• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMU PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMU PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN

THINK PAIR SHARE

DENGAN MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMU PADA

POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM

Oleh :

Helena Lusianna Siahaan NIM 409631005

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARANTHINK PAIR SHARE DENGAN

MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMU PADA POKOK BAHASAN

STRUKTUR ATOM

Helena Lusianna Siahaan (NIM 409631005) ABSTRACT

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Yesus Kristus, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian dan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Dengan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMU Pada Pokok Bahasan Struktur Atom”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.S, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran – saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ida Duma Riris, M.Si, Bapak Drs. Jasmidi M.Si, Bapak Dr. Marham Sitorus, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran – saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMUN 9 Medan dan Bapak Guru Kimia yang telah membantu selama penelitian ini. Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua penulis yang selalu mendukung penulis baik secara moril maupun materi.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Januari 2013 Penulis,

(5)
(6)

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup 3

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 5 1.7. Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1. Model Pembelajaran 6 2.1.1. Pengertian Model Pembelajaran 6 2.1.2. Berpikir, Berpasangan, Berbagi (Think Pair Share) 7

2.2. Hasil Belajar 7

2.3. Media Pembelajaran 9 2.3.1. Media Peta Pikiran 9

2.4. Struktur Atom 11

(7)

vi

2.4.1.3. Teori Atom Rutherford 13 2.4.1.4. Teori Atom Niels Bohr 14 2.4.1.5. Teori Atom Modern 15 2.4.2. Partikel Penyusun Inti Atom 15

2.4.2.1. Proton 15

2.4.2.2. Neutron 16

2.4.3. Susunan Atom 17

2.4.4. Konfigurasi Elektron 18 2.5. Kerangka Berpikir 18

2.6. Hipotesis 19

BAB III METODE PENELITIAN 20 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 20 3.2. Populasi dan Sampel 20 3.2.1. Populasi Penelitian 20 3.2.2. Sampel Penelitian 20 3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 21 3.3.1. Variabel Penelitian 21 3.3.1.1. Variabel Bebas 21 3.3.1.2. Variabel Terikat 21 3.3.1.3. Variabel Terkontrol 21 3.3.2. Instrumen Penelitian 21 3.4. Rancangan Penelitian 23 3.5. Prosedur Penelitian 24 3.6. Desain Penelitian 25 3.7. Alat Pengumpul Data 26 3.8. Teknik Analisis Data 28

3.8.1. Uji Normalitas 28

3.8.2. Uji Homogenitas 28

3.8.3. Uji Hipotesis 28

(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30

4.1. Deskripsi Data 30

4.1.1. Validitas Tes 30

4.1.2. Reliabilitas Tes 31 4.1.3. Tingkat Kesukaran Soal 31

4.1.4. Daya Pembeda 31

4.2. Analisis Data 31

4.2.1. Uji Normalitas 32

4.2.2. Uji Homogenitas 33

4.2.3. Uji Hipotesis 33

4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 34

4.3. Pembahasan 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36

5.1. Kesimpulan 36

5.2. Saran 36

(9)

ix

DAFTAR TABEL

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

(12)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan belajar mengajar diselenggarakan secara formal di sekolah. Proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah diharapkan mampu menghasilkan kualitas lulusan yang merupakan output dari proses pendidikan. Sehingga siswa yang menamatkan studinya mempunyai ilmu dan keterampilan yang dapat diteruskan ke jenjang yang lebih tinggi (Tumangger dan Silitonga, 2010).

(13)

2

dan siswa sering permisi pada saat pelajaran sedang berlangsung, akibatnya hasil belajar siswa rendah.

Salah satu materi pelajaran kimia yang dianggap oleh siswa memiliki konsep yang banyak menimbulkan kesulitan diantaranya pokok bahasan struktur atom. Kesulitan dalam pemahaman pokok bahasan struktur atom kemungkinan terjadi karena kesulitan dalam memahami keberadaan materi tersebut tanpa mengalami secara langsung, siswa kurang mampu dalam memahami penyusunan elektron (konfigurasi elektron) ataupun kedudukan elektron dalam kulit-kulit (tingkat-tingkat energi), siswa juga kurang mampu dalam mengingat nomor atom suatu unsur sehingga kesulitan dalam penentuan konfigurasi elektron.

Untuk membangkitkan motivasi siswa dalam proses belajar agar dapat menerima, menguasai dan lebih-lebih mengembangkan bahan pelajaran itu, maka cara-cara mengajar serta cara belajar haruslah setepat-tepatnya dan seefesien serta seefektif mungkin. Dari uraian diatas jelaslah bahwa model pembelajaran juga mempengaruhi belajar. Guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba model-model pembelajaran yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar (Slameto, 2010).

Model pembelajaran think pair share adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dimana memberi siswa lebih banyak waktu berpikir untuk mengutarakan pendapat dan juga belajar menghargai pendapat orang lain. Penerapan model pembelajaran ini dimulai dari teknik berpikir tentang materi atau permasalahan yang disampaikan guru, meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan masalah tersebut dengan pasangannya. Selanjutnya siswa tersebut bersama dengan kelompoknya membagikannya dengan teman satu kelasnya sehingga selain siswa sendiri mengerti akan materi yang diajarkan, siswa tersebut juga bisa membantu temannya dalam mempelajari materi yang diajarkan guru.

(14)

bertujuan untuk mengetahui efektifitas pembelajaran think pair share dalam meningkatkan hasil belajar kimia pada pokok bahasan struktur atom diperoleh thitung > ttabel (3,516>1,994), penelitian yang dilakukan oleh Evawati Nababan tentang pengaruh model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta konsep plus pada termokimia diperoleh thitung > ttabel (3,23>1,67), dan penelitian yang dilakukan oleh Rizki Kholilah Lubis yang menerapkan pembelajaran think pair share menggunakan media kartu kata pada hidrokarbon diperoleh rata-rata hasil belajar media kartu kata dengan model pembelajaran think pair share

sebesar 72 dan hasil belajar menggunakan media kartu kata tanpa model pembelajaranthink pair sharesebesar 64,42.

Peneliti juga menggunakan peta pikiran sebagai alat bantu belajar pada pengajaran struktur atom agar lebih memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh gurunya dan juga memberikan kemudahan bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada siswanya, dimana konsep pelajaran struktur atom yang demikian banyak akan lebih mudah untuk dijelaskan ketika guru menggunakan peta pikiran. Peta pikiran adalah cara yang efektif dan efesien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan ide-ide (pikiran) sehingga memudahkan siswa mengingat pelajarannya yang dicatat dalam bentuk diagram.

Dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui “Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share Dengan Menggunakan Peta Pikiran Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMU Pada Pokok Bahasan Struktur Atom” dengan harapan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi para guru kimia untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

1.2. Ruang Lingkup

(15)

4

struktur atom dan siswa kelas X yang mengikuti mata pelajaran kimia pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013.

1.3. Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuhan dalam penelitian maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut:

Apakah hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional?

1.4.Batasan Masalah

Dari latar belakang masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model think pair share dengan menggunakan peta pikiran.

2. Pokok bahasan yang diajarkan adalah struktur atom.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair sharedengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional.

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara umum dijabarkan sebagai berikut:

1. Memberi informasi dan bahan pertimbangan kepada guru mata pelajaran kimia tentang alternatif model pembelajaran dan media dalam upaya peningkatan hasil belajar kimia siswa di SMU.

(16)

3. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain untuk dapat mengembangkan penelitian selanjutnya tentang model pembelajaran TPS (think pair share) dengan menggunakan media peta pikiran.

1.7.Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman istilah, maka perlu diberikan definisi operasional istilah-istilah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran think pair share adalah model pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk melatih siswa berpikir, berpasangan, dan berbagi tentang materi pelajaran struktur atom di kelas X SMU Negeri 9 Medan.

2. Peta pikiran adalah diagram yang menggunakan garis besar dari kategori utama dan ide-ide (pikiran) kecil yang digambarkan sebagai cabang dari cabang pikiran yang lebih besar.

3. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah dia menerima pengalaman belajar tentang struktur atom.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka kesimpulannya adalah hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom yang diajarkan dengan model pembelajaranthink pair share dengan menggunakan peta pikiran lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan konvensional. Hal ini dapat dilihat dari harga thitung = 2,203 > ttabel= 1,668 yang berada didaerah kritis (daerah penolakan Ho) sehingga Ha diterima yang artinya model pembelajaran think pair share dengan menggunakan peta pikiran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas X SMU pada pokok bahasan struktur atom. Dimana hasil pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen sebesar 27,58 dan postest sebesar 66,95 dengan persen peningkatan sebesar 54,4% sedangkan rata – rata nilaipretest kelas kontrol sebesar 23,16 dan

postest sebesar 63,58 dengan persen peningkatan sebesar 52,8%. Maka selisih persen peningkatan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebesar 1,6%.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Kepada guru kimia dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan menggunakan peta pikiran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru kimia tidak hanya menguasai bahan ajar tetapi berkenan mencoba mengajarkan pokok bahasan yang berbeda dengan menggunakan model kooperatif tipe TPS dan media peta pikiran yang tujuannya untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta

Buzan, T., (2005), Mind Map Untuk Meningkatkan Kreativitas, Cetakan Ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Harjanto, (2003), Perencanaan Pengajaran, Cetakan Ketiga, Rineka Cipta, Jakarta

Lubis, R. K., (2011), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Menggunakan Media Kartu Kata Pada Hidrokarbon, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Nababan, E., (2011),Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share (TPS) Dengan Menggunakan Peta Konsep Plus Pada Termokimia, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Purba, M., (2007),Kimia Untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta

Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., dan Rahardjito, C. A. S., (1984),

Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya,

Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sanjaya, W., (2008), Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran, Edisi Pertama,Cetakan ke-2, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Silitonga, P., M., (2010),Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA, Unimed, Medan

Situmorang, M., Purba, J., dan Tambunan, M. M., (2001), Efektivitas Media Diagram Pada Pengajaran Kimia Di Sekolah Menengah Umum, Jurnal Penelitian Bidang Pendidikan,8:20-27

Slameto, (2010), Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Ed. Rev,

Cet. 5, Rineka Cipta, Jakarta

Sudjana, N., (1989), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Suprijono, A., (2009),Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi Paikem,Cet. I, Pustaka Pelajar, Yogyakarta

(19)

38

Struktur Atom Di Kelas XI SMA Negeri 18 Medan TA 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Edisi Pertama,Cetakan ke-4, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Tumangger, M. D., dan Silitonga, P. M., (2010), Pengaruh Asal Sekolah Dan Jenis Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Kelas X Pada Pokok Bahasan Struktur Atom, Jurnal Pendidikan Kimia,

2:53-56

Gambar

Tabel 3.1. Jadwal penelitian di kelas X SMUN 9 Medan
Gambar 2.1. Model atom Dalton

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara maka pada tahun 1962 bentuk usaha dirubah menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan modal dasar

Kini teknik itu sudah menjadi bagian keterampilan bermain bola voli (Ahmadi, 2007, hlm. Seiring dengan perkembangan zaman ternyata permainan bola voli ini juga

b) Tahap pekerjaan lapangan, meliputi mengumpulkan bahan-bahan yang berkaitan dengan perilaku kebiasaan membaca pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Malang.

Dalam berpikir analogi, pada tahap encoding Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri atau struktur dari masalah sumber dan target, pada tahap inferring mampu

Menikmati keindahan suasana alam di taman / dengan pemandangan pepohonan yang asri /. serta suasana keindahan kolam danau

2 (a) Haji merupakan rukun Islam ke lima yang wajib ditunaikan oleh umat Islam sekali seumur hidup. (i) Nyatakan dua

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan

Petunjuk jawaban : Jawaban secara cepat dengan memberi tkamu ( X ) pada salah satu dari beberapa alternative jawaban yang