• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN TUNGKU PELEBURAN ALUMINIUM SKALA LABORATORIUM ( DESIGN OF ALUMINIUM FURNACE CASTING FOR LABORATORY SCALE ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RANCANG BANGUN TUNGKU PELEBURAN ALUMINIUM SKALA LABORATORIUM ( DESIGN OF ALUMINIUM FURNACE CASTING FOR LABORATORY SCALE ) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Permasalahan

Seiring perkembangan zaman dan laju teknologi yang sangat pesat, kebutuhan

manusia juga semakin hari semakin meningkat dan semakin kompleks. Berawal kira-kira

4.000 sebelum masehi, ketika orang mengetahui bagaimana mencairkan logam dan

bagaimana membuat cetakan. Dimana teknologi pengecoran logam dipakai untuk proses

pembentukan logam dan bermacam- macam metode pengecoran yang telah

dikembangkan sampai saat ini. Hal ini disebabkan karena logam mempunyai sifat keras

dan kuat sehingga umur pemakaiannya lebih lama. Coran dibuat dari logam yang

dicairkan dituang kedalam cetakan, kemudian dibiarkan mendingin dan membeku. Oleh

karena itu sejarah pengecoran dimulai.

Pembuatan coran berbahan alumunium pada pengecoran logam dapat dilakukan

dengan menggunakan tungku pengecoran. Pada proses pengecoran dimana selain

bertujuan menghasilkan produk yang sesuai dengan dimensi juga dibutuhkan nilai sifat

mekanis material yang sesuai. Meninjau keterbutuhan dari logam cair alumunium maka

kami sengaja menyajikan sebuah pembahasan tugas akhir dengan menggunakan tungku

pengecoran yang didasari oleh ilmi-ilmu teknik pengecoran logam dan perpindahan

panas yang akan memungkinkan pengembangan teori maupun analisa melalui ilmu-ilmu

yang lebih spesifik lagi.

Sebagai obyek pokok pembahasan tungku pengecoran pada pengecoran logam

maka digunakan sebuah ruang pembakaran dengan alat pembakaran yang berbahan bakar

gas yakni burner dan dinding tahan panas, dimana burner tersebut akan dihubungkan

(2)

2

dicairkan akan menjadikan perubahan bentuk dari wujud benda padat ke cair. Hal inilah

yang diharapkan mampu menghasilkan logam cair sesuai dengan temperatur leburnya.

1.2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1.2.1. Bagaimana desain dan rancang bangun tungku pengecoran alumunium skala

laboratorium yang efektif?

1.2.2. Berapa waktu pengecoran alumunium dapat mencair dengan berbagai perlakuan?

1.2.3. Berapa efesiensi tungku yang dihasilkan pada setiap perlakuan?

1.2.4. Berapa excess air optimal yang dihasilkan ?

1.2.5. Bagaimana pengaruh massa alumunium pada saat proses pengecoran berlangsung?

1.3.Batasan Masalah

Tugas Akhir ini membahas tentang desain rancang bangun tungku pengecoran

logam alumunium skala laboratorium, manufaktur tungku pengecoran, dan rancangan

estimasi pembiayaan

1.4. Tujuan

Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari pembuatan tungku alumunium skala

laboratorium adalah :

1.4.1. Menghasilkan desain dan rancang bangun tungku pengecoran alumunium skala

laboratorium

1.4.2. Mengetahui waktu pengecoran alumunium dapat mencair dengan berbagai

perlakuan

1.4.3. Mengetahui efesiensi tungku yang dihasilkan pada setiap perlakuan

1.4.4. Mengetahui excess air yang optimal

(3)

3

1.5. Manfaat

Manfaat tungku pengecoran logam skala laboratorium ini adalah

1.5.1. Dunia industri

Diharapkan tungku pengecoran dapat memberikan kontribusi terhadap

dunia industri pengecoran logam dengan menghasilkan tungku pengecoran

alumunium yang sederhana dan tidak memerlukan anggaran dalam pembuatannya.

1.5.2. Instansi pendidikan

Diharapkan memberikan kebermanfaatan terhadap dunia pendidikan

dengan menghasilkan tungku pengecoran logam skala laboratorium sebagai

penelitian dalam pembelajaran pengecoran logam.

1.6. Metodologi

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini

adalah:

1.6.1. Studi literatur

Sebagai sumber-sumber utama yang mendasari topik permasalahan serta

sebagai dasar dalam perencanaan dan pembuatan.

1.6.2. Rancang Bangun dan Pembuatan

Dilakukan untuk objek jadi yang diinginkan, serta data dan hasil yang

diperlukan dalam analisa dalam pembahasan masalah dan kesimpulan.

1.6.3. Bimbingan

Bimbingan bertujuan untuk mendapatkan tambahan pengetahuan dari dosen

(4)

4

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

Dalam penulisan laporan ini, penulis mencoba mengupas permasalahan secara

sistematik sehingga mudah untuk dipahami. Sistematika penulisan yang dibuat terdiri

dari:

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN TUGAS AKHIR BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN

Referensi

Dokumen terkait

Karya ilmiah ini harus: (1) merefleksikan budaya ilmiah yang senantiasa menjunjung tinggi kebenaran, objektivitas, kejujuran, kritiks, terbuka, kreatif, dan inovatif

Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada TW1 2016 yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2016 adalah sebesar Rp26,4 ribu, mengalami

Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak yang berarti diterdapat pengaruh yang signifikan dari Peran Inspektorat Daerah terhadap Pencegahan kecurangan pada kabupaten/kota

Persediaan adalah merupakan komponen penting dalam proses bisnis, hal ini dikarenakan berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan dan mendukung aktivitas

Pada Penulisan Ilmiah ini, penulis mencoba untuk menerangkan tentang cara pembuatan aplikasi multimedia, bagaimana memadukan gambar, teks, suara, video klip menjadi sebuah animasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kemampuan dan lingkungan kerja terhadap kinerja perawat pada Rumah Sakit Bangkatan Binjai.. Penelitian

Hasil penelitian menunjukan terdapat pengembangan kreativitas mahasiswa kelas eksperimen dilihat dari aspek keterampilan berpikir kreatif tertinggi terdapat

Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui karakteristik petani kelapa sawit; (2) Untuk mengetahui serapan tenaga kerja perkebunan rakyat kelapa sawit;