang dipengaruhi oleh model

pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT).

2. Sebagai bahan alternatif pemilihan model bagi peneliti sebagai calon guru.

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain dalam melakukan penelitian lebih lanjut.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari persepsi yang berbeda digunakan dalam penelitian ini, dipandang

perlu memberikan defenisi secara operasional terhadap istilah-istilah yang perlu. Defenisi

operasional digunakan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam

berbagai bentuk, seperti terjadinya perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku,

keterampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang

sedang belajar.

2. Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu

aspek potensi kemanusiaan saja. Perubahan kearah yang lebih baik, yang diorientasikan

pada prestasi belajar dimana prestasi belajar merupakan gambaran hasil belajar siswa

mengikuti proses belajar mengajar siswa pada suatu jenjang yang diikuti.

3. Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan

salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk

meningkatkan penguasaan akademik. Dalam model pembelajaran Kooperatif tipe

NHT menggunakan kelompok – kelompok kecil dengan jumlah anggota 4- 5 orang

secara heterogen, dimana masing – masing anggota di beri nomor. Diawali dengan

penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, penomoran, kegiatan

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Usaha dan Energi di

kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013 / 2014 sebesar 73,67.

2. Nilai rata – rata hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran

konvensional pada materi Usaha dan Energi di kelas XI SMA Negeri 1 Medan T.P

2013 / 2014 sebesar 66,67.

3. Ada pengaruh yang signitifikan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered

Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi Usaha dan Energi

di kelas XI SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2013 / 2014.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari

penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model Pembelajaran

kooperatif Numbered Head Together (NHT) untuk materi fisika yang lain, ada

baikmya memberikan motivasi terlebih dahulu kepada siswa yang akan

mempresentasekan hasil diskusi untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa

tersebut karena dengan kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) tidak

semuanya siswa siap untuk mempresentasekan hasil dikusi ketika nomor

anggotanya dipanggil oleh guru.

2. Perlu memperhatikan penggunaan waktu di dalam pembelajaran untuk setiap fase

karena pada kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) memerlukan waktu

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R.I., ( 2008)., Learning To Teach Belajar Untuk Mengajar. Cetakan Pertama. Pustaka Pelajar., Yogyakarta.

Arikunto, S., (2009), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan,, Penerbit Bumi Aksara., Jakarta.

Gultom, S., (2010), Kompetensi Guru, Universitas Negeri Medan, Medan

Ibrahim, M., dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit University Press, Surabaya.

Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.

Juniarti., (2011)., Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Num- bered Head Together Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya di Kelas VII Semester I SMP Negeri 2 Tanjung Pura T. P. 2010 / 2011., Mipa., Unimed.

Lie,A.,(2010).,Cooperative Learning, Mempraktikkan Cooperative Learning Di Ruang – Ruang Kelas., Penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia., Jakarta.

Rosyid, F. Dkk.,(2008).,Kajian konsep Fisika 2,PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri., Permendiknas

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta, Bandung.

Sardiman, A. M., (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor – Faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung

Sudrajat,A.,(2008).,http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/11/08/hakikat pendidikan (diakses 5 maret 2013)

Supiyanto., (2002)., Fisika SMA Kelas XI, Penerbit Erlangga, Jakarta

Suprijono,A.,(2010).,Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Belajar, Yogyakarta.

Susanti, E., (2011).,Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi

(20)

Trianto., (2010),Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progesif:Konsep, Landasan, Dan Implementasiny Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1. Sintak Model Pembelajaran Kooperatif Learning
Gambar 2.1.
Tabel Reliabilitas Instrumen

Referensi

Dokumen terkait

Dari tabel 1.1 tingginya kontribusi sektor pertanian mencerminkan bahwa peranan sektor pertanian dapat diharakan menjadi sektor unggulan di Kabupaten Boyolali.Untuk itu,perlu

Menurut Dahlan Siamat dalam bukunya yang berjudul “Manajemen Lembaga Keuangan” menjelaskan, bahwa pasar uang adalah suatu kelompok pasar dimana

Penelitian ini berjudul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Berbagai Tanaman Lahan Kering Di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali” yang bertujuan untuk : (1) mengetahui

Fase- fase yang terbentuk pada lapisan IMC tersebut berpengaruh terhadap waktu yang optimal dalam perendaman baja pada aluminium cair yaitu 10 sampai 20 menit.. Kata kunci

Ekstrak etanol rimpang jahe diuji terhadap Staphylococcus aureus untuk mendapatkan konsentrasi yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus dengan diameter zona

Hubungan antara penggunaan metode mengajar, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dan pengalaman mengajar guru dengan tingkat motivasi beiajar geografi siswa SMA Negeri di

perusahaan tersebut tercermin pada laba yang terkandung dalam laporan

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang