• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MTK 0902113 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MTK 0902113 Chapter1"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

Resti Yuliani, 2014

Pembentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan Baros Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Konsumsi (consumption) terdiri dari barang dan jasa yang dibeli rumah tangga. Konsumsi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu barang tidak tahan lama, barang tahan lama, dan jasa. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) adalah barang-barang yang habis dipakai dalam waktu pendek, seperti makanan dan pakaian. Barang tahan lama (dourable goods) adalah barang-barang yang memiliki usia panjang, seperti mobil dan TV. Jasa (services) meliputi pekerjaan yang dilakukan untuk konsumen oleh individu dan perusahaan, seperti potong rambut dan berobat ke dokter (Mankiw, 2007 : 26).

Rumah tangga terdiri dari sekelompok orang yang mempunyai karakteristik berbeda, baik dalam hal penerimaan maupun pengeluarannya. Dalam hal pengeluaran konsumsi ada yang dilakukan secara bersama, tetapi ada pula yang dilakukan oleh masing-masing anggota (Susenas, 2005 : 5). Menurut Pracoyo (Nurhikmah, 2009 : 1), masing-masing rumah tangga mempunyai perilaku konsumsi yang berbeda-beda mencakup apa saja yang dikonsumsi, berapa banyak yang akan dikonsumsi dan bagaimana mengkonsumsinya. Hal yang sangat wajar bila rumah tangga yang berpendapatan besar akan melakukan konsumsi lebih banyak dibandingkan dengan yang berpendapatan rendah.

Menurut data Susenas secara umum konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yaitu konsumsi/pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan. Berdasarkan hasil Susenas untuk persentase konsumsi rata-rata perkapita sebulan menurut kelompok barang pada dua tahun terakhir Triwulan III dapat diketahui bahwa persentase konsumsi rumah tangga untuk makanan cenderung menurun dari 47,71 menjadi 47,19 sedangkan persentase konsumsi rumah tangga untuk bukan makanan meningkat dari 52,29 menjadi 52,81.

(2)

2

Resti Yuliani, 2014

Pembentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan Baros Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22784 jiwa serta 6864 kepala keluarga. Sebagian besar penduduk bekerja sebagai karyawan pegawai negeri sipil (PNS), TNI, POLRI, Wiraswasta dan Swasta. Oleh karena itu, masing-masing rumah tangga memiliki pendapatan dan konsumsi yang berbeda-beda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga menurut (Rahardja dan Manurung, 2008: 264-268), diklasifikasikan menjadi faktor ekonomi dan faktor demografi, yang termasuk faktor ekonomi diantaranya, yaitu pendapatan rumah tangga, kekayaan rumah tangga (tabungan rumah tangga), tingkat bunga, serta yang termasuk faktor demografi, yaitu banyak tanggungan, pendidikan kepala rumah tangga, pekerjaan, dan usia, sedangkan menurut Suparmoko (1998) (Esmawati, 2005: 15), faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga adalah pendapatan, selera, usia, pendidikan, pekerjaan, kekayaan, tingkat bunga, ras, dan lokasi tempat tinggal. Faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini hanya 6 faktor, yaitu pendapatan rumah tangga, tabungan rumah tangga, pendidikan tertinggi kepala rumah tangga, banyak tanggungan, pekerjaan, dan usia kepala rumah tangga. Konsumsi rumah tangga merupakan variabel respon sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga merupakan variabel penjelas. Oleh karena itu, untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga akan digunakan pohon regresi dengan menerapkan metode Classification and Regression Tree (CART).

(3)

3

Resti Yuliani, 2014

Pembentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan Baros Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk menerapkan metode

CART dalam pembentukan pohon regresi konsumsi rumah tangga dan mengetahui apa saja yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga masyarakat Kelurahan Baros Cimahi. Untuk penyusunan skripsi ini judul yang akan dikaji adalah

“Pmbentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga

Masyarakat Kelurahan Baros Cimahi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian, permasalahan yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah :

1. Bagaimana langkah-langkah metode CART dalam pembentukan pohon regresi tingkat konsumsi rumah tangga masyarakat Kelurahan Baros Cimahi?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga masyarakat Kelurahan Baros Cimahi dengan menggunakan metode CART?

1.3Batasan Masalah

Masalah dalam penulisan skripsi ini dibatasi pada penerapan metode

CART dalam pembentukan pohon regresi tingkat konsumsi rumah tangga di daerah Kelurahan Baros Cimahi.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan skripsi ini adalah

1. Menjelaskan langkah-langkah metode CART dalam pembentukan pohon regresi tingkat konsumsi rumah tangga masyarakat Kelurahan Baros Cimahi. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi rumah

tangga masyarakat Kelurahan Baros Cimahi.

1.5 Manfaat Penulisan 1.5.1Aspek Teoritis

(4)

4

Resti Yuliani, 2014

Pembentukan Pohon Regresi Pada Tingkat Konsumsi Rumah Tangga Masyarakat Kelurahan Baros Cimahi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan analisis statistika dengan pendekatan nonparametrik yaitu dengan metode CART.

1.5.2Aspek Praktis

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini yaitu; (1) menghasilkan komik yang memiliki karakteristik berbasis desain grafis, dan berisi materi Besaran dan Satuan SMP kelas VII SMP, dan

Sedangkan pada opsi put Eropa, writer juga dapat mengalami kerugian jika yang terjadi pada saat maturity time adalah strike price lebih besar dibanding harga

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

2. Kongres Pemuda Kedua adalah kongres pergerakan pemuda Indonesia yang melahirkan keputusan yang memuat ikrar untuk mewujudkan cita-cita berdirinya negara Indonesia, yang

Vol. 2, Desember 2017 109 Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mencoba menggali lebih dalam tentang upaya-upaya yang dilakukan oleh

Disahkan dalam rapat Pleno PPS tanggal 26 Februari 2013 PANITIA PEMUNGUTAN SUARA. Nama

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) upaya layanan bimbingan konseling Islam yang dilakukan guru konselor untuk menyadarkan perilaku merokok pada siswa di SMP Negeri 5

Oleh karena itu bagi lembaga pendidikan yang mengembangkan pendidikan vokasi tidak perlu minder dan kemudian mengubah menjadi pendidikan akademik, karena akan