” ANALISIS PEMILIHAN METODE PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL CONSUMABLE PESAWAT
B737 BERDASARKAN KLASIFIKASI MATERIAL” (Studi Kasus PT. GMF Aero Asia)
Wilda Kurniyah Rahmawati 2506 100 047
Alur Pengadaan Material
Request material dari unit produksi
Cek stok di gudang
Pembuatan
Obyek Amatan
Kelompok
Material
Kelas A (Rotable)
Kelas C (Consumable)
Kelas B (Repairable)
Kondisi Existing
Pengelolaan material kelas C disamakan untuk
semua material
Perhitungan persediaan belum memperhatikan
pola pemakaian material
Availability material kelas C mempengaruhi
Latar Belakang
VS
Kondisi Inventori
Total persediaan yang tinggi. Saat ini nilai persediaan perusahaan
mencapai $40 juta
Jumlah material yang tidak ada persediaannya di gudang
Permasalahan
Bagaimana menganalisis metode pengendalian
persediaan yang optimal untuk material
consumable pesawat B737 berdasarkan hasil klasifikasi material.
Melakukan analisis metode pengendalian persediaan berdasarkan hasil klasifikasi material
Menentukan metode pengendalian persediaan yang sesuai untuk masing-masing kelas material
Menentukan klasifikasi material yang ada di gudang
berdasarkan frekuensi penggunaan, harga material, dan lead
time
1. Material yang diamati adalah material tipe C untuk pesawat B737 yang ada di gudang 21, 23, dan 30 PT GMF AA.
2. Data yang digunakan adalah data penggunaan spare part dalam kurun waktu 15 bulan (Januari 2009-Maret 2010)
3. Klasifikasi part yang dijadikan bahan pengolahan adalah
consumable dan expendable.
Asumsi
1. Kebutuhan material diketahui di awal periode
2. Jadwal perawatan pesawat berlangsung sesuai
yang telah dijadwalkan
3. Forecast
kebutuhan
material
tidak
mempertimbangkan
removal
komponen
pesawat
4. Biaya penyimpanan material sebesar 20% dari
harga material
Metodologi Penelitian
Tahap
Identifikasi dan
Perumusan
Masalah
Tahap
Pengumpulan
dan Pengolahan
Data
Tahap Analisa
dan Interpretasi
Data
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Identifikasi dan Perumusan Masalah Penetapan Tujuan Studi Lapangan Proses bisnis TMP Karakteristik material Proses pengadaan materialStudi Literatur
Konsep ABC Analysis Material management Periodic dan continous review
Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan Data Data lead time material Data demand material
Data harga material Biaya overhead
Pengolahan Data
Klasifikasi material (ABC Analysis) Forecast demand
Perhitungan lot sizing tiap kelas material
Perhitungan biaya pengadaan dan ITO
Analisa dan Interpretasi Data
Penarikan kesimpulan dan saran
Analisa dan Interpretasi Data
-Analisa hasil klasifikasi material - Analisa perbandingan hasil lot sizing
Profil Perusahaan…
• Berdiri tahun 1984 sebagai anak perusahaan PT Garuda Indonesia • Tahun 1996 menjadi SBU GMF • Tahun 2002 berubah menjadi perusahaan sendiriSejarah
• Tahap pertama (2003-2007): ”Membangun pondasi GMF untuk dominasi di regional” (building a foundation forregional dominance).
• Tahap kedua (2008-2012) : ”GMF menjadi MRO kelas dunia pilihan customer”
(worldclass MRO of customer choice). • Tahap ketiga (2013-2018): ”GMF menjadi pemain dominan di pasar dunia”(Dominant player in
the world market)
Visi
• PT Garuda
Indonesia
• Perusahaan airline kaun baik dalam
negeri maupun
luar negeri
Ng Model
Metode untuk melakukan klasifikasi material dengan multi kriteria
Kriteria yang digunakan yaitu :
1. Annual Dollar Usage (ADU) 2. Average Unit Cost (AUC) 3. Lead time
Konsep nya sama dengan klasifikasi material pada umumnya yakni:
1. Material kelas A : dengan total material 20% teratas dari
jumlah material
2. Material kelas B : dengan total material 30% material
setelah material kelas A
Cont…
Tahapan dalam Ng model :
1. Perhitungan nilai transformasi masing-masing kriteria material
2. Menghitung bobot tiap material untuk masing-masing kriteria (wij) dan nilai Si (score) untuk tiap material
s.t.
wij≥ wi(j+1) ≥ 0, j = 1, 2, …, J = 1 3. Berdasarkan hasil transformasi, dihitung nilai Xij dan Uij
uij = wij - wi(j-1) , uij = wij
s.t.
uij ≥ 0, j = 1, 2, …, J (sumber : Hadi-Vencheh, A. 2010)
Data yang Digunakan dalam Proses Klasifikasi
Material :
Data total penggunaan material
Data harga material
Data lead time pengiriman
Kriteria pengelompokan material:
1. Annual Dollar Usage (ADU)
Hasil kali antara total penggunaan dengan harga
2. Harga material
Lead Time dan Price…
Material Lead Time Price ($)BACC63BV14B7SN 20 86.29 713805-15 22 20.84 310A1046-1 30 71.00 4557 10 76.70 4559 26 30.46 4594 25 15.98 4635 25 28.92 490-400 22 66.33 65-90305-25 18 18.00 CMA4174-24 28 6.76 Q4631 23 41.31 D717-01-100 22 1430.29 16135-62 15 213 BACN10JC3CD 10 0.92 1683 37 26.35 … … … … … … … … … … … … … … … BACE21BR0606JN 11 47 332A1034-25 12 193 737 60 1.9
Variability Coefficient
Perhitungan
variability
coefficient
(VC)
dilakukan untuk mengetahui apakah lot sizing
atau pemenuhan kebutuhan material dapat
dihitung dengan formulasi dasar EOQ atau
dilakukan dengan pendekatan heuristik.
Jika VC < 0.2, maka dapat menggunakan EOQ
Jika VC
≥ 0.2, maka digunakan pendekatan
heuristik
Perhitungan VC…
Material sum(Dj)^2 sum(Dj) VC Metode
D717-01-100 74 196 4.6632653HEURISTIC 16135-62 17 121 1.107438HEURISTIC BACN10JC3CD 226279 2235025 0.518634HEURISTIC 1683 44545 342225 0.9524436HEURISTIC 311A1065-95 3 9 4HEURISTIC 69-41868-3 186 1444 0.932133HEURISTIC 65C19901-15 3 9 4HEURISTIC 335-299-401-0 14494 173056 0.2562985HEURISTIC BACC63BP20B16PN 2 4 6.5HEURISTIC 2315M20-3 6 36 1.5HEURISTIC M83248-1-035 466 4900 0.4265306HEURISTIC 088-1031-006 15 81 1.7777778HEURISTIC 515-1031-006 3 9 4HEURISTIC 088-1031-007 5 9 7.3333333HEURISTIC BACB30NN4K4 9813 46225 2.1843158HEURISTIC … … … … … … … … … … 332A1034-25 7 49 1.1428571HEURISTIC
Pengelompokan Intermittent Demand
Pengelompokkan dilakukan berdasarkan perhitungan nilai Coefficient of Variance (CV) dan Average Demand
Interval (ADI)
Pengelompokan dilakukan untuk menentukan metode peramalan yang sesuai untuk tiap material
Item Demand Pattern
Hasil Pengelompokan Intermittent
Forecast Demand Material
Material yang masuk dalam kelompok Lumpy dan Erratic demand,
forecasting dilakukan dengan metode approximation dari metode croston.
Metode ini merupakan penyesuaian model eksponential smoothing untuk intermittent demand untuk mengurangi terjadinya
peningkatan persediaan. If yt = 0 then pt = pt+1 zt = zt+1 q = q+1 else pt = pt+1 + α(q- pt+1) zt = zt+1+ α(yt - pt+1) q = 1
yt = Demand material pada periode t pt = Rata-rata interval antar transaksi zt = Rata-rata ukuran demand
t = Rata-rata demand tipa periode (forecast) q = Interval waktu sejak demand terakhir α = Smoothing constant
Cont…
Perhitungan forecast dengan metode croston
Perhitungan forecast dengan metode approximation yang merupakan pengembangan metode croston
Hasil Forecast Demand Material
Sampel yang diambil contoh untuk dilakukan
forecasting yaitu 30 material kelas A, 30 material kelas
B, dan 30 material kelas C.
Inventory Turn Over (ITO)
ITO digunakan untuk melihat seberapa cepat
persediaan mengalir relatif terhadap rata-rata
jumlah yang tersimpan sebagai persediaan
Perhitungan Lot Sizing
Min-max Level (s, S)
Merupakan metode lot sizing yang diterapkan
perusahaan
Cont…
(s, Q) system
Merupakan metode continous review
Pengadaan material dilakukan ketika posisi inventori telah mencapai reorder point (s)
Pembelian dilakukan sejumlah Q (kuantitas pembelian sama untuk tiap order)
Cont…
(R, s, S) system
Merupakan model pengendalian invetori secara periodic
review
Setiap kurun waktu R (review interval) dilakukan pemeriksaan terhadap jumlah inventori. Jika posisi inventori telah mencapai reorder point (s), maka dilakukan pembelian sejumlah Q untuk mencapai nilai maksimum stok (S). Jika posisi inventori di atas reorder
point, maka tidak dilakukan pembelian hingga periode review berikutnya.
Cont…
dimana
Jika nilai Qp /x^_R > 1.5, maka Jika tidak, maka
Material Requirement Planning (MRP)
MRP
digunakan
untuk
menentukan
jumlah material pada saat dibutuhkan.
Hal
ini
bertujuan
untuk
menjaga
Hasil Perhitungan Lot Sizing
Part number 1683
Lead time pengiriman = 37 hari
Daily ang consumption = 0.8444 unit
Min-max level (s, S)
=15.622 unit
Min level = 0.8444 x 37 = 31.2444 unit
Reorder point = 31.8444 + 15.6222
= 46.8667 unit
Maksimum stok = 46.8667 + (3 x 31.2444)
= 140.6 unit
Metode (s, Q)
= 75.218 unit
Perhitungan nilai Q dan k
s = 79.333 + (0.34 x 8.907)
= 83 unit
Q = 84.41
≈ 85 unit
No Iterasi 1 2 3 4 5 6 7 Q 75.21 82.27 83.79 84.23 84.32 84.41 84.41 k 0.59 0.412 0.37 0.35 0.35 0.34 0.34Metode (R, s, S) dengan R = 3 bulan
= 19.48 unit
= 192.5 unit
= 1.537
Qp/x^_R = 0.164 < 1.5, maka
= 0.026
k = 1.94
So = 198.3 + (1.94 x 0.224) = 198.9
s = min (Sp, So)
= min (192.8, 198.9 )
= 192.8
≈ 193 unit
S = min (Sp+Qp, So)
= min (192.8 + 19.48, 198.9)
= 198.9
≈ 199 unit
Metode (R, s, S) dengan R = 4 bulan
= 19.41 unit
= 230.9 unit
= 1.648
Qp/x^_R = 0.122 < 1.5, maka
= 0.035
k = 1.82
So = 238 + (1.82 x 0.258) = 238.5
s = min (Sp, So)
= min (230.9, 238.5 )
= 230.9
≈ 231 unit
S = min (Sp+Qp, So)
= min (230.9 + 19.41, 238.5)
= 238.5
≈ 239 unit
MRP
Min-max level
Metode (R, s, S) dengan R = 3 bulan
Analisa Hasil Klasifikasi Material
Material yang masuk dalam kelas A yaitu :
1.
Material dengan frekuensi penggunaan yang
tinggi dengan harga tinggi
2.
Material dengan frekuensi yang cukup tinggi
dengan harga yang sangat mahal
3.
Material dengan lead time yang lama
Cont…
Material yang masuk dalam kelas B yaitu :
1.
Material dengan harga yang lebih murah dari
kelas A dengan tingkat penggunaan yang
cukup tinggi
2.
Material dengan lead time pengiriman yang
lama (lamanya lead time pengiriman di bawah
material kelas A) meskipun frekuensi
Cont…
Material yang masuk dalam kelas C yaitu :
1.
Material dengan harga murah dengan frekuensi
penggunaan yang cukup tinggi.
2.
Material dengan lead time pengiriman yang
Analisa Perbandingan Metode Lot Sizing
Dari aspek total biaya pengadaan
Dari ketigapuluh material yang diambil contoh untuk
masing-masing kelas, sebagian besar metode perhitungan lot
sizing yang menghasilkan biaya pengadaan minimum yaitu
metode min-max level (s, S).
Untuk material kelas A, metode lot sizing yang juga
menghasilkan biaya pengadaan minimum yaitu metode (s, Q).
Untuk material kelas B, selain metode (s, S), metode yang juga menghasilkan biaya minimun yaitu metode (R, s, S) dengan R = 3 bulan
Untuk material kelas C, selain metode (s, S), metode yang juga menghasilkan biaya pengadaan minimun yaitu metode (R, s, S) dengan R = 4 bulan
Cont…
Dari aspek Inventory Turn Over (ITO)
Dari ketigapuluh material yang diambil contoh untuk
masing-masing kelas, sebagian besar metode perhitungan
lot sizing yang menghasilkan nilai ITO terbesar yaitu
metode min-max level (s, S).
Untuk material kelas A, metode lot sizing yang juga menghasilkan nilai ITO terbesar yaitu metode (s, Q).
Untuk material kelas B, selain metode (s, S), metode yang juga menghasilkan nilai ITO terbesar yaitu metode (R, s, S) dengan R = 3 bulan
Untuk material kelas C, selain metode (s, S), metode yang juga menghasilkan nilai ITO terbesar yaitu metode (R, s, S) dengan R = 4 bulan
Akan tetapi, dalam penentuan metode lot sizing yang sesuai untuk tiap kelas material tidak bisa hanya dilihat dari satu aspek saja. Total biaya pengadaan, ITO, dan
kemungkinan terjadiya stockout juga harus
dipertimbangkan. Nilai ITO yang tinggi belum tentu menunjukkan metode tersebut sesuai untuk diterapkan.
Seperti contoh : MRP untuk part number
BACE21BR0606JN yang termasuk dalam kelas B.
(s, S)
Kesimpulan
1. Material yang masuk dalam kelas A yaitu material dengan frekuensi penggunaan tinggi harga mahal, material denganfrekuensi pemakaian rendah harga sangat mahal, dan material dengan lead time yang lama
2. Material yang masuk dalam kelas B yaitu material dengan harga yang lebih murah dengan tingkat penggunaan yang cukup tinggi dan material dengan lead time yang cukup lama
3. Material yang masuk kelas C yaitu material dengan frekuensi pemakaian rendah dan lead time pengiriman yang relatif singkat.
Cont…
4. Merode lot sizing yang sesuai untuk material kelas A yaitu continous review baik (s, S) maupun (s, Q).
5. Merode lot sizing yang sesuai untuk material kelas B yaitu continous review baik (s, S) dan periodic review (R, s, S) dengan R = 3 bulan
6. Merode lot sizing yang sesuai untuk material kelas B yaitu continous review baik (s, S) dan periodic review (R, s, S) dengan R = 4 bulan
Saran
1.
Dalam
proses
pengadaan
material
juga
dipertimbangkan faktor commonality untuk tiap
material.
2.