• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK Evaluasi Penerapan E-Spt Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta)."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK

(Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

PUSPITA ANY MASYRUROH

B200090320

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca naskah publikasi dengan judul:

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK (Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta)

Yang ditulis oleh:

PUSPITA ANY MASYRUROH NIM: B 200 090 320

Penandatanganan berpendapat bahwa naskah publikasi tersebut memenuhi syarat untuk diterima.

Surakarta, Maret 2013

Pembimbing Utama

(Dra. Mujiyati, M. Si.)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta

(3)

EVALUASI PENERAPAN e-SPT TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK

(Studi Kasus Pada KPP Pratama Surakarta)

PUSPITA ANY MASYRUROH

B200 090 320

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAKSI

Dalam memudahkan Wajib Pajak dalam melaporkan pajaknya, maka Direktorat Jenderal Pajak (DJP) melakukan penerapan e-SPT. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui evaluasi penerapan e-SPT terhadap kepatuhan wajib pajak studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jumlah Wajib Pajak Terdaftar, Wajib Pajak Efektif, Wajib Pajak Non Efektif, Jumlah Pengusaha Kena Pajak, Undang-undang, sertadari data-data buku literatur.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan e-SPT terhadap kepatuhan Wajib Pajak Studi Kasus pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta untuk Pengusaha Kena Pajak (PKP) mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dapat terlihat dari penerapan e-SPT persentase kepatuhan pada tahun 2010 sebesar 58,08%, tahun 2011 sebesar 66,93%, dan tahun 2012 sebesar 88,24%. Sedangkan penerapan e-SPT untuk Wajib Pajak yang melaporakan dengan SPT Tahunan kurang efektif karena kurangnya pengetahuan, pemahaman dan sosialisasi tentang penerapan e-SPT.

(4)

A. PENDAHULUAN

Pajak merupakan penerimaan negara terbesar yang digunakan untuk

pengeluaran pemerintah dan pembangunan. Penerimaan pajak digunakan

sebagai alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan

penerimaan baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari

masyarakat guna membiayai pengeluaran rutin serta pembangunan nasional.

Alokasi pajak tidak hanya diberikan kepada rakyat yang membayar pajak

tetapi juga untuk kepentingan rakyat yang tidak membayar pajak (Ita

Salsalina Lingga, 2012).

Sesuai dengan Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 28 Tahun

2007, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang - undang,

dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk

keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Proses pemungutan pajak ini dilakukan oleh instansi pemerintah yaitu

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang secara struktural dibawah Kementerian

Keuangan. Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas dan kewajiban untuk

memberikan pelayanan prima kepada Wajib Pajak dalam melaksanakan

kewajiban perpajakannya dengan semaksimal mungkin. Seiring dengan

bertambahnya jumlah Wajib Pajak maka disyaratkan adanya peningkatan

kualitas pelayanan. Pada zaman modern Direktorat Jenderal Pajak telah

melakukan perkembangan pelayanan perpajakan dengan melakukan

(5)

perpajakan guna meningkatkan penerimaan negara (Ita Salsalina Lingga,

2012).

Dengan adanya perkembangan teknologi informasi yang semakin

canggih, dalam hal ini ditandai dengan era digital menjadikan peluang

sekaligus tantangan bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Salah satu

perubahan bentuk layanan kepada Wajib Pajak yang diberikan oleh Direktorat

Jenderal Pajak (DJP) adalah adanya pelayanan berupa sebuah sistem

pembayaran pajak dengan sistem online; sistem monitoring pelaporan dan

pembayaran pajak (e-payment), pendaftaran NPWP (e-registration),

pelaporan SPT dan pengiriman atau penyampaian SPT (e-SPT) yang dapat

dilakukan di kantor pos dan giro, serta bank yang telah ditunjuk.

Kepatuhan Wajib Pajak (tax compliance) dapat diidentifikasi dari

kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk

menyetorkan kembali Surat Pemberitahuan (SPT), kepatuhan dalam

perhitungan, dan pembayaran pajak terutang, dan kepatuhan dalam

pembayaran tunggakan. Isu kepatuhan menjadi penting karena

ketidakpatuhan secara bersamaan akan menimbulkan upaya menghindarkan

pajak, seperti tax avoidance, yang mengakibatkan berkurangnya penyetoran

dana pajak ke kas Negara.

Permasalahan yang terjadi selama ini adalah antrian penyampaian

SPT dari wajib pajak yang memasuki jatuh tempo pelaporan dan petugas

perekaman data SPT yang sejumlahnya terbatas sehingga proses perekaman

(6)

pelayanan dalam pelaporan dan perekaman data SPT secara cepat, tepat, dan

akurat, maka Direktorat Jenderal Pajak melakukan modernisasi perpajakan

salah satu penerapannya menggunakan elektronik SPT (e-SPT). Elektronik

SPT atau e-SPT adalah aplikasi (software) yang dibuat oleh Direktorat

Jenderal Pajak untuk digunakan oleh Wajib Pajak untuk kemudahan dalam

menyampaikan SPT.

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: 6/PJ/2009, yang

berisi Tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dalam Bentuk

Elektronik di jelaskan dalam Pasal 2 no 1 bahwa “Wajib Pajak wajib

menyampaikan SPT dalam bentuk elektronik (e-SPT)” Dengan diterapkannya

sistem online dalam perpajakan diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan

Wajib Pajak untuk melakukan pelaporan dan pembayaran pajak.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui : pertama, tingkat

kepatuhan Wajib Pajak setelah adanya penerapan e-SPT. Kedua, efektivitas

pelaksanaan e-SPT pada KPP Pratama Surakarta.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Pajak

Pajak merupakan sarana yang digunakan oleh pemerintah untuk

memperoleh dana dari rakyat yang digunakan untuk membiayai pengelolaan

Negara yang berupa pembangunan fisik maupun non fisik. Untuk pembiayaan

pembangunan tersebut dibutuhkan dana yang cukup besar, sebagian besar

(7)

Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

Nomor 28 Tahun 2007 pasal 1 angka 1 menjelaskan bahwa pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan

yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak

mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Wajib Pajak

Dalam pasal 1 ayat 2, UU No. 16 tahun 2009 tentang KUP disebutkan

bahwa: Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar

pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan

kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan perpajakan.

Kepatuhan Wajib Pajak

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor

192/PMK.03/2007 Wajib Pajak dengan kriteria tertentu yang

selanjutnya disebut sebagai Wajib Pajak Patuh adalah Wajib Pajak

yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

1. Tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan;

Tepat waktu dalam penyampaian SPT sebagaimana dimaksud di

atas sebagai berikut :

a. Penyampaian SPT Tahunan tepat waktu dalam 3 (tiga) tahun

(8)

b. Penyampaian SPT Masa yang terlambat dalam tahun terakhir

untuk masa Pajak Januari sampai November tidak lebih dari 2

(tiga) Masa Pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak

berturut-turut, dan

c. SPT Masa yang terlambat tidak lewat dari batas waktu

Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa masa pajak

berikutnya.

2. Tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak,

kecuali tunggakan pajak yang telah memperoleh izin mengangsur

atau menunda pembayaran pajak.

3. Laporan keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga

pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa

Pengecualian selama 3 (tiga) tahun berturut – turut.

4. Tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang

perpajakan berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai

kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir.

Pengertian SPT

Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT) menurut Undang-Undang

No.16 Tahun 2009 adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk

melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau

bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan

(9)

Pengertian Elektronik SPT (e-SPT)

Dalam mewujudkan sistem administrasi perpajakan modern,

pemerintah menyediakan aplikasi yang dapat digunakan oleh Wajib Pajak

untuk melakukan pelaporan dan pembayaran SPT secara cepat, tepat dan

akurat. Menurut PER Nomor 06/PJ/2009 yang dimaksud e-SPT adalah data

SPT Wajib Pajak dalam bentuk elektronik yang dibuat oleh Wajib Pajak

dengan menggunakan aplikasi e-SPT yang disediakan oleh Direktorat

Jenderal Pajak

C. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini menggunakan penelitian

deskriptif kualitatif, yang menggambarkan penerapan e-SPT pada KPP

Pratama Surakarta.

Metode penelitian dalam penulisan skripsi ini merupakan metode

pengumpulan data primer yang menggunakan pertanyaan lisan dan tertulis.

Metode ini memerlukan adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan

subjek (responden) penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan (Nur

Indriantoro, 2002:152).

D. Analisis Data dan Pembahasan

Tingkat Kepatuhan PKP dalam Penyampaian SPT PPN dan PPnBM

Masa pertahun pajak dengan menggunakan e-SPT

(10)

Tahun Pengusaha

Sumber : Seksi Pengelolaan Data dan Informasi (PDI)

Rumus untuk menghitung besarnya persentase kepatuhan adalah sebagai berikut :

Persentase Kepatuhan = Jumlah yang melapor dengan e-SPT x100 % Jumlah Pengusaha Kena Pajak

Dari tabel 4.10 di atas dapat diketahui dengan diterapkannya e-SPT

semakin banyak Pengusaha Kena Pajak patuh dalam melaporkan pajak.

Untuk tahun 2010 persentase kepatuhan sebesar 58,08%, tahun 2011

sebesar 66,93%, sedangkan tahun 2012 mengalami kenaikan dengan

menunjukkan porsentase sebesar 88,24%.

E. SIMPULAN

Setelah melakukan penelitian di Kantor Pelayanan Pajak (KPP)

Pratama Surakarta tentang evaluasi penerapan e-SPT terhadap kepatuhan

(11)

1. Pada KPP Pratama Surakarta sudah melakukan penerapan e-SPT untuk

memudahkan dalam melaporkan SPT terutama untuk pelaporan SPT

PPN dan PPnBM, dengan adanya penerapan e-SPT dapat

meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

2. Kepatuhan Wajib Pajak untuk Pengusaha Kena Pajak dari tahun ke

tahun mengalami peningkatan dari jumlah Wajib Pajak dalam

penerapan e-SPT. Ini dapat dilihat dari tingkat kepatuhan Wajib Pajak

PKP dalam menyampaikan pelaporan e-SPT PPN dan PPnBM lebih

banyak dibandingkan dengan yang tidak menggunakan SPT (non

e-SPT). Pada tahun 2010 terlihat persentase kepatuhan sebesar 40,32 %,

tahun 2011 sebesar 46,13 %, dan tahun 2012 persentase kepatuhan

sebesar.

Saran

Dengan berbagai keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis

memberikan saran yaitu :

1. Dengan adanya penerapan e-SPT PPN dan PPnBM, pada Kantor

Pelayanan Pajak (KPP) sudah meningkat dari tahun ke tahun, tetapi harus

diadakan sosialisasi bagi Pengusaha Kena Pajak untuk lebih

meningkatkan lagi penerimaan pajak terutama dengan penerapan aplikasi

e-SPT, sehingga lebih memudahkan Wajib Pajak itu sendiri dalam

melaporkan pajaknya.

2. Pada penggunaan e-SPT PPh untuk kedepannya lebih di tingkatkan lagi

(12)

Pajak lebih mudah untuk melaporkan pajaknya, sehingga dapat

meningkatkan pula kepatuhan Wajib Pajak, misalnya dengan melakukan

sosialisasi di instansi tertentu yang merupakan Wajib Pajak Orang

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Mujiyati, dan M. Abdul Aris, 2010. “Perpajakan”, Surakarta : Muhammadiyah University Press Universitas Muhammadiyah Surakarta

Nur Indriantoro.2002.“Metode Penelitian Bisnis”, Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada

Anisya Diah Purwati, 2012, “Evaluasi Penerapan e-SPT Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Dalam Pelaporan Keuangan (Studi Kasus Pada KPP Pratama

Karanganyar”), Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widayati, dan Nurlis 2010. “Faktor-faktor yang mempengarugi kemauan untuk

membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan

bebas”. SNA XIII Purwokerto

Fika, Asri Agusti dan Vinola Herawaty, 2009 , I”Pengaruh Kepatuhan Wajib Pajak

Badan Terhadap Peningkatan Penerimaan Pajak Yang Dimoderasi Oleh

Pemeriksaan Pajak Pada KPP Pratama”, SNA Palembang XII.

---,Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 6/PJ/2009 Tentang Tata

Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Elektronik

---,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang No.6 tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

(14)

Waluyo, Wirawan. 2011. “Perpajakan Indonesia”. Salemba Empat. Jakarta

---,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Peraturan PP Pengganti UU No.5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat Atas UU No.6. tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata

Cara Perpajakan

Referensi

Dokumen terkait

Seseorang yang dikatakan mempunyai literasi kesihatan yang baik apabila individu tersebut berupaya mencari, memahami dan menggunakan maklumat yang berkaitan dengan kesihatan

Hasil Rekapitulasi Data Awal, Siklus 1, Siklus 2 Hasil Belajar Gerak Manipulatif Melalui Pendekatan Bermain Siswa kelas III SD Kristen Setabelan 1 Kecamatan Banjarsari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran mengenai pengaruh strategi promosi pembiayaan murabahah terhadap minat nasabah dan seberapa besar pengaruh

Jangka waktu pelaksanaan yang ditawarkan 30 hari melebihi jangka waktu pelaksanaan yang disyaratkan dalam dokumen lelang yakni 20 hr kalender Urutan Pelaksanaan Pekerjaan secara

Pada hari ini Senin tanggal dua puluh dua bulan Oktober tahun dua ribu dua belas, kami selaku Panitia Pengadaan Pengiriman Buku Nikah Tahun 2012 berdasarkan

9/CS16/KR.VIII/II/2016 tanggal 5 Februari 2016, ditetapkan Pemenang pekerjaan Pengadaan Jasa Cleaning Service Badan Kepegawaian Negara Kantor Regional VIII

Hasil penelitian yang sama juga dilakukan oleh Ningsih dan Nilamsari (2018) mendapatkan tidak ada hubungan anta- ra shift kerja dan kelelahan yang dialami oleh pekerja

lie lama tltraal berlangeung cafes akan terjedl pengen- ceran lorutan tltran eehlngga akan mempengarubl pengukuren hanteren llatrik* Ontuk rangellaimlr keealahen naka