I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangSebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung tentunya sangat menarik untuk dikunjungi atau dijadikan tempat tioggal, baik bagi penduduk Jawa Barat maupun warga daerah lain. Data dari Badan Pusa! Statistik (BPS) Propinsi Jawa Barat tabun 20062011 menyebutkan bahwa jumlab penduduk Kota Bandung setiap tahunnya mengalami peningkatan ratarata 0,56 persen pada kisaran tabun tersebut (Lampiran 1). Jwnlah penduduk yang banyak tentunya memiliki darnpak pada kegiatan sosial ekonomi masyarakat, salab satunya adaIah kebutuban akan bahan pangan yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk.
Selain itu, pertumbuban jwnlab penduduk di Kota Bandung membuka peluang untuk bisnis pengolahan dan penyediaan pangan, salah satunya adalah restoran. Perkembangan bisnis restoran pada saat ini diduktmg oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih sering mengbabiskan waktunya untuk beraktivitas di luar rurnah, terutama masyarakat perkotaan
dan
perubahan pola konsumsi makanan (Reakara, 2009). Hal ini disebabkan oleh kesibukan rnasyarakat sebagai akibat dari tuntutan waktu keIja yang padat sehingga rnasyarakat mencari pola konsumsi yang lebih bersifat praktis, cepat dan sehat, yaitu dengan makan di restoran atau membungkus makanan restoran untuk dibawa pulang ke rumab.rnendorong para investor untuk ikut menanamkan rnodalnya pada bisnis restoran di Kola Bandung.
Tabell. Jumlah Restoran Kola Bandung Tahun 20062009 Tabuo Jumlah Restorao Pertumbuban (%j
2006 138
2007 175 26,8
2008 281 60,6
2009 298 6,0
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung (20 II)
Berdasarkan klasifikasi jenisnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung membagi restoran menjadi enam macam yaitu: restoran sunda, restoran khas Indonesia, restoran Eropa dan International, restoran China, restoran Jepang, Korea, Thailand (Tabel 2). Masingmasing restoran ini memiliki eiri khas tersendiri terutama jenis produk, yang ditawarkan kepada konsumen. Secara ekonorni, dampak yang dapat dilihat dari semakin bertambahnya restoran di Kota Bandung adalah peningkatan pendapatan daerah, selain mampu mengurangi jumlah pengaugguran. Restoran merupakau salah satu sektor yang dapat dijadikan indikator dalam menyusun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang mana didalam perrutungannya digabungkan dengau sektor lain yaitu perdagangan dan hotel.
Tabel 2. Klasiftkasi Restoran Berdasarkan Jenisnya Di Kota Bandung Tahun 2009
Jeois Restoran Nama Restoran
Restoran Sunda
Restoran Khas Indonesia
llestoran Eropa dan Intern8sioD81 RestoraD China
Restoran JepaDg, Korea, Thailand
AA Laksana, Ma Uneh, Ponyo, Riung Panyileukan, Riung Sari, Kedai Bumbu Desa Sindang Reret, Sari Sunda, Saung Kabayan, Dago Panyawangan, Satmg Kabayan Ayam Goreng Subarti, Ayam Goreng Tojoyo, Sate Maulana Yusuf, Nasi Kapau Ayam Panaitan., Sate Pak Krujan, Roeroah Keboen, Ayam Goreng Fatmawati Angus House Steak, Braga Permai, Cafe Venezia, California Fried Chicken
Kentucky Fried Chicken, Mc. Donald, Canary Cafe, Pizza Hut, Dunkin Donuts Asiatique, Flamboyan, lroperial, Inti Laut, Kartika, King Garden, Laut Utara Pancoran, Paramount, Sun Dragon, Talaga Sari, Tjun Kie, Queen, Glosis, President Hanamasa, Daishogun, Korean House International, Hoka Hoka Bento, Royal Siam
Dari segi bisnis, peningka<an jwnlah pelaku bisnis restoran teDtunya
menimbuJkan persaingan tersendiri, mulai dari penataan res(oran, karakteristik
produk, strategi pemasaran, peJayanan, yang tujuannya untuk rnenarik konsumen.
Keadaan ini dialami dan dilakukan juga oleh Ayam Goreng Fatrnawati lndonesia. Ayam Goreng Fatmawati Indonesia merupakan
salah
satu tempat yangmenyajikan makanan khas Indonesia yang membuka usahanya di berbagai kota di IndoDesia, salah satunya adalah Kola Bandung mulai tabun 2002.
Gerai Ayam GoreDg Fatmawati Cabang Bandung merupakan salah satu
restoran yang meDgembangkan usahanya di KOla Bandung yang pengelolaannya
berada dibawah manajemen Ayam Goreng Fattnawati Indonesia Gerai ini dijadikan salah satu Gerai percontohan apahila ada pihak lain yang ingin
mengembangkan usaha Ayam Goreng Fatmawati. Produkproduk yang dimiliki
oleh Gerai Ayam GoreDg Fatmawati Cabang Bandung sangat beragam jenisnya,
antara lain: ayam, ikan, seafood, pepesan, dagingdagingan dan goreDgan. Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung memiJiki ciri khas sambal yang beraneka ragam, terutama sambal dadak terasinya yang banyak digemari oleh konsurneD dan semuanya dapat dinikmati secara gratis. Keunikan lainnya adalah
semua makanannnya dimasak dengan rnenggwtakan bumbu standar yang sudah dengan bentuk serbuk (powder) yang sangat mudah digunakan dan sangat efisieIL
Hal inilah yang rnembedakan dengan restoran sejenis yang lainnya.
Saat ini, Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung memilih tempat berjualannya masih menyewa tempat di dalam mall. Menurut Direktur Operasional Ayam Goreng Fatmawati, bal ini dilakukan karena pengunjung setiap mall jelas selatu ada sehingga barapannya setiap
han
Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung tidak pernah sepi dikunjungi pembeli. Persainganyang dialami oJeh Gerai Ayam GoreDg Fatmawati Csbang Bandung tidak banya
dari pelaku usaha di dalam malltelapi juga berasal dari pelaku usaba di luar mall
yang memiliki skala usaha lebih besar, terutama restoran yang jenis produknya hampir sama, seperti Kedai Bumbu Desa, Ayam Goreng Suharti, dan
Ampera.
marupu bertahan dan teros bersaing untuk menarik
hati
konsumen didalam bisnis lruJiner di Kota Bandung.1.2. Perumus8n Masalah
Gemi Ayam Ooreng Fatmawati Cabang Bandung mulai dibuka pada tahun 2002, dibawah manajemen Ayam Goreng Fatmawati lndonesia Saat ini Ayam Ooreng Fatmawati Cabang Bandung merniliki 4 cabang gemi dan sebuah kantor cabang yang sekaligus berfungsi sebagai gudang dan dapur basah, yaitu tempat pengoJahan bahan makanan dari mentah menjadi setengah matang yang kemudian dik.lli.mkan ke masing masing gerai. Masing-masing gerai bertempat difood court
Bandung Supermall (BSM), Bandung Indab Plaza (BIP), Istana Plaza (IP) dan Citylink Kopo sedangkan kantor cabang berada di Jalan Gatot Subroto, Oang Deme AtmosoehaJjo 117 Kota Bandung. Oemi yang berada di Cilylink Kopo merupakan cabang barn yang dibuka pada bulan Juli 2011.
Perkembangan Oemi Ayam Ooreng Fatmawati Cabang Bandung dipengaruhi oleh beberapa faktor bail< internal maupun ekstemal. Salah satu kekuatan internal yang dimiliki Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang BandWlg saat ini adalah jurnlah karyawan senior yang 「・ォ・セ。@ masih cukup banyak, sekitar 50 persen dari total karyawao saat mi, sehingga memudahkan dalam operasional, terutama dalam penerapan Standort Operational Procedure (SOP) di lapangan. Untuk kelemahan, salah satu faktomya adalah tidak adanya tonaga marketing yang handal dalam penjualan produknya. Disarnping itu, pengaruh tidak adanya leader atau pemimpin. yaitu posisi manager area yang saat ini sedang kosong, ikut mempengaruhi kegiatan operasionaJ terutama untuk pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan, bail< pihak mall maupun supplier.
Pengaruh terbesar untuk faktor ekstemal Gerai Ayam Goreog Fatmawati Cabang Bandung adalah jurnlah pengunjung mall itu sendiri selain persaingan dalam industri restoran baik didalam maupun diluar mal/.
tersedia lengkap setiap bulan selama satu tahun adalah data tabun 2009. Data penjualan tabun 2008 hanya tersedia dari bulan Agustus, tabun 2010 tersedia bulan Juli dan Oktober dan untuk data penjualan tabun 2011 hanya ada untuk bulan JanuariAgustus.
Hasil penjualan Gerai BSM pada tabun 200920 II untuk 6 jenis makanan yang menjadi favorit dari konsumen (Tabel 3) menunjukkan hasil yang kurang rnenggembirakan. Untuk tabun 2009, hasil penjualan makanan tertinggi adaJah sop buntut dan sop iga. Tahun 2010, penjuaJan sop buntut turun 52,5 persen sedangkan sop iga mengalami penurunan 52,2 persen dibanding tabun 2009. Tabun 2011, penjualan enam jenis rnakanan tersebut mengalami penurunan antara 28 persen - 65 perseo. Penurunan terhesar tetap pada penjualan menu sop iga dan sop buntu!.
Tabel 3. Data Peujualan Gerai BSM Bulan Juli Tahun 20092011 Untuk 6 Makanan Favorit Konsumen
TABUN
NO JENIS MAKANAN 2009 2010 2011
(PORS!)
Nasi Putih I 2.642 2.492 1.160
2 Ayam Goreng Kuning DIP 812 791 373
3 Bakwan Jagung 259 258 150
4 Sop Iga 341 163 7 1
5 Sop Buntut 499 237 82
6 Paket Timbel kッュセQゥエ@ 517 470 335
Sumber: Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung (2011)
Menumt Direktur Operasiooal Ayam Goreng Fatmawati Indonesia dan Asisten Area Manager Cahang Bandung. Gerai BSM mengaJami penurunan penjualan karena sepinya pengunjung mall sebagai akibat dari pembangunan Trans Studio Bandung, The Trans Hotel dan Hotel Ibis di area BSM. Selain itu, dipengaruhi juga adanya perubahan konsep food court dan sistem 「・セオ。ャ。ョN@
melalui kasir yang ditentukan oleh pibak BSM. Akibatnya, banyak konsumeo yang kebingungao dan memilih tidak jadi makan di food court. Disarnping itu, basil penjuaJao tidak dapat langsung dicairkan pada bari itu juga, namun harus
menunggu keesokan barinya sehingga hal ini membuat bsgian keuangan sedilcit kerepotan, terutama untuk pembayaran ke pemasok.
Hasil penjuaJan Gerai BIP tidak jauh berbeda dengao Gerai BSM dimana sarnasarna mengalami penurunan selama kurun waktu 20092011. Tabun 2010, penurunan penjuaJan
teninggi
adalah produk ayam goreng kuning,yaitu
sehesar 294 porsi atau sekitar 66,4 persen dibanding tahun 2009. Selain itu, produk sop iga juga meogalanti penurunan sekitar 59,2 persen. Tabun 2011, Gerai BIP juga meogalami penurunao penjuaJan dibandingkan dengan tahun 2010. Selain penurunan peojuaJan produk ayam kuoing (50,7 persen) dan sop iga (34,4 persen), penjualan sop buntut juga mengalami penurunan sebesar 61,2 persen serta paket timbel komplit penjuaJannya turon 55,8 persen dibanding tahun 2010. Data penjuaJan secara lengkap disajikan pacta Tabel4.Tabel 4. Data PenjuaJan Gerai BIP Bulan Iuti Tahun 200920011 Untuk 6 Makanan Favorit Konsumen
TAHUN
NO
JENIS MAKANAN 2009 2010 201l!!:ORSQ
1 Nasi Putih 1 2.286 2.225 1.394
2 Ayam Goreng Kuning DIP 443 737 363
3 Bakwan Iagung 221 232 242
4 Sop 19a 321 131
86
5 Sop Buntut 312 201 78
6 Paket Timbel kッュセエゥエ@ 414 391 173
Sumber: Gerai Ayam Goreog Fatmawati Cabang Bandung (20 II)
Menurut Asisten Area Manager Cabang Bandung, penurunan Gerai SIP disebabkan oleh seringnya bergantiganti penyewa yang keluar dan masuk food
Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang IP tahun 2010 juga mengalarni penW1lllllIl
dalam penjualan produknya, namun penurunnya tidak sebesar Gerai BSM dan BIP. Tabun 2010, penurunan penjualan tertingg; adalab ayam kuning (33,4 persen) sedangkan untuk tahun 2011, penurunan tertinggi adalab sop buntut dan sop iga, dimana masing-masing penjualannya turon 42,S persen dan 41,6 persen. Data penjualan Gerai lP dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel5. Data Penjualan Gerai lP Bulan Juli Tab\U1 2009·20011 Untuk 6 Makanan Favorit Konswnen
TAHUN
NO JENIS MAKANAN 2009 2010 2011
(PORS!)
1 Nasi Putib I 1.208 1.472 1.159
2 Ayam Goreng Kuning DIP 350 467 377
3 Balcwan Jagung 127 160 151
4 Sop Iga 168 185 108
5 Sop B\U1tut 193 153 88
6 Paket Timbel Komelit 230 213 173
Sumber: Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung (201 1)
Menurut Asisten Area Manager Cabang BandlUlg, penunman penjualan
ini
teIjadi akibat penutupan area ice skaling yang berdampak pada penunJDan jumlab pengunjung mall. Selain ;tu, cIari hasil pengamatan d; lapangan babwafood courlIP memang berisi
tenant-tenant
yang sudah memiliki nama besar, sepertiMcDonald, KFC dan Hoka·Hoka Bento, ,erungga hal ini membuat persaingan dalam mendapatkan konsumen cukup lingg;.
Tingkat parsaingan bi snis re$loran d.i Kota Bandung yang cukup tinggi meogharuskan pihak manajemen Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung untuk selalu mengutamakan kepentingan konsumen agar dapat meraih pangsa pasar yang Iebili besar. Keadaan ini harus rnenjadi perhatian serius dari manajemen Ayam Gorcng Fatmawati Indonesia, terutama mengenai pemilihan strategi yang lepat untuk menghlndari ancaman dan memanfaatkannya menjadi sebuah peluang, memaksimalkan kekuatan dan memperbaiki kelemahan yang ada
untuk Cabang Bandung sesuai dengan visi dan misi perusahaan agar dapat bersaing dengan restoran
tainnya
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.Berdasarkan pernapaean エ・イウ・「オセ@ maka permasalahan dalarn ー・ョ・セエゥ。ョ@ ini
adalah: Bagaimana strategi pengerobangan usaha yang sesuai untuk diterapkan di Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cahang Bandung dalam menghadapi per>aingan
usaba
restorandi
Kota Banduog?13. Tujuao PeoelitiaD
Berdasarkan latar belakang dan penunusan pennasalahan yang diuraikan diatas. maka penelitian ini bertujuan Wltuk:
I. Mengidentifikasi strategi yang sudah diterapkan oleh Gerai Ayam Goreng Fatmawati Csbang Bandung dalam menghadapi persaingan usaba.
2. Mengidentiftkasi kondisi lingkungan internal dan ekstemal yang dihadapi oleh Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung.
3. Menganalisis dan merumuskan strategi pengembangan usaba yang sesuai untuk diterapkan di Gerai Ayam Goreng Fatmawari Cabang Bandung.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi pihak manajemen Gerai Ayam Goreng Faunawati Cabang Bandung, peneLitian
ini
dapat memberikan masukandan
pertimbangan mengenai pemihhan strategi pengembangan usaba yang tepat sebagai upaya untuk memenuhi dan memuaskan barapan peJanggan dan mencapai tujuan perusahaan.2. Bag; mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada penelitian selanjutnya dan dapat menjadi swnber informasi serta referensi di bidang strategi pengembangan usaha
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Strategi Pengembangan UsahaDa1am melaksanakan pengembangan usaha., tentunya ruemerlukan strategi agar tidak salah dalam pengambilan keputusao. Strategi·strategi dalam pengembangan usaba apapun itu bentukoya harus dipersiapkan dengao baik agar mampu memenangkan persamgan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Oleh karena itu, terkait dengan judul peneliLian., maka beberapa literatur yangdigunakan dalam penelitian iJU adalah yang berhubungan dengan strategi pengembangan usaha
2.2. Penelitian Terdabulu
Penelitian terdabulu meogenai strategi pengembangan usaha cukup baoyak, yang dapat dijadikan referensi dalam penelitian ini. Tujuan dari ー・ョ・セエゥ。ョ@
pelatihanpelatiban (STAS=4,S I), (7) Meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen (STAS=4,41), dan (8) Merekrut tenaga kerj. barn yang berkualitas dan memiliki keterampilan HstasセS L XsIN@
Defieta (2009), melakukan penetitiao tentang " Strategi Pengembangan Usaha Restoran Lasagna GuJung Bogor. Jawa BaratH. PeneHtian
ini
bertujuan untuk (I) menganalisis strategi bauran pemasaran yang telab diterapkan oleb Restoran Lasagoa Gulung, (2) menganalisis kondisi lingkungan internal dan tingkungan ekstemal yang dihadopi oleh Restoran Lasagoa Gulung seTta posisi perusahaan dalarn industri (pasar), dan (3) merumuskan alternatif strategi pengembangan usaha yang tepat untuk Restoran Lasagoa Gulung agar dopat bersaing denganpara
pesaingoya. Hasil analisis IFE menunjukkan babwa dopat diperoleh total bobot ratarata skor sebesar 3,067. Hasil analisis matriks EFE dopat diperoleh total bobot skor sebesar 3, 121 yang berarti bahwa restoran telah marnpu memanfaatkan peluang seTta dopat menghadapi aneaman dari lingkungan luar restoran. HasiJ yang diperoleb darimatriks
IEmenunjukkan
bahwa restoran berada dalam sel I yaitu kondisi tumbub dan berkembang, Strategi yang dopat diterapkan adalah strategi intensif sepeTti pengembangan produk, pengembangan pasar dan penetrasi pasar, Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang direkomendasikan untuk pengembangan usaha di Restoran Lasagoa Gulung berdasarkan analisis SWOT dan QSPM adalah (I) membuat menu makanan paket, (2) peningkatan sistem promosi, (3) membuatwebsite
dan pemasangan wifi (4) membuat inovasi produk seperti pembuatan variasi ukuran lasagna, (5) membuat papan nama restoran lebih jelas, (6) mengikuti parneranparneran makanan, (7) memberikan tanggal kadaluarsa dalam kemasan dan terakhir mernperbaiki sistem keuangan dengan sistem komputerisasi dan mesin kasir.(I) menganalisis faktorfaktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi pengembangan usaba Prima Diet Catering, (2) menganalisis faktor·faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dan Prima Diet Catering dalam mencapai tujuannya, dan (3) menganalisis dan menyusun alternatif strategi pengembangan usaba yang tepat bagi Prima Diet Catering. HasH penelitian menunjukkan bahwa total skor pengolaban matriks EFE .dalab 3,357 yang menunjukkan babwa Prima Diet Catering merespon dengan baik terbadap peluang dan ancaman yang ada dalam industrinya. Berdasarkan hasil pengolaban matriks IFE, total skor yang dihasilkan adalab sebesar 3,060. NiJai ini menunjukkan bahwa Prima Diet Catering memiliki kondisi internal yang kuat. Berdasarkan pemetaan matriks IE, Prima Diet Catering berada pada kuadran I dengan strategi yang sesuai adalab strategi intensif atau integratif. Adapun urutan prioritas slrategi tersebut diantaranya adalab: (I) memperkuat ォ・セ。@ sama yang telab ada dan memperluas ketja sarna baru dengan pibak rumab saki! dan perusahaan lain (STAS セV L XWTI L@ (2) peningkatan sumber daya manusia perusabaan di bidang gizi guna menunjang kegiatan operasional dan pengerobangan usaha terkait dengan upaya peningkatan konsumen baru HstasセVLXUSIL@ dan (3) meningkatkan upaya marketing services
seeara intensif dengan fokus pada market-market tertentu (fitnes dan spa) dengan nilai stasセVLWTXN@
Maulina (2009), meneliti tentang "Strategi Pengembangan Usaba Pada Death By Chocolate (DBC) & Spagheti Restaurant Kola Bogor Jawa Barat". Permasalaban yang dihadapi oleh Death By Chocolate (DBC) & Spageti Restaurant antara lain tingkat penjualan yang kurang optimal, lokasi usaha yang kurang strategis
dan
tidak ada penunjuk yang jeJas menuju restoran serta kegiatan prornosi yang masih kurang genjar dan rnasih bersifat spontanltas. Tujuan datimatriks EFE diclapatkan total skor sebesar 2,359. Hasil anali sis dari IFE dan EFE pada matrik IE menunjukan bahwa posisi Death
By
Chocolale & Spaghe/i Reslaurant SMt ini berada pacla selrv,
yaitu strategi growlh and build (tumbuh dan kembang). Slrategi yang clapat diterapkan pada posisi ini adaIah strategi inlensif atau integrasi. Hasil analisis SWOT menghasilkan enam altematif strategi yang clapat dijalankan DeathBy
Chocolate & Spagheli Reslauranl yaitu (1) mempertahankan kualitas dan keunggulan produk untuk menarik konsumen; (2) mel.yani pangsa pasar menengah ke bawah; (3) meningkatkan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan penjualan; (4) melakukan diversifikasi produk; (5) meningkatkan loyalitas; (6) meningkatkan kemarnpuan manajemen untuk menean pangsa pasar yang lebib besar. Hasil analisis matriks QSPM menunjukan bahwa strategi terbail< yang barus dilakukan saat ini .dalah meningkatkan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan penjualan.Noviatni (2010), melakukan penelitian dengan mencoba membandingkan antara dua objek penelitian. Judul penelitian yang dilakukan adaIah " Anal isis keuntungan dan Slrateg; Pengembangan Vsaha Ayarn Goreng Waralaba dan Non Waralaha (Kasus: Restoran Kentucky Fried Chicken Taman Topi dan Rahat Cafe Bogor)". Tujuan penelitian ini adalah (I) membandingkan keuntungan antara resloran ayam goreng KFC Taman Topi dan Rahat cafe, (2) menganalisis kondisi lingkungan internal dan ekstemal yang dihadapi oleb KFC Taman Topi dan Rahat cafe, dan (3) merumuskan altematif strategi pengembangan usaha terbaik dengan memperbatikan lingkungan perusahaan di KFC Taman Topi dan Rahal cafe. Profitabilitas dan rentabilitas pada KFC Taman Topi dan Rahat cafe, menghasilkan marjin laba bersih yang hampir sama sebesar 9 dan 8 persen, artinya bahwa manajemen rest.oran KFC Taman Topi dan Rahat cafe mampu 「・ォ・セ。@ secara efisien dalam kegiatan produksi dan penjualan sebingga エ・セ。、ゥ@
operasionalnya kecil walaupun modal yang dikeluarkan restoran KFC Taman Topi sebagai waralaba 1ebih besar. Analisis lingkungan internal dan eksternal menghasilkan total bobot skor pacta matriks IFE sebesar 3,538 dan matriks EFE sebesar 3,437. Gambaran posisi matnks IE restoran KFC Taman Topi saat
ini
menempati posisi sel I. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi grow and build (tumbuh dan berkembang). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk). Total bobot skor pada matriks lFE Rahat cafe sebesar 2,604 dan matriks EFE sebesar 2,812. Rahat cafe menempati posisi dalam sel V. Hal ini menWljukkan bahwa perusahaan berada pada posisi hold and maintain (pertahankan dan pelihara). Strategi yang tepat digunakan dalam kuadran ini adalah strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi terbaik yang barus dilakukan restoran KFC Taman Topi adalah salah satu strategi S-O yaitu meningkatkan pengembangan produk melalui penganekaragaman rasa. Strategi terbaik yang hams dilakukan Rahat cafe adalah strategi ST yaitu meningkatkan ioyalitas konsumen dan menjaga hubungan baik dengan pemasok.2.3. Persamaan dan Perbedaan
mernbandingkan antara dua objek penelitian, sehingga metode EBIT, EBT, EAT, digunakan untuk mengetabui tingkat efisiensi dari objek penelitian.
Perbedaan dari penelilian terdahulu terletak pada hasil pada matriks IE. Hasil Kuadran I ditunjukkan oleh penelitian Defieta (2009), Rachmat (2009) dan Noviatni (2010) pada kasus KFC Taman Topi sedangkan untuk Rahat
care
masuk ke daJam Kuadran I. Penelilian yang dilakukan oleh Robiah (2009) dan Maulina (2009) rnendapatkan basil Kuadran IV. Perbedaan ini teIjadi disebabkan oleb basil skor yang berbeda unruk !FE dan EFE, tingkat subjektifitas daJam penilaian bobot sangat linggi. Hasil analisis menggunakan SWOT tentunya berbedabeda antar objek penelitian. Hal ini disebabkan oJeb karakteristik objek penelitian antar penulis berbeda serta linglrungan internal dan eksternal yang dihadapi juga tidak sama sehingga hasil slrategi yang di.rumuskan akan berbeda pula Hasil penilaian skala prioritas strategi yang akan diterapkan pada objek peneiitian, masing-masing menunjukkan basil yang berbedabeda tergantung dari subjektifitas koresponden.Tabel6. Hasil Penelitian Terdahulu
No Penulis Tabun Judu) Skripsi AJat Analisis
Defieta 2009 Strategi Pengembangan Usaha IFE, EFE, IE, Restoran Lasagna Gulung, Bogor Jawa Barat. SWOT,QSPM 2 Fifi Robiah 2009 Strategi Pengembangan Usaha IFE, EfE, lE,
Rumah Makan Khas Betawi H. Syamsudin SWOT,QSPM
Kombo Bekasi.
3 Rachmat 2009 Analisis Strategi Pengembangan Usaba !FE, EFE, IE,
Jasa Soga Kesebatan Pada Prima Diet, SWOT,QSPM Jakarta.
4 Nurmala 2009 Stralegi Pengembangan Usaha Pada !FE. EFE, IE,
Maulina Death By Chocolate (DBC) & Spageli Restaurafll SWOT,QSPM Kota Bogor Jawa Sarat.
5 Bestari Oewi N 2010 Analisis keuntungan dan Strategi EBIT, EBT, EAT Pengembangan Usaha Ayam Goreng IFE, EFE, IE,
Waralaba dan Non Waralaba (Kasus: SWOT,QSPM
III, KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Keraogka Pemikirsn Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen
Manajemen merupakan salah sam elemen penting dalam menjalankan perusahaan stau organisasi untuk mencapai tujuannnya, Pengertian manajemen menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBB I) adaJah penggunaan surnberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi. Manajemen sebagai
sem
atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan pencapaian tujuan (Ernie & Kurniawan, 2005).Peranan dan jenjang manajemen daJam organisasi pada dasamya terbagi menjadi tiga bagian yaitu manajemen PWlCak, maoajemen madya, dan manajemen lini. Manajemen puncak meliputi kegiatan manajerial yang diduduki oleh dewan direksi atau Chief Executive Officer (CEO) dengao tugas menyusun rencana perusahaan maupun pengelolaan harta kekayaan perusahaan. Manajernen madya atau yang disebut juga manajemeo administrasi terkait dengan divisi rnanajerial yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rencana operasional yang telab disusun oleh manajemen puncak sedangkan rnanajemen lini yang terkait dengan pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan operasional yang telab dilakukan oleb karyawan seharibari.
Kegiatan manajemen organisasi tidak terJepas dari ヲオョァウゥセヲオョァウゥ@
manajemen yang saling terkait. Pada umumnya, ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fung,i perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendaJian (contro lling). UnNk fungsi pengorganisasian terdapat pu1a fungsi staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan
bisrus
dibarapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk1. Fungsi PerencBnaanlplanning
Fungsi perencanaan adalah guatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai reneana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pcngorganisasian/organizing
Fungsi pemgorganisasian adatah suatu kegiatan pengaturan pada sumberdaya
manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan rencana yang telab ditetapkao serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan/direcling
Fungsi pengarahan ad.lah suatu fungsi kepemimpinan manaJer untuk
meningkatkan efektifitas
dan
efisiensi ketja secara maksimaJ serta menciptakan lingkungan kerja yang scbat, dinamis, dan lam sebagamya.4. Fungsi Pengendalian/conlroling
Fungsi peogeodatian adatah suatu aktivitas metUlai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibua! untuk kemudian dibuat perubahao atau perbaikan
jika diperlukan.'
3.1.2. Koosep Str2tegi
Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Didalam bisnis, strategi sangat penting dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan yaitu memenangkan persaingan dengan para pesaing. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal
ini
<lapat ditunjukkan oleh adanya definisi-defmisi tentang strategi seperti yang dinyatakan dalam beberapa literalur yang berkaitan dengan rnanajernen strategis. Pemahaman mengenai defmisi strategi harns dimengerti dengan baik sebelwn mengirnplementasikan strategi. agar tidak salah dalaro melaogkah.Beberapa defmisi strategi dalam berbagai literature yang berhubllilgan dengan manajemen bisnis adalah sebagai berikut:
1. Pengertian Umwn
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.2
2. Pengertian khusus
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan ternsmeneros, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dirnulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang barn dan perubahan pola konsurnen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan pedu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.3
3. David (2009), Strategi adalab alat untuk mencapai tujuan jangka panjang melalui tindakan potensial yang membutuhkan keputusan rnanajemen tingkat alaS dan sumber daya peruaabaan dalam jurnlab besar. Dalam hal ini, strategi mempengaruhi kemakmuran perusabaan dalam jangka panjang, khususnya lima tahun, dan berorientasi ke rnasa depan.
Strategi yang diterapkan juga terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh perusabaan. Rangkuti (2005), menjelaskan babwa ada dua macam tindakan yang dapat dilakukan oleh perusahaan daJam menjalankan strateginya. Pertama, distinctive competence yaitu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya. Hal ini dimasudkan bahwa perusahaan memiliki kekuatan yang tidak mudah ditiru oleh pesaingpesaingnya. Kedua, adalah Competitive Advantage yaitu kegiatan spesiflk yang dikembangkan oleh perusabaan agar lebih unggul dibandingkan pesaingnya melalui pilihanpHihan strategi dalam merebut peluang pasar yang ada.
2) http://jumalsdm.blogspot.coml2009/08lkonsepslrategidefinisiperumusan,hlml. [16 Mei 2011. 9.16
WJB].
J) httpJ/jumalsdmblogspot.coml2009/08lkonsepstrategidefinisiperumusan.html. [16 Mei 2011. 9.16
3.1.3. Pengembangan Usaba
Saat
ini
persaingan dalam usaha, apapun itu bentuk usahanya semakin ketat, terutama untuk mendapatkan pelanggan. Salah satu solusi yang biasa diambil oleh pelaku usaha adalah melakukan pengembangan usaha. Menwut Suryana (2004), pengembangan usaba dapat dilakukan dengan beberapa teknik diantaranya:I) Perluasan skala usaha
Pengembangan perusahaan dengan perluasan skala usaha bisa dilakukan dengan skala produksi (kapasitas produksi), tenaga ォ・セ。L@ temologi, lokasi usaha, dan sistem distribusi sena jaringan usaha. Pengembangan skala usaba juga bisa dilakukan dengan menambah jenis-jenis barang atau jasa yang
akau
dihasilkannya atau diusahakannya. Pengembangan usaha bisa dilakukan banya apabila akan menurunkan biaya jangka panjang, sebingga akan menaikan skala ekonomi yang tinggi. Selain itu, pengembangan skala usaha dapat dilaksanakan dengan menambah lokasi usaha di tempat lain, di kota lain, dan di Negara lain.2) Perluasan cakupan usaha
Pengembangan usaha dengan menambah cakupan usaha bisa dilakukan dengan mengembangkan jenis usaha barn dan wilayah usaha barn, serta jenis produk barang dan jasa baru yang bervariasi jenisnya. Pengembangan cakupan usaha baru sering juga dinamakan diversifikasi usaha.
3) Perluasan dengan ォ・セ。ウ。ュ。L@ penggabungan dan ekspansi
Perluasan usaha dengan ォ・セ。ウ。ュ。L@ penggahungan dan ekspansi dapat dilakukan dilakukan melalui merger, holding company atau kartel.
Menwut Barnbang (2012), ada delapan kemungkinan mengenai definisi pengembangan usaha. Kemungkinankemungkinan tersebut antara lain:
I . Pengembangan usaha yang dlakukan untuk optimalisasi kapasitas produksi. Pengembangan usaba
ini
dilakukan dibidang produksi sebingga kualitas produk dan peningkalan produkini
dijuaVditarik ke pasar dengan peodekatan intensifikasi pasar yang sudah ada (market intensification). 2. Pengernbangan usah. yang dilakukan dengan pendirian pabrik baru3. Pengembangan usaha yang diJakukan dengan investasi baru dan produk yang dibuat masih mempunyai karakter yang urang lebih sama dengan produk yang ada.
4. Pengembangan usaha dengan investasi barn memproduksi barang yang masih mempunyai kaitan dengan produk lama.
5. Pengembangan usaha melalui kerjasama mitra usaha dengan pemberian lisensi dan hak-hak eksklusif dimana semua investasi dilaksanakan olch mitro eli daenah baruJpasar baru (franchising).
6. Pengembangan usaha dengan ekspansi horizontal. 7. Pengembangan usaha dengan ekspansi vertikaJ.
8. Pengembangan usaha dengan ekspansi pada sektor usaha baru.
Beberapa pengertian mengenai pengembangan usaha diatas akan dijadikan dasar dalam penelitian ini untuk menentukan bentuk pengembangan usaha yang tepat bagi Gerai Ayarn Goreng Fatmawati Cabang Bandung.
3.1.4. Manajemen Strategis
Menurut David (2009), Manajemen strotegi adaJab seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi clapal mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut, rnanajemen strategis berfokus pada pengintegrasian manajemen, pemasaran, keuangan. produksi, operasi, penelitian dan pengembangan, dan
sistem
infonnasida1am
kaitannya untuk mencapai keberhasilan organisasi.Pearce dan Robinson (1997) eliacu dalarn Racbmat (2009), menyatakan bahwa manajemen
strategis
juga menjelaskan kaitan yang erat antara keputusan-keputusan yang bersifat strategjs yang dihadapi suatu perusahaan terhadap isu-isu strategis yang berkembang. Adapun dimensi-dimensi keputusan tersehut terhadap isu strategis adalab sebagai berikut:I. Isu strategis membutuhkan keputusan dari manaJemen puncak. Hal
ini
dikarenakan keputusan-keputusan strategis mencakup beberapa hidang operasi suatu perusahaan.., sehingga sangat dibutuhkan keterlibatan manajemen puncak. 2. Isu strotegis membutuhkan sumber daya perusahaan dalarn jumJah besar. Halfisik, atau dana besar yang harns diperoleh dari sumbersumber internal ataupun dari sumbersumber di luar perusahaan.
3. Isu strategis seringkali mempengaruhi kesejahteraan jangka panjang. Hal ini
dikarenakan keputusan strategis jelas mengikat perusahaan untuk waktu yang lama, biasanya lima tahun. Namun, dampak. dari keputusan semacam ini seringkali bertahan j auh lebib lama. Ketika suatu perusabaan mengikatkan
dirinya pada suatu strategi tertentu, citra dan keunggulan bersaingnya dikaitkan
dengan strategi tersebut.
4. Isu strategis berorientasi ke masa depan. Hal ini dikarenakan kepurusan
keputusan strategis didasarkan pada apa yang diramalkan oleh manajer, bukan
pacta apa yang mereka ketahui.
5. Isu str8tegis biasanya mempunyai konsekuensi rnultifungsional. Hal ini dikarenakan keputusankeputusan strategis mernpunyai implikasi yang kompleks bagi sebagian besar bidang kegiatan perusabaan.
lbarat dalam kegelapan diperlukan cahaya Wltuk penerangan. Begitupun peranan
manajemen strategis yang mana akan rnembantu organisasi dan pirnpinan dalam
menentukan langkab langkab dan pengelolaan swnber daya untuk mendapatkan
masa depan sesuai dengan yang dicitacitakan.
3.1.5. Model Mansjemen Strategis
Menurut David (2009), cara belajar dan mengaplikasikan proses
manajemen strategis adalah dengan menggunakan suatu model. Model merupakan
bentuk sederhana dari sesuatu yang kompleks. Model hams mampu menjelaskan
keadaan yang sebenarnya. Kegunaan model tersebut adalab cligunakan Wltuk
I
I
"-:=-
...
I
.
..."...
"'-
,...
--
'" -
..
_'
,
..._
.,
Nセセ@
I
"E
I
r
r
I
[image:23.595.99.500.47.841.2]..
0 _ _ _NNMNNセ...
...
_
..
r
I
!
_
...
..
GMBBセ セBB
...
N BB@"'._
....セL
....
....
....
セ L.
...
--"'
...
...
"
._
--
,.
._.
セ G@...
セM
-_.
r
r
Gambar 1. Model KomprehensifManaj emen Strateg;s
Sumber : David (2009)
3.1.6. Proses Formulasi Strategi
David (2009) mengatakan babwa proses formulasi strategi merupakan proses merumuskan strategi yang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu menganalisis visi dan misi perusahaan, menganalisis peluang dan ancaman eksternal perusahaan dan rnenganalisis kekuatan dan kelemahan internal perusahaan. Wiweko 20 I0 menyatakan bahwa proses setelah analisis visi miSt adalah penetapan tujuan perusahaan karena ketiga hal tersebut merupakan kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Penjelasan mengenai tahapantahapan dalam formulasi strateg; adalah sebagai berikut:
A. Visi, Misi dan Tuju8n Perusabaan
Beberapa manfaat dari keheradaan misi adalah sebagai berikut:
I. Terjadi kesatuan dan kebulatan tujuan perusabaan.
2. Tersedianya dasar dalam alokasi sumberdaya dan dana perusabaan.
3. Tersedianya dasar dalam pengembangan iklim organisasi dan motivasi kerja.
4. Dasar (lidalam identifikasi diri dan evaluasi bagi karyawan.
5. Membantu memfasilitasi proses penterjemahan tujuan ke dalam struktur orgarusasl.
6. Dasar didalam melakukan evaluasi kineIja perusahaan.
Wiweko (2010), mengatakan babwa selain misi perusahaan perlu untuk
menentukan tujuan yang ingin dicapai perusahaan dengan jelas dan merupakan hasil akhir yang akan diperoleh perusahaan/organisasi dari semua aktifitasnya nanti. Beberapa alasan pentingnya tujuan antara lain:
1. Tujuan memhantu mendefinisikan organisasi di dalam lingkumgan. 2. Membantu mengkoordinasikan keputusan dan pengambilan keputusan.
3. Norma Wltuk menilai pelaksanaan prestasi perusahaan. 4. Sasaran yang lebih nyata dari pacta pernyataan misi.
B. Analisis Eksternal
Sampurno (2009), mengatakan babwa lingkungan eksterual perusahaan dalarn
kenyataannya sangat dinamis dan berubah cepat karena pengaruh berbagai faktor
dengan interaksi yang kompleks. Lingkungan ekstemal perusabaan terdiri dari
dua kelompok utama yaitu lingkungan umum dan lingkungan industri.
1. Lingkungao Umum (makro)
Lingkungan umum mempunyai dimensi yang luas yang mempengaruhi industri
dan secara tidak langsung mempengaruhi perusahaan yang ada dalam industri
tersebut. Lingkungan umurn terdiri dari 4 segmen lingkungan yaitu: ekonomi, politiklbukum, sosial budaya dan teknologi. Perusabaan dalam realitasnya tidak
dapat secara langsung mengendalikan lingkungan umum ekstemal. Perusahaan
yang sukses adalah perusahaan yang dapat memperoleh infonnasi dan mampu
kemudian disusun strategi dengan implementasi yang tepat. UTruan deri masingmasing aspekaspek lingkwlgan umum arlalah sebagai berilrut:
a Faktor Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu negara akan berpeogarub terbadap individual perusahaan maupun industri. Oleb karena itu
perusahaan
perlu mempelajari secara seksama lingkungan ekonomi untuk mengindentifi.k.asi perubahan dan trend yang bakal terjadi serta bagaimana implikasinya terb_dap startegi perusabaan. lndikator ekonomi yang harns diperhatikan oleh perusabaan _ntara lain tingkat suku bung., laju inJlasi yang mana keduany_ akan mempengaruhi keuangan perusabaan.b. Faktor PolitiklHukum
Politik dibentuk oleb hulrum, barlan pernerintab dan kelompok tertentu yang berwenang untuk mempengaruhi dan membatasi aktivitas tertentu dari suatu pemsabaan. Beberapa contoh _dalah undangundang perdagangan, kebijakan moneter, kebijakan fiskal, kebijakan politik dalam dan luar negeri dapat mempengaruhi perusahaan bisa meojadi ancaman ataupun peluang. c. Faktor Sosial budaya
Segmen sosial budaya berkaitan dengan sikap dan nilainilai yang ada di masyarakat. Nilai·nilai yang dianut oleh masyarakat disuatu negara mempunyai korelasi dengan kondisi demografi, ekonomi, politikllegal dan teknologi yang ada dinegara itu tennasuk perubahan dan trend yang akan terjadi. Nilai-nilai sosial budaya disuatu negara sangat mempengaruhi sistem perekrutan karyawan perusahaan. Jepang dan Korea Selatan dikenal secara luas memiliki tenaga kerja dengan ketrampilan dan semangat kerja keras yang tinggi dimana dengan kualitas tenaga kerja seperti itu tentu sangat rnendukung perusahaan dalarn mengembangkan keunggulan kompetensinya untuk bersaing di pasar global.
d. Faktor Teknologi
produk barn, proses maupun material barn. Kemaj uan yang sangat pesat dalam leT (Information & Commwzication Technology)
pada
dewasa ini, memungkinkan untuk membangun kolaborasi riset seeara global. Berbagai pusat riset di dunia bisa berintegrasi dan bersinergi dalam melakukan riset sehingga diperoleh hasil yang spektakuler dan dalam waktu yang relatif jauh lebih singkat bila dibandingkan dengan riset yang dilakukan oleb individual perusahaan.2. Lingkungan Industri
lndustri adalah suatu kelampok perusahaan yang mengbasilkan produk-produk yang dapat saling menggantikan. Defmisi ini mengindikasikan pentingnya lingkungan persaingan (competitive e11Vironment) dalam suatu industri untuk ditelaah sebagai salah satu basis penting dalam penyusunan strategi perusahaan. Lingkungan persaingan terdiri dari banyak faktar yang
relevan dengan strategi perusahaan. Untuk itu menjadi sangat penting mengetahui struktur dan intensitas persaingan dalam suatu industri. Daya tariklattractiveness industri tertentu atau pasar suatu produk terganhmg dari bagaimana nilai ekonomi yang diciptakan untuk customer melalui rantai nilainyalvalue chain. Rantai aktivitas yang mentransformasikan input untuk kemudian dijual, di distribusikan dan digunakan oleh konsumen akbir. Setiap aktivitas pada rantai ini memberikan nilai tambah kepada produk atau jasa tersebut. Akumulasi nilai yang berasal dari aktivitas-aktivitas tersebut telah menciptakan benefit. Keberhasilan yang diperoleh perusahaan tergantung pada kekuatan pengaruh kekuatan dari pemain-pemain yang ada. Kekuatan tersebut antara lain intensitas persaingan diantara perusahaan dalam industri , ancaman pendatang barn, kekuatan pembeli, kekuatan
pemasok dan ancaman produk subtitusi. Lima kekuatan ini bersama dengan faktor-faktor lingkungan lainnya akan mempertajam persaingan dan
--
-
--Nᆳ
セL@
セMᆳ
セ
..._.b....
,,"Y' ...ono_.
0 ..._' ...セN⦅N@
...", ••010.
F...セNᄋ@
-'
--.
_. :-
I ----oi
--
-.
-
m⦅ セ@
-_.
...
,.
..
-"-Gambar 2. Model Lima Kekuatan Porter Sumber : David (20M)
Penjelasan dari lima kekuatan tersebut adaIah sebagai berikut:
a. Intensitas Persaingan DiantBJ'8 Perusahaan Dalam lndustri
Persaingan diantara perusahaan dalam industri biasanya teJjadi untuk
mendapatkan posisi yang baik di pasar, terutama \U1tuk produk-produk yang
sejenis. Strategi-strategi seperti ikIan dan harga sering digunakan oleh
perusahaan untuk memenngkan persaingan.
b. Ancaman Pendatang Baru
Mengamati seeam cennat dan seksama terhadap pendatang barn adalah sangat penting karena peodatang barn dapat menjadi ancaman yang serius.
Pend.tang baru biss jadi membawa teknologi baru, fmansial yang lebib kuat
dan jaringan pemasaran yang lebib luas. Pendatang baru dengan fonnat
kekuatan seperti itu akan dapat merubah peta persaingan dan
menggoyahkan market share yang telah dimiliki oleh perusahaan yang ada.
c. Kekuatan Posisi Tawar Pembeli
Pembelilcuslomer
mempunyai peran yang sangat penting bagi keiangsunganrudup dan pertumbuhan perusahaan. Sebagai pembeli tentu cuslomer
menghendaki produk dengan knalitas yang baik dan harga yang murah. Sebaliknya perusahaan tentu ingin berupaya untuk dapat menjual produknya
[image:27.595.145.458.84.314.2]Pembeli akan mempunyai posisi tawar yang kuat apabila:
I. JumJah pembeJian customer merupakan bagian yang besar dan total
output pemsahaan
2. Customer dapal melakukan pembelian kepada ,umber lain deDgan harga
yang lebih murah dan kuaiilas yang sarna
3. Produk industri tidak lerdiferensiasi serungsa pembeli dapal meDjadi
ancaman yang polesiaJ bagi perusabaan.
d. Kekuatan Posisi Tawar Pemasok
Pemasok (supplier) mempunyai peran yang penting bagi perusahaan karena
mereka yang memberikan input
beropa
material atau jasa untuk diproses Icbih lanjul menjaeli produk perusabaan. Oleh karena itu, hubungan antaraperusahaan dan peruasoknya haru, le!jaga dengan hail< dan saling menguntungkan untuk jangka panjang. Pemasok akan memiliki posisi tawar
yang kuat apabila:
I. Pemasok didominasi hanya oleh beberapa pcrusahaan besar dan lebih
lerkon,entrasi dari pada industri yang elipasoknya.
2. Tidak ada produk subtitusi yWlg lebih memuaskan bagi industri yang
dipasok.
3. Perusahaan·perusahaan da1am industri bukan customer yang signifikan bag; pemasok.
4. Barang·barWlg pemasok merupakan krilikaJ bagi pembeli untuk
keberbasilWlfiya eli pasar.
5. Efektivitas
dari
produk pemasok dapat menciptakan switching cost bagi perusahaan yang dipasoknya.e. Ancaman
Produk
SublilusiTeknoiogi mempunyai peran yang sangat signifikan dalam rnelahirkan produk·produk inovasi baru yang Icbih atraktif bagi customer. Produk·
produk inovasi baru tersebut memplU1yai nilai tarnbah yang lebih besar dan manfaal yang lebih baik dibandingkan dengan produk yang (elah ada di
C. Analisis Internal
Keunggulan kompetitif dan perbedaan kinerja perusahaan mernpunyru kaitan yang erat dengan sumberdaya yang dirniliki oleh perusahaan dan
bagaimana perusahaan tersebut dapat mengelolanya dengan baik. Sumberdaya perusahaan merupakan fondasi dan pilar dari strategi dimana tanpa sumberdaya yang unggul, perusahaan akan menghadapi banyak permasalahan dalam
menghadapi persaingan di pasar. Analisis lingkungan internal perusahaan rnempunyai arti yang penting terutama untuk mengetahui kesesuaian antara strategi perusahaan dengan sumber daya internal mauptm dengan dinamika eksternal pasar, juga kapabilitas dalam persaingan. Menurut David (2009),
faktor-faktor internal yang dianalisis mencakup: 1. Faktor manajemen dan sumberdaya manusia
Analisis faktar manajemen yaitu menganalisis kemampuan manajemen suatu perusahaan. Pada urnumnya ada empat fungsi manajernen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian
(organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian
(controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing
(pembentukan staf). Faktor sumberdaya manusia rnerupakan sumberdaya yang penting dalam perusahaan. Kualitas sumberdaya rnanusia dalam organisasi akan rnenentukan keberhasilan dalam organisasi tersebut.
2. Faktor pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonornian yang membantu dalam menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonorni itu sendiri menentukan harga barang dan jasa. Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran
dan
konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi. Menurut David (2009) analisis pemasaran yaitu menganalisis kekuatan dan kelemahan dari kegiatan pemasaran yang dimiliki oleh perusahaan. Kegiatan tersebut dapat dianalisis dari fungsi dasar pemasaran yaitu: (1) analisis produk/jasa; (2) penetapan harga; (3) promosi;3. Faktor keuangan
Analisis faktor keuangan yaitu meoganalisis kekuatan dan kelemahan dari
sistem keuangan yang telah dilaksanakan oleh perusahaan. Informasi mengenai kekuatan dan kelemahao dari aspek keuangan suatu organisasi merupakan hal yang penting guna merumuskan strategi secara efektif. Menurut Horne diacu
dalam David (2009), fungsi dari keuangan terdiri atas tiga keputusan, meliputi
keputusan investasi, keputusan pendanaan (pemhiayaan) dan keputusan deviden. Adapun faktor-faktor keunggulan strategis keuangan dalam organisasi
yaitu; total sumber dana dan kekuatannya, biaya modal yang rendab, struktur
modal yang efektif, hubWlgan balk pemilik dan pemegang sabam, kondisi
pajak yang menguntungkan, perencanaan keuangan dan modal keJja yang
efektif, dan kebijakan penilaian persediaan.
4. Faktor produksi atau operasi
Analisis faktor produksi yaitu menganalisis kekuatan dan kelemaban dari kegiatan produksi atau operasi. Fungsi produksi dari suatu bisnis terdiri stas
semus aktivitas yang mengubab input menjadi barang dan jasa sedangkan
manajemen produksi berhubungan dengan input, transfonnasi, dan output yang bervariasi antar industri dan pasar. Menurul Roger Schroeder diacu dalam David (2009). manajemen produksi atau operasi terdiri atas lima area keputusan atall fimgsi, yaitu proses, kapasitas, persediaan, tenaga keIja, dan
kualitas.
3.1.7. Pemilihan AlternatifStrategi
Altematif strategi yang telah dirumuskan dalam External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (lFE) dipilih menggunakan
rnatriks Intemal Ekstemal (IE) dan analisis Strenglhs·Weaknesses·Oppurluniries-Threats (SWOn. Altematif yang didapat dati proses matching slage atau
pencocokan, kemudian diurutkan dengan Quantitative Strategic Planing Matrix
(QSPM) berdasarkan angka prioritas yang paling besar. Menurut David (2009),
I. Strategi Integrasi
Strategi integrasi rnemungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan
kontrol atas distributor, pemasok, dan atau pesaing. Adapun tipe·tipe strategi
integrasi terdiri dari:
a Forward integration (integrasi ke depan) yaitu tipe strategi yang melibatkan
akuisisi kepemilikan atau peningkatan kootrol atas distributor atau pengecer.
b. Backward integration (integrasi ke belakang) yaitu tipe strategi untuk
mencari kepemilikan atau meningkatkan kootrol atas pernasok perusahaan.
c. Horizontal integration (integrasi horizontal) yaitu tipe strategi untuk
mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan.
2. Strategi Intensif
Strategi intensif adalah suatu strategi yang dilakukan oleh perusahaan secam
intensif guna memperbaiki posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang
ada saat ini. Tipe strategi intensif meliputi:
a Market penetration (penetrasi pasar) yaitu tipe strategi yang digunakan
untuk rneningkatkan pangsa pasar untuk produk/jasa saat irti melaJui upaya pemasaran yang lebih besar.
b. Market development (pengembangan pasar) yaitu tipe strategi untuk
memperkenalkan produkljasa yang sudah ada ke daerah pemasaran yang
baru (pangsa pasar bertarnbah).
c. Product development (pengembangan produk) yaitu tipe strategi yang
mencan peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodiftkasi
produkljasa saat ini.
3. Strategi Diversifikasi
Strategi ini dilakukan dengan mendiversifikasi aktifitas bisnis dengan tujuan agar bisnis yang dijalankan tidak tergantung pada satu industri. Tipe strategi
diversifikasi dibagi alas:
a Concentric diversification (diversifikasi konsentrik) yaitu tipe strategi untuk
rnenambah produk: baru yang saling berhubungan untuk pasar yang sarna.
h. Horizontal diversification (diversifikasi horizontal) yaitu tipe strategi untuk
menambah produk baru tetapi tidak berhubungan yang bertujuan untuk
c. Conglomerate diversification (diversifikasi konglomerat) yaitu
tipe
strategi untuk menambah produk-produk bam yang tidak saling berhubungan untukpasar yang berbeda.
4. Strategi Defensif
Strategi defensif dilakukan untuk benahan. Adapun tipe-tipe dari strategi
defensif adalah:
a. Joinl venlure (usaha patungan) yaitu dua atau lebib perusahaan bekerjasama membentuk suatu perusahaan bam yang terpisah dan kedu. induknya.
b. Retrenchment (pengurangan) yaitu penghematan biaya dengan cara
mengurangj sebagian dari aset perusahaan Wltuk menanggulangi turunnya penjualan atau keuntungan.
c. Divestiture (divestasi) yaitu menjual sebuah WIit bisnis alau sebagian dan perusahaan kepada pihak lain.
d. Liquidation (Iikuidasi) yaitu menjual seluruh asset perusahaan atau dengan
kata lain menutup sebuah perusahaan.
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Sebagai Kota Wisata, Kota Bandung sangat menarik bagi setiap pelaku
usaba terutama dalarn bidang penyediaan makanan dan minuman, salah satunya
adalah restoran. Bertambahnya jwnlah pelaku usaha restoran di Kota Bandung,
baik yang menyajikan makanan tradisiooal mauplUl modern berimplikasi pada tingkat persaingan yang semakin tinggi diantara pelaku usaha tersebut untuk meraih minat konsumen. Adanya persaingan dalam industri bisnis ini menjadi salah satu faktor bagi Gerai Ayarn Goreng Fatmawati Cabang Bandung untuk
mampu mempertahankan pangsa pasarnya mengingat saat ini sedang terjadi penurunan penjualan pada masing-masing Gerainy •. Oleh karena itu, perusahaan
perlu merumuskan strategi pengembangan usaha yang tepat agar mampu bertahan dalam lingkungan industri yang selalu berubah dan dapet meningkatkan penjualan
produk-produknya.
Sebelum merumuskan strategi pengemhangan usaha, langkah pertama
masukan dan pertimbangan perusahaan dalam mengatasi permasalaban yang ada. Tahapan pertama yang akan dilakukan dalam kegiatan pengembangan usaha
adalah mengidenti.fi.kasi faktor ekstemal yang menjadi peluang dan ancaman serta faktor internal yaog menjadi kekuatan dan kelemaban bagi Gerai Ayam Goreng
Fatmawati Cabang Bandung. Faktor ekstemal dianalisis dengan menggunakan
matriks EFE, sedangkan faktor internal dianalisis dengan matriks !FE. Total skor
kedua matriks tersebut dipadukao ke dalam matriks IE untuk mengetahui posisi
perusahaan. Langkah se lanjutnya adalab rnenggunakao analisis SWOT untuk
rnendapatkan alternatif-altematif strategi bagi pengembangan usaba Gerai Ayam
Goreng Fatmawati Cabang Bandung.
Tabap terakhir adalab pengambilan keputusan altematif strategi yang
paling tepat atau strategi prioritas bagi Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang
Bandung yang sesuai dengan kondisi yang
ada
dengan menggunakan aoaJisis QSPM. Hasil yang diperoleh melalui anal isis QSPM akan menghasilkan urutan prioritas strategi-strategi pengembangan yang dapat dilakukan oleb Gerai Ayam Goreng Fatrnawati Cabang Bandung. Kerangka pemildran operasional penelitianJumlah pelaku usaha restoran di Kota Bandung semakin meningkat
yang berimplikasi pOOa tingkat persaingan yang semakin tinggi
セ@
Penurunan penjuaJan pacta masing-masing Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung
セ@
Perlunya perumusan strategi yang tepat bagi pengembangan
Gerai Ayam Goreng Fabnawati Cabang Sandung
Identiftkasi visi, misi dan tujuan Ayam Goreng Fatmawati Indonesia
.I.
I
Analisis EkstemalAnalisis lntemal
I
I
.I.
• Manajemen dan SDM
• Keuangan
• Pemasaran
• Produksi
1
Analisis Industri
• Daya tawar pemasok
• Daya tawar pembeli • Ancaman produk
subtitusi
• Persaingan antar anggota Industri
セ@
Analisis Umwn
• Ekonomi
• Politiklhukum
• Sosio-kultural
• Teknologi PeluanglAncaman Kekuatan lKelemahan
L
Matriks EFE Matriks !FE+
Matriks IEI
I
セ@
Matriks SWOT
I
I
セ@
Pemilihan sエイ。エ・セゥ@ (QSPM)
I
I
1
[image:34.595.89.542.12.761.2]Rekomendasi Strategi Pengembangan Usaha Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung
IV. METODE PENELITlAN
4.1. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di Gerai Ayam Goreng Fntmswati Cabang Bandung, Jawa Barat. Pemilihan lokasi
ini
dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan penelilian yang dilakukan didasarkan pada kegialanpengembangan usaha yang sedang dilakukan oleh Ayam Ooreng Fatmawali
Indonesia, khususnya cabang BandWlg dalam memperluas jangkauan bisnis
dan
peningkatan penjualannya, dimana lidak hanya lerhalaS pada pengunjung mall.Dleh karena ilu, sualu strategi peogembangan yang lepat sangat dibutuhkan dalam
membantu mencapai tujuan perusahaan .
Kegiatan penelilian dilakukan melalui dua tahapan yai!u: (I) proses
penyusunan proposal sebagai tahap awal penelitian pendabuluan pada bulan JuJi
hingga November 20 II , dan (2) proses pengumpulan, pengolahan, dan anaIisis
data sebagai hasil penelilian dilaksanakan pada bulan Januari·Marel 2012.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Pengumpulan data merupakan salah salu tahapan penting dalarn kegiatan
penelitian. Data yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dati data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang dipefoleh dari sumber pertama,
berupa pencatatan dan wawancara langsung dengan responden terpilih melalui pengisian kuisioner Wltuk mengetahui faktor-faktor stategis eksternal dan internal perusahaan. Data sekunder adalah data yang dipefoleh dari pengumpulan data
dari pibak lain yang digunakan unluk mendukung data primer.
4.3. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melode studi
lilerature, observasi, wawancara, diskusi, kuesioner dan tehnik delphi. Data yang
dikumpulkan adaIah berupa data primer maupun data sekunder. Penjelasan
melode pengumpulan data primer yang dilakukan adaIah sebagai berikut:
1. Studi literature adalah adalah mengumpulkan data rnelalui buku-buku, paper, jurnal, situs-situs web maupun dari sumher Jainnya yang berhubungan dengan
penelitian ini. Tujuannya adalah untuk mengetahui hal apa saja yang sudah diketahui mengenai suatu masalah dan metode apa 5aja yang sudah dipakai
serta seberapa berbeda penelilian yang akan kita lakukan dibandingkan dengan
penelitian yang lain.
2. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung mengenai kegiatan usaha
yang dilakukan dan hal-hal lainnya yang mendukung penetilian.
3. Wawancara, yaitu mdakukan proses tanya jawab dengan beberapa objek
peneiitian. Kegiatan wawancara dilakukan dengan pihak internal perusahaan
yang terdiri dari dua orang Board of Director (BOD), dua orang Asisten
Area Manager Caban g Sandung, Asisten Koordinator dan Asisten
Supervisor dari masing-masing Gerai Cabang Bandung.
4. Diskusi, yaitu melakukan wawancara mendalam dan bertukar pooran mengeoai
permasaJahan dan kondisi yang ada dengan pihak Ayam Goreng Fatmawati
Indonesia maupun dengan pihak ekstemaJ, yailu pendapal para ahli kutiner di
Kota Bandung.
s. Kuesioner, yai tu memberikan daftar pertanyaan berupa kuesioner kepada dua
responden terpilih dari pihak intemaJ perusahaan. Kuesioner terdiri dari
kuesioner idenriftkasi eksternal dan internal, pembobotan dan peringkat, serta
kuesioner untuk penentuan prioritas strategi.
6. Tehnik de/phi, yaitu sualu proses kelompok yang digunakan untuk memperoleh
tanggapan tertulis dan beberapa individu yang dimaksudkan untuk
mengumpulkan pendapal dalam rangka meningkatkan mutu pengambilan
keputusan (Marimin, 2004). Dalam lehnik ini, panel digunakan dalam
pergerakan komunikasi melalui beberapa kuisioner yang tertuang dalam
paling reliabel dari sebuah grup
ahli
rnengenai penentuan variabel·variabel faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan Oerai Ayam OorengFatmawati Cabang Bandung. Responden yang digunakan dalam tehnik terdiri
dari dua orang pengelola restoran yang berbeda, satu orang pengelola restoran
sejenis, satu orang juru masak (Chef), satu orang Dosen
NHI
dan satu orang pengamat kuJiner di Kota Bandung.4.4. Metode Peneotuan RespondeD
Metode penentuan respondeD yang digunakan dalaro penelitian ini adalah non probability sampling yaitu dengan menggunakan metode purposive sampling. Responden yang digunakan dalam penelitian terdiri dari pihak internal dan pihak
eksternal. Pernilihan responden dari pihak internal dipilih secara sengaja berdasarkan penilaian penelitian bahwa responden tersebut adalah orang yang
tepat dan baik untuk dijadikan responden dalam penelitian karena merupakan faktor penentu dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Sedangkan pihak
eksternal diwakili oteh para
ahli
yang benar·benar mengetahui perkembangan bisnis kuJiner di Kota Bandung. Pertimbangan penggunaan pihak eksternal adaIahagar penilaian terhadap faktor ekstemal Gerai Ayam Goreng Fatmawati Cabang Bandung dapat lebih objektif dan lebih mendekati kondisi yang sebenarnya.
4.5. Metode
PeDgolaba. daD
AnalbbData
Data deIsm peneiitiao ini disajikan seeara deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan manajemen strategis. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui lingkungan perusahaan agar diketahui
apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dihadapi perusahaan, sedangkan anal isis kuantitatif digunakan pacta matriks !FE,
matriks EFE, matriks IE, matriks SWOT dan matriks QSP.
Menurut David (2009), penyusunan suatu strategi dilakukan melalui tiga
tahap ォ・セ。@ yaitu tahap input, pencocokkan, dan tahap keputusan. Tahap pertarna
dan SWOT. Tahap terakhir analisis menggunakan matriks QSP untuk menentukan
keputusan alternatif strategi.
4.6. Tabapan Analisis Input
4.6.1. Analisis Faktor Internal
Analisis faktor internal yang dilakukan meliputi fungsi-fungsi bisnis
perusahaan yaitu aspek manajemen, sumberdaya manusia, pemasaran, keuangan, dan produksi. Faktor kuoci sukses internal tersebut dimasukkan ke dalam matriks
Internal Factor Evaluation (IFE). Matriks ini digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemaban yang dimiliki oleh perusabaan. Matriks IFE dibuat dalam