commit to user
SOLO
TUGAS AKHIR
Tugas Akhir Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas
Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program
D-III Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh
INTAN BUNGA PRATIWI
F 3108002
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
BISNIS INTERNASIONAL FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
Allah say yes and give you what do you want,allah say no and give you better
things,Allah say wait and give the best thing at the best time
Believe it
(Penulis)
‐
Hidup adalah perjuangan. U ntuk itu hadapilah segala rintangan dengan
kesabaran dan ketabahan karena semua itu akan membuahkan suatu
keberhasilan.
( K halil Gibran )
Sesungguhnya tidak ada yang mustahil di dunia ini, hanya bagaimana cara
seseorang melaksakannyalah yang dapat mewujudkan sesuatu tersebut atau
hilang sama sekali.
(Brian Bolt)
‐
M ereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan
membuat mereka bahagia di dunia ini yaitu seseorang untuk dicinta, sesuatu
untuk dilakukan & sesuatu untuk diharapkan.
commit to user
1.
Allah SWT yang selalu memberi rahmat
dan Hidayah-Nya kepada saya.
2.
Ayah dan I bu tercinta yang senantiasa
melindungi dan memberi semangat kepada
saya.
3.
Bapak dan I bu Dosen, yang selalu
mendidik dan mengarahkan kami menuju
keberhasilan.
4.
Teman Teman Bisnis I nternasional 2008
commit to user
Bismillahirohmanirrohim,
Alhamdulillahi Robbil ‘alamin. Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT dengan
semua berkah- Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan
laporan Tugas Akhir Diploma Tiga Bisnis Internasional guna mendapatkan gelar Ahli Madya
dengan judul “MEKANISME BERINVESTASI PADA PT. MONEX INVESTINDO FUTURE
SOLO “. Tugas Akhir ini tidak dapat penulis selesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak, bantuan yang berbentuk moral maupun spiritual dan bantuan secara langsung
dan tidak langsung.
Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati yang paling dalam, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Dr. Wisnu Untoro,MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2.
Drs. Hari Murti, Msi selaku Ketua Program Studi Diploma Tiga Bisnis Internasional
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Drs .Wahyu Agung Setyo ,M.Si dalam penulisan tugas akhir ini, yang telah bersedia
meluangkan waktu dalam membimbing untuk menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.
4.
Segenap Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya dosen yang telah membekali ilmu
pengetahuan serta teladan yang baik kepada penulis.
commit to user
Ricky,Rizal,Tamon,Sony,Sugeng,Ima,Coza,Ryan,mb
Bintang,Deby,Afit,Wawan,Dodik,Bangun,Budy dan semua teman –temanku.
7.
Ibu dan Ayahku tercinta,yang selalu memberi dukungan dan doa .
8.
Seseorang yang selalu memberikan semangat dan dukungan.
9.
Sahabat Sahabatku Bisnis Internasional Especially for
Ocyx,Diah,Ocha,Pita,Denia,Gegek,Mb Warih,Kiki.the best my friends never forget all
about you,i will miss you all,will miss Everthing all about you MUSANG Bisnis
Internasional 2008
10.
Semua pihak yang tidak dai pat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu,
sehingga penulisa tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna, dengan rasa rendah
hati dan tangan terbuka, penulis menerima dan mengharapkan para pembaca dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun. Dan akhirnya penulis berharap Tugas Akhir ini dapat
memberikan manfaat, baik bagi penulis sendiri pada khususnya maupun pembaca pada
umumnya.
Surakarta , Agustus 2011
Penulis
commit to user
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
ABSTRAKSI...ii
HALAMAN PERSETUJUAN...iv
HALAMAN PENGESAHAN...v
HALAMAN MOTTO...vi
HALAMAN PERSEMBAHAN...vii
KATA PENGANTAR...viii
DAFTAR ISI...xi
DAFTAR TABEL...xii
DAFTAR GAMBAR...xi
DAFTAR LAMPIRAN...xii
commit to user
E.
Metode Penelitian
BAB. II LANDASAN TEORI
A.
Perdagangan Internasional
B.
Pengertian Ekspor
C.
Kelompok Barang Ekspor
D.
Dokumen-Dokumen Ekspor
E.
Sales Contract Process
F.
Prosedur Ekspor
G.
Proses Pembayaran Dengan L/C dan TT
H.
Proses Pengapalan ( Cargo Shipment Process )
BAB. III DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Obyek Penelitian
1.
Sejarah Berdirinya Perusahaan Indonesia Antique
2.
Tujuan Perusahaan Indonesia Antique
3.
Lokasi Perusahaan Indonesia Antique
commit to user
6.
Produk yang dihasilkan
7.
Proses Produksi
8.
Pemasaran
9.
Volume Penjualan
B.
Pembahasan
1.
Pentingnya proses stuffing dalam kegiatan ekspor
pada PT. Indonesia Antique
2.
Hambatan-hambatan yang terjadi
pada PT. Indonesia Antique
3.
Alur
BAB. IV PENUTUP
A.
Kesimpulan
commit to user
Tabel 3.1 Penjualan Ekspor Indoantique
commit to user
Gambar 2.1 Status Petikemas FCL
Gambar 2.2 Status Petikemas LCL
Gambar 2.3 Shipping Mark
Gambar 2.4 handling symbol dalam shipping mark
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Indoantique
Gambar 3.2 Diagram alut proses stuffing produk furniture
commit to user
1. Surat Pernyataan
2. Surat Keterangan Magang
3. Letter of Credit
4. Commercial Invoice
5. Performa Invoice
6. Packing List
7. Bill of Lading
8. Foto kegiatan stuffing pada PT. Indonesia Antique
9. Foto contoh produk PT. Indonesia Antique
commit to user
ABSTRAKSIMEKANISME BERINVESTASI DI P.T MONEX INVESTINDO FUTURE DI SOLO
INTAN BUNGA PRATIWI F3108002
Tugas akhir ini ditulis untuk mengetahui bagaimana makanisme, keunggulan dan resiko yang dihadapi berinvestasi di P.T Monex Investindo Future di Solo.
Metode analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami. Penyajian tugas akhir ini, dengan metoda diskriptif, kuantitatif, dan kualitatif. Yaitu dengan mencatat, mengolah, dan memaparkan secara tertulis promosi meliputi periklanan dan personal selling. Penyajian secara kualitatif, maka penulisan ini menggunakan perhitungan dengan angka-angka dan memperjelas penggambaran dari peneliti.
Hasil pembahasan dapat diperoleh bahwa 1) Berdasarkan hasil pembahasan dapat diperoleh bahwa dalam mekanisme berinvestasi di PT Monex Investindo Future harus melakukan sesuai dengan panduan meliputi uang, waktu, trading help (bantuan) dan mengetahui analisis pasar. 2) berdasarkan dari hasil pembahasan dapat diperoleh keunggulan berinvestasi di PT Monex meliputi menjadi perusahaan pialang berjangka terpercaya, bertransaksi di pasar yang aktif selama 24 jam, Likuiditas tinggi dan transparan, harga dan spread yang kompetitif dan platform trading yang berkualitas, riset dan keunggulan analisa 24 jam, training dan edukasi produk gratis, Teknologi informasi (IT) yang handal dan rekening terpisah. 3) Berdasarkan dari hasil pembahasan dapat diperoleh resiko yang dial;ami dalam perdagangan valuta asing meliputi tidak memiliki trading plan, harapan yang terlalu tinggi, mengambil keputusan tanpa didukung data-data atau bersikap untung-untungan tidak memasang stop loss dan overtrader.
commit to user
ABSTRACTIONMECHANISM INVEST IN PT.MONEX INVESTINDO FUTURE IN SOLO
This end Duty Written to know how mechanism,excellent,and risk faced invest in PT.Monex Investindo Future Solo
Data analytical method is processing moderation of data in the form of easy to read and comprehended . Presentation of this end duty,with qualitative and quantitative,deskriptif method that is with written process and explain in writting promotion to cover advertising and personal selling presentation qualitatively, hence this writting applies calculation with number and clarifies depiction from resesarcer
Result obtainable solution that 1) Baqsed on result of obtainable solution that in mechanism invest in PT Monex must do as according to guidance to covey money,Time,Trading hep(help) and knows market analysis 2) based on from result of obtainable solution of excellence to invest in monex cover to become brokerge House To Expect trustworthy ,Transacts in pasar which active during 24 Hours highb liquidity and transparant,Price and Spread Competitive and platform Trading which Quality Riset and excellence of analys 24 Hours Training and Education Free Product Information Technology Which Good and Separate Account. 3) Based on from Result of Obtainable Drenching of Risk in Valuta asing Covers don’t to have Trading plan,Hope Which To High, Put Decision Without Supported Data or acts profit – profit ,Doesn’t instal stop loss and overtrader
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk melaksanakan pembangunan yang berkesinambungan akan
memerlukan dana yang cukup besar, dimana pemenuhannya tidak bisa
hanya mengandalkan sumber pemerintah saja, partisipasi masyarakat
sangat diharapkan untuk ikut aktif melakukan melalui keikutsertaannya
dalam usaha menggerakkan perekonomian. Pemerintah telah mencanangkan program industrialisasi sebagai pilar utama perekonomian.
Mengingat bahwa sektor swasta dalam menyediakan dana pembangunan
yang cukup besar menuntut digalakkannya pengarahan dana masyarakat
baik melalui peranan perbankan maupun pengembangan pasar modal.
Dengan potensi yang semakin besar untuk mobilitas dana, pasar
modal memiliki arti yang strategi bagi pembangunan perekonomian
nasional secara langsung adalah (1) Memperbaiki struktur permodalan
perusahaan, (2) Meningkatkan efisiensi alokasi sumber-sumber dana, (3)
Menunjang terciptanya perekonomian yang sehat, (4) Meningkatkan penerimaan negara, dan (5) Dapat mengurangi utang luar negeri swasta
(Suta : 1988).
Sementara itu faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
commit to user
1. Penawaran sekuritas, faktor ini berarti hapus banyak perusahaan yang
bersedia untuk menerbitkan sekuritas di pasar modal,
2. Permintaan akan sekuritas, faktor ini berarti masyarakat harus banyak
masyarakat yang memiliki jumlah dana yang dipergunakan untuk
membeli sekuritas yang ditawarkan baik yang berasal dari individu,
perusahaannon keuangan maupun lembaga keuangan.
3. Kondisi politik dan ekonomi, kondisi politik yang stabil akan
membantu pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan ekonomi akan
meningkatakan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya akan mempengaruhi penawaran dan permintaan sekuritas.
4. Masalah hukum dan peraturan, pembelian sekuritas pada dasarnya
sangat bergantung pada informasi yang disediakan oleh perusahaan–
perusahaan emiten sekuritas, peraturan yang melindungi pemodal dari
informasi yang tidak benar dan menyerahkan menjadi mutlak
diperlukan.
5. Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal, lembaga– lembaga
seperti Bapepam, bursa efek, akuntan publik, underwriter, wali amanat,
notaris, konsultan hukum lembaga kliring dan lain-lain perlu bekerja dengan profesional dan bisa diandalkan sehingga kegiatan emisi dan
transaksi di bursa efek berjalan dengan cepat, efisien dan bisa
commit to user
Tujuan pasar modal di Indonesia mencakup tiga aspek mendasar,
ketiga aspek tersebut adalah mempercepat proses perluasan pengikutsertaan
masyarakat dalam pemilikan saham perusahaan, aspek pemerataan, dan
untuk lebih menggairahkan partisipasi masyarakat dalam penyerahan dan
penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif. Dalam hubungan
ini, pemerintah telah memberikan berbagai fasilitas kepada perusahaan
yang menawarkan saham atau efek kepada masyarakat dengan memberikan
pengaturan dan menjaring kelayakan perusahaan yang memasyarakatkan
sahamnya atau beberapa jenis efek (instrumen) kepada masyarakat, efek tersebut dapat diterbitkan dan diperdagangkan di pasar modal Indonesia
(Syahrizal : 1989).
Saham perusahaan yang go public sebagai komoditi inventaris
tergolong beresiko tinggi, karena sifat komoditinya sangat peka terhadap
perusahaan-perusahaan yang terjadi, baik perubahan di luar negeri maupun
di dalam negeri, perubahan di bidang politik, ekonomi, moneter,
undang-undang, atau peraturan, maupun perubahan yang terjadi di dalam industri
dan perusahan itu sendiri. Perubahan-perubahan tersebut dapat berdampak
positif dan dapat pula berdampak negatif.
Melihat perkembangan pasar modal yang dikaitkan dengan
pengaruh global, krisis moneter dan krisis ekonomi yang melanda
Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi semakin berat. Kebijakan
commit to user
yang semakin berat. Kebijakan moneter yang didapatkan akibat krisis
moneter dan prospek perusahaan yang semakin tidak jelas, secara langsung
mepengaruhi perilaku pemodal dan kinerja emitmen, naiknya suku bunga
berjangka akibat kebijakan tersebut menyebabkan para pemodal mencari
alternatif lain yang lebih menguntungkan. Sehingga memberikan batas
yang semakin sempit bagi peningkatan penanaman modal dalam
saham-saham perusahaan yang dijual di bursa efek.
Perusahaan yang timbul adalah sejauh mana perusahaan mampu
mempengaruhi harga saham di pasar modal dan faktor atau variabel apa saja yang dapat dijadikan indikator, sehingga memungkinkan perusahaan
untuk mengendalikan, dan tujuan meningkatkan nilai perusahaan melalui
nilai saham yang dipergunakan di pasar modal dapat tercapai investor yang
berinvestasi di pasar modal memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang
matang. Informasi akurat yang diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana
eratnya hubungan variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi harga
saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan memenuhi pengaruh
variabel-variabel tersebut, investor dapat atau memiliki strategi untuk memiliki
perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat menanamkan modalnya.
Dalam kerangka inilah penelitian dilakukan, walaupun disadari
bahwa faktor-faktor fundamental sangat luas dan komplek cakupannya.
commit to user
yang bersifat internal yang memberikan informasi tentang kinerja
perusahaan dan faktor fundamental yang atau bersifat eksternal yang
meliputi kondisi perekonomian secara umum. Oleh karena itu penelitian
dibatasi hanya menganalisis faktor-faktor fundamental tak perusahaan dari
aspek, performance financial. Dan asumsi pemodal adalah nasional maka
aspek fundamental menjadi dasar penelitian (basic valuation) yang utama
bagi seorang fundamentalis argumentasi dasarnya adalah bahwa nilai
saham yang mewakili perusahaan, tidak hanya nilai intrinsik suatu soal,
tetapi yang lebih penting adalah harapan akan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilai kekayaan (wealth) di kemudian hari.
Penelitian yang dilakukan di PT. Monex Investindo Future di Solo
bergerak dalam bidang transaksi valuta asing (Foreign Exchange), Indeks
Saham (Stock Index), dan KIE (Kontrak Indeks Emas). PT. Monex
Investindo Futures berpijak pada nilai-nilai profesionalisme, edukasi, dan
pelyanan. Nilai-nilai tersebut terwujud dalam sistem bisnis yang dijalankan
secara aman dan transparan dengan memberikan ketepatan informasi,
kemudahan layanan secara aman dan transparan dengan memberikan
ketepatan informasi, kemudahan layanan dan kelengkapan fasilitas transaksi (trading) untuk mencapai kepuasan bagi para nasabah. Salah satu
keunggulan PT. Monex Investindo Futures adalah dukungan dari pihak
pengelola yang memiliki pengalaman matang dalam bisnis berjangka.
commit to user
memberikan kuotasi harga yang kompetitif serta pelayanan terbaik ke
seluruh nasabah. Dengan kantor pemasaran luas, jumlah nasabah yang terus
meningkat dan didukung sumber daya manusia berpengalaman, PT. Monex
Investindo Futures semakin berkembang pesat. Untuk itulah peneliti akan
meneliti bagaimana mekanisme berinvestasi di PT. Monex Investindo
Future di Solo. Berdasarkan kajian tersebut, maka penulis mengaplikasikan
dalam suatu kajian karya ilmiah yang berjudul “MEKANISME
BERINVESTASI DI PT. MONEX INVESTINDO FUTURE DI
SOLO”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang ada, penulis merumuskan
beberapa pokok permasalahan:
1. Bagaimana mekanisme berinvestasi di PT. Monex Investindo Future Solo?
2. Apakah keunggulan berinvestasi di PT. Monex Investindo Future Solo?
3. Apakah resiko yang dihadapi berinvestasi di PT. Monex Investindo
Future Solo?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui mekanisme berinvestasi di PT. Monex Investindo
commit to user
2. Untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh berinvestasi di PT.
Monex Investindo Future Solo.
3. Untuk mengetahui resiko yang dihadapi berinvestasi di PT. Monex
Investindo Future Solo.
D. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada pihak-pihak yang tersebut seperti
manajemen perusahaan yang bersangkutan, pemegang saham, kreditur,
serta pihak-pihak lainnya yang memerlukan hasil penelitian.
2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai landasan perumusan
masalah bagi peneliti yang akan mengadakan penelitian pada bidang
yang sama.
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang akan dipakai penulis dalam kasus ini adalah
desain penelitian deskriptif yaitu dengan menggambarkan atau
menceritakan menerapkan cara berinvestasi di PT. Monex Investindo
Future di Solo. 2. Objek Penelitian
commit to user
3. Jenis Data Dan Sumber Data
a. Jenis Data
Jenis data yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah data
kualitatif yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat dan
gambar.
b. Sumber Data
1) Data Primer
Data yang diperoleh dengan cara wawancara langsung yang
diteliti, adapun yang termasuk data primer adalah data yang mengenai kondisi umum perusahaan.
2) Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung atau yang dapat dari
pihak lain yang berhubungan atau yang mendukung. Data ini
diperoleh dari arsip dan dokumen.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Yaitu dengan mengamati secara langsung terhadap penerapan
bauran pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan. b. Wawancara
Yaitu dengan mengadakan wawancara dengan pemegang
perusahaan dan karyawan PT. Monex Investindo Future di Solo
commit to user
5. Metode Analisis Data
Metode analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk
yang mudah dibaca dan dipahami. Penyajian tugas akhir ini, dengan
metoda diskriptif kuantitatif dan kualitatif. Yaitu dengan mancatat,
mengolah, dan memaparkan secara tertulis tentang mekanisme cara
berinvestasi. Penyajian secara kualitatif, maka penulisan ini
menggunakan perhitungan dengan angka-angka dan memperjelas
commit to user
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Valuta Asing
Yang memperdagangkan mata uang suatu Negara terhadap mata
uang suatu negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar Pasar valuta asing
(forex market) merupakan jenis perdagangan atau transaksi uang utama di
dunia selama 24 jam secara berkesinambungan. Forex atau FX adalah
suatubentuk pasar keuangan terbesar di dunia. (Riwi dan Nugroho 2009:1) Valuta Asing adalah suatu bentuk perdagangan berjangka dengan
memperdagangkan/menukarkan satu mata uang dengan mata uang lainnya
pada harga atau nilai tertentu (set price/rate) yang kemudian disebut
sebagai nilai tukar (exchange rate) (PT.Monex Investindo Futures
2008:10).
Pasar valuta, asing (foreign exchange market) adalah sebuah pasar
atau tempat pertemuan dimana individu, perusahaan, dan kalangan
perbankan mengadakan jual beli mata uang dari berbagai negara atau
valuta-valuta asing (Salvatore, D 1997). Pasar valuta asing itu sendiri. tidak nuarolild suatu bentuk fisik yang pasti, karena pengertiannya memang lebih
mengacu pada kegiatan dan pada lokasi domesik seperti pengertian pasar
secara tradisional. Sebagai contoh, pasar valuta asing yang
commit to user
berbagai penjuru dunia (mulai dan London, Paris, Singapura, Jakarta.
Hongkong, Tokyo dan New York). Di tsmpat - tempat itulah dolar AS
dibeli dan dijual serta berpindah -pindah dari satu tempat ke tempat lain. Di
pasar - pasar itu pula dolar ditukarkan dengan berbagai macam valuta asing
pusat — pusat moneter yang tersebar di berbagai penjuru dunia itu
disatukan oleh jaringan telepon dan komputer sehingga membentuk suatu
pasar global integrotifyang berfungsi selama dua puluh empat jam.
B. Definisi Tingkat Suku Bunga
Pengertian dasar dari teori tingkat suku bunga yaitu harga dari penggunaan uang jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat suku bunga
sebagai harga dapat juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar
apabila terjadi pertukaran antara satu Rupiah sekarang dengan satu Rupiah
nanti, misalnya setahun lagi. Hutang piutang timbul karena terjadi
pertukaran semacam ini. Pembeli dari satu Rupiah sekarang sekaligus
penjual dari satu Rupiah nanti adalah peminjam (Debitur). Sedangkan
penjual dari satu Rupiah sekarang yang sekaligus juga pembeli dari satu
Rupiah nanti adalah orang yang meminjamkan (Kreditur). Debitur harus
membayar kepada kreditur harga dari pertukaran tersebut dan harga ini adalah bunga yang dibayar debitur dan diterima oleh kreditur. (Boediono,
1998 : 75 -76).
Dari pendapat lain yang mendukung menyebutkan bahwa tingkat
commit to user
pasar–pasar oleh transaksi antara para penjual dan pembeli. Barang yang
dipertukarkan dalam hal ini adalah kredit, atau pemakaian uang untuk suatu
periode tertentu. Tingkat suku bunga berkaitan sekali dengan peranan
waktu di dalam kegiatan–kegiatan ekonomi. Kepada konsumen, pengusaha/
pedagang, dan pemerintah, uang sekarang tidak sama dengan uang pada
tahun yang akan dating. Tingkat suku bunga muncul dari kegemaran untuk
mempunyai uang sekarang ( Syamsudin Mahmud, 1985 :90).
Pada perekonomian suatu negara, tingkat suku bunga mempunyai
peranan penting baik pada tingkat mikro maupun pada tingkat makro. Dalam tingkat mikro, suku bunga merupakan harga yang mempunyai peran
dalam alokasi sumber untuk penggunaan alternatif. Dengan kata lain suku
bunga mempunyai peran dalam alokasi faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa yang akan dipakai sekarang dan dikemudian hari. Dalam
tingkat makro, tingkat suku bunga merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi tingkat harga umum, pendapatan dan kesempatan kerja.
(Landeth, 1976 : 272).
Perubahan harga relatif saat ini dan masa depan atas barang–barang
dan jasa biasanya diukur dengan tungkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang rendah pada umumnya dapat mendorong meningkatnya permintaaan
barang – barang kapital tahan lama. Dorongan tingkat suku bunga yang
rendah akan berupa pergeseran permintaan kearah kapital tahan lama yang
commit to user
suku bunga yang tinggi sebaliknya akan menghalangi permintaan kapital
yang lebih pendek umurnya dan lebih rendah kapital output rasionya.
Tingkat suku bunga juga mempunyai potensi dalam mempengaruhi
investasi. (Iswardono S. P, 1991: 4)
C. Fungsi Tingkat Suku Bunga
Pada umumnya tingkat suku bunga mempunyai tiga fungsi pokok.
Pertama, tingkat suku bunga dapat memobilisasi tabungan. Tingkat suku
bunga merupakan harga yang mempengaruhi pemilihan antara konsumsi
sekarang dan yang akan datang. Kondisi di Indonesia menunjukkan bahwa tingakat suku bunga mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pemilihan
bentuk–bentuk kekayaan yang mewujudkan tabungan. Kenaikan tingkat
suku bunga akan menimbulkan substitusi dari tangible assets yang tidak
produktif ke financial claim, yaitu usaha untuk menghindari inflasi.
Kedua, tingkat suku bunga merupakan suatu kebijakan
pendistribusian yang efisien terhadap alokasi sumber-sumber ekonomi
dengan berbagai alternatif investasi. Sumber–sumber ekonomi akan
berkembang sebagai akibat dar I pendistribusian tingkat suku bunga karena
tingkat bunga akan memaksimalkan avarrage return dari jumlah investasi tertentu.
Ketiga, tingkat suku bunga dapat memberikan suatu social discount
rate kepada keputusan–keputusan untuk menabung dan investasi. Dalam
commit to user
investasi, yang akan mempengaruhi pemilihan apa yang diproduksi dan
bagaimana memproduksikan. Misalnya dengan pertimbangan tingkat suku
bunga dapat mencegah pendirian pabrik atau kegiatan–kegiatan ekonomi
yang bersifat padat modal (capital intensive) pada negara yang menghadapi
kelangkaan modal.
D. Teori–Teori Tingkat Suku Bunga
Teori tingkat suku bunga dibagi menjadi tiga yaitu teori suku
bunga non moneter, teori suku bunga moneter, dan teori paritas tingkat
suku bunga. Teori suku bunga moneter terdiri dari Teori Bunga Klasik,
Teori Bunga Keynes dan Teori Bunga Post Keynesian.
Teori Bunga Non Moneter
Menurut teori ini besarnya tingkat suku bunga bergantung pada
besarnya hasil ( rate of return ) investasi. Kekuatan moneter dalam jangka pendek dapat mengubah tingkat bunga, tetapi dalam jangka panjang
besarnya tingkat bunga ditentukan oleh produktivitas modal. Penambahan
jumlah uang hanya menaikkan harga umum dan menurunkan nilai uang
(Soewito, 1984 : 483 – 487 )
Sejak Adam Smith sampai timbulnya teori produktivitas marjinal,
bunga belum terpisah dari keuntungan. Baru setelah berkembangnya teori
produktifitas marjinal, ahli ekonomi dengan hati – hati memisahkan antara
keuntungan dan bunga. Perkembangan teori modal dan bunga dimulai sejak
commit to user
Menurut Adam Smith keuntungan merupakan pembayaran kepada
kapitalis karena melakukan fungsi social yang berguna, menyediakan
buruh, material, dan mesin dalam proses produksi. Keuntungan terdiri dari
dua bagian yaitu a pure interest return dan a return risk (Landreth, 1976 :
62). Adam Smith mengemukakan bahwa tingkat keuntungan cenderung
menurun dalam jangka panjang karena adanya persaingan di pasar tenaga
kerja, persaingan di pasar barang dan persaingan di pasar investasi.
Nassau Senior yang pertama kali mengembangkan abstinence theory
of interest menekankan kegunaan segi permintaan, pada segi penawaran ia menekankan ketidakgunaan pada ongkos produksi riil. Ia mengatakan
bahwa penawaran tabungan adalah elastis sempurna dan mengemukakan
bahwa akibat menabung dapat disamakan dengan penderitaan yang
dirasakan oleh orang miskin. Oleh karena itu menabung perlu mendapatkan
ganti rugi berupa bunga.
Bohm Bawerk berpendapat bahwa sebab adanya bunga tidak terdapat
pada struktur lembaga masyarakat, tetapi pada pertimbangan ekonomi dan
teknologi yang tidak tergantung pada bentuk masyarakatnya. Ia
mengemukakan alasan–alasan mengapa barang–barang sekarang nilainya lebih besar dari waktu yang akan datang. Alasan tersebut antara lain
perbedaan penilaian antara barang sekarang dan barang yang akan datang
serta karena barang–barang sekarang secara teknis lebih baik daripada yang
commit to user
Teori bunga non moneter selanjutnya adalah teori Fischer. Ia setuju
dengan klasifikasi upah, sewa tanah, keuntungan dan bunga. Menurutnya
bunga bukan merupakan bagian pendapatan yang diterima oleh modal
tetapi sebagian dari aliran pendapatan. Semua faktor produksi
menghasilkan aliran pendapatan setiap waktu jika balas jasa tanah yang
berupa sewa tanah dikapitalisasikan terhadap nilai tanah hasilnya adalah
bunga. Menurut Fischer pada perekonomian pasar ada dua kekuatan yang
menentukan besarnya tingkat bunga yaitu subjective force dan objective
force. Subjektive force yaitu preferensi individu terhadap barang
sedangkan objective force tergantung pada kesempatan investsi dan
produktifitas factor produksi untuk menghasilkan barang akhir.
Teori Bunga Moneter
Teori Bunga Moneter terdiri dari Teori Bunga Klasik ynag disebut
juga Teori Loanable Funds, Teori Keynes yang disebut Teori LIquidity
Preference, dan Teori Bunga Post Keynesian.
Teori Bunga Klasik
Menurut Teori Klasik, bunga adalah harga dari loanable funds (
dana investasi ). Dengan demikian bunga adalah harga yang terjadi di pasar dana investasi. Penjelasan tentang pasar dana invesrasi dapat dijelaskan
sebagai berikut, dalam suatu periode terdapat masyarakat yang menerima
pendapatan melebihi apa yang mereka perlukan untuk kebutuhan
commit to user
mereka membentuk penawaran akan loanable funds. Di pihak lain terdapat
masyarakat yang membutuhkan dana, umumnya pengusaha yang
memerlukan dana untuk keperluan usahanya yang disebut investor. Jumlah
seluruh kebutuhan mereka akan dana membentuk permintaan akan
loanable funds ( Nopirin, 1996 : 70–72 ).
Menurut Teori Klasik, tabungan merupakan fungsi dari tingkat
bunga. Semakin tinggi tingkat bunga semakin tinggi pula tingkat
masyarakat untuk menabung. Pada tingkat bunga yang lebih tinggi
masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan pengeluaran untuk konsumsi. Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat bunga. Semakin
tinggi tingkat bunga keinginan untuk melakukan investasi juga semakin
kecil. Seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya jika
keuntungan yang diharapkan dari investasi lebih besar dari tingkat bunga
yang harus dibayar untuk dana investasi tersebut yang merupakan ongkos
untuk penggunaan dana. Semakin rendah tingkat bunga, maka seorang
pengusaha akan lebih terdorong. Untuk investasi karena biaya penggunaan
dana juga semakin kecil.
Para penabung dan investor bertemu di pasar loanable funds yang akhirnya dari proses tawar menawar akan dihasilkan tingkat bunga
kesepakatan. Tingkat bunga kesepakatan merupakan tingkat bunga dalam
keadaan keseimbangan yang dicapai apabila keinginan menabung
commit to user
Hal–hal yang paling penting dari Teori Klasik adalah pertama, teori
itu adalah suatu flow–theory, yaitu aliran dari tabungan dan investasi
menjadi seimbang semata–mata ditentukan oleh tingkat bunga di pasar
dana investasi. Dan rencana–rencana untuk berinvestasi dan menabung
dianggap elastis terhadap tingkat bunga (interest elastic) , sehingga
keseimbangan adalah mungkin pada suatu tingkat bunga yang positif.
Di samping itu terdapat beberapa kelemahan daripada Teori Klasik.
Pertama, teori ini menyatakan bahwa keseimbangan antara tabungan dan
investasi trejadi melalui perubahan–perubahan tingkat bunga. Pelopor Klasik mengabaikan peranan dari pendapatan (income). Kritik Keynes
dalam analisanya telah menunjukkan bahwa keseimbangan antara tabungan
dan investasi tidak terjadi melalui perubahan tingkat bunga, akan tetapi
melalui perubahan–perubahan tingkat pendapatan.
Kelemahan kedua adalah mengenai sifat tingkat bunga yang elastis.
Beberapa studi empiris memperlihatkan kelemahan dari alasan yang
dikemukakan oleh mazhab Klasik. Kenyataan menunjukkan bahwa
hubungan antara investasi dan tingkat bunga adalah sangat lemah. Suatu
tingkat bunga yang tinggi kemungkinan beriringan dengan tingkat investasi yang tinggi. Investasi lebih banyak dipengaruhi oleh marginal efficiency of
capital daripada disebabkan oleh perubahan–perubahan tingkat bunga. Ketiga, menurut teotu Klasik asumsi dari fixed income–saving
commit to user
yang digambarkan oleh pergeseran kurve permintaan investasi. Teori ini
tidak melihat pentingnya investasi di dalam penetapan tingkat pendapatan.
Investasi sangat berpengaruh dan memainkan peranan yang sangat aktif
dalam menentukan pendapatan dan melalui penetapan pendapatan akan
menentukan tingkat investasi tidak dihasilkan penyesuaian tingkat bunga
seperi dikemukakan teori Klasik, tetapi dihasilkan oleh perubahan–
perubahan tingkat pendapatan ( Y ) yang diakibatkan oleh tingkat investasi.
Teori Bunga Keynes
Menurut teori Keynes, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran akan uang. Uang menurut Keynes merupakan salah satu
kekayaan yang dipunyai seseorang (portofolio) seperti halnya kekayaan
dalam bentuk tabungan di bank, saham, atau surat berharga lainnya.
Keputusan masyarakat mengenai bentuk komponen dari kekayaan mereka
akan sangat menentukan tingginya tingy\kat bunga ( Nopirin , 1996 : 90 –
92 ).
Keynes hanya membagi komponen kekayaan dalam dua bentuk,
yakni uang kas dan surat berharga (obligasi). Kekayaan yang diwujudkan
dalam bentuk uang kas mempunyai keuntungan berupa kemudahan dalam melakukan transaksi sebab uang kas merupakan alat pembayaran paling
likut. Likuitnya uang kas diukur dengan kecepatan menukar kekayaan
dalam bentuk alat pembayaran tanpa adanya kerugian nilai. Bentuk
commit to user
berupa bunga). Sebaliknya kekayaan dalam bentuk surat berharga dapat
naik turun tergantung dari tingkat bunga. Jadi bisa diartikan surat berharga
mendatangkan pendapatan berupa bunga.
Keynes berpendapat bahwa ada tiga motif mengapa orang
menghendaki memegang uang tunai,yaitu motif transaksi, motif berjaga–
jaga, dan motif spekulasi. Tiga motif tersebut yang merupakan sumber
timbulnya permintaan uang yang biasa disebut liquidity preference .
• Motif transaksi dan berjaga–jaga
Motif seseorang, masyarakat bahkan suatu negara (pemerintah)
selalu menginginkan memegang uang kas untuk tujuan transaksi dan
berjaga–jaga disebabkan karena penerimaan tidak selalu lebih besar atau berjumlah sama dengan pengeluaran. Hal ini disebabkan adanya
kesenggangan (time lag) antara penerimaan dan pengeluaran.
Penerimaan untuk transaksi meningkat jika penerimaan dan
pengeluaran tidak sesuai pada berbagai keadaaan.
• Motif Spekulasi
Tujuan seseorang memegang uang kas yang ketiga menurut
Keynes adalah untuk spekulasi. Spekulasi ini dikaitkan dengan
ketidakpastian pengharapan (uncertain expectation) dari tingkat suku
bunga yang akan datang karena nilai capital berubah secara berlawanan
dengan tingkat bunga pasar. Hal ini disebabkan karena
commit to user
Permintaan uang untuk tujuan spekulasi dari Keynes berstandar
pada asumsi bahwa pada suatu saatakan ada tingkat yang dipandang
sebagai tingkat bunga “ normal “. Tetapi jumlah uamg yamg diminta
untuk spekulasi tergantung pada tingkat bunga yang berlaku relative
terhadap tingkat bunga normal. Dan jika terjadi perubahan pada tingkat
bunga normal, maka jumlah uang yang diminta pada setiap nilai tingkat
bunga berubah juga (Iswardono), S. P., 93 – 98 )
Teori Neo Klasik
Teori Kuantitas Uang
Teori neo lkasik merupakan perkembangan dari teri klasik. Pada
periode tersebut lebih dikenal dengan golongan moneteris yang dipelopori
oleh Milton Friedman dan Irving Fisher. Menurut paham golongan
moneteris, uang mempunyai pengaruh terhadap sektor riil, terutama dalam
keadaan full employment. Uang hanya berpengaruh terhadap harga–harga
barang. Bertambahnya uang beredar akan mengakibatkan kenaikan harga
saja. Jumlah output tersebut merupakan pemisahan sektor moneter dengan
sektor riil atau disebut classical dichotomy.
Teori New Keynesian
Teori New Keynessian merupakan penyempurnaan dari teori Keynes
sebelumnya. Teori ini dapat dipergunakan untuk menganalisis efek suatu
kebijaksanaan (moneter atau fiskal ) terhadap tingkat bunga dan pendapatan
commit to user
Teori Paritas Tingkat Bunga
Apa yang kita bicarakan sampai saat ini adalah berbagai aspek dari
tingkat bunga dalam suatu perekonomian tertutup, artinya hubungan dengan
luar negeri dianggap tidak ada. Dalam kenyataannya tidak ada satupun
negara yang benar–benar menggunakan system perekonomian tertutup.
Tentu ada perbedaan–perbedaan dalam derajat “ keterbukaan “suatu negara.
Namun kiranya jelas bahwa adanya hubungan dengan luar negeri
mempunyai pengaruh terhadap perkembangan tingkat bunga didalam negeri
(Boediono, 1998 : 101 – 102).
Teori Paritas Tingkat Suku Bunga adalah suatu teori yang penting
mengenai penentuan tingkat bunga dalam sistem devisa bebas (yaitu apabila
penduduk masing–masing negara bebas memperjualbelikan devisa).
E. Nilai Tukar
1. Pengertian Nilai Tukar
Nilai tukar mata uang, khususnya mata uang Rupiah saat ini sering
mengalami fluktuasi terhadap mata uang Dollar Amerika. Hal ini
diakibatkan karena adanya mekanisme pasar di pasar uang atau valuta
asing. Nilai tukar Rupiah mencapai angka terendah pada awal tahun 1998. Sekalipun menguat sampai saat ini, nilai tukar Rupiah masih jauh
lebih rendah dibanding dengan kondisi pertengahan 1997, pada saat
commit to user
Transaksi perdagangan yang terjadi antara dua negara atau lebih tidak lepas dari penggunaan valuta asing. Penggunaan valuta asing mempengaruhi pergerakan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain. Pergerakan nilai tukar mempengaruhi perubahan nilai setiap saat. Erna Herlinawati dalam buku Jurnal Indonesia membangun vol no.1 (2004 : 81) mengemukakan bahwa : “Nilai tukar mata uang adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.”
Dan menurut Mandala Manurung Prathama Rahardja dalam bukunya Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (2004 : 72) menyebutkan: “Harga mata uang asing disebut juga sebagai kurs atau nilai tukar, harga suatu mata uang dinilai dengan mata uang lain”.
Jadi nilai tukar atau harga mata uang asing adalah nilai tukar mata uang suatu negara terhadap suatu mata uang negara lainnya. Suatu mata uang dikatakan semakin mahal jika nilai tukarnya semakin menguat, dan begitu juga sebaliknya. Untuk mengetahui perkembangan nilai tukar Rupiah (per satu Dollar Amerika) digunakan analisis kurs harian nilai tukar Rupiah.
F. Faktor Yang Mempengaruhi Nilai tukar Rupiah
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi nilai tukar Rupiah, seperti yang dikemukakan oleh Dr. Hamdy hady (2001 : 53) yaitu :
1. Supply dan demand foreign currency
commit to user
a) Ekspor barang dan jasa yang menghasilkan valas;
b) Impor modal (capital import) dan transaksi valas lainnya dari luar negeri ke dalam negeri.
Sedangkan sumber-sumber dari permintaan (demand) valas terdiri dari :
a) Impor barang dan jasa yang menghasilkan valas;
b) Ekspor modal (capital import) dan transaksi valas lainnya dari dalam
negeri ke luar negeri.
Sesuai dengan teori mekanisme pasar, setiap perubahan permintaan dan
penawaran valas yang terjadi di bursa valas akan merubah harga atau nilai
valas tersebut.
Bila ekspor barang atau jasa dan impor modal naik, penawaran valas akan
bertambah. Bila permintaan valas tetap tidak berubah maka akan terjadi perubahan atau penurunan kurs valas. Dalam hal ini valas akan depresiasi,
sedangkan Rupiah akan apresiasi dan begitu juga sebaliknya.
2. Posisi BOP (Balance Of Payment)
Balance Of Payment (neraca pembayaran internasional) adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang semua transaksi ekonomi
internasional yang meliputi perdagangan, keuangan, dan monetar antara
penduduk suatu negara dan penduduk suatu luar negeri untuk suatu
periode tertentu (biasanya satu tahun). Catatan transaksi ekonomi
internasional yang terdiri atas ekspor dan impor barang, jasa, dan modal pada suatu periode tertentu akan menghasilkan suatu posisi saldo positif
commit to user
Dari struktur BOP dapat diketahui, apakah posisi monetary account akan
menunjukkan BOP surplus atau defisit atau ekulibrium. Dalam hal ini,
perlu diketahui hal berikut
a. Apabila saldo monetary account memberi tanda negatif (–), berarti
BOP dalam posisi surplus.
b. Apabila saldo monetary account memberi tanda positif (+), berarti
BOP dalam posisi defisit.
Bagi kalangan dunia bisnis, biasanya bagian yang lebih diperhatikan yaitu
posisi saldo Balance Of Trade (BOT), terutama sekali posisi saldo current
account (neraca transaksi berjalan) dan saldo capital account (neraca modal).
current account dan capital account akan menghasilkan posisi saldo perubahan cadangan devisa yang mencerminkan posisi saldo valas yang
diperoleh atau dimiliki oleh negara untuk periode bersangkutan. Dalam hal
ini apabila menunjukkan tanda positif, maka dapat dikatakan bahwa posisi
BOP surplus. Sebaliknya, apabila posisi saldo perubahan cadangan devisa
menunjukkan tanda negatif, maka dapat dikatakan bahwa posisi BOP
defisit. Selanjutnya secara toritis, posisi saldo devisa ini dapat mempengaruhi kurs valas dikarenakan alasan berikut :
a. Bila posisi saldo devisa (dR) positif ini berarti supply valas lebih besar
daripada demand valas (Sfc>Dfc atauu sebaliknya Ddc>Sdc) untuk
commit to user
nilai Rupiah (domestic currency) relatif stabil pada bursa valas dan
dapat menghilangkan isu devaluasi. Selanjutnya, bila posisi saldo
positif, kurs valas cenderung akan menurun yang berarti bahwa nilai
Rupiah relatif kuat atau stabil.
b. Sebaliknya, bila posisi saldo dR negatif karena Sfc<Dfc atau
sebaliknya Ddc<Sdc, maka akan menimbulkan efek atau sebaliknya
ddc<sdc, maka akan menimbulkan efek negatif dalam arti nilai Rupiah
relatif lemah atau kurs valas cenderung meningkat di bursa valas dan
sering diikuti dengan isu devaluasi Rupiah. 3. Tingkat inflasi
Perubahan laju inflasi dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran
valuta yang kemudian mempengaruhi nilai tukar.
4. Tingkat suku bunga
Hampir sama dengan pengaruh tingkat inflasi, maka perkembangan atau
perubahan tingkat bunga pun dapat berpengaruh terhadap kurs valas.
Perubahan suku bunga relatif mempengaruhi inflasi dan
sekuritas-sekuritas asing yang selanjutnya akan mempengaruhi permintaan dan
penawaran terhadap valuta asing dan nilai tukar. 5. Tingkat pendapatan (Income)
Seandainya kenaikan pendapatan masyarakat di Indonesia tinggi
sedangkan kenaikan jumlah barang yang tersedia relatif kecil, tentu impor
commit to user
kepada peningkatan demand valas yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kurs valas.
6. Pengawasan pemerintah
Faktor pengawasan pemerintah yang biasanya dijalankan dalam berbagai
bentuk kebijakan moneter, fiskal, dan perdagangan luar negeri untuk
tujuan tertentu mempunyai pengaruh terhadap kurs valas. Misalnya :
pengawasan lalu lintas devisa, pengetatan uang beredar, penaikan tingkat
bunga, dan sebagainya. Kebijakan pemerintah tersebut pada umumnya
akan berpengaruh terhadap panawaran dan permintaan valas yang pada gilirannya akan berpengaruh pula terhadap kurs valas.
7. Ekspektasi dan spekulasi/isu/rumor
Adanya harapan bahwa tingkat inflasi atau defisit BOT – USA akan
menurun atau sebaliknya juga dapat mempengaruhi kurs valas. Adanya
spekulasi atau isu defaluasi Rupiah karena defisit current account yang
besar juga berpengaruh terhadap kurs valas dimana valas secara umum
mengalami apresiasi. Pada dasarnya, ekspektasi dan spekulasi yang timbul
dimasyarakat akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valas yang
pada akhirnya akan mempengaruhi kurs valas, demikian pula halnya dengan isu atau rumor.
G. Bentuk – bentuk bisnis
Bentuk-bentuk bisnis dalam valuta asing sebagai berikut: (Joko Susilo,
commit to user
1. Bisnis titip modal dengan trader/ lembaga investasi yang sudah berpengalaman (tipe A)
Merupakan bisnis yang sedang marak dan paling mudah dilakukan. Tipe ini cukup punya modal nantinya tiap bulan akan menerima bagi hasil sesuai dengan perjanjian jadinya tidak perlu mendalami secara detail. Tetapi tipe ini mempunyai resiko yang paling besar. Karena bisnis ini tidak memegang kendali sama sekali.
Bisnis ini cocok kepada orang yang memiliki modal cukup, namun terbatas dalam pengetahuan dan waktu.
Ada 2 cara untuk melakukan bisnis titip modal
a Modal dapat dititipkan pada institusi/ lembaga yang memang menyediakan layanan tersebut
b Modal dapat dititipkan pada trader yang sudah berpengalaman dan memang mebuka layanan titip modal
Prinsip yang harus dipegang adalah prinsip kehati – hatian, membaca surat perjanjian, memperhatikan system pembagian hasilnya.
2. Bisnis Forex secara pasif
commit to user
diberi kewenangan untuk mengambil keputusan ambil posisi. Siapun yang mengambil posisi yang menerima konsekwensinya yang mempunyai modal. Ini tergantung sio punya modal. Resiko yang dihadapi dalam bisnis ini adalah akan langsung terjun dengan menggunakan “real account” sehingga setiap kesalahan berarti kehilangan modal, demikian juga sebaliknya.
Prinsip yang harus dipegang adalah prinsip kehati – hatian, menemukan mentor yang berpengalaman yang mau membagi ilmunya, bermain aman dengan margin minima.
3. Bisnis Forex secara aktif (tipe C)
Tipe ini boleh dibilang “the ultimate type”, karena bisnis tipe C ini akan menghasilkan keuntungan maksimal untuk mereka yang berhasil. Bisni tipe ini membutuhkan investasi waktu untuk belajar, membuat system dan mengujinya dan butuh mental baja untuk tidak gampang menyerah. Resiko yang dipertaruhkan sangat sesuai dengan hasil yang mungkin di dapat. Seorang trader yang memiliki tipe C belajar mengambil keputusan untuk ambil posisi berdasarkan analisa sendiri (atau team) dan sanggup menerika konsekuensinya dari keputusan tersebut.
H. Faktor Modal
Modal tetap diperlukan agar hasil yang didapat dari bisnis forex trading
menguntungkan. Dengan modal yang terbatas dapat bertransaksi dalam pasar
commit to user
tetap bias terlibat dalam bisni dengan modal awal yang cukup kecil. (Joko
Susilo, 2002: 56)
1. Faktor Pengetahuan
Kunci sukses menjadi seorang trader salah satunya adalah menguasai pengetahuan / informasi, seberapa banya waktu untuk mengikuti training dan seberapa banyak waktu untuk menguprade kemampuan dan lain sebagainya
2. Faktor Waktu
Waktu merupakan salah satu factor yang harus diperhatikan. Faktor ini sangat penting karena bisnis forex butuh waktu untuk berkembang, tidak bias sekejap mata langsung jadi. Seberapa lama waktu yang dibutukan tergantung kepada masing – masing individu
3. Faktor Resiko
Forex tranding adalah bisnis dengan resiko tinggi, pepatah mengatakan High Risk, Hig Gain. Dalam forex, resiko tidak bisah dihindari atau dihilangkan tetapi bias diatur dan diminimalkan. Pengetahuan tentang 3M
(Money managemen, managing self dan managing risk) akan sangat
membantu kita minimalkan resiko dalam bisnis forex 4. Faktor mental
Faktor mental merupakan factor penentu keberhasilan dalam bisnis forex. Hanya orang yang punya mental baja, tidak mudah menyerah mau belajar dan berubah serta mau disiplin yang akan berhasil.
commit to user
I. Pialang Valuta AsingFungsi broken adalah sebagai perantara. Pialang valuta asing adalah perusahaan yang didirikan khusus untuk melakukan kegiatan jasa perantara bagi kepentingan nasabahnya di bidang pasar uang dengan memperoleh imbalan atas jasanya. (Joko Susilo, 2002: 61)
Broken akan bekerja sama dengan berbagai bank untuk memastika setiap transaksi mata uang yang boleh terjadi. Setiap broken memiliki kelebihan dan keistimewaanya sendiri – sendiri. Sebagai merupakan broken local yang mempunyai kantor resmi di indonesai dan sebagian laninya merupakan cabang dari broken di luar negeri. Beberapa dari broken tersebut menyediakan fasilitas transaksi valuta asing secara on – line tranding.
Pilihlah broken yang terdaftar
Broken tersebut kompeten tidaknya bias dilihat di BAPPEBTI (Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi). Badan in merupakan badan pemerintahan yang mengawasi pasar valuta asing.
Customer services
Forex tranding berjalan 24 jam sehibngga pelayanan customer service harus 24 jam juga
Standar/ Mini/Micro lot
Ada 3 tipe lot yaitu Standar, Mini, dan Micro lot.
Real time Quotes
commit to user
Fasilitas yang harus dimiliki oleh broken
a. Available Currency Pairs
Broken yang dipilih minimal harus menyediakan fasilitas untuk bertransaksi dengan 7 mata uang utama (major currency) yaitu AUD, CAD, CHF, EUR, GBP, JPY dan USD.
b. Transaction cost (Low Spread)
Biaya per transaksi dihitung dalam pip. Semakin rendah jumlah pip yang ditawarkan semakin baik. Macam – macam biaya per-transaksi adalah biaya spread dan biaya jasa broken dan jasa agen. Semakin biaya per-transaksi akan semakin menguntungkan.
c. Margin Requirement (High Levelrage)
Semakin kecil kebutuhan margin requirement semakin menguntungkan bagi trader ada sisi positif dan sisi negatifnya. Dari sisi positif dana yang dibutuhkan untuk menjamin posisi buy/ sell kecil. Sisi negative kemungkinan drowdown yang besar.
d. Rollover Charges
Rollover chages terjadi apabila ada perbedaan tingkat hubungan antara base currency dan cross currency. Semakin besar perbedaan tingkat suku bunga antara kedua pasangan mata uang semakin besar juga biaya rollover charges
e. Margin Account Interest Rate
commit to user
f. Tranding HoursHampir semua broken beroperasi mulai dari senin pukul 04.00 – sabtu pukul 04.00 tetapi tergantung pada broken itu sendiri.
g. Low minimum account openings
Beberapa broken memberikan fasilitas untuk bertransaksi dengan mikro lot sehingga dapat mulai membuka account sampai minimal $250 atau bahkan lebih kecil dari nilai tersebut.
h. Instant automatix execution of your order
Sangat penting untuk memilih broken yang langsung mengeksekusi perintah open buy/sell. Eksekutif dengan dealy akan mengakibatkan terjadinya slippage yaitu perbedaan antara harga yang dikehendaki dengan harga yang diambil
Langkah 3. Mengenal Tranding Software/Tranding Platfom
Kebanyakan broken memberikan fasilitas untuk bertransaksi secara online disamping transaksi dengan cara konvesional melalui telepon. Keuntungan dengan cara oline adalah dapat melihat pergerakan harga secara nyata (real – time) dari waktu ke waktu.
Pilih Perangkat Keras Komputer dan Konektifitas Internet
Setiap orang bila ingin terjun ke bisnis forex harus berhubungan dengan teknologi internet. Keuntungan yang didapatkan jikan bertransaksi melalui internet sebagai berikut:
1) Pergerakan harga secara real, dari waktu ke waktu (real time quotes) 2) Informasi dan analisa pergerakan harga dari beberapa situs/ web site
commit to user
3) Laporan kondisi ekonomi suatu Negara beserta analisanya 4) Koneksi keserver broken untuk instan execute
5) E – book gratis 6) Forum
Membuat Tranding Strategy
Tranding Strategy berisi kumpulan langkah atau tindakian yang disusun secara terstruktur dengan tujuan menghasilkan suatu strategi bertransaksi yang baik dan menguntungkan. Tranding strategy harus meliputi :
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Evaluasi
Mengembangkan Tranding System yang Tangguh
Tranding system merupakan sistematika bisnis yang harus dikembangkan oelh trader untuk menjadikan bisnis forex ini menjadi bisnis yang menguntungkan dan berumur panjang.
J. Langkah-Langkah Menentukan Forex Trading
Untuk itu butuh beberapa langkah sebagai berikut :
1. Menentukan Visi Usaha
Ada syarat dalam memenuhi visi bisnis a Visi harus realistis
b Visi harus dapat di capai
commit to user
2. Menentukan target jangke pendek dan jangka panjang
Menentukan target untuk mencapai keuntungan
3. Tranding strategy
Hasil akhir dari tranding strategy adalah bisa memperkirakan rata – rata keuntungan dalam bisnis forex ini.
4. Tranding Routine
Menentukan runtinitas harian itu sangat penting sebelum bertransaksi. Rentinitas harian terbagi atas :
a Rutinitas yang harus dilakukan sebelum mengambil suatu posisi b Rutinitas setelah mengambil suatu posisi
c Rutinitas setelah menutup suatu posisi
5. Personal Growth
Ada 3 yang harus trader larih dan kembangkan a Area Fisik
Seamkin bugar tubuh semakin banyak darah yang dapat dipompa ke otak dan membuat orang cepat berpikir dan mengambil keputusan. Sehingga keadaan tubuh bisa dipersiapkan untuk mengetahui hal – hal yang baik dan buruk seklaipun.
b Area Mental (emosi)
commit to user
akan membuat keuntungan yang tidak maksimal dan ketamakan membuat kehilangan banyak modal.
c Area Pikir
Menginvestasikan diri dengan banya membaca buku, mengikuti seminar, mengikuti forum, mengembangkan diri itu sangat penting.
6. Rencana mengembangkan bisnis
Bisnis forex adalah bisnis yang menguntungkan maka harus memikirkan pengembangan bisnis ini. Jangan meletakkan seluruh investasimu pada suatu tempat saja (don’t put all your egges in one basket)
7. Trading Journal
Fungsi utama jurnal adalah
a Mencatat trading style, sejalan dengan waktu kemampuan trading akan semakin berkembang
b Mengembalikan trading Stlye ke bentuk asalnya apabila dirasa trading stlye yang sekarang terlalu rumit dan tidak lagi menguntungkan.
K. Perdagangan Valuta Asing
Metode yang digunakan dalam perdaganan valuta asing sebagai berikut:
1. Analisis Fundamental
commit to user
keseluruhan. Analisa fundamental dilakukan dengan berusaha melakukan identifikasi factor – factor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar atau indicator ekonomi dan melakukan nalisa terhadap factor – factor tersebut untuk menentukan pergerakan nilai di masa mendatang. Indicator ekonomi dapat berupa laporan yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun lembaga– lembaga yang berwenang yang menunjukkan performal ekonomi suatu Negara.
Laporan – laporan ini dikeluarkan secara berkala yang dapat digunakan untuk melihat apakah ada perkembangan maupun penurunan tingkat perekonomian. Analisa fundamental pada kenyataannya yang mengerakkan harga dalam pasar. Setiap berita yang akan maupun yang telah muncul memberikan reaksi timbil bgaik terhadap trader yang berakibat penurunan harga. Maksudnya berita yang muncul dapat membuat perubahan terhadap harga suatu mata uang Negara yang bersangkutan. Bagi seorang analis fundamental kecepatan, kekuatan berita dan kemampuan meramal (forecasting) reaksi pasar terhadap berita yang dikeluarkan merupakan komponen vital yang mutlak harus dimiliki.
Prinsip – prinsip analisis fundamental :
1. Reaksi berantai :
Semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar pengaruhnya terhadap perubahan harga valas
2. Jarak informasi :
Semakin dekat informasi dengan suatu mata uang, semakin besar pengaruh informasi tersebut.
commit to user
3. Sumber berita :
Semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya terhadap 4. Jenis berita:
Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap pengaruh harga suatu valas dibandingkan berita lainnya, seperti berita politik, social, atau budaya.
Dengan berbagai prinsip tersebut investor atau seorang trader hyarus jeli dalam mengamati berita – berita fundamental yang memiliki pengaruh kuat atau mengakibatkan fluktulasi harga valas yang tinggi di pasar.
Beberapa faktor fundamental yang digunakan untuk melakukan
analisa dan perlu dicermati adalah sebagai berikut :
1. Tingkat suku bunga (interest rate) yang diumumkan oleh bank
sentral masing – masing Negara.
commit to user
2. Tingkat hutang luar negeri suatu Negara serta tingkat surplus atau deficit neraca pembayaran (Balance of Payment) suatu
Negara.
Tingkat perekonomianditentukan oleh keunggulan komperatif dalam mengelola sumber daya dan industry, keahlian tenaga kerja, dan struktur modal. Neraca pembayaran juga dipengaruhi oleh adanya aliran investasi yang masuk dari luar negeri.
3. Laporan GDP (Gross Domestic Product) masing – masing Negara.
GDP adalah total seluruh barang dan jasa yang diproduksi suatu Negara baik oleh perusahaan dalam negeri maupun perusahaan asing dalam suatu periode waktu tertentu.
4. Laporan GNP (Gross National Product)
GNP adalah total produk barang atau jasa yang diproduksi penduduk suatu Negara baik yang berdomisi di Negara tersebut maupun yang tionggal di Negara lain dalam suatu periode waktu tertentu.
5. Tingkat Inflansi
commit to user
bersangkutan. Dengan memakai suku bunga, diharapkan nilai tukar mata uang akan menguat dan tingkat inflansi dapat lebih dikendalikan.
6. Angka Pengangguran
Angka pengangguran dapat memberikan gambaran riil tentang situasi perekonomian suatu Negara. Semakin rendah angka pengangguran merupakan pertanda sehatnya perekonomian dan memberikan peluang yang sangat bagus untuk investasi. Sementara angka pengangguran yang tinggi merupakan indicator yang jelas akan lesunya perekonomian.
7. Kondisi Politik
Kondisi politik dan keamana sering berpengaruh langsung terhadap perubahan nilai tukar. Setiap investor yang hendak menanamkan modalnya di suatu Negara pasti mempertimbangkan kondisi politik dan keamanan secara keseluruhan.
8. Faktor Eksternal
commit to user
commit to user
Penerapan analisis fundamental harus memperhatikan hal–hal
seperti berikut:
• Menyusun semacam kalender ekonomi yang berisi laporan –
laporan perekonomian dan tanggal kapan laporan – laporan tersebut dikeluarkan. Seringkali pasar bereaksi dengan cepat sebagai langkah antisipasi terhadap rumor yang beredar atau laporan yang belum atau baru akan dikeluarkan.
• Terus mencari informasi mengenai indicator yang menjadi focus
pasar. Misalnya suatu mata uang turun tajam, biasanya yang menjadi perhatian utama adalah tingkat inflansi serta perubahan tingkat suku bunga.
• Mencari informasi tentang harapan suatu prediksi pasar dan
mencari tahu apakah harapan atau prediksi tersebut menjadi kenyataan. Kadang – kadang ada perbedaan besar antara prediksi dan kenyataan.
• Sebaliknya tidak bereaksi terlalu cepat terhadap informasi maupun
laporan yang baru dikeluarkan. Seringkali angka – angka dalam laporan tersebut mengalami revixi atau perubahan lama setelah dipublikasikan.
2. Analisis Teknikal
commit to user
Obyek utama yang dianalisa adalah pola (pattern) pergerakan harga yang dapat dilihat dari suatu grafik (chart). Merupakan Martin J. Pring tujuan analisa teknikal adalah untuk mencari dan mengidentifikasi kecenderungan (trend) berdasarkan perubahan perilaku para pelaku pasar dan investor dalam menyikapi berbagai peristiwa dan berita – berita yang mempengaruhi pasar. Ada kecenderungan kuat bahwa perilaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menanggapi peristiwa – peristiwa tersebut yang berakibat kiepada kesamaan pola grafik (chart
pattern) pergerakan harga dan akan terus berulang. Kesamaan ini
mengakibatkan pergerakan harga di masa mendatang dapat diramalkan. Jadi harga yang menjadi obyek utama analisa teknikal telah mencerminkan perilaku dan psikologi para pelaku pasar secara keseluruhan.
Prinsip – prinsip dasar analisa teknikal sebagai berikut:
• Market action discount everything
Analisa teknikal berpendapat bahwa harga yang tercermin dari chat atau grafik telah menggambarkan semua factor yang mempengaruhi pasar. Pergerakan harga yang telah terjadi merupakan gambaran kejadian secara keseluruhan. Semua factor iyang mempengaruhi pergerakan harga seperti politik, ekonomi dan lain sebagainya yang mempengaruhi besar kekuatan penawaran maupun permintaan serta psikolog pelaku pasar dapat dibaca dari chat pergerakan harga
• Price Moves in Trend
commit to user
dan akan terus berlangsung sempai ada tanda – tanda bahwa pola pergerakan berhenti dan berbalik arah. Pada hakikatnya, harga akan selalu bergerak mengikuti arah trend.
Dalam analisa teknikal ada tiga trend dasar, yaitu :
• Up trend (bullish)
Bullish berasal dari kata “bull” (sapi jantan): sifat tersebut menggambarkan gerakan harga pasar terlihat seolah – olah akan turun, namun sebenarnya akan nak (merit gerakan sapi jantan menanduk musuhnya, yaitu menanduk, lalu dilemparkan keatas). Jadi Up trend
merupakan trend naik, dimana harga tertinggi yang baru cenderung lebih tinggi dari harga terendah sebelumnya.
• Sideways (konsolidasi)
Sideways merupakan harga yang mempunyai kecenderungan bergerak dalam suatu rage band. Bisanya harga ini dikenal sebagai arah wait and see. Artinya harga yang akan menungg terjadi harga reveral ataupun kontinuitas harga.
• Down trend (Bearish)
commit to user
• History Repeat itself [image:60.612.168.510.194.469.2]Analisa teknikal berpendapat ada kecenderungan kuat bahwa perilaku para investor dan pelaku pasar di masa lalu adalah sama dengan masa kini dalam menyikapi informasi yang mempengaruhi pasar. Ini didasarkan pada kesamaan sifat manusia di manapun juga, baik yang mencerminkan optimism, kekwatiran, keserakahan, kehati – hatian dan lain sebagainya. Perilaku ini tercermin dari pergerakan harga dank arena kesamaan ini maka pergerakan harga dimasa mendatang dapat diperkirakan. Pada dasarnya “Psychological nature of the financial markets means that, like history, the future is just repetition of the pasr”.pola –pola historis dapat terlihat dari waktu ke waktu pada grafik. Pola – pola ini mempinyai makna yang dapat diinterpretasikan untuk pergerakan harga.
• Chart
Pemakaian chart atau grafik adlah hal yang paling esensial dalam analisa teknikal, karena satu – satunya obyek analisa teknikal adalah pergerakan harga yang dapat dilihat dari chart.
Berikut ini adalah beberapa jenis chart yang sering dipakai dalam
analisa teknikal :
• Line chart atau grafik garis
commit to user
penutupan) atau harga terakhir yang tercatat pada akhir sesi perdagangan. Chart ini menunjukkan harga median harga.
[image:61.612.168.510.187.493.2]• OHLC (open High Low Close)
Grafik OHLC oyang juga dikenal sebagai bar chart, merupakan salah satu yang paling sering dipakai dalam analisa chart dan mengandung 4 data :
Open : harga pembukaan atau harga yang tercatat pertama kali pada pembukaan sesi perdagangan pada periode waktu tertentu. Harga pembukaan merupakan acuan untuk pergerakan harga berikutnya. Harga pembukaan didasarkan atas besarnya penawaran dan permintaan di pasar yang terjadi pada saat ini. High : Harga tertinggi pada periode waktu tertentu
Low : Harga terendah pada periode waktu tertentu Close : Harga penutup pada periode waktu tertentu
• Candlestick (lilin) chart
Jenis grafik ini berasal dari jepang pada abad ke–17 dan pertama kali digunakan untuk menganalisa pergerakan harga besar Jepang.pemakaian candlestick pada era modern pertama kali diperkenalkan oleh steven nison. Candlestick chart mengandung data yang sama dengan grafik OHLC, yaitu data harga open, high, low, close.
commit to user
TrendHarga tidak begerak secara acak (random), melainkan mengikuti suatu trend tertentu dan akan terus berlanjut sampai ada sinyal tertentu yang menandakan trens tersebut akan berubah. Bila pergerakan harga telah mencapai titik support atau resistance dan arah trend berbalik, ini disebut dengan istilah Retracement. Dalam trend naik (uptrend) pada suatu saat akan berubah menjadi trend turun (down trend) karena banyak pembeli (buyer) yang menutup posisinya untuk mengambil keountungan.
Demikian juga sebaliknya trend turun akan berubah menjadi trend baik karena banyak penjual (seller) yang menutup posisinya untuk mengambil keuntungan. Setelah beberapa lama, dapat dilihat bahwa pergerakan naik dan turun ini akan mengikuti irama tertentu. Jika trend menunjukkan bahwa harga akan bergerak naik atau menguat (Bullish), maka untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi pasanglah posisi beli (buy/long). Sebaliknya jika trend menunjukkan bahwa harga akan turun/ melemah (bearish), maka pasanglah posisi jual (sell/ short)
Trendline
commit to user
ke low yang makin menurun. Untuk mengetahui kapan suatu uptrend berakhri, dapat dilakukan dengan cara menarik garis dan menghubungkan titik – titik low. Jika suatu saat garis ini telah memotong chart, maka terjadi breakout, yang merupakan sinyal bahwa trend akan segera berubah menjadi downtrend.
Sebaliknya downtrend akan berubah arah menjadi uptrens ketika garis yang menghubungkan titik – titik high memotong grafik dan terjadi breakout. Breakout ini merupakan sinyal bahwa harga telah bergerak mencapai level support maupun resistence, yang menandakan trend akan segera mencapai level support maupun resistence, yang menandakan trend akan segera berubah. Hal ini adalah cara paling sederhana dalam mendeteksi perubahan trend.
[image:63.612.180.508.217.459.2]Cahrt Patter
Grafik nilai tukar valuta asing mempunyai beberapa pola pergerakan yang dapat digunakan sebagai tanda perubahan suatu trend tersebut. Pada dasarnya ada dua golongan besar jenis pola yang mungkin terjadi:
• Reveresal Pattern
Pola ini menunjukkan adanya perubahan trend. Misalnya harga yang bergerak dalam downtrend berubah menjadi uptrend.
• Continuation / Consolidation Pattern
commit to user
Misalnya harga bergerak dalam uptrend, kemungkinan berubah menjadi downtrend (retrace) dan meneruskan lagi uptrend sebelumnya. Pola ini sering memberikan sinyal palsu (fake signal) kepada para trader yang mengira telah terjadi perubahan trend dan membuka posisi baru, karena perubahan sementara (retracement) ini seringkali hanya terjadi sebentar dengan perubahan harga yang tidak signifikan.
Continuartion Pattern mempunyai beberapa pola pergerakan sebagai berikut : Selain pola bergerak chart, ada pola suatu unik yang disebut sebagai gap. Suatu chart membentuk gap apabila terdapat jarak atau celah antara dua chart yang saling berdekatan, yaitu jika nilai low dari chart sebelumnya lebih rendah daripada low pada chart berikutnya. Gap terjadi apabila terdapat perubahan harga yang sangat tajam dan bisanya disebabkan oleh adanya informasi atau perkembangan terbaru yang secara tiba – tiba menyebabkan terjadinya perubahan harga uyang sangat tajam, atau merupakan indikasi dari awal suatu trend baru yang sangat kuat.
Tiga bentuk utama dari gap, yaitu:
• Breakaway Gap
commit to user
yang sangat kuat atau menutup posisi sebelumnya serta membuka posisi baru y