60 A. Gambaran Umum
1. Sejarah singkat
SMA Muhammadiyah 2 Surakarta terletak di jalan Yosodipuro No.
95 Surakarta. SMA Muhammadiyah 2 Surakarta terletak 5km dari
Universitas Muhammadiyah 2 Surakarta, lokasi SMA Muhammadiyah 2
Surakarta sangatlah strategis dapat ditempuh dengan bis umum ATMO
dan karena letaknya mudah dijangkau banyak para siswa dan guru
mengendarai motor pribadi untuk datang ke sekolah. SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta yang telah berdiri sejak tahun 1945 sering
mendapatkan prestasi baik dalam wilayah Se-Surakarta maupun antar
provinsi. SMA Muhammadiyah 2 Surakarta telah mendapat akreditasi A
(sangat baik) berdasarkan SK sementara dari Provinsi melalui keputusan
rapat Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 13
Oktober 2010.
Walaupun masih berdasarkan SK sementara namun SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta dapat menempatkan diri sebagai sekolah
menengah atas yang dapat diperhitungkan dikalangan masyarakat bagi
anak-anaknya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan untuk melanjutkan ke
2. Stuktur Organisasi
Untuk mewujudkan tujan yang telah ditetapkan, maka diperlukan
adanya suatu koordinasi yang baik, efektif serta efisien untuk menjadi
organisasi yang baik dituntut adanya kelompok manusia yang melakukan
kerjasama dengan teratur dan harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat
berbagai unsur atau bagian, semuanya memerlukan suatu tatanan
kerjasama yang baik. Ketentuan tugas, baik yang menyangkut hak,
kewajiban serta tanggung jawab dapat mengkoordinir pelaksanaan tugas
dan kelancaran penyelengggaraan program disekolah tersebut. Untuk
mencapai maksud tersebut, maka diperlukan suatu struktur yang mengatur
dan menetapkan tugas hubungan suatu nilai dengan personil yang lain.
Adapun struktur sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surakarta adalah
sebagai berikut :
DIAGRAM STRUKTUR ORGANISASI
SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA SURAKARTA
Komite Sekolah
Drs. Harminta
Kepala TU
Priono Kepala Sekolah
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Dari bagian di atas Struktur Organisasi untuk memudahkan proses
belajar mengajar dan memperjelas tanggung jawab semua guru dan guru
tata usaha. Dengan adanya struktur organisasi maka dapat ditunjukkan
posisi atau tugas guru dan tata usaha di lingkungan sekolah.
Sebagai salah satu bentuk organisasi, SMA Muhammadiyah 2
surakarta memiliki struktur organisasi sebagaimana lembaga-lembaga lain.
Struktur organisasi tersebut dibuat untuk memberikan gambaran yang jelas
mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil
yang mengelola lembaga tersebut. Wakasekur
Kurikulum
M.Sjahid, S.Pd.
Wakasekur
Kesiswaan
Suharno, BA
Wakasekur
Sarana Prasarana
Sardiyem, S. Pd.
Wakasekur
Humas/Al Islam
Kemuh
Sauryani, BA
DEWAN GURU
3. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Pengembangan kurikulum merupakan bagian yang penting dalam
proses pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai bukan semata-mata
memproduksi bahan pelajaran mealainkan lebih dititik beratkan untuk
meningkatkan pendidikan. Sealain itu pengembangan kurikulum juga
merupakan suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatau alat
yang lebih baik denagn didasarkan pada hasil penelaian terhadap
kurikulum yang berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar
mengajar yang lebih baik. Apalagi ada kurikulum agam islam, yang mana
agama merupakan kebutuhan pokok manusia. Berlandaskan pada uraian di
atas, maka SMA Muhammadiyah 2 Surakarta dalam menyelenggarakan
pendidikan berpedoman pada visi dan misi sekolah yaitu :
a. Visi adalah gambaran masa depan :
Visi SMA Muhammaditah 2 Surakarta adalah : “Terwujudnya muslim
yang bertakwa, berakhlak mulia dan unggul”
Dengan penjabaran :
1) Dijadikan wahana dalam merumuskan misi.
2) Sekolah akan dibawa kemasa depan.
3) Agar sekolah dapat terjamin kelangsungan hidup dan
perkembanganya dimasa depan.
b. Misi adalah suatu tindakan untuk mewujudkan visi.
Misi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta adalah : “TUMALUNG
Dengan penjabaran :
1) Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan (guyub rukun manunggal).
2) Peningkatan pengamalan ajaran islam.
3) Peningkatan mutu dan mencapai keunggulan.
4) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan secara
efektif.
5) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh
warga sekolah.
6) Menciptakan budaya tertib dan disiplin kepada seluruh warga
sekolah.
4. Keadaan Guru dan Karyawan
Ditinjau dari kualitas dan kuantitas gurunya SMA Muhammadiyah 2
surakarta mempunyai SMA Muhammadiyah 2 Surakarta mempunyai guru
pegawai negeri sipil (PNS) senbanyak 12 orang, sedangkan non PNS 24
orang,selain itu pekerjaan disekolah dibantu oleh 16 orang karyawan tata
usaha dan penjaga sekolah.
Tabel 4.1Daftar Guru SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Nomor Pegawai Nama Guru Kelamin
1 310291591 Agus Priyanto, S.Kom. Laki-laki 2 310291595 Candra Agus Nugroho, S.Pd. Laki-laki
3 310291596 Dewi Wulandari,SPd Perempuan
4 310291597 Dian Kurniawati, S.Si. Perempuan
5 310291656 Wiyono Hadi,SPd Laki-laki
6 310291601 Dra.Maryatun Perempuan
7 310291602 Dra.Mulki Rahmawati Perempuan
8 310291604 Drs.Eko Supriyadi,MPd Laki-laki
Nomor Pegawai Nama Guru Kelamin
10 310291609 Drs.Sayuti Laki-laki
11 310291610 Drs.Sukarni Laki-laki
12 310291611 Drs.Sumarno Laki-laki
13 310291612 Drs.Suprapto SA Laki-laki
14 310291613 Drs.Untung Riyadi Laki-laki
15 310291618 Fajar Nur Hidayati,SPd Perempuan
16 310291619 Gunawan,SPd Laki-laki
17 310291620 HM.Dalhari,BA Laki-laki
18 310291621 Istiqomah,SPd Perempuan
19 310291623 Kurotu A'yun, S.Pd, M.Pd. Perempuan
20 310291624 Kusniadi,S.Ag Laki-laki
21 310291627 M.Waluyo Hadi,S.Ag Laki-laki
22 310291628 Marwanti,SPd Perempuan
23 310291632 Mulyani Perempuan
24 310291633 Nur Hidayati,BA Perempuan
25 310291636 Sardiyem,SPd Perempuan
26 310291637 Sita Kurniasari, S.Pd, M.Si Perempuan
27 310291638 Siti Aminah,SPd Perempuan
28 310291643 Sriyatmi,SPd Perempuan
29 310291644 Sugimin,BA Laki-laki
30 310291645 Suharmanto,SPd Laki-laki
31 310291646 Suharno,BA Laki-laki
32 310291647 Sujoko, S.Psi, S.PD.I Laki-laki
33 310291650 Suryani,BA Laki-laki
34 310291653 Tarti Harjani,S.Si Perempuan
35 310291654 Triyani Suprihati,SPd Perempuan
36 310291655 Triyatmi Puji Hastuti, SPd Perempuan
5. Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar disekolah dan keadaan
sekolah yang kondusif SMA Muhammadiyah 2 Surakarta telah
Tabel 4.2Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
NO NAMA RUANG / AREA KERJA
JUMLAH RUANG
KEADAAN
A. Administrasi
1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
2. Ruang Guru 1 Baik
3. Ruang Pelayan Administrasi
1 Baik
4. Ruang Kurikulum 1 Baik
5. Ruang Kesiswaan 1 Baik
B. Kegiatan Belajar
1. Ruang Kelas 14 Baik
2. Laboratorium (matematika, bahasa, fisika, kimia dan biologi)
1 Baik
3. Ruang Praktek Komputer 1 Baik
4. Ruang Audio Visual 1 Baik
C. Penunjang Pendidikan
1. Ruang Perpustakaan 1 Baik
2. Ruang TU 1 Baik
3. Ruang Ibadah 1 Baik
4. Ruang BP/BK 1 Baik
D. Penunjang Lainnya
1. Ruang Kantin Sekolah 2 Baik
2. Ruang Toilet 8 Baik
3. Ruang Gudang 1 Baik
4. Ruang Musik 1 Baik
6. Koperasi 1 Baik
7. UKS 1 Baik
8. Mushola 1 Baik
B. Pengujian Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket persepsi
siswa mengenai kompetensu guru, motivasi belajar dan prestasi beajar
Sebelum digunakan sebagai alat uji, angket tersebut harus diuji validitas dan
reliabilitasnya agar diperoleh angket yang valid dan reliabel. Adapun uji
validitas dan reliabilitas angket yang dilakukan adalah:
1. Uji Validitas
Uji validitas yang dilakukan adalah validitas internal, yaitu
konsistensi masing-masing item dengan item keseluruhan, yaitu dengan
cara mengkorelasikan masing-masing item dengan item keseluruhan
menggunakan korelasi product moment. Kriteria uji validitas adalah, item
dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel dan item dikatakan tidak valid jika
harga rhitung < rtabel. Adapun ringkasan hasil uji validitas terdapat pada
Table 4.3 Hasil Uji Validitas Angket
No. Item rxy rtabel(0,05;15) Keterangan
Persepsi siswa mengenai kompetensi guru
1 0,578 0.514 Valid
2 0,870 0.514 Valid
3 0,631 0.514 Valid
5 0,686 0.514 Valid
6 0,796 0.514 Valid
7 0,538 0.514 Valid
8 0,685 0.514 Valid
9 0,707 0.514 Valid
10 0,668 0.514 Valid
11 0,649 0.514 Valid
12 0,843 0.514 Valid
13 0,821 0.514 Valid
14 0,754 0.514 Valid
15 0,714 0.514 Valid
Motivasi belajar
1 0,737 0.514 Valid
2 0,670 0.514 Valid
3 0,693 0.514 Valid
4 0,597 0.514 Valid
5 0,771 0.514 Valid
6 0,671 0.514 Valid
7 0,792 0.514 Valid
8 0,737 0.514 Valid
9 0,670 0.514 Valid
10 0,659 0.514 Valid
Dari hasil perhitungan uji validitas terhadap angket menunjukkan
karena harga rxy untuk semua item angket lebih besar dari rtabel pada taraf
signifikansi () = 5% yaitu sebesar 0,514. Dari hasil uji validitas dapat
dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan dalam angket ini sahih dan dapat
dipercaya untuk mengambil data penelitian.
2. Uji Reliabilitas
Selain dilakukan uji validitas, angket juga diuji reliabilitasnya. Hasil
uji reliabilitas disajikan dalam Tabel 4.4 sebagat berikut:
Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas
A. Variabel Cronbach’s
Alpha
Taraf
Signifikansi Keterangan
Pesepsi siswa mengenai kompetensi guru
.754 0,514 Reliabel
Motivasi belajar .765 0,514 Reliabel
Hasil uji reliabilitas terhadap angket memperoleh cronbach’s alpha
masing-masing sebesar 0,754 dan 0,765. Harga cronbach’s alpha untuk
semua variable lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu
sebesar 0,514 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel (andal).
C. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Persepsi siswa mengenai kompetensi guru
Data penggunaan persepsi siswa mengenai kompetensi guru
persepsi siswa mengenai kompetensi guru
1 2.1 2.1 2.1
1 2.1 2.1 4.2
1 2.1 2.1 6.3
3 6.3 6.3 12.5
1 2.1 2.1 14.6
1 2.1 2.1 16.7
4 8.3 8.3 25.0
1 2.1 2.1 27.1
2 4.2 4.2 31.3
2 4.2 4.2 35.4
2 4.2 4.2 39.6
1 2.1 2.1 41.7
5 10.4 10.4 52.1
1 2.1 2.1 54.2
2 4.2 4.2 58.3
2 4.2 4.2 62.5
1 2.1 2.1 64.6
3 6.3 6.3 70.8
2 4.2 4.2 75.0
1 2.1 2.1 77.1
2 4.2 4.2 81.3
1 2.1 2.1 83.3
4 8.3 8.3 91.7
1 2.1 2.1 93.8
1 2.1 2.1 95.8
1 2.1 2.1 97.9
1 2.1 2.1 100.0
48 100.0 100.0
23 24 26 28 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 54 55 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
hasil analisis dan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi
15.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar 55, nilai terendah sebesar 23,
rata-rata sebesar 39,46, median sebesar 39,00 modus sebesar 39 dan standar
deviasi sebesar 8,018 serta varian sebesar 64,296.
Untuk mempermudah memahami data persepsi siswa mengenai
kompetensi guru, maka data disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi
normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari distribusi
frekuensi data media pembelajaran yang dipaparkan dalam Gambar 4.1
sebagai berikut:
persepsi siswa mengenai kompetensi guru
55 50 45 40 35 30 25
Frequency
6
5
4
3
2
1
0
Histogram
Mean =39.46 Std. Dev. =8.018
N =48
Gambar 4.2. Histogram dan Poligon Data persepsi siswa mengenai
kompetensi guru
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data
persepsi siswa mengenai kompetensi guru memiliki distribusi yang
mendekati normal. Namun untuk lebih pasti apakah data berdistribusi
normal atau tidak, dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas.
2. Deskripsi Data Motivasi Belajar
Data motivasi belajar diperoleh dengan teknik angket yang terdiri
dari 10 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan dengan
menggunakan program SPSS versi 15.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar
modus sebesar 29 dan standar deviasi sebesar 3,522 serta varian sebesar
12,404.
Selanjutnya untuk mempermudah memahami data motivasi belajar,
maka data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang
dipaparkan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar
motivasi belajar
2 4.2 4.2 4.2
1 2.1 2.1 6.3
2 4.2 4.2 10.4
1 2.1 2.1 12.5
3 6.3 6.3 18.8
5 10.4 10.4 29.2
5 10.4 10.4 39.6
7 14.6 14.6 54.2
4 8.3 8.3 62.5
6 12.5 12.5 75.0
1 2.1 2.1 77.1
5 10.4 10.4 87.5
2 4.2 4.2 91.7
2 4.2 4.2 95.8
2 4.2 4.2 100.0
48 100.0 100.0
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari
motivasi belajar
35 32.5 30 27.5 25 22.5
Frequency
6
4
2
0
Histogram
Mean =29.35 Std. Dev. =3.522
N =48
Gambar 4.3. Histogram dan Poligon Data Motivasi Belajar
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data
motivasi belajar memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk
lebih pasti apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari
hasil perhitungan uji normalitas.
3. Deskripsi Data Prestasi Belajar
Data prestasi belajar diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dari
hasil analisis dan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi
15.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar 70, nilai terendah sebesar 47,
rata-rata sebesar 57,96, median sebesar 58 modus sebesar 54 dan standar
Selanjutnya untuk mempermudah memahami data prestasi belajar,
maka data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai
berikut:
Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar
prestasi belajar
1 2.1 2.1 2.1
2 4.2 4.2 6.3
1 2.1 2.1 8.3
1 2.1 2.1 10.4
4 8.3 8.3 18.8
5 10.4 10.4 29.2
3 6.3 6.3 35.4
3 6.3 6.3 41.7
2 4.2 4.2 45.8
4 8.3 8.3 54.2
2 4.2 4.2 58.3
4 8.3 8.3 66.7
5 10.4 10.4 77.1
2 4.2 4.2 81.3
2 4.2 4.2 85.4
2 4.2 4.2 89.6
1 2.1 2.1 91.7
1 2.1 2.1 93.8
1 2.1 2.1 95.8
1 2.1 2.1 97.9
1 2.1 2.1 100.0
48 100.0 100.0
47 48 50 51 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 70 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh
berdistribusi normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari
prestasi belajar
70 65 60 55 50 45
Frequency
12
10
8
6
4
2
0
Histogram
Mean =57.96 Std. Dev. =5.279
N =48
Gambar 4.4. Histogram dan Poligon Data Prestasi Belajar
Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data
prestasi belajar memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk
lebih pasti apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari
hasil perhitungan uji normalitas.
D. Pengujian Persyaratan Penelitian 1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari
sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak. Uji normalitas dilakukan menggunakan teknik uji Lilliefors atau
dalam program SPSS disebut juga dengan Kolmogorov-Smirnov. Kriteria
< Ltabel atau probabilitas signifikansi > 0,05. Adapun ringkasan uji
normalitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas
Variabel Harga L0 Kesimpulan
Lhitung L0,05,46
Prestasi belajar
persepsi siswa mengenai kompetensi guru
Motivasi belajar
0,070
0,074
0,082
0,131
0,131
0,131
Normal
Normal
Normal
Sumber: Ringkasan Lampiran 13
Dari hasil perhitungan uji normalitas ternyata semua harga Lohitung
lebih kecil dari Ltabel (dengan = 0,05 dan N = 46), sehingga data-data
tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data
yang normal.
2. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat berupa garis lurus (hubungan linier)
atau tidak. Kriteria uji linieritas adalah bahwa hubungan yang terjadi
berbentuk linier jika Fhitung < Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi >0,
05. Adapun ringkasan hasil uji linieritas (lampiran 13) adalah sebagai
Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel yang diukur
Harga F
Sig. Kesimpulan Fhitung Ftabel
X1Y
X2Y
1,227
0,678
F(0, 05; 25, 21) = 2,05
F(0, 05;13,33) = 2,309
.320
.769
Linier
Linier
Sumber: Ringkasan Lampiran 14 dan 15
Dari Tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa harga Fhitung
masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari Ftabel dan nilai probabilitas
signifikansi > 0, 05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat berbentuk linier.
E. Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Ganda
Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih dahulu
dilakukan analisis regresi linear ganda. Adapun ringkasan analisis regresi
linear ganda adalah:
Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Ganda
Variabel Koefisien Regresi t Sig
Konstanta 54,847
Persepsi siswa mengenai kompetensi guru
0,647 3,304 .000
Motivasi belajar 0,564 2,281 .001
F hitung = 10,114
R2 = 0,483
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi linear ganda
sebagai berikut : Y = 54,847 + 0,647X1 + 0,564X2
Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a = 54,847, berarti jika Persepsi siswa mengenai kompetensi guru
dan motivasi beajar dianggap konstan, maka Prestasi belajar
akan sama dengan 54,847.
b1 = 0,647, berarti skor Persepsi siswa mengenai kompetensi guru
meningkat satu poin maka skor Prestasi belajar akan meningkat
sebesar 0,647 (dengan asumsi variabel kompetensi guru
dianggap konstan).
b2 = 0, 564, berarti skor Motivasi belajar meningkat satu poin maka
skor Prestasi belajar belajar akan meningkat sebesar 0,564
(dengan asumsi variabel motivasi belajar dianggap konstan).
F. Analisis Pengujian Hipotesis
Dalam rangka menguji hipotesis tentang prestasi belajar ditinjau dari
persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar pembelajaran
siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, maka digunakan uji t
dan uji F. Adapun langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
independent secara individual terhadap variabel dependen. Hasil
Tabel 4.11 Hasil Uji t
Variabel thitung ttabel* Keterangan
Persepsi siswa mengenai
kompetensi guru 3,304 2,021 Ho ditolak
Motivasi belajar 2,281 2,021 Ho ditolak
*= ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan db=45
a. Persepsi siswa mengenai Kompetensi guru terhadap Prestasi Belajar.
Dari analisis regresi ganda diketahui bahwa koefisien regresi
dari variabel persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap
prestasi belajar (a1) bernilai positif sebesar 0,647, sehingga dapat
dikatakan bahwa persepsi siswa mengenai kompetensi guru
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Untuk mengetahui
pengaruh tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya nilai koefisien
regresi linier ganda dari a1 ini diuji signifikansinya. Langkah-langkah
uji signifikansi koefisien regresi atau disebut juga uji t adalah sebagai
berikut:
1) Hipotesis
Ho: 1 = 0 Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi
siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar
H1: 1 0 Berarti ada pengaruh persepsi siswa mengenai
kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa
2) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila –t (/2;n-k-1) < t < t (/2;n-k-1) atau signifikansi >0,05
Ho ditolak apabila -t > t (/2;n-k-1) atau t < -t (/2;n-k-1) atau signifikansi
< 0,05
ttabel = t (α/2, n-k-1) = t (0, 025;45 ) = 2,021
3) Perhitungan
Berdasarkan hasil analiais data yang telah dilakukan dengan program
SPSS for Windows versi 15 diperoleh nilai thitung sebesar 3,304
dengan signifikansi 0, 000.
4) Keputusan uji
H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,304 > 2,021 dengan nilai
probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000.
Gambar 4.5. Gambar statistik uji t prestasi belajar ditinjau dari
persepsi siswa mengenai kompetensi guru.
5) Kesimpulan
Ada pengaruh yang signifikan prestasi belajar ditinjau dari
persepsi siswa mengenai kompetensi guru siswa kelas XI IPS SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta.
Daerah terima H0 Daerah tolak H
0
Daerah tolak H0
b. Motivasi belajar terhadap Prestasi belajar.
Dari analisis regresi ganda diketahui bahwa koefisien regresi
dari variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar (a2) benilai
positif sebesar 0,564 , sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar
berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Untuk mengetahui
pengaruh tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya nilai koefisien
regresi linier ganda dari a2 ini diuji signifikansinya. Langkah-langkah
uji signifikansi koefisien regresi atau disebut juga uji t adalah sebagai
berikut:
1) Hipotesis
Ho:2 = 0 Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi
belajar tarhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA
Muhammadiyah 2 Surakarta.
H1: 2 0 Berarti ada pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah
2 Surakarta.
Tingkat Signifikansi 95 %, α =0, 05
2) Kriteria pengujian
Ho diterima apabila –t(/2;n-k-1) < t < t (/2;n-k-1) atau signifikansi >
0,05
Ho ditolak apabila -t > t (/2;n-k-1) atau t < -t (/2;n-k-1) atau signifikansi
< 0, 05
3) Perhitungan
Berdasarkan hasil analiais data yang telah dilakukan dengan
program SPSS for Windows versi 15 diperoleh nilai thitung sebesar
2,281 dengan signifikansi 0, 001.
4) Keputusan uji
H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 2,281 > 2,021 dengan nilai
probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 001.
Gambar 4.6. Gambar statistik uji t prestasi belajar ditinjau dari
pengaruh motivasi belajar.
5) Kesimpulan
Ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi
belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui persepsi siswa mengenai prestasi
belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar
IPS. Hasil perhitungan uji F dapat dirangkum sebagai berikut (Lampiran
14):
Daerah terima H0 Daerah tolak H 0
Daerah tolak H0
Tabel 4.12 Hasil Uji F
Variabel Fhitung Ftabel5% Keterangan
Persepsi siswa mengenai
kompetensi guru dan
motivasi belajar
10,114 3,23 Ho ditolak
Dari analisis regresi linier ganda dapat diketahui bahwa koefisien
regresi masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga dapat dapat
dikatakan bahwa variabel kompetensi guru dan motivasi belajar siswa
kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta secara bersama-sama
berpengaruh positif terhadap Prestasi belajar. Untuk mengetahui pengaruh
secara bersama-sama tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya dilakukan
uji keberartian regresi linier ganda (uji F). Adapun langkah-langkah dalam
uji F ini adalah sebagai berikut:
a. Hipotesis
Ho:1 2 0 Berarti tidak ada pengaruh persepsi siswa
mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar
terhadap prestasi belajar.
0
: 1 2
1
H Berarti ada pengaruh persepsi siswa mengenai
kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar
Taraf signifikansi 95%, α = 0, 05
b. Kriteria pengujian
H0 ditolak apabila F hitung > F (α,k;n-k-1) atau signifikansi < 0, 05
Ftabel = F (α,k; n-k-1) = F(0, 05; 2, 45) = 3,23
c. Perhitungan
Berdasarkan analisis data diperoleh Fhitung sebesar 10,114 dengan
signifikansi sebesar 0, 000.
d. Keputusan uji
H0 ditolak, karena Fhitung > Ftabel, yaitu 10,114 > 3,23dan nilai
probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000.
Gambar 4.7. Gambar statistik uji F prestasi belajar ditinjau dari
persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi
belajar.
e. Kesimpulan
Ada pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan
motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
3. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif
Perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan
untuk melihat besarnya pengaruh yang diberikan oleh masing-masing
variabel persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar
Daerah tolak H0
73,974 3,23
0
terhadap prestasi belajar. Berdasarkan hasil perhitungan sumbangan efektif
dan relatif. Variabel penggunaaan persepsi siswa mengenai kompetensi
guru memberikan sumbangan relatif sebesar 53,7% dan sumbangan efektif
25,9%, sedangkan variabel motivasi belajar memberikan sumbangan
relatif sebesar 46,3% dan sumbangan efektif 22,4%. Total sumbangan
variabel persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar
memberikan sumbangan sebesar 48,3% terhadap prestasi belajar siswa.
(lihat lampiran 17).
G. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual
dan secara bersama-sama persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan
motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar, hal ini dapat
dilihat dari nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai
positif, seperti yang terlihat pada persamaan regresi linier ganda yaitu Y =
54,847+ 0, 647.X1 + 0, 564.X2.
Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien
determinasi (R2) sebesar 0,483 yang menunjukkan bahwa kombinasi variabel
persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar berpengaruh
sebesar 48,3%, sedangkan 51,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
tidak diteliti.
1. Persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar.
Berdasarkan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,304 >
berarti persepsi siswa mengenai kompetensi guru berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
semakin baik persepsi siswa mengenai kompetensi guru semakin tinggi
pula prestasi belajar yang dirasakan siswa. Sebaliknya jika persepsi siswa
mengenai kompetensi guru kurang baik maka tingkat prestasi belajar juga
akan menurun. Penemuan ini sesuai dengan kajian teori bahwa persepsi
siswa mengenai kompetensi guru berpengaruh pada kelancaran proses
belajar mengajar yang nantinya akan berpengaruh pada Prestasi belajar.
Signifikansi dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Siti (2009) menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif
kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, dengan sumbangan
efektif 43, 5%. Sedangkan dalam penelitian ini sumbangan efektif persepsi
siswa mengenai kompetensi guru sebesar 25,9%, lebih rendah dari
penelitian terdahulu.
2. Motivasi belajar terhadap prestasi belajar
Dari uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 2,281 > 2,021
dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 001. Hal ini berarti
motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi belajar semakin
tinggi pula prestasi belajar yang dirasakan pada siswa. Sebaliknya jika
motivasi belajar kurang baik maka tingkat prestasi belajar akan menurun.
Signifikansi dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
berpengaruh signifikan terhadap kemampuan kognitif Pendidikan
Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Muhammadiyah Surakarta
Tahun Ajaran 2009/2010, dengan sumbangan efektif sebesar 37,3%.
Sedangkan dalam penelitian ini sumbangan efektif penggunaan media
pembelajaran sebesar 22,4% lebih rendah dari penelitian terdahulu.
3. Persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap
prestasi belajar.
Berdasarkan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 10,114 > 3,23
dan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000, artinya persepsi
siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap Prestasi belajar. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa peningkatan persepsi siswa mengenai kompetensi
guru dan motivasi belajar akan diikuti oleh peningkatan prestasi belajar,
sebaliknya penurunan persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan
motivasi belajar akan diikuti penurunan prestasi belajar.
Dalam penelitian ini variabel persepsi siswa mengenai kompetensi
guru memberikan sumbangan efektif sebesar 25,9%. Variabel motivasi
belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 22,4%. Jadi jumlah
sumbangan efekif sebesar 48,3% sedangkan sedangkan sisanya 51,8%
dipengaruhi variabel lain. Dengan membandingkan nilai sumbangan
efektif nampak bahwa variabel motivasi belajar mempunyai pengaruh
yang dominan terhadap prestasi belajar dibandingkan variabel persepsi