HUBUNGAN KOMUNIKASI ORANGTUA DENGAN KENAKALAN REMAJA USIA 13-18 TAHUN
(Studi Kasus di Lingkungan VII Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Oleh:
SUCI ARSIH
109171024
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Yang Diajukan Oleh
SUCI ARSIH
NIM. 109171024Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Skripsi ini Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Tanggal 02 September 2013 Dan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
RIWAYAT HIDUP
1.
Latar Belakang Keluarga
a.
Nama
: Suci Arsih
b.
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan, 05 Maret 1991
c.
Nama Ayah
: Tukidi
d.
Nama Ibu
: Susiani
e.
Pekerjaan Orangtua
: Pedagang
f.
Alamat
: Jl. Sunggal Gg. Kenangan No. 15 Medan
2.
Riwayat Pendidikan
i
UCAPAN TERIMA KASIH
Dalam proses penyelesaian skripsi, Penulis telah banyak mendapat bantuan
dari berbagai pihak. Dengan dukungan dan kasih sayang dari kedua orang tua
yang sangat saya cintai, yaitu Ayahanda Tukidi dan Ibunda Susiani, yang telah
membesarkan saya dengan penuh pengorbanan dan didikan yang luar biasa.
Maafkan ananda, jika sebagai anak belum bisa memberikan yang terbaik buat
Ayah dan Ibu tercinta. Dan abangda Penulis yaitu Abangda Dodi Amsyah serta
adik-adikku tercinta yaitu Shani Arti dan Toiba Kurniati yang selalu memberikan
semangat dan warna keceriaan dalam kehidupan. Selain itu pada kesempatan ini
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S, Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Pendidikan dan sebagai dosen penguji yang telah membimbing serta
memberikan masukan dalam penyelesaian skripsi.
4. Kepada Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd.
sebagai Ketua dan sekretaris Jurusan PLS Unimed, dan sebagai dosen
penguji yang telah membimbing serta memberikan masukan dalam
penyelesaian skripsi.
5. Bapak Dr. Yasaratodo Wau sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam proses penyelesaian skripsi
ini.
6. Bapak Drs. Faber Simorangkir, M.S. sebagai dosen pembimbing akademik
yang telah membimbing dan memberikan motivasi kepada Penulis.
7. Kepada Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah yang telah
memberikan ilmunya selama perkuliahan dan seluruh staf pegawai Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah.
8. Kepada Bapak Ir. Irwan Telaumbanua M.Pd dan Ibu Sugiarsih S.Pd yang
tak pernah henti-hentinya memberikan motivasi mulai dari awal
ii
9. Kepada Ibu Surya Indrawati S.Pd, yang tak kenal lelah membantu dan
memperjuangkan segala keperluan saya mengurusi surat-surat,
administrasi dan lainnya.
10. Kepada Bapak Jalaluddin Nasir Pohan, S.E selaku lurah Kelurahan
Sunggal dan seluruh pegawai Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan
Sunggal yang selalu membantu dan memberikan semangat dalam
penyelesaian Skripsi.
Kepada semua pihak yang telah membantu Penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih banyak. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya mahasiswa di jurusan
iii
B. Identifikasi Masalah……… 5
C. Batasan Masalah………. 6
D. Rumusan Masalah ……….. 6
E. Tujuan Penelitian……… 7
F. Manfaat Penelitian……….. 7
BAB II KAJIAN TEORI
1.4 Ciri Kenakalan Remaja……… 10
1.5 Bentuk Kenakalan Remaja ………... 11
1.6 Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja …… 17
2. Komunikasi Orang Tua……… 20
2.1 Komunikasi……….. 20
2.2 Tujuan Komunikasi……….. 21
2.3 Proses Komunikasi ………... 21
2.4 Orang Tua ……… 22
2.5 Pengertian Komunikasi Orang Tua ………. 24
iv
B. Kerangka Berpikir ……….. 30
C. Hipotesis………. 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……… 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 33
C. Populasi dan Sampel ……….. 34
D. Definisi Variabel Penelitian……… 35
E. Teknik Pengumpulan Data ………... 36
F. Teknik Analisis Data ………... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ……… 44
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data ……….. 50
C. Uji Hipotesis……… 52
D. Pembahasan ………. 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 59
B. Saran ……… 60
v
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Rencana Penelitian ………. 33
Tabel 3.2 : Aspek-aspek Sampel ……….. 35
Tabel 3.3 : Hasil Perhitungan Ujicoba Validitas Angket Komunikasi Orangtua……….. 37
Tabel 3.4 : Hasil Perhitungan Ujicoba Validitas Angket Kenakalan Remaja 38 Tabel 3.5 : Hasil Perhitungan Ujicoba Reliabilitas Angket Komunikasi Orangtua……….. 39
Tabel 3.6 : Hasil Perhitungan Ujicoba Reliabilitas Angket Kenakalan Remaja………. 40
Tabel 3.7 : Kisi-kisi Angket ………. 41
Tabel 4.1 : Ringkasan Deskripsi Data Komunikasi Orangtua (X) dengan Kenakalan Remaja (Y) ……….. 44
Tabel 4.2 : Distribusi Komunikasi Orangtua ……… 44
Tabel 4.3 : Distribusi Komunikasi Kenakalan Remaja ……… 46
Tabel 4.4 : Tingkat kecenderungan Komunikasi Orangtua ……….. 47
Tabel 4.5 : Tingkat Kecenderungan Kenakalan Remaja ………. 49
Tabel 4.6 : Ringkasan Uji Normalitas Data Komunikasi Orangtua dengan Kenakalan Remaja ………... 49
Tabel 4.7 : Ringkasan Uji Linieritas X dan Y ……….. 50
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Paradigma Penelitian ………... 31
Gambar 2 : Histogram Komunikasi Orangtua ……… 45
Gambar 3 : Histogram Kenakalan Remaja ………. 46
Gambar 4 : Histogram Komunikasi Orangtua ……… 48
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Angket Ujicoba Komunikasi Orangtua………... 64
Lampiran 2 : Angket Ujicoba Komunikasi Kenakalan Remaja ... 70
Lampiran 3 : Data Hasil Ujicoba Angket Komunikasi Orangtua………. 74
Lampiran 4 : Data Hasil Ujicoba Angket Kenakalan Remaja………….. 76
Lampiran 5 : Perhitungan Ujicoba Angket Komunikasi Orangtua …….. 78
Lampiran 6 : Perhitungan Ujicoba Angket Kenakalan Remaja………… 82
Lampiran 7 : Angket Penelitian Komunikasi Orangtua……… 86
Lampiran 8 : Angket Penelitian Kenakalan Remaja………. 91
Lampiran 9 : Data Hasil Penelitian Angket Komunikasi Orangtua ……. 94
Lampiran 10 : Data Hasil Penelitian Angket Kenakalan Remaja ……….. 96
Lampiran 11 : Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Angket Komunikasi Orangtua……….. 98
Lampiran 12 : Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Angket Kenakalan Remaja………. 102
Lampiran 13 : Tabel Penolong Product Moment……… 106
Lampiran 14 : Perhitungan Statistik Dasar Variabel Komunikasi Orangtua 107 Lampiran 15 : Perhitungan Statistik Dasar Variabel Kenakalan Remaja .. 110
Lampiran 16 : Uji Kecenderungan Komunikasi Orangtua………. 113
Lampiran 17 : Uji Kecenderungan Kenakalan Remaja……….. 114
Lampiran 18 : Perhitungan Normalitas Data Masing-masing Variabel Penelitian Dengan Teknik Liliefors………. 115
Lampiran 19 : Perhitungan Uji Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi………. 117
Lampiran 20 : Uji Homogenitas……….. 121
Lampiran 21 : Perhitungan Korelasi X dan Y………. 122
Lampiran 22 : Pengujian Hipotesis………. 123
Lampiran 23 : Indeks Determinasi………... 124
Lampiran 24 : Koefisien Korelasi r Product Moment ……….. 125
Lampiran 25 : Nilai-nilai Dalam Distribusi t……….. 126
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup bersama dalam tempat
tinggal bersama dan masing-masing anggota merasakan adanya pertautan batin
sehingga terjadi saling mempengaruhi, saling memperhatikan, dan saling
menyerahkan diri. Dalam hal ini, fungsi keluarga adalah memberi pengayoman
sehingga menjamin rasa aman dalam masa kritisnya. Sebab dalam masa yang
kritis seseorang kehilangan pegangan yang memadai dan pedoman hidupnya.
Masa kritis diwarnai oleh konflik-konflik internal, pemikiran kritis, perasaan
mudah tersinggung, cita-cita dan kemauan yang tinggi tetapi sukar ia kerjakan
sehingga ia frustasi dan sebagainya.
Interaksi dalam keluarga sangat mempengaruhi perilaku pada remaja,
karena keluarga merupakan basis pertama dan utama dalam berbagai rangkaian
proses interaksi sosial yang dialami seseorang selama hidupnya. Hal tersebut
dimungkinkan karena kedudukan keluarga sebagai komponen terkecil dari
struktur masyarakat yang merupakan tempat pertama bagi seseorang untuk
mengenal manusia lain diluar dirinya. Di samping itu juga di dalam keluargalah
anak mulai mengenal peranan dirinya sebagai manusia.
Peran keluarga sangat penting dalam pembentukan kepribadian seseorang,
karena perilaku yang ada pada remaja adalah sesuatu yang didapatkan dari
lingkungan keluarganya. Artinya banyak terdapat anak-anak remaja yang nakal
disebabkan oleh keluarga yang tidak utuh, baik dilihat dari struktur keluarga
2
1
Peranan keluarga yang dimaksud dalam hal ini, tidak hanya menyangkut
pemenuhan segala kebutuhan anak yang berwujud materi, tetapi juga menyangkut
pemenuhan kebutuhan psikologis dan sosiologis. Bahkan dua kebutuhan tersebut
seharusnya mendapatkan porsi yang lebih besar. Karena mengingat pengaruhnya
yang cukup besar pada perkembangan anak pada masa-masa mendatang.
Dalam keluarga, orang tua memiliki rasa tanggung jawab dan dapat
dipercaya, saling membantu di antara sesama anggota keluarga dalam
mengembangkan diri, adanya rasa kebersamaan, dan komunikasi dialogis.
Komunikasi yang dialogis diperlukan untuk memahami secara jelas
persoalan-persoalan. Artinya, dalam keluarga harus terjadi konformitas tentang
nilai-nilai moral dalam tingkatan rasional yang memungkinkan lahirnya kesadaran
diri untuk senantiasa berperilaku taat moral.
Tuntutan ekonomi yang membuat orang tua sibuk bekerja untuk mencari
uang daripada meluangkan waktu untuk sekedar berbincang (berkomunikasi)
dengan anaknya. Hal ini terlihat pada keluarga yang secara ekonomi kurang
mampu. Sedang pada keluarga yang mampu, persoalannya adalah karena orang
tua terlalu sibuk dengan urusan-urusan di luar rumah dalam rangka
mengembangkan prestise. Keadaan ini jelas tidak menguntungkan perkembangan
anak, dalam situasi yang demikian anak merasa diabaikan, tidak diperhatikan,
mudah mengalami frustasi, mengalami konflik-konflik psikologis, sehingga dapat
mendorong anak menjadi nakal.
Perhatian orang tua dengan memberikan kesenangan materi belum mampu
menyentuh kemanusiaan anak. Komunikasi kepada anak tidak dapat digantikan
3
1
dalam sekumpulan benda mati. Seorang anak diharapkan dapat menjadi suatu
kebanggaan bagi lingkungannya. Tuntutan yang diberikan orangtua kepada anak
jika dipandang dengan cara yang positif akan membentuk perilaku yang positif.
Namun, pada kenyataannya, segala sesuatu yang dikomunikasikan orang tua pada
anak tidak sepenuhnya dimengerti oleh anak. Anak merasa tidak memiliki
kebebasan untuk menentukan apa yang mereka inginkan karena keinginan orang
tua.
Komunikasi di dalam keluarga sebaiknya dilakukan dua arah, yaitu saling
memberi dan saling menerima diantara anggota keluarga. Dengan komunikasi dua
arah akan terdapat umpan balik, sehingga dengan demikian akan tercipta
komunikasi yang hidup, dinamis, masing pihak akan aktif, dan
masing-masing pihak akan memberikan pendapat mengenai masalah yang
dikomunikasikan. Cara orang tua berkomunikasi baik secara langsung maupun
tidak langsung memberikan pengaruh kepada anak dan menyebabkan anak
memiliki jalan penyelesain sendiri di luar rumah yang mampu membuat anak
merasa nyaman, tenang dengan melakukan kenakalan dalam berperilaku.
Remaja mempunyai kondisi kejiwaan yang masih labil dan sensitif akan
segala perubahan yang terjadi di lingkungannya. Kondisi yang tidak
menguntungkan ini membuat remaja mudah terkena pengauhnya, sehingga
mereka cenderung mudah melakukan perbuatan-perbuatan yang menyimpang dari
norma/nilai masyarakat. Perilaku demikian seringkali disebut perilaku nakal atau
kenakalan.
Penelitian yang pernah dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN)
4
1
pelajar dan mahasiswa. Total seluruh pengguna narkoba berdasarkan penelitian
yang dilakukan BNN dan UI adalah sebanyak 3,8 sampai 4,2 juta. Di antara
jumlah itu, 48% di antaranya adalah pecandu dan sisanya sekadar coba-coba dan
pemakai. (www.detikHealth.com Rabu (6/6/2012).
Dari Sexual Behavior Survey 2011, menunjukkan 64% anak muda di
kota-kota besar Indonesia belajar seks melalui film porno atau DVD bajakan.
Akibatnya, 39% responden ABG usia 15-19 tahun sudah pernah berhubungan
seksual, sisanya 61% berusia 20-25 tahun.
Berdasarkan data dari badan pusat statistik politik dan keamanan
bersumber dari laporan masyarakat dan pengakuan pelaku tindak kriminalitas
yang tertangkap tangan oleh polisi mengungkapkan bahwa selama tahun 2007
tercatat sekitar 3.100 orang pelaku tindak pidana adalah remaja yang berusia 18
tahun atau kurang. Jumlah tersebut pada tahun 2008 dan 2009 masing-masing
meningkat menjadi sekitar 3.300 remaja dan sekitar 4.200 remaja. Hasil analisis
data yang bersumber dari berkas laporan penelitian kemasyarakatan, bapas
mengungkapkan bahwa sebelum para remaja nakal ini melakukan perbuatan
tindak pidana, mayoritas atau sebesar 60,0% adalah remaja putus sekolah dan
mereka pada umumnya atausebesar 67,5% masih berusia 16 dan 17 tahun.
mayoritas atau sebesar 77,5% remaja pelaku tindak pidana masih mempunyai
ayah dan ibu kandungnya dan sekitar 89,0% dari mereka tinggal bersama kedua
orang tua kandungnya. Data yang sama juga mengungkapkan bahwa sebesar
93,5% remaja pelaku tindak pidana berasal dari keluarga yang beranggotakan 4
orang atau lebih dan sebesar 81,5% remaja berasal dari keluarga yang
5
1
kenakalan/tindak pidana yang dilakukan remaja umumnya adalah tindak
pencurian 60,0%, dengan alasan faktor ekonomi 46,0%.
Pada garis besarnya masalah-masalah tersebut akan memilukan,
kehidupan masyarakat menjadi resah, perasaan tidak aman di dalam
lingkungannya. Keresahan dan perasaan terancam pasti terjadi, seperti penipuan,
seks bebas, geng motor anarkisme, tawuran, konsumsi narkoba, kecanduan
ngelem, merampok, mencuri, dan sebagainya.
Seperti halnya yang terjadi di lingkungan VII Kelurahan Sunggal, terdapat
kenakalan-kenakalan dalam berperilaku yang dilakukan remaja seperti begadang
sampai larut malam, bolos sekolah, tidak mau mendengar pendapat orang lain,
kecanduan ngelem, mengutarakan kata-kata kasar, berjudi, melawan orang tua,
bertengkar dengan sesama anak dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan di atas, ternyata
dapat diprediksikan bahwa komunikasi dalam keluarga berhubungan dengan
kenakalan remaja. Untuk mengkaji atau menganalisis ini perlu dilakukan
penelitian “Hubungan Komunikasi Orang tua Dalam Keluarga Dengan Kenakalan
Remaja Usia 13-18 Tahun di Lingkungan VII, Kelurahan Sunggal Kecamatan
Medan Sunggal Kota Medan”.
B. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah dianalisis dalam latar belakang dapat diidentifikasi
masalah yang terkait dengan perilaku menyimpang remaja, antara lain:
1. Adanya kenakalan yang dilakukan remaja dalam berperilaku
2. Adanya orang tua kurang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
6
1
3. Adanya orang tua yang sibuk bekerja sehingga waktu bersama dengan anak
menjadi berkurang
4. Adanya anak yang merasa tidak memiliki kebebasan untuk menentukan apa
yang mereka inginkan karena keinginan orang tua
5. Adanya keinginan anak yang tidak sama dengan keinginan orang tua
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diidentifikasi terarah maka perlu dilakukan pembatasan
masalah. Pembatasan masalah dilakukan dengan mempertimbangkan waktu,
tenaga, dana, dan alat-alat yang diperlukan dalam melakukan penelitian. Banyak
masalah yang berkaitan dengan kenakalan remajadan penelitian ini dapat
dilakukan dimana saja. Namun gejala kenakalan remaja ditemukan di Lingkungan
VII Kelurahan Sunggal, maka penelitian ini dibatasi pada komunikasi orang tua.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka rumsan masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana bentuk komunikasi orang tua di lingkungan VII Kelurahan
Sunggal Kecamatan Medan Sunggal?
2. Bagaimana kenakalan remaja yang terjadi di lingkungan VII Kelurahan
Sunggal Kecamatan Medan Sunggal?
3. Apakah terdapat hubungan komunikasi orang tua dengan kenakalan remaja
usia 13-18 tahun di lingkungan VII Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan
7
1 E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui bentuk komunikasi orang tua di Lingkungan VII
Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal.
2. Untuk mengetahui kenakalan remaja yang terjadi di Lingkungan VII
Kelurahan Sunggal.
3. Untuk mengetahui hubungan komunikasi orang tua dengan kenakalan remaja
usia 13-18 tahun di Lingkungan VII Kelurahan Sunggal.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut:
Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai bahan masukan bagi
peneliti lain, khususnya mahasiswa jurusan Pendidika Luar Sekolah yang
ingin meneliti masalah yang sama
2. Manfaat Praktis
a. Bagi masyarakat, menjadi masukan bagi orang tua dalam mengawasi dan
perhatian kepada perkembangan anaknya, agar tidak terjerumus dalam
kenakalan remaja.
b. Bagi kalangan akademis, untuk menjadi bahan masukan bagi pendidik
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Lingkungan VII Kelurahan Sunggal
Kecamatan Medan Sunggal tentang komunikasi orangtua dengan kenakalan
remaja dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Komunikasi yang dilakukan orang tua dengan anak, seperti orang tua harus
menjadi teladan dalam berkomunikasi, kultur kesetaraan dalam
berkomunikasi, menyediakan waktu dan diri untuk mendampingi anak dalam
berkomunikasi, memberikan kasih sayang dan cinta kasih dalam
berkomunikasi.
2. Bentuk komunikasi yang dilakukan yaitu komunikasi dua arah yang akan
terdapat umpan balik, sehingga dengan demikian akan tercipta komunikasi
yang hidup, dinamis, masing-masing pihak akan aktif, dan masing-masing
pihak akan memberikan pendapat mengenai masalah yang dikomunikasikan.
3. Kenakalan remaja adalah berupa tindakan ataupun perilaku yang
menyimpang berdasarkan apa yang dilihat dan dialami remaja dalam
kehidupannya yaitu kenakalan yang ringan dan kenakalan yang berat.
4. Kenakalan remaja yang sering terjadi yaitu kenakalan yang biasa yang
merupakan kenakalan yang dilakukan remaja secara khusus tidak terdapat dan
diatur dalam undang-undang dan hukum, karena kenakalan yang tidak diatur
dalam undang-undang atau suatu hukum tidak dapat atau sulit digolongkan
sebagai pelanggaran hukum.
60
5. Dari hasil uji kecenderungan komunikasi orangtua di Lingkungan VII
Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan Sunggal variabel komunikasi orangtua
yang berkategori tinggi sebanyak 38 orang sebesar 63,33%, Untuk itu perlu
ditingkatkan lagi komunikasi orangtua sehingga kenakalan remaja berkurang.
6. Dari hasil uji kecenderungan kenakalan remaja di Lingkungan VII Kelurahan
Sunggal Kecamatan Medan Sunggal berkategori tinggi sebanyak 20 orang
sebesar 33,33%, Untuk itu perlu dikurangi kenakalan remaja karena dengan
adanya komunikasi orangtua maka kenakalan remaja pun dapat berkurang.
B.
Saran
Berdasarkan temuan di lapangan dan kesimpulan penelitian ini, saran-saran
berupa masukan dikemukakan sebagai berikut:
1. Orang tua sebaiknya lebih memperhatikan cara berkomunikasi yang baik dan
benar antara orang tua dan anaksehingga akan terhindar dari hal-hal yang
tidak diinginkan. Oleh karena itu orang tua harus melihat beberapa hal yang
dapat membangun komunikasi yang baik dan benar, seperti membangun
komunikasi dua arah antara orang tua dan anak.
2. Orang tua sebaiknya mengerti jiwa dan lebih dekat dengan remaja, karena
setiap anak (remaja) berbeda-beda. Oleh karena itu orang tua sebaiknya
mengerti bagaimana berkomunikasi dengan anak (remaja).
3. Remaja harus lebih terbuka kepada orang tua, agar orang tua mengetahui
keinginan remaja sehingga tidak akan terjadi kesalahpahaman antara remaja
dan orang tua dalam berkomunikasi. Selain itu remaja juga harus dapat
memilih lingkungan tempat remaja bergaul, agar tidak ikut terjerumus dalam
61
4. Sebaiknya diadakan kerjasama antara Kelurahan Sunggal Kecamatan Medan
Sunggal dengan warga masyarakat agar dapat mengadakan penyuluhan atau
sosialisasi bagaimana orangtua dalam berkomunikasi dengan anak dan
kepada remaja bagaimana menjadi seorang anak (remaja) yang baik agar
tidak melakukan kenakalan baik itu kenakalan biasa maupun kenakalan
62
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta: Jakarta.
Astuti, Endah Sri. 2004. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Gejala
Kenakalan Anak/Remaja Dan Penanggulangannya (Studi Kasus Kenakalan Anak/Remaja Di Kabupaten Semarang). Masters Thesis,
Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. http://eprints.undip.ac.id/13551/ diakses pada 17 februari 2013
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Dalyono, M. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Darajat, Zakiyah. 1975. Pembinaan Remaja. Jakarta: Bulan Bintang.
Djamarah, Bahri Saiful. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua Dan Anak
DalamKeluarga. Jakarta: Rineka Cipta.
Effendi, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Komunikasi Teori Dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Goode, William. 2004. Sosiologi Keluarga. Jakarta: Bumi Aksara.
Gunarsa, Singgih. 1997. Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
---. 2000. Azas-azas Psikologi Keluarga Teladan. Jakarta: Gunung Mulia
---. 2007. Psikologi Remaja. Jakarta: Gunung Mulia
Hurlock, Elisabeth. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga
Ihsan, Fuad. 2003. Ilmu Pendidikan Cet. III. Semarang: Rineka Cipta
Kartono, Kartini. 2010. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajagrafindo.
---. 1990. Psikologi Anak. Bandung : Mandar Maju.
Mulyana, Deddy. 2001. Nuansa-Nuansa Komunikasi. Bandung Rosdakarya.
63
Nasution, Thamrin Dan Nurhalijah. 1989. Peranan Orang Tua DalamMeningkatkan Prestasi Belajar Anak. Jakarta: Gunung Mulia.
Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Shochib, Moh. 2000. Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu AnakMengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.
Simanjutak, B. 1999. Psikologi Remaja. Bandung: Tarsito.
Sub Direktorat Statistik Politik dan Keamanan. 2010. Profil Kriminalitas Remaja. Jakarta:Badan Pusat Statistik. http://www.bps.go.id/hasil_publikasi/flip_2011/4401003/files/search/sear chtext.xml diakses pada 9 mei 2013
Sudarsono. 1990. Kenakalan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sarwono, Wirawan. Sarlito. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta : Rajawali Pers.
Tim Dosen. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. FIP. Unimed.
Tirtarahardja, Umar dan La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Warisa, Afni. 2012. Hubungan Komunikasi Orang Tua Dalam Keluarga Dengan
Perilaku Menyimpang Remaja Di Lingkungan VI Kelurahan Pulo Brayan Bengkel
Baru Kecamatan Medan Timur Kota Medan. Medan: Fakultas Ilmu Pendidikan