• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KATA PENGANTAR DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

DIREKTUR POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT kami panjatkan, karena atas rahmat dan ridho-Nya Rencana Strategis Politeknik Kesehatan Palembang Tahun 2016 – 2020 dapat tersusun.

Renstra Poltekkes Kemenkes Palembang

disusun sebagai panduan 5 (lima) tahun kedepan, yang disusun berdasarkan Visi, Misi BPPSDMK Kemenkes RI, RPJMN Kemenkes RI dengan kondisi umum Poltekkes Kemenkes Palembang, serta capaian Renstra Poltekkes Kemenkes Palembang tahun 2011-2015, serta

analisis atas pendapat para pemangku

kepentingan (stake holder). Dalam Rencana Strategis ini terdapat perencanaan pengembangan dan kekuatan serta kelemahan yang diuraikan secara cermat dan teliti, sehingga setiap kelemahan dapat ditranformasikan menjadi suatu kekuatan, dan setiap tantangan yang timbul dapat ditransformasikan menjadi suatu peluang untuk mencapai target yang telah direncanakan. Oleh karena itu, periode perencanaan dan pengembangan ini dibangun atas dasar rumusan target yang ingin dicapai dan deskripsi kondisi saat direncanakan, sehingga

kesenjangan atau “gap” yang timbul antara kondisi ideal yang ingin

dicapai dengan kondisi saat direncanakan inilah yang menjadi Rencana Strategis pengembangan. Rencana Strategis pengembangan ini disusun secara sistematis dan akurat untuk mencapai kondisi ideal yang telah direncanakan.Mengingat civitas akademika, dari tingkat staf, unit, sampai dengan tingkat pimpinan Poltekkes Kemenkes Palembang dalam melaksanakan tugas dan programnya harus dilaksanakan penuh dengan penuh tanggung jawab, sesuai aturan, dan akuntabel, harus selalu

berorientasi pada peningkatan kinerja, maka untuk menjamin

keberhasilan, pelaksanaan, dan pencapaian visi, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap pencapaian target Renstra, sehingga pencapaian target dapat cepat terkoreksi untuk pencapaian tahun-tahun selanjutnya

Palembang, 7 Januari 2015 Direktur,

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Kata Pengantar Direktur Poltekkes Kemenkes Palembang... ii

Daftar Isi ... iii

Daftar Tabel ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS .... 5

A Visi dan Misi ... 5

B Tujuan ... 6

C Prinsip Dasar dan Nilai ... 7

BAB III EVALUASI DIRI ... 8

A Kondisi umum, Potensi, dan tantangan ... 8

B Tujuan jangka panjang ... 34

C Analisis SWOT ... 34

BAB IV ISU STRATEGIS ... 37

BAB V ARAH KEBIJAKAN, PROGRAM STRATEGIS, INDIKATOR PENCAPAIAN KINERJA, DAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG ... 44

A Arah Pengembangan ... 44

B Sasaran Strategis ... 44

C Program Strategis ... 45

BAB VI TARGET CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016 - 2020 .... 56

BAB VII MONITORING DAN EVALUASI ... 66

BAB VIII PENUTUP ... 68

(4)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut

Kelompok Umur Tahun 2014 ... 11

Tabel 2 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut

Jenis Kelamin Tahun 2014 ... 12

Tabel 3 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut

Golongan Tahun 2014 ... 12

Tabel 4 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut

Kelompok Jabatan Fungsional Dosen Tahun 2014 ... 13

Tabel 5 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang menurut

Kelompok Tenaga Non Fungsional Tahun 2014 ... 13 Tabel 6 Distribusi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang

menurut Tingkat Tahun 2014 ... 14 Tabel 7 Lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang ... 14

Tabel 8 Distribusi Sarana Prasarana Poltekkes Kemenkes

Palembang ... 15

Tabel 9 Berbagai Informasi Kependudukan Provinsi Sumatera

Selatan ... 26 Tabel10 Jumlah Lulusan dan Institusi SMU di Provinsi Sumatera

Selatan Tahun 2012/2014 ... 27 Tabel11 Jumlah dan Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2013 ... 28 Tabel 12 Analisis Faktor Eksternal ... 28 Tabel 13 Distribusi Frekuensi Pegawai yang menduduki Jabatan

Fungsional Dosen pada Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2014 ... 30 Tabel 14 Distribusi Frekuensi Pegawai Administrasi pada Poltekkes

(5)

Tabel 17 Sasaran strategis 2 ... 47 Tabel 18 Arah kebijakan, penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan

pencitraan publik ... 52 Tabel 19 Sasaran strategis, kerjasama dalam dan luar negeri ... 55 Tabel 20 Target Pencapaian Kinerja Poltekkes Kemenkes

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 nomor 78, Tambahan lembaran negara Republim Indonesia Nomor 4301).

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 2004 nomor 104, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421).

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844).

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586).

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4700).

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggii (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336).

(7)

telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005).

Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007).

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864).

Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang kerangka kualifikasii Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24).

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014.

RPJMN Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015-2019

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015-2019

Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 – 2019

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

merupakan Institusi Penyelenggara Pendidikan Tenaga Kesehatan berdiri sejak tanggal 16 April 2001 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan Sosial Republik Indonesia Nomor :

298/Menkessos/SK/I/V/2001. Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Palembang memiliki kampus di 5 lokasi, dan 3 kota dengan kampus utama terletak dijantung kota Palembang, Sumatera Selatan. Sesuai Undang-undang perguruan tinggi No. 12 tahun 2010 Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang mempunyai kewajiban melaksanakan tri dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat. iklim yang kondusif bagi terlaksananya proses belajar mengajar.

Keberadaan Poltekkes Kemenkes Palembang di Propinsi Sumatera selatan mendukung Program Pemerintah Daerah di bidang Kesehatan, hal ini dari hasil penelusuran bahwa lulusan dari Politeknik Kesehatan Palembang (Ahli Madya Keperawatan, Ahli Madya Gizi, Ahli Madya Kebidanan, Ahli Madya Farmasi, Ahli Madya Keperawatan Gigi dan Ahli Madya Analis Kesehatan) diserap sebagai tenaga Kesehatan di lingkungan Pemerintah Daerah baik Propinsi maupun Kabupaten dan Kota (Bekerja di Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten Kota, Rumah Sakit dan Puskesmas) dan instansi swastatidak saja di Propinsi Sumatera Selatan namun juga tersebar diseluruh Indonesia dan Luar Negeri.

(9)

layanan tri dharma perguruan tinggi yang bermutu, yang dapat melakukan upaya-upaya terobosan dalam menjalankan peran dan fungsinya sebagai penyedia Sumber Daya Manusia yang professional, dengan kemampuan iPerguruan Tinggiek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.

Pendidikan tinggi bermutu dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang berpengetahuan, terdidik, dan terampil. Sedangkan kemampuan iPerguruan Tinggiek dan inovasi dimaknai oleh keahlian sumber daya manusia dan lembaga litbang perguruan tinggi dalam melaksanakan penelitian, dan penerapan iPerguruan Tinggiek ditunjang oleh pembangunan kelembagaan, sumberdaya, dan jaringan.

Untuk mewujudkan visi, misi dan tujuannya, Poltekkes Kemenkes Palembang telah menyusun program jangka menengah dengan waktu 5 tahun kedepan dalam suatu dokumen Rencana Strategis Poltekkes Kemenkes Palembang 2016-2020.

Penyusunan Renstra Poltekkes Kemenkes Palembang 2016-2020, dengan berdasarkan beberapa hal, yaitu:

B. Landasan Hukum

Penyusunan Rencana Strategis 2016-2020 didasarkan atas landasan-landasan hukum sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

(10)

telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

7. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang

Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5339) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2005;

(11)

Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5007);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);

12. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014;

13. RPJMN Kementerian Kesehatan,

14. Visi misi BPPSDM Kementerian Kesehatan, 15. Statuta Poltekkes Kemenkes Palembang

16. Renstra Poltekkes Kemenkes Palembang 2011-2015

C. Sistematika Penyusunan Rencana Strategis

(12)

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN,

A. VISI dan MISI

Arah pengembangan yang akan dilaksanakan Poltekkes Kemenkes Palembang dalam kurun waktu 2016-2020 dirumuskan sebagai Visi Poltekkes Kemenkes Palembang dan selanjutnya di terjemahkan kedalam 4 butir Misi.

1. Visi

Menjadi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan yang, profesional, mandiri dan Kompetitif di tingkat Nasional Tahun 2020.

Makna Profesional, Mandiri dan Kompetitif yaitu:

 Profesional dimaksudkan Poltekkes Kemenkes Palembang

melaksanakan layanan yang optimal melalui kemampuan, kreativitas, dan inovasi yang berpijak padanilai mutu Poltekkes Kemenkes Palembang

 Mandiri dimaksudkan Poltekkes Kemenkes Palembang

sebagai unit pelaksana tugas dari Badan Penngembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan RI dalam penyelenggaraannya berlandaskan prinsip otonomi perguruan tinggi.

 Kompetitif dimaksudkan Poltekkes Kemenkes Palembang

dalam menyelenggarakan Perguruan Tinggi berorientasi pada mutu lulusan dan mutu Perguruan Tinggi melalui nilai yang baik pada akreditasi Institusi dan Prodi, sehingga lulusannya memiliki daya saing yang tinggi

2. Misi

(13)

a. Meningkatkankan mutupendidikan, (pengajaran, penelitian danpengabdian kepadamasyarakat) sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan.

b. Mengembangkan “Poltekkes Palembang Go Digitaldalam rangka melaksanakan pelayanan prima yang cepat, tepat, akurat dan aman. c. Meningkatkan pengelolaan pendidikan yang profesional dan

akuntabel.

d. Mengembangkan kemitraan secara berkelanjutan dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat dalam mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

B. TUJUAN

a. Terwujudnya lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang yang siap bekerja dan berdaya saing tinggi, yang memiliki kemampuan

akademik dan keunggulan keterampilan yang mampu

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mampu bekerja secara profesional dan mandiri sesuai kompetensinya serta berkarakter, jujur, adil, beretika dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Terwujudnya Poltekkes Kemenkes Palembang menjadi Institusi pendidikan modern yang mampu beradaPerguruan Tinggiasi dengan perkembangan teknologi global sehingga terwujudnya kepuasan civitas akademika dan stakeholder melalui pelayanan Prima.

c. Terwujudnya Poltekkes Kemenkes Palembang yang kuat dengan terbentuknya tatakelola yang efisien, akuntabel, transparan, berkeadilan dan terintegrasi antar bidang.

(14)

C. Prinsip Dasar dan Nilai

Penyelenggaraan Perguruan Tinggi Poltekkes Kemenkes Palembang dilandasi oleh prinsip-prinsip dasar dan nilai-nilai sebagai berikut:

Prinsip Dasar:

1. Penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi dilandasi nilai-nilai pancasila, berkarakter, beretika, serta kebebasan dan

tanggungjawab akademik.

2. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dilandasi nilai universal dan obyektif dalam mencapai kebenaran ilmiah

3. Tata kelola Poltekkes Kemenkes Palembang berdasarkan prinsip good governance university

Nilai-Nilai:

Nilai-Nilai Poltekkes Kemenkes Palembang meliputi : a. Nilai-Nilai Mutu Kerja:

 Disiplin

 Cerdas

 Kreatifitas

 Bertanggungjawab

b. Nilai- Nilai Mutu layanan

 Cepat

 Tepat

 Aman

(15)

BAB III

EVALUASI DIRI

Poltekkes Kemenkes Palembang pada awalnya adalah gabungan dari 6 akademi dibawah Deparetemen Kesehatan, dan merupakan perguruan tinggi dibidang kesehatan.

Untuk melakukan Analisis lingkungan dimulai dari mengenalkan kondisi Poltekkes kemenkes Palembang dilanjutkan dengan menjabarkan potensi dan gambaran SWOT

A. Kondisi Umum, Potensi, dan Tantangan

1. Kondisi Umum

a. Sejarah Singkat Poltekkes Kemenkes Palembang

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

berkedudukan di Palembang berdiri berdasarkan SK Menkeskesos R.I No : 298/menkeskesos/SK/IV/2001, tanggal 16 April 2001, merupakan pengembangan dan gabungan dari 6 (enam) akademi Kesehatan yang berada di wilayah Kota Palembang yaitu : Akademi Keperawatan (AKPER), Akademi Gizi (AKZI), Akademi Kebidanan (AKBID), Akademi Farmasi (AKFAR), Akademi Kesehatan Gigi (AKG), Akademi Analis Kesehatan (AKK) Kesehatan Depkes Palembang, disusul dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan R.I. nomor : 1049/Menkes/SK/ VII/ 2003 Akademi Keperawatan Depkes Baturaja yang berkedudukan di Baturaja dan Akademi Keperawatan Depkes Lubuk Linggau di Lubuk Linggau bergabung menjadi Program Studi Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Palembang.

(16)

tinggi vokasional yang diselenggarakan dan dimiliki oleh Kementerian Kesehatan RI.

Menyelenggarakan Program Diploma III dan Diploma IV bidang kesehatan, yang terdiri dari 6 jurusan yaitu :

Jurusan :

i. Jurusan Keperawatan, ii. Jurusan Kebidanan, iii. Jurusan Gizi,

iv. Jurusan Farmasi,

v. Jurusan Keperawatan Gigi, dan vi. Jurusan Analis Kesehatan

b. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

i. Kedudukan

Poltekkes Kemenkes Palembang adalah Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan, dipimpin oleh

Direktur yang berada di bawah Kepala Badan

Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumberdaya Manusia Kesehatan dan secara fungsional dibina oleh Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Tenaga Kesehatan Keme,nterian Kesehatan RI.

ii. Tugas

Poltekkes Kemenkes Palembang mempunyai tugas

melaksanakan pendidikan vokasi dalam bidang kesehatan

pada jenjang program Diploma III dan program Diploma IV.

Namun dalam perkembangannya, Poltekkes Kemenkes

Palembang akan melaksanakan jenjang pendidikan

Magister Sains Terapan (S-2) berdasarkan Surat Keputusan

Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan NO:HK.00.06/I/III/2/2480/2012, tanggal 13

Desember 2012 tentang Pedoman Penyelenggaraan

(17)

iii. Fungsi

Poltekkes Kemenkes Palembang mempunyai fungsi :

1). Pelaksanaan pengembangan pendidikan vokasional dalam sejumlah keahlian di bidang kesehatan.

2). Pelaksanaan penelitian di bidang pendidikan

vokasional dan kesehatan.

3). Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat sesuai

dengan bidang yang menjadi tugas dan

tanggungjawabnya.

4). Pelaksanaan pembinaan Civitas Akademika dalam hubungannya dengan lingkungan.

5). Pelaksanaan kegiatan pelayanan administratif.

c. Susunan Organisasi

Susunan Organisasi Politeknik Kesehatan kementerian

Kesehatan Palembang terdiri : a) Direktur

b) Senat

c) Pembantu Direktur

d) Sub Bag Administrasi Akademik, Kemahasiswaan,

Perencanaan dan Sistem Informasi

e) Sub Bag Administrasi Umum, Keuangan, dan Kepegawaian f) Jurusan/Program Studi

g) Unit Penelitian dan Pengembangan h) Unit Pengabdian pada Masyarakat i) Unit Penjaminan Mutu

j) Unit Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Gratifikasi

k) Unit Laboratorium.

l) Unit Informasi dan Teknologi m) Unit Perpustakaan.

n) Unit Asrama

(18)

p) Jabatan Fungsional Dosen q) Jabatan Fungsional Umum

Sesuai dengan Struktur Organisasi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang Tahun 2014 (terlampir).

d. Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola

Politeknik Kesehatan Palembang didukung oleh tenaga yang terdiri dari jabatan fungsional dosen dan jabatan fungsional umum, distribusi sumberdaya manusia pada Poltekkes Kemenkes Palembang disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Kelompok Umur Tahun 2014

No. URAIAN

UMUR ( TAHUN )

≤ 20 21-30 31-40 41-50 51-60 > 60

01. Direktorat 0 8 21 16 11 0 56

02. Jurusan Keperawatan

Palembang

0 1 12 10 14 5 42

03. Prodi Keperawatan

Baturaja

0 0 3 11 15 2 31

04. Prodi Keperawatan Lubuk

Linggau

0 1 11 7 2 0 21

05. Jurusan Gizi 0 0 7 7 11 0 25

06. Jurusan Kebidanan 0 1 10 11 14 8 44

07. Jurusan Farmasi 0 3 2 9 9 3 26

08 Jurusa Keperawatan Gigi 0 0 4 7 16 4 31

09. Jurusan Analis

Kesehatan

0 1 9 12 4 3 29

(19)

Tabel 2

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut JenisKelamin Tahun 2014

No. JURUSAN / PRODI

JENIS KELAMIN

LAKI-LAKI WANITA

01. Direktorat 21 35 56

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Golongan Tahun 2014

No. JURUSAN / PRODI

GOLONGAN

JUMLAH

I II III IV

01. Direktorat 1 13 43 0 56

02. Jurusan Keperawatan DIII dan

DIV Palembang

1 4 27 10 42

03. Prodi Keperawatan Baturaja 0 6 24 1 31

04. Prodi Keperawatan Lubuk

Linggau 7 3 10 1

21

05. Jurusan Gizi 0 3 16 6 25

06. Jurusan Kebidanan DIII dan DIV

(20)

Tabel 4

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Kelompok Jabatan Fungsional Dosen

Tahun 2014

No. JURUSAN / PRODI

FUNGSIONAL

DOSEN TOTAL

L P

01. Jurusan Keperawatan DIII dan DIV

Palembang 17 16 33

02. Prodi Keperawatan

Baturaja 9 6 15

03. Prodi Keperawatan Lubuk Linggau 4 4 8

04. Jurusan Gizi 7 7 14

Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Kelompok Tenaga Non Fungsional

Tahun 2014

No. JURUSAN / PRODI

NONFUNGSIONAL

TOTAL

L P

01. Direktorat 21 35 56

(21)

Tabel 6

Distribusi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Tingkat Tahun 2014

No. JURUSAN / PRODI

TK. I TK. II TK. III

L P L P L P

01. Keperawatan Palembang 10 65 17 62 44 76 274 02. Keperawatan Lubuk

Linggau

27 50 20 56 30 66 249

03. Keperawatan Batu Raja 17 61 18 56 42 60 254 04. DIV Keperawatan

Palembang

7 43 0 0 0 0 50

05. Gizi Palembang 4 74 0 44 3 68 193 06. Kebidanan Palembang 0 77 0 73 0 91 241 07. DIV Kebidanan 0 40 0 0 0 0 40 08. Farmasi Palembang 4 74 6 66 18 53 221 09. Keperawatan Gigi

Palembang

6 52 9 48 11 64 190

10. Analis Kesehatan Reguler

5 44 4 46 4 42 145

TOTAL 80 580 74 451 152 520 1857

Tabel 7

Lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang

No. JURUSAN/PRODI TAHUN 2002 - 2014

01. Keperawatan Palembang 963

02. Keperawatan Baturaja 747

03. Keperawatan Lubuk Linggau 636

04. Gizi Palembang 527

05. Kebidanan Palembang 1020

06. Farmasi Palembang 796

07. Analis Kesehatan Palembang 485

08. Keperawatan Gigi 531

09. D. IVKeperawatan 57

10. D. IVGizi -

(22)

2. Sarana dan Prasarana

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang saat ini terdiri dari Diploma III dan Diploma IV. Untuk Diploma III terdiri dari 6 (enam) Jurusan dan 2 (dua) Program Studi, sedangkan Diploma IV terdiri dari 3 (tiga) program studi. Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh Poltekkes Kemenkes Palembang dalam Penyelenggaraan Pendidikan pada masing-masing Jurusan dan Program Studi disajikan dalam tabel 8.

Tabel 8

Distribusi Sarana Prasarana Poltekkes Kemenkes Palembang Tahun 2014

Luas Bangunan 4.169

Kantor Direktur/

Pudir/Kajur/ Prodi Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Ruang Lab. Bahasa

Ada - - - Ada

Musholla Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada -

Asrama Ada - Ada - Ada - Ada Ada -

(23)

a. Fasilitas Fisik

Kampus Politeknik Kesehatan Palembang adalah milik sendiri terdiri dari :

1. Direktorat merupakan gedung kantor. Gedung Direktorat dengan luas bangunan 1.979 m², berlokasi di Kompleks Rumah Sakit Umum dr. Muhammad Husein Jl. Kayu Awet Samping Masjid Ash-Ashofa Palembang.

Gambar 1 : Gedung Direktorat

2. Gedung Jurusan Keperawatan Palembang seluas 4.169 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, dan asrama yang berlokasi di Jalan MerdekaNo. 76 – 78 Palembang Telepon : 0711 – 351081 / 317182, Fax : 0711 – 317182.

(24)

3. Gedung Program Studi Keperawatan Lubuklinggau seluas 22.088 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, dan Asrama yang berlokasi di Jl. Stadion Bumi Silampari Taba Pingin Lubuk Linggau. Telepon : 0733 451 036. Fax : 0733 – 451036.

Gambar 3: Gedung Program Studi Keperawatan Lubuklinggau Tampak Depan

4. Gedung Program Studi Keperawatan Baturaja seluas 15.020 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, dan asrama yang berlokasi di Jl. Imam Bonjol No. 652 Baturaja, Ogan Komering Ulu. Telepon : 0735 – 320533.Fax : 0733 – 320533.

(25)

5. Gedung Jurusan Gizi Palembang seluas 1.215 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, dan Auditorium yang berlokasi diJl. Sukabangun I Kelurahan Sukabangun KM.6,5Palembang. Telepon : 0711– 7076097. Fax : 7076097.

Gambar 5: Gedung Jurusan Gizi Tampak Depan

6. Gedung Jurusan Kebidanan meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, aula lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, yang berlokasi di Jl. Kayu Awet Kompleks RSMH Palembang.

(26)

7. Gedung Jurusan Analis Kesehatan Palembang 824 m² meliputi bangunan Kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang Rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang, yang berlokasi di Jl. Sukabangun I Kelurahan Sukabangun KM. 6,5 Palembang.

Gambar 7: Gedung Jurusan Analis Kesehatan Tampak Depan

8. Gedung Jurusan Farmasi Palembang seluas 905 m² meliputi bangunan Kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, ruang gardu jaga/satpam, gudang yang berlokasi di Jl. Ismail Marzuki No. 5341 Palembang. Telepon : 0711– 360955. Fax : 0711 - 360955.

(27)

9. Gedung Jurusan Keperawatan Gigi Palembang seluas 1.695 m² meliputi bangunan kantor, ruang dosen, ruang kelas, ruang rapat, ruang laboratorium, perpustakaan, lapangan upacara, gudang dan asrama yang berlokasi di Jl. Dharmapala Bukit Besar Palembang. Telepon : 0711– 360955. Fax : 0711 - 360955.

Gambar 9: Gedung Jurusan Keperawatan Gigi Tampak Depan

10. Gedung Laboratorium Komputer dan Bahasa yang terletak di Direktorat Poltekkes Kemenkes Palembang. Berlokasi di Kompleks Rumah Sakit Umum dr. Muhammad Husein Jl. Kayu Awet, samping Masjid Ash-Shofa Palembang. Dengan luas bangunan 448 M2 terdiri dari 2 lantai.

(28)

11. Gedung Laboratorium Klinik Kebidanan yang terletak di Direktorat Poltekkes kemenkes Palembang berlokasi di Kompleks Rumah Sakit Umum dr. Muhammad Husein Jl. Kayu Awet samping Masjid Ash-Shofa Palembang. Luas bangunan 400 M2 dan terdiri dari 2 lantai.

Gambar 11: Gedung Laboratorium Klinik Kebidanan Tampak Depan

b. Sumber Biaya

Sumber Pembiayaan Penyelenggaraan Pendidikan pada Politeknik Kesehatan Palembang berasal dari Pemerintah melalui DIPA dan PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).

2. Potensi dan Tantangan

a. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis terhadap lingkungan eksternal dari Poltekkes Kemenkes Palembang dilakukan terhadap lingkungan makro dan lingkungan Mikro, hasilnya adalah sebagai berikut.

1) Lingkungan Makro

a) Ekonomi

(29)

oleh perlambatan konsumsi rumah tangga akibat normalisasi pertumbuhan sektor pertanian ke polanya. Produksi karet mengalami penurunan di tengah tekanan harga karet internasional yang masih menurun. Sektor utama seperti industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel, dan restoran mengalami pertumbuhan pada triwulan I 2014 ini. Angka pertumbuhan ekonomi triwulan ini berada pada kisaran proyeksi laporan sebelumnya yaitu : 6,0 – 6,5%.

Secara Inflasi Sumatera Selatan melambat. Inflasi tahunan Sumatera Selatan pada triwulan I 2014 mencapai 5,11%, melambat dibandingkan triwulan IV 2013 sebesar 7,04%. Tekanan inflasi sisi penawaran menurun akibat pasokan bahan pangan khususnya beras dan cabai merah yang terjaga. Sementara itu, inflasi kelompok administtered food inti relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya.

Perkembangan perbankan dan sistem pembayaran secara umum, kinerja perbankan si Sumsel pada triwulan I 2014

melambat dibandingkan triwulan sebelumnya, hal ini

mengakibatkan transaksi pembayaran mengalami perlambatan. Transaksi non tunai melalui kliring dan RTGS mengalami perlambatan, transaksi inflow dan outflow relatif melambat dibandingkan triwulan sebelumnya dan pada triwulan ini terjadi net flow.

Perekonomian Sumsel di triwulan II 2014 diperkirakan tumbuh moderat. Konsumsi pemerintah diperkirakan melambta

dan impor diperkirakan meningkat sehingga mendorong

(30)

triwulan I 2014 sedikit menurun dibandingkan triwulan I 2013 yang tumbuh sebesar 0,1%.

Pertumbuhan nilai ekspor luar negeri non migas mengalami penuruanan. Nilai ekspor pada triwulan I tercatat sebesar USD 703,0 juta, turun 16,7% dari USD 844,0 juta di triwulan I 2014. Secara triwulan, nilai ekspor turun sebesar 12,9%. Penurunan nilai ekspor terutama diakibatkan menurunnya nilai ekspor CPO. Nilai ekspor CPO pada triwulan I 2014 sebesar USD 15,0% juta atau turun 81,3% jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 80,5 juta. Sementara itu, nilai ekspor komoditas karet juga mengalami penurunan sebesar 14,0% atau sebesar USD 570,7 juta. Di sisi lain, ekspor batubara mengalami peningkatan signifikan sebesar 67,0% atau sebesar USD 66,4 juta, jauh lebih baik dibandingkan triwulan sebelumnya yang mengalami penurunan sebesar 28,7%.

Terkait adanya peningkatan pengeluaran rata-rata per kapita, dengan demikian masalah ekonomi saat ini merupakan ancaman

(threat) terhadap Poltekkes Kemenkes Palembang.

b) Politik

Pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 jo Undang-Undang no 32 tahun 2004 tentang Pemerintah daerah, di mana sektor kesehatan dilimpahkan pada Pemerintah daerah. Dengan adanya otonomi daerah, maka pemerintahan daerah diberi kewenangan untuk mengelola dan mengembangkan aset daerahnya semaksimal mungkin, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai sumber dana untuk pembiayaan pembangunan.

Politik merupakan ancaman (Threat) bagi Politeknik

(31)

tergantung kepada kemampuan daerah. Pemerintah akan sangat selektif dalam pengangkatan pegawai baru.

c) Teknologi

Dalam meberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, maka unit pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit telah berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal dengan sarana dan fasilitas serta peralatan Medis Modern dengan teknologi mutakhir untuk menunjang pelayanan kesehatan. Oleh karena itu Poltekkes Palembang sebagai memproduksi tenaga kesehatan yang akan memberikan pelayanan kepada masyarakat pada Rumah sakit, pusat pelayanan kesehatan terus berupaya untukmeningkatkan mutu penyelenggraan tridharma perguruan tinggi melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dan teknologi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,,.

Dilain pihak teknologi Kesehatan merupakan ancaman

(threat) bagi Poltekkes Kemenkes Palembang karena peralatan yang dimiliki bisa saja belum dimiliki oleh poltekkes Palembang dikarenakan seluruh pendanaan pengadaan barang /peralatan

pembelajaran tergantung dari pendanaan pusat. Dana

penyelenggaraan pendidikan di Poltekkes berasal dari dana pemerintah dan dari PNBP. Dengan adanya sumber dana dari pemerintah Poltekkes memungkinkan untuk mengadakan alat praktek belajar yang modern sesuai kebutuhan pendidikan, namun karena pada beberapa terakhir ini dana dari pemerintah dilakukan efisiensi (pemotongan anggaran, maka hal ini merupakan ancaman dari pemenuhan peralatan praktek yang membutuhkan dana cukup besar.

d) Geografi

(32)

terjauh dari ibu kota Provinsi dengan Ibu Kota Kabupaten/Kota adalah 388 Km yaitu Lubuk Linggau. Sedangkan sarana transportasi di Provinsi Sumatera Selatan dapat dilakukan melalui darat, sungai dan laut, transportasi pada semua wilayah cukup lancar.

Provinsi Sumatera Selatan pada bagian timur tanahnya terdiri dari rawa-rawa dan payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Sedikit makin ke barat merupakan dataran rendah yang luas. Lebih ke dalam lagi tanahnya merupakan daerah bergunung-gunung yang dikenal dengan daerah penbergunung-gunungan Bukit Barisan yang memiliki ketinggian sekitar 900 – 1.200 m dari permukaan laut, di bagian barat Bukit barisan merupakan lereng. Pada lembah daerah Bukit Barisan terdapat perkebunan karet, kelapa sawit dan pertanian berupa kopi, teh dan sayuran.

Dilihat dari segi geografis Provinsi Sumatera Selatan, maka kondisi ini merupakan peluang (opportunity) terhadap Poltekkes Kemenkes Palembang karena Kota Palembang sebagai lokasi institusi pendidikan dapat dengan mudah dicapai dari segala daerah Kabupaten, baik melalui jalur darat, laut atau sungai.

e) Demografi

Menurut data Sumatera Selatan dalam angka 2013 BPS Provinsi Sumatera Selatan, penduduk Sumatera Selatan tahun 2012 berjumlah 7.701.528 orang dengan komposisi 3.914.053 orang laki-laki dan 3.787.475 penduduk wanita. Sedangkan pada tahun 2011 berjumlah 7.593.425 orang dengan komposisi 3.861.632 orang laki-laki dan 3.731.793 orang wanita.

(33)

struktur yang konsisten ke arah struktur umur yang lebih tua. Perubahan struktur umur ini menyebabkan semakin menurunnya angka ketergantungan. Ini semua adalah pertanda dari semakin baiknya sosial ekonomi penduduk terutama dari sudut kesehatan. Provinsi Sumatera Selatan jumlah penduduknya setiap tahun selalu meningkat, dengan demikian permasalahan dalam bidang kesehatan juga meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan tenaga kesehatan yang profesional sehingga peningkatan jumlah penduduk di Sumatera Selatan merupakan peluang (opportunity)

bagi Poltekkes Kemenkes Palembang untuk mencetak tenaga kesehatan. Berbagai informasi kependudukan provinsi Sumatera Selatan tahun 2011 – 2012 disajikan dalam tabel 8 di bawah ini.

Tabel 9

Berbagai Informasi Kependudukan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2011 - 2012

URAIAN 2011 2012

1. Jumlah Penduduk : - Laki-laki

2) Laju Pertumbuhan Penduduk

2 1

12. Kepadatan Penduduk 89 jiwa/km2

Sumber : Kemkes RI : Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Badan PPSDMK, Sekretariat KKI, Pusat Data dan Informasi, Kementerian Dalam Negeri.

2).Lingkungan Mikro

a). Pesaing

(34)

b). Pemasok

Yang dimaksud pemasok adalah input dalam proses

pendidikan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan

Palembang yaitu lulusan SMU dapat dilihat pada tabel 10 di bawah ini.

Tabel 10

Jumlah Lulusan dan Institusi SMU di Provinsi Selatan Tahun 2012/2014

Tahun Jumlah Lulusan Jumlah

SMU+SMK+Aliyah

2011/2012 85.773 930

2012/2013 127.926 930

2013/2014 81.712 930

Sumber : Diknas Sumsel

Terdapat perbedaan yang lebar dari data tahun 2012/2013 dengan tahun 2011/1012, 2013/2014 dikarenakan kemungkinan adanya korelasi dengan penerimaan jumlah siswa baru setiap tahun.

c). Pelanggan

(35)

Tabel 11

Jumlah dan Jenis Sarana Pelayanan Kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2013

Sarana Pelayanan Kesehatan

Rumah

Perawatan Non

Perawatan

50 95 224 7 1850

Sumber : Kemkes RI: Ditjen Bina Upaya Kesehatan, Badan PPSDMK, Sekretariat KKI, Pusat Data dan Informasi; Kementerian Dalam Negeri tahun 2013.

Pada Tabel 11 di atas menunjukkan bahwa jumlah sarana pelayanan kesehatan yaitu rumah Sakit, Puskesmas. Selain itu terdapat pula Rumah Bersalin dan Bidan Praktik Swasta di Kota Palembang.

Dengan adanya sarana Pelayanan Kesehatan tersebut,

merupakan peluang (opportunity) bagi Poltekkes Kemenkes

Palembang.

b.Analisis Faktor Eksternal Melalui CDMG

Setelah dilakukan analisis terhadap faktor-faktor eksternal melalui CDMG, maka peluang dan tantangan terhadap Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang adalah :

Tabel 12

Analisis Faktor Eksternal

No. Faktor-faktor Peluang ( O ) Ancaman ( T )

01. Ekonomi

- Penghasilan Penduduk

Rendah T

- Transportasi Dan Komunikasi O

05. Demografi O

(36)

07. Pemasok O

08. Pelanggan O

c. Analisis Faktor Internal

1. Visi dan Misi Organisasi

a. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang telah memiliki Visi.

b. Telah memiliki Misi untuk pencapaian Visi Organisasi. Oleh karena Poltekkes Kemenkes Palembang sudah memiliki Visi

dan Misi yang merupakan kekuatan (Strength).

2. Manajemen

a. Perencanaan Tahunan Politeknik Kesehatan Kementerian

Kesehatan Palembang belum sesuai dengan yang diharapkan karena informasi dari masing-masing Jurusan belum lengkap sehingga belum membuat perencanaan tahunan.

b. Pengawasan belum oPerguruan Tinggiimal, belum dilakukan pengawasan terhadap pelaksanaan.

c. Perlunya peningkatan oPerguruan Tinggiimalisasi euperence. d. Manajemen pada Poltekkes Kemenkes Palembang perlu

ditingkatkan hal ini terkait masih belum tertatanya proses perencanaan, pengawasan dan evaluasi secara baik sehingga

variabel manajemen dapat menjadi kelemahan (Weakness).

3) Struktur Organisasi

a. Sudah memiliki struktur organisasi yang permanen dan melembaga.

b. Organisasi sudah memiliki Uraian Tugas.

Sedangkan untuk kelemahan (Weakness) penerapan prosedur

kerja dari masing-masing unit dan uraian tugas belum terlaksana secara oPerguruan Tinggiimal dilihat dari hasil penilaian kinerja pegawai. Struktur Organisasi pada Poltekkes Kemenkes

(37)

adanya pelembagaan, maka organisasi ini sudah memiliki Struktur Organiasi yang permanen sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah.

4) Sumber Daya Manusia

Tenaga pengelola pada Poltekkes Kemenkes Palembang berjumlah 305 Orang yang terdiri dari 136 tenaga fungsional dan 169 tenaga non fungsional. Jumlah dan kualifikasi tenaga pengelola dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13

Distribusi Frekuensi Pegawai yang menduduki Jabatan Fungsional Dosen pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

Tahun 2014

No. Dasar Pendidikan Status Jumlah

01. Strata 3 Dosen Tetap 1 orang

02. Strata 2 Dosen Tetap 95 orang (3 orang

sedang tubel dan 1 orang sedang ibel S3)

03. Strata 1 Dosen Tetap 35orang (9 orang

sedang tubel S2)

04. Diploma IV Dosen Tetap 6 orang

Jumlah 135 orang

Tabel 14

Distribusi Frekuensi Pegawai Administrasi pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang

Tahun 2014

No. Dasar Pendidikan Jumlah Keterangan

01. Strata 3 0

02. Strata 2 15 orang

03. Strata 1 55 orang

04. Diploma IV 19 orang

04. D. III 16 orang

05. < D.III 64 orang

(38)

Ditinjau dari segi mutu dan tingkat pendidikan dari tenaga pengajar pada Poltekkes Kemenkes Palembang, maka kondisi

sumberdaya Manusia (SDM) merupakan kekuatan (Strenght).

5) Keuangan

a. Sumber Biaya penyelenggaraan pendidikan pada Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Palembang bersumber dari : 1). DIPA

2). PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)

b. Telah memiliki perencanaan Keuangan dalam bentuk Rencana Anggaran Biaya Tahunan.

c. Pembuatan laporan secara bulanan untuk dilaporkan ke Pusat. d. Pemeriksaan Kas Intern dilakukan secara berkala.

e. Pemeriksaan Kas ekstern dilakukan apabila ada pemeriksaan, misalnya dari Inspektorat Jederal Kementerian Kesehatan RI.

Sebagian besar sumber penerimaan Poltekkes Kemenkes Palembang berasal dari pemerintah melalui APBN, penerimaan dari masyarakat masih belum mendukung untuk mandiri (Swadana). Oleh karena itu kekuangan merupakan suatu kelemahan (Weakness), sebab dengan berlakunya otonomi kondisi kekuangan ini belum tentu mampu membiyai kebutuhan dana operasional.

6) Sistem Informasi

a. Poltekkes Kemenkes Palembang sudah memiliki Sistem Informasi secara online mulai tahun 2013.

b. Sistem Informasi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dilakukan secara online mulai tahun 2015 .

(39)

7) Pemasaran

a. Belum ada upaya pemasaran yang berkelanjutan pada Poltekkes Kemenkes Palembang (seperti temu bisnis).

b. Belum memiliki Unit untuk pemasaran sehingga anggaran tidak dialokasikan.

c. Belum terorganisasi interaksi antara Direktorat dengan Jurusan dalam hal pemasaran.

Pemasaran pada Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan suatu kelemahan (Weakness), karena organisasi ini belum memiliki Unit yang berfungsi sebagai pemasaran, padahal pemasaran pada Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan suatu hal yang amat penting karena dengan adanya pemasaran maka Output (lulusan) Poltekkes Kemenkes Palembang akan diketahui oleh berbagai sarana Pelayanan Kesehatan sehingga lulusan Poltekkes Kemenkes Palembang dapat diterima di berbagai Sarana Pelayanan Kesehatan.

8) Kurikulum

a. Poltekkes Kemenkes Palembang telah memiliki Kurikulum Nasional yaitu :

i. Jurusan Keperawatan, Kurikulum Nasional tahun 2001. ii. Prodi DIV Keperawatan, Kurikulum tahun 2013.

iii. Jurusan Gizi, Kurikulum tahun 2003. iv. Prodi DIV Gizi, Kurikulum tahun 2012.

v. Jurusan Kebidanan, Kurikulum tahun 2002.

vi. Prodi DIV Kebidanan, Kurikulum tahun 2013 vii. Jurusan Farmasi, Kurikulum Nasional tahun 2003. viii. Jurusan Kesehatan Gigi, Kurikulum tahun 2003.

ix. Jurusan Analis Kesehatan, Kurikulum tahun 2003.

a. Pelaksanaan Praktek Klinik Kesehatan sudah berjalan dengan baik. b. Praktek Laboratorium Kesehatan sudah berjalan dengan baik

(40)

c. Praktik Lapangan ke Puskesmas, desa, perusahaan Swasta, apotik, PBF, RS, Klinik Bersalin, Rumah Makan, Pabrik Makanan dan Minuman, dan sebagainya belum oiimal.

d. Praktik Kerja Lapangan Terpadu sejak beberapa tahun terakhir tidak dilaksanakan karena keterbatasan dana.

e. Kalender Akademik sudah disusun setiap awal tahun ajaran tetapi belum berjalan dengan baik (terjadi perubahan-perubahan).

f. Evaluasi Program pembelajaran sudah dilaksanakan namun belum maksimal.

Penerapan kurikulum pada Poltekkes Kemenkes Palembang merupakan suatu kekuatan (Strenght), karena kegiatan belajar mengajar sudah mengacu pada Kurikulum yang telah ditetapkan oleh Pusdiknakes Depkes RI dan arahan DIKTI.

Dari faktor lingkungan internal yang telah diidentifikasikan, maka CDMG menginventarisasi kekuatan dan kelemahan dari Poltekkes Kemenkes Palembang sebagai berikut.

Tabel 15

Analisis Faktor Internal

No. Faktor – Faktor Kekuatan

07. Sistem Informasi

- Informasi Nilai - Informasi Keuangan

W W

08. Pemasaran W

(41)

B. Tujuan Jangka Panjang

Setelah memperhatikan faktor eksternal dan internalPoltekkes Kemenkes Palembang, dengan prinsip meningkatkan kekuatan yang dimilIki, mengatasi kelemahannya serta memanfaatkan peluang yang ada dan menghindari ancaman yang muncul. Dalam rangka memenuhi Visi Poltekkes Kemenkes Palembang, maka tujuan jangka panjang dari Poltekkes Kemenkes Palembang sampai tahun 2030 yaitu menghasilkan tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan, keterampilan sesuai dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam bidang kesehatan, mandiri dan mapu bersaing secara Nasional dan Internasionaltahun 2030.

C. Analisis SWOT

Pengkajian analisis SWOT sebagai berikut. 1. Kekuatan

a. Kurikulum sudah berorientasi pada kurikulum nasional b. Mutu dan kuantitas Dosen sudah memadai.

c. Animo calon mahasiswa baru dalam 5 tahun terakhir masih cukup tinggi

d. Asal domisili mahasiswa sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia

e. Sebagian besar sarana memenuhi persyaratan.

f. Memiliki alumni yang tersebar di seluruh wikayah Indonesia

g. Memiliki alumni yang telah menduduki posisi strategis di masyarakat, Industri dan pemerintahan

h. Cenderung meningkat naskah penelitian oleh dosen

i. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

j. Sudah menerapkan penjaminan mutu (ISO 9001 : 2008 dan SPMI PT)

k. Berdasar sumber pendananaan maka potensial untuk

(42)

2. Kelemahan

a. Suasana dan budaya akademik belum terbangun dengan baik

b. Mutu penelitian yang ada masih belum menghasilkan

pengembangan ilmu, hal ini dikarenakan sebagian besar dosen melakukan penelitian sebagai kewajiban dosen untuk memenuhi tugas tridharma PT saja

c. Mutu pengabdian masyarakat belum berbasis hasil riset.

d. Pada beberapa Program studimasih ada kualifikasi dosen yang belum sesuai dengan bidang kompetensinya.

e. Perencanaan, Pengawasandan Evaluasi belummaksimal f. Sarana dan prasarana belum maksimal

3. Peluang

a. Kebutuhan pasar kerja dalam negeri terhadap tenaga kesehatan lulusan D.III dan D.IV Kesehatan masih tinggi.

b. Masyarakat sudah tersosialisasi baik dengan mutu sebuah PT, Poltekkes kemenkes Palembang sebagai PT Vokasi kesehatan masih menjadi Favorit calon peserta didik di Sumatera Selatan c. Letak Poltekkes kemenkes Palembang yang strategis yakni

terletak di Ibukota Sumatera Selatan yang mudah dijangkau oleh transportasi udara, laut dan darat

d. Peluang bantuan dana penelitian yang bersumber dari hibah atau kerjasama dengan pihak luar.

e. Peluang kerjasama dengan pihak luar negeri semakin terbuka. f. Kemajuan teknologi informasi telah memudahkan masyarakat

untuk mengakses informasi di segala bidang.

(43)

4. Ancaman

a. Akreditasi merupakan indikator mutu PT, saat ini perguruan tinggi swasta banyak yang mendapatkan akreditasi dengan nilai baik b. Persaingan antar PT semakin tajam

c. Globalisasi dengan pasar bebas yang memungkinkan masuknya tenaga kesehatan asing.

d. Perguruan tinggi lain telah menerapkan system pembelajaran berbasis IT

(44)

BAB IV

ISU STRATEGIS

Isu strategis perguruan tinggi banyak dipengaruhi oleh isu – isu yang berkembang saat ini antara lain:

1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Globalisasi dunia dipicu oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pada dekade ini berlangsung sangat cepat. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah mempercepat pengaruh globalisasi terhadap kehidupan masyarakat dan Negara. globalisasi telah

menimbulkan kecenderungan-kecenderungan masa depan yang

menuntut persaingan dan kerja sama ketat dan ini membutuhkan kemampuan daya saing dan kolaborasi yang kuat. Sebagai Perguruan Tinggi Kesehatan Poltekkes Kemenkes Palembang harus siap menghadapi tantangan globalisasi ini. Untuk menghadapi tantangan ini Poltekkes Kemenkes Palembang fokus pada penguatan mutu dalam bidang teknologi pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, manajemen, kepemimpinan, dan sumberdaya manusia, melalui pengembangan program-program yang berangkat dari kondisi dan kepentingan nasional dalam rangka untuk mempertebal nasionalisme berdasarkan Pancasila dan pilar-pilar persatuan dan kesatuan Indonesia yaitu UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika

2. Manajemen Berbasis Mutu

(45)

2012 telah menerapkan sistem manajemen mutu (SMM) ISO 9001:2008, dan berdasarkan Peraturan Mendikbud Nomor 50 tahun 2014 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi maka Poltekkes Kemenkes Palembang sejak tahun 2015 mulai menerapkan Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi yakni melaksanakan peningkatan mutu secara sistemik dan berkelanjutan dalam memberikan layanan pendidikan tinggi yang mampu memenuhi atau bahkan melampaui Standar Nasional Pendidikan.

1. Good University Governance (GUG)

Kekokohan lembaga perguruan tinggi ditandai adanya visi dan misi yang kuat serta mampu mendorong motivasi dan komitmen seluruh anggota organisasi, sehingga memiliki struktur dan manajemen yang efektif dan efisien, serta memberikan wahana kerja yang kondusif bagi semua elemen dalam organisasi tersebut. Untuk menuju Perguruan Tinggi yang kokoh maka Poltekkes Kemenkes Palembang dalam rangka mewujudkan Perguruan Tinggi yang akuntabel maka dalam menyelenggarakan Perguruan Tinggi menganut prinsip-prinsip Good Governance University yang bertujuan untuk mewujudkan Perguruan Tinggi yang akuntabel. Prinsip-prinsip good university governance, meliputi: 1.transparansi, 2. Akuntabilitas, 3. Responsibility, 4. Independensi, 5. Fairness (adil), 6. Penjaminan mutu dan relevansi, 7. Efektivitas dan efisiensi serta 8. Nirlaba.

A. Dengan mengedepankan prinsip transparansi berarti perguruan tinggi memiliki keterbukaan dan kemampuan untuk menyajikan informasi yang relevan secara tepat waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan standar pelaporan yang berlaku kepada pemangku kepentingan. Transparansi diterapkan melalui mekanisme checks and balance dan upaya menghindari conflict of interest dan jabatan.

(46)

C. PS, adanya Visi , Misi dan Tujuan yang jelas, adanya audit (SPMI dan SPI), dan adanya laporan kinerja akademik maupun keuangan setiap tahun.

D. Responsibility, keselarasan kinerja yang berpedoman pada Statuta Perguruan Tinggiyang menjabarkan secara rinci kedudukan, fungsi, tugas, tanggungjawab, dan kewenangan setiap unsur organisasi, adanya job descriPerguruan Tinggiion personel dan standard Operating Procedure (SOP)

E. Fairness (Adil), semua pegawai diperlakukan sama dari kewajiban dan haknya sesuai dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing. Penempatan jabatan tidak berdasarkan suku, agama maupun RAS, namun berdasarkan kapasitas/kemampuan kompetensinya. contohnya pada pengangkatan pegawai dan pejabat diangkat berdasarkan kompetensi dan track recordnya. F. Penjaminan Mutu dan Relevansi dilaksanakan melalui System

Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal berupa akreditasi PS, sertifikasi dosen, feed back mahasiswa, dan tracer study lulusan.

G. Efektifitas dan Efisiensi dilaksanakan melalui penyusunan Renstra dan Rencana Kerja Tahunan (RKT)

H. Nirlaba, dimaksudkan bahwa seluruh anggaran sisa kegiatan tidak boleh dibagikan, namun harus diinvestasikan kembali untuk peningkatan mutu dan pengembangan Perguruan Tinggi.

Poltekkes Kemenkes Palembang senantiasa berupaya untuk

meningkatkan kapasitas dalam pengelolaan kelembagaan pendidikan serta membangun sistem pengelolaan kelembagaan yang sehat melalui

tata kelola yang memenuhi prinsip “good governance university”.

2. Daya Saing dan Karakter Bangsa

(47)

ini Perguruan Tinggi harus meningkatkan mutu Sumber Daya manusianya, meningkatkan mutu Penelitiannya dan meningkatkan mutu Pengabdian kepada Masyarakat melalui produk dapat menghasilkan lulusan yang bermutu.

Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) mengamanatkan bahwa tujuan utama Pendidikan Nasional tidak hanya melakukan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, melainkan lebih dari itu adalah melakukan transfer nilai-nilai luhur bangsa, menanamkan semangat kebangsaan, menanamkan identitas bangsa, dan melestarikan serta mengembangkan budaya bangsa. Adanya perkembangan demokratisasi dan globalisasi telah membawa ekses perubahan tata nilai dan karakter anak bangsa. Oleh karena itu, pendidikan tidak saja diharapkan menghasilkan insan yang cerdas dan terampil, tetapi juga mampu membangun insan Indonesia yang berkarakter, menjadi warga negara yang produktif, inklusif dan menghargai keragaman budaya, sekaligus menjadi warga dunia yang menghargai nilai-nilai universal

Poltekkes Kemenkes Palembang dalam menjawab tantangan perubahan lingkungan tersebut dengan menempatkan diri sebagai lembaga pendidikan yang membangun masyarakat dan bangsa Indonesia yang cerdas, tangguh dan berkeadaban dengan dilandasi oleh moral Pancasila disiplin, kreatifitas yang tinggi dan wawasan kebangsaan dalam rangka mewujudkan daya saing bangsa dan menunjang pembangunan nasional. 3. Internasionalisasi Perguruan Tinggi

Perkembangan globalisasi yang ditandai dengan meningkatnya mobilitas sumberdaya dan semakin cepatnya perubahan sosial- budaya telah menjadikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan tinggi.

Berdasarkan kajian mendalam terhadap kekuatan, kelemahan, peluang, dan

tantangan sebagaimana diuraikan pada evaluasi diri, serta

(48)

1. Pemerataan Akses

 Pengembangan Program Studi baru

 Pengembangan Sistem Promosi

 Pengembangan jalur system penerimaan mahasiswa baru

 pemberian beasiswa

2. Peningkatan mutu pendidikan

 Peningkatan mutu pendidikan dilakukan mulai dari status

akreditasi Program Studi, standar mutu proses pembelajaran, sarana pendukung pembelajaran, standar nasional untuk jumlah dan mutu dosen serta penambahan Program Studi D-IV dan

 Fasilitas praktikum baik skala laboratorium, diupayakan menjadi skala prioritas agar supaya soft skill mahasiswa bertambah.

 Meningkatkan jumlah dosen yang belajar melanjutkan

pendidikannya ke S3.

 Peningkatan Program bantuan penelitian risbinakes Poltekkes

Kemenkes Palembang untuk meningkatkan mutu PS di lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang .

3. Peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

 Peningkatan mutu penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat dengan banyak memanfaatkan dana dari Poltekkes Kemenkes Palembang dan dana kerja sama baik dari dalam maupun luar negeri. Publikasi nasional terus akan ditingkatkan.

 Sarana dan prasarana penunjang penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat juga akan ditingkatkan agar mendorong dosen untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat

 Besar yang diberi dana Kompentensi dalam bidangnya sehingga

(49)

 Dalam rangka peningkatan mutu hasil penelitian dan pengabdian

tersebut maka secara bertahap diagendakan terbitnya jurnal ilmiah yang harus dimiliki oleh masing-masing PS.

 Untuk mengembangkan hasil karya dosen maupun mahasiswa

baik pemikiran (konsepsi) maupun hasil penelitian, maka publikasi ilmiah dan buku ajar, atau sejenisnya akan dikembangkan terus dengan meningkatkan kerjasama dengan penerbit lain sehingga hasil karya dosen dapat diakses secara luas.

 Pengabdian kepada masyarakat akan dikembangkan dengan

memperluas dan memperdalam bahan kajian pada daerah atau

desa tertinggal dengan pendekatan Participation Action

Research yang dapat diakses oleh dosen dan mahasiwa sehingga bersifat multi years. Hasil penelitian ini akan menjadi

bahan masukan Poltekkes Kemenkes Palembangbagi

pemerintah pusat maupun daerah tertentu sebagai model pembangunan daerah tertentu.

4. Peningkatan mutu kemahasiswaan dan alumni

 Peningkatan mutu kemahasiswaan dan alumni dimaksudkan

untuk meningkatkan jumlah dan mutu prestasi mahasiswa di tingkat regional dan nasional.

 Perlu dikembangkan lebih jauh kompetisi bakat dan minat

kemahasiswaan secara internal dan bagi yang berprestasi diberi kesempatan untuk pengembangan kariernya dengan menjalin kerjasama dengan lembaga atau instansi kompeten.

5. Relevansi dan Daya saing

 Peningkatan mutu kelembagaan melalui akreditasi untuk

meningkatkan citra dan daya saing PT

 Pelacakan alumni

6. Penguatan pengelolaan PT

 Penguatan tata Kelola, Akuntabilitas danpencitraan publik.

(50)

 Memperluas jangkauan kerjasama tridharma PT dengan

Lembaga PT/ masyarakat Internasional

(51)

BAB V

ARAH KEBIJAKAN, PROGRAM STRATEGIS, INDIKATOR

PENCAPAIAN KINERJA DAN INDIKATOR KINERJA

KEGIATANPOLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

A. Arah Pengembangan

Arah pengembangan Poltekkes kemenkes Palembang 2016-2020 diterjemahkan ke dalam Visi, misi dan tujuan yang merupakan tahapan menuju arah jangka panjang ditahun 2030. Berdasarkan capaian prestasi saat ini, dan mengacu pada visi, misi dan isu strategis maka pengembangan Poltekkes Kemenkes Palembang sampai tahun 2020 diarahkan menuju daya saing Nasional.

Indikator daya saing Nasional adalah:

 Daya saing diartikan mempunyai kemampuan untuk bersaing

dengan Perguruan Tinggi lain dalam kemampuan kompetensi

dengan keunggulan dalam bidang pendidikan, penelitian,

pengabdian kepada masyarakat

 Posisi Nasional dimaksudkan akreditasi Institusi pada tahun 2020

minimal dengan nilai B

 Posisi Nasional dimaksudkan lulusan dari Poltekkes Kemenkes

Palembang mampu bersaing dalam pasar kerja nasional, lulusan yag bekerja tersebar di Indonesia

B. Sasaran Strategis

Sasaran Strategis untuk mencapai tujuan Poltekkes Kemenkes Palembang berdasarkan Evaluasi diri dan isu strategis adalah :

1. Pemerataan dan perluasan akses,

2. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing

(52)

C. Pogram Strategis

Berdasarkan Visi, misi, dan arah kebijakan serta mempertimbangkan isu strategis perguruan tinggi pada umumnya, kondisi umum dari Poltekkes Kemenkes Palembang sendiri, maka langkah-langkah strategis dari Poltekkes kemenkes Palembang dalam menyusun program berdasasar urutan prioritas program adalah sebagai berikut:

Tabel 16

Sasaran Strategis 1: Pemerataan dan perluasan akses

STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA

1.Pengembangan PS

Membuka Program Studi (PS) baru

Jumlah PS baru yang dibuka di tingkat jurusan

2. Peningkatan Promosi

Jumlah jenis media promosi baru berdasarkan wilayah kabupaten/kota

Jumlah kabupaten/kota yang mendapat brosur

Keketatan rasio antara pendaftar dengan yang diterima beasiswa pada mhs prestasi dan GAKIN

% Jumlah mahasiswa penerima beasiswa yang diterima dari jalur prestasi

Jumlah mahasiswa penerima beasiswa yang diterima dari jalur beasiswa

4. pemerataan Calon mhs baru dengan latar belakang yang

Variasi jalur penerimaan mahasiswa baru

(53)

beragam pada system

penerimaan mahasiswa baru yang bermutu

% mhs diterima melalui Seleksi jalur Umum

5. Penataan Daya Tampung

Penataan dosen melalui distribusi dan

penambahan dosen sesuai kualifikasi dosen terhadap PS

Jumlah PS yang memiliki Rasio Dosen tetap dgn mahasiswa dimana dosen dengan kualifikasi sesuai PS

1. Strategi : Pengembangan PS

Program : Membuka Program Studi (PS) baru Kegiatan :

 Studi kelayakan

 Benchmarking

 Workshop penyusunan kurikulum

2. Strategi : Peningkatan Promosi untuk menjaring calon peserta didik Kegiatan :

 Sosialisasi kepada alumni

 Sosialisasi dengan BEM untuk membantu promosi ke sekolah

SMU

 Penayangan promosi pada Website, pemasangan poster dan

penyebaran brosur

 Sistem penerimaan mahasiswa baru (sipenmaru) dengan

berbagai jalur (jalur umum, jalur prestasi dan jalur Gakin)

 Pendaftaran sipenmaru secara on line

 Sistem penilaian hasil uji sipenmaru secara aplikasi program

komputer

3. Peningkatan jumlah mahasiswa penerima beasiswa 4. Kegiatan:

 Sosialisasi beasiswa kepada civitas akademika 5. Penataan daya tampung

 Penataan Rasio dosen : mahasiswa

 Peningkatan infrastruktur melalaui perbaikan dan pembangunan

(54)

Tabel 17

Sasaran Strategis 2: Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya saing

STRATEGI PROGRAM INDIKATOR KINERJA

1.Peningkatan mutu dosen

Mengirim dosen untuk pelatihan diluar Poltekes Palembang

% jumlahdosen dikirim mengikuti pelatihan

Pelatihan e-learning bagi dosen

% jumlah Dosen mengajar dengan e - learning

Mengirim dosen pada pelatihan menulis buku

Jumlah buku yang ditulis dosen

Pengadaan buku perpustakaan

jumlah koleksi buku baru pada

perpustakaan Pengadaan sarana kelas

belajar

% kelas bermulti media

Peningkatan peran Pembimbing Akademik dalam melakukan bimbingan

Persentase mahasiswa DO

Peningkatan alokasi

anggaran pendidikan dalam DIPA

Besarnya dana pendidikan/mhs

Peningkatan frekuensi bimbingan akademik bagi dosen PA

%Lulusan dengan IPK >2, 75 dengan masa studi tepat waktu %Lulusan dengan IPK > 3 dengan masa studi tepat waktu

3. Peningkatan mutu

penelitian

Pelatihan dosen % jumlah dosen yg

telah mengikuti kapasitas dosen sebagai

(55)

peneliti melalui bantuan biaya penelitian bagi dosen maupun mahasiswa

jumlah penelitian mahasiswa yang mendapat bantuan DIPA Poltekkes

jumlah publikasi naskah penelitian

jumlah publikasi penelitian pada jurnal terakreditasi

Besarnya bantuan dana penelitian / dosen Program Pengembangan

Kemampuan dosen

jumlah dosen sebagai invited speaker maupun presenter pada seminar Nasional

Meningkatnya jumlah HKI

4. Peningkatan mutu

pengabdian kepada masyarakat

Peningkatan kapasitas dosen untuk melaksanakan dharma pengabdian kepada masyarakat melalui bantuan biaya penelitian bagi dosen maupun mahasiswa bagi dosen tentang pengabdian kepada masyarakat

Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat berbasis hasil penelitian yang langsung diterapkan ke masyarakat

besarnya bantuan dana kegiatan pengabdian masyarakat

5. Peningkatan mutu soft softskill mahasiswa untuk berprestasi

Jumlah kegiatan kreativitas mhs pada event non pramuka /tahun

Jumlah Mahasiswa yg mengikuti jambore pramuka Poltekkes Palembang

(56)

pramuka yg diikuti mhs pada event non

Poltekkes Palembang Juml. Mahasiswa yang dikirim pada event pramuka

jamborenasiona

Jumlah

jumlahpenghargaan prestasi yg diperoleh mahasiswa dari institusi lain

6. Peningkatan mutu

Pengajuan Akreditasi PS dan Institusi oleh badan akreditasi PT

Jumlah PS dgn nilai akreditasi B

Jumlah PS dgn nilai akreditasi A

Evaluasi belajar bahasa inggris melalui test toefl

% Kemampuan lulusan menguasai bahasa Inggris, skor toefl 400 % Kemampuan lulusan menguasai bahasa Inggris skor toefl 450 8. Peningkatan

mahasiswa lulus tepat waktu

SP pada semester ganjil % mhs lulus tepat

waktu sesuai program (3 tahun untuk program studi D3, dan 4 tahun untuk program studi D4)

9. Pemantauan lulusan yang diserap lahan kerja

Tracer studi melalui legalisir, Website,laporan alumni

lulusan/alumni yang terlacak bekerja

(57)

Kegiatan Sasaran Strategis: Peningkatan mutu, Relevansi dan Daya Saing

1. Peningkatan Mutu Dosen Kegiatan:

 Pengiriman dosen untuk tugas belajar

 Pengiriman dosen untuk pelatihan

2. Peningkatan mutu pendidikan Kegiatan:

 Workshop kurikulum (bedah kurikulum)

 Evaluasi kurikulum

 Pembelajaran dengan system mahasiswa aktif

 Pembelajaran dengan system e-learning

 Pembimbingan yang intensif kepada mahasiswa oleh pembimbing

Akademik

 Pengiriman mahasiswa untuk magang

 Monitoring dan evaluasi pembelajaran yang intensif

 Pengiriman mahasiswa untuk magang

 Pengadaan sarana dan prasarana

3. Peningkatan mutu penelitian Kegiatan:

 Desiminasi hasil penelitian

 Pelatihan metodologi penelitian

 Pengembangan laboratorium dengan pengadaan sarana

prasaran sehingga layak untuk tempat riset

4. Peningkatan mutu pengabdian kepada masyarakat Kegiatan:

 Desiminasi hasil pengabdian kepada masyarakat

 Workshop/pelatihan penyusunan proposal untuk pengabdian

kepada masyarakat

Gambar

Tabel  3 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Golongan
Tabel  5 Distribusi Tenaga Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Kelompok
Tabel 6 Distribusi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palembang Menurut Tingkat
Tabel  8 Distribusi Sarana Prasarana Poltekkes Kemenkes Palembang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Proses hasil pencarian artikel merupakan proses yang dilakukan oleh sistem untuk mencari data yang ada pada website ini, sesuai dengan kata kunci yang dimasukkan oleh

dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal yang sama dalam UUSPN no 20 tahun 2003 pasal

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa, lebar sempadan sungai di Tukad Pakerisan adalah 5 – 100 meter yang disesuaikan dengan

Manajer dapat menunda atau menghindari opini going concern dengan memberikan laporan keuangan yang baik untuk meyakinkan auditor atau dengan melakukan pergantian

telah disepakati bersama antara Direksi Pekerjaan, Konsultan Pengawas dan Kontraktor sesuai dengan syarat-syarat kontrak dan spesifikasi yang berlaku dan telah diputuskan pada saat

http://www.ar.itb.ac.id/wdp/archives/category/tourism-courses/ Sistem Sosioekonomi Nasional Tujuan Pembangunan Nasional (Kebijakan) Rencana Pembangunan pada Sektor Pariwisata

o Mahasiswa yang tidak heregistrasi dan tidak mengajukan cuti kuliah tetap berkewajiban membayar SPP sesuai dengan ketentuan mahasiswa aktif (dianggap cuti tanpa izin), dan

Jenis pusat perbelanjaan ini lebih kecil dari pada pusat perbelanjaan berorientasi keluarga dan hanya menawarkan satu jenis perdagangan utama, yang dilengkapi