• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS PADA KELOMPOK A DI TK 02 KALING TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENDAHULUAN UPAYA MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK MELALUI KEGIATAN MELUKIS PADA KELOMPOK A DI TK 02 KALING TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan salah satu jenjang

pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang Pendidikan Dasar.

Sejak tahun 2002 PAUD mulai memperoleh perhatian yang semakin besar

dari pemerintah dan masyarakat, yang diagendakan dalam berbagai bentuk

seperti : masuknya PAUD dalam UU. No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional dengan berbagai aturan pelaksanaannya termasuk

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 58 Tahun 2009 tentang Standar

PAUD, dukungan anggaran yang semakin besar dan dukungan lainnya.

Dalam UU. No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 1 Angka 14, menyatakan bahwa PAUD adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak. Hal ini dimaksud

supaya anak lebih siap memasuki jenjang pendidikan pada tahap

selanjutnya. Stimulasi diberikan kepada anak bertujuan agar otot-otot yang

dimiliki oleh anak lebih matang. Stimulasi yang diberikan pada anak dapat

dilakukan dari hal-hal kecil seperti: meremas kertas, menempel, meronce,

mewarnai, dan lain sebagainya, dengan tujuan agar motorik halus pada anak

dapat berkembang dengan baik. Stimulasi ini dapat diberikan oleh guru atau

orang tua. Kematangan motorik halus pada anak, dapat berpengaruh pada

kehidupan yang akan datang dan dapat melatih kemandirian anak.

Dalam pemberian stimulus pada anak dapat diberikan melalui

kegiatan seperti; melukis dengan lilin, karena bentuk lilin sama dengan

pensil. Bentuk lilin yang panjang dan kecil dapat dipegang dengan mudah

(2)

2

oleh anak. Warna yang digunakan dalam melukis dapat menggunakan

pewarna alami, yaitu dapat menggunakan warna merah dengan daun jati,

kuning dengan kunyit, hijau dengan daun papaya. Kuas yang digunakan

pada kegiatan melukis ini dapat menggunakan kapas. Dengan kegiatan ini,

dapat melatih kemampuan motorik halus pada anak. Pada kelompok A TK

02 Kaling Tasikmadu ini, kemampuan motorik halus anak masih rendah

sehingga masih perlu ditingkatkan. Pembelajaran yang diberikan oleh guru

pada TK Kaling 02 Tasikmadu Karanganyar ini, kurang variatif dan

menarik pada anak. Setiap harinya guru hanya menyuruh anak melukis

menggunakan kuas dan cat minyak.

Guru lebih sering mewarnai hasil lukisan anak dan guru kurang

tertarik dengan hasil anak. Kurangnya perhatian dan stimulus guru terhadap

anak dalam memegang pensil dan krayon membuat motorik halus anak

tidak berkembang secara optimal, Sehingga pembelajaran yang diberikan

oleh guru mempunyai banyak kelemahan diantaranya; 1) Pembelajarannya

kurang menarik dan variatif, 2) Motorik halus pada anak tidak berkembang

secara optimal, 3) Guru kurang memberikan stimulus pada anak, 4)

Pembelajaran yang diberikan pada anak bersifat monoton.

Jadi dengan penelitian ini, penulis mengadakan penelitian di TK 02

Kaling Tasikmadu Karanganyar menggunakkan kegiatan melukis dengan

lilin. Kegiatan melukis dengan lilin ini dapat diberikan pada anak sesuai

dengan tahapan dan perkembangan anak yang tercantum pada

PERMENDIKNAS No 58 Tahun 2009 dan sesuai dengan TPP dan

Indikator yang tercantum. Pada kegiatan melukis dengan lilin ini,

mempunyai beberapa keunggulan diantaranya; 1) Media yang digunakan

lebih menarik, 2) Bahan yang digunakan mudah didapat dan harga murah,

3) Dapat memanfaatkan hasil alam, 4) Metode ini sebelumnya belum pernah

(3)

3

Pada Anak Melalui Kegiatan Melukis Pada Kelompok A di TK 02 Kaling

Tasikmadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2014 / 2015”.

2. Identifikasi Masalah

1. Guru kurang memberikan rangsangan dan perkembangan yang sesuai

dengan tahap perkembangan anak.

2. Metode untuk pengembangan motorik halus anak, kurang variatif.

3. Anak menjadi kurang tertarik dengan metode yang diberikan guru.

3. Pembatasan Masalah

Metode pembelajaran dalam upaya meningkatkan motorik halus pada anak

usia 4 sampai 5 tahun dapat dilakukan dengan cara melukis dengan media

lilin.

4. Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan masalah perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

Apakah kegiatan melukis dengan lilin dapat meningkatkan motorik halus

pada anak kelompok A di TK 02 Kaling Tasikmadu Karanganyar Tahun

Pelajaran 2014/2015 ?

5. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

penelitian ini bertujuan:

a. Tujuan umum

Tujuan umum dari Penelitian ini adalah meningkatkan motorik halus

pada anak kelompok A TK 02 Kaling Tasikmadu Karanganyar Tahun

(4)

4

b. Tujuan khusus

1. Untuk meningkatkan motorik halus pada anak melalui melukis

dengan lilin.

2. Untuk mengetahui besarnya peningkatan motorik halus pada anak

melalui melakukan melukis dengan lilin.

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan melukis dalam

meningkatkan motorik halus pada anak kelompok A TK 02 Kaling

Tasikmadu Karanganyar Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

6. Manfaat Penelitian a. Manfaat teoritis

Secara teoritis penelitian ini memiliki manfaat yaitu menambah

ilmu pengetahuan, khususnya pengetahuan tentang motorik halus anak.

Dan salah satu cara untuk meningkatkan motorik halus pada anak dapat

dilakukan dengan melukis dengan lilin.

b. Manfaat praktis

1) Bagi Guru, untuk memberikan masukan tentang metode pembelajaran

melalui permainan dalam meningkatkan motorik halus pada anak.

2) Bagi Murid, untuk mengetahui tingkat kemampuan motorik halus pada

anak dan seberapa jauh peningkatanya.

3) Bagi TK, untuk lebih meningkatkan pelayanan sekolahan terhadap

anak didiknya dalam memberikan pendidikan dan kegiatan yang sesuai

dengan tahap perkembangan anak.

4) Bagi peniliti lain, untuk menambah referensi tentang perkembangan

motorik halus pada anak.

5) Bagi Kepala Sekolah, sebagai masukan dalam memberikan

Referensi

Dokumen terkait

Kesadaran menyekolahkan anak merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan orang tua untuk menyekolahkan anak sampai tingkat yang tinggi. Setiap orang tua memiliki

Menurut Sastra Djatmika dan Marsono, 6 pengertian Pensiun adalah : Suatu penghasilan yang diterima setiap bulan oleh seorang bekas pegawai yang tidak dapat bekerja lagi

Berdasarkan Surat Penetapan Pemenang Lelang Nomor: 07/TAP/DINKES-07/POKJA/2016 tanggal 14 Juni 2016 tentang Penetapan Pemenang Lelang Paket Pekerjaan Rehab Berat Puskesmas Susoh

Pada hari ini Rabu tanggal Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Belas, Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Kegiatan Bidang Cipta Karya Tahun Anggaran 2012, telah melakukan

Kecepatan Perubahan Nilai Lightness Buah Pisang dengan Waktu Pemeraman Enam Hari Pada Berbagai Perlakuan ... Percepatan Perubahan Nilai Lightness Buah

[r]

Sekolah maupun guru untuk melakukan koordinasi dengan tenaga administrasi sekolah. Hubungan kerja guru Sekolah Dasar unggul di SD Negeri Nomor 16 Mangkubumen

Penelitian ini dilakukan melalui dua tahapan, yaitu proses isolasi α -selulosa dari serbuk tandan kosong kelapa sawit, dan proses sintesis selulosa dengan penambahan