PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS
WEBLOG TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON
Oleh:
Boi Rotua Hutagalung NIM 40913102
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Menggunakan Media E-Learning Berbasis Weblog Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon
Nama Mahasiswa : Boi Rotua Hutagalung
NIM : 409131012
Program Studi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Kimia
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Rahmat Nauli, M.Si NIP. 19660607 199103 1 001
Mengetahui:
FMIPA UNIMED Jurusan Kimia
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi berjudul “ Pengaruh penerapan model pembelajaran learning cycle 7E menggunakan media E-learning berbasis Weblog terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jasmidi, M.Si, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Lisbet Tampubolon, M.Si) dan siswa/i kelas X3 dan X6 SMA Negeri 3 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
v
tulus, semangat terus berkobar, ketegaran menjalani cobaan, ketenangan dimasa-masa sulit dan tawa keceriaan yang selalu hadir ditengah-tengah keluarga. Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan kelas Dik B 2009 khususnya buat Amar, Alkadri, M. Diky, Suhardi, Irawati, Dinda Khey, Dinda Ast, Lily, Melisya, Surya Ana, Eva, Rilia, Suparni, Wida, Rudyanto yang telah menjalin keakraban bersama, suka duka, dukungan dan semangatnya selama menjalani perkuliahan ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2013 Penulis,
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 7E MENGGUNAKAN MEDIA E-LEARNING BERBASIS
WEBLOG TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK HIDROKARBON
Boi Rotua Hutagalung (409131012) Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran learning cycle7E menggunakan media E-learning berbasis Weblog terhadap hasil belajar siswa pada materi hidrokarbon di SMA Negeri 3 Medan dan untuk mengetahui berapa besar peningkatan hasil belajar. Learning cycle7E merupakan salah satu model pembelajaran yang tepat untuk diterapkan pada pembelajaran kimia karena model pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang terencana dan pembelajaran berpusat pada siswa (student centered). Model pembelajaran learning cycle terdiri dari rangkaian tahapan-tahapan kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperan aktif.
Nilai rata-rata post-tes siswa kelas ekperimenI adalah (82,50 ± 6,43), dan rata-rata post-tes siswa kelas ekperimen II adalah (75,74 ± 7,09).Berdasarkan hasil analisa data, diproleh bahwa nilai thitung sebesar 4,137 sedangkan nilai ttabel sebesar 1,670 pada taraf signifikan α=0,05 dan dk = 66, sehingga thitung>ttabel. Sedangkan persentase peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran learning cycle 7E menggunakan media E-learning berbasis Weblog sebesar 75,2% dan untuk model pembelajaran konvensional menggunakan media E-learning berbasis Weblog sebesar 64,2%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan melalui penerapan model pembelajaran learning cycle7E menggunakan media E-learning berbasis Weblog lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional menggunakan media E-learning berbasis Weblog.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar vii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Ruang Lingkup 4
1.3. Rumusan Masalah 4
1.4. Batasan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA 7
2.1. Pengertian Belajar 7
2.2. Pengertian Hasil Belajar 8
2.3. Pengertian Model Pembelajaran 9
2.4. Model Pembelajaran Learning Cycle 7E 9
2.5. Pengertian Media Pembelajaran 14
2.6. Pengertian E-Learning 15
2.7. Pengertian Weblog 16
2.8. Blog sebagai Media Pembelajaran E-learning 17
2.9. Hidrokarbon 18
2.9.1. Kekhasan Atom Karbon 18
2.9.2. Penggolongan Hidrokarbon 19
2.10. Penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E 27
2.11. Kerangka Konseptual 28
2.12. Hipotesis Penelitian 30
2.12.1. Hipotesis Statistik 30
BAB III METODE PENELITIAN 31
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 31
3.4. Rancangan Penelitian 37
3.6. Teknik Analisis Data 41
3.6.1. Uji Normalitas 41
3.6.2. Uji Homogenitas 42
3.6.3. Uji Hipotesis 42
3.6.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 44
4.1. Hasil Penelitian 44
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 44
4.1.2. Deskripsi data Hasil Penelitian 45
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian 51
4.2.1. Uji Normalitas 51
4.2.2. Uji Homogenitas 52
4.2.3. Uji Hipotesis 53
4.2.4. Persen Peningkatan Hasil Belajar 53
4.3. Pembahasan 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 63
5.1 Kesimpulan 63
5.2 Saran 63
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sintaks Model Learning Cycle 5E 11
Tabel 2.2. Rumus Molekul Dan Nama Alkana 20
Tabel 2.3. Nama Dan Rumus Molekul Senyawa Alkena 23 Tabel 2.4. Nama, Dan Rumus Molekul Senyawa Alkuna 25
Tabel 2.5 Penerapan Model Dan Media 27
Tabel 3.1. Kisi-Kisi Soal 32
Tabel 3.2. Pedoman Penskoran Kreativitas 35
Tabel 3.3. Layout Angket 36
Tabel 3.4. Rancangan Penelitian 38
Tabel 3.5. Perbedaan Perlakuan kedua kelas eksperimen 41 Tabel 4.1. Tabulasi tingkat kesukaran dan daya beda soal yang
dipakai
45 Tabel 4.2. Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians Data
Pre-Tes
46 Tabel 4.3. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa
Berdasarkan Indikator Pada Kelas Eksperimen I
47 Tabel 4.4. Hasil Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen I
47 Tabel 4.5. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa
Berdasarkan Indikator Pada Kelas Eksperimen II
48 Tabel 4.6. Hasil Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen II
49 Tabel 4.7. Hasil Observasi Kreativitas Belajar Siswa
Berdasarkan Indikator Pada Kelas Eksperimen I
50 Tabel 4.8. Hasil Kreativitas Belajar Siswa Berdasarkan Kategori
Penilaian Pada Kelas Eksperimen I
51 Tabel 4.9. Rata-Rata, Standar Deviasi, Dan Varians Data
Pre-Tes
52 Tabel 4.10. Uji Normalitas Data Pre-Tes Dan Post-Tes 52
Tabel 4.11. Uji Homogenitas Sampel 53
Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis Data Post Tes 54
Tabel 4.13. Persen Peningkatan Hasil Belajar 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Diagram Alir Penelitian 39
Gambar 4.1. Grafik Hasil Observasi Kreativitas Berdasarkan Kategori Kreativitas Kelas Eksperimen I
48 Gambar 4.2. Grafik Hasil Observasi Kreativitas Berdasarkan
Kategori Kreativitas Kelas Eksperimen II
49 Gambar 4.3. Grafik Hasil Angket Berdasarkan Kategori Kelas
Eksperimen I
50 Gambar 4.4. Grafik Hasil Angket Berdasarkan Kategori Kelas
Eksperimen II
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 69
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 71
Lampiran 3. Soal Instrumen Penelitian 87
Lampiran 4. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 95
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa 96
Lampiran 6. Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa 99
Lampiran 7. Lembar Observasi Kreativitas 101
Lampiran 8. Angket Motivasi 102
Lampiran 9. Media E-Learning Berbasis Weblog 104
Lampiran 10. Soal Instrumen Setelah Validasi 109
Lampiran 11. Kisi-Kisi Soal Setelah Validasi 115
Lampiran 12. Perhitungan Validitas Tes 116
Lampiran 13. Perhitungan Reabilitas Tes 118
Lampiran 14. Perhitungan Tingkat Kesukaran 119
Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Tes 120
Lampiran 16. Perhitungan Validitas Angket Motivasi 121 Lampiran 17. Perhitungan Reabilitas Angket Motivasi 123
Lampiran 18. Tabulasi Nilai 124
Lampiran 19. Uji Normalitas 125
Lampiran 20. Uji Homogenitas 129
Lampiran 21. Perhitungan Hipotesis 131
Lampiran 22. Uji Gain 133
Lampiran 23. Lembar Nilai Kreativitas Belajar 138
Lampiran 24. Lembar Nilai Nilai Motivasi Belajar 140
Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian 142
Lampiran 26. Jadwal Kegiatan Penelitian 151
Lampiran 27. Tabel Nilai-Nilai R-Product Moment 152 Lampiran 28. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 153
Lampiran 29. Tabel t 154
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah, hal ini dapat dilihat dari Ujian Nasional (UN) yang telah lewat beberapa waktu lalu. Berdasarkan hasil UN 2012 Manik menjelaskan rata-rata nilai peserta UN 2012 untuk program IPA sebesar 8,24. Namun, masih banyak siswa SMA di Sumut yang tidak lulus UN yakni sebanyak 241 siswa. Kota Medan menempati urutan ke 5 terbawah tingkat ketidaklulusan dengan jumlah siswa yang tidak lulus mencapai 0,16 persen atau 37 siswa. Dapat dilihat rata-rata nilai UN kimia dalam rumpun IPA masih belum maksimal. Permasalahan ini erat kaitannya dengan masalah dalam proses belajar mengajar yakni rendahnya hasil belajar siswa termaksud pada mata pelajaran kimia. Berdasarkan data rekap nilai ulangan akhir semester T.A. 2012/2013 kelas X SMA Negeri 3 Medan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 75 diperoleh nilai rata-rata siswa pada pelajaran kimia sebesar 67,26 dimana nilai tertinggi siswa sebesar 96,67 dan nilai terendah sebesar 36,67 yang sangat jauh dari KKM. Dari data rekap nilai ulangan semester itu masih banyak siswa yang masih belum mencukupi KKM dimana dari seluruh siswa 70% nilai yang diperoleh masih dibawah KKM (www.sma3.net.id). Dengan nilai siswa yang masih banyak dibawah KKM maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran kimia masih belum optimal, sehingga sangat diperlukan usaha optimalisasi dalam peningkatan nilai menjadi lebih baik.
Penyebab dari masalah di atas diantaranya karena pembelajaran kimia menuntut siswa lebih banyak mempelajari konsep-konsep dan prinsip-prinsip kimia. Di lapangan cara pembelajaran seperti itu justru menyebabkan siswa pada umumnya hanya mengenal banyak peristilahan kimia secara hafalan tanpa makna. Dipihak lain konsep-konsep dan prinsip-prinsip kimia yang perlu dipelajari terus menerus bertambah, hal ini menyebabkan munculnya kejenuhan siswa belajar kimia (BSNP, dalam Liliasari, 2008). Dalam mempelajari kimia juga diperlukan keterkaitan konsep (Solahuddin, dalam Melati, 2010). Untuk mengatasinya maka
2
diperlukan suatu pembelajaran kimia yang bermakna yang menekankan pada keaktifan siswa secara langsung dan peningkatan motivasi siswa agar diperoleh hasil belajar yang lebih maksimal.
Berdasarkan pengamatan penulis ketika melaksanakan Program Pelatihan Lapangan Terpadu (PPLT) guru masih menerapkan pembelajaran konvensional (ceramah) dalam pembelajaran kimia, dimulai dengan menjelaskan kemudian dilanjutkan dengan latihan soal-soal dan tanya jawab. Hal ini membuat siswa cenderung pasif dan hanya mencatat keterangan yang diberikan oleh guru. Kenyataan ini tidak sesuai dengan pembelajaran yang dituntut dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yakni pembelajaran berpusat pada siswa (konstruktivisme), siswa diarahkan untuk belajar secara mandiri dan bekerja sama (Muslich, 2007). Pembelajaran yang kurang menarik ini pada akhirnya membuat siswa menjadi bosan, tidak berkreativitas dan tidak berminat dalam belajar sehingga hasil belajar siswa menjadi rendah dan dibuktikan dengan lebih dari 60% siswa memperoleh nilai ulangan harian yang masih dibawah KKM. Menurut Sunyono, dkk, (2009) rendahnya minat, aktivitas dan hasil belajar kimia siswa disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : (1) Penyampaian materi kimia oleh guru dengan metode demonstrasi hanya sekali-kali dan diskusi cenderung membuat siswa jenuh; (2) Siswa tidak pernah diberi pengalaman langsung dalam mengamati suatu reaksi kimia, sehingga siswa menganggap materi pelajaran kimia adalah abstrak dan sulit difahami; (3) Metode mengajar yang digunakan guru kurang bervariasi dan tidak inovatif. Berdasarkan hal itu diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar siswa sehingga berdampak pada hasil belajar yang maksimal.
proses pembelajaran, yaitu membuktikan hipotesis, menjelaskan hasil temuan, dan menyelesaikan kasus. Aktivitas dalam Learning Cycle 7E lebih banyak ditentukan oleh siswa, sehingga membuat siswa lebih aktif. Slameto, (2010) menyatakan bahwa jika siswa menjadi partisipan yang aktif dalam proses belajar, maka ia akan memiliki pengetahuan yang diperolehnya dengan baik. Aunurrahman, (2011) mengemukakan pembelajaran yang menekankan siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri akan mendorong timbulnya keaktifan dan kreativitas siswa sehingga belajar lebih bermakna. Hasil penelitian oleh Susanti, dkk, (2012) menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E berpengaruh pada aktivitas dan motivasi siswa menunjukkan hasil belajar siswa diperoleh dari nilai gain ternormalisasi (N-gain) kelas eksperimen adalah 0,711 dan kelas kontrol adalah 0,590 pada materi hidrokarbon. Penelitian lainnya oleh Utami, dkk, (2011) dimana model pembelajaran Learning Cycle 6E berpengaruh pada aktivitas siswa diperoleh rata-rata peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen sebesar 58,94 dan kelas kontrol sebesar 52,47 sedangkan pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar sebesar 9,168% pada materi pokok koloid.
permasalahan-4
permasalahan konsep yang kompleks dan teori-teori yang bersifat abstrak yang berkaitan dengan materi tersebut. Hidrokarbon merupakan kategori materi kimia yang cukup sulit bagi siswa. Dengan menerapkan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E berbantuan media E-learning berbasis Weblog pada materi pokok Hidrokarbon diharapkan memberikan variasi terhadap penggunaan metode pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta tidak membosankan sehingga siswa lebih termotivasi belajar kimia dan tumbuh kreativitasnya. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Menggunakan Media E-Learning Berbasis Weblog Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Pokok Hidrokarbon”.
1.2. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran kimia masih rendah.
2. Pembelajaran kimia masih menekankan pada pemahaman konsep sehingga membuat siswa jenuh.
3. Metode belajar yang digunakan guru kurang variatif masih menggunakan model konvensional.
4. Penggunaan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E untuk mengaktifkan dan memotivasi siswa sehingga hasil belajar meningkat.
5. Pemilihan media yang menarik dalam pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk belajar Hidrokarbon.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan ruang lingkup permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
pembelajaran konvensional menggunakan media E-Learning berbasis Weblog pada materi pokok hidrokarbon ?
2. Berapa persen peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan
Model Pembelajaran Learning Cycle 7E menggunakan Media E-Learning Berbasis Weblog pada materi pokok hidrokarbon?
1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih fokus dan terarah, maka penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini dibatasi pada model pembelajaran Learning Cycle 7E menggunakan media E-Learning berbasis Weblog.
2. Yang diamati dalam penelitian ini adalah kreativitas dan motivasi siswa. 3. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu di mulai dari nilai pre-test
dan post-test.
4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X semester 2 di SMA Negeri 3 Medan.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran Learning Cycle 7E menggunakan Media E-Learning berbasis Weblog lebih tinggi dari pada hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional menggunakan media E-Learning berbasis Weblog pada materi pokok hidrokarbon.
6
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan bagi peneliti sebagai calon guru kimia untuk dapat memilih media dan model pembelajaran alternatif yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar sesuai dengan pokok bahasan yang dibahas dalam meningkatkan pembelajaran kimia
2. Sebagai bahan masukan bagi guru kimia dalam memilih metode pembelajaran yang dapat mengoptimalkan belajar kimia siswa.
3. Bagi siswa dapat memberikan minat dan motivasi belajar dengan adanya media dan metode pembelajaran yang menarik.
4. Sebagai informasi bahan perbandingan bagi peneliti lanjut yang akan mengadakan penelitian dalam permasalahan yang sama
1.7. Defenisi Operasional
1. Learning Cycle 7E adalah model pembelajaran yang dikembangkan oleh Eisenkraft, (2003) yang terdiri dari tujuh tahapan belajar yaitu: elicit (mendatangkan pengetahuan awal siswa), engage (membangkitkan minat), explore (mengeksplor), explain (menjelaskan), elaborate (menerapkan), evaluate (mengevaluasi), dan extend (memperluas).
2. E-Learning adalah segala pemanfaatan atau penggunaan teknologi internet dan web untuk menciptakan pengalaman belajar.
3. Weblog merupakan bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan yang di posting pada sebuah halaman web umum. Bahan pembelajaran yang dimuat dalam blog adalah materi pokok hidrokarbon dalam bentuk teks juga dapat memuat gambar, grafik, animasi, simulasi, audio, dan video. 4. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang timbul, misalnya dari
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran learning cycle 7E menggunakan media E-learning berbasis weblog (82,5 ± 6,43) lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional menggunakan media E-learning berbasis weblog (75,74 ± 7,09).
2. Peningkatan hasil belajar kimia siswa siswa yang menerapkan model pembelajaran learning cycle 7E menggunakan media E-learning berbasis weblog sebesar 75,2% sedangkan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang menerapkan model pembelajaran konvensional menggunakan media E-learning berbasis weblog sebesar 64,2%. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa adalah 11%.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :
1. Diharapkan kepada guru bidang studi kimia untuk dapat menerapkan model pembelajaran learning cycle 7E yang mampu meningkatkan motivasi dan kreativitas belajar siswa sehingga hasil belajar kimia dapat tercapai secara optimal khususnya pada pokok bahasan hidrokarbon. 2. Bagi guru yang ingin menerapkan model pembelajaran learning cycle 7E
hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik supaya sintaks model Learning Cycle 7E dapat berjalan dengan baik serta lembar kerja siswa (LKS) lebih menuntun karena dalam model
65
pembelajaran learning cycle 7E siswa belajar mandiri untuk menemukan pengetahuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, (2006), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara,Jakarta
Arikunto, Suharsimi, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi, Jakarta,Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi, (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, Jakarta, Rineka Cipta, Cetakan 14.
Aunurrahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung
Bybee, Rodger W., et al. 2006. The BSCS 5E Instructional Model: Origins, Effectiveness, and Applications. BSCS. Colorado
Djamarah,S.B ; Zain, A, (2006), Strategi Belajar Mengajar (Edisi Revisi) , Penerbit Rineka Cipta , Jakarta
E.Slamido,Sharon, (2011), Instructional Technology and Media for Learning Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar Edisi Kesembilan, PT Prenada Media Group, Jakarta
Eisenkraft, Arthur, (2003), Expanding the 5E Model, A Journal for High School Science Educators Published by The National Science Teachers Association The Science Teacher Vol. 70, No.6.
Fauziatul, Fajaroh dan I Wayan Dasna, (2010), Pembelajaran dengan Model Siklus Belajar (Learning Cycle).
(http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/20/pembelajaran-dengan
model-siklus-belajar-learning-cycle/, diakses 02 Februari 2013).
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Fessenden, Ralph, (1994), Kimia Organik. Terjemahan A.H Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta
Hidayat, Jamiludin, (2010), Pelajaran Kimia untuk SMA/MA Kelas X, Arya Duta, Jakarta
http://izaskia.wordpress.com/2010/11/21/mengoptimalkan-fungsi-67
blog-sebagai-media-belajar-di-era-digital/#more-1644 diakses 6 Februari
2013
Liliasari, (2008), Peningkatan Kualitas Pendidikan kimia dari Pemahaman Konsep Kimia Menjadi Berpikir Kimia, Sekolah Pasca Sarjana,UPI, Bandung
Lorsbach, A. W. 2002. The Learning Cycle as A tool for Planning Science Instruction.Online
(http://www.coe.ilstu.edu/scienceed/lorsbach/257lrcy.html, diakses 10 Mei 2012).
Melati, A. , (2011), Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMAN 1 Sungai Ambawang Melalui Pembelajaran Model Advance Organizer Berlatar Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan,Jurnal Visi Pendidikan,Jurusan Pendidikan MIPA FKIP-UNTAN Pontianak,Pontianak
Meltzer , (2002), the relationship between mathematics preparation and conseptual learning gain in physics,hidden variabel in diaagnostic present scors american jurnal physics: 70(12),(1259,1267).
Mudjiono ; Dimyati, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta,Jakarta
Muslich, M, (2007), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual Bumi Aksara, Jakarta
Munir, (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Alfabeta, Bandung
Purba, Michael, (2000), Kimia Untuk SMA Kelas X, Penerbit: Erlangga, Jakarta Rahayu, Iman ,(2009), Praktis Belajar Kimia untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah,Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Rhamadani, Mawar, (2012), Efektivitas penggunaan media pembelajaran E-Learning Berbasis web pada pelajaran teknologi informasi dan Komunikasi terhadap hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kalasan Skripsi, UNY , Yogyakarta
Silitonga, P.M, (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED, Medan.
Slameto, (2010) , Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta
Sulastri, Elis, (2009), Model Pembelajaran Learning Cycle 7E dalam
menyelesaikan soal-soal aplikasi konsep Dimensi Tiga.
(http://elissulastri.blogspot.com/2012/02/model-learning-cycle.html/,
diakses 02 Februari 2013)
Susanti,W., Thaib, A., Amran, E.Y, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 7E Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon Di Kelas X SMA N 3 Tapung, Jurnal, Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Riau, Riau
Sunyono, Wirya, I.W., Suyanto, E., Suyadi, G., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Propinsi Lampung, Jurnal, FKIP Universitas Lampung, Lampung
Wena, Made, (2009), Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer, Bumi Aksara, Jakarta
Utami, Budi, Saputro, A. N.C., Mahardiani, L., Yamtinah, S., Mulyani, B., (2009), Kimia Untuk SMA/MA Kelas X , Departemen Pendidikan Nasional ,Jakarta