• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN INOVASI DALAM PEMASARAN PRODUK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERANAN INOVASI DALAM PEMASARAN PRODUK"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN INOVASI DALAM PEMASARAN

PRODUK

Nanang Rizali

dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.4 Mei 2002

Abstrak

Inovasi seringkali diartikan sebagai suatu usaha penemuan atau penggalian sesuatu yang belum ada, sehingga harus bersifat orisinal dan baru. Oleh karena itu inovasi dianggap sesuatu yang menyulitkan dan memerlukan suatu proses waktu yang relatif lama. Namun menurut teori manajemen, inovasi merupakan salah satu usaha untuk menemukan suatu peluang baru yang meliputi gagasan (ide), tindakan (proses) dan produk (karya). Apabila dikaitkan dengan pemasaran, karya atau

produk tersebut harus bermanfaat bagi

kesejahteraan masyarakat (produsen dan

konsumen). Dengan demikian bagi profesi senirupa dan desain hal ini tidak asing lagi apabila dilakukan melalui strategi peniruan kreatif Intinya metode ini adalah memanfaatkan kesempatan

dengan menunggu seseorang menghasilkan

sesuatu yang baru tapi baru mendekatinya, kemudian disempurnakan dan dilengkapi, sehingga dalam waktu yang singkat dengan kreatt'fitasnya

dapat membuat bentuk yang baru, dapat

memuaskan pelanggan (konsumen) serta mengarah kepada memperoleh kepemimpinan pasar.

(2)

Pendahuluan

Dewasa ini persaingan dalam berbagai hal tampak meningkat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Situasi seperti ini sangat berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keadaan seperti. saat ini adalah akibat semakin bertambah kompleknya kondisi sosio ekonomi masyarakat, serta

kemajuan ilmu

pengetahuan, teknologi,

komunikasi dan

transportasi. Dengan

demikian akan

mengakibatkan juga terjadinya perubahan yang sangat cepat pada produk atau jasa kebutuhan masyarakat.

Dengan semakin

beragamnya keinginan para pemakai dan klien serta, bermacam-macarnnya penampilan

produk baru

memerlukan perhatian yang khusus. Para

pengusaha dan

wiraswastawan saling berusaha

mempertahankan diri untuk bisa tumbuh dan berkembang. Dalam keadaan seperti ini diperlukan suatu strategi dari keseluruhan kegiatan bisnis. Strategi perencanaan adalah salah satu upaya dari perubahan efektif

menuju persaingan pasar dan dapat membina usaha yang bermanfaat dan menguntungkan. Dalam hal ini pengusaha dan wiraswastawan berkepentingan dengan inovasi yang dapat memperbaharui ke arah kondisi yang lebih baik. Inovasi adalah alat spesifik pengusaha dan wiraswastawan untuk memanfaatkan

(3)

adanya peluang untuk inovasi yang berhasil. Bagaimanapun hebatnya keberhasilan tersebut tidak banyak artinya dan tidak akan merubah apa-apa jika penggunaannya tidak tersebar ke

sebagian besar

masyarakat. Untuk itu para pengusaha dan wiraswastawan perlu

mengetahui dan

menerapkan inovasi yang berhasil.

Menghadapi situasi lingkungan yang selalu berubah dengan sangat cepat dan sukar dimengerti, maka harus dicari pemecahan dan peluang yang dapat memberikan keberhasilan bisnis. Melalui perubahan penting atas lingkungan yang dialami oleh para pengusaha dan wiraswastawan inilah yang menjuruskan kepada alur pemasaran.

Karena dengan

pemasaran dapat membantu usahanya untuk memperkuat hubungan erat dengan

para pemakai dan klien yang sudah ada atau yang baru, sehingga dapat meningkatkan efesiensi upaya pengembangan

bisnisnya.

Pemasaran telah menjadi kekuatan yang

mendorong dan

berpengaruh di berbagai bidang bisnis, sebab telah menghapus citranya yang lama sebagai sesuatu yang tidak etis dan tidak perlu. Orang semakin menyadari akan bermacam-macam

(4)

benar-benar terpuaskan. Dengan demikian pemasaran dapat merangsang terciptanya produk baru dan inovasi.

1.1. Inovasi

1.1.1. Pengertian Inovasi

Dari beberapa sumber dapat dikemukakan bahwa pengertian inovasi adalah sebagai berikut: Inovasi adalah gagasan. produk atau barang yang dianggap baru oleh seseorang (Roggers & Shoemaker, 1987: 26). Inovasi adalah tindakan yang memberi sumber daya kekuatan dan kemampuan baru untuk menciptakan

kesejahteraan (Drucker, 1988: 33).

Pengertian inovasi yang dikaitkan dengan produk atau barang dapat dikemukakan sebagai berikut:

A product innovation can be said to resresent a

change in, or and addition to, the pshysical entities that comprise its product line (Rothberg, 1981: 3). Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah salah satu usaha untuk menemukan suatu peluang baru yang meliputi gagasan, tindakan maupun produk, sehingga terjadi perubahan yang dapat bermanfaat bagi kesejahteraan

masyarakat.

1.1.2. Ruang lingkup Inovasi Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa inovasi dimulai dari gagasan yang diikuti oleh tindakan merubah atau memperbaiki produk atau barang

(5)

teknologi dan inovasi sosial.

a. Inovasi Ekonomi

Inovasi ini

berhubungan dengan daya beli pemakai sehingga perlu dicari cara pembelian yang tidak membebankan para pemakai.

Dengan cara

pembelian cicilan memungkinkan

pembeli dapat memiliki produk kebutuhannya yang sesuai dengan kemampuannya.

b. Inovasi Tekn ologi

Inovasi ini

berhubungan

dengan benda dan bersifat teknis sehingga dapat

merubah dan

memperbaiki suatu produk/barang yang sudah ketinggalan

zaman. Maka

dengan cara re desain atau melalui teknologi baru dapat ditingkatkan

produktivitas,

penjualan maupun penghematan biaya. c. Inovasi Sosial

Inovasi ini

berhubungan

dengan budaya dari pemakai sehingga

dengan cara

merubah nilai dan kepuasan

konsumen, maka melalui cara meniru, mengimpor dan menyadap inovasi di bidang teknik dapat memberikan

keberhasilan.

1.2. Pemasaran

1.2.1. Pengertian Pemasaran

(6)

penyampaian barang atau jasa tersebut kepada konsumen atau pemakai terakhir, sehingga perusahaan dapat mencapai laba atau tujuan lain yang ditetapkan (Foster, 1985: 8).

Pemasaran adalah

tindakan usaha

perdagangan yang mengatur pengaliran

barang dan

pelayanannya dari produsen kepada konsumen (As'ad, 1987: 140).

Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi dan pengendalian atas program yang dirancang dengan cermat untuk menciptakan pertukaran nilai yang dilakukan secara sukarela dengan pasar sasaran demi tercapainya tujuan-tujuan organisasi (Kotler & Bloom, 1987: 5).

Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di

atas maka pengertian pemasaran dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pemasaran adalah suatu sistem atau proses dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang dapat memuaskan konsumen.

1.2.2. Ruang lingkup Pemasaran

Berdasarkan pengertian pemasaran memiliki ruang lingkup yang cukup luas, yaitu merupakan proses

untuk mencapai

tujuan/sasaran umum dalam melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen melalui barang atau jasa. Oleh karena itu untuk kegiatan

tersebut proses pemasaran dimulai dari penyelidikan,

(7)

penentuan.

a. Penyelidikan meliputi penelitian untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen.

Sehubungan dengan ini riset pasar merupakan alat yang dapat membantu dalam menemukan keinginan konsumen.

b. Perencanaan meliputi proses desain dan pengembangan

produk atau jasa

yang dapat

memenuhi keinginan konsumen. Tahap ini dimulai dengan menemukan gagasan untuk pengembangan sehingga inovasi sangat berperan.

c. Penentuan, yaitu memutuskan cara terbaik termasuk harga,

mempromosikan dan mendistribusikan produk atau jasa agar sarnpai kepada konsumen. Dalam hal

ini harus

memaksimalkan

penjualan supaya

menghasilkan laba dalam jangka panjang sehingga para pembeli merasa kebutuhannya terpenuhi.

Dengan demikian pemasaran adalah merupakan suatu proses integral yang terpadu dan interaksi dari berbagai

kegiatan yang

memerlukan strategi

untuk mencapai

keberhasilan.

2. Peranan Inovasi

Sebagaimana diketahui bahwa inovasi adalah salah satu usaha untuk menemukan peluang melalui gagasan, tindakan maupun produk sehingga teijadi perubahan yang bermanfaat bagi kesejahteraan

(8)

1.1. Prinsip, Sifat, Syarat Inovasi

2.1.1. Prinsip Inovasi

Kebaruan inovasi dapat diukur secara subjektif menurut individu yang menangkapnya. Artinya jika suatu ide dianggap baru oleh seseorang maka ide tersebut adalah inovasi (bagi orang itu). Pengertian (baru' dalam ide yang inovatif tidak berarti baru sama sekali (Rogers & Shoemaker, 1987: 26).

Inovasi tidak harus dimulai dengan gagasan yang muluk, tetapi bagaimana caranya memanfaatkan

perubahan yang

memberikan peluang untuk sesuatu yang baru dan berbeda. Oleh karena itu unsur pokok dari inovasi adalah sistematis dari pencarian secara terarah atas perubahan yang terjadi dan didalam analisa secara sistematis atas peluang.

Kebanyakan inovasi

yang berhasil adalah sangat sederhana tetapi mampu memanfaatkan perubahan. Dengan demikian disiplin inovasi adalah suatu diagnostik, pemeriksaan yang

sistematis terhadap daerah perubahan yang biasanya menawarkan peluang.

Prinsip inovasi menyangkut keharusan dan larangan yang merupakan pokok disiplinnya (Drucker, 1988: 149).

Terdapat lima keharusan yang perlu diperhatikan sebagai pokok-pokok disiplin inovasi, yaitu: a. Inovasi mempunyai

tujuan dan sistematis, dimulai dengan menganalisa peluang (memikirkan sumber peluang inovasi). b. Inovasi bersifat

(9)

mendengarkan.

c. Inovasi harus sederhana dan harus terfokus agar efektif dan diarahkan kepada suatu penerapan spesifik, jelas dan dirancang

sebelumnya.

d. Inovasi dimulai dari yang kecil dengan mencoba melakukan sesuatu yang khas agar hasilnya efektif.

e. Inovasi harus mengarah kepada kepemimpinan dan tidak perlu mengarah kepada tujuan akhir untuk menjadi sebuah bisnis besar.

Di samping keharusan ada beberapa larangan yang penting, yaitu: a. Jangan berlagak

pintar karena inovasi hams ditangani oleh manusia biasa.

b. Jangan melakukan diversifikasi,

memecah-mecah dan jangan mencoba mengerjakan terlalu

banyak pekerjaan sekaligus.

c. Jangan mencoba melakukan inovasi bagi masa depan dan lakukan inovasi

untuk masa

sekarang.

2.1.2. Sifat Inovasi

Berdasarkan pengamatan penerima, maka inovasi mempunyai lima sifat (Rogers & Shoemaker, 1987: 146). Kelima sifat inovasi adalah sebagai berikut: keuntungan relatif, kompabilitas, kompleksitas, triabilitas dan observabilitas.

- Sifat keuntungan

relatif

Adalah

tingkatan-tingkatan seuatu ide baru dianggap suatu yang lebih baik dari pada ide-ide yang ada sebelumnya. Tingkat keuntungan relatif seringkali dinyatakan dengan atau bentuk keuntungan

(10)

- Sifat kompabilitas

Adalah sejauh mana

suatu inovasi

dianggap konsisten dengan nilai-nilai yang

ada, pengalaman

masa lalu dan

kebutuhan penerima.

- Sifat kompleksitas

Adalah tingkat inovasi dianggap relatif sulit untuk dimengerti dan

digunakan. Makin

rumit suatu inovasi bagi seseorang, maka akan makin lambat pengadopsiannya.

- Sifat triabilitas

Adalah suatu tingkat

inovasi dapat

mencoba dalam skala kecil. Ide baru yang dapat dicoba biasanya diadopsi lebih cepat dan pada inovasi yang tidak bisa dicoba terlebih dahulu.

- Sifat observabilitas

Adalah tingkat hasil-hasil suatu inovasi dapat dilihat oleh orang lain. Hasil

inovasi tertentu

mudah dilihat dan dikomunikasikan kepada orang lain, sedangkan beberapa yang lainnya tidak.

2.1.3. Syarat Inovasi Menurut Peter F. Drucker terdapat tiga persyaratan dari inovasi yaitu inovasi

adalah karya, inovator harus membina kekuatan

dan inovasi adalah

dampak dalam

perekonomian dan

masyarakat (Drucker,

1988: 152).

- Inovasi adalah karya

Dalam inovasi seperti

halnya dalam

pekerjaan lain yang manapun juga, yaitu

terdapat bakat,

kepintaran dan

kepekaan. Bila

semuanya dikerjakan, maka inovasi berubah menjadi kerja keras

yang terarah dan

mempunyai tujuan

yang banyak

(11)

keuletan dan keikatan.

- Inovator harus

membina

kekuatannya (melihat

peluang dalam

wawasan yang luas). Peluang-peluang

yang ada harus

sesuai dengan bisnis yang dilakukan dan inovator harus dapat memanfaatkan

kemampuan dan

kelebihannya.

Inovator perlu

menyesuaikan temperamennya

dengan peluang

inovatif yang

dihadapinya dan

bersedia melakukan kerja keras, bekerja tekun dan tidak kenal

lelah yang

senantiasa

dibutuhkan untuk

inovasi yang berhasil.

- Inovasi adalah

dampak dalam

perekonomian masyarakat.

Suatu perubahan

dalam perilaku

masyarakat pada

umumnya atau biasa

juga merupakan

dalam suatu proses seperti cara orang

bekerja dan

menghasilkan

sesuatu. Oleh karena itu inovasi harus senantiasa dekat ke pasar, tertuju ke pasar dan digerakkan oleh pasar.

2.2. Keputusan Inovasi

Keputusan inovasi adalah proses mental sejak seseorang mengetahui adanya

inovasi sampai

mengambil keputusan untuk menerima atau

menolaknya dan

kemudian

mengukuhkannya (Rogers & Shoemaker 1987: 35).

Keputusan inovasi

merupakan suatu tipe

pengambilan keputusan

yang khas, keputusan ini

mempunyai ciri-ciri

tersendiri yang tidak

diketemukan dalam

(12)

keputusan yang lainnya.

Dengan demikian

penerimaan atau

penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat oleh seseorang. Ada

dua tipe keputusan

inovasi, yaitu keputusan individu dan keputusan otoritas.

2.2.1. Keputusan Individu

Adalah keputusan

individu yang

bersangkutan mengambil

peranan dalam

pembuatannya. Ada dua

macam keputusan

individual, yaitu keputusan opsional dan keputusan kolektif.

- Keputusan opsional adalah keputusan yang dibuat oleh seseorang terlepas dan keputusan-keputusan yang dibuat oleh anggota sistem. Dengan demikian keputusan yang diambilnya bersifat subjektif dan tidak terpengaruh oleh lingkungannya.

- Keputusan kolektif adalah keputusan yang dibuat oleh individu-individu yang ada dalam sistem sosial melalui konsensus. Keputusan ini dibuat atas kepentingan bersama, sehingga sebelum keputusan ini diambil dibicarakan dahulu

dengan semua

anggota sistem.

-2.2.2. Keputusan Otoritas

Adalah keputusan yang

dipaksakan kepada

seseorang oleh individu yang berada dalam posisi atasan. Dalam keputusan seperti ini seorang anggota

sistem tidak dapat

mengambil keputusannya sendiri. Tetapi secara

terpaksa dia harus

mentaati atasannya dalam

menentukan keputusan

bersama-sama anggota

(13)

2.3. Perlunya Berinovasi

Dari uraian yang telah

dikemukakan di atas

ternyata inovasi memiliki

prinsip yang intinya

sebagai keharusan dan

larangan yang harus

diperhatikan. Dengan

demikian seseorang

mempunyai disiplin inovasi

yang dapat memeriksa

secara sitematik terhadap daerah perubahan yang

dapat memberikan

peluang.

Di samping itu inovasi

mempunyai lima sifat

sebagai ciri yang khas dan tiga persyaratan yang menuntut kerja keras dari inovator. Juga inovasi

mempunyai keputusan

yang berbeda dengan cara

membuat keputusan

yang lainnya, yaitu

keputusan individu dan keputusan otoritas.

Ada beberapa alasan

yang menyebabkan

perlunya berinovasi di antaranya adalah karena berkembangnya kemajuan

ilmu pengetahuan dan

teknologi, di samping adanya persaingan yang

ketat diantara

bisnis yang sejenis. Dengan demikian para pengusaha dan wiraswastawan harus berusaha bagaimana mencari peluang agar terjadi perubahan yang lebih baik dari keadaan yang telah ada.

Disektor industri misalnya inovasi

teknologi yang

berhubungan dengan

produk sangat

diperlukan. Karena dengan memanfaatkan kernampuan untuk melakukan perbaikan, penyempurnaan atau pengembangan produk yang telah ada, akan dapat ditingkatkan kualitasnya, lebih baik

desainnya dan

harganya dapat

terjangkau konsumen (Sagir, 1989: 3). Dengan demikian produk tersebut akan terserap sebanyak-banyaknya dipasaran.

Dalam upaya

(14)

merangsang

pemenuhan kebutuhan masyarakat, maka inovasi diperlukan sebagai alat yang spesifik. Terutama dalam menghadapi keadaan yang semakin maju ketika terjadi persaingan diberbagai

bidang. Dengan

demikian dibutuhkan bagi setiap pelaku bisnis. Melalui inovasi ekonomi dan sosial atau teknologi dapat diusahakan

kemungkinan

perubahan kearah yang lebih baik. Karena setiap produk pada akhirnya tidak terpakai lagi yang disebabkan daya saing pasar atau karena usia produk tersebut semakin menurun.

3. Inovasi dalam Pemasaran

Dalam inovasi teknologi yang berhubungan dengan produk dimungkinkan adanya perbaikan,

penyempurnaan atau pengembangan produk

agar mendapat

keberhasilan dalam pemasarannya. Dengan demikian inovasi teknologi dapat berpengaruh pada pasar, sehingga perlu diketahui kondisi/fokus pasar dan apa saja masalah-masalah yang dihadapinya.

3.1. Fokus Pasar

Inovasi yang

berdasarkan

pengetahuan dapat bertujuan menciptakan pasar bagi produknya. Oleh karena itu inovasi mempunyai sifat

konseptual dan

perseptual dimana seseorang perlu ke lapangan untuk melihat,

bertanya dan

(15)

3.1.1. Masalah Pasar

Sebelum membahas masalah pasar terlebih

dahulu perlu

dikemukakan istilah pasar. Beberapa definisi memberikan arti yang bermacammacam, dari pengertian yang sederhana sampai kepada yang luas. Salah satu batasan pasar adalah yang dikemuka-kan oleh William J. Stanton sebagai berikut:

"Sebagai orang-orang

yang mempunyai

kebutuhan untuk dipuaskan, mempunyai

uang untuk

dibelanjakan, dan

kemauan untuk

membelanjakan (1985: 92).

Jadi tiga faktor yang perlu diperhatikan yaitu kebutuhan orang, daya beli dan perilaku pembeli.

Dalam arti kongkrit pasar berarti tempat dimana pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan jual beli,

sedangkan dalam arti

abstrak adalah dimana

pembeli dan penjual

tidak bertemu, tetapi

hanya mengirimkan atau

mengetahui contoh

barang. Dan pengertian di atas maka arti pasar akan melibatkan orang yang

membutuhkan sesuatu

barang atau jasa yang

sesuai dengan

kemampuan dan

kemauan untuk

memilikinya.

Menurut organisasinya

maka pasar dibagi

menjadi dua jenis, yaitu

perfect market dan in

perfect market.

- Perfect market adalah

pasar yang

terorganisasi dengan

sempurna. Bentuk

pasar ini telah

mempunyai

syarat-syarat seperti barang yang diperdagangkan

adalah homogen,

setiap pembeli

mempunyai

kebebasan untuk

membeli dan antara pembeli dan penjual

(16)

pasar.

- In perfect market adalah pasar yang tidak terorganisir dengan sempurna. Bentuk pasar ini tidak memenuhi syarat-syarat seperti

pasar yang

terorganisir dengan sempurna.

Menurut strukturnya

pasar dapat dibedakan dengan macam bentuk atau tipe pasar. Dengan memperhatikan kreteria dan jumlah pembeli dan penjual serta besarnya pembelian atau penjualan

yang dilakukan oleh

masingmasing pihak. Di

antara masalah yang

dihadapi pasar adalah adanya persaingan.

3.1.2. Persaingan

Seperti telah disebutkan di atas bahwa masalah pasar adalah persaingan,

terutama bila

barang-barang yang dijual

sejenis. Berdasarkan

kreteria jumlah pembeli

dan penjual serta besar pembelian dan penjualan, maka bentuk persaingan

menjadi tiga macam,

yaitu persaingan

sempurna/bebas/murni / pure competition,

monopoli dan

monopolistic competition/

persaingan monopolistik (Rilam & Saladin, 1985: 149).

- Persaingan

sempurna/bebas/m urni adalah suatu bentuk pasar atau persaingan dimana

penjual individual

tidak dapat

mempengaruhi atau menjalankan politik

harga, sedangkan

pembeli dan penjual sedemikian

banyaknya. Pada

persaingan jenis ini

menuntut

syarat-syarat, yaitu

barangnya

homogen, harganya

kontras, tidak

adanya ikatan

diantara pembeli,

penjual dan

(17)

- Monopoli adalah suatu persekutuan penjual. Dengan demikian penjual

bebas dalam

menentukan harga karena tidak ada persaingan.

- Persaingan

monopolistik adalah suatu bentuk pasar

dimana terdapat

lebih dari satu

penjual seperti

merk, kualitas,

pembungkus dan

lain sebagainya.

Pada persaingan

jenis ini memiliki

sifat-sifat seperti

barangnya

heterogen, penjual

dan pembeli cukup banyak dan penjual dapat

mempengaruhi pembeli.

Di samping ketiga jenis

persaingan yang telah

dikemukakan di atas

terdapat persaingan yang disebut oligopoli, yaitu

suatu bentuk pasar

dimana terdapat dua

atau lebih perusahaan

yang secara individual

maupun secara kerja

sama dapat menguasai

pasar. Apabila dalam pasar terdapat dua perusahaan saja maka bentuk pasar itu disebut duopoli.

3.2. Tingkah Laku Pembeli

Peningkatan daya beli masyarakat disertai dengan berbagai macam barang yang ditawarkan akan menjadikan pembeli semakin kritis terhadap barang pilihannya. Dengan demikian dalam situasi seperti ini baranglah yang mencari pembeli dan persaingan produk pun semakin ketat. Oleh karena itu

untuk mengetahui

tingkah laku pembeli perlu kiranya difahami sifat dan tingkah laku manusia.

3.2.1. Tingkah Laku Manusia

(18)

memegang peranan dan mempengaruhi terhadap berbagai gaya hidup adalah sifat manusia. Pada kurun waktu tertentu akan timbul ketidak puasan atau kebosanan dalam din

manusia terhadap

keadaannya, sehingga menimbulkan keinginan untuk mengembangkan keadaan tersebut. Akibat sifat manusia ini akan terjadi perubahan dan dimungkinkan timbulnya masalah.

Manusia pada umumnya mempunyai

kecenderungan dan keinginan untuk mencapai tingkat kedudukan/status yang setaraf dengan kelompok yang

menonjol di masyarakat. Keinginan tersebut diwujudkan melalui peniruanpeniruan agar seolah-olah dapat menyesuiakan dengan

keadaan sedang

berlangsung. Manusia cenderung berkumpul dalam kelompok formal

maupun informal baik dengan tetangga, perkumpulan usaha, kebudayaan, dan lain sebagainya.

Di dalam kelompok tersebut terjadi interaksi termasuk

pengaruh-pengaruh sifat

pribadinya. Hubungan interaksi seperti ini akan mempengaruhi sikap

penerimaan orang

terhadap barang atau jasa, sehingga hal ini dapat dimanfaatkan oleh

produsen untuk

penelitian. Karena setiap orang bertingkah laku sesuai dengan persepsi mereka, maka tindakan mereka dapat diramalkan terlebih dahulu. Dengan

mengetahui aspek

tingkah laku para pembeli, perusahaan dapat menyusun rencana dan operasi pemasaran yang lebih efektif.

3.2.2. Tinjauan Psikologis Pembeli

(19)

adalah bagaimana caranya menciptakan hasil produksi yang dapat memenuhi sclera para pembeli. Ada tiga macam faktor pokok psikologis yang banyak diterapkan dalam tingkah laku para pembeli dalam rangka membeli, yaitu motivasi, persepsi, dan belajar. Motivasi adalah proses

dorongan yang

menyebabkan tingkah laku, sedangkan persepsi adalah interpretasi dari sensasi dan proses yang menjurus kepada tingkah laku. Belajar memegang peranan yang sangat penting dalam tingkah laku terutama bagi mereka yang baru pertama kali membeli barang.

Peranan dari psikologis sesuai dengan aktivitas pemasaran, yaitu menilai keinginan dan kebutuhan para pembeli. Oleh karena itu dalam hal ini pengaruh psikologis tersebut penting untuk barang atau jasa yang dihasilkan setiap

perusahaan. Kesediaan membeli dipengaruhi oleh faktor yang nyata ataupun harapan akan

kepuasan dalam

menggunakan barang atau jasa.

Perhitungan-perhitungan yang matang sangat diperlukan tentang

kemungkinan-kemungkinan pembeli mau membeli hasil produk kedalam apa yang dinamakan Marketing Strategy (As'ad, 1987: 129). Perhitungan

tersebut tidak

didasarkan kepada dugaan yang tidak beralasan, tetapi harus mempunyai dasar yang objektif dan empirik. Untuk mendapatkan keterangan tentang keinginan pembeli, maka dapat diketahui dari data-data hasil penjualan barang-barang di toko.

Atau dapat pula

diketahui melalui pendapat-pendapat dan sikap para pembeli sendiri.

(20)

barang atau jasa, pengetahuan tentang motivasi atau persepsi pembeli dapat berguna

untuk membantu

menimbulkan dorongan pembelian barang atau jasa. Oleh karena itu didalam mencari motivasi pembeli perlu dilakukan ancangan pemecahan masalah melalui suatu strategi.

3.3. Strategi Peniruan Kreatif

Salah satu keharusan bagi

manajemen adalah

menyeleksi strategi yang tepat untuk bauran perusahaan. Strategi

yang tepat akan

menyebabkan tahap

perencanaan produk dari keseluruhan program pemasaran menjadi semakin efektif. Setiap strategi menuntut

persyaratan masing-masing, misalnya sebuah strategi tertentu harus cocok

dengan inovasi tertentu

dan tidak cocok

untuk yang lainnya. Karena setiap strategi memiliki

keterbatasannya

masing-masing dan membawa resikonya. Di antara empat strategi

yang dikemukakan oleh Petter F. Drucker adalah strategi peniruan kreatif.

Namun sebelum

membahas hal tersebut terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai strategi pemasaran.

3.3.1. Strategi

Pemasaran

Bila semua strategi dalam perencanaan yang mendasar telah

dirumuskan, maka

diperlukan adalah strategi pemasaran. Setiap wiraswasta harus

mengembangkan strategi pemasaran untuk setiap pasar yang dipilih. Dengan

(21)

diharapkan

lebih efektif. Pengertian strategi pemasaran dapat didefinisikan sebagai berikut:

Strategi pemasaran adalah seleksi atas pasar sasaran, penentuan posisi bersaing dan pengembangan suatu marketing mix yang efektif untuk mencapai dan malayani klien-klien yang dipilih (Kotler & Bloom, 1987: 59).

Dari pengertian tersebut terdapat tiga

komponen yang penting dan strategi pemasaran, yaitu strategi pasar

sasaran, strategi posisi bersaing, dan strategi marketing mix. Berikut dijelaskan masing-masing strategi tersebut.

- Strategi pasar

sasaran

Tahap awal dalam

menyusun strategi

pemasaran adalah

memahami dasar

pasar secara

keseluruhan. Dan

pengertian pasar

yang telah

dikemukakan

terdahulu ternyata

bahwa pasar

mempunyai sifat

heterogen artinya

terdiri dari

bermacam-macam

pembeli atau

segmen-segmen

pasar. Kemudian

dapat dipilih pasar

mana yang

diinginkan apakah

semua segmen pasar atau sejumlah kecil pasar. Banyak cara

yang dilakukan

untuk menentukan

segmentasi pasar

diantaranya

berdasarkan jenis

industri, besarnya

lokasi dan lain-lain.

Untuk itu perlu

analisa dan

pendekatan melalui

riset seperti riset

pasar. Dengan

demikian perusahaan dapat

mengidentifikasi

suatu segmentasi

(22)

kebutuhan. Kemudian

perusahaan harus

mengambil

keputusan untuk

menentukan pemasaran

berdasarkan lima

macam pola, yaitu:

a. Konsentrasi pada kebutuhan/ pasar, yaitu organisasi yang melakukan konsentrasi hanya pada satu segmen pasar.

b. Spesialisasi pasar,

yaitu organisasi

yang memutuskan

untuk melayani

kebutuhan dari

suatu pasar

tunggal.

c. Spesifikasi

selektif, yaitu

organisasi yang

memutuskan

untuk melayani

beberapa segmen

pasar yang tidak berhubungan

dengan yang

lainnya.

d. Liputan penuh,

yaitu organisasi

yang memutuskan

untuk melayani

semua segmen

pasar.

- Strategi posisi

bersaing

Seleksi pasar

sasaran harus

diikuti oleh

pengembangan

strategi posisi

bersaing yang dapat membantu organisasi

untuk bersaing

dengan perusahaan

lain, yang telah

memilih pasar yang

sama sebagai

sasarannya. Posisi

bersaing adalah seni mengembangkan dan mengkomunikasikan perbedaanperbedaan yang berarti antara

jasa suatu

perusahaan dan jasa perusahaan pesaing

yang melayani

sasaran yang sama

(Kotler & Blomm,

1987: 61). Untuk

menentukan kunci

posisi bersaing

(23)

mengidentifikasikan atribut-atribut

penting yang

digunakan pasar

sasaran untuk

mengevaluasi dan

memilih di antara organisasiorganisasi

yang bersaing.

Perubahan citra atau

kesan masyarakat

yang sudah berjalan lama. Oleh karena itu

perubahan posisi

yang sukses

menuntut suatu

ramuan pemasaran

yang dirumuskan

dengan balk dan

dilaksanakan secara cermat.

- Strategi marketing mix

Tahap selanjutnya

dalam strategi

pemasaran adalah

mengembangkan marketing mix dan tingkat pengeluaran

pemasaran yang

mendukung kemampuan

organisasi untuk

bersaing dalam pasar sasarannya.

Marketing mix adalah

seperangkat variabel

pemasaran yang

terkendali yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya didalam pasar sasaran. Meskipun ramuan pemasaran terdiri dan banyak variabel, namun variabelvariabel

tersebut dapat diklasifikasikan

menjadi beberapa kelompok penting. Dengan demikian menjadi ramuan khusus atas produk, harga, tempat, dan

promosi yang

ditujukan kepada tujuannya dalam pasar sasaran. Dalam

hal tingkat

pengeluaran

pemasaran tergantung pada berapa biaya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuannya.

3.3.2. Peniruan Kreatif

Sebenarnya istilah

(24)

Karena istilah kreatif haruslah asli, sedangkan peniruan adalah bukan ash. Tetapi istilah tersebut merupakan

suatu gambaran strategi yang pada intinya adalah tiruan. Sebab sesuatu yang dikerjakan oleh wiraswastawan adalah yang telah dilakukan oleh orang lain. Namun ia dapat disebut `kreatif karena dalam menerapkan strategi `peniruan kreatif is lebih mengerti apa yang diwakili oleh inovasi itu daripada orang yang membuatnya dan yang menemukan inovasinya (Drucker, 1985: 240).

Strategi peniruan kreatif memanfaatkan

kesempatan menunggu sampai seseorang menghasilkan sesuatu yang barn tetapi baru mendekati.

Selanjutnya ia mulai

bekerja untuk

menyempurnakannya dan dalam waktu yang singkat muncul suatu bentuk

baru yang dapat

memuaskan pelanggan.

Peniruan kreatif

sebenarnya adalah salah

satu strategi yang

mengarah pada usaha memperoleh

kepemimpinan pasar

atau industri dengan

resiko yang dihadapinya

tidak terlalu besar.

Biasanya ketika peniru

kreatif mulai bekerja,

pasar sudah terbentuk

dan sudah ada

permintaan yang lebih besar terhadap produk atau jasa yang sudah disediakan oleh inovator lama. Segmentasi pasar

sudah diketahui dan

melalui riset pasar sudah

dapat diketahui pula

apa yang diinginkan

pembeli, bagaimana

mereka membeli, apa

nilai produk atau jasa bagi pembeli dan lain

sebagainya. Sebagian

besar ketidak pastian

dan masalah yang

dihadapi oleh inovator

pertamanya seperti

gagasannya sudah dapat

terjawab atau paling

tidak sudah dapat

dianalisa dan ditelaah.

(25)

dengan pasar, bukannya

dengan produk dan

dengan pelanggannya

bukan produsen. Dengan

demikian peniruan

kreatif berfokus pada

pasar dan digerakkan

oleh pasar, sehingga

membutuhkan pasar

yang tumbuh dengan

pesat. Peniru kreatif

tidak akan berhasil

mengambil alih

pelanggan dan perintis

yang memperkenalkan

produk yang baru yang pertama kalinya. Tetapi

ia berusaha melayani

pasar yang tidak dilayani oleh perintis terdahulu,

jadi harus berusaha

memenuhi permintaan

yang sudah ada

bukannya menciptakan

permintaan yang baru.

Salah satu resiko dan peniruan kreatif adalah

kesalahan dalam

membaca

kecenderungan dan

dalam meniru secara kreatif, yang ternyata

tidak menjadi

perkembangan penting.

Untuk menghadapi

resiko tersebut harus

memperhatikan

persyaratan-persyaratan yaitu,

kewaspadaan,

keluwesan, kesediaan

untuk menerima

tuntutan pasar dan

yang paling penting

adalah kesediaan

untuk bekerja keras dan melakukan usaha besar. Sebagai contoh

yang melakukan

strategi peniruan kreatif adalah IBM dalam hal

komputer, dalam

mengambil rancangan

lain yang dibuat oleh pesaingnya ENIAC dan merubah strukturnya,

sehingga dapat

melakukan tugas

mencernakan angka

dan dapat diproduksi. Kemudian ketika versi IBM dari ENIAC muncul di pasar pada tahun 1953, maka komputer

IBM tersebut segera

menjadi standar bagi

komputer komersial,

serba guna dan

(26)

Kesimpulan

Bahwa inovasi

mempunyai

keterkaitan yang sangat erat dengan

pemasaran dan

merupakan rangkaian

dalam mencapai

tujuan bisnis. Karena pemasaran

merupakan sistem atau proses yang

dimulai dengan

penelitian,

perencanaan dan penentuan. Misalnya dalam hal penelitian pasar diperlukan inovasi dalam mencari peluang pasar dan menemukan

permintaan serta keinginan pembeli.

Dalam hal

perencanaan inovasi berperan pada proses

desain dan

pengembangan

produk dengan

menyempurnakan

produk yang sudah

ada. Dalam hal

penentuan inovasi

berperan dalam

memutuskan cara yang

terbaik dan efesien

agar produk sampai

kepada konsumen pada waktu yang tepat serta

dapat memuaskan

dalam waktu yang

relatif lama.

Pemasaran merupakan suatu proses integrasi

yang terpadu dan

berinteraksi dari

berbagai kegiatan.

Dengan demikian

memerlukan suatu

strategi yang sesuai

untuk mencapai

keberhasilannya.

Adapun salah satu

strategi yang sesuai

dalam keseluruhan

program pemasaran

adalah strategi

peniruan kreatif. Hal ini didasarkan pada strategi yang mengarah

untuk memperoleh

kepemimpinan pasar,

dimulai dari pasar,

berfokus pada pasar

dan digerakkan oleh

pasar. Oleh karena itu

melalui strategi

(27)

diupayakan perubahan

untuk memenuhi

permintaan pasar.

Saran-Saran

Hendaknya tidak

mengartikan inovasi

sebagai sesuatu

gagasan atau produk

yang baru. Namun

agar diartikan sebagai

suatu kemampuan

-untukmelakukan perbaikan,

penyempurnaan dan

pengembangan

gagasan atau produk

yang sudah ada

melalui suatu strategi

yang sesuai supaya

mencapai keberhasilan dalam pemasaran.

Hendaknya tidak

mengartikan

pemasaran dalam

pengertian yang keliru

dan sempit. Dengan

memberikan pengertian

yang benar, maka inovasi

akan selalu terkait

didalamnya. Hendaknya

memilih strategi yang

sesuai dengan inovasinya

agar tidak membawa

resiko.

DAFTAR PUSTAKA

As'ad, Moh. Psikologi

Industri. 1987 Seri

Ilmu Sumber Daya

Manusia. Liberty:

Yogyakarta.

Drucker, Petter F

(diterjemahkan olah Rusydi Naib).

Inovasi dan

Kewiraswastaan.

Praktek dan Dasar-

dasar. 1988.

Erlangga: Jakarta.

Foster, Douglas W

(diterjemahkan oleh

Siswanto Soetojo).

Prinsip-prin.sip Pemasaran.

Seri Manajemen No. 50. 1985. Erlangga: Jakarta.

Kotler Philip & Paul N Bloom

(diterjemahkan oleh

Wilhemus W

Bakowatun). Teknik

dart Strategi

Memasarkan Jasa

(28)

Intermedia: Jakarta.

Rilam, A & Djaslim Saladin.

Pengantar Ilmu

Ekonomi. 1985.

Sulita: Bandung.

Rogers, Everest M & F

Floyd Shoemaker

(diterjemahkan oleh

Abdilah Hanafi).

Memasyarakatkan

Ide-ide Baru. 1987.

Usaha Nasional:

Surabaya.

Rothberg, Robert R.

Corporate Strategy

and Product

Innovation. 1981.

The Free Press:

New York.

Sagir, Soeharsono H.

Keterkaitan Disiplin

Desian Produk

Industri sebagai salah

satu Pengembangan

Industri. Makalah

Dialog Desain Produk Industi. 1989. FSRD-ITB.

Stanton, William J.

(diterjemahkan oleh Yohanes Lamarto).

Prinsip Pemasaran.

1985. Eralangga:

(29)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pada uraian diatas dapat disimpulkan bahwa (1) dalam merekonstruksi kurikulum kajian kewarganegaraan diperlukan adanya penetapan visi,misi dan tujuan

Penelitian ini terbagi ke dalam empat tahap, namun aktivitas yang dikerjakan saat ini adalah merupakan studi pendahuluan. Dalam tahap awal, telah dilakukan pengukuran kortisol

Terpaksa membeli spare part 1 modul power suplay LCD tersebut , dan pesan di dealer LG hampir kurang lebih 2 minggu barang baru datang .Setelah modul power suplay terpasang

Alam itu gambaran pria, ilmu itu gambaran wanita. Dan wanita pasti ada orangtuanya. Anda ingin seorang wanita yang nemu di jalan? Apakah anda yakin wanita itu manfaat bagi anda?

Oleh karena itu, jagung merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis seperti halnya beras (Anonimous a , 2010). Jagung menjadi salah satu komoditas pertanian yang

Setelah hasil dari jarak terdekat pada medoid awal sudah didapatkan pada iterasi ke-1 kemudian pilih secara acak objek pada masing-masing cluster sebagai kandidat.

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis Strategi Nafkah Rumahtangga Desa Sekitar Hutan (Studi Kasus Desa Peserta PHBM (Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat) di Kabupaten

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 13 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran