• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUATAN PERANAN TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGUATAN PERANAN TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SEMINAR

“REVISI UU NO. 39/2004 SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI

PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI”

Jakarta, 29 Februari 2012

PENGUATAN PERANAN TUGAS DAN FUNGSI

KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI

DALAM RANGKA MENINGKATKAN

PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI

DI LUAR NEGERI

TATANG BUDIE UTAMA RAZAK

DIREKTUR PERLINDUNGAN WNI DAN BHI

KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI

8%

Total WNI

3.091.284

TKI

1.820.077

Profesional

253.685

ABK

198.428

Pelajar

626.621

PROFIL WNI/TKI DI LUAR NEGERI

(2)

No. Negara/ Wilayah Jumlah TKI Informal 1. Arab Saudi 555.813 2. Malaysia 347.989 3. Taiwan 150.768 4. Hong Kong 147.143 5 . Singapura 105.640 6. Syria 80.289 7. Kuwait 76.838

8. Uni Arab Emirat 78.196

9. Jordania 30.527 10. Brunei Darussalam 28.852 11. Qatar 24.422 12. Oman 25.103 13. Bahrain 5.945 14. Macao 5.630 15. Mesir 1.159 16. Yaman 3.181 17. Libya 198 18. Tunis 43 19. Sudan 344 20. Lebanon 79 21. Aljazair 35 22. Afrika Selatan 37 23. Maroko 120 24. Iran 15 JUMLAH 1.650.774

TKI

Jumlah

FORMAL

169.303

INFORMAL

1.650.774

TOTAL

1.820.077

Catatan:

1. Jumlah TKI di luar negeri kemungkinan besar 2 atau 3 kali lipat

2. Kemlu mendapatkan data dari Perwakilan RI berdasarkan hasil pelayanan publik dan reach out 3. Sesuai ketentuan seharusnya

PPTKIS melaporkan data TKI yang dikirim ke luar negeri ke Perwakilan RI, namun tidak dilakukan

4. Sebesar

84%

dari jumlah TKI informal tersebut adalah Penata Laksana Rumah Tangga

JUMLAH TKI INFORMAL DI LUAR NEGERI

(DATA KEMLU RI TAHUN 2011)

 Tahun 1970an : Pengiriman TKI PLRT ke

Arab Saudi tidak resmi

 Tahun 1980an : Menaker Soedomo

menetapkan pengiriman

TKI PLRT  yang sifatnya

sementara

(tidak ada UU/ 

ketentuan hukum yang 

mengatur)

 Tahun 2004

: UU No. 39/2004 tentang

Penempatan dan

Perlindungan

TKI di Luar Negeri

PENEMPATAN TKI PLRT

DI LUAR NEGERI

(3)
(4)

JUMLAH 

KASUS

KASUS 

SELESAI

KASUS DALAM 

PROSES

PROSENTASE

20.921

16.941

3.980

80.97%

Kasus Dalam Proses

19.03%

Kasus Selesai

80.97%

PENANGANAN KASUS TKI PLRT 

DI LUAR NEGERI ‐ 2011

Catatan: Mayoritas terjadi di negara‐

negara di kawasan Timur Tengah

• Gaji tidak dibayar;

• Penyiksaan/kekerasan fisik;

• Pelecehan seksual;

• Beban kerja tidak sesuai;

• Jam kerja tidak sesuai;

• Tidak betah;

• Berselesih paham;

• Sakit;

• dll.

(5)

• Mayoritas permasalahan terjadi akibat perbedaan budaya dan cara pandang

masyarakat di Timur Tengah terhadap domestic workers.

• Pemerintah setempat tidak memiliki undang‐undang/hukum yang mengatur

tentang domestic workers, kecuali Yordania yang memiliki MoU dengan

Pemerintah Indonesia dan Dekrit Raja tentang perlindungan tenaga kerja asing,

namun tidak dilaksanakan baik oleh agen maupun pengguna jasa.

• Pemerintah setempat menyerahkan penanganan domestic workers kepada pihak

swasta/agen.

• Proses penempatan yang tidak sesuai dengan Pasal 27 UU No. 39 Tahun 2004.

• Pemerintah setempat tidak melakukan kewajiban Notifikasi Kekonsuleran dengan

baik dan proses hukum tidak transparan serta memihak kepada warga negaranya

yang akibatnya TKI berada dalam posisi lemah dan sulit.

• Kurang kooperatifnya aparat dan pengguna jasa di Timur Tengah

• Sistem Kafalah menjadi masalah utama pelayanan dan perlindungan TKI di Timur

Tengah

• Law enforcement yang sangat lemah

KONDISI UMUM NEGARA TUJUAN 

PENEMPATAN TKI DI KAWASAN TIMUR TENGAH

LANGKAH‐LANGKAH 

PENANGANAN PERLINDUNGAN TKI

DI LUAR NEGERI

(6)

Korespondensi formal yang dilakukan oleh Kemlu RI cq. Ditjen

Protokol dan Konsuler dalam Penanganan Pelayanan dan

Perlindungan WNI sepanjang tahun 2011 Sangat Significant.

No

Jenis Surat

Jumlah

1.

Kawat Masuk

4,589

2.

Kawat Keluar

725

3.

Brafaks Masuk

9,221

4.

Brafaks Keluar

2,299

5.

Surat Masuk

9,451

6.

Surat Keluar

5,368

TOTAL

41,104

KORESPONDENSI PENANGAN KASUS 

TAHUN 2011

• Jumlah korespondensi formal yang dilakukan Dit. Perlindungan WNI dan

BHI periode 2 Januari 2012 ‐ 20 Februari 2012 sebanyak

4.286

dokumen

dengan perincian sebagai berikut:

No.

Jenis Surat

Jumlah

A. Dokumen Masuk

3.045

1.

Brafaks dan Kawat masuk

2.011

2.

Surat masuk

1.034

A. Dokumen Keluar

1.241

1.

Brafaks dan Kawat keluar

487

2.

Surat keluar

754

TOTAL

4.286

KORESPONDENSI PENANGAN KASUS 

TAHUN 2012

(7)

Malaysia

Penandatanganan protokol amandemen MoU PLRT

RI-Malaysia 2006 dilakukan di Gedung Sate, Bandung pada

30 Mei 2011. Penandatanganan dilakukan oleh wakil dari

Indonesia yaitu Menakertrans RI dan wakil dari Malaysia

yaitu Menteri Sumber Manusia. Setelah penandatanganan

berlangsung, dilaksanakan Joint Working Group (JWG) VII

RI-Malaysia dengan agenda pembahasan cost structure,

direct recruitment,

perjanjian kerja dan pembentukan Joint

Task Force

(JTF). Penandatanganan

protokol amandemen MoU PLRT

tahun 2006 menjadi dasar pijakan

dibukanya kembali penempatan

TKI PLRT ke Malaysia setelah

adanya moratorium selama 2 tahun.

UPAYA DIPLOMASI PERLINDUNGAN TKI PLRT

DI LUAR NEGERI

Yordania

Pertemuan Joint Working Group (JWG) pertama antara Indonesia dan Yordania telah dilaksanakan tanggal 15 dan 16 Mei 2011 di Amman, Yordania, sebagaimana diamanatkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penempatan dan Perlindungan Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) Indonesia yang di tandatangani di Bali pada tanggal 27 Juni 2009. Pertemuan kedua JWG dilaksanakan pada 29 dan 30 September 2011 di Yogyakarta. Kedua pertemuan bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan MoU dimaksud yang belum sepenuhnya dilaksanakan; evaluasi kewajiban kedua belah pihak sebagaimana dinyatakan dalam MoU, namun belum dilaksanakan; pembahasan masalah terkait dengan TKI di penampungan KBRI dan pembahasan isu moratorium penempatan TKI ke Yordania yang berlangsung sejak Juli 2010

UPAYA DIPLOMASI PERLINDUNGAN TKI PLRT

DI LUAR NEGERI

(8)

Arab Saudi

Preliminary Senior Official Meeting Indonesia-Arab Saudi

Pada 28 Mei 2011 di Jeddah, Delegasi Indonesia telah bertemu Delegasi Pemerintah Arab Saudi pada Preliminary SoM untuk membahas mengenai isu ketenagakerjaan secara khusus. Dalam pertemuan tersebut kedua delegasi menandatangani pernyataan kehendak bersama (Statement of Intent) yang antara lain menyepakati:

1. Kedua negara akan mengevaluasi dan membahas lebih lanjut mengenai permasalahan ketenagakerjaan.

2. Membentuk Memorandum of Understanding (MoU) di bidang ketenagakerjaan dalam jangka waktu 6 bulan

UPAYA DIPLOMASI PERLINDUNGAN TKI PLRT

DI LUAR NEGERI

Joint Working Committee (JWC) I RI-Arab Saudi di Bidang Ketenagakerjaan

dilaksanakan di Riyadh, 10-13 Juli 2011 sebagai tindak lanjut dari Preliminary SOM pada 28 Mei 2011.

Catatan:

1. Pemerintah RI telah melakukan moratorium pengiriman TKI ke Arab Saudi sejak 1 Agustus 2011. 2. Pemerintah RI terus melakukan upaya untuk membuat MoU Ketenagakerjaan yang dapat

memberikan perlindungan secara optimal terhadap TKI di Arab Saudi. Namun demikian, hingga saat ini, Pemerintah Arab Saudi belum memberikan respon terhadap draft yang telah disampaikan oleh Pemerintah RI.

3. Penanganan perlindungan dilakukan oleh Perwakilan secara optimal, Pemri terus meningkatkan

kapasitas SDM dan anggaran.

KUWAIT

1.

Pemerintah RI telah melakukan moratorium pengiriman TKI PLRT ke Kuwait

sejak 1 September 2009

2.

Pemerintah RI memiliki MoU Ketenagakerjaan secara umum pada tahun

1996. Atas permintaan Pemerintah RI telah dilakukan negosiasi MoU khusus

mengenai domestic workers dari tahun 2007-2009. Namun dalam

perundingan terakhir bulan November 2010, delegasi Kuwait secara pihak

menyampaikan draft baru dan mengesampingkan isi MoU yang telah

disepakati sebelumnya. Perundingan tidak dapat dilanjutkan (dead lock)

3.

Pemerintah Kuwait melalui Dubesnya di Jakarta melakukan pendekatan ke

berbagai pihak untuk mengamankan kepentingannya dan meminta

perundingan

mengenai

MoU

dibuka

kembali.

Saat

ini

sedang

dikoordinasikan untuk langkah-langkah lebih lanjut.

4.

Penanganan perlindungan dilakukan oleh

Perwakilan secara optimal, Pemri terus

meningkatkan kapasitas SDM

dan anggaran.

UPAYA DIPLOMASI PERLINDUNGAN TKI PLRT

DI LUAR NEGERI

(9)

SURIAH

1.

Pemerintah RI melakukan moratorium pengiriman TKI PLRT ke

Suriah sejak 9 Agustus 2011

2.

Situasi politik di Suriah sedang tidak kondusif, saat ini sedang dalam

tahap proses evakuasi WNI yang mayoritas TKI: Tahap Pertama

sebanyak 7 orang (3 Feb 2012), Tahap Kedua sebanyak 37 orang

(16 Feb 2012), dan Tahap Ketiga sedang dalam proses persiapan

(98 TKI di shelter KBRI)

3.

Penanganan perlindungan dilakukan oleh Perwakilan secara optimal,

Pemri terus meningkatkan kapasitas SDM dan anggaran.

UPAYA DIPLOMASI PERLINDUNGAN TKI PLRT

DI LUAR NEGERI

PEMBENTUKAN CITIZEN SERVICE 

DAN 

(10)

2008

2009

2007

- KBRI Amman

- KBRI Brunei

Darussalam

- KBRI Damaskus

- KBRI Doha

- KBRI Seoul

- KBRI Singapura

- KBRI Abu Dhabi

- KBRI Kuala Lumpur

- KBRI Kuwait City

- KBRI Riyadh

- KJRI Dubai

- KJRI Hong Kong

- KJRI Jeddah

- KJRI Johor Bahru

- KJRI Kota Kinabalu

- KBRI Tokyo

- KJRI Osaka

- KJRI Penang

- KJRI Kuching

- KJRI New York

- KJRI Los Angeles

- KJRI Sydney

- KJRI Perth

- KRI Darwin

TELAH DIBENTUK DAN DIRESMIKAN 

DI 24 PERWAKILAN RI

PEMBENTUKAN PERWAKILAN DILENGKAPI

SISTEM PELAYANAN WARGA

• Langkah Strategis Perlindungan WNI dan BHI (sesuai arahan

Menteri Luar Negeri), terdiri dari :

1. LANGKAH PENCEGAHAN (PREVENTIVE)

Program

kegiatan

yang

bertujuan

untuk

mencegah

terjadinya kasus. Langkah pencegahan ini disesuaikan

dengan karakteristik permasalahan yang berbeda di setiap

perwakilan.

2. LANGKAH DETEKSI DINI (EARLY DETECTION)

Program kegiatan yang bertujuan agar permasalahan/kasus

dapat segera diketahui sebelum menjadi isu yang tidak

terkendali.

3. LANGKAH PERLINDUNGAN SECARA CEPAT DAN TEPAT

(IMMEDIATE RESPONSE)

Program kegiatan untuk menyelesaikan kasus yang telah

terjadi.

(11)

PENCEGAHAN DETEKSI DINI CEPAT DAN TEPATPERLINDUNGAN

 Sosialisasi melalui Public

Awareness Campaign;  Koordinasi antara instansi

pusat dan daerah  Hotline Service

 Pembenahan dan sinkronisasi database;  Pengawasan pada exit

point;  Koordinasi inter Kementerian/Lembaga maupun unsur-unsur masyarakat lainnya (LSM, media, dll.) • Mendorong pembentukan MoU dan Mcn • Memastikan proses rekrutmen sesuai dengan UU/ketentuan

• Penguatan instrumen hukum

• Pendidikan dan pelatihan secara terpadu

• Peningkatan kapasitas dan

the ability of self-protection.

• Penegakan hukum (law

enforcement

) yang

dapat memberikan efek

jera

• Menanggapi secara

serius setiap

pengaduan

• Menangani

permasalahan secara

cepat dan tepat

UPAYA DAN LANGKAH STRATEGIS 

PERLINDUNGAN – DALAM NEGERI

PENCEGAHAN DETEKSI DINI CEPAT DAN TEPATPERLINDUNGAN

● Welcoming program;

 Penguatan pendataan;  Sinkronisasi database  Penyediaan hotline

● Menanggapi secara serius setiap pengaduan masyarakat

UPAYA DAN LANGKAH STRATEGIS 

PERLINDUNGAN – LUAR NEGERI

(12)

MOMENTUM PEMBENAHAN 

PENEMPATAN TKI, 

KHUSUSNYA TKI PLRT 

DENGAN 

DIBENTUKNYA TIM TERPADU

PRESIDEN MENGINSTRUKSIKAN PEMBENTUKAN TIM TERPADU DENGAN MASA KERJA

6 BULAN SEBAGAI TINDAK LANJUT TEMUAN BPK, GUNA EVALUASI KOMPREHENSIF

SISTEM PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI  KEPPRES NO. 15 TAHUN 2011

TIM TERPADU BERTANGGUNG JAWAB DAN MELAPORKAN HASIL PELAKSANAAN

TUGASNYA KEPADA PRESIDEN DAN AKAN MENJADI BAHAN MASUKAN DAN

PERTIMBANGAN

DALAM

MENETAPKAN

KEBIJAKAN

NASIONAL

MENGENAI

PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TKI DI LUAR NEGERI

(13)

LANGKAH‐LANGKAH STRATEGIS SEJALAN 

DENGAN RENCANA ZERO TKI PLRT 2017

JANGKA PENDEK

Review secara menyeluruh kebijakan dan peraturan perundang‐undangan

serta mekanisme penempatan dan perlindungan TKI PLRT di luar negeri

termasuk evaluasi terhadap PPTKIS, proses administrasi dan rekrutmen

serta pelatihan CTKI

Review secara menyeluruh negara tujuan penempatan dan memastikan

TKI PLRT hanya dikirim ke negara yang memiliki sistem hukum yang dapat

melindungi TKI PLRT

Moratorium pengiriman TKI PLRT ke negara‐negara yang tidak dapat

menjamin hak‐hak TKI, terutama ke negara‐negara di Timur Tengah yang

memiliki sistem Kafalah dan melakukan perundingan untuk memperbaiki

kerja sama bidang ketenagakerjaan

Memperbaiki kondisi ekonomi dan pendidikan di daerah kantung TKI

dalam rangka menekan keinginan untuk bekerja di luar negeri sebagai

PLRT

LANGKAH‐LANGKAH STRATEGIS SEJALAN 

DENGAN RENCANA ZERO TKI PLRT 2017

JANGKA MENENGAH

Meningkatkan pengiriman TKI formal ke luar negeri

Mencari pasar tenaga kerja formal di negara‐negara baru

Menyelaraskan program pendidikan dengan pasar kerja formal

Memfokuskan pengiriman TKI PLRT ke negara‐negara yang secara pasti

dapat menjamin hak‐hak TKI dan perlindungan secara nyata

Menghentikan secara permanen pengiriman TKI PLRT ke negara‐negara

yang tidak dapat menjamin hak‐hak TKI PLRT

(14)

Referensi

Dokumen terkait

**) Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, yang ditentukan oleh satuan pendidikan (madrasah) ***)Bukan mata

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran. Negara Republik Indonesia Nomor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh isu politik yang berkembang saat pemilihan umum presiden dan wakil presiden tahun 2014 terhadap preferensi

dengan mengawasi seluruh pencatatan oleh admin yaitu kegiatan keluar masuknya barang dan dalam jangka panjang pencatatan ini tidak lagi harus menggunakan teknik

Hal ini diperkirakan pada usia 41-60 dapat dikatakan sebagai usia mendekati anproduktif dengan gaya dan pola hidup menjadi menjadi faktor dengan meningkatnya kadar

Sistem akan menolak untuk memproses pendaftaran member dan menampilkan pesan “Maaf, Alamat Masih Kosong, Maaf, Telphone Masih Kosong, Maaf, Email Masih Kosong, Maaf,

Telah dilakukan perancangan sistem otomasi pada alat Differential Thermal Analysis (DTA) yang dikembangkan oleh Pusat Penelitian Fisika LIPI dengan menggunakan Programmable

Sampling acak sederhana adalah suatu metode untuk mengambil n unit dari populasi berukuran N, dimana setiap elemen mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil menjadi