• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 106178 DESA BARU KEC. BATANG KUIS T.A 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 106178 DESA BARU KEC. BATANG KUIS T.A 2012/2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE CO-OP CO-OP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SD NEGERI 106178

DESA BARU KEC. BATANG KUIS T.A 2012/2013

SKRIPSI

OLEH:

AMIRUDIN 109099003

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE CO-OP CO-OP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SD NEGERI 106178

DESA BARU KEC. BATANG KUIS

T.A 2012/2013

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar

OLEH:

AMIRUDIN 109099003

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

AMIRUDIN, 109099003, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013, Skrmatematikai, Fakultas Ilmu Pendidikan UniIVersitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op sebagai sasaran utama bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pokok penjumlahan bilangan bulat pada pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis. Jumlah Subjek Penelitian sebanyak 27 orang siswa yang berasal dari siswa kelas IV pada tahun ajaran 2012/2013, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran matematika berlangsung.

Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan tes dan observasi. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan.

(7)
(8)

iii

2.1.8 Pembelajaran Matematika ... 21

2.1.9 Pembelajaran Bilangan Bulat ... 25

2.2 Kerangka Berpikir ... 27

2.3 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 29

3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 29

3.5 Desain Penelitian ... 30

3.6 Prosedur Penelitian... 31

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36

3.8 Teknik Analisa Data ... 37

3.9 Jadwal Penelitian ... 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42

4.2 Hasil Penelitian ... 42

4.2.1 Deskripsi Tes Awal (Pre Test) ... 42

4.2.2 Analisis Data Postest Siklus I ... 55

4.2.3 Pelaksanaan dan Temuan Penelitian pada Siklus II ... 59

4.3 Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, dan Siklus II ... 71

(9)

iv

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1 Kesimpulan ... 76

5.2 Saran ... 77

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model Desain Penelitian Suharsimi Arikunto ... 31 Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 73

(11)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 93

Lampiran 3 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I ... 107

Lampiran 4 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II ... 109

Lampiran 5 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I ... 111

Lampiran 6 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II ... 113

Lampiran 7 Soal pre test, siklus I dan siklus II beserta kunci jawaban... 115

Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis... 118

Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, dan Siklus II... 124

Lampiran 10 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian... 120

Lampiran 11 Nilai Pre Test ... 121

Lampiran 12 Nilai Siklus I. ... 123

Lampiran 13 Nilai Siklus II. ... 125

Lampiran 15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I. 126

Lampiran 16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Klasikal Pada Siklus II 127

Surat Izin Penelitian dari Fakultas

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Massalah

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang dijarkan di SD. Seorang

guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya, hendaklah

mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya, yaitu matematika. Untuk

menjawab pertanyaan “Apakah matematika itu ?” tidak dapat dengan mudah dijawab.

Hal ini dikarenakan sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pengertian

matematika karena pengetahuan dan pandangan masing-masing dari para ahli yang

berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan

dan ruang, matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah bahasa

numerik, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah

metode berpikir logis, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola,

bentuk dan struktur, matematika adalah ratunya ilmu dan juga menjadi pelayan ilmu

yang lain.

Rendahnya hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran matematika.

Padahal matematika sangat penting dalam kehidupan manusia. Matematika

merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi dan berperan penting

dalam memajukan daya pikir manusia. Sebagaimana yang dikatakan Soejadi

bahwa “Matematika sebagai satu ilmu dasar baik aspek terapan maupun aspek

penalarannya, mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan

(13)

2

Dengan demikian sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh

segenap bangsa indonesia baik penerapannya maupun pola pikirnya.”(Soejadi.R.

2000 : 18). Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah

karena pendekatan metode atau strategi yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran kurang bervariasi. Hal ini sesuai dengan ungkapan Suryosubroto

yang menyatakan bahwa pelajaran-pelajaran yang diberikan guru amat kurang

bervariasi, pola pengajaran yang sama telah menjadi standart diulang-ulang

sepanjang jam pelajaran sekolah. Kadang-kadang guru mulai mengajar dengan

mendiktekan saja pelajarannya dan jika masih ada waktu baru memberikan

penjelasan sekedarnya.

Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu guru kelas IV pada saat

mengikuti Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SD Negeri No. 106178

kebanyakan siswa bermasalah pada saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika sehingga hasil belajar

matematika siswa sangat rendah. Setelah melakukan wawancara dengan siswa

kelas IV, mereka mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang

sulit. Guru juga menggunakan metode yang kurang bervariasi, selain itu guru

juga kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan pola

pikirnya sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga siswa lebih bersifat

pasif, jarang mengajukan pertanyaan dan aktivitas kelas didominasi dengan

kegiatan mencatat atau menyalin. Menurut Armantos tradisi mengajar seperti ini

merupakan karakteristik umum guru dalam melaksanakan pembelajaran di

Indonesia. Akibatnya banyak siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan

(14)

3

Untuk tercapainya tujuan pendidikan dan hasil belajar siswa yang

memuaskan maka diperlukan suatu metode atau strategi yang sesuai yang dapat

mengembangkan kemampuan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh ( Slameto

2010: 65) yaitu : “Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar

harus dapat diusahakan setepat, seefisien dan seefektif mungkin”. Dikatakan

efektif bila metode mengajar tersebut menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang

diharapkan.

Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, guru dapat memilih

model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op. Model pembelajaran kooperatif

ini dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan

memahami konsep-konsep yang sulit karena menerapkan pembelajaran secara

kelompok dan menekankan pentingnya kerjasama antar anggota.

Pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op merupakan gabungan dari

pembelajaran secara individu dan kelompok yang menempatkan kerjasama dalam

proses pembelajaran. Dimana hasil dari pembelajaran secara individu akan dibawa

ke dalam kelompok diskusi. Tujuan pembelajaran ini menempatkan para siswa

bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil adalah agar siswa dapat saling

membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran dan para siswa

diharapkan dapat saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah

pengetahuan yang mereka miliki saat proses pembelajaran dan menutup

kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

Sebagaimana yang dikatakan Slavin bahwa “Co-op Co-op memberikan

kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil,

(15)

4

yang mereka pelajari, dan selanjutnya memberikan mereka kesempatan untuk

saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman-teman sekelasnya.”(Robert

slevin 2008 : .229).

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan model pembelajaran kooperatif

tipe Co-op Co-op sangat menarik dan cukup efektif untuk diterapkan. Namun

yang menjadi pertanyaan adalah apakah pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op pada pelajaran matematika mampu

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Mengurutkan bilangan bulat?

Sehubungan dengan itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013”.

1.2. Identifikasi masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah

dalam penelitian ini, yaitu :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika

2. Penggunaan model atau metode pembelajaran yang yang kurang

bervariasi

3. Aktivitas kelas didominasi dengan kegiatan mencatat atau menyalin

(16)

5 1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan judul penelitian dan keterbatasan kemampuan dan waktu,

penulis membatasi masalah hanya pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op pada pelajaran

matematika pada materi pokok penjumlahan bilangan bulat di SD Negeri 106178

Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013

1.4. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada pelajaran matematika di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis

T.A 2012/2013

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka yang

menjadi tujuan dari penelitan ini adalah Untuk mengetahui hasil belajar siswa

pada pelajaran matematika yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Co-op Co-op di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(17)

6

Sebagai bahan masukan dalam memilih metode yang sesuai dengan materi

yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

b. Bagi siswa

Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan lebih mudah dalam

menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematika dan melatih

keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau mengajukan

pertanyaan

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang baik pada

sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran khusunya pembelajaran

matematika

d. Bagi peneliti

Sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam mengajar matematika pada masa

(18)

76 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang

berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti

untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk

mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama

pendidikan Matematika di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang

dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:

5.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:

1. Setelah pelaksanaan pre test diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar

secara klasikal yaitu tidak ada siswa (0%) yang mencapai tingkat

ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 40.

2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe

co-op co-op diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu

16 orang siswa (59%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan

nilai rata-rata 67.

3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe co-op co-op diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar

secara klasikal sebanyak 26 orang siswa (96%) yang mencapai tingkat

ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 82,2.

4. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe co-op co-op dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada

(19)

76

Dengan demikian sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap

bangsa indonesia baik penerapannya maupun pola pikirnya.”(Soejadi.R. 2000 :

18). Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah karena

pendekatan metode atau strategi yang digunakan oleh guru dalam proses

pembelajaran kurang bervariasi. Hal ini sesuai dengan ungkapan Suryosubroto

yang menyatakan bahwa pelajaran-pelajaran yang diberikan guru amat kurang

bervariasi, pola pengajaran yang sama telah menjadi standart diulang-ulang

sepanjang jam pelajaran sekolah. Kadang-kadang guru mulai mengajar dengan

mendiktekan saja pelajarannya dan jika masih ada waktu baru memberikan

penjelasan sekedarnya.

Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu guru kelas IV pada saat

mengikuti Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SD Negeri No. 106178

kebanyakan siswa bermasalah pada saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah

yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika sehingga hasil belajar

matematika siswa sangat rendah. Setelah melakukan wawancara dengan siswa

kelas IV, mereka mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang

sulit. Guru juga menggunakan metode yang kurang bervariasi, selain itu guru

juga kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan pola

pikirnya sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga siswa lebih bersifat

pasif, jarang mengajukan pertanyaan dan aktivitas kelas didominasi dengan

kegiatan mencatat atau menyalin. Menurut Armantos tradisi mengajar seperti ini

merupakan karakteristik umum guru dalam melaksanakan pembelajaran di

Indonesia. Akibatnya banyak siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan

(20)

76

Untuk tercapainya tujuan pendidikan dan hasil belajar siswa yang memuaskan

maka diperlukan suatu metode atau strategi yang sesuai yang dapat

mengembangkan kemampuan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh ( Slameto

2010: 65) yaitu : “Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar

harus dapat diusahakan setepat, seefisien dan seefektif mungkin”. Dikatakan

efektif bila metode mengajar tersebut menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang

diharapkan.

Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, guru dapat memilih model

pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op. Model pembelajaran kooperatif ini

dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan

memahami konsep-konsep yang sulit karena menerapkan pembelajaran secara

kelompok dan menekankan pentingnya kerjasama antar anggota.

Pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op merupakan gabungan dari

pembelajaran secara individu dan kelompok yang menempatkan kerjasama dalam

proses pembelajaran. Dimana hasil dari pembelajaran secara individu akan dibawa

ke dalam kelompok diskusi. Tujuan pembelajaran ini menempatkan para siswa

bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil adalah agar siswa dapat saling

membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran dan para siswa

diharapkan dapat saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah

pengetahuan yang mereka miliki saat proses pembelajaran dan menutup

kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.

Sebagaimana yang dikatakan Slavin bahwa “Co-op Co-op memberikan

kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil,

(21)

76

yang mereka pelajari, dan selanjutnya memberikan mereka kesempatan untuk

saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman-teman sekelasnya.”(Robert

slevin 2008 : .229).

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan model pembelajaran kooperatif tipe

Co-op Co-op sangat menarik dan cukup efektif untuk diterapkan. Namun yang

menjadi pertanyaan adalah apakah pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Co-op Co-op pada pelajaran matematika mampu meningkatkan

hasil belajar siswa pada materi pokok Mengurutkan bilangan bulat?

Sehubungan dengan itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op Pada Mata Pelajaran

Matematika Kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013”.

1.2. Identifikasi masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah

dalam penelitian ini, yaitu :

1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika

2. Penggunaan model atau metode pembelajaran yang yang kurang

bervariasi

3. Aktivitas kelas didominasi dengan kegiatan mencatat atau menyalin

(22)

76 1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan judul penelitian dan keterbatasan kemampuan dan waktu,

penulis membatasi masalah hanya pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op pada pelajaran

matematika pada materi pokok penjumlahan bilangan bulat di SD Negeri 106178

Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013

1.4. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada pelajaran matematika di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis

T.A 2012/2013

1.5. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka yang

menjadi tujuan dari penelitan ini adalah Untuk mengetahui hasil belajar siswa

pada pelajaran matematika yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Co-op Co-op di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

(23)

76

Sebagai bahan masukan dalam memilih metode yang sesuai dengan materi

yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

b. Bagi siswa

Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan lebih mudah dalam

menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematika dan melatih

keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau mengajukan

pertanyaan

c. Bagi sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang baik pada

sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran khusunya pembelajaran

matematika

d. Bagi peneliti

Sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam mengajar matematika pada masa

yang akan datang

(24)

78

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta.: Rineka Cipta.

, 2008. Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara.

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan. Pasca Sarjana Unimed.

Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Khafid, M & Suyati. 2007. Pembelajaran matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta. Erlangga.

Nursamsudin & Tim Bina Karya Guru. 2007. Perangkat Pembelajaran, Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta. Bina.

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta. Pustaka Belajar.

Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran MatematikaKontemporer. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sanjaya Wina. 20011. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana

Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2010. Cooverative Learning. Surabaya. Pustaka Belajar.

Susilana, Rudi & Riyana Cepi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung. Wacana Prima.

Van De Walle, John A. 2007. Matematika Sekolah Dasar Dan Menengah Jilid 2. Jakarta. Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN.. TAHUN

Bahan yang digunakan dalam campuran pembuatan genteng polimer adalah. menggunakan ban dalam bekas , Polipropilena (PP), aspal iran

Penelitian ini merupakan teori yang telah diperoleh dibangku kuliah dengan kondisi yang sesungguhnya pada suatu perusahaan dan untuk menambah wawasan

RP : Iya, yang terjadi kalau ada keluarga yang ekonomi lemah dan memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa terkadang mereka berusaha mengobati tetapi jika

 Pelatih olahraga seyogyanya tidak condong hanya pada salah satu gaya kepemimpinan

Berdasarkan angka 1 s/d 9 di atas, kami Pokja Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada ULP Kabupaten Bengkulu Utara, bertempat di Sekretariat ULP mengumumkan

Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan..

agar penilaian terhadap faktor ekstemal Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung dapat lebih objektif dan lebih mendekati kondisi yang sebenarnya.. daD Analbb