UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE CO-OP CO-OP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SD NEGERI 106178
DESA BARU KEC. BATANG KUIS T.A 2012/2013
SKRIPSI
OLEH:
AMIRUDIN 109099003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE CO-OP CO-OP PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SD NEGERI 106178
DESA BARU KEC. BATANG KUIS
T.A 2012/2013
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Prasekolah Dan Sekolah Dasar
OLEH:
AMIRUDIN 109099003
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
AMIRUDIN, 109099003, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013, Skrmatematikai, Fakultas Ilmu Pendidikan UniIVersitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis, jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op sebagai sasaran utama bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe co-op co-op dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pokok penjumlahan bilangan bulat pada pelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis. Jumlah Subjek Penelitian sebanyak 27 orang siswa yang berasal dari siswa kelas IV pada tahun ajaran 2012/2013, dimana kegiatan dilakukan saat pembelajaran matematika berlangsung.
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini penulis melakukan tes dan observasi. Adapun teknik analisa data dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menguraikan persentase yang digunakan.
iii
2.1.8 Pembelajaran Matematika ... 21
2.1.9 Pembelajaran Bilangan Bulat ... 25
2.2 Kerangka Berpikir ... 27
2.3 Hipotesis Penelitian ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 29
3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian... 29
3.5 Desain Penelitian ... 30
3.6 Prosedur Penelitian... 31
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 36
3.8 Teknik Analisa Data ... 37
3.9 Jadwal Penelitian ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 42
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 42
4.2 Hasil Penelitian ... 42
4.2.1 Deskripsi Tes Awal (Pre Test) ... 42
4.2.2 Analisis Data Postest Siklus I ... 55
4.2.3 Pelaksanaan dan Temuan Penelitian pada Siklus II ... 59
4.3 Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, dan Siklus II ... 71
iv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76
5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model Desain Penelitian Suharsimi Arikunto ... 31 Gambar 4.1 Grafik Nilai Rata-rata Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 73
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 79
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 93
Lampiran 3 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus I ... 107
Lampiran 4 Lembar Observasi Untuk Siswa Siklus II ... 109
Lampiran 5 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus I ... 111
Lampiran 6 Lembar Observasi Untuk Guru Siklus II ... 113
Lampiran 7 Soal pre test, siklus I dan siklus II beserta kunci jawaban... 115
Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis... 118
Lampiran 9 Rekapitulasi Nilai Pre Test, Siklus I, dan Siklus II... 124
Lampiran 10 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian... 120
Lampiran 11 Nilai Pre Test ... 121
Lampiran 12 Nilai Siklus I. ... 123
Lampiran 13 Nilai Siklus II. ... 125
Lampiran 15 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Klasikal Pada Siklus I. 126
Lampiran 16 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Secara Klasikal Pada Siklus II 127
Surat Izin Penelitian dari Fakultas
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Massalah
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang dijarkan di SD. Seorang
guru SD yang akan mengajarkan matematika kepada siswanya, hendaklah
mengetahui dan memahami objek yang akan diajarkannya, yaitu matematika. Untuk
menjawab pertanyaan “Apakah matematika itu ?” tidak dapat dengan mudah dijawab.
Hal ini dikarenakan sampai saat ini belum ada kepastian mengenai pengertian
matematika karena pengetahuan dan pandangan masing-masing dari para ahli yang
berbeda-beda. Ada yang mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan
dan ruang, matematika merupakan bahasa simbol, matematika adalah bahasa
numerik, matematika adalah ilmu yang abstrak dan deduktif, matematika adalah
metode berpikir logis, matematika adalah ilmu yang mempelajari hubungan pola,
bentuk dan struktur, matematika adalah ratunya ilmu dan juga menjadi pelayan ilmu
yang lain.
Rendahnya hasil belajar siswa terutama dalam pelajaran matematika.
Padahal matematika sangat penting dalam kehidupan manusia. Matematika
merupakan ilmu yang mendasari perkembangan teknologi dan berperan penting
dalam memajukan daya pikir manusia. Sebagaimana yang dikatakan Soejadi
bahwa “Matematika sebagai satu ilmu dasar baik aspek terapan maupun aspek
penalarannya, mempunyai peranan penting dalam upaya penguasaan ilmu dan
2
Dengan demikian sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh
segenap bangsa indonesia baik penerapannya maupun pola pikirnya.”(Soejadi.R.
2000 : 18). Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah
karena pendekatan metode atau strategi yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran kurang bervariasi. Hal ini sesuai dengan ungkapan Suryosubroto
yang menyatakan bahwa pelajaran-pelajaran yang diberikan guru amat kurang
bervariasi, pola pengajaran yang sama telah menjadi standart diulang-ulang
sepanjang jam pelajaran sekolah. Kadang-kadang guru mulai mengajar dengan
mendiktekan saja pelajarannya dan jika masih ada waktu baru memberikan
penjelasan sekedarnya.
Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu guru kelas IV pada saat
mengikuti Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SD Negeri No. 106178
kebanyakan siswa bermasalah pada saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika sehingga hasil belajar
matematika siswa sangat rendah. Setelah melakukan wawancara dengan siswa
kelas IV, mereka mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang
sulit. Guru juga menggunakan metode yang kurang bervariasi, selain itu guru
juga kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan pola
pikirnya sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga siswa lebih bersifat
pasif, jarang mengajukan pertanyaan dan aktivitas kelas didominasi dengan
kegiatan mencatat atau menyalin. Menurut Armantos tradisi mengajar seperti ini
merupakan karakteristik umum guru dalam melaksanakan pembelajaran di
Indonesia. Akibatnya banyak siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan
3
Untuk tercapainya tujuan pendidikan dan hasil belajar siswa yang
memuaskan maka diperlukan suatu metode atau strategi yang sesuai yang dapat
mengembangkan kemampuan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh ( Slameto
2010: 65) yaitu : “Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar
harus dapat diusahakan setepat, seefisien dan seefektif mungkin”. Dikatakan
efektif bila metode mengajar tersebut menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang
diharapkan.
Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, guru dapat memilih
model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op. Model pembelajaran kooperatif
ini dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit karena menerapkan pembelajaran secara
kelompok dan menekankan pentingnya kerjasama antar anggota.
Pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op merupakan gabungan dari
pembelajaran secara individu dan kelompok yang menempatkan kerjasama dalam
proses pembelajaran. Dimana hasil dari pembelajaran secara individu akan dibawa
ke dalam kelompok diskusi. Tujuan pembelajaran ini menempatkan para siswa
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil adalah agar siswa dapat saling
membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran dan para siswa
diharapkan dapat saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah
pengetahuan yang mereka miliki saat proses pembelajaran dan menutup
kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.
Sebagaimana yang dikatakan Slavin bahwa “Co-op Co-op memberikan
kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil,
4
yang mereka pelajari, dan selanjutnya memberikan mereka kesempatan untuk
saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman-teman sekelasnya.”(Robert
slevin 2008 : .229).
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan model pembelajaran kooperatif
tipe Co-op Co-op sangat menarik dan cukup efektif untuk diterapkan. Namun
yang menjadi pertanyaan adalah apakah pembelajaran dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op pada pelajaran matematika mampu
meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Mengurutkan bilangan bulat?
Sehubungan dengan itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013”.
1.2. Identifikasi masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah
dalam penelitian ini, yaitu :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika
2. Penggunaan model atau metode pembelajaran yang yang kurang
bervariasi
3. Aktivitas kelas didominasi dengan kegiatan mencatat atau menyalin
5 1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan judul penelitian dan keterbatasan kemampuan dan waktu,
penulis membatasi masalah hanya pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op pada pelajaran
matematika pada materi pokok penjumlahan bilangan bulat di SD Negeri 106178
Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013
1.4. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pelajaran matematika di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis
T.A 2012/2013
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka yang
menjadi tujuan dari penelitan ini adalah Untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada pelajaran matematika yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Co-op Co-op di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
6
Sebagai bahan masukan dalam memilih metode yang sesuai dengan materi
yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
b. Bagi siswa
Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan lebih mudah dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematika dan melatih
keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau mengajukan
pertanyaan
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang baik pada
sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran khusunya pembelajaran
matematika
d. Bagi peneliti
Sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam mengajar matematika pada masa
76 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah kita membahas beberapa hal, baik yang berupa teori maupun yang
berupa temuan hasil dari lapangan, maka dalam bagian ini tibalah saatnya peneliti
untuk mengambil suatu kesimpulan yang barang kali bisa kita gunakan untuk
mengemukakan suatu saran, guna meningkatkan kualitas pendidikan terutama
pendidikan Matematika di sekolah dasar. Adapun kesimpulan dan saran yang
dapat saya utarakan dalam penelitian ini adalah:
5.1 Kesimpulan
Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah:
1. Setelah pelaksanaan pre test diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar
secara klasikal yaitu tidak ada siswa (0%) yang mencapai tingkat
ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 40.
2. Setelah pelaksanaan siklus I dengan menggunakan model kooperatif tipe
co-op co-op diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar secara klasikal yaitu
16 orang siswa (59%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar dengan
nilai rata-rata 67.
3. Setelah pelaksanaan siklus II dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe co-op co-op diperoleh tingkat ketuntasan hasil belajar
secara klasikal sebanyak 26 orang siswa (96%) yang mencapai tingkat
ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata 82,2.
4. Dengan demikian maka dapat dikatakan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe co-op co-op dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
76
Dengan demikian sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap
bangsa indonesia baik penerapannya maupun pola pikirnya.”(Soejadi.R. 2000 :
18). Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa adalah karena
pendekatan metode atau strategi yang digunakan oleh guru dalam proses
pembelajaran kurang bervariasi. Hal ini sesuai dengan ungkapan Suryosubroto
yang menyatakan bahwa pelajaran-pelajaran yang diberikan guru amat kurang
bervariasi, pola pengajaran yang sama telah menjadi standart diulang-ulang
sepanjang jam pelajaran sekolah. Kadang-kadang guru mulai mengajar dengan
mendiktekan saja pelajarannya dan jika masih ada waktu baru memberikan
penjelasan sekedarnya.
Berdasarkan hasil wawancara kepada ibu guru kelas IV pada saat
mengikuti Program Pengalaman Lapangan ( PPL ) di SD Negeri No. 106178
kebanyakan siswa bermasalah pada saat mengerjakan atau menyelesaikan masalah
yang berkaitan dengan mata pelajaran matematika sehingga hasil belajar
matematika siswa sangat rendah. Setelah melakukan wawancara dengan siswa
kelas IV, mereka mengatakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang
sulit. Guru juga menggunakan metode yang kurang bervariasi, selain itu guru
juga kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan pola
pikirnya sesuai dengan kemampuan masing-masing sehingga siswa lebih bersifat
pasif, jarang mengajukan pertanyaan dan aktivitas kelas didominasi dengan
kegiatan mencatat atau menyalin. Menurut Armantos tradisi mengajar seperti ini
merupakan karakteristik umum guru dalam melaksanakan pembelajaran di
Indonesia. Akibatnya banyak siswa merasa kesulitan dalam menyelesaikan
76
Untuk tercapainya tujuan pendidikan dan hasil belajar siswa yang memuaskan
maka diperlukan suatu metode atau strategi yang sesuai yang dapat
mengembangkan kemampuan siswa. Seperti yang dikemukakan oleh ( Slameto
2010: 65) yaitu : “Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar
harus dapat diusahakan setepat, seefisien dan seefektif mungkin”. Dikatakan
efektif bila metode mengajar tersebut menghasilkan sesuatu sesuai dengan yang
diharapkan.
Untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, guru dapat memilih model
pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op. Model pembelajaran kooperatif ini
dikembangkan atas dasar teori bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan
memahami konsep-konsep yang sulit karena menerapkan pembelajaran secara
kelompok dan menekankan pentingnya kerjasama antar anggota.
Pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op merupakan gabungan dari
pembelajaran secara individu dan kelompok yang menempatkan kerjasama dalam
proses pembelajaran. Dimana hasil dari pembelajaran secara individu akan dibawa
ke dalam kelompok diskusi. Tujuan pembelajaran ini menempatkan para siswa
bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil adalah agar siswa dapat saling
membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran dan para siswa
diharapkan dapat saling mendiskusikan dan berargumentasi, untuk mengasah
pengetahuan yang mereka miliki saat proses pembelajaran dan menutup
kesenjangan dalam pemahaman masing-masing.
Sebagaimana yang dikatakan Slavin bahwa “Co-op Co-op memberikan
kesempatan pada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil,
76
yang mereka pelajari, dan selanjutnya memberikan mereka kesempatan untuk
saling berbagi pemahaman baru itu dengan teman-teman sekelasnya.”(Robert
slevin 2008 : .229).
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan model pembelajaran kooperatif tipe
Co-op Co-op sangat menarik dan cukup efektif untuk diterapkan. Namun yang
menjadi pertanyaan adalah apakah pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Co-op Co-op pada pelajaran matematika mampu meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi pokok Mengurutkan bilangan bulat?
Sehubungan dengan itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Co-op Co-op Pada Mata Pelajaran
Matematika Kelas IV SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013”.
1.2. Identifikasi masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah
dalam penelitian ini, yaitu :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada pelajaran matematika
2. Penggunaan model atau metode pembelajaran yang yang kurang
bervariasi
3. Aktivitas kelas didominasi dengan kegiatan mencatat atau menyalin
76 1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan judul penelitian dan keterbatasan kemampuan dan waktu,
penulis membatasi masalah hanya pada upaya meningkatkan hasil belajar siswa
dengan model pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op pada pelajaran
matematika pada materi pokok penjumlahan bilangan bulat di SD Negeri 106178
Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013
1.4. Rumusan Masalah
Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah Apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Co-op Co-op dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada pelajaran matematika di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis
T.A 2012/2013
1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan maka yang
menjadi tujuan dari penelitan ini adalah Untuk mengetahui hasil belajar siswa
pada pelajaran matematika yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Co-op Co-op di SD Negeri 106178 Desa Baru Kec. Batang Kuis T.A 2012/2013
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
76
Sebagai bahan masukan dalam memilih metode yang sesuai dengan materi
yang diajarkan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
b. Bagi siswa
Melalui pembelajaran ini siswa diharapkan lebih mudah dalam
menyelesaikan permasalahan-permasalahan matematika dan melatih
keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau mengajukan
pertanyaan
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang baik pada
sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran khusunya pembelajaran
matematika
d. Bagi peneliti
Sebagai bekal ilmu pengetahuan dalam mengajar matematika pada masa
yang akan datang
78
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta.: Rineka Cipta.
, 2008. Penelitan Tindakan Kelas. Jakarta :Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dewi, Rosmala. 2010. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan. Pasca Sarjana Unimed.
Djamarah, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.
Khafid, M & Suyati. 2007. Pembelajaran matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta. Erlangga.
Nursamsudin & Tim Bina Karya Guru. 2007. Perangkat Pembelajaran, Pemetaan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta. Bina.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta. Pustaka Belajar.
Suherman, Erman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran MatematikaKontemporer. Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia.
Sanjaya Wina. 20011. Strategi pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana
Slameto. 2010. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Suprijono, Agus. 2010. Cooverative Learning. Surabaya. Pustaka Belajar.
Susilana, Rudi & Riyana Cepi. 2009. Media Pembelajaran. Bandung. Wacana Prima.
Van De Walle, John A. 2007. Matematika Sekolah Dasar Dan Menengah Jilid 2. Jakarta. Erlangga.