• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI KETINGGIAN WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI KETINGGIAN WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN AJARAN 2011/2012."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH DASAR DITINJAU DARI KETINGGIAN WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

FERDI DELLI PUTRA KARO-KARO NIM. 071266120180

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

FERDI DELLI PUTRA KARO-KARO.Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari Ketinggian Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun Ajaran 2011/2012.

(Pembimbing: Ibrahim Sembiring)

Skripsi Medan: Fakultas Ilmu Keolahragaan

Lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan aktivitas sehari-hari seseorang memberi

pengaruh terhadap kondisi dan kemampuan tubuh dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitarnya. Anak di dataran rendah cenderung menggunakan kerja fisik yang

maksimal dan mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga, sementara anak yang tinggal di dataran

tinggi pada umumnya setiap keluar rumah atau membantu orang tua bertani ke ladang atau

bepegian sering berjalan kaki.

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan informasi tentang tingkat kebugaran

jasmani siswa sekolah dasar di dataran tinggi dan siswa di dataran rendah. Dari hasil tersebut

kemudian diketahui perbedaan tingkat kebugaran siswa di dataran tinggi dan di dataran

rendah.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan

melakukan tes kesegaran jasmani sebanyak satu jali terhadap sampel. Sampel berjumlah 114

orang, dengan perincian 54 siswa dataran tinggi dan 60 siswa dataran rendah.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani

anak di dataran tinggi sedikit lebih baik daripada siswa di dataran rendah, meskipun hasil

secara keseluruhan dari penelitian ini tingkat kebugaran jasmani siswa Sekolah Dasar di

Provinsi Sumatera Utara dalam kategori kurang. Siswa di dataran tinggi 10 orang memiliki

tingkat kebugaran jasmani sedang, 42 orang kurang, dan 2 orang kurang sekali. Sementara 60

siswa di wilayah dataran rendah 8 orang memiliki kategori sedang, 41 orang dengan kategori

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini dibuat untuk

memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Ilmu Keolahragaan

Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari, keberadaan skripsi ini bagai setetes air dilaut yang tak punya

apa-apa, namun dalam penyelesaiannya sangat banyak mendapat bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku manusia biasa tak luput dari

kesalahan ”Tidak ada gading yang tidak retak, kalau tidak retak, bukanlah gading. Tidak ada manusia yang tidak punya kesalahan, kalau tidak punya kesalahan bukanlah manusia”. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf yang setinggi-tingginya dan terima kasih

yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril

maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya dengan

pembuatan skripsi ini. Secara Khusus saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si Selaku Rektor UNIMED yang telah

menerima penulis sebagai mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan kejenjang program

S-1.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes, Bapak Suharjo, M.Pd., Bapak Drs. Mesnan,

M.Kes., dan Bapak Budi Valianto, M.Pd. sebagai Dekan dan Pembantu Dekan FIK

Unimed.

3. Bapak Dr. Taryad Nugraha, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan dan Bapak Drs. Suryadi

(6)

4. Bapak Ibrahim Sembiring, SP.d, M.Or selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktunya memberikan bimbingan, masukan, dan nasehat kepada penulis

selama proses penyusunan skripsi, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Para Dosen dan Asisten Dosen, Staf Administrasi dan perlengkapan di lingkungan FIK

UNIMED.

6. Bapak Kepala Sekolah serta Guru Olahraga SD Se-kecamatan Barusjahe Kab. Karo

yang ada di dataran tinggi dan Kepada Bapak Kepala Sekolah serta Guru Olahraga SD

Se-kecamatan Medan Selayang Kotamadya Medan, yang telah memberikan izin serta

bantuan dalam penelitian di sekolah tersebut.

7. Teristimewa Kepada kedua orang tua tercinta Ayahnda Hesron karo-karo, SP.d dan

Ibunda Mabasa Br. Ginting, yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan bantuan baik

moril maupun material, serta dukungan kepada penulis selama menjalani perkuliahan

sampai penyelesaikan skripsi ini. Semoga pengorbanan ayah dan ibu tidak sia-sia, jangan

pernah lelah untuk mengarahkan dan mendoakan kami anak-anakmu agar berhasil kelak

dikemudian hari. Penulis juga mendoakan ayah dan ibu agar sehat selalu dan penuh suka

cita,”GOD BLESS YOU”.

8. Adinda Saya Alpen sius Amdani karo-karo S.Pd dan Kakanda Eyunike Valentika br karo

S.Kep. Saya ucapkan terima kasih atas kasih sayang dan doanya kepada penulis.

9. Kepada keluarga kakanda tercinta Eyunike Valentika br karo S.Kep/ Bripka Firdaus

desvi Kristian Sembiring Gurki. Buat perhatian dan dukungan yang begitu besar bagi

penulis dan kepada keponakanku Geraldo Gafrilo Sembiring Gurki yang selalu

menghibur penulis.

10. Teman-teman: IMKA Simbisa dan Rudang Mayang, PPL Methodis Berastagi 2010, dan

teman seperjuanganku mahasiswa PKR B Ekstensi Stambuk 2007, Dan

(7)

rekan-rekan saya yang bermangkal di sekitar Terminal Kabanjahe dan Terminal Sinabung

Simpang Kuala yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terkusus juga kepada bang

Endut Tarigan Saya ucapkan banyak terima kasih.

11. Teristimewa juga kepada Kekasihku tersayang Marita Br Sembiring SP.d yang selalu

memberi dukungan kepada penulis dan berbagai rintangan kita lalui bersama dan selalu

menjadi yang terbaik.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut serta

memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti perkuliahan.

Semoga penulisan skripsi ini dapat berguna bagi semua pembaca, terutama bagi penulis

sendiri. Amin.

Medan, September 2012 Penulis

(8)

viii

1. Hakekat Kesegaran Jasmani………. 9

2. Klasifikasi Kesegaran Jasmani………. 11

2.1. Kesegaran Jasmani yang Berhubungan dengan Kesehatan………. 12

2.2. Kesegaran Jasmani yang Berkaitan dengan Keterampilan Gerak ………. 14

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani……….……… 17

4. Ditinjau Dari Ketinggian wilayah... 18

4.1. Wilayah Dataran Tinggi... 22

4.2. Wilayah Dataran Rendah... 23

5. Kondisi Tempat Tinggal……….. 23

6. Profil Sekolah Wilayah Dataran Tinggi………… 27

6.1. SD Negeri 040522 Tambunan………. 27

(9)

ix

6.3. SD Negeri 040521 Sinaman ……… 27

7. Profil Sekolah Di Wilayah Dataran Rendah.. 28

7.1. SD Masehi Jl. Ngumban Surbakti……….. 28

7.2. SD Negeri 067244 Jl. Bunga Sedap Malam IX……… 28

7.3. SD Negeri 067243 Jl. Bunga Sedap Malam XI……… 29

A. Deskripsi Data Penelitian………... 52

(10)

x

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Daftar Kabupaten/ Kota di Sumatera Utara ... 20

2. Perincian Jumlah SD Se-Kecamatan Barusjahe Kab. Karo ... 33

3. Perincian Jumlah SD Se-Kecamatan Medan Selayang Kodya. Medan 34 4. Perincian Nama Sekolah Yang Menjadi Sampel ... 36

5. Tabel Nilai TKJI Untuk Anaka Umur 10-12 Tahun Putera ... 50

6. Norma TKJI ... 50

7. Tabel Nilai TKJI Untuk Anak Umur 10-12 Tahun Puteri ... 51

8. Norma TKJI ... 51

9. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 52

10. Kategori Tingkat Kebugaran Jasmani di Wilayah Dataran Tinggi ... 53

11. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putra dan Putri ... 54

12. Kategori Tingkat Kebugaran Jasmani di Wilayah Dataran Rendah ... 56

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Desain Penelitian ... 37

2. Posisi Start 40 meter ... 39

3. Palang Tunggal ... 40

4. Sikap Permulaan Gantung Siku Tekuk ... 41

5. Sikap Bergantung Siku Tekuk ... 42

6. Sikap Berbaring Duduk ... 43

7. Gerakan Berbaring Menuju Sikap Duduk ... 44

8. Sikap Duduk Dengan Siku Menyentuh Paha ... 44

9. Loncat Tegak ... 45

10. Sikap Menentukan Raihan Tegak ... 46

11. Sikap Awalan Loncat Tegak ... 46

12. Gerakan Meloncat Tegak ... 47

13. Posisi Start Lari 600 Meter ... 48

14. Posisi Badan Pada Saat Finish ... 49

15. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SD Di Wilayah Dataran Tinggi .... 54

16. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa Putra dan Putri ... 55

17. Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa SD di Wilayah Dataran Rendah .... 56

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Formulir Tes Kebugaran ... 63

2. Data Hasil Tes TKJI SD Masehi Jl.Ngumban Surbakti ... 64

3. Data Hasil Tes TKJI SDN 067243 Jl. Bunga Sedap Malam XI ... 66

4. Data Hasil Tes TKJI SDN 067244 Jl. Bunga Sedap Malam IX No. 15 68 5. Data Hasil Tes TKJI SDN 040522 Tambunan ... 70

6. Data Hasil Tes TKJI SDN 044837 Tambunan/ Rumamis ... 72

7. Data Hasil Tes TKJI SDN 040521 Sinaman ... 74

8. Persentasi TKJI Siswa SD di Dataran Rendah ... 76

9. Persentasi TKJI Siswa Putra SD di Dataran Rendah ... 77

10. Persentasi TKJI Siswa Putri SD di Dataran Rendah ... 78

11. Persentasi TKJI Siswa SD di Dataran Tinggi ... 79

12. Persentasi TKJI Siswa Putra SD di Dataran Tinggi ... 80

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lingkungan tempat tinggal dan kebiasaan aktivitas sehari-hari seseorang

memberi pengaruh terhadap kondisi fisik dan kemampuan tubuh dalam

menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya. Dalam kehidupan sehari-hari

para siswa di sekolah-sekolah memiliki aktivitas beragam sehingga tingkat

kesegaran jasmani berbeda, hal ini dapat kita lihat pada mereka yang tinggal di

dataran rendah aktivitas sehari-hari cendrung menggunakan kerja fisik yang

maksimal, ada juga yang mengikuti kegiatan-kegiatan olahraga hal ini dapat

membina kondisi fisik mereka pada jam olahraga saja, sedangkan bagi mereka

yang tinggal di dataran tinggi setiap keluar rumah atau membantu orang tua

bertani keladang atau bepergian sering berjalan kaki. Tinggi bukit yang mereka

lalui berpariasi ada yang terjal sekali dan ada yang landai sehingga pola dan

kebiasaan hidupnya selalu memanfaatkan kondisi fisik sebagai prioritas utama.

Kondisi seperti ini dilakukan hampir setiap hari sehingga kondisi tubuh

selalu aktif. Secara tidak langsung dapat meningkatkan tingkat kesegaran jasmani

pada anak yang tinggal di dataran tinggi dan anak yang tinggal di dataran rendah.

Aktivitas tubuh merupakan dasar untuk mencapai tingkat kesegaran jasmani. Baik

buruknya tingkat kesegaran jasmani ditentukan oleh aktif tidaknya anggota tubuh

itu sendriri. Semakin sering tubuh melakukan pergerakan, tubuh akan terbiasa

(14)

2

jasmani. Dengan meningkatnya nilai kesegaran jasmani tersebut, diharapkan dapat

mempengaruhi kualitas hidup sehari-hari.

Kemajuan teknologi pada zaman modern yang sangat pesatini telah banyak mengubah

gaya hidup manusia. Perubahan ini disebabkan canggihnya peralatan mesin yang bisa

digunakan oleh manusia, dan tubuh sebagai alat, telah diganti dengan tombol mesin, aktivitas

tubuh berkurang sehingga fungsi tubuh tidak bekerja dengan baik. Tingkat kesegaran jasmani

yang menurun mengakibatkan penampilan, gairah hidup, kesehatan, dan daya tahan tubuh

ikut menurun.

Sedangkan pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar, diperlukan kesegaran jasmani

yang baik pada diri siswa agar mereka mampu mengikuti aktivitas pembelajaran sesuai

dengan kurikulum yang ditetapkan, karena sekolah merupakan lembaga formal terpenting

untuk peningkatan dan pembinaan sumber daya manusia yang unggul dalam aspek jasmani,

rohani, dan sosial melalui berbagai bentuk media pendidikan.

Kesegaran jasmani siswa tentu sangat mempengaruhi pikiran, semangat, dan hasil

belajar. Dengan adanya kesegaran jasmani yang baik, maka siswa akan mampu

berkonsentrasi penuh terhadap pelajaran yang dipelajarinya, mampu berpikir secara optimal

serta memiliki gairah dalam belajar sehingga siswa mampu mendapatkan hasil belajar yang

optimal (Agus Mukholid, 2007:7).

Tiap individu memiliki tingkat kesegaran jasmani yang berbeda-beda. “Makin tinggi

tingkat kesegaran jasmani seseorang, maka makin sempurnalah fungsi organ-organ tubuhnya

khususnya fungsi jantung, pererdaran darah, dan fungsi syaraf yang memungkinkan

berkonsentrasi penuh terhadap apa yangdipelajarinya” (Agus Mukholid, 2007:65).

Selanjutnya Harsono (1988:258) mengemukakan “Apabila tingkat kesegaran jasmani baik,

maka akan ada peningkatan dalam kemampuan, serta sirkulasi dan kerja jantung, akan ada

(15)

3

organ-organ tubuh setelah latihan, dan akan ada respon tubuh yang cepat bila sewaktu-waktu

respon dibutuhkan.

Karena itu diperlukan pemeliharaan tingkat kesegaran jasmni. Pemeliharaan ini perlu

dilakukan karena tingkat kesegaranjasmani bukan hanya mempengaruhi kualitas fisik saja,

akan tetapi kemampuan anak secara menyeluruh, baik kemampuan berfikir,minat belajar dan

hasil belajar siswa, dimana pelaksanaan idealnya dilakukan secara rutin dan teratur serta

bukan bersifat sementara (Agus Mukholid, 2007:65). Mengingat pentingnya pemeliharaan

tingkat kesegaran jasmani ini, maka diberbagai sekolah perlu mengadakan senam kesegaran

jasmani dan ekstrakurikuler bidang olahraga setelah jam pelajaran sekolah selesai.

Diberbagai daerah, upaya pemeliharaan tingkat kesegaran jasmani ini kurang

membuahkan hasil. Ini mungkin sisebabkan kurangnya pemahaman dan minat siswa tentang

pentingnya pemeliharaan kesegaran jasmani, serta situasi sekarang yang serba menggunakan

mesin dan peralatan yang serba otomatis dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Seperti di

DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Selatan dan Bali. Berdasarkan survei tingkat kesegaran

jasmani pelajar yang dilakukan oleh Sport Development Indeks (SDI) pada tahun 2005

mengemukakan bahwa “10,71% pelajar masuk kategori kurang sekali, 45,97% kategori

kurang, 37,66% kategori sedang, 5,66% kategori baik, kategori sangat baik 0%”(Toho Cholik

&Ali Maksum, 2007:53). Hadirnya mesin dan peralatan yang serba otomatis ini secara

langsung mengurungi aktifitas fisik siswa sehingga membuat siswa menjadi kurang aktif dan

malas bergerak akhirnya berakibat buruk terhadap kesegaran jasmani mereka. Sedangkan

siswa yang memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik akan lebih aktif dan bersemangat

dalam mengikuti aktivitas pembelajaran disekolah sehingga meningkatkan kinerja serta

mampu melakukan aktivitas fisik lainnya.

Dalam hal ini pelajaran pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting

(16)

4

pertumbuhan, perkembangan dan sosial peserta didik akan semakin baik. Dari test kesegaran

jasmani nantinya, guru akan dapat mengetahui sejauh mana tingkat kesegaran jasmani para

siswa yang mereka bimbing, dan guru juga dapat menilai sejauh mana kesiapan siswa untuk

mengikuti proses belajar mengajar, lebih kreatif dan inofatif dalam melaksanakan

pembelajaran.

Dari hasil observasi dan wawancara penulis dengan siswa yang ada di dataran tinggi

pada tanggal hari Rabu 11 Januari 2012 di SD Kecamatan Barus Jahe Kabupaten Karo, dan

tanggal 16 Januari 2012 di dataran rendah SD Se-Kecamatan Medan Selayang,

mengemukakan bahwa kebanyakan siswa berangkat ke sekolah sudah sangat jarang dengan

jalan kaki tetapi sudah menggunakan kendaraan. Ada yang diantar orang tua, kendaraan

sendiri dan menggunakan angkutan umum, dan sudah malas datang ke sekolah dengan jalan

kaki. Bahkan menurut para siswa ini setelah pulang sekolah kegiatan-kegiatan mereka

kebanyakan tidur siang, main play station, dan menonton televisi. Hanya sebahagian saja

yang membantu orang tua mereka bertani atau berternak. Senam kesegaran jasmani di

sekolah diadakan hanya pada hari jumat dengan durasi 18 menit, Fasilitas olahraga yang

minim, ekstrakurikuler olahraga yang tidak ada, dukungan yang masih kurang dari pihak

sekolah membuat kegiatan dan aktifitas siswa juga menjadi kurang. Sehingga siswa tidak

punya pekerjaan dan aktifitas rutin yang dapat meningkatkan tingkat kesegaran jasmaninya.

Penulis juga mengadakan wawancara dengan guru bidang studi SD Se- Kecamatan

Barusjahe Kabupaten Karo yang ada di dataran tinggi dan SD Se- Kecamatan Medan

Selayang yang ada di dataran rendah. Menurut beberapa guru yang penulis wawancarai

bahwa dalam mengikuti pelajaran, khususnya jam pelajaran ke enam sampai jam pelajaran

terakhir, kebanyakan siswa sudah lesu dan kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran,

kadang ada yang mengantuk, merasa bosan bahkan seperti ada rasa paksaan dalam mengikuti

(17)

5

Dengan memperhatikan masalah yang dikemukakan di atas yakni, minat belajar

kebanyakan siswa yang kurang khususnya jam ke enam sampai jam pelajaran terakhir,

kurangnya daya tahan kebanyakan siswa dalam mengikuti mata pelajaran pendidikan jasmani

olahraga, minimnya siswa melakukan aktifitas fisik sehari-hari, kegiatan dan tingkat

kesegaran jasmani yang belum pernah diukur, maka penulis memandang perlu mengadakan

penelitian mengenai Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah Dasar yang ada di dataran

tinggi dan yang ada di dataran rendah.

Oleh sebab itu untuk melihat hasil dari tingkat kesegaran jasmani siswa sekolah dasar

ditinjau dari ketinggian wilayah, Sehingga peneliti merasa tertarik untuk mengadakan

penelitian mengenai Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Sekolah Dasar Ditinjau Dari

Ketinggian Wilayah Provinsi Sumatera Utara Tahun Ajaran 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat

mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul antara lain : faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani? Apakah aktifitas olahraga dan kebiasaan

sehari-sehari berpengaruh terhadap tingkat kesegaran jasmani? Apakah faktor sarana dan prasarana

olahraga mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani? Apakah ada perbedaan tingkat kesegaran

jasmani siswa yang tinggal di dataran tinggi dan yang tinggal di dataran rendah?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti, maka peneliti

perlu menentukan pembatasan masalah pada hal-hal yang pokok saja untuk mempertegas

sasaran yang akan dicapai yaitu, untuk mensurvey tingkat kesegaran jasmani siswa sekolah

(18)

6 D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, identifikasai masalah, dan pembatasan

masalah, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah

tingkat kesegaran jasmani siswa sekolah dasar di dataran tinggi dan dataran rendah.

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesegaran jasmani siswa

sekolah dasar yang tinggal di dataran tinggi dan siswa yang tinggal di dataran rendah.

F. Manfaat Penelitian

1. Memberikan masukan yang berguna dan bermanfaat tentang pentingnya Tingkat

Kesegaran Jasmani dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari.

2. Sebagai bukti ilmiah tentang perbedaan tingkat kesegaran jasmani siswa yang tinggal

di dataran tinggi dan siswa yang tinggal di dataran rendah.

3. Untuk menambah wawasan penulis dalam bidang olahraga dan kesehatan yang

berkaitan dengan tingkat kesegaran jasmani siswa.

4. Menambah ilmu dan dapat menyelesaikan tugas akhir bagi peneliti dan

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Adisapoetra Z. Iskandar, dkk. (1999). Olahraga dan Kesegaran Jasmani. Jakarta, Manegpora.

Agus Mukholid. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk Kelas X SMU. Jakarta, Yudistira.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Statistik Kabupaten Karo 2010: Berastagi Dalam Angka.

Badan Statistik Kota Medan 2010: Medan Dalam Angka.

Baechle, Groves (2000). Latihan Beban. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Budiono. (2005). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya, Karya Agung.

Depdiknas.2010. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Anak Umur 10-12 Tahun, Jakarta.

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Psikologisdalam Coaching. Cv. Tambak Kusuma.

Rismawan. (2010). Tingkat Kesegaran Jasmani Siswa Kelas VIII SMP Negeri diKecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang Tahun Ajaran 2009/2010. Medan, Fik Unimed.

Sajoto. (1988). Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Jakarta, Depdikbud.

Sudarno SP. (1992). Pendidikan Kesegaran Jasmani. Jakarta, Depdikbud.

Suharto. (2000). Ketahuilah tingkat kesegaran jasmani anda. Jakarta, Depdiknas.

Tim Penyusun.(2007). Pedoman Penulisan Skripsi FIK Unimed. Medan, Fik Unimed.

Toho Cholik Mutohir, Alki Maksum. (2007). Sport Development Index. Jakarta, PT Indeks.

www.indonesia.go.id/in/.../provinsi-sumatera-utara/profil-daerah.htm...

Id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Terjadinya keterlambatan waktu penyelesaian pesanan dapat menyebabkan perusahaan harus menanggung berbagai macam biaya yang seharusnya tidak terjadi seandainya perusahaan

Rhizopus sp., Aspergillus flavus, Aspergilus niger, Penicillium glaucum ” ( Andaka & Arumsari, 2016; Candra, 2006). Dengan alasan itu maka pengolahan minyak kelapa dari

a. Memperbaiki penggunaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sehingga seorang pekerja dapat bekerja sesuai dengan keahliannya „the right man on the right

Beberapa peristiwa yang terjadi atas penggulingan kepala negara, baik itu penggulingan secara parlemen maupun langsung dari tangan rakyat, membuat adanya wacana konsep

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah kepada upaya cara kerja teknologi dan produk baru

Kesimpulan dari penelitian ini adalah proses koding di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang belum sesuai dengan aturan koding , oleh karena itu untuk meningkatkan akurasi kode

Pada hari ini Selasa tanggal Satu bulan Oktober tahun Dua ribu tiga belas, dimulai pukul 10.01 WIB dan berakhir pukul 12.00 WIB melalui situs www.lpse.pelalawankab.go.id telah

Sebanyak empat persoalan kajian telah dikemukakan iaitu: mengapa perlaksanaan projek bekalan air di kawasan luar bandar di Kedah begitu penting kepada British?;