BAB 4
ANALISIS PROSES
4.1. Tahapan Produksi
Film documenter “MUGO” melewati berbagai tahapan proses dari praproduksi,
produksi dan pascaproduksi, semua proses yang di lakukan berdasarkan arahan
sutradara baik dari pemilihan narasumber sama segala hal yang di rekam atau kita
ambil. Konsep pertama v yang kami tampilkan adalah ‘’documentary
observasional’’, tahap produksi melihat dari jobdesk yang sudah di tentukan dalam rencana produksi, seorang cameramen atau biasa di sebut direct of
photography memiliki kewenangan menentukan gambar apa yang mau di pilih dari apa yang sudah di rekam berdasarkan dari shootlist dan juga melakukan
screen preview untuk mengecek apa saja yang sudah kita ambil 4.1.1. Pra Produksi
Tahap pra produksi adalah tahap paling awal, yaitu tahap persiapan segala
keperluan saat produksi nanti. Pada tahap ini semua crew menyiapkan kebutuhan
mulai dari peralatan, surat izin ataupun apa yang akan di rekam nanti seperti
breakdown dan shoot list. penulis bersama sutradara, menganalisa naskah,
menetapkan lokasi, merencanakan letak kamera dilokasi, membuat breakdown
menjadi penentu dan acuan pada tahap berikutnya yaitu produksi dan pasca
produksi. Berikut adalah contoh shoot list dari film MUGO
a. Lampiran shooting script “MUGO”
Project Company : Rteam Film
Writted and Directed : Ryandi Zahdomo
Director of Photography :Muhamad Ruji Project Title : MUGO
Scene Shot Visual Audio
1 1 EXT. Pemandangan pantai Muaragembong
Atmosfir : suara ombak
2 EXT. Orang orang sedang bermain di pinggir pantai
Atmosfir : suara ombak, suara orang-orang
2 1 EXT. Karakter arif sedang berjalan Atmosfir : suara angin, suara orang-orang
VO : Karakter Arif mengenai Bekasi
3 1 EXT. Karakter Arif sedang berada di perahu
Atmosfir : suara angin, suara mesin perahu
VO : Karakter Arif mengenai Bekasi
4 2 INT. Gambar-gambar mengenai bekasi di bully dari Google
VO : Karakter Arif mengenai Bekasi
1 EXT. Pohon angrove VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove
5 1 EXT. monyet sedang bermain VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove
2 EXT. Burung berterbangan VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove
3 EXT. hewan lutung jawa VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove
4 EXT. Pohon mangrove VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove
6 1 Pohon mangrove yang ditebang Musik : BGM 2 Establish kawasan muaragembong Musik : BGM
3 Timelapse Langit Musik : BGM
4 Timelapse matahari terbenam Musik : BGM
7 1 Perahu-perahu nelayan Atmosfir : suara keramaian Soundbite : Wakil Camat 2 INT. Wakil Camat menjelaskan sejarah
Muaragembong
Atmosfir : wawancara Soundbite : Wakil Camat 3 EXT. Ombak dipantai Atmosfir : suara ombak
8 1 EXT. Pohon mangrove di tengah tambak Atmosfir : suara ombak Soundbite : Wakil Camat 2 EXT. Korlap perum Perhutani
menjelaskan mengenai luas hutan di muaragembong
Atmosfir : wawancara Soundbite : Korlap Perhutani
9 1 EXT. Pohon mangrove Atmosfir : hembusan angin Soundbite : Wakil Camat 2 INT. Wakil Camat menjelaskan Kondisi
hutan mangrove Muaragembong
Soundbite : Wakil Camat
10 1 EXT. Ombak yang mengenai ranting-ranting
Atmosfir : suara ombak
2 EXT. Video dari udara Atmosfir : hembusan angin Soundbite : Penggerak Save Mugo
3 EXT. Karakter Arif menjelaskan
mengenai kerusakan huta mangrove dan penyebabnya
Atmosfir : hembusan angin Soundbite : Penggerak Save Mugo
4 EXT. Arif menaiki perahu Soundbite : Penggerak Save Mugo
5 EXT. hutan mangrove yang sudah berubah menjadi tambak
Atmosfir : suara hembusan angin, Soundbite : Penggerak Save Mugo
2 EXT. Korlap Perhutani menjelaskan penyebab rusaknya hutan mangrove
Soundbite : Korlap Perhutani
3 EXT. Warga sedang menebang pohon Atmosfir : suara mesin perahu Soundbite : Korlap Perhutani 12 1 EXT, Ikan didalam tambak Atmosfir : suara mesin nelayan
2 EXT. Warga sedang mencari ikan di dalam tambak
Atmosfir : suara mesin nelayan,
3 INT. Wakil Camat menjelaskan penyebab rusaknya hutan mangrove
Soundbite : Wakil Camat
4 EXT. Pohon-pohon yang telah ditebang Atmosfir : wawancara
13 1 EXT. tambak - tambak Atmosfir : angin berhembus, suara burung
2 EXT. Arif menjelaskan mengenai tindakan pemerintah mengenai Muaragembong
Soundbite : Penggerak Save Mugo
14 1 EXT. Masyarakat sedang berkumpul Atmosfir : suara percakapan 2 INT. Wakil Camat menjelaskan dilema
yang terjadi di muaragembong
Soundbite : Wakil Camat
15 1 EXT. Greenbelt yang rusak Atmosfir : suara ombak Soundbite : Penggerak Save Mugo
2 EXT. Perbandingan abrasi yang terjadi antara juni sampai agustus
Atmosfir : suara angin berhembus Soundbite : Penggerak Save
Mugo
3 EXT. Logo Save Mugo Atmosfir : suara orang di keramaian
Soundbite : Penggerak Save Mugo
4 EXT. Penggerak Save Mugo
menjelaskan tujuan dari gerakan Save Mugo
Soundbite : Penggerak Save Mugo
5 EXT. kerusakan greenbelt Atmosfir : suara orang di keramaian
Soundbite : Penggerak Save Mugo
6 EXT. Lutung jawa diatas pohon Soundbite : Penggerak Save Mugo
7 EXT. Lutung-lutug yang telah ditangkap Soundbite : Penggerak Save Mugo
8 EXT. pekerja sedang melakukan pengerukan untuk pembuatan tambak
Soundbite : Penggerak Save Mugo
16 1 EXT. Pohon mangrove Atmosfir : suara angin berhembus 2 Int. Wakil Camat menjelaskan tidak
adanya sosialisasi dari perhutani
Atmosfir : suara para petugas Soundbite : Wakil Camat 17 1 EXT. Kegiatan masyarakat sekitar Atmosfir : suara orang sedang
Soundbite : Korlap Perhutani 2 EXT. Korlap perhutani menjelaskan
sudah adanya sosialisasi
Soundbite : Korlap Perhutani
18 1 EXT. Timelapse matahari terbenam Musik : BGM 2 EXT. Timelapse masjid di sore hari Musik : BGM
3 EXT. Timelapse bulan Musik : BGM
4 EXT. Pelepasan lampion Musik : BGM 5 EXT. Timelapse bintang Musik : BGM
19 1 EXT. Timelapse matahari terbit Soundbite : Penggerak Save Mugo
20 1 EXT. Penggerak Save Mugo
menjelaskan mengenai perjual belian lahan
Atmosfir : suara ombak Soundbite : Penggerak Save Mugo
2 EXT. pengunjung sedang mincing Atmosfir : suara ombak Soundbite : Penggerak Save Mugo
3 EXT. Anak-anak setempat yang sedang bermain di pinggir pantai
Atmosfir : anak-anak sedang bermain
21 1 INT. Wakil Camat menjelaskan mengenai perjual belian lahan disana
Soundbite : Wakil Camat
22 1 EXT. bibit-bibit mangrove Atmosfir : suara mesin prahu 2 EXT. Korlap Perhutani menjelaskan
mengenai tidak adanya jual beli di
perhutani
3 INT. Gambar penjualan lahan di muaragembong dari internet
Soundbite : Korlap Perhutani
23 1 Matahari terbenam Atmosfir : suara ombak
2 INT. Wakil Camat menjelaskan
mengenai sistem perizinan pembukaan lahan garapan disana
Soundbite : Wakil Camat
24 1 EXT. Langkah kaki Atmosfir : suara langkah kaki 2 EXT. Penggerak Save Mugo
menjelaskan mengenai sistem jual beli tanah disana
Soundbite : Penggerak Save Mugo
25 1 EXT. Pohon mangrove yang rusak Atmosfir : suara ombak Soundbite : Penggerak Save Mugo
2 EXT. Penggerak Save Mugo menjelaskan batasan-batasan hutan
Soundbite : Penggerak Save Mugo
26 1 Pengunjung melakukan penanaman mangrove
Atmosfir : Suara orang bercengkrama
2 INT. Wakil camat menjelaskan solusi yang terbaik
Soundbite : Wakil Camat
27 1 Penggerak Save Mugo menjelaskan solusi terbaiknya
Soundbite : Penggerak Save Mugo
28 1 Timelapse awan Musik : BGM 2 Timelapse penanaman mangrove Musik : BGM 29 1 INT.EXT. Pembuat olahan mangrove
menjelaskan mengenai kondisi disana dan alasannya membuat olahan
Soundbite : Pembuat olahan
2 INT.EXT buah mangrove sebelum diolah
Soundbite : Pembuat olahan
3 INT. EXT. Dodol yang sedang dikemas Soundbite : Pembuat olahan 30 1 EXT. Masyarakat yang melakukan
penanaman pohon mangrove
Atmosfir : Suara orang bercengkrama
2 EXT. Pembibit Mangrove menjelaskan mengenai kondisi disana dan mengenai pembibitan mangrove
Soundbite : pembibit mangrove
31 1 Ibu-ibu sedang membuat olahan mangrove
Atmosfir : Suara orang bercengkrama
2 Pembuat olahan mangrove memberikan harapannya
Soundbite : Pembuat olahan
32 1 Timelapse orang sedang menanam mangrove
Atmosfir : Suara orang bercengkrama
2 Pembibit mangrove memberikan harapannya terhadap muaragembong
Soundbite : pembibit mangrove
33 1 Orang sedang menanam mangrove Atmosfir : Suara orang bercengkrama
2 Wakil Camat memberikan harapannya Soundbite : Wakil Camat 34 1 Orang sedang menanam mangrove Atmosfir : Suara orang
bercengkrama 2 Penggerak Save Mugo memberikan
harapannya untuk muaragembong
Soundbite : Penggerak Save Mugo
35 1 Timelapse matahari Musik : BGM
2 Timelapse perahu-perahu ke arah pulang Musik : BGM
3 Establish pemandangan Musik : BGM
4 Lomba 17 agustusan Musik : BGM
5 Pengibaran bendera di pinggir pantai muaragembong
Musik : BGM
4.1.2 Produksi
Proses produksi karya dokumenter ini dilakukan setelah semua proses praproduksi selesai disepakati baik oleh crew maupun dosen pembimbing. Penentuan konsep tema produksi film dokumenter ini menggunakan gaya Documentary exposisi. Merupakan dokumenter yang alur ceritanya di perkuat dengan vo sesuai dengan yang diinginkan sutradara, selain itu Director of Photography dituntut untuk mendapatkan gambar yang estetis namun faktual. Pada proses produksi camera person menggunakan sistem single kamera namun menggunakan dua kamera digital yaitu DSLR 600d dan 60d. Pada awalnya shooting ingin dilakukan pada
waktu akhir tahun 2014 hingga awal tahun 2015 kendala kami hanya riset dan mengumpulkan beberapa gambar.
Produksi karya dokumenter ini dilakukan yaitu dengan mengambil beberapa footage sesuai treatment dan shotlist yang sudah dibuat, seperti penanaman hutan mangrove
Gambar 1 kegiatan penanaman hutan mangrove
Gambar 1.3 lutung jawa di muara gembon
• Timelapse
Periodik waktu dari senja hingga terbenam matahari menggunakan foto
• Kamera angle menurut Joseph V. Mascelli
pada pengaplikasian angle kamera pada dokumenter ini angle yang digunakan adalah :
High angle digunakan merekam sudut lebih tinggi dibanding objek dan merekam dari bagian atas, untuk mengeksplore mangrove
Eye Level pengambilan gambar yang sudut pengambilan sejajar dengan mata subjek.
Pengambilan gambar eye level
Low angle sudut pengambilan gambar yang lebih rendah dari objek.
• Tipe Shot (Type of Shot)
Komposisi gambar atau biasa dikenal shot size adalah besar kecil subjek dan objek pada sebuah framing, yang memiliki makna berbeda-beda ketika diimplementasikan pada saat shooting.
• Extreme Long Shot pengambilan gambar yang dilakukan dari jarak yang sangat jauh dari objek dan subjek.
• Long Shot pengambilan gamar yang mengambil keseluruhan subjek untuk menekankan posisi subjek hubungannya dengan yang lain.
• medium long shot pengambilan gambar yang terdiri hampir dari keseluruhan subjek.
• medium shot adalah size shot yang menampilkan subjek dari sebatas pinggang hingga kepala.
• medium close up adalah pengambilan gambar yang dakukan separuh badan dari dada hingga kepala subjek.
• close up adalah gambar yang diambil jarak dekat dari kepala hingga pundak.
• extreme close up adalah teknik pengambilan gambar yang merekam detail
• group shot pengambilan gambar yang merekam suasana secara keseluruhan dengan subjek lebih dari tiga.
• framing
komposisi yaitu berkaitan dengan framing pada sebuah gambar dimana di film dokumenter framing berarti membuat sebuah frame berdasarkan subjek yang
didalamnya ada objek yang dituju.seperti memanfaatkan lingkungan untuk dijadikan sebagai hiasan estetis pada gambar. Yang bisa dijabarkan melalui foto 4.2 Lembar Kerja Produksi Director of Photography
CAMERA REPORT
Project Title: MUGO
Director of Photography : Muhamad Ruji
Director : Ryandi Zahdomo
Scene Shot Visual Type of Shot
Shot Size Angle 1 1 EXT. Pemandangan pantai
Muaragembong
Long shot Eye level
2 EXT. Orang orang sedang bermain di pinggir pantai
Extreme long shot Eye level
2 1 EXT. Karakter arif sedang berjalan
Long shot Eye level
3 1 EXT. Karakter Arif sedang berada di perahu
4 2 INT. Gambar-gambar mengenai bekasi di bully dari Google
Medium close up Eye level
1 EXT. Pohon angrove Long shot Eye level 5 1 EXT. monyet sedang
bermain
Long shot Eye level
2 EXT. Burung berterbangan Extreme long shot Eye level 3 EXT. hewan lutung jawa Long shot Low angle 4 EXT. Pohon mangrove Long shot Eye level
6 1 Pohon mangrove yang ditebang
Long shot High angle
2 Establish kawasan muaragembong
Long shot Eye level
3 Timelapse Langit Extreme long shot Low angle 4 Timelapse matahari
terbenam
Extreme long shot Eye level
7 1 Perahu-perahu nelayan Long shot Eye level
2 INT. Wakil Camat menjelaskan sejarah Muaragembong
3 EXT. Ombak dipantai Long shot Eye level
8 1 EXT. Pohon mangrove di tengah tambak
Long shot Eye level
2 EXT. Korlap perum Perhutani menjelaskan mengenai luas hutan di muaragembong
Medium close up Eye level
9 1 EXT. Pohon mangrove Long shot Eye level
2 INT. Wakil Camat
menjelaskan Kondisi hutan mangrove Muaragembong
Medium close up Eye level
10 1 EXT. Ombak yang mengenai ranting-ranting
Long shot Eye level
2 EXT. Video dari udara Extreme long shot High angle 3 EXT. Karakter Arif
menjelaskan mengenai kerusakan huta mangrove dan penyebabnya
Medium close up Eye level
4 EXT. Arif menaiki perahu Medium shot Eye level 5 EXT. hutan mangrove yang
sudah berubah menjadi tambak
11 1 EXT. Greenbelt yang sudah hancur
Extreme long shot Eye level
2 EXT. Korlap Perhutani menjelaskan penyebab rusaknya hutan mangrove
Medium close up Eye level
3 EXT. Warga sedang menebang pohon
Medium shot Low angle
12 1 EXT, Ikan didalam tambak Medium shot High angle 2 EXT. Warga sedang mencari
ikan di dalam tambak
Long shot Eye level
3 INT. Wakil Camat menjelaskan penyebab rusaknya hutan mangrove
Medium close up Eye level
4 EXT. Pohon-pohon yang telah ditebang
Long shot Eye level
13 1 EXT. tambak - tambak Long shot Eye level 2 EXT. Arif menjelaskan
mengenai tindakan pemerintah mengenai Muaragembong
Close up Eye level
14 1 EXT. Masyarakat sedang berkumpul
Grup shot Eye level
menjelaskan dilema yang terjadi di muaragembong
15 1 EXT. Greenbelt yang rusak Long shot Eye level 2 EXT. Perbandingan abrasi
yang terjadi antara juni sampai agustus
Extreme long shot Eye level
3 EXT. Logo Save Mugo Extreme close up Eye level 4 EXT. Penggerak Save Mugo
menjelaskan tujuan dari gerakan Save Mugo
Medium close up Eye level
5 EXT. kerusakan greenbelt Extreme long shot Eye level 6 EXT. Lutung jawa diatas
pohon
Long shot Low angle
7 EXT. Lutung-lutug yang telah ditangkap
Medium shot High angle
8 EXT. pekerja sedang melakukan pengerukan untuk pembuatan tambak
Extreme long shot High angle
16 1 EXT. Pohon mangrove Long shot Eye level
2 Int. Wakil Camat
menjelaskan tidak adanya sosialisasi dari perhutani
Medium close up Eye level
sekitar
2 EXT. Korlap perhutani menjelaskan sudah adanya sosialisasi
Medium close up Eye level
18 1 EXT. Timelapse matahari terbenam
Extreme long shot Eye level
2 EXT. Timelapse masjid di sore hari
Extreme long shot Low angle
3 EXT. Timelapse bulan Extreme long shot Low angle 4 EXT. Pelepasan lampion Long shot Low angle 5 EXT. Timelapse bintang Extreme long shot Low angle 19 1 EXT. Timelapse matahari
terbit
Extreme long shot Eye level
20 1 EXT. Penggerak Save Mugo menjelaskan mengenai perjual belian lahan
Medium close up Eye level
2 EXT. pengunjung sedang mincing
Long shot Low angle
3 EXT. Anak-anak setempat yang sedang bermain di pinggir pantai
Long shot Eye level
21 1 INT. Wakil Camat menjelaskan mengenai
perjual belian lahan disana
22 1 EXT. bibit-bibit mangrove Medium shot High angle 2 EXT. Korlap Perhutani
menjelaskan mengenai tidak adanya jual beli di perhutani
Medium close up Eye level
3 INT. Gambar penjualan lahan di muaragembong dari internet
Medium shot High angle
23 1 Matahari terbenam Extreme long shot Eye level 2 INT. Wakil Camat
menjelaskan mengenai sistem perizinan pembukaan lahan garapan disana
Medium close up Eye level
24 1 EXT. Langkah kaki Medium shot High angle
2 EXT. Penggerak Save Mugo menjelaskan mengenai sistem jual beli tanah disana
Medium close up Eye level
25 1 EXT. Pohon mangrove yang rusak
Long shot Eye level
2 EXT. Penggerak Save Mugo menjelaskan batasan-batasan hutan
Medium close up Eye level
penanaman mangrove 2 INT. Wakil camat
menjelaskan solusi yang terbaik
Medium close up Eye level
27 1 Penggerak Save Mugo menjelaskan solusi terbaiknya
Medium close up Eye level
28 1 Timelapse awan Extreme long shot Law angle 2 Timelapse penanaman
mangrove
Extreme long shot High angle
29 1 INT.EXT. Pembuat olahan mangrove menjelaskan mengenai kondisi disana dan alasannya membuat olahan
Medium shot Eye level
2 INT.EXT buah mangrove sebelum diolah
Medium shot High angle
3 INT. EXT. Dodol yang sedang dikemas
Medium shot High angle
30 1 EXT. Masyarakat yang melakukan penanaman pohon mangrove
Long shot High angle
2 EXT. Pembibit Mangrove menjelaskan mengenai
kondisi disana dan mengenai pembibitan mangrove
31 1 Ibu-ibu sedang membuat olahan mangrove
Grup shot Eye level
2 Pembuat olahan mangrove memberikan harapannya
Medium close up Eye level
32 1 Timelapse orang sedang menanam mangrove
extreme long shot Eye level
2 Pembibit mangrove memberikan harapannya terhadap muaragembong
Medium close up Eye level
33 1 Orang sedang menanam mangrove
Medium shot Eye level
2 Wakil Camat memberikan harapannya
Medium close up Eye level
34 1 Orang sedang menanam mangrove
Grup shot High angle
2 Penggerak Save Mugo memberikan harapannya untuk muaragembong
Medium close up Eye level
35 1 Timelapse matahari Extreme long shot Law angle 2 Timelapse perahu-perahu ke
arah pulang
3 Establish pemandangan Extreme long shot Eye level
4 Lomba 17 agustusan Grp shot Eye level
5 Pengibaran bendera di pinggir pantai
muaragembong
Long shot Law angle
- Spesifikasi kamera No
.
Nama
alat Spesifikasi Gambar
1. Cano n EOS 60D • Model Kamera SLR • Ukuran (L x W x H cm) 14.5 x 10.6 x 7.9 cm • Berat (kg) 3 • Warna Hitam • Tipe EOS 60D • Ukuran Layar (in) 3.0 • Megapiksel 18.0 • Fitur HD Recording|Image Stabilization|Wide Angle • Garansi produk 1 Tahun Garansi (Spare-part dan Servis) • Output Component
Video|Composite Video|3.5mm jack|USB|HDMI • USB Port Ya
• Resolusi
Layar 1040000 do • Tipe Baterai Li-Ion • Format
Foto JPEG/RAW • Ukuran File
Foto 5184x3456 • Format Video MOV • Video HD Ya • Resolusi Video 1920x1080 • Focal Length 18-55 mm • Image Stabilization Ya • Range Aperture Lensa f/3.5-5.6 • ISO Range 100 - 3200 • Range Shutter Speed 30 - 1/8000 detik • Tipe Memory Card SD/SDHC/SD XC • HDMI Port Ya • Fitur Kamera
Lainnya Live View • Tipe Layar LCD 2 Cano n EOS • Model Kamera SLR • Ukuran (L x W x H cm) 10 x 13.3 x 8 cm • Berat (kg) 2 • Warna Hitam • Tipe EOS 600D
600d • Ukuran Layar (in) 3.0
• Megapiksel 18.0 • Sistem Operasi Other
• Fitur HD
Recording|Image Stabilization|Wide Angle
• Garansi produk 1 Tahun Garansi (Spare-part dan Servis)
• Output Component Video|Composite Video|3.5mm jack|USB|HDMI • USB Port Ya • Resolusi Layar 230000 dot • Tipe Baterai Li-Ion • Format Foto RAW,
JPEG
• Ukuran File
Foto 5184x3456 • Format Video MOV • Video HD Ya • Resolusi Video 1920x1080 • Focal Length 18-55 mm • Image Stabilization Ya • Range Aperture Lensa f/3.5-5.6
• ISO Range 100 - 3200 • Range Shutter Speed 30 - 1/4000 detik • Built in Flash Ya • Tipe Memory Card SD, SDHC, SDXC • HDMI Port Ya • Fitur Kamera
Lainnya Live View
• Tipe Layar LCD
• Kendala dan Pemecahan • Kendala
Kendala dalam proses shooting pembuatan film dokumenter “MUGO” banyak tim temukan, baik teknis, keberadaan lokasi yang jauh dari jalan umum dan juga rusaknya jalan atau minimnya transportasi untuk kesana. Kendala teknis kami alami yaitu, soal kurangnya peralatan seperti boomer, yang padahal kami menggunakan boomer untuk merekam suaru agar jelas dari noise .
Keberadaan lokasi yang lumayan jauh juga jadi hambatan kami, karena menuju muara gembong dari Bekasi kota 3-4 jam dan juga kerusakan jalan transportasi dan minimnya transportasi kesana menjadi penghambat kani , karena kami sudah beberapa sepeda motor kami yang rusak akibat jalan di sana , sehingga menghambat kerja atau shooting kami.
Selain itu kekurangan stock gambar yang dibutuhkan dalam shotlist menjadi kendala kami, karena ada beberapa gambar yang gagal direkam dikarenakan waktu kami yang sangat sempit juga masalah cuaca. Dan juga banyak gambar yang goyang dan noise karena kekurangannya peralatan yang kami bawa ataupun punya, dan juga banyak dari perhutani dan pemerintahan yang menutupi permasalahan di muara gembong, sehingga membuat kami 3 kali bolak-balik kesana hanya untuk mendapatkan wawncra dari pemerintahan di muara gembong
• Pemecahan
Menyikapi banyak kendala yang tim hadapi khususnya camera person yang terbentur masalah teknis dan terttupnya perumperhutani dan camat di muara gembong , ada solusi yang timpikirkan agar shooting tetap efisien serta kebutuhan pokok gambar penting bisa didapatkan, seperti dalam menyikapi noise pada video kami mengakalinya dengan ditutupi vo.
Solusi dalam menyikapi kurang terbuakanya dari perum perhutani dan pemerintahan kota Bekasi untuk wawancara, kami mengambil inisiatif dengan mewancarai salah satu di kduanya, seperti kami hanya dapat mewancarai wakil camat 2, di karenakan ketau camat selalu tidak ada dan selalu tidak bias. Sma halnya dengan camat ketua perhutani sangat sulit di hubungi dan juga minimnya kantor pusat cabang daerah Bekasi dan kerrawang , sehingga membuat kami mewancarai korlap perum perhutani yang berada di muara gembong untuk mengefisienkan waktu shooting.