• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUNDINGAN ROEM-ROYEN DALAM PEMBERITAAN DAN OPINI HARIAN WASPADA MEDAN 1949.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUNDINGAN ROEM-ROYEN DALAM PEMBERITAAN DAN OPINI HARIAN WASPADA MEDAN 1949."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PERUNDINGAN ROEM-ROYEN DALAM

PEMBERITAAN DAN OPINI HARIAN WASPADA

MEDAN 1949

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

ABDUL RAHMAN HAKIM NIM.

309121001

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Abdul Rahman Hakim, 309 121 001, Perundingan Roem-Royen Dalam Pemberitaan dan Opini Harian Waspada Medan 1949, Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2013.

Tujuan penelitian ini adalah : (1) Untuk Mengetahui berita tentang Perundingan Roem-Royen pada Harian Waspada April-Mei 1949 ; (2) Melakukan analisis bagaimana berita tentang Perundingan Roem-Royen di harian Waspada 1949 ; (3) Mengetahui opini dan tujuan yang ingin disampaikan harian Waspada tahun 1949 dalam menilai Perundingan Roem-Royen.

Penelitian ini menggunakan metode Library Research atau Study Pustaka yaitu suatu metode penelitian dengan cara menelusuri buku-buku, arsip, dokumen-dokumen, jurnal, artikel ilmiah, catatan maupun foto-foto atau gambar-gambar yang relevan atau sesuai dengan masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode studi pustaka digunakan untuk menelusuri dan mengumpulkan informasi dan data yang relevan dari berbagai buku, arsip serta literatur yang berkenaan dengan pemberitaan seputar perundingan Roem-Royen yang diterbitkan oleh Harian Waspada Medan 1949.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirobbil’alamin. Puji Syukur ke hardirat Allah SWT karena berkat

rahmat dan hidayahnya yang terus memberikan kesempatan dan kesehatan kepada hambanya

sehingga mampu menyelesaikan penulisan hasil dari penelitian yang di berikan sebagai tugas

akhir perkualiahan. Shalawat beriring salamkan salam kepada junjungan kita Baginda

Muhammad SAW yang membawa ummatnya dari kegelapan menuju An-Nur atau dunia

yang terang benderang dan di selimuti oleh lindungan Allah SWT.

Ucapan terimakasih yang sebesar-besaranya yang tidak terhingga kepada kedua orang

tua saya, Ayahku Alm. Suyono Siswanto dan Ibuku Risnawati, yang telah mencurahkan kasih

dan sayangnya serta dukungan moralnya yang tidak mungkin terbalaskan. Semoga beliau

selalu berada di dalam lindungan Allah SWT dan semoga tulisan ini mampu mengobati

segala perjuangan mereka dalam memberikan pendidikan kepada saya. Terima kasih pula

kepada keluarga besarku yang selalu membantu dengan materi dan kesenangan sehingga saya

mampu menyelesaikan tulisan ini. Tak lupa pula saya ucapkan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada keluarga besar SD Al-Ulum Medan, SMPN 3 Medan, dan SMA

Swasta Teladan Medan yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan buat penulis.

Terima kasih pula saya ucapkan kepada Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, MS sebagai

dosen pembimbing skripsi, sebuah kehormatan menjadi anak didik Bapak. Terima kasih

kepada Bapak Rektor UNIMED Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si., Bapak Dekan FIS Drs. H. Restu

M.S., Ibu Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah Dra. Lukitaningsih, M.Hum beserta Sekretaris

Ibu Dra. Hafnita S.D. Lubis ,Ibu Dra. Flores Tanjung, MA yang sekaligus sebagai Dosen

Pembimbing Akademik, dan seluruh Bapak/ Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah

(6)

iii

Kepada seluruh teman-temanku, pasukan AHH B reguler 2009, Arif, Kuni, Suner,

Rahmad, Dila, Nur, Felira, Mei, Wibi, Gomek, Fitri, Andiko, Hendrik, Hotnida, Robintang,

dan untuk semua pasukan khusus AHH yang tidak dapat saya ucapkan semua. Terima kasih

atas segala kebersamaannya. Teman-teman sewaktu PPL di SMP N 1 50, Lekban, Windi,

Rani, Boreg, Leksur, Fifah, Ivan, Zunaidi, dan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

terima kasih atas segala bantuannya. Terakhir terima kasihku kepada semua teman-teman

Jurusan Pendidikan Sejarah Reguler stambuk 2009 kelas A dan B Reguler yang

nama-namanya tidak bisa saya sebutkan.

Terima kasih atas dukungan semua pihak yang memberikan dukungannya sehingga

saya dapat menyelesaikan tugas akhir saya ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Kiranya

ada masukan dan saran mohon di sampaikan demi penyempurnaan karya saya ini agar lebih

baik lagi. Historia Magistra Vitae....! dan akhir kata No History No Future… Jasmerah!!!!

Medan, Juli 2013

Penulis

Abdul Rahman Hakim

(7)

DAFTAR ISI

Bab II Kajian pustaka dan kerangka berfikir A.Kajian pustaka 1. Perundingan Roem-Royen... 8

2. Peran pers dalam revolusi indonesia... 14

3. Sejarah Pers Sumatera Utara... 17

4. Sejarah harian Waspada... 19 A. Perundingan Roem-Royen... 28

1. Peristiwa sebelum perundingan Roem-Royen... 28

1.1 Perundingan Linggarjati... 29

(8)

1.3 Perundingan Renville... 31

1.4 Agresi Militer Belanda kedua... 32

1.5 Serangan umum 1 Maret 1949... 34

2. Perundingan Roem-Royen... 35

1. Latar belakang Moh. Roem... 35

2. Latar belakang dr. Van Royen... 37

3. Perundingan Roem-Royen... 37

B. Analisis berita yang berkenaan dengan Perundingan Roem-Royen dalam Harian Waspada Medan 1949... 39

1. Tidak Mandek, tapi jalan terus... 43

2. Perundingan dilanjutkan minggu depan... 49

3. Sjafruddin setuju perundingan di Jakarta... 51

4. Patokan-patokan dari Bangka... 53

5. Keleluasaan Dr. Van Royen oleh Pieter ‘t Hoen... 55

6. Pertemuan informil delegasi Republik dan Belanda memuaskan 60 7. Pemerintah Darurat menjelaskan sikapnya... 62

8. Persetujuan sementara telah tercapai... 63

9. Sambutan berbagai s.s.k tentang persetujuan tercapai... 65

10. Batu ujian buat Soekarno – Hatta... 67

11. Persetujuan Royen-Rum menimbulkan macam-macam pikiran di Jogja oleh Juruwarta Waspada di Jogja... 71

12. Sambutan Pers Nederland tentang persetujuan Jakarta... 75

13. Pengumuman di Den Haag hari ini... 79

14. Test Case... 80

15. Scermerhorn gembira dan optimis pada persetujuan Jakarta... 81

16. Penerimaan di Sumatera Timur atas keterangan Belanda... 84

17. Keterangan yang kurang bersemangat... 87

18. Keterangan Pemerintah Belanda tentang persetujuan Jakarta... 89

C. Analisis Perundingan Rum-Royen dalam harian Waspada medan 1949 91 D. Opini dan Tujuan harian Waspada dalam menilai perundingan Roem- Royen... 97

1. Test Case... 99

2. Keterangan yang kurang bersemangat... ... 102

Bab V Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan... ... 106

B. Saran... 107

Daftar pustaka... 109

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar/judul berita perundingan Roem-Royen dalam harian Waspada Medan

1949... 43

Tabel 2. Posisi serta Judul berita perundingan Roem-Royen dalam harian Waspada Medan

1949... 97

Tabel 3. Posisi berita dalam perundingan Roem-Royen dalam harian Waspada Medan

(10)

DAFTAR FOTO

Foto 1... 44

Foto 2... 50

Foto 3... 51

Foto 4... 54

Foto 5... 56

Foto 6... 60

Foto 7... 62

Foto 8... 64

Foto 9... 65

Foto 10... 68

Foto 11... 72

Foto 12... 76

Foto 13... ... 79

Foto 14... ... 80

Foto 15... 82

Foto 16... 85

Foto 17... 87

(11)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Setelah mengalami peperangan panjang, akhirnya tanggal 17 agustus 1945

indonesia mengibarkan bendera merah putih diiringi dengan pembacaan

Proklamasi yang di laksanakan di Jakarta. Setelah merdekanya Indonesia, ternyata

Indonesia mengalami berbagai halangan dan rintangan sebagai Negara baru

merdeka. Halangan itu kebanyakan berasal dari Negara yang bernama Belanda.

Pasca kemerdekaan, Indonesia mengalami hambatan-hambatan dan

halangan dalam membangun sebuah Negara baru. Dalam membangun sebuah

Negara baru, tidaklah mudah. Apalagi untuk membangun sebuah kekuasaan yang

baru merdeka dan telah mengalami banyak peperangan. Di tambah lagi dengan

kondisi keuangan Indonesia yang belum stabil, bahkan belum adanya uang kas

Negara. Dalam bidang ekonomi Indonesia belum memiliki keuangan dan belum

memeliki orang-orang yang mampu mengelola dan mengatur system keuangan

Indonesia.

Dalam bidang politik, Indonesia belum dapat dikatakan sebagai sebuah

Negara. Hal ini dikarenakan belum adanya system pemerintahan dan kekuasaan

yang mengatur system perpolitikan Indonesia. Dalam bidang social, Indonesia

(12)

2

bidang ini, Indonesia belum mampu menunjukkan eksistensi dan perkembangan

selayaknya sebagai sebuah Negara yang merdeka. Walaupun Indonesia sudah

merdeka, namun Indonesia masih mendapat serangan-serangan dari Belanda.

Serangan-serangan yang dilakukan oleh Belanda untuk mengguncang stabilitas

Negara yang baru merdeka.

Untuk itu, mereka melakukan sebuah jalan damai dengan mengadakan

perundingan baru. Perundingan baru ini dilakukan untuk menhentikan segala

tindakan dan serangan yang dilakukan oleh pihak Belanda terhadap republik

Indonesia. Perundingan ini dibuat dengan harapan agar masalah Indonesia dengan

Pemerintah Belanda dapat segera terselesaikan. Oleh karena itu, PBB dan

Negara-negara lain memutuskan untuk memanggil seorang wakil dari kedua belah pihak.

Pihak Indonesia di wakili oleh Mr. Roem. Sedangkan Belanda di wakili oleh Mr.

Van Royen.

Hal ini dapat dilihat dari harian Waspada pada hari Jum’at tanggal 6 Mei

1949 yang mengatakan bahwa ada 6 perwakilan dari pihak Belanda adalah Dr.

Van Royen, Mr. Blom, Dr. Koets, Dr. Gieben, Mr. Van Hoogstraten dan Dr. S.

Jacob. Sedangkan delegasi dari pihak Indonesia adalah Mr. Roem, Prof Supomo,

Ir. Djuanda, Dr. Leimena, Mr. Ali Sastroamidjojo dan Mr. Pringgodigdo. Yang

mengadakan sebuah pembicaraan informil pada Kamis pagi yang di hadiri oleh

Merle Cochran anggota Amerika dalam komisi PBB. Rapat ini adalah lanjutan

dari pertemuan informil pada hari Rabu antara kedua delegasi tersebut (Harian

(13)

3

Peristiwa-peristiwa ini kemudian menjadi bahan laporan yang menarik

untuk disampaikan kepada khalayak ramai. Laporan-laporan ini kemudian

menjadi sebuah berita yang digunakan oleh Waspada untuk menyampaikan segala

Peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi dan di alami oleh Pemerintah indonesia

dalam membentuk sebuah Pemerintahan. Berita-berita ini dimaksudkan untuk

memantik semangat juang rakyat Indonesia dan juga untuk

menumbuhkembangkan rasa Kebangsaan dan Nasionalisme rakyat Indonesia.

Menurut Muchtar Loebis, berita adalah kenyataan-kenyataan tentang apa

saja yang terjadi, kejadian-kejadian atau pikiran yang menarik hati manusia

(human interest); dan yang mengenai atau mempengaruhi penghidupan atau

kebahagian manusia. Lebih lanjut dikatakan Muchtar Loebis didalam bukunya

adalah :

“……. Berita adalah apa sadja yang ingin diketahui oleh pembatja. Apa sadja, asal tjukup banyak ada orang jang ingin mengetahui dan membatja aalah berita, asal sadja tidak melanggar pengertian-pengertian ketertiba perasaan dan undang-undang penghinaan. Berita ialah apa sadja jang terjadi dan menarik pehatian orang. Berita ialah apa sadja jang mendjadi buah pertjakapan orang. Semakin hebat dia mendjadi buah tutu orang ramai, semakin besar nilainja sebagai berita. Berita ialah laporan jang benar dan pada waktunja dari sesuatu jang terdjadi, pendapatan-pendapatan baru, pikiran-pikiran, dan apa sadja jang mengenai atau menarik hati pembatja. Berita ialah apa sadja jang mengenai keselamatan umum, sebab jang menjebabkan sesuatu terdjadi dan akibat-akibat dari kedjadian-kedjadian itu.” (Loebis. 1963-11)

Sedangkan menurut Kun Wazis di dalam bukunya berita adalah peristiwa

yang menarik perhatian publik. Inilah definisi berita yang disampaikan oleh para

pakar media massa. Artinya, tidak semua peristiwa bisa menjadi berita karena

(14)

4

yang menarik perhatian publik membutuhkan ukuran atau nilai sehingga menjadi

standar umum dalam penilaian suatu peristiwa (Wazis. 2012:30).

Berita-berita ini ditulis atau di bagikan kepada khalyak ramai dengan

berbagai cara. Di antaranya melalui sebuah surat kabar. Surat kabar merupakan

sebuah sarana dalam menyampaikan berbagai peristiwa yang terjadi di sekitar

atau di sebuah daerah. Peristiwa-peristiwa ini di sampaikan dibuat dengan bahasa

yang menarik khalayak ramai agar mereka berbondong-bondong membeli surat

kabar tersebut.

Dalam penyiaran berita ini, masyarakat di suguhkan dengan berbagai

macam isi berita yang berbeda antara satu surat kabar dengan surat kabar lainnya.

Hal ini, dilakukan untuk menarik minat pembaca dan menjadi pelanggan setia

untuk membeli harian mereka. Mereka melakukan ini bukan hanya untuk menarik

minat pembaca, tapi juga untuk membedakan pemikiran mereka tentang suatu hal

yang sama.

Surat kabar – surat kabar ini memang menyampaikan sebuah berita yang

sama. Namun, terdapat perbedaan penyampaian dan objek yang di sampaikan jika

kita memperhatikan dengan baik-baik antara surat kabar yang satu dengan surat

kabar lainnya. Setiap surat kabar memiliki sebuah pesan yang hendak di

sampaikan kepada pembaca. Pesan ini dapat dilihat dari isi berita tersebut. Dan

juga pesan ini bisa berpihak kepada satu golongan atau satu kelompok. Semua

(15)

5

itu untuk menarik minat kaum pembaca agar berita mereka menjadi pilihan nomor

satu pembaca.

Dalam membuat berita mereka menggunakan berbagai cara untuk

membuat pembaca setianya agar terus membeli dan berlangganan dengan

percetakan mereka. Tidak jarang ditemukan adanya perbedaan penyampaian

dalam menyampaikan isi berita antara satu surat kabar dengan surat kabar lainnya.

Dengan adanya perbedaan ini, isi berita sangatlah beragam. Dan berbeda di antara

surat kabar yang beredar.

Di antara surat kabar itu, Waspada juga memiliki pemikiran yang berbeda

dengan surat kabar yang lain. Waspada merupakan sebuah surat kabar yang cukup

besar yang beredar di wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Waspada juga

merupakan salah satu surat kabar yang memiliki pembaca yang cukup banyak

setiap harinya. Banyaknya pembaca yang di miliki oleh Waspada didapat bukan

dengan cara yang mudah, melainkan karena telah mendapatkan nama setelah

menerbitkan berita pertamanya pada tahun 1947(Said.1995:9) .

Dengan melihat banyaknya peran harian Waspada dalam memberitakan

peristiwa-peristiwa yang berhubungan dengan Perundingan Roem-Royen, maka

penulis mengambil kesimpulan untuk melakukan penelitian lebih mendalam

tentang “Perundingan Roem-Royen dalam Pemberitaan Harian Waspada Medan

(16)

6 B. Identifikasi Masalah

Dengan melihat latar belakang di atas, maka penulis mengidentifikasikan

masalahnya sebagai berikut:

 Berita tentang Perundingan Roem-Royen.

 Analisis bagaimana berita tentang Perundingan Roem-Royen

diposisikan dalam media harian Waspada.

 Opini dan tujuan yang ingin disampaikan oleh harian Waspada

dalam menilai Perundingan Roem-Royen.

C. Rumusan Masalah

Dengan melihat identifikasi masalah di atas, penulis membuat rumusan

masalahnya sebagai berikut:

 Apa saja yang menjadi berita tentang Perundingan Roem-Royen?  Bagaimana berita tentang Perundingan Roem-Royen diposisikan

dalam media harian Waspada?

 Bagaimana opini dan tujuan yang ingin disampaikan oleh harian

(17)

7 D. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk:

 Mengetahui berita tentang Perundingan Roem-Royen pada Harian

Waspada April-Mei 1949.

 Melakukan analisis bagaimana berita tentang Perundingan Roem-Royen

di harian Waspada 1949.

 Mengetahui opini dan tujuan yang ingin disampaikan harian Waspada

tahun 1949 dalam menilai Perundingan Roem-Royen.

E. Manfaat

Penelitian ini bermanfaat untuk:

 Penelitian ini bermanfaat untuk peneliti khususnya, Universitas Negeri

Medan Umumnya.

 Penulisan ini bermanfaat untuk mengetahui berita tentang Perundingan

Roem-Royen.

 Penulisan ini bermanfaat untuk mengetahui opini dan tujuan yang ingin

(18)

106 BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Latar belakang terjadinya perundingan Roem-Royen pada tanggal 7 Mei

1949 adalah sebagai usaha lanjutan untuk mempersatukan atau

mendamaikan dua pihak yang saling berperang, yakni Indonesia dan

Belanda. Perundingan Roem-Royen diwakili oleh kedua delegasi.

Delegasi Belanda, yakni Dr. Van Royen, Mr. Blom, Dr. Koets, Dr.

Gieben, Mr. Van Hoogstraten dan Dr. S. Jacob. Sedangkan 6 orang

delegasi Republik Mr. Roem, Prof Supomo, Ir. Djuanda, Dr. Leimena, Mr.

Ali Sastroamidjojo dan Mr. Pringgodigdo.

2. Hasil dari Perundingan Roem-Royen menghasilkan Hasil penelitian yang

diperoleh oleh penulis selama melakukan penelitian mengenai

perundingan Roem-Royen yang diberitakan oleh harian Waspada Medan

1949 adalah berupa 15 buah berita dan 3 opini.

3. Hasil data yang diperoleh dalam membagi posisi berita yang berkenaan

dengan Perundingan Roem-Royen yang diberitakan oleh harian Waspada

Medan 1949 adalah sebagai berikut , yakni Berita Utama, Berita Halaman

depan dan Berita Halaman tengah.

4. Didalam harian Waspada terdapat dua buah Opini yang merupakan hasil

tulisan atau pendapat dari Mohammad Said yang merupakan seorang

Ketua Umum harian Waspada. Karena Mohammad Said seorang ketua

(19)

107

beliau dalam memandang suatu masalah menjadi opini harian Waspada

Medan secara keseluruhan. Hal ini dapat dilihat dari setiap opini yang

disampaikan oleh Waspada selalu diakhiri dengan inisial dari ketua umum,

yakni MS.

B. SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan penulis ini diharapkan akan

memberikan sedikit gambaran tentang Perundingan Roem-Royen yang dilihat

dari sudut pandang surat kabar, yakni harian Waspada Medan. Untuk itu

penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Melihat banyaknya peran yang dilakukan oleh Pers dan wartawan

sang penulis berita, hendaknya kita dapat mengambil hikmah atau

nilai yang dapat kita petik dari segala perjuangan yang dilakukan

oleh kaum atau kelompok pers dalam memberitakan perundingan

Roem-Royen.

2. Perjuangan Pers di Indonesia umumnya dan Sumatera Utara

khususnya tidak dapat dilepas dari tokoh-tokoh pelopor Pers

nasional merupakan bagian dalam perjuangan rakyat Sumatera

Utara dan Medan lebih tepatnya. Karena tokoh pers tidak hanya

melakukan perlawanan melalui surat kabar saja, tapi juga melalui

perang kontak fisik. Untuk itu, hendaknya kita mendirikan atau

membangun sebuah gedung atau semacam museum untuk

(20)

108

mempertahankan kemerdekaan Indonesia masa Perundingan

Roem-Royen.

3. Harapan penulis kedepannya kepada khalayak ramai atau

masyarakat dengan adanya penelitian ini masyarakat mengetahui

sejarah perundingan Roem-Royen dalam surat kabar harian

(21)

109

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Ahmat. 2003. Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran

Keindonesiaan. Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LKIS

Gottschalk, Luis. 2006. Mengerti Sejarah. Jakarta: UI-Press

Lubis, Muchtar. 1963. Pers dan Wartawan. Jakarta: P.N. Balai Pustaka

Ricklefs. M.C. 2009. Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta:Serambi

Said, H. Muhammad. 1976. Sejarah Pers di Sumatera Utara. Medan: Waspada

Said, Prabudi. 1995. Sejarah Harian Waspada dan 50 Tahun Peristiwa Halaman

Satu. Medan: PT Prakarsa Abadi Press

Said, Tribuana. 1988. Sejarah Pers Nasional dan Pembangunan Pers pancasila. Jakarta: CV. Haji Mas Agung

SESKOAD. 1991. Serangan Umum 1 Marer 1949 di Yogyakarta Latar Belakang

dan Pengaruhnya. Jakarta: PT. Citra Lamtoro Gung Persada

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Sobur, Drs. Alex, M.si.2004. Analisis Teks Media. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiono. Prof.dr. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Wazis, Kun. 2012. Media Massa dan Konstruksi Realitas. Jember: Aditya Media Publishing

Gambar

Tabel 2. Posisi serta Judul berita perundingan Roem-Royen dalam harian Waspada Medan

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya akan diminta konfigurasi sistem untuk Compiere, bila tidak ada perubahan silahkan klik klik tombol tanda centang berwarna hijau yang terletak di sebelah pojok kanan

Penilaian kinerja merupakan proses di mana organisasi berupaya memperoleh informasi yang akurat tentang kinerja para anggotanya.Penilaian kinerja karyawan yang

Rasuk berkeratan rentas segi empat tepat seperti yang ditunjukkan dalam Rajah 2.15 di bawah akan dibebankan dengan beban titik pada kedudukan C.. Rasuk disokong mudah dan

Sektor perikanan merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara, mengingat konsumsi ikan di merupakan suatu komoditas yang bernilai bagi suatu negara,

Untuk membedakan contoh permasalahan konteks orde ketiga dan kedua secara sederhana yaitu pada orde ketiga siswa belum mengetahui model matematika apa yang dapat digunakan

Faktor penghambat dari pemerintah dapat disimak bahwa terdapat 2 (dua) pihak yang dapat mengelola sampah di TPA regional SARBAGITA, baik UPT Pengelolaan Sampah

Hak memilih dan dipilih sebagai pelaksana kegiatan atau kepanitiaan yang diselenggarakan oleh HMD MATEMATIKA FMIPA UI bagi anggota aktif Ikatan Keluarga Mahasiswa

Konsentrasi K+ dlm larutan tanah merupakan indeks ketersediaan kalium, karena difusi K+ ke arah permukaan akar berlangsung dalam larutan tanah dan kecepatan difusi tgt pada