• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN ABUBAKAR AMAN DIMOT DI BARISAN GURILLA RAKYAT (BAGURA) DALAM MELAWAN BELANDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN ABUBAKAR AMAN DIMOT DI BARISAN GURILLA RAKYAT (BAGURA) DALAM MELAWAN BELANDA."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERANAN ABUBAKAR AMAN DIMOT

DI BARISAN GURILLA RAKYAT (BAGURA)

DALAM MELAWAN BELANDA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH

INDRA TEMASMIKO

NIM : 309 321 017

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

Indra Temasmiko. NIM 309321017. Peranan Abubakar Aman Dimot Di Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) Dalam Melawan Belanda. Skripsi. Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Peranan Abubakar Aman Dimot Di Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) Dalam Melawan Belanda. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan studi pustaka. Untuk menganalisis data maka di lakukan beberapa tahapan yaitu dengan menemukan dan mengumpulkan sumber-sumber baik primer maupun skunder, selanjutnya melakukan verifikasi sumber-sumber yaitu yaitu pengujian mengenai kebenaran atau ketepatan (akurasi) dari sumber yang diperoleh dengan cara melakukan kritik eksternal dan kritik internal, kemudian menyusun hasil-hasil data penelitian yang berupa data primer dan data skunder yang telah diseleksi. Tahap akhir dari metode penelitian ini adalah dengan menghubungkan data primer dan sekunder dan menyusun hasil-hasil penelitian berdasarkan fakta dalam menganalisis Peranan Abubakar Aman Dimot Di Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) Dalam Melawan Belanda.

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka hasil yang diperoleh adalah Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) terbentuk berdasarkan Keputusan sidang Dewan Pertahanan Aceh yang dilaksanakan di Aceh Tengah memutuskan membentuk satu organisasi gabungan pejuang yang diberi nama Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) dan menetapkan wilayah Aceh Tengah sebagai pusat persiapan melaksanakan gerillya jangka panjang. Bagura mempunyai susunan antara lain : penasehat, pimpinan umum, bagian organisasi/administrasi, bahagian oprasi, bagura, seksi persenjataan, seksi perbekalan, seksi pengangkutan, seksi perhubungan, seksi penyelidik, seksi palang merah, seksi penerangan dan seksi dapur umum.

(5)

1 KATA PENGANTAR

Bismillahhirrahmanirrahim, dengan mengucapkan puji dan syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peranan Abubakar Aman

Dimot Di Dalam Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) Dalam Melawan Belanda.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mengalami kekurangan,

terutama kurangnya pengalaman penulis dalam penyusunan karya ilmiah serta

keterbatasan pengetahuan, namun demikian berkat bantuan dan bimbingan Dosen

Pembimbing yang selalu memberikan arahan, bimbingan dan nasehat sehingga

skripsi ini dapat terwujud sebagaimana mestinya.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan beserta staf – stafnya yang telah membantu kelancaran

urusan akademik maupun administrasi selama menjalani perkuliahan.

2. Bapak Dr. H. Restu MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta

stafnya.

3. Ibu Dra. Lukitaningsih M.Hum, selaku ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

dan sekaligus sebagai dosen penguji.

4. Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis M.Si, selaku sekretaris jurusan

pendidikan sejarah.

(6)

2 6. Bapak Drs.Yushar Tanjung, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik

sekaligus dosen penguji skripsi.

7. Bapak Dr. Hidayat, M.Si selaku dosen penguji skripsi.

8. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku dosen penguji skripsi

9. Seluruh dosen-dosen dan staf administrasi di Jurusan Pendidikan Sejarah,

terima kasih yang sebesar-besarnya atas jasa-jasa yang telah kalian

berikan kepada penulis, selaku mahasiswa di Jurusan Pendidikan Sejarah.

10. Teristimewa kepada Orang Tua Penulis, Ama Abdul Aziz dan Ine Erna

Zubaidah yang penulis cintai dan sayangi. Terima kasih karena selalu

memberikan semangat, dukungan, motivasi, moril, dan selalu

mendoakan penulis sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan studi

dan akhirnya mendapat gelar sarjana. Semoga senantiasa Ama dalam

lindungan dan limpahan berkah Allah SWT, selalu diberikan kemudahan

rezeki, kesehatan dan umur yang berkah. Amin Ya Rabbal Alamin.

11. Terima kasih kepada Abang dan Kakak Ipar penulis, beserta adik-adik

penulis yang telah memberikan dukungan, motivasi dan semangat kepada

penulis.

12. Terima kasih kepada keluarga besar penulis yang selama ini selalu

memberikan dukungan baik berupa moral maupun moril demi

terwujudnya penulisan skripsi penelitian ini

13. Terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis, Muisah Farhani Lubis,

Said Mubin, Riska Khairani, Lisdawana Sirait, Ita Febrina, Andi Jerohdi,

(7)

3 telah banyak membantu dan memberi dukungan serta motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Terima kasih buat teman-teman seperjuangan A/B Ekstensi 2009.

15. Terima kasih kepada teman-teman PPLT SMA Negeri 1 Tanjung Tiram

Batu Bara, Ali Akbar, Rafika Rahman, Harytupa Sidauruk, Ilham

Syahputra, Intan Permana, Meilani Siregar, Ariani, Ika Indraswati,

Hafizah, Lutfi.

16. Terima kasih kepada teman-teman penulis yang ada di kampung

halaman, Pajri, Tona, Aman Dafia, Heri, Usmar, Robet, Sandi, Padli,

Rija, Mirja, Jikri, dan teman-teman yang lain yang tidak bisa penulis

sebutkan satu-persatu.

Medan September 2013 Penulis

(8)

v

1. Barisan Gurilla Rakyat (BAGURA) ... 9

2. Peranan Abubakar Aman Dimot Dalam Barisan Gurilla Rakyat... 13

3. Kerangka Berfikir ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Metode Penelitian ... 28

B. Lokasi Penelitian ... 28

C. Sumber Data. ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 30

E. Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV PEMBAHASAN. ... 32

A. Latar Belakang Terbentuknya Barisan Gurilla Rakyat ( Bagura). ... 32

1. Anggaran Dasar Barisan Gurilla Rakyat. ... 41

(9)

vi

B. Susunan Barisan Gurilla Rakyat ... 47

C. Peranan Abubakar Aman Dimot Dalam Barisan Gurilla Rakyat ... 50

D. Perjuangan Abubakar Aman Dimot Sebagai Salahsatu Pemimpin Peperangan Di Tanah Karo ... 57

1. Kehidupan Abubakar Aman Dimot ... 57

2. Perjuangan Abubakar Aman Dimot Di Tanah Karo ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. KESIMPULAN ... 74

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negeri yang memiliki banyak Pahlawan dan

manusia-manusia unik yang terlibat dalam usaha merebut kemerdekaan. Ragam

cerita dan kisah seputar perjuangan menghalau Belanda dari Nusantara, terkadang

diluar akal logika, namun memang seperti itulah kenyataannya. Bentuk cerita dan

kisah aksi mereka di medan perang sungguh berbeda dengan aksi pejuang lain

maupun gerilyawan di tempat lain.

Salah satu kisah paling unik dan heroik yang selalu dikenang rakyat Tanah

Gayo, Aceh Tengah sampai hari ini adalah kisah keberanian Abubakar Aman

Dimot bersama Barisan Gurilla Rakyat dalam melawan penjajahan Belanda di

Tanah Gayo dan Tanah Karo. Abubakar bergabung dengan Barisan Gurilla

Rakyat (Bagura) yang di bentuk khusus di Dataran Tinggi Tanah Gayo untuk

melakukan perang Grilya jangka Panjang dalam menghadapi Agresi Militer

Belanda yang kedua.

Bersama dengan Barisan Gurilla Rakyat, Abubakar Aman Dimot

melakukan perlawanannya di luar Aceh yang diperintahkan oleh Militer Gubernur

Aceh, Daud Beureuh melalui pimpinan Barisan Gurilla Rakyat, Ilyas Leube.

Abubakar Aman Dimot dan Bagura menuju Tanah Karo yang berbatasan

(11)

2 Abubakar Aman Dimot lahir di Tenamak Kecamatan Linge Isaq tahun

1920, Ibrahim (2007 : 245).

Tanah Gayo sendiri adalah sebutan untuk tempat tinggal bagi suku Gayo

yang merupakan sebuah suku bangsa yang mendiami pegunungan di tengah Aceh.

Suku Gayo secara mayoritas terdapat di kabupaten Aceh Tengah, Bener Meriah

dan Gayo Lues.

Ketika berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia secara resmi sampai di

Takengon awal September 1945, Abu Bakar sudah bergabung ke Lasykar Barisan

Berani Mati. Ia juga masuk ke dalam Lasykar Mujahidin pimpinan Teungku Ilyas

Lebe. Sebelumnya pada 25 Mei hingga 10 Juli 1945, Abu Bakar sudah mengikuti

latihan militer yang di adakan oleh Dewan Perjuangan Rakyat di Takengon,

Ibrahim (2007 : 245).

Pada 19 Desember 1948, Belanda kembali melancarkan Agresi Militernya

yang kedua. Tujuannya ialah ingin menghancurkan kedaulatan Indonesia dan

mengusai kembali wilayah Indonesia yang baru saja berdiri dengan melakukan

serangan militer terhadap beberapa daerah penting. Belanda terus memperluas

wilayah kekuasaannya dengan melakukan serangan kedaerah-daerah strategis

lainnya. Di Sumatera Utara, Belanda melakukan serangan dari Medan ke Langkat

dan Tanah Karo menuju Aceh.

Untuk menghadapi agresi Belanda tersebut, diselenggarakanlah di aceh

suatu sidang yang bertujuan untuk menyatukan dan memusatkan kekuatan para

pejuang dan dibentuknya suatu organisasi perjuangan rakyat khusus di daerah

(12)

3 dibentuk untuk persiapan perang gerilya jangka panjang dan membantu para

pejuang lain yang berbatasan langsung dengan wilayah Aceh.

Sebagai bentuk solidaritas, Aceh Tengah ikut membantu perjuangan

dengan mengirim pasukan dan bahan pangan ke medan pertempuran di luar

Takengon bahkan di luar Aceh seperti Langkat, Medan Area, dan Karo.

Masyarakat Aceh cukup terkenal baik di Nusantara maupun di dunia internasional

akan kegigihannya dalam melawan kolonial Belanda. Hal ini terbukti dengan

beberapa pimpinan tinggi Belanda harus tewas dalam usaha menduduki tanah

Aceh serta pihak Belanda harus berkali-kali melakukan serangan untuk

mengalahkan pejuang-pejuang Aceh.

Seperti saat Belanda seharian penuh melancarkan serangan mereka yang

paling dahsyat terhadap Masjid Raya. Tapi, kolonel Van Zuydewijn, yang

memimpin serangan tersebut dan Brigade kedua berkekuatan empat Batalyon,

tertembak oleh peluru Aceh pada hari itu. Beberapa perwira Belanda lainnya pun

ikut tumbang, begitu juga halnya dalam menguasai Tanah Gayo. Said (2007:35).

Para pejuang yang tidak rela usahanya selama ini mendapatkan

kemerdekaan indonesia dengan berjuang habis-habisan diganggu dan direbut oleh

Belanda. Ratusan pejuang Gayo rela memberikan harta benda, darah sekaligus

nyawa mereka dalam mempertahankan kemerdekaan dan membela kedaulatan

Negara. Untuk menghadapi agresi militer Belanda ke dua tersebut, segeralah

pejuang dari seluruh daerah menggabungkan diri untuk menghimpun kekuatan

(13)

4 Begitu juga yang dilakukan oleh pejuang Gayo, mereka membentuk

beberapa gerakan perjuangan yang di sebut dengan Gerakan Mujahiddin atau

gerakan yang berani mati demi martabat bangsa dan Negara dan Gerakan Barisan

Gurilla Rakyat (Bagura) yang di pimpin salah satunya oleh Abubakar Aman

Dimot yang memiliki semangat dan kegigihan yang tinggi dalam

mempertahankan kemerdekaan. Sasaran utama perjuangan Bagura ini adalah

membantu serangan dan pendudukan Belanda di Tanah Gayo dan Tanah Karo.

Dalam melaksanakan tugasnya di Tanah Karo, Barisan Gurilla Rakyat (Bagura)

dokoordinir langsung oleh Selamat Ginting.

Keadaan geografis yang berbukit dan hutan lebat membuat Abubakar

Aman Dimot beserta pasukan Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) dapat melakukan

perlawan dengan cara perang Grilya. Meskipun persenjataan yang dimiliki para

pejuang Tanah Gayo ini masih sangat sedikit dan sederhana, namun semangat

yang mereka miliki membuat senjata bukanlah alasan untuk melakukan

perjuangan melawan Kolonialis Belanda.

Hal ini di karenakan semangat nasionalisme yang di miliki Abubakar

Aman Dimot, pasukan Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) dan pejuang lain dari

Tanah Gayo sangat tinggi, mereka tidak hanya berjuang untuk Tanah Gayo atau

Tanah Aceh sendiri tapi juga mereka berjuang untuk mempertahankan

kemerdekaan Republik Indonesi di Luar Aceh seperti di Medan area, Langkat

(14)

5 Ketika perang terjadi di Rajamerahe, Sukaramai, Tiga Binaga, Karo

tanggal 30 Juli 1949, komandan Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) Tengku Ilyas

Lebe dan Abubakar Aman Dimot sebagai salah satu komandan memerintahkan

pasukannya mundur tetapi Abubakar Aman Dimot tidak mundur bersama Pang

Ali Rema, dan Pang Eden. Belanda merasa bingung karena peluru yang di

tembakkan tidak mengakibatkan Abubakar rubuh, namun ia masih saja terus

menebas tentara Belanda.

Karena kelelahan, akhirnya tentara Belanda menangkap Abubakar Aman

Dimot beramai-ramai dan menyeretnya kelapangan diseberang parit jalan serta

memasukkan dan meledakkan geranat tangan kedalam mulut Abubakar Aman

Dimot. Masih belum puas, tentara Belanda juga menggilas tubuhnya yang sudah

tidak bernyawa dengan mobil Tank . Ibrahim (2007:250).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan sebuah

penelitian dengan judul “PERANAN ABUBAKAR AMAN DIMOT DI

BARISAN GURILLA RAKYAT (BAGURA) DALAM MELAWAN BELANDA”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasikan beberapa masalah, yaitu:

1. Latar belakang terbentuknya Barisan Gurilla Rakyat.

(15)

6

3. Peranan Abubakar Aman Dimot dalam Barisan Gurilla Rakyat

(Bagura).

4. Perjuangan Abubakar Aman Dimot Bersama Barisan Gurilla Rakyat

(Bagura) Dalam Peperangan Di Tanah Karo.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang akan muncul dalam penelitian ini, maka

berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis menyimpulkan pembatasan

masalah dalam penelitian ini adalah “Peranan Abubakar Aman Dimot Di Barisan

Gurilla Rakyat (Bagura) Dalam Melawan Belanda Di Tanah Karo”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah di kemukakan di atas, maka

yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana Latar belakang terbentuknya Barisan Gurilla Rakyat.

2. Bagaimana Susunan Barisan Gurilla Rakyat.

3. Bagaimana Peranan Abubakar Aman Dimot dalam Barisan Gurilla

Rakyat (Bagura).

4. Bagaimana Perjuangan Abubakar Aman Dimot Bersama Barisan

(16)

7 E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan latar belakang terbentukya Barisan Gurilla Rakyat.

2. Menganalisis susunan dan fungsi dalam Barisan Gurilla Rakyat.

3. Menganalisa peranan Abubakar Aman Dimot dalam Barisan Gurilla

Rakyat.

4. Menganalisis bagaimana Perjuangan Abubakar Aman Dimot Bersama

Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) Dalam Perperangan di Tanah Karo

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat yang

sebesar-besarnya, seperti:

1. Memberi dan menambah wawasan peneliti tentang peranan peranan

Abubakar Aman Dimot dan Barisan Gurilla Rakyat dalam melawan

penjajah.

2. Memberikan dan memperkaya informasi pengetahuan bagi Masyarakat

terkait peranan Abubakar Aman Dimot dalam melawan penjajah.

3. Sebagai didikan moral bagi anak bangsa untuk semakin mencintai

tanah air dan sehingga dapat mengisi kemerdekaan yang telah di

perjuangkan dengan hal yang bermamfaat bagi Negara Republik

(17)

8

4. Sebagai informasi kepada Masyarakat luas tentang perjuangan

Abubakar Aman Dimot dan Pahlawan dari Gayo.

5. Memperkaya informasi bagi akademisi UNIMED Khususnya Jurusan

Pendidikan sejarah.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Warman Asvi. (2007). Seabad Kontroversi sejarah. Yogyakarta: Ombak.

Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Berry, David. (1995). Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Gayo, M, H. (1983). Perang Gayo-Alas Melawan Kolonialis Belanda. Jakarta:Balai Pustaka

Hurgronje, Snouck C. (1996). Tanah Gayo Dan Penduduknya. Jakarta: Indonesia-Nederlands Cooperation Islamic Studies.

Ibrahim, Mahmud. (2007). Mujahid Dataran Tinggi Gayo. Takengon: Yayasan Maqamammahmuda.

Ibrahim, Mahmud. Panglima Aman Dimot. (Di Tulis Dalam Rangka Memperingati H.U.T.R.I KE-50 Di Aceh Tengah) Takengon.

J. Cohen, Bruce. (1983). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Bina Aksara

Latief, AR. (___). Pelangi Kehidupan Gayo Dan Alas. Bandung: Kurnia Bupa Bandung.

Madjid, Dien. Dkk. (2010). Perang pedang Berdarah: Kisah Perjuangan

Abubakar Aman Dimot 1947-1949. Takengon: Pemerintah Kabupaten Aceh

Tengah.

Mar’at. (1985). Pemimpin Dan Kepemimpinan. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hurgronje, Snouck C. (1996). Gayo Masyarakat dan Kebudayaannya Awal Abad

Ke -20. Jakarta: Balai Pustaka.

Nasution, A.H. (1964). Pokok-Pokok Gerilya. Jakarta: Perdana.

Rivai, Vethzal dan Mulyadi. (20011). Kepemimpinan Dan Prilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.

(19)

Syafiie, Kencana Inu. (2003). Kepemimpinam Pemerintahan Indonesia. Bandung: Refika Aditama.

Soekamto, Soerjono. (2012). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

(20)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

1. Barisan dan organisasi perjuangan yang ada di Aceh kurang terkoordinir

dan masih perlu adanya satu organisasi perjuangan khususnya untuk

daerah Aceh Tengah yang merupakan daerah strategis dan memiliki peran

yang cukup penting dalam membantu perjuangan di luar Aceh seperti

Tanah Karo yang pada saat itu sudah mulai diduduki Belanda.

Keputusan Sidang Dewan Pertahanan Aceh yang dilaksanakan di

Daerah Gayo Aceh Tengah memutuskan membentuk satu organisasi

gabungan pejuang yang diberi nama “BAGURA” (Barisan Gurilla Rakyat)

dan menetapkan wilayah Aceh Tengah sebagai pusat persiapan

melaksanakan gerilya jangka panjang. Tgk. Ilyas Lebe dan Tgk.

Muhammad Saleh Adri dipercayakan masing-masing sebagai Koordinator

dan wakil koordinator

2. Barisan Gurilla Rakyat merupakan suatu organisasi dengan kukuatan

utamanya adalah Rakyat Semesta. Pasukan Bagura ini sebagian besar

adalah masyarakat Gayo sendiri yang datang dari berbagai daerah di

Tanah Gayo. Bagura ini mempunyai 500 personel. 300 orang di

Kewedanan Takengon dan masing-masing 100 orang di Kewedanan Gayo

(21)

2

mengangkut peluru dan amunisi ke Tanah Karo dengan kuda beban dari

Takengon.

Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) memiliki struktur kepemimpinan

dan susunan-susunan staf-staf yang lengkap di komando pusat dan

batalyon-batalyonnya karna organisasi ini merupakan organisasi yang

berdiri sendiri. Barisan Gurilla Rakyat juga memiliki satu kompi Istimewa

yang didalamnya tergabung Abubakar Aman Dimot. Disebut istimewa

karna pasukan kompi ini tidak tinggal di asrama seperti halnya dengan

pasukan kompi lain yang diasramakan dan juga memiliki kekuatan lebih

yang diakui oleh masyarakat dan mereka memiliki gelar Pang (panglima)

dan dipimpin oleh Tengku Ilyas Lebe selaku komandan atau koordinator

dan Tengku M.Saleh Adry selaku wakil Komandan.

3. Abubakar Aman Dimot yang lahir di Desa Tenamak Kecamatan Linge

Isaq pada Tahun 1920. ia sangat di senangi dan disegani Masyarakat karna

hidupnya yang sederhana, mudah bergaul, beriman, teguh, jujur, memiliki

prinsip yang kokoh dan cinta terhadap Masyarakat. Bersama Barisan

Gurilla Rakyat (Bagura) ini Abubakar Aman Dimot melakukan perlawan

terhadap penjajah Belanda di daerah Gayo dan Karo. Abubakar Aman

Dimot tergabung dalam Pasukan Kompi Istimewa dimana pasukan ini

merupakan pasukan utama dan ujung tombak dari Barisan Gurilla Rakyat

(Bagura) yang akan melakukan serangan terhadap konvoi Belanja dalam

(22)

3

Peran Abubakar Aman Dimot dalam Barisan Gurilla Rakyat

(Bagura) yang sangat besar adalah ketika Abubakar Aman Dimot bertahan

melawan tentara Belanda sendirian. Perlawanan yang dilakukannya

berhasil memberi jarak antara pasukan Barisan Gurilla Rakyat (Bagura)

bersama pasukan lainnya yang mundur karena bala bantuan tentara

Belanda mengejar mereka sehingga mereka dapat selamat dan luput dari

kejaran tentara Belanda trersebut.

4. Abubakar Aman Dimot terkenal tidak hanya dalam berjuang di medan

perang tetapi juga dalam pribadinya sendiri yaitu dengan meninggalkan

keluarganya dan menjual sebagian sawah serta ternaknya untuk membeli

senjata dalam melawan Belanda sebelum pergi menuju Karo untuk

bergabung dengan para pejuang lainnya demi mempertahankan

kemerdekaan indonesia. Ketika perang terjadi di Rajamerahe Sukaramai,

Tiga Binaga Karo, tanggal 30 Juli 1949, Abubakar Aman Dimot bersama

Pang Ali Rema, dan Pang Eden gugur.

Sebelum gugur, Aman Dimot bersama Pang Ali Rema, dan Pang

Eden tetap bertahan padahal pejuang lain telah di perintahkan mundur oleh

komandan Barisan Gurilla Rakyat (Bagura) Tengku Ilyas Lebe. Abubakar

Aman Dimot terus melakukan perlawanan ketika Pang Ali Rema, dan

Pang Eden telah gugur. Belanda akhirnya dapat menangkap Abubakar

Aman Dimot Karna ia kelelahan lalu memasukkan granat tangan dan

meladakaannya di dalam mulut Abubakar Aman Dimot hingga akhirnya

(23)

4

B. SARAN

Berdasarkan hasil peneltian yang dilakukan di lapangan, peneliti

memberikan beberapa saran yang mungkin dapat bermamfaat bagi para pembaca

diantaranya :

1. Diharapkan kepada masyarakat Gayo agar tidak melupakan sejarah

perjuangan masyarakat Gayo yang pernah berjuang dalam membela

Bangsa dan Negara.

2. Pentingnya untuk mengetahui dan menyusun cerita-cerita pada masa lalu

sehingga dapat dijadikan sebagai penulisan buku-buku sejarah yang dapat

menambah pengetahuan khususnya bagi masyarakat Gayo.

3. Kepada para masyarakat Gayo sangat diharapkan agar terus meningkatkan

rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia.

4. Diharapkan kepada generasi muda agar dapat mengambil pelajaran dari

apa yang telah dilakukan dan diperjuangkan oleh para pejuang-pejuang

Referensi

Dokumen terkait

Rumah-rumah dan bangunan komersiil lebih banyak mempunyai bentuk atap perisai atau pelana dimana bentuk atap perisai atau pelana akan mempunyai ruang atap (attic room)

Mungkin diperlukan modifikasi oleh pemegang komando bila dianggap diperlukan  perubahan.Bencana adalah setiap keadaan dimana jumlah pasien sakit atau cedera melebihi kemampuan

Pada awalnya, gerakan nasionalisme yang dikembangkan di Eropa adalah nasionalisme sekuler yang bertujuan untuk mempersatukan negara-negara Eropa dan memecah belah umat Islam

BODY IMAGE PADA REMAJA PUTRI PENGGEMAR GIRL BAND K-POP.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satunya adalah untuk menyampaikan Informasi seputar pembuatan KTP, Pada Pekon Sridadi, masyarakat yang hendak membuat KTP harus datang ke Balai Pekon untuk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi Madrasah Tsanawiyah Al-Huda desa Malino Kecamatan Ongka Malino Kabupaten Parigi Moutong ditinjau dari 8

Penilaian validator disimpulkan bahwa pembelajaran dengan perangkat yang dikembangkan efektif yang ditandai keberhasilan meningkatkan pencapaian aktivitas belajar

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta hukum sebagaimana diuraikan diatas dimana setelah tertangkap saksi SURYONO alias AWENG mengakui bahwa narkotika jenis