• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS METODE QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN MENANGGAPI ISI LAPORAN PADA SISWA KELAS VIII SMP BUDI MULIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS METODE QUANTUM TEACHING TERHADAP KEMAMPUAN MENANGGAPI ISI LAPORAN PADA SISWA KELAS VIII SMP BUDI MULIA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS METODE QUANTUM TEACHING

TERHADAP KEMAMPUAN MENANGGAPI ISI

LAPORAN PADA SISWA KELAS VIII SMP

BUDI MULIA MEDAN TAHUN

PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

INDAH PUTRI PERMATA SARI

NIM 071222110062

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Februari 2014

Penulis,

(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di

Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul Efektivitas Metode Quantum

Teaching terhadap Kemampuan Menanggapi Isi Laporan pada Siswa Kelas VIII

SMP Budi Mulia Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

Dalam penyelesaian Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan

kerendahan hati penulis menuturkan ucapan terima kasih yang tiada terhingga

kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan,

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni

5. Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku Ketua Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia

dan selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan dan

saran-saran,

6. Drs. Syahnan Daulay, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberikan masukan dan arahan dalam penyelesaian Skripsi ini,

7. Drs. M. Joharis, M.M, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing dan memberikan arahan mulai dari masa perkuliahan

sampai penyelesaian Skripsi,

8. Dr. Rosmawaty, M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak

(7)

iii

9. Bapak Sucipto Haribowo, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMP Budi Mulia

Medan yang memberi bantuan kepada saya selama melaksanakan

penelitian,

10. Mama tercinta yang telah memberikan kasih sayang, baik moril maupun

materil, motivasi dan doa yang tiada hentinya demi kesuksesan Ananda juga

kepada Bujing Ros dan Wak Del yang selalu membantu dalam kesulitan

yang Ananda hadapi,

11. sahabat-sahabat terbaikku Nurul Atika, Wahyu Pribadi, Eliza, Dumeina,

Diah Paramita, Ayu Tantri, Fika Dwi Sabrina, Endang, Leoni, danYuni yang

banyak membantu sehingga dapat terselesaikan Skripsi ini dan buat

seseorang yang spesial Joy yang selalu mengantarkanku ke mana saja walau

banyak halangan dan rintangan sehingga membuatku semakin kuat dan terus

berjuang sampai terselesaikan Skripsi ini dan tidak lupa buat Bang Hendra,

Idrus, Bang Arwinsyah.

12. teman-teman seperjuangan kelas reguler A, B, dan C. Ekstensi A, B, dan C,

dan teman lainnya yang selalu senyum dan bahagia dan tidak lupa pula buat

kakak tersayang Kak Azman yang banyak membantu dan selalu tersenyum.

Penulis sudah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

Skripsi ini, namun penulis menyadari perlunya kritik dan saran yang membangun

dari pembaca demi kesempurnaan Skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga

Skripsi ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya

pada bidang bahasa dan sastra Indonesia.

Medan, Februari 2014

Penulis,

Indah Putri Permata Sari

(8)

iv

BAB II LANDASAN TEORETIS, LANDASAN KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teoretis ... 8

1 Pengertian Efektivitas ... 8

2 Hakikat Kemampuan Menanggapi Isi Laporan ... 9

3 Hakikat Metode Quantum Teaching ... 18

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 34

E. Jenis dan Desain Penelitian ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 50

(9)

v

2. Deskripsi Kemampuan Menanggapi Isi Laporan dengan Metode

Ceramah ... 55

3. Distribusi Frekuensi dari Setiap Kelompok ... 61

4. Mencari Standar Error Perbedaan Mean Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 67

5. Pengujian Persyaratan Data ... 68

a. Uji Normalitas ... 68

b. Uji Homogenitas ... 73

6. Pengujian Hipotesis ... 74

B. Pembahasan Hasil Penelitian... 75

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 81

B. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 83

(10)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Belajar Aktif dengan Belajar Pasif ... 20

Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VIII SMP Budi Mulia Medan

Tahun Pembelajaran 2013/2014.... ... 32

Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 35

Tabel 3.3 Prosedur Eksperimen dengan Menggunakan Metode Quantum Teaching terhadap Kemampuan Menanggapi Laporan pada Siswa Kelas Eksperimen ... 37

Tabel 3.4 Prosedur Eksperimen dengan Menggunakan Metode Ceramah Terhadap Kemampuan Siswa Menanggapi Laporan pada

Siswa Kelas Kontrol ... 39

Tabel 3.5 Aspek-Aspek Penilaian serta Bobot Penilaian Tiap Indikator pada Pembelajaran Menanggapi Isi Laporan ... 40

Tabel 4.1 Deskripsi Kemampuan Menanggapi Laporan dengan Metode

Quantum Teaching pada Kelas Eksperimen (X) ... 51

Tabel 4.2 Jumlah Siswa yang Menanggapi Laporan Sesuai

dengan Relevansi Isi...53

Tabel 4.3 Jumlah Siswa yang Menanggapi Laporan Sesuai dengan

Pengorganisasian Tanggapan ... 54

Tabel 4.4 Jumlah Siswa yang Menggunakan Bahasa yang Baik dan Benar ... 54

Tabel 4.5 Deskripsi Kemampuan Menanggapi Laporan dengan

Metode Ceramah pada Kelas Kontrol (Y) ... 56

Tabel 4.6 Jumlah yang Menanggapi Laporan Sesuai dengan Relevansi Isi ... 58

Tabel 4.7 Jumlah yang Menanggapi Laporan Sesuai dengan Pengorganisasian Tanggapan ... 59

Tabel 4.8 Jumlah Siswa yang Menggunakan Bahasa yang Baik dan Benar ... 59

(11)

vii

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Data Kelas Eksperimen (X) ... 61

Tabel 4.11 Identifikasi Kecenderungan Kelas Eksperimen (X) ... 63

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Data Kelas Kontrol (Y) ... 64

Tabel 4.13 Identifikasi Kecenderungan Kelas Kontrol (Y) ... 66

Tabel 4.14 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen(X) ... 68

Tabel 4.15 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol (Y) ... 71

Tabel 4.16 Skor Relevansi Isi Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 77

Tabel 4.17 Skor Pengorganisasian Tanggapan pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 78

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 85

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ... 86

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ... 93

Lampiran 4 Data Rekaman Laporan Perjalanan ………… ... 99

Lampiran 5 Instrumen Tes Menanggapi Isi Laporan Perjalanan Kelas Eksperimen ... 101

Lampiran 6 Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 104

Lampiran 7 Instrumen Tes Menanggapi Isi Laporan Perjalanan Kelas Kontrol ... 106

Lampiran 8 Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol ... 109

Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ... 111

Lampiran 10 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ...115

Lampiran 11 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z ...116

Lampiran 12 Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t ...117

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya melalui

komunikasi. Manusia berkomunikasi untuk mengungkapkan suatu maksud atau

memperoleh sesuatu informasi agar saling memahami satu sama lain. Oleh karena

itu, setiap orang harus memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik agar tidak

terjadi kesalahpahaman antara yang satu dengan yang lainnya.

Keterampilan berkomunikasi yang baik dapat dilatih di sekolah. Melatih

keterampilan berkomunikasi di sekolah dilaksanakan melalui pembelajaran

bahasa. Dalam pembelajaran bahasa diutamakan pencapaian keterampilan

berkomunikasi baik secara lisan maupun tertulis. Salah satu keterampilan

berkomunikasi yang baik yang harus dimiliki siswa adalah kemampuan

menanggapi.

Kemampuan menanggapi adalah kemampuan mengungkapkan sesuatu ide

atau gagasan terhadap hal-hal yang diamati, dilihat, didengar, dan dirasakan.

Sejalan dengan Sarlito (1986:34) dikatakan bahwa “ Tanggapan adalah suatu

proses dimana seseorang sadar akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui

segenap pancaindera yang dimilikinya yang mampu memberikan pandangan

terhadap objek yang dilihat, diamati, didengar, atau dirasakannya.”

Kemampuan menanggapi tersebut terdapat dalam kurikulum sekolah

menengah pertama kelas VIII semester satu dalam bidang studi bahasa Indonesia

(14)

2

pembelajarannya adalah siswa mampu menanggapi laporan yang dilisankan

dengan mengajukan pertanyaan, pendapat, kritik, maupun saran dari laporan yang

didengar baik berupa laporan perjalanan, laporan kegiatan, maupun laporan

pengamatan. Namun, berdasarkan tanya jawab dan diskusi dengan salah satu guru

bidang studi bahasa Indonesia di SMP Budi Mulia, Rahmi Lubis, siswa gagal dan

kurang mampu dalam memberikan argumen atau pendapat terhadap wacana yang

dilisankan. Guru bidang studi tersebut juga mengatakan bahwa dalam menanggapi

wacana berbentuk laporan nilai rata-rata siswa kelas VIII adalah 60,58. Begitu

pula dalam penelitian Merri C. Zalukhu yang berjudul ”Pengaruh Strategi

Pembelajaran Higher Order Thinking Terhadap Kemampuan Menanggapi

Wacana Kelas X SMA Santo Thomas 1 Medan Tahun Ajaran 2010/2011”,

pembelajaran menanggapi wacana sebelum menggunakan strategi tersebut berada

pada nilai rata-rata 56,59.

Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa kemampuan siswa dalam

menanggapi isi laporan masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan penggunaan

metode pembelajaran yang digunakan guru kurang tepat dalam mencapai tujuan

pembelajaran. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Wena (2011: 2) bahwa “Guru

sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk

melaksanakan proses pembelajaran denggan baik.” Jadi, faktor guru itu sendiri

yang tidak memiliki kemampuan inovasi dalam memilih metode pembelajaran

merupakan salah satu penyebab kemampuan menanggapi isi laporan siswa

(15)

3

Faktor guru yang tidak memiliki kemampuan inovasi dalam memilih

metode pembelajaran inilah memiliki pengaruh yang sangat besar karena guru

yang bertindak sebagai pembimbing atau pemimpin proses pembelajaran tersebut.

Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang tidak sesuai dengan

karakter siswa yang aktif (siswa lebih banyak menemukan, mencari , dan

bertanya) yang dituntut dalam kurikulum KTSP sekarang ini dan terkadang hanya

menekankan pada kegiatan belajar mengajar satu arah, yaitu hanya guru saja yang

aktif. Metode tersebut adalah metode ceramah. Metode tersebut adalah

pembelajaran yang diberikan lebih banyak ditekankan pada pemberian

pengetahuan teori yang sering disajikan hanya dengan model ceramah saja.

Apabila pembelajaran dilakukan dengan ceramah akan menyebabkan siswa pasif,

kurang minat, kurang bergairah (membosankan) dan dapat menimbulkan salah

tafsir dan kurang perhatian siswa. Padahal, guru bertanggung jawab untuk

menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab

siswa untuk belajar dan membuat proses pembelajaran pada siswa berlangsung

secara efektif. Dengan kata lain, guru dituntut menciptakan pembelajaran yang

berbasis kepada siswa, siswa yang aktif dan melaksanakan pembelajaran secara

efektif agar standar kompetensi dan kompetensi dasarnya tercapai sesuai dengan

tujuan pembelajaran tersebut. Oleh karena itu, pemilihan metode pembelajaran

perlu mendapat perhatian yang tidak terlepas dari peran serta seorang guru.

Salah satu solusi untuk memecahkan masalah kemampuan menanggapi isi

laporan yang dilisankan yang masih rendah tersebut adalah memilih dan

(16)

4

dan diterapkan itu adalah metode quantum teaching. Metode quantum teaching

merupakan salah satu alternatif pembelajaran bermakna yang bermuara pada

pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Menurut De Porter

(2007:9), quantum teaching adalah metode pembelajaran yang melibatkan siswa

secara aktif, baik segi fisik, mental, dan emosionalnya dengan TANDUR

(Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan). Menurut

guru bidang studi bahasa Indonesia, Rahmi Lubis, metode itu pun belum pernah

dilakukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia sehingga tidak tertutup

kemungkinan untuk menerapkannya.

Berdasarkan uraian di atas, penerapan metode quantum teaching dalam

menanggapi isi laporan pada siswa kelas VIII menarik untuk diteliti. Oleh karena

itu, penelitian ini menjadi sebuah skripsi dengan judul “Efektivitas Metode

Quantum Teaching Terhadap Kemampuan Menanggapi Isi Laporan Pada Siswa

Kelas VIII SMP Budi Mulia Medan Tahun Pelajaran 2013/2014.”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi

masalah-masalah yang timbul sebagai berikut.

1. Siswa kurang mampu menanggapi laporan yang dilisankan.

2. Siswa kurang mampu memberikan argumen atau pendapat dalam

mendengar laporan lisan.

(17)

5

4. Metode pembelajaran yang digunakan masih tradisional yaitu metode

ceramah.

5. Belum pernah diterapkan metode quantum teaching dalam

pembelajaran menanggapi isi laporan di sekolah ini.

6. Metode yang digunakan membosankan dan tidak membangkitkan minat

belajar siswa.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi hanya pada kemampuan siswa dalam menanggapi

isi laporan yang dilisankan baik berupa pendapat, kritik, saran, dan pertanyaan.

Tanggapan yang diberikan dalam penelitian ini dikhususkan pada tanggapan

tulisan. Laporan yang akan didengarkan berupa laporan perjalanan. Kemudian

dalam proses pembelajaran kemampuan tersebut peneliti menggunakan metode

quantum teaching. Menurut De Porter (2007:9), Quantum Teaching adalah

metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif, baik segi fisik, mental,

dan emosionalnya dengan TANDUR (Tumbuhkan, Alami, Namai,

(18)

6

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan dibahas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menanggapi isi laporan dengan

menerapkan metode quantum teaching oleh siswa kelas VIII SMP Budi

Mulia Medan tahun ajaran 2013/2014?

2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menanggapi isi laporan dengan

metode ceramah oleh siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Medan tahun

ajaran 2013/2014?

3. Manakah yang lebih efektif antara menerapkan metode quantum

teaching dengan metode ceramah terhadap kemampuan menanggapi isi

laporan oleh siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Medan tahun ajaran

2013/2014?

E. Tujuan Penalitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menanggapi isi

laporan dengan menerapkan metode quantum teaching oleh siswa kelas

VIII SMP Budi Mulia Medan tahun pembelajaran 2013/2014.

2. Mengetahui bagaimana kemampuan siswa dalam menanggapi isi

laporan dengan metode ceramah oleh siswa kelas VIII SMP Budi Mulia

(19)

7

3. Mengetahui manakah yang lebih efektif antara menerapkan metode

quantum teaching dengan metode ceramah terhadap kemampuan

menanggapi isi laporan oleh siswa kelas VIII SMP Budi Mulia Medan

tahun ajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian

1. Secara teoretis, penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan.

2. Secara praktis, penelitian ini akan memudahkan guru untuk

mempraktikkan materi lain dengan menerapkan metode quantum

(20)

81

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat ditarik simpulan

sebagai berikut.

1. Kemampuan menanggapi isi laporan dengan menggunakan metode

quantum teaching dikategorikan baik (B) dengan nilai rata-rata 75.571.

2. Kemampuan pembelajaran menanggapi isi laporan dengan menggunakan

metode ceramah dikategorikan cukup (C) dengan nilai rata-rata 69.857.

3. Metode quantum teaching lebih efektif digunakan dalam menanggapi isi

laporan dibandingkan dengan metode ceramah. Hal tersebut dibuktikan

dari kemampuan menanggapi isi laporan dengan menggunakan metode

quantum teaching diperoleh nilai rata-rata 75,571 sedangkan dengan

menggunakan metode ceramah diperoleh nilai rata-rata 69,857.

Selanjutnya, berdasarkan perhitungan dengan uji “t” diperoleh nilai to

=2,758 kemudian dikonsultasikan dengan t Tabel pada taraf signifikansi

5% maupun 1% dengan dk=(N1-N1) ternyata to diperoleh lebih besar dari

tTabel yaitu 2,00<2,758>2,65 sehingga hipotesis nol ditolak dan hipotesis

alternatif (Ha) diterima. Dalam hal ini berarti dalam pelajaran menanggapi

isi laporan dengan menggunakan metode quantum teaching lebih efektif

(21)

82 B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, penelitian ini menyarankan beberapa hal

sebagai berikut.

1. Bagi peneliti perlu mengkaji lebih dalam tentang langkah-langkah

penggunaan metode quantum teaching supaya hasil yang diperoleh lebih

maksimal

2. Kesimpulan di atas menunjukkan bahwa metode quantum teaching lebih

efektif digunakan untuk menanggapi isi laporan dibandingkan metode

ceramah. Karena itu disarankan agar guru di SMP Budi Mulia Medan

khususnya dan secara umum guru bahasa Indonesia lainnya dapat

menggunakan metode quantum teaching.

3. Menggunakan metode quantum teaching diperlukan pemahaman guru

bahasa dan sastra Indonesia baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai

evaluasi agar hal yang diharapkan yakni peningkatan kemampuan

(22)

83

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Edisi Revisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

DePorter, Bobbi dkk. 2003. Quantum Learning. Jakarta: Kaifa.

DePorter, Bobbi dkk. 2007. Quantum Teaching. Jakarta: Kaifa.

Djamarah, Juni. 2006. Pembelajaran Konvensional. Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, M.Soenardi. 2008. Tes Bahasa Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT Indeks.

Finoza, Lamuddin. 1997. Aneka Surat Statuta, Laporan, dan Proposal. Jakarta: Mawar Gempita.

Handoko. 2002. Pembelajaran Moderen. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Ende: Nusa Indah.

Madjid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mistaful. 2010. Quantum Teaching. Yogyakarta: Diva Press.

Moeliono.1985. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Balai Pustaka.

Moeslichatoen. 2006. Metode Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Mulyasa, E. 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Nasution, H.M. Farid.1993. Psikologi Umum. Medan: IAIN Press.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Sarlito, Wirawan.1986. Psikologi Sosial. Bandung: Tarsito.

(23)

84

Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: PT. Tarsito.

Sudijono, Anas. 2007. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Surabaya: Putaka Pelajar.

Suryabrata, Sumadi. 2003. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia.

Tarigan, Henry Guntur.1993. Menulis sebagai Keterampilan Berbahasa. Bandung:Angkasa.

Tim Edukatif Bahasa Indonesia. 2007. Kompeten Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Tintin, Heryatin. 2004. Pengembangan Model Pembelajaran Quantum dalam Mata Pelajaran Bahasa Inggris dalam Rangka Pengembangan Kurikulum Berbasis Sekolah. Hasil Penelitian. (http://pps.upi.edu/org/ abstrakthesis/abstrakpk/abstrakpk04.html). update 28 Agustus 2007.

Wirajaya, Asep Yudha dan Sudarmawarti. 2008. Berbahasa dan Bersastra Indonesia 2 : Untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat: Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

(http://antho-goodwill.blogspot.com/2011/01/definisi-perencanaan-pengorganisasian.html).

Gambar

Tabel 4.10 Distribusi  Frekuensi Data Kelas Eksperimen (X) ............................

Referensi

Dokumen terkait

Pada Gambar 7 nampak rataan produksi Cabel lokal pada empat kali periode panen pada polibag lebih tinggi dibandingkan dengan rataan produksi pada petak

Perancangan Interior Perpustakaan Anak di Surabaya ini perlu memperhatikan banyak hal seperti penggunaan material, finishing , bentuk perabot dan dimensi perabot sehingga

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada hubungan antara persepsi siswa tentang variasi gaya mengajar guru dengan prestasi belajar siswa; (2) ada hubungan

Setelah mengamati semua sampel, berilah nilai sesuai dengan tingkat kesukaan Anda terhadap rasa sampel yang tersedia.. Urutkan nilai sampel dari yang Anda paling sukai (=6)

Berdasarkan Penetapan Pemenang Nomor 1087/P7/SD/10/2017.Tanggal 24 Oktober 2017 maka dengan ini diumumkan pemenang pekerjaan dimaksud adalah sebagai berikut :.

Berdasarkan Penetapan Pemenang Nomor 1068/P7/SD/10/2017 Tanggal 19 Oktober 2017 maka dengan ini diumumkan pemenang pekerjaan dimaksud adalah sebagai berikut :..

Salah satu cara untuk menangkap energi matahari adalah merubah cahaya matahari untuk dijadikan listrik dengan menggunakan EV (Electro Photo Voltaic) yaitu sebuah modul

Pada bab ini berisi tentang perencanaan tugas akhir, yang meliputi perancangan, pembuatan sistem keamanan yang dapat mendeteksi anomali traffic data pada web