KEBERADAAN ALAT MUSIK TRADISIONAL CHINA GUZHENG DI JADE MUSIC SCHOOL JALAN SINGOSARI NO. 3 F MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
HENROY SAMUEL SIBORO
NIM 20944210
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Skripsi ini berjudul “Keberadaan Alat Musik Tradisional Cina Guzheng di Jade Music School Jalan Singosari No. 3F Medan”.
Dalam menyelesaikan skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik moral maupun materil. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tiada terhingga kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
3. Dra. Tuti Rahayu, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sendratasik
4. Uyuni Widiastuti, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik, serta Dosen Pembimbing skripsi I yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi yang sangat bermanfaat untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
5. Panji Suroso, M.Si, selaku Ka. Prodi Pendidikan Seni Musik dan Selaku Pembimbing Skripsi II yang telah banyak memberi bimbingan dan motivasi yang sangat bermanfaat untuk penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
6. Bapak/ Ibu Dosen di Jurusan Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan 7. Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu Ngantini Kartini Huang, Ibu Jenny
Wijaya, Bapak Jeffry Owen, dan rekan-rekan guru yang ada di Jade Music School dan terkhusus buat Violita Sari yang selalu memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini
8. Teristimewa kepada Ayahanda Jhonter Siboro dan Ibunda Dosma Pandiangan tercinta yang telah memberikan kasih sayang, baik motril maupun materil, motivasidan doa yang tiada hentinya demi kesuksesan ananda
9. Saudara-saudaraku tersayang, Pika Lasri Siboro, Erisa Dani Siboro, Duran Simanjuntak, Mona Sari Simarmata yang selalu memberikan motivasi dan doa yang tiada hentinya demi kesuksesan penulis.
10.Abang-abang, kakak-kakak dan teman-teman terbaikku, Esmita Samaria, S.Pd, Yose Helvin Sibuea, S.pd, Poniton Silalahi, S.Pd, Tio Pakpahan, RGB, dan teman-teman lainnya di Prodi Seni Musik 09 yang telah memberikan doa, motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini serta penulis mengucapkan terima kasih atas kerja samanya selama perkuliahan.
11.Terima kasih buat SOLFEGGIO UNIMED atas motivasi dan doa dalam penyelesaian skripsi ini.
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Pendidikan Seni Musik.
Medan, Agustus 2013 Penulis
DAFTAR ISI
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL A. Landasan Teori ... 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
B. Populasi dan Sampel ... 21
1. Populasi ... 21
2. Sampel ... 22
C. Teknik Pengumpulan Data ... 24
1. Observasi Lapangan ... 25
2. Wawancara ... 25
3. Visual ... 26
4. Studi Kepustakaan ... 26
5. Teknik Analisis Data ... 29
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sejarah Alat Musik Guzheng ... 31
B. Keberadaan Alat Musik Guzheng di Jade Music School ... 34
C. Instrument Pengiring Alat Musik Guzheng ... 40
D. Bentuk Pertunjukan Alat Musik Guzheng ... 42
E. Tanggapan Masyarakat Cina Terhadap Alat Musik Guzheng . 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 54
B. Saran ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Irama dengan Notasi Balok ... 14
Gambar 2.2. Melodi dengan Notasi Balok ... 15
Gambar 2.3. Harmoni pada Notasi Balok ... 15
Gambar 4.1. Alat Musik Guzheng ... 32
Gambar 4.2. Tangga Nada Pentatonik ... 32
Gambar 4.3. Tangga Nada Diatonik ... 32
Gambar 4.4. Skala Guzheng ... 33
Gambar 4.5. Gedung Jade Music School ... 35
Gambar 4.6. Konser Mini Guzheng di Sun Plaza Medan 2013 ... 36
Gambar 4.7. Konser Mini Guzheng di Thamrin Plaza ... 36
Gambar 4.8. Posisi Badan Memainkan Guzheng ... 39
Gambar 4.9. Memasang Kuku Palsu ... 39
Gambar 4.10. Instrumen Piano yang Mengiringi Alat Musik Guzheng ... 41
Gambar 4.11. Instrumen Gendang yang Mengiringi Alat Musik Guzheng .... 41
Gambar 4.12. Bentuk Pertunjungan Guzheng Pada Acara Waisak Tahun 2012 43 Gambar 4.13. Pertunjukan Guzheng Pada Acara Moment of Appreciation ... 43
Gambar 4.14. Partitur Lagu OST Swordman 2 ... 45
Gambar 4.15. Partitur Lagu Bengawan Solo ... 46
Gambar 4.16. Pertunjukan Guzheng di Hermes Wedding Diary ... 48
Gambar 4.17. Guzheng Performance ... 49
i
DAFTAR TABEL
1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang MasalahKebudayaan adalah produk atau hasil yang dilakukan atau diciptakan oleh
sekelompok masyarakat dalam berbagai aktifitas kegiatan yang mempunyai tujuan
sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Setiap negara yang ada di dunia pasti
memiliki kebudayaan yang khas. Kebudayaan merupakan suatu aset terpenting
yang dimiliki negara Indonesia untuk memperkenalkan kepada seluruh dunia
bahwa Indonesia kaya akan kebudayaan. Kebudayaan itu menjadi salah satu
pembentukan dan pembagian Integral yang tidak terpisahkan dari kebudayaan
Indonesia sekarang ini.
Musik adalah satu hasil dari proses kebudayaan manusia dalam bentuk
bunyi-bunyian yang memiliki unsur-unsur melodi, irama, dan tempo. Musik juga
merupakan perwujudan dari rasa emosional atau ekspresi manusia. Sebagai bagian
dari salah satu kesenian, musik memiliki fungsi sosial yang secara umum dapat
ditemukan disetiap kebudayaan suku bangsa di seluruh Indonesia. Musik yang
merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia dapat dilihat pada acara-acara
seperti mengiringi perayaan-perayaan hari besar, mengiringi ritual ibadah, ritual
pernikahan, ritual upacara kematian dan lain sebagainya.
Musik tradisional merupakan salah satu unsur budaya yang penting.
Musik merupakan alat untuk menyampaikan sesuatu hal yang akan dan telah
terjadi dalam kebudayaan itu sendiri. Berbagai macam kegunaan alat musik
2
tradisional yang dimiliki oleh etnik-etnik yang ada di Indonesia, dapat kita ketahui
bahwa secara umum alat musik tradisional terdiri dari alat musik pukul, alat musik
tiup, alat musik gesek dan alat musik petik.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak etnik khususnya
Sumatera Utara. Sumatera Utara adalah salah satu propinsi yang mempuyai
banyak etnik seperti Melayu, Toba, Mandailing, Karo, Simalungun, Pak-pak
Dairi, Angkola, dan Nias, namun ada juga etnik yang berasal dari luar sumatera
Utara yang menetap di Sumatera Utara diantaranya Jawa, Padang, Aceh, India,
Cina/tionghoa.
Masyarakat Cina yang ada di Sumatera Utara, berbaur dengan
masyarakat setempat. Hal ini dapat di lihat dari beberapa perayaan acara nasional
(17 agustus), perayaan agama (natal, imlek,), dan beberapa acara pertunjukan
musik. Etnik China yang ada di Kota Medan merupakan masyarakat yang
berimigrasi dari daerah asalnya . Mereka berimigrasi dengan membawa segala
bentuk budaya dan kesenian yang merupakan warisan nenek moyang, budaya ini
telah berjalan secara turun-temurun dan dilaksanakan dengan ketentuan dari adat
yang telah berlaku bagi mereka untuk melaksanakan adat tersebut.
Musik tradisional china selalu dipertunjukan pada acara pernikahan,
ritual keagamaan, ritual upacara kematian, dan perayaan-perayaan hari besar
misalnya Cap Go Meh. Alat musik tradisional cina yang di pergunakan pada
acara-acara tersebut terdiri dari , Obo, Erhu (rebab), Suona (Terompet), Pipa, dan
3
Guzheng adalah sejenis alat musik petik. Guzheng atau kecapi China
mempunyai bentuk seperti kotak yang cembung dan terbuat dari kayu sebagai
kotak suara, dan di tengah senar tersebut ditempatkan penggganjal yang dapat
digeser untuk menaikkan atau menurutkan frekuensi nada.
Alat musik ini sudah jarang diperkenalkan di Negara China. Kelangkaan
alat musik tradisional ini dibuktikan dengan semakin punahnya alat musik
guzheng dan berkembangnya alat musik modren sehingga kegunaan alat musik
Tradisional pada acara-acara perayaan hari besar dalam etnis China sering
diabaikan dan tidak diperhatikan lagi, dimana alat musik modren yang sering
digunakan dari pada alat musik tradisional seperti alat musik Guzheng dan alat
musik Tradisional lainnya.
Namun seiring dengan perkembangan zaman, keberadaan alat musik
Guzheng saat ini dapat dikatakan memprihatinkan. Salah satu faktor yang
membuat alat musik ini kurang diperhatikan karena masuknya alat-alat musik
modern seperti gitar, drum, keyboard, dan alat musik modern lainnya, sehingga
para generasi muda cenderung lebih suka untuk mempelajari alat-alat musik
modern.
Pada saat ini keberadaan instrumen tradisional Cina terancam punah, hal
ini disebabkan masyarakat lebih memilih instrumen barat untuk dimainkan dalam
upacara adat mereka sehingga alat musik tradisional Cina dianggap sebagai
bumbu pelengkap alat musik barat. Penyebab lainnya adalah orang
China/Tionghoa yang sudah menjadi makmur (kaya) sering membuat upacara
4
band dan artis ternama. Mereka membawa estetis kosmopolitan yang adakalanya
melawan estetis tradisinya, tanpa menggunakan alat musik tradisional Guzheng.
Pesta perkawinan yang seharusnya sakral dengan menggunakan alat musik
Tradisional Guzheng dan alat musik Tradisional lainnya menjadi pesta
perkawinan yang tidak mempuyai kesakralan. Karena bagi mereka, pesta
perkawinan yang lengkap karena adanya alat musik keyboard atau alat tiup yang
memainkan lagu pop barat dan lagu-lagu lainnya.
Ditengah semakin punahnya alat musik Guzheng di Cina maupun di Kota
Medan, ternyata masih ada orang yang dapat membuat, memainkan serta
mempertahankan alat musik Guzheng. Beliau adalah Ibu Ngartina Huang yang
bertempat tinggal di Jalan Singosari No 3F Medan. Beliau merupakan Pendiri
Sekolah musik Jade Music School. Oleh karena alat musik guzheng belum
diketahui oleh masyarakat China maupun masyarakat pribumi maka beliau
mendirikan sekolah musik ini. Hal ini dilakukan karena semakin langkanya alat
musik Guzheng, dan juga sebagai bentuk pelestarian alat musik Guzheng yang
tidak banyak dikenal pada masyarakat China yang ada di Kota Medan.
Jade Musik School sudah lama berada di Kota Medan. Jade Music
School adalah tempat kursus belajar alat musik tradisional Cina, khususnya alat
musik Guzheng. Di tempat kursus ini para murid diperkenalkan Guzheng adalah
alat musik tradisional Cina, dan mempelajari teknik memainkan alat musik
Guzheng.
Berdasarkan hal di atas, penulis ingin membuat penelitian yang
5
judul “Keberadaan Alat Musik Tradisional China Guzheng di Jade Music School
Jalan Singosari No. 3 F Medan
B.
Identifikasi MasalahMengingat luasnya cakupan masalah dalam penelitian ini, dan karena
keterbatasan waktu, dana, dan kemampuan penulis, maka peneliti membatasi
masalah untuk mempermudah pemecahan masalah yang dihadapi dalam
penelitian ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi
(2004:30) yang mengatakan bahwa:
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum kedalam beberapa pertanyaan yang jelas”.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membatasi masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah imigrasi masyarakat Cina ke Kota Medan?
2. Bagaimana sejarah alat musik Guzheng?
3. Bagaimana keberadaan alat musik Guzheng pada masyarakat Cina di
Jade Music School ?
4. Bagaimana Teknik memainkan alat musik Guzheng di Jade Music
School?
5. Instrumen apa saja yang digunakan untuk mengiringi alat musik
6
6. Bagaimana tanggapan masyarakat Cina terhadap alat musik Guzheng
di Jade Music School?
7. Bagaimana bentuk pertunjukan alat musik Guzheng di Jade Music
School?
8. Bagaimana proses pembuatan alat musik Guzheng pada masyarakat
Cina di Jade Music School?
C.
Pembatasan MasalahMengingat banyaknya masalah yang berkaitan dengan yang akan diteliti, maka agar penelitian itu lebih terarah pada tujuan yang diharapkan, dalam hal ini
penelitian mengadakan pembatasan masalah yang akan dihadapi dalam penelitian
ini. Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sukardi (2006:30) yang
mengatakan bahwa :
“Dalam merumuskan ataupun membatasi dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. Oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penellitian dan dirangkum ke dalam beberapa pertanyaan yang jelas”.
Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti membatasi masalah penelitian sebagai
berikut :
1. Bagaimana sejarah alat musik Guzheng?
2. Bagaimana keberadaan alat musik Guzheng pada masyarakat Cina di
Jade Music School ?
3. Instrumen apa saja yang digunakan untuk mengiringi alat musik
7
4. Bagaimana bentuk pertunjukan alat musik Guzheng di Jade Music
School?
5. Bagaimana tanggapan masyarakat Cina terhadap alat musik Guzheng
di Jade Music School?
D.
Rumusan MasalahRumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian
yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk
menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik
sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban pertanyaan.
Berdasarkan uraian di atas hal ini sejalan dengan pendapat Maryeani
(2005:14), yang menyatakan bahwa:
“Rumusan Masalah merupakan jabatan detail fokus penelitian yang akan digarap. Rumusan masalah menjadi semacam kontrak bagi peneliti kerena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga biasa disikapi sebagai jabatan fokus penelitian karena dalam praktiknya, proses penelitian senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana dirumuskan”.
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah, identifikasai masalah,
pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana keberadaan alat musik tradisional Cina Guzheng di Jade Music
8
E.
Tujuan PenelitianSetiap kegiatan selalu mengarah pada tujuan, yang merupakan suatu
keberhasilan penelitian yaitu tujuan penelitian, dan tujuan penelitian merupakan
jawaban atas pertanyaan dan penelitian. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh
penulis adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah alat musik Guzheng
2. Untuk mengetahui keberadaan alat musik Guzheng di Jade Music
School.
3. Untuk mengetahui Instrumen apa saja yang mengiringi alat musik
Guzheng.
4. Untuk mengetahui bentuk pertunjukan alat musik Guzheng di Jade
Music School.
5. Untuk mengetahui tanggapan masyarakat Cina terhadap alat musik
Guzhemg di Jade Music School.
F.Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan
sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan penelitian selanjutnya. Maka
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai bentuk pelestarian alat musik Guzheng yang tidak banyak
9
2. Sebagai salah satu motivasi untuk generasi penerus yang ingin
melestarikan alat musik Guzheng pada masyarakat Cina di Jade
Music School.
3. Salah satu informasi musik tradisional Cina sebagai bagian dari
kebudaya luar Indonesia bagi Jurusan Sendratasik UNIMED.
4. Sebagai informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah
pengetahuan tentang alat musik Guzheng dan menambah
keterampilan penelitian.
5. Sebagai bahan acuan atau perbandingan bagi peneliti berikutnya yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada sebelumnya, dapat ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Guzheng yang pertama kali berawal dari dinasti Chin (221-206 SM) dan
mengalami masa keemasan di era dinasti Tang (618-907 SM), dimana alat
musik Guzheng hanya dimainkan oleh para bangsawan dan
diperdengarkan kepada para raja pada zaman dahulu. Kemudian alat musik
Guzheng pada zaman dinasti Qin dan Han jumlah senarnya bertambah
menjadi 12 senar, pada zaman dinasti Ming dan Qing jumlah senarnya
bertambah lagi menjadi 14 - 16 senar. Standarnya alat Musik Guzheng
yang digunakan sejak tahun 1970 hingga saat ini terdiri dari 21 senar.
2. Keberadaan alat musik Tradisional China Guzheng belum banyak
diketahui oleh masyarakat luas akan tetapi alat musik ini akan tetap
dilestarikan, diperkenalkan , dikembangkan dan dipopulerkan sebagai alat
musik Tradisional China khususnya kepada masyarakat China/ Tionghoa
maupun masyarakat pribumi yang ada di Kota Medan.
3. Alat Musik Guzheng dapat diiringi dengan alat musik apa saja seperti alat
musik piano, Gendang dan alat musik lainnya, akan tetapi alat musik ini
lebih sering dimainkan secara individu maupun kelompok alat musik
Guzheng
55
4. Bentuk pertunjukan alat musik Tradisional Guzheng ini tampil di berbagai
acara dengan membawakan berbagai gerak yang dapat mengekspresikan
dalam pertunjukkan dan kemampuan yang mereka miliki yang telah
menguasai alat musik Guzheng. Hampir disetiap penampilannya alat
musik Guzheng tidak tampil individu akan tetapi berkelompok. Biasanya
dalam menampilkan alat musik Guzheng mereka terdiri dari 6 sampai 8
orang.
5. Tanggapan masyarakat setempat dan tanggangpan murid terhadap Jade
Music School ini adalah positif dalam arti tiadak mengganggu para
tetangga yang tinggal disekitar komplek tempat berdirinya Jade Music
School
B. Saran
Dari beberapa kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan, maka diajukan
saran-saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada Jade Music School untuk dapat mempertahankan alat
musik tradisional China yaitu Guzheng agar tidak tersaingi dengan alat
musik tradisional lainnya yang saat ini semakin banyak.
2. Diharapkan kepada Jade Music School semakin sering tampil dan mengisi
acara-acara yang ada di Kota Medan maupun di luar Kota Medan sebagai
jalan untuk memperkenalkan alat musik Guzheng ke Masyarakat.
3. Diharapkan Kepada Jade Muisc School; untuk meningkatkan kerja sama
56
dalam membangun dan mengembangkan alat musik Guzheng di Kota
Medan.
4. Penulis berharap hasil penelitian ini bermanfaat dan dapat menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Choid, Nabarko. (2005) Metologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian, Suatu pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Diana, Ardini. 2012. Peranan Musik Pada Upacara Kematian Kepercayaan
Khonghucudi Yayasan Angsa Pura Medan. Medan: Skripsi. UNIMED
Purba, Kenan. dan J.D. Poerba. (1995). Sejarah Cina. Jakarta: Bina Budaya.
Koentjaraningrat. (2002). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT. Gramedia.
Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung Alfabeta
http://id.wikipedi.org/wiki/alat-musik
Kartini. Sembiring. 2008. Keberadaan Alat Musik Tradisional Cina pada
Upacara keagamaan Dewa Quin pada masyarakat tionghoa di Wiara Raksa Medan. Medan: Skripsi. USU
Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta: Bumi Aksara
Mantra, Bagoes. 2004. Filsafat Penelitian dan Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Sumardjo, Jakob. 2000. Filsafat Seni. Bandung: Penerbit ITB
58
Suryabrata, Sumadi. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan Pembangunan Bangsa. Jakarta: Pustaka 2 P3ES
Mauly dan Jalaludin Rahmat. 2006. Komunitas antar budaya: Panduan
Berkomunikasi dengan Orang-orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja
Rosdakarya
Mauli. Purba. 2004. Fungsi sosial ensambel musik Guzheng pada masyarakat
Cina di Desa Tamiang, Kecamatan Kota Nopan, Kabupaten Tapanuli Selatan. Medan.Skripsi. USU
Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, Teori dan