PERUNDINGAN ROEM-ROYEN DALAM
PEMBERITAAN DAN OPINI HARIAN WASPADA
MEDAN 1949
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH :
ABDUL RAHMAN HAKIM NIM.
309121001
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Abdul Rahman Hakim, 309 121 001, Perundingan Roem-Royen Dalam Pemberitaan dan Opini Harian Waspada Medan 1949, Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2013.
Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk Mengetahui berita tentang Perundingan Roem-Royen pada Harian Waspada April-Mei 1949 ; (2) Melakukan analisis bagaimana berita tentang Perundingan Roem-Royen di harian Waspada 1949 ; (3) Mengetahui opini dan tujuan yang ingin disampaikan harian Waspada tahun 1949 dalam menilai Perundingan Roem-Royen.
Penelitian ini menggunakan metode Library Research atau Study Pustaka yaitu suatu metode penelitian dengan cara menelusuri buku-buku, arsip, dokumen-dokumen, jurnal, artikel ilmiah, catatan maupun foto-foto atau gambar-gambar yang relevan atau sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode studi pustaka digunakan untuk menelusuri dan mengumpulkan informasi dan data yang relevan dari berbagai buku, arsip serta literatur yang berkenaan dengan pemberitaan seputar perundingan Roem-Royen yang diterbitkan oleh Harian Waspada Medan 1949.
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil’alamin. Puji Syukur ke hardirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayahnya yang terus memberikan kesempatan dan kesehatan kepada hambanya
sehingga mampu menyelesaikan penulisan hasil dari penelitian yang di berikan sebagai tugas
akhir perkualiahan. Shalawat beriring salamkan salam kepada junjungan kita Baginda
Muhammad SAW yang membawa ummatnya dari kegelapan menuju An-Nur atau dunia
yang terang benderang dan di selimuti oleh lindungan Allah SWT.
Ucapan terimakasih yang sebesar-besaranya yang tidak terhingga kepada kedua orang
tua saya, Ayahku Alm. Suyono Siswanto dan Ibuku Risnawati, yang telah mencurahkan kasih
dan sayangnya serta dukungan moralnya yang tidak mungkin terbalaskan. Semoga beliau
selalu berada di dalam lindungan Allah SWT dan semoga tulisan ini mampu mengobati
segala perjuangan mereka dalam memberikan pendidikan kepada saya. Terima kasih pula
kepada keluarga besarku yang selalu membantu dengan materi dan kesenangan sehingga saya
mampu menyelesaikan tulisan ini. Tak lupa pula saya ucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada keluarga besar SD Al-Ulum Medan, SMPN 3 Medan, dan SMA
Swasta Teladan Medan yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan buat penulis.
Terima kasih pula saya ucapkan kepada Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, MS sebagai
dosen pembimbing skripsi, sebuah kehormatan menjadi anak didik Bapak. Terima kasih
kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Bapak Dekan FIS Drs. H. Restu
M.S., Ibu Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Dra. Lukitaningsih, M.Hum beserta Sekretaris
Ibu Dra. Hafnita S.D. Lubis ,Ibu Dra. Flores Tanjung, MA yang sekaligus sebagai Dosen
Pembimbing Akademik, dan seluruh Bapak/ Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah
iii
Kepada seluruh teman-temanku, pasukan AHH B reguler 2009, Arif, Kuni, Suner,
Rahmad, Dila, Nur, Felira, Mei, Wibi, Gomek, Fitri, Andiko, Hendrik, Hotnida, Robintang,
dan untuk semua pasukan khusus AHH yang tidak dapat saya ucapkan semua. Terima kasih
atas segala kebersamaannya. Teman-teman sewaktu PPL di SMP N 1 50, Lekban, Windi,
Rani, Boreg, Leksur, Fifah, Ivan, Zunaidi, dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
terima kasih atas segala bantuannya. Terakhir terima kasihku kepada semua teman-teman
Jurusan Pendidikan Sejarah Reguler stambuk 2009 kelas A dan B Reguler yang
nama-namanya tidak bisa saya sebutkan.
Terima kasih atas dukungan semua pihak yang memberikan dukungannya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Kiranya
ada masukan dan saran mohon di sampaikan demi penyempurnaan karya saya ini agar lebih
baik lagi. Historia Magistra Vitae....! dan akhir kata No History No Future… Jasmerah!!!!
Medan, Juli 2013
Penulis
Abdul Rahman Hakim
DAFTAR ISI
Bab II Kajian pustaka dan kerangka berfikir A.Kajian pustaka 1. Perundingan Roem-Royen... 8
2. Peran pers dalam revolusi indonesia... 14
3. Sejarah Pers Sumatera Utara... 17
4. Sejarah harian Waspada... 19 A. Perundingan Roem-Royen... 28
1. Peristiwa sebelum perundingan Roem-Royen... 28
1.1 Perundingan Linggarjati... 29
1.3 Perundingan Renville... 31
1.4 Agresi Militer Belanda kedua... 32
1.5 Serangan umum 1 Maret 1949... 34
2. Perundingan Roem-Royen... 35
1. Latar belakang Moh. Roem... 35
2. Latar belakang dr. Van Royen... 37
3. Perundingan Roem-Royen... 37
B. Analisis berita yang berkenaan dengan Perundingan Roem-Royen dalam Harian Waspada Medan 1949... 39
1. Tidak Mandek, tapi jalan terus... 43
2. Perundingan dilanjutkan minggu depan... 49
3. Sjafruddin setuju perundingan di Jakarta... 51
4. Patokan-patokan dari Bangka... 53
5. Keleluasaan Dr. Van Royen oleh Pieter ‘t Hoen... 55
6. Pertemuan informil delegasi Republik dan Belanda memuaskan 60 7. Pemerintah Darurat menjelaskan sikapnya... 62
8. Persetujuan sementara telah tercapai... 63
9. Sambutan berbagai s.s.k tentang persetujuan tercapai... 65
10. Batu ujian buat Soekarno – Hatta... 67
11. Persetujuan Royen-Rum menimbulkan macam-macam pikiran di Jogja oleh Juruwarta Waspada di Jogja... 71
12. Sambutan Pers Nederland tentang persetujuan Jakarta... 75
13. Pengumuman di Den Haag hari ini... 79
14. Test Case... 80
15. Scermerhorn gembira dan optimis pada persetujuan Jakarta... 81
16. Penerimaan di Sumatera Timur atas keterangan Belanda... 84
17. Keterangan yang kurang bersemangat... 87
18. Keterangan Pemerintah Belanda tentang persetujuan Jakarta... 89
C. Analisis Perundingan Rum-Royen dalam harian Waspada medan 1949 91 D. Opini dan Tujuan harian Waspada dalam menilai perundingan Roem- Royen... 97
1. Test Case... 99
2. Keterangan yang kurang bersemangat... ... 102
Bab V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan... ... 106
B. Saran... 107
Daftar pustaka... 109
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar/judul berita perundingan Roem-Royen dalam harian Waspada Medan
1949... 43
Tabel 2. Posisi serta Judul berita perundingan Roem-Royen dalam harian Waspada Medan
1949... 97
Tabel 3. Posisi berita dalam perundingan Roem-Royen dalam harian Waspada Medan
DAFTAR FOTO
Foto 1... 44
Foto 2... 50
Foto 3... 51
Foto 4... 54
Foto 5... 56
Foto 6... 60
Foto 7... 62
Foto 8... 64
Foto 9... 65
Foto 10... 68
Foto 11... 72
Foto 12... 76
Foto 13... ... 79
Foto 14... ... 80
Foto 15... 82
Foto 16... 85
Foto 17... 87
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setelah mengalami peperangan panjang, akhirnya tanggal 17 agustus 1945
indonesia mengibarkan bendera merah putih diiringi dengan pembacaan
Proklamasi yang di laksanakan di Jakarta. Setelah merdekanya Indonesia, ternyata
Indonesia mengalami berbagai halangan dan rintangan sebagai Negara baru
merdeka. Halangan itu kebanyakan berasal dari Negara yang bernama Belanda.
Pasca kemerdekaan, Indonesia mengalami hambatan-hambatan dan
halangan dalam membangun sebuah Negara baru. Dalam membangun sebuah
Negara baru, tidaklah mudah. Apalagi untuk membangun sebuah kekuasaan yang
baru merdeka dan telah mengalami banyak peperangan. Di tambah lagi dengan
kondisi keuangan Indonesia yang belum stabil, bahkan belum adanya uang kas
Negara. Dalam bidang ekonomi Indonesia belum memiliki keuangan dan belum
memeliki orang-orang yang mampu mengelola dan mengatur system keuangan
Indonesia.
Dalam bidang politik, Indonesia belum dapat dikatakan sebagai sebuah
Negara. Hal ini dikarenakan belum adanya system pemerintahan dan kekuasaan
yang mengatur system perpolitikan Indonesia. Dalam bidang social, Indonesia
2
bidang ini, Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensi dan perkembangan
selayaknya sebagai sebuah Negara yang merdeka. Walaupun Indonesia sudah
merdeka, namun Indonesia masih mendapat serangan-serangan dari Belanda.
Serangan-serangan yang dilakukan oleh Belanda untuk mengguncang stabilitas
Negara yang baru merdeka.
Untuk itu, mereka melakukan sebuah jalan damai dengan mengadakan
perundingan baru. Perundingan baru ini dilakukan untuk menhentikan segala
tindakan dan serangan yang dilakukan oleh pihak Belanda terhadap republik
Indonesia. Perundingan ini dibuat dengan harapan agar masalah Indonesia dengan
Pemerintah Belanda dapat segera terselesaikan. Oleh karena itu, PBB dan
Negara-negara lain memutuskan untuk memanggil seorang wakil dari kedua belah pihak.
Pihak Indonesia di wakili oleh Mr. Roem. Sedangkan Belanda di wakili oleh Mr.
Van Royen.
Hal ini dapat dilihat dari harian Waspada pada hari Jum’at tanggal 6 Mei
1949 yang mengatakan bahwa ada 6 perwakilan dari pihak Belanda adalah Dr.
Van Royen, Mr. Blom, Dr. Koets, Dr. Gieben, Mr. Van Hoogstraten dan Dr. S.
Jacob. Sedangkan delegasi dari pihak Indonesia adalah Mr. Roem, Prof Supomo,
Ir. Djuanda, Dr. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo dan Mr. Pringgodigdo. Yang
mengadakan sebuah pembicaraan informil pada Kamis pagi yang di hadiri oleh
Merle Cochran anggota Amerika dalam komisi PBB. Rapat ini adalah lanjutan
dari pertemuan informil pada hari Rabu antara kedua delegasi tersebut (Harian
3
Peristiwa-peristiwa ini kemudian menjadi bahan laporan yang menarik
untuk disampaikan kepada khalayak ramai. Laporan-laporan ini kemudian
menjadi sebuah berita yang digunakan oleh Waspada untuk menyampaikan segala
Peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dan di alami oleh Pemerintah indonesia
dalam membentuk sebuah Pemerintahan. Berita-berita ini dimaksudkan untuk
memantik semangat juang rakyat Indonesia dan juga untuk
menumbuhkembangkan rasa Kebangsaan dan Nasionalisme rakyat Indonesia.
Menurut Muchtar Loebis, berita adalah kenyataan-kenyataan tentang apa
saja yang terjadi, kejadian-kejadian atau pikiran yang menarik hati manusia
(human interest); dan yang mengenai atau mempengaruhi penghidupan atau
kebahagian manusia. Lebih lanjut dikatakan Muchtar Loebis didalam bukunya
adalah :
“……. Berita adalah apa sadja yang ingin diketahui oleh pembatja. Apa sadja, asal tjukup banyak ada orang jang ingin mengetahui dan membatja aalah berita, asal sadja tidak melanggar pengertian-pengertian ketertiba perasaan dan undang-undang penghinaan. Berita ialah apa sadja jang terjadi dan menarik pehatian orang. Berita ialah apa sadja jang mendjadi buah pertjakapan orang. Semakin hebat dia mendjadi buah tutu orang ramai, semakin besar nilainja sebagai berita. Berita ialah laporan jang benar dan pada waktunja dari sesuatu jang terdjadi, pendapatan-pendapatan baru, pikiran-pikiran, dan apa sadja jang mengenai atau menarik hati pembatja. Berita ialah apa sadja jang mengenai keselamatan umum, sebab jang menjebabkan sesuatu terdjadi dan akibat-akibat dari kedjadian-kedjadian itu.” (Loebis. 1963-11)
Sedangkan menurut Kun Wazis di dalam bukunya berita adalah peristiwa
yang menarik perhatian publik. Inilah definisi berita yang disampaikan oleh para
pakar media massa. Artinya, tidak semua peristiwa bisa menjadi berita karena
4
yang menarik perhatian publik membutuhkan ukuran atau nilai sehingga menjadi
standar umum dalam penilaian suatu peristiwa (Wazis. 2012:30).
Berita-berita ini ditulis atau di bagikan kepada khalyak ramai dengan
berbagai cara. Di antaranya melalui sebuah surat kabar. Surat kabar merupakan
sebuah sarana dalam menyampaikan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar
atau di sebuah daerah. Peristiwa-peristiwa ini di sampaikan dibuat dengan bahasa
yang menarik khalayak ramai agar mereka berbondong-bondong membeli surat
kabar tersebut.
Dalam penyiaran berita ini, masyarakat di suguhkan dengan berbagai
macam isi berita yang berbeda antara satu surat kabar dengan surat kabar lainnya.
Hal ini, dilakukan untuk menarik minat pembaca dan menjadi pelanggan setia
untuk membeli harian mereka. Mereka melakukan ini bukan hanya untuk menarik
minat pembaca, tapi juga untuk membedakan pemikiran mereka tentang suatu hal
yang sama.
Surat kabar – surat kabar ini memang menyampaikan sebuah berita yang
sama. Namun, terdapat perbedaan penyampaian dan objek yang di sampaikan jika
kita memperhatikan dengan baik-baik antara surat kabar yang satu dengan surat
kabar lainnya. Setiap surat kabar memiliki sebuah pesan yang hendak di
sampaikan kepada pembaca. Pesan ini dapat dilihat dari isi berita tersebut. Dan
juga pesan ini bisa berpihak kepada satu golongan atau satu kelompok. Semua
5
itu untuk menarik minat kaum pembaca agar berita mereka menjadi pilihan nomor
satu pembaca.
Dalam membuat berita mereka menggunakan berbagai cara untuk
membuat pembaca setianya agar terus membeli dan berlangganan dengan
percetakan mereka. Tidak jarang ditemukan adanya perbedaan penyampaian
dalam menyampaikan isi berita antara satu surat kabar dengan surat kabar lainnya.
Dengan adanya perbedaan ini, isi berita sangatlah beragam. Dan berbeda di antara
surat kabar yang beredar.
Di antara surat kabar itu, Waspada juga memiliki pemikiran yang berbeda
dengan surat kabar yang lain. Waspada merupakan sebuah surat kabar yang cukup
besar yang beredar di wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Waspada juga
merupakan salah satu surat kabar yang memiliki pembaca yang cukup banyak
setiap harinya. Banyaknya pembaca yang di miliki oleh Waspada didapat bukan
dengan cara yang mudah, melainkan karena telah mendapatkan nama setelah
menerbitkan berita pertamanya pada tahun 1947(Said.1995:9) .
Dengan melihat banyaknya peran harian Waspada dalam memberitakan
peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan Perundingan Roem-Royen, maka
penulis mengambil kesimpulan untuk melakukan penelitian lebih mendalam
tentang “Perundingan Roem-Royen dalam Pemberitaan Harian Waspada Medan
6 B. Identifikasi Masalah
Dengan melihat latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan
masalahnya sebagai berikut:
Berita tentang Perundingan Roem-Royen.
Analisis bagaimana berita tentang Perundingan Roem-Royen
diposisikan dalam media harian Waspada.
Opini dan tujuan yang ingin disampaikan oleh harian Waspada
dalam menilai Perundingan Roem-Royen.
C. Rumusan Masalah
Dengan melihat identifikasi masalah di atas, penulis membuat rumusan
masalahnya sebagai berikut:
Apa saja yang menjadi berita tentang Perundingan Roem-Royen? Bagaimana berita tentang Perundingan Roem-Royen diposisikan
dalam media harian Waspada?
Bagaimana opini dan tujuan yang ingin disampaikan oleh harian
7 D. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk:
Mengetahui berita tentang Perundingan Roem-Royen pada Harian
Waspada April-Mei 1949.
Melakukan analisis bagaimana berita tentang Perundingan Roem-Royen
di harian Waspada 1949.
Mengetahui opini dan tujuan yang ingin disampaikan harian Waspada
tahun 1949 dalam menilai Perundingan Roem-Royen.
E. Manfaat
Penelitian ini bermanfaat untuk:
Penelitian ini bermanfaat untuk peneliti khususnya, Universitas Negeri
Medan Umumnya.
Penulisan ini bermanfaat untuk mengetahui berita tentang Perundingan
Roem-Royen.
Penulisan ini bermanfaat untuk mengetahui opini dan tujuan yang ingin
106 BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Latar belakang terjadinya perundingan Roem-Royen pada tanggal 7 Mei
1949 adalah sebagai usaha lanjutan untuk mempersatukan atau
mendamaikan dua pihak yang saling berperang, yakni Indonesia dan
Belanda. Perundingan Roem-Royen diwakili oleh kedua delegasi.
Delegasi Belanda, yakni Dr. Van Royen, Mr. Blom, Dr. Koets, Dr.
Gieben, Mr. Van Hoogstraten dan Dr. S. Jacob. Sedangkan 6 orang
delegasi Republik Mr. Roem, Prof Supomo, Ir. Djuanda, Dr. Leimena, Mr.
Ali Sastroamidjojo dan Mr. Pringgodigdo.
2. Hasil dari Perundingan Roem-Royen menghasilkan Hasil penelitian yang
diperoleh oleh penulis selama melakukan penelitian mengenai
perundingan Roem-Royen yang diberitakan oleh harian Waspada Medan
1949 adalah berupa 15 buah berita dan 3 opini.
3. Hasil data yang diperoleh dalam membagi posisi berita yang berkenaan
dengan Perundingan Roem-Royen yang diberitakan oleh harian Waspada
Medan 1949 adalah sebagai berikut , yakni Berita Utama, Berita Halaman
depan dan Berita Halaman tengah.
4. Didalam harian Waspada terdapat dua buah Opini yang merupakan hasil
tulisan atau pendapat dari Mohammad Said yang merupakan seorang
Ketua Umum harian Waspada. Karena Mohammad Said seorang ketua
107
beliau dalam memandang suatu masalah menjadi opini harian Waspada
Medan secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari setiap opini yang
disampaikan oleh Waspada selalu diakhiri dengan inisial dari ketua umum,
yakni MS.
B. SARAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis ini diharapkan akan
memberikan sedikit gambaran tentang Perundingan Roem-Royen yang dilihat
dari sudut pandang surat kabar, yakni harian Waspada Medan. Untuk itu
penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Melihat banyaknya peran yang dilakukan oleh Pers dan wartawan
sang penulis berita, hendaknya kita dapat mengambil hikmah atau
nilai yang dapat kita petik dari segala perjuangan yang dilakukan
oleh kaum atau kelompok pers dalam memberitakan perundingan
Roem-Royen.
2. Perjuangan Pers di Indonesia umumnya dan Sumatera Utara
khususnya tidak dapat dilepas dari tokoh-tokoh pelopor Pers
nasional merupakan bagian dalam perjuangan rakyat Sumatera
Utara dan Medan lebih tepatnya. Karena tokoh pers tidak hanya
melakukan perlawanan melalui surat kabar saja, tapi juga melalui
perang kontak fisik. Untuk itu, hendaknya kita mendirikan atau
membangun sebuah gedung atau semacam museum untuk
108
mempertahankan kemerdekaan Indonesia masa Perundingan
Roem-Royen.
3. Harapan penulis kedepannya kepada khalayak ramai atau
masyarakat dengan adanya penelitian ini masyarakat mengetahui
sejarah perundingan Roem-Royen dalam surat kabar harian
109
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Ahmat. 2003. Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran
Keindonesiaan. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.
Eriyanto. 2001. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS
Gottschalk, Luis. 2006. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-Press
Lubis, Muchtar. 1963. Pers dan Wartawan. Jakarta: P.N. Balai Pustaka
Ricklefs. M.C. 2009. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta:Serambi
Said, H. Muhammad. 1976. Sejarah Pers di Sumatera Utara. Medan: Waspada
Said, Prabudi. 1995. Sejarah Harian Waspada dan 50 Tahun Peristiwa Halaman
Satu. Medan: PT Prakarsa Abadi Press
Said, Tribuana. 1988. Sejarah Pers Nasional dan Pembangunan Pers pancasila. Jakarta: CV. Haji Mas Agung
SESKOAD. 1991. Serangan Umum 1 Marer 1949 di Yogyakarta Latar Belakang
dan Pengaruhnya. Jakarta: PT. Citra Lamtoro Gung Persada
Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Sobur, Drs. Alex, M.si.2004. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Sugiono. Prof.dr. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Wazis, Kun. 2012. Media Massa dan Konstruksi Realitas. Jember: Aditya Media Publishing