• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/ 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajaran 2011/ 2012."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

60 A. Gambaran Umum

1. Sejarah singkat

SMA Muhammadiyah 2 Surakarta terletak di jalan Yosodipuro No.

95 Surakarta. SMA Muhammadiyah 2 Surakarta terletak 5km dari

Universitas Muhammadiyah 2 Surakarta, lokasi SMA Muhammadiyah 2

Surakarta sangatlah strategis dapat ditempuh dengan bis umum ATMO

dan karena letaknya mudah dijangkau banyak para siswa dan guru

mengendarai motor pribadi untuk datang ke sekolah. SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta yang telah berdiri sejak tahun 1945 sering

mendapatkan prestasi baik dalam wilayah Se-Surakarta maupun antar

provinsi. SMA Muhammadiyah 2 Surakarta telah mendapat akreditasi A

(sangat baik) berdasarkan SK sementara dari Provinsi melalui keputusan

rapat Badan Akreditasi Sekolah Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 13

Oktober 2010.

Walaupun masih berdasarkan SK sementara namun SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta dapat menempatkan diri sebagai sekolah

menengah atas yang dapat diperhitungkan dikalangan masyarakat bagi

anak-anaknya untuk mendapatkan ilmu pengetahuan untuk melanjutkan ke

(2)

2. Stuktur Organisasi

Untuk mewujudkan tujan yang telah ditetapkan, maka diperlukan

adanya suatu koordinasi yang baik, efektif serta efisien untuk menjadi

organisasi yang baik dituntut adanya kelompok manusia yang melakukan

kerjasama dengan teratur dan harmonis untuk mencapai tujuan tertentu.

Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat

berbagai unsur atau bagian, semuanya memerlukan suatu tatanan

kerjasama yang baik. Ketentuan tugas, baik yang menyangkut hak,

kewajiban serta tanggung jawab dapat mengkoordinir pelaksanaan tugas

dan kelancaran penyelengggaraan program disekolah tersebut. Untuk

mencapai maksud tersebut, maka diperlukan suatu struktur yang mengatur

dan menetapkan tugas hubungan suatu nilai dengan personil yang lain.

Adapun struktur sekolah SMA Muhammadiyah 2 Surakarta adalah

sebagai berikut :

DIAGRAM STRUKTUR ORGANISASI

SMA MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KOTA SURAKARTA

Komite Sekolah

Drs. Harminta

Kepala TU

Priono Kepala Sekolah

(3)

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Dari bagian di atas Struktur Organisasi untuk memudahkan proses

belajar mengajar dan memperjelas tanggung jawab semua guru dan guru

tata usaha. Dengan adanya struktur organisasi maka dapat ditunjukkan

posisi atau tugas guru dan tata usaha di lingkungan sekolah.

Sebagai salah satu bentuk organisasi, SMA Muhammadiyah 2

surakarta memiliki struktur organisasi sebagaimana lembaga-lembaga lain.

Struktur organisasi tersebut dibuat untuk memberikan gambaran yang jelas

mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing personil

yang mengelola lembaga tersebut. Wakasekur

Kurikulum

M.Sjahid, S.Pd.

Wakasekur

Kesiswaan

Suharno, BA

Wakasekur

Sarana Prasarana

Sardiyem, S. Pd.

Wakasekur

Humas/Al Islam

Kemuh

Sauryani, BA

DEWAN GURU

(4)

3. Visi dan Misi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Pengembangan kurikulum merupakan bagian yang penting dalam

proses pendidikan. Sasaran yang ingin dicapai bukan semata-mata

memproduksi bahan pelajaran mealainkan lebih dititik beratkan untuk

meningkatkan pendidikan. Sealain itu pengembangan kurikulum juga

merupakan suatu proses yang merencanakan, menghasilkan suatau alat

yang lebih baik denagn didasarkan pada hasil penelaian terhadap

kurikulum yang berlaku, sehingga dapat memberikan kondisi belajar

mengajar yang lebih baik. Apalagi ada kurikulum agam islam, yang mana

agama merupakan kebutuhan pokok manusia. Berlandaskan pada uraian di

atas, maka SMA Muhammadiyah 2 Surakarta dalam menyelenggarakan

pendidikan berpedoman pada visi dan misi sekolah yaitu :

a. Visi adalah gambaran masa depan :

Visi SMA Muhammaditah 2 Surakarta adalah : “Terwujudnya muslim

yang bertakwa, berakhlak mulia dan unggul”

Dengan penjabaran :

1) Dijadikan wahana dalam merumuskan misi.

2) Sekolah akan dibawa kemasa depan.

3) Agar sekolah dapat terjamin kelangsungan hidup dan

perkembanganya dimasa depan.

b. Misi adalah suatu tindakan untuk mewujudkan visi.

Misi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta adalah : “TUMALUNG

(5)

Dengan penjabaran :

1) Peningkatan rasa persatuan dan kesatuan (guyub rukun manunggal).

2) Peningkatan pengamalan ajaran islam.

3) Peningkatan mutu dan mencapai keunggulan.

4) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan bimbingan secara

efektif.

5) Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh

warga sekolah.

6) Menciptakan budaya tertib dan disiplin kepada seluruh warga

sekolah.

4. Keadaan Guru dan Karyawan

Ditinjau dari kualitas dan kuantitas gurunya SMA Muhammadiyah 2

surakarta mempunyai SMA Muhammadiyah 2 Surakarta mempunyai guru

pegawai negeri sipil (PNS) senbanyak 12 orang, sedangkan non PNS 24

orang,selain itu pekerjaan disekolah dibantu oleh 16 orang karyawan tata

usaha dan penjaga sekolah.

Tabel 4.1Daftar Guru SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Nomor Pegawai Nama Guru Kelamin

1 310291591 Agus Priyanto, S.Kom. Laki-laki 2 310291595 Candra Agus Nugroho, S.Pd. Laki-laki

3 310291596 Dewi Wulandari,SPd Perempuan

4 310291597 Dian Kurniawati, S.Si. Perempuan

5 310291656 Wiyono Hadi,SPd Laki-laki

6 310291601 Dra.Maryatun Perempuan

7 310291602 Dra.Mulki Rahmawati Perempuan

8 310291604 Drs.Eko Supriyadi,MPd Laki-laki

(6)

Nomor Pegawai Nama Guru Kelamin

10 310291609 Drs.Sayuti Laki-laki

11 310291610 Drs.Sukarni Laki-laki

12 310291611 Drs.Sumarno Laki-laki

13 310291612 Drs.Suprapto SA Laki-laki

14 310291613 Drs.Untung Riyadi Laki-laki

15 310291618 Fajar Nur Hidayati,SPd Perempuan

16 310291619 Gunawan,SPd Laki-laki

17 310291620 HM.Dalhari,BA Laki-laki

18 310291621 Istiqomah,SPd Perempuan

19 310291623 Kurotu A'yun, S.Pd, M.Pd. Perempuan

20 310291624 Kusniadi,S.Ag Laki-laki

21 310291627 M.Waluyo Hadi,S.Ag Laki-laki

22 310291628 Marwanti,SPd Perempuan

23 310291632 Mulyani Perempuan

24 310291633 Nur Hidayati,BA Perempuan

25 310291636 Sardiyem,SPd Perempuan

26 310291637 Sita Kurniasari, S.Pd, M.Si Perempuan

27 310291638 Siti Aminah,SPd Perempuan

28 310291643 Sriyatmi,SPd Perempuan

29 310291644 Sugimin,BA Laki-laki

30 310291645 Suharmanto,SPd Laki-laki

31 310291646 Suharno,BA Laki-laki

32 310291647 Sujoko, S.Psi, S.PD.I Laki-laki

33 310291650 Suryani,BA Laki-laki

34 310291653 Tarti Harjani,S.Si Perempuan

35 310291654 Triyani Suprihati,SPd Perempuan

36 310291655 Triyatmi Puji Hastuti, SPd Perempuan

5. Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar disekolah dan keadaan

sekolah yang kondusif SMA Muhammadiyah 2 Surakarta telah

(7)

Tabel 4.2Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 2 Surakarta

NO NAMA RUANG / AREA KERJA

JUMLAH RUANG

KEADAAN

A. Administrasi

1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

2. Ruang Guru 1 Baik

3. Ruang Pelayan Administrasi

1 Baik

4. Ruang Kurikulum 1 Baik

5. Ruang Kesiswaan 1 Baik

B. Kegiatan Belajar

1. Ruang Kelas 14 Baik

2. Laboratorium (matematika, bahasa, fisika, kimia dan biologi)

1 Baik

3. Ruang Praktek Komputer 1 Baik

4. Ruang Audio Visual 1 Baik

C. Penunjang Pendidikan

1. Ruang Perpustakaan 1 Baik

2. Ruang TU 1 Baik

3. Ruang Ibadah 1 Baik

4. Ruang BP/BK 1 Baik

D. Penunjang Lainnya

1. Ruang Kantin Sekolah 2 Baik

2. Ruang Toilet 8 Baik

3. Ruang Gudang 1 Baik

4. Ruang Musik 1 Baik

(8)

6. Koperasi 1 Baik

7. UKS 1 Baik

8. Mushola 1 Baik

B. Pengujian Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket persepsi

siswa mengenai kompetensu guru, motivasi belajar dan prestasi beajar

Sebelum digunakan sebagai alat uji, angket tersebut harus diuji validitas dan

reliabilitasnya agar diperoleh angket yang valid dan reliabel. Adapun uji

validitas dan reliabilitas angket yang dilakukan adalah:

1. Uji Validitas

Uji validitas yang dilakukan adalah validitas internal, yaitu

konsistensi masing-masing item dengan item keseluruhan, yaitu dengan

cara mengkorelasikan masing-masing item dengan item keseluruhan

menggunakan korelasi product moment. Kriteria uji validitas adalah, item

dikatakan valid jika harga rhitung > rtabel dan item dikatakan tidak valid jika

harga rhitung < rtabel. Adapun ringkasan hasil uji validitas terdapat pada

Table 4.3 Hasil Uji Validitas Angket

No. Item rxy rtabel(0,05;15) Keterangan

Persepsi siswa mengenai kompetensi guru

1 0,578 0.514 Valid

2 0,870 0.514 Valid

3 0,631 0.514 Valid

(9)

5 0,686 0.514 Valid

6 0,796 0.514 Valid

7 0,538 0.514 Valid

8 0,685 0.514 Valid

9 0,707 0.514 Valid

10 0,668 0.514 Valid

11 0,649 0.514 Valid

12 0,843 0.514 Valid

13 0,821 0.514 Valid

14 0,754 0.514 Valid

15 0,714 0.514 Valid

Motivasi belajar

1 0,737 0.514 Valid

2 0,670 0.514 Valid

3 0,693 0.514 Valid

4 0,597 0.514 Valid

5 0,771 0.514 Valid

6 0,671 0.514 Valid

7 0,792 0.514 Valid

8 0,737 0.514 Valid

9 0,670 0.514 Valid

10 0,659 0.514 Valid

Dari hasil perhitungan uji validitas terhadap angket menunjukkan

(10)

karena harga rxy untuk semua item angket lebih besar dari rtabel pada taraf

signifikansi () = 5% yaitu sebesar 0,514. Dari hasil uji validitas dapat

dinyatakan bahwa seluruh pertanyaan dalam angket ini sahih dan dapat

dipercaya untuk mengambil data penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Selain dilakukan uji validitas, angket juga diuji reliabilitasnya. Hasil

uji reliabilitas disajikan dalam Tabel 4.4 sebagat berikut:

Tabel 4.4. Hasil Uji Reliabilitas

A. Variabel Cronbach’s

Alpha

Taraf

Signifikansi Keterangan

Pesepsi siswa mengenai kompetensi guru

.754 0,514 Reliabel

Motivasi belajar .765 0,514 Reliabel

Hasil uji reliabilitas terhadap angket memperoleh cronbach’s alpha

masing-masing sebesar 0,754 dan 0,765. Harga cronbach’s alpha untuk

semua variable lebih besar dari rtabel pada taraf signifikansi () = 5% yaitu

sebesar 0,514 sehingga seluruh angket dinyatakan reliabel (andal).

C. Deskripsi Data

1. Deskripsi Data Persepsi siswa mengenai kompetensi guru

Data penggunaan persepsi siswa mengenai kompetensi guru

(11)

persepsi siswa mengenai kompetensi guru

1 2.1 2.1 2.1

1 2.1 2.1 4.2

1 2.1 2.1 6.3

3 6.3 6.3 12.5

1 2.1 2.1 14.6

1 2.1 2.1 16.7

4 8.3 8.3 25.0

1 2.1 2.1 27.1

2 4.2 4.2 31.3

2 4.2 4.2 35.4

2 4.2 4.2 39.6

1 2.1 2.1 41.7

5 10.4 10.4 52.1

1 2.1 2.1 54.2

2 4.2 4.2 58.3

2 4.2 4.2 62.5

1 2.1 2.1 64.6

3 6.3 6.3 70.8

2 4.2 4.2 75.0

1 2.1 2.1 77.1

2 4.2 4.2 81.3

1 2.1 2.1 83.3

4 8.3 8.3 91.7

1 2.1 2.1 93.8

1 2.1 2.1 95.8

1 2.1 2.1 97.9

1 2.1 2.1 100.0

48 100.0 100.0

23 24 26 28 30 31 32 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 54 55 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

hasil analisis dan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi

15.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar 55, nilai terendah sebesar 23,

rata-rata sebesar 39,46, median sebesar 39,00 modus sebesar 39 dan standar

deviasi sebesar 8,018 serta varian sebesar 64,296.

Untuk mempermudah memahami data persepsi siswa mengenai

kompetensi guru, maka data disajikan dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi sebagai berikut:

(12)

Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh berdistribusi

normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari distribusi

frekuensi data media pembelajaran yang dipaparkan dalam Gambar 4.1

sebagai berikut:

persepsi siswa mengenai kompetensi guru

55 50 45 40 35 30 25

Frequency

6

5

4

3

2

1

0

Histogram

Mean =39.46 Std. Dev. =8.018

N =48

Gambar 4.2. Histogram dan Poligon Data persepsi siswa mengenai

kompetensi guru

Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data

persepsi siswa mengenai kompetensi guru memiliki distribusi yang

mendekati normal. Namun untuk lebih pasti apakah data berdistribusi

normal atau tidak, dapat dilihat dari hasil perhitungan uji normalitas.

2. Deskripsi Data Motivasi Belajar

Data motivasi belajar diperoleh dengan teknik angket yang terdiri

dari 10 pertanyaan. Dari hasil analisis dan perhitungan dengan

menggunakan program SPSS versi 15.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar

(13)

modus sebesar 29 dan standar deviasi sebesar 3,522 serta varian sebesar

12,404.

Selanjutnya untuk mempermudah memahami data motivasi belajar,

maka data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang

dipaparkan dalam Tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Data Motivasi Belajar

motivasi belajar

2 4.2 4.2 4.2

1 2.1 2.1 6.3

2 4.2 4.2 10.4

1 2.1 2.1 12.5

3 6.3 6.3 18.8

5 10.4 10.4 29.2

5 10.4 10.4 39.6

7 14.6 14.6 54.2

4 8.3 8.3 62.5

6 12.5 12.5 75.0

1 2.1 2.1 77.1

5 10.4 10.4 87.5

2 4.2 4.2 91.7

2 4.2 4.2 95.8

2 4.2 4.2 100.0

48 100.0 100.0

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari

(14)

motivasi belajar

35 32.5 30 27.5 25 22.5

Frequency

6

4

2

0

Histogram

Mean =29.35 Std. Dev. =3.522

N =48

Gambar 4.3. Histogram dan Poligon Data Motivasi Belajar

Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data

motivasi belajar memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk

lebih pasti apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari

hasil perhitungan uji normalitas.

3. Deskripsi Data Prestasi Belajar

Data prestasi belajar diperoleh dengan teknik dokumentasi. Dari

hasil analisis dan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi

15.0 diperoleh nilai tertinggi sebesar 70, nilai terendah sebesar 47,

rata-rata sebesar 57,96, median sebesar 58 modus sebesar 54 dan standar

(15)

Selanjutnya untuk mempermudah memahami data prestasi belajar,

maka data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai

berikut:

Tabel 4.7. Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar

prestasi belajar

1 2.1 2.1 2.1

2 4.2 4.2 6.3

1 2.1 2.1 8.3

1 2.1 2.1 10.4

4 8.3 8.3 18.8

5 10.4 10.4 29.2

3 6.3 6.3 35.4

3 6.3 6.3 41.7

2 4.2 4.2 45.8

4 8.3 8.3 54.2

2 4.2 4.2 58.3

4 8.3 8.3 66.7

5 10.4 10.4 77.1

2 4.2 4.2 81.3

2 4.2 4.2 85.4

2 4.2 4.2 89.6

1 2.1 2.1 91.7

1 2.1 2.1 93.8

1 2.1 2.1 95.8

1 2.1 2.1 97.9

1 2.1 2.1 100.0

48 100.0 100.0

47 48 50 51 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 70 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Untuk melihat secara sekilas, apakah data yang diperoleh

berdistribusi normal atau tidak, maka disajikan histogram dan poligon dari

(16)

prestasi belajar

70 65 60 55 50 45

Frequency

12

10

8

6

4

2

0

Histogram

Mean =57.96 Std. Dev. =5.279

N =48

Gambar 4.4. Histogram dan Poligon Data Prestasi Belajar

Berdasarkan histogram dan poligon dapat dilihat bahwa data

prestasi belajar memiliki distribusi yang mendekati normal. Namun untuk

lebih pasti apakah data berdistribusi normal atau tidak, dapat dilihat dari

hasil perhitungan uji normalitas.

D. Pengujian Persyaratan Penelitian 1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah data dari

sampel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau

tidak. Uji normalitas dilakukan menggunakan teknik uji Lilliefors atau

dalam program SPSS disebut juga dengan Kolmogorov-Smirnov. Kriteria

(17)

< Ltabel atau probabilitas signifikansi > 0,05. Adapun ringkasan uji

normalitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8. Hasil Uji Normalitas

Variabel Harga L0 Kesimpulan

Lhitung L0,05,46

Prestasi belajar

persepsi siswa mengenai kompetensi guru

Motivasi belajar

0,070

0,074

0,082

0,131

0,131

0,131

Normal

Normal

Normal

Sumber: Ringkasan Lampiran 13

Dari hasil perhitungan uji normalitas ternyata semua harga Lohitung

lebih kecil dari Ltabel (dengan  = 0,05 dan N = 46), sehingga data-data

tersebut dinyatakan memiliki distribusi normal atau memiliki sebaran data

yang normal.

2. Uji Linearitas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat berupa garis lurus (hubungan linier)

atau tidak. Kriteria uji linieritas adalah bahwa hubungan yang terjadi

berbentuk linier jika Fhitung < Ftabel atau nilai probabilitas signifikansi >0,

05. Adapun ringkasan hasil uji linieritas (lampiran 13) adalah sebagai

(18)

Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Uji Linieritas

Variabel yang diukur

Harga F

Sig. Kesimpulan Fhitung Ftabel

X1Y

X2Y

1,227

0,678

F(0, 05; 25, 21) = 2,05

F(0, 05;13,33) = 2,309

.320

.769

Linier

Linier

Sumber: Ringkasan Lampiran 14 dan 15

Dari Tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa harga Fhitung

masing-masing variabel yang diukur lebih kecil dari Ftabel dan nilai probabilitas

signifikansi > 0, 05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara

masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat berbentuk linier.

E. Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Ganda

Sebelum melakukan pengujian hipotesis penelitian terlebih dahulu

dilakukan analisis regresi linear ganda. Adapun ringkasan analisis regresi

linear ganda adalah:

Tabel 4.10. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Ganda

Variabel Koefisien Regresi t Sig

Konstanta 54,847

Persepsi siswa mengenai kompetensi guru

0,647 3,304 .000

Motivasi belajar 0,564 2,281 .001

F hitung = 10,114

R2 = 0,483

(19)

Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh persamaan regresi linear ganda

sebagai berikut : Y = 54,847 + 0,647X1 + 0,564X2

Persamaan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

a = 54,847, berarti jika Persepsi siswa mengenai kompetensi guru

dan motivasi beajar dianggap konstan, maka Prestasi belajar

akan sama dengan 54,847.

b1 = 0,647, berarti skor Persepsi siswa mengenai kompetensi guru

meningkat satu poin maka skor Prestasi belajar akan meningkat

sebesar 0,647 (dengan asumsi variabel kompetensi guru

dianggap konstan).

b2 = 0, 564, berarti skor Motivasi belajar meningkat satu poin maka

skor Prestasi belajar belajar akan meningkat sebesar 0,564

(dengan asumsi variabel motivasi belajar dianggap konstan).

F. Analisis Pengujian Hipotesis

Dalam rangka menguji hipotesis tentang prestasi belajar ditinjau dari

persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar pembelajaran

siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta, maka digunakan uji t

dan uji F. Adapun langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh variabel

independent secara individual terhadap variabel dependen. Hasil

(20)

Tabel 4.11 Hasil Uji t

Variabel thitung ttabel* Keterangan

Persepsi siswa mengenai

kompetensi guru 3,304 2,021 Ho ditolak

Motivasi belajar 2,281 2,021 Ho ditolak

*= ttabel pada taraf signifikansi 5% dengan db=45

a. Persepsi siswa mengenai Kompetensi guru terhadap Prestasi Belajar.

Dari analisis regresi ganda diketahui bahwa koefisien regresi

dari variabel persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap

prestasi belajar (a1) bernilai positif sebesar 0,647, sehingga dapat

dikatakan bahwa persepsi siswa mengenai kompetensi guru

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Untuk mengetahui

pengaruh tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya nilai koefisien

regresi linier ganda dari a1 ini diuji signifikansinya. Langkah-langkah

uji signifikansi koefisien regresi atau disebut juga uji t adalah sebagai

berikut:

1) Hipotesis

Ho: 1 = 0 Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan persepsi

siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar

H1: 1 0 Berarti ada pengaruh persepsi siswa mengenai

kompetensi guru terhadap prestasi belajar siswa

(21)

2) Kriteria pengujian

Ho diterima apabila –t (/2;n-k-1) < t < t (/2;n-k-1) atau signifikansi >0,05

Ho ditolak apabila -t > t (/2;n-k-1) atau t < -t (/2;n-k-1) atau signifikansi

< 0,05

ttabel = t (α/2, n-k-1) = t (0, 025;45 ) = 2,021

3) Perhitungan

Berdasarkan hasil analiais data yang telah dilakukan dengan program

SPSS for Windows versi 15 diperoleh nilai thitung sebesar 3,304

dengan signifikansi 0, 000.

4) Keputusan uji

H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 3,304 > 2,021 dengan nilai

probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000.

Gambar 4.5. Gambar statistik uji t prestasi belajar ditinjau dari

persepsi siswa mengenai kompetensi guru.

5) Kesimpulan

Ada pengaruh yang signifikan prestasi belajar ditinjau dari

persepsi siswa mengenai kompetensi guru siswa kelas XI IPS SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta.

Daerah terima H0 Daerah tolak H

0

Daerah tolak H0

(22)

b. Motivasi belajar terhadap Prestasi belajar.

Dari analisis regresi ganda diketahui bahwa koefisien regresi

dari variabel motivasi belajar terhadap prestasi belajar (a2) benilai

positif sebesar 0,564 , sehingga dapat dikatakan bahwa motivasi belajar

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Untuk mengetahui

pengaruh tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya nilai koefisien

regresi linier ganda dari a2 ini diuji signifikansinya. Langkah-langkah

uji signifikansi koefisien regresi atau disebut juga uji t adalah sebagai

berikut:

1) Hipotesis

Ho:2 = 0 Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan motivasi

belajar tarhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA

Muhammadiyah 2 Surakarta.

H1: 2 0 Berarti ada pengaruh motivasi belajar terhadap

prestasi belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah

2 Surakarta.

Tingkat Signifikansi 95 %, α =0, 05

2) Kriteria pengujian

Ho diterima apabila –t(/2;n-k-1) < t < t (/2;n-k-1) atau signifikansi >

0,05

Ho ditolak apabila -t > t (/2;n-k-1) atau t < -t (/2;n-k-1) atau signifikansi

< 0, 05

(23)

3) Perhitungan

Berdasarkan hasil analiais data yang telah dilakukan dengan

program SPSS for Windows versi 15 diperoleh nilai thitung sebesar

2,281 dengan signifikansi 0, 001.

4) Keputusan uji

H0 ditolak, karena thitung > ttabel yaitu 2,281 > 2,021 dengan nilai

probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 001.

Gambar 4.6. Gambar statistik uji t prestasi belajar ditinjau dari

pengaruh motivasi belajar.

5) Kesimpulan

Ada pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar siswa kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui persepsi siswa mengenai prestasi

belajar dan motivasi belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar

IPS. Hasil perhitungan uji F dapat dirangkum sebagai berikut (Lampiran

14):

Daerah terima H0 Daerah tolak H 0

Daerah tolak H0

(24)

Tabel 4.12 Hasil Uji F

Variabel Fhitung Ftabel5% Keterangan

Persepsi siswa mengenai

kompetensi guru dan

motivasi belajar

10,114 3,23 Ho ditolak

Dari analisis regresi linier ganda dapat diketahui bahwa koefisien

regresi masing-masing variabel bebas bernilai positif, sehingga dapat dapat

dikatakan bahwa variabel kompetensi guru dan motivasi belajar siswa

kelas XI IPS SMA Muhammadiyah 2 Surakarta secara bersama-sama

berpengaruh positif terhadap Prestasi belajar. Untuk mengetahui pengaruh

secara bersama-sama tersebut signifikan atau tidak, selanjutnya dilakukan

uji keberartian regresi linier ganda (uji F). Adapun langkah-langkah dalam

uji F ini adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis

Ho:1 2 0 Berarti tidak ada pengaruh persepsi siswa

mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar

terhadap prestasi belajar.

0

: 1 2

1   

H Berarti ada pengaruh persepsi siswa mengenai

kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar

Taraf signifikansi 95%, α = 0, 05

b. Kriteria pengujian

(25)

H0 ditolak apabila F hitung > F (α,k;n-k-1) atau signifikansi < 0, 05

Ftabel = F (α,k; n-k-1) = F(0, 05; 2, 45) = 3,23

c. Perhitungan

Berdasarkan analisis data diperoleh Fhitung sebesar 10,114 dengan

signifikansi sebesar 0, 000.

d. Keputusan uji

H0 ditolak, karena Fhitung > Ftabel, yaitu 10,114 > 3,23dan nilai

probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000.

Gambar 4.7. Gambar statistik uji F prestasi belajar ditinjau dari

persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi

belajar.

e. Kesimpulan

Ada pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar.

3. Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

Perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif digunakan

untuk melihat besarnya pengaruh yang diberikan oleh masing-masing

variabel persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar

Daerah tolak H0

73,974 3,23

0

(26)

terhadap prestasi belajar. Berdasarkan hasil perhitungan sumbangan efektif

dan relatif. Variabel penggunaaan persepsi siswa mengenai kompetensi

guru memberikan sumbangan relatif sebesar 53,7% dan sumbangan efektif

25,9%, sedangkan variabel motivasi belajar memberikan sumbangan

relatif sebesar 46,3% dan sumbangan efektif 22,4%. Total sumbangan

variabel persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar

memberikan sumbangan sebesar 48,3% terhadap prestasi belajar siswa.

(lihat lampiran 17).

G. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individual

dan secara bersama-sama persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan

motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar, hal ini dapat

dilihat dari nilai koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas bernilai

positif, seperti yang terlihat pada persamaan regresi linier ganda yaitu Y =

54,847+ 0, 647.X1 + 0, 564.X2.

Selanjutnya dari hasil analisis data diperoleh nilai koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,483 yang menunjukkan bahwa kombinasi variabel

persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar berpengaruh

sebesar 48,3%, sedangkan 51,7% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang

tidak diteliti.

1. Persepsi siswa mengenai kompetensi guru terhadap prestasi belajar.

Berdasarkan uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 3,304 >

(27)

berarti persepsi siswa mengenai kompetensi guru berpengaruh positif

terhadap prestasi belajar. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

semakin baik persepsi siswa mengenai kompetensi guru semakin tinggi

pula prestasi belajar yang dirasakan siswa. Sebaliknya jika persepsi siswa

mengenai kompetensi guru kurang baik maka tingkat prestasi belajar juga

akan menurun. Penemuan ini sesuai dengan kajian teori bahwa persepsi

siswa mengenai kompetensi guru berpengaruh pada kelancaran proses

belajar mengajar yang nantinya akan berpengaruh pada Prestasi belajar.

Signifikansi dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Siti (2009) menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif

kompetensi guru terhadap prestasi belajar akuntansi, dengan sumbangan

efektif 43, 5%. Sedangkan dalam penelitian ini sumbangan efektif persepsi

siswa mengenai kompetensi guru sebesar 25,9%, lebih rendah dari

penelitian terdahulu.

2. Motivasi belajar terhadap prestasi belajar

Dari uji t diketahui bahwa nilai thitung > ttabel yaitu 2,281 > 2,021

dengan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 001. Hal ini berarti

motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa semakin baik motivasi belajar semakin

tinggi pula prestasi belajar yang dirasakan pada siswa. Sebaliknya jika

motivasi belajar kurang baik maka tingkat prestasi belajar akan menurun.

Signifikansi dalam penelitian ini sejalan dengan penelitian yang

(28)

berpengaruh signifikan terhadap kemampuan kognitif Pendidikan

Akuntansi FKIP Universitas Muhammadiyah Muhammadiyah Surakarta

Tahun Ajaran 2009/2010, dengan sumbangan efektif sebesar 37,3%.

Sedangkan dalam penelitian ini sumbangan efektif penggunaan media

pembelajaran sebesar 22,4% lebih rendah dari penelitian terdahulu.

3. Persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar.

Berdasarkan uji F diketahui nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 10,114 > 3,23

dan nilai probabilitas signifikansi < 0, 05, yaitu 0, 000, artinya persepsi

siswa mengenai kompetensi guru dan motivasi belajar secara

bersama-sama berpengaruh positif terhadap Prestasi belajar. Dengan demikian

dapat dikatakan bahwa peningkatan persepsi siswa mengenai kompetensi

guru dan motivasi belajar akan diikuti oleh peningkatan prestasi belajar,

sebaliknya penurunan persepsi siswa mengenai kompetensi guru dan

motivasi belajar akan diikuti penurunan prestasi belajar.

Dalam penelitian ini variabel persepsi siswa mengenai kompetensi

guru memberikan sumbangan efektif sebesar 25,9%. Variabel motivasi

belajar memberikan sumbangan efektif sebesar 22,4%. Jadi jumlah

sumbangan efekif sebesar 48,3% sedangkan sedangkan sisanya 51,8%

dipengaruhi variabel lain. Dengan membandingkan nilai sumbangan

efektif nampak bahwa variabel motivasi belajar mempunyai pengaruh

yang dominan terhadap prestasi belajar dibandingkan variabel persepsi

Gambar

Gambar  4.1 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Tabel 4.1Daftar Guru SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Tabel 4.2Sarana dan Prasarana SMA Muhammadiyah 2 Surakarta
Table 4.3 Hasil Uji Validitas Angket
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun Citrus maxima terhadap bakteri bentuk kokus Gram positif, bentuk basil Gram positif dan bentuk basil Gram negatif

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi perikanan pelagis melalui laju eksploitasi, potensi lestari, analisis bioekonomi, dan laju degradasi sumber

Suatu lingkungan yang buangan asap kendaraan bermotornya banyak maka kandungan logam Pb dalam udara juga tinggi misalnya di SPBU, maka pekerja SPBU akan menghirup udara kotor

Dari analisis perhitungan tebal lapis tambahan dengan menggunakan Metode Analisa Komponen diperoleh tebal AC-WC 4 cm dan AC-BC 2,35 cm, sedangkan perhitungan tebal

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah rasio keuangan dapat digunakan dalam memprediksi kondisi financial distress dan pengaruh rasio keuangan

Dengan hak bebas royalti non-eksklusif ini Universitas Sebelas Maret berhak menyimpan, mengalihmediakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database),

NINA NURHAENI. ImplementasiPendekatan CTL untukMeningkatkanKemampuanMenulisParagrafInduktif di Kelas III SDN Gelam 3 Kec.Cipocok Jaya Kota Serang-BantenTahun.2015. Penelitian

Survei dilakukan di lingkungan kampus Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan selama bulan Mei-Juni 2013. Responden yang sulit untuk ditemui menjadi kendala