• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 ANALISIS PROSES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 ANALISIS PROSES"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

ANALISIS PROSES

4.1. Tahapan Produksi

Film documenter “MUGO” melewati berbagai tahapan proses dari praproduksi,

produksi dan pascaproduksi, semua proses yang di lakukan berdasarkan arahan

sutradara baik dari pemilihan narasumber sama segala hal yang di rekam atau kita

ambil. Konsep pertama v yang kami tampilkan adalah ‘’documentary

observasional’’, tahap produksi melihat dari jobdesk yang sudah di tentukan dalam rencana produksi, seorang cameramen atau biasa di sebut direct of

photography memiliki kewenangan menentukan gambar apa yang mau di pilih dari apa yang sudah di rekam berdasarkan dari shootlist dan juga melakukan

screen preview untuk mengecek apa saja yang sudah kita ambil 4.1.1. Pra Produksi

Tahap pra produksi adalah tahap paling awal, yaitu tahap persiapan segala

keperluan saat produksi nanti. Pada tahap ini semua crew menyiapkan kebutuhan

mulai dari peralatan, surat izin ataupun apa yang akan di rekam nanti seperti

breakdown dan shoot list. penulis bersama sutradara, menganalisa naskah,

menetapkan lokasi, merencanakan letak kamera dilokasi, membuat breakdown

(2)

menjadi penentu dan acuan pada tahap berikutnya yaitu produksi dan pasca

produksi. Berikut adalah contoh shoot list dari film MUGO

a. Lampiran shooting script “MUGO”

Project Company : Rteam Film

Writted and Directed : Ryandi Zahdomo

Director of Photography :Muhamad Ruji Project Title : MUGO

Scene Shot Visual Audio

1 1 EXT. Pemandangan pantai Muaragembong

Atmosfir : suara ombak

2 EXT. Orang orang sedang bermain di pinggir pantai

Atmosfir : suara ombak, suara orang-orang

2 1 EXT. Karakter arif sedang berjalan Atmosfir : suara angin, suara orang-orang

VO : Karakter Arif mengenai Bekasi

3 1 EXT. Karakter Arif sedang berada di perahu

Atmosfir : suara angin, suara mesin perahu

VO : Karakter Arif mengenai Bekasi

(3)

4 2 INT. Gambar-gambar mengenai bekasi di bully dari Google

VO : Karakter Arif mengenai Bekasi

1 EXT. Pohon angrove VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove

5 1 EXT. monyet sedang bermain VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove

2 EXT. Burung berterbangan VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove

3 EXT. hewan lutung jawa VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove

4 EXT. Pohon mangrove VO : Karakter Arif mengenai hutan mangrove

6 1 Pohon mangrove yang ditebang Musik : BGM 2 Establish kawasan muaragembong Musik : BGM

3 Timelapse Langit Musik : BGM

4 Timelapse matahari terbenam Musik : BGM

7 1 Perahu-perahu nelayan Atmosfir : suara keramaian Soundbite : Wakil Camat 2 INT. Wakil Camat menjelaskan sejarah

Muaragembong

Atmosfir : wawancara Soundbite : Wakil Camat 3 EXT. Ombak dipantai Atmosfir : suara ombak

(4)

8 1 EXT. Pohon mangrove di tengah tambak Atmosfir : suara ombak Soundbite : Wakil Camat 2 EXT. Korlap perum Perhutani

menjelaskan mengenai luas hutan di muaragembong

Atmosfir : wawancara Soundbite : Korlap Perhutani

9 1 EXT. Pohon mangrove Atmosfir : hembusan angin Soundbite : Wakil Camat 2 INT. Wakil Camat menjelaskan Kondisi

hutan mangrove Muaragembong

Soundbite : Wakil Camat

10 1 EXT. Ombak yang mengenai ranting-ranting

Atmosfir : suara ombak

2 EXT. Video dari udara Atmosfir : hembusan angin Soundbite : Penggerak Save Mugo

3 EXT. Karakter Arif menjelaskan

mengenai kerusakan huta mangrove dan penyebabnya

Atmosfir : hembusan angin Soundbite : Penggerak Save Mugo

4 EXT. Arif menaiki perahu Soundbite : Penggerak Save Mugo

5 EXT. hutan mangrove yang sudah berubah menjadi tambak

Atmosfir : suara hembusan angin, Soundbite : Penggerak Save Mugo

(5)

2 EXT. Korlap Perhutani menjelaskan penyebab rusaknya hutan mangrove

Soundbite : Korlap Perhutani

3 EXT. Warga sedang menebang pohon Atmosfir : suara mesin perahu Soundbite : Korlap Perhutani 12 1 EXT, Ikan didalam tambak Atmosfir : suara mesin nelayan

2 EXT. Warga sedang mencari ikan di dalam tambak

Atmosfir : suara mesin nelayan,

3 INT. Wakil Camat menjelaskan penyebab rusaknya hutan mangrove

Soundbite : Wakil Camat

4 EXT. Pohon-pohon yang telah ditebang Atmosfir : wawancara

13 1 EXT. tambak - tambak Atmosfir : angin berhembus, suara burung

2 EXT. Arif menjelaskan mengenai tindakan pemerintah mengenai Muaragembong

Soundbite : Penggerak Save Mugo

14 1 EXT. Masyarakat sedang berkumpul Atmosfir : suara percakapan 2 INT. Wakil Camat menjelaskan dilema

yang terjadi di muaragembong

Soundbite : Wakil Camat

15 1 EXT. Greenbelt yang rusak Atmosfir : suara ombak Soundbite : Penggerak Save Mugo

2 EXT. Perbandingan abrasi yang terjadi antara juni sampai agustus

Atmosfir : suara angin berhembus Soundbite : Penggerak Save

(6)

Mugo

3 EXT. Logo Save Mugo Atmosfir : suara orang di keramaian

Soundbite : Penggerak Save Mugo

4 EXT. Penggerak Save Mugo

menjelaskan tujuan dari gerakan Save Mugo

Soundbite : Penggerak Save Mugo

5 EXT. kerusakan greenbelt Atmosfir : suara orang di keramaian

Soundbite : Penggerak Save Mugo

6 EXT. Lutung jawa diatas pohon Soundbite : Penggerak Save Mugo

7 EXT. Lutung-lutug yang telah ditangkap Soundbite : Penggerak Save Mugo

8 EXT. pekerja sedang melakukan pengerukan untuk pembuatan tambak

Soundbite : Penggerak Save Mugo

16 1 EXT. Pohon mangrove Atmosfir : suara angin berhembus 2 Int. Wakil Camat menjelaskan tidak

adanya sosialisasi dari perhutani

Atmosfir : suara para petugas Soundbite : Wakil Camat 17 1 EXT. Kegiatan masyarakat sekitar Atmosfir : suara orang sedang

(7)

Soundbite : Korlap Perhutani 2 EXT. Korlap perhutani menjelaskan

sudah adanya sosialisasi

Soundbite : Korlap Perhutani

18 1 EXT. Timelapse matahari terbenam Musik : BGM 2 EXT. Timelapse masjid di sore hari Musik : BGM

3 EXT. Timelapse bulan Musik : BGM

4 EXT. Pelepasan lampion Musik : BGM 5 EXT. Timelapse bintang Musik : BGM

19 1 EXT. Timelapse matahari terbit Soundbite : Penggerak Save Mugo

20 1 EXT. Penggerak Save Mugo

menjelaskan mengenai perjual belian lahan

Atmosfir : suara ombak Soundbite : Penggerak Save Mugo

2 EXT. pengunjung sedang mincing Atmosfir : suara ombak Soundbite : Penggerak Save Mugo

3 EXT. Anak-anak setempat yang sedang bermain di pinggir pantai

Atmosfir : anak-anak sedang bermain

21 1 INT. Wakil Camat menjelaskan mengenai perjual belian lahan disana

Soundbite : Wakil Camat

22 1 EXT. bibit-bibit mangrove Atmosfir : suara mesin prahu 2 EXT. Korlap Perhutani menjelaskan

mengenai tidak adanya jual beli di

(8)

perhutani

3 INT. Gambar penjualan lahan di muaragembong dari internet

Soundbite : Korlap Perhutani

23 1 Matahari terbenam Atmosfir : suara ombak

2 INT. Wakil Camat menjelaskan

mengenai sistem perizinan pembukaan lahan garapan disana

Soundbite : Wakil Camat

24 1 EXT. Langkah kaki Atmosfir : suara langkah kaki 2 EXT. Penggerak Save Mugo

menjelaskan mengenai sistem jual beli tanah disana

Soundbite : Penggerak Save Mugo

25 1 EXT. Pohon mangrove yang rusak Atmosfir : suara ombak Soundbite : Penggerak Save Mugo

2 EXT. Penggerak Save Mugo menjelaskan batasan-batasan hutan

Soundbite : Penggerak Save Mugo

26 1 Pengunjung melakukan penanaman mangrove

Atmosfir : Suara orang bercengkrama

2 INT. Wakil camat menjelaskan solusi yang terbaik

Soundbite : Wakil Camat

27 1 Penggerak Save Mugo menjelaskan solusi terbaiknya

Soundbite : Penggerak Save Mugo

(9)

28 1 Timelapse awan Musik : BGM 2 Timelapse penanaman mangrove Musik : BGM 29 1 INT.EXT. Pembuat olahan mangrove

menjelaskan mengenai kondisi disana dan alasannya membuat olahan

Soundbite : Pembuat olahan

2 INT.EXT buah mangrove sebelum diolah

Soundbite : Pembuat olahan

3 INT. EXT. Dodol yang sedang dikemas Soundbite : Pembuat olahan 30 1 EXT. Masyarakat yang melakukan

penanaman pohon mangrove

Atmosfir : Suara orang bercengkrama

2 EXT. Pembibit Mangrove menjelaskan mengenai kondisi disana dan mengenai pembibitan mangrove

Soundbite : pembibit mangrove

31 1 Ibu-ibu sedang membuat olahan mangrove

Atmosfir : Suara orang bercengkrama

2 Pembuat olahan mangrove memberikan harapannya

Soundbite : Pembuat olahan

32 1 Timelapse orang sedang menanam mangrove

Atmosfir : Suara orang bercengkrama

2 Pembibit mangrove memberikan harapannya terhadap muaragembong

Soundbite : pembibit mangrove

33 1 Orang sedang menanam mangrove Atmosfir : Suara orang bercengkrama

(10)

2 Wakil Camat memberikan harapannya Soundbite : Wakil Camat 34 1 Orang sedang menanam mangrove Atmosfir : Suara orang

bercengkrama 2 Penggerak Save Mugo memberikan

harapannya untuk muaragembong

Soundbite : Penggerak Save Mugo

35 1 Timelapse matahari Musik : BGM

2 Timelapse perahu-perahu ke arah pulang Musik : BGM

3 Establish pemandangan Musik : BGM

4 Lomba 17 agustusan Musik : BGM

5 Pengibaran bendera di pinggir pantai muaragembong

Musik : BGM

4.1.2 Produksi

Proses produksi karya dokumenter ini dilakukan setelah semua proses praproduksi selesai disepakati baik oleh crew maupun dosen pembimbing. Penentuan konsep tema produksi film dokumenter ini menggunakan gaya Documentary exposisi. Merupakan dokumenter yang alur ceritanya di perkuat dengan vo sesuai dengan yang diinginkan sutradara, selain itu Director of Photography dituntut untuk mendapatkan gambar yang estetis namun faktual. Pada proses produksi camera person menggunakan sistem single kamera namun menggunakan dua kamera digital yaitu DSLR 600d dan 60d. Pada awalnya shooting ingin dilakukan pada

(11)

waktu akhir tahun 2014 hingga awal tahun 2015 kendala kami hanya riset dan mengumpulkan beberapa gambar.

Produksi karya dokumenter ini dilakukan yaitu dengan mengambil beberapa footage sesuai treatment dan shotlist yang sudah dibuat, seperti penanaman hutan mangrove

Gambar 1 kegiatan penanaman hutan mangrove

(12)

Gambar 1.3 lutung jawa di muara gembon

• Timelapse

Periodik waktu dari senja hingga terbenam matahari menggunakan foto

• Kamera angle menurut Joseph V. Mascelli

pada pengaplikasian angle kamera pada dokumenter ini angle yang digunakan adalah :

(13)

High angle digunakan merekam sudut lebih tinggi dibanding objek dan merekam dari bagian atas, untuk mengeksplore mangrove

Eye Level pengambilan gambar yang sudut pengambilan sejajar dengan mata subjek.

Pengambilan gambar eye level

Low angle sudut pengambilan gambar yang lebih rendah dari objek.

(14)

• Tipe Shot (Type of Shot)

Komposisi gambar atau biasa dikenal shot size adalah besar kecil subjek dan objek pada sebuah framing, yang memiliki makna berbeda-beda ketika diimplementasikan pada saat shooting.

• Extreme Long Shot pengambilan gambar yang dilakukan dari jarak yang sangat jauh dari objek dan subjek.

• Long Shot pengambilan gamar yang mengambil keseluruhan subjek untuk menekankan posisi subjek hubungannya dengan yang lain.

• medium long shot pengambilan gambar yang terdiri hampir dari keseluruhan subjek.

(15)

• medium shot adalah size shot yang menampilkan subjek dari sebatas pinggang hingga kepala.

• medium close up adalah pengambilan gambar yang dakukan separuh badan dari dada hingga kepala subjek.

(16)

• close up adalah gambar yang diambil jarak dekat dari kepala hingga pundak.

extreme close up adalah teknik pengambilan gambar yang merekam detail

• group shot pengambilan gambar yang merekam suasana secara keseluruhan dengan subjek lebih dari tiga.

• framing

komposisi yaitu berkaitan dengan framing pada sebuah gambar dimana di film dokumenter framing berarti membuat sebuah frame berdasarkan subjek yang

(17)

didalamnya ada objek yang dituju.seperti memanfaatkan lingkungan untuk dijadikan sebagai hiasan estetis pada gambar. Yang bisa dijabarkan melalui foto 4.2 Lembar Kerja Produksi Director of Photography

CAMERA REPORT

Project Title: MUGO

Director of Photography : Muhamad Ruji

Director : Ryandi Zahdomo

Scene Shot Visual Type of Shot

Shot Size Angle 1 1 EXT. Pemandangan pantai

Muaragembong

Long shot Eye level

2 EXT. Orang orang sedang bermain di pinggir pantai

Extreme long shot Eye level

2 1 EXT. Karakter arif sedang berjalan

Long shot Eye level

3 1 EXT. Karakter Arif sedang berada di perahu

(18)

4 2 INT. Gambar-gambar mengenai bekasi di bully dari Google

Medium close up Eye level

1 EXT. Pohon angrove Long shot Eye level 5 1 EXT. monyet sedang

bermain

Long shot Eye level

2 EXT. Burung berterbangan Extreme long shot Eye level 3 EXT. hewan lutung jawa Long shot Low angle 4 EXT. Pohon mangrove Long shot Eye level

6 1 Pohon mangrove yang ditebang

Long shot High angle

2 Establish kawasan muaragembong

Long shot Eye level

3 Timelapse Langit Extreme long shot Low angle 4 Timelapse matahari

terbenam

Extreme long shot Eye level

7 1 Perahu-perahu nelayan Long shot Eye level

2 INT. Wakil Camat menjelaskan sejarah Muaragembong

(19)

3 EXT. Ombak dipantai Long shot Eye level

8 1 EXT. Pohon mangrove di tengah tambak

Long shot Eye level

2 EXT. Korlap perum Perhutani menjelaskan mengenai luas hutan di muaragembong

Medium close up Eye level

9 1 EXT. Pohon mangrove Long shot Eye level

2 INT. Wakil Camat

menjelaskan Kondisi hutan mangrove Muaragembong

Medium close up Eye level

10 1 EXT. Ombak yang mengenai ranting-ranting

Long shot Eye level

2 EXT. Video dari udara Extreme long shot High angle 3 EXT. Karakter Arif

menjelaskan mengenai kerusakan huta mangrove dan penyebabnya

Medium close up Eye level

4 EXT. Arif menaiki perahu Medium shot Eye level 5 EXT. hutan mangrove yang

sudah berubah menjadi tambak

(20)

11 1 EXT. Greenbelt yang sudah hancur

Extreme long shot Eye level

2 EXT. Korlap Perhutani menjelaskan penyebab rusaknya hutan mangrove

Medium close up Eye level

3 EXT. Warga sedang menebang pohon

Medium shot Low angle

12 1 EXT, Ikan didalam tambak Medium shot High angle 2 EXT. Warga sedang mencari

ikan di dalam tambak

Long shot Eye level

3 INT. Wakil Camat menjelaskan penyebab rusaknya hutan mangrove

Medium close up Eye level

4 EXT. Pohon-pohon yang telah ditebang

Long shot Eye level

13 1 EXT. tambak - tambak Long shot Eye level 2 EXT. Arif menjelaskan

mengenai tindakan pemerintah mengenai Muaragembong

Close up Eye level

14 1 EXT. Masyarakat sedang berkumpul

Grup shot Eye level

(21)

menjelaskan dilema yang terjadi di muaragembong

15 1 EXT. Greenbelt yang rusak Long shot Eye level 2 EXT. Perbandingan abrasi

yang terjadi antara juni sampai agustus

Extreme long shot Eye level

3 EXT. Logo Save Mugo Extreme close up Eye level 4 EXT. Penggerak Save Mugo

menjelaskan tujuan dari gerakan Save Mugo

Medium close up Eye level

5 EXT. kerusakan greenbelt Extreme long shot Eye level 6 EXT. Lutung jawa diatas

pohon

Long shot Low angle

7 EXT. Lutung-lutug yang telah ditangkap

Medium shot High angle

8 EXT. pekerja sedang melakukan pengerukan untuk pembuatan tambak

Extreme long shot High angle

16 1 EXT. Pohon mangrove Long shot Eye level

2 Int. Wakil Camat

menjelaskan tidak adanya sosialisasi dari perhutani

Medium close up Eye level

(22)

sekitar

2 EXT. Korlap perhutani menjelaskan sudah adanya sosialisasi

Medium close up Eye level

18 1 EXT. Timelapse matahari terbenam

Extreme long shot Eye level

2 EXT. Timelapse masjid di sore hari

Extreme long shot Low angle

3 EXT. Timelapse bulan Extreme long shot Low angle 4 EXT. Pelepasan lampion Long shot Low angle 5 EXT. Timelapse bintang Extreme long shot Low angle 19 1 EXT. Timelapse matahari

terbit

Extreme long shot Eye level

20 1 EXT. Penggerak Save Mugo menjelaskan mengenai perjual belian lahan

Medium close up Eye level

2 EXT. pengunjung sedang mincing

Long shot Low angle

3 EXT. Anak-anak setempat yang sedang bermain di pinggir pantai

Long shot Eye level

21 1 INT. Wakil Camat menjelaskan mengenai

(23)

perjual belian lahan disana

22 1 EXT. bibit-bibit mangrove Medium shot High angle 2 EXT. Korlap Perhutani

menjelaskan mengenai tidak adanya jual beli di perhutani

Medium close up Eye level

3 INT. Gambar penjualan lahan di muaragembong dari internet

Medium shot High angle

23 1 Matahari terbenam Extreme long shot Eye level 2 INT. Wakil Camat

menjelaskan mengenai sistem perizinan pembukaan lahan garapan disana

Medium close up Eye level

24 1 EXT. Langkah kaki Medium shot High angle

2 EXT. Penggerak Save Mugo menjelaskan mengenai sistem jual beli tanah disana

Medium close up Eye level

25 1 EXT. Pohon mangrove yang rusak

Long shot Eye level

2 EXT. Penggerak Save Mugo menjelaskan batasan-batasan hutan

Medium close up Eye level

(24)

penanaman mangrove 2 INT. Wakil camat

menjelaskan solusi yang terbaik

Medium close up Eye level

27 1 Penggerak Save Mugo menjelaskan solusi terbaiknya

Medium close up Eye level

28 1 Timelapse awan Extreme long shot Law angle 2 Timelapse penanaman

mangrove

Extreme long shot High angle

29 1 INT.EXT. Pembuat olahan mangrove menjelaskan mengenai kondisi disana dan alasannya membuat olahan

Medium shot Eye level

2 INT.EXT buah mangrove sebelum diolah

Medium shot High angle

3 INT. EXT. Dodol yang sedang dikemas

Medium shot High angle

30 1 EXT. Masyarakat yang melakukan penanaman pohon mangrove

Long shot High angle

2 EXT. Pembibit Mangrove menjelaskan mengenai

(25)

kondisi disana dan mengenai pembibitan mangrove

31 1 Ibu-ibu sedang membuat olahan mangrove

Grup shot Eye level

2 Pembuat olahan mangrove memberikan harapannya

Medium close up Eye level

32 1 Timelapse orang sedang menanam mangrove

extreme long shot Eye level

2 Pembibit mangrove memberikan harapannya terhadap muaragembong

Medium close up Eye level

33 1 Orang sedang menanam mangrove

Medium shot Eye level

2 Wakil Camat memberikan harapannya

Medium close up Eye level

34 1 Orang sedang menanam mangrove

Grup shot High angle

2 Penggerak Save Mugo memberikan harapannya untuk muaragembong

Medium close up Eye level

35 1 Timelapse matahari Extreme long shot Law angle 2 Timelapse perahu-perahu ke

arah pulang

(26)

3 Establish pemandangan Extreme long shot Eye level

4 Lomba 17 agustusan Grp shot Eye level

5 Pengibaran bendera di pinggir pantai

muaragembong

Long shot Law angle

- Spesifikasi kamera No

.

Nama

alat Spesifikasi Gambar

1. Cano n EOS 60D • Model Kamera SLR • Ukuran (L x W x H cm) 14.5 x 10.6 x 7.9 cm • Berat (kg) 3 • Warna Hitam • Tipe EOS 60D • Ukuran Layar (in) 3.0 • Megapiksel 18.0 • Fitur HD Recording|Image Stabilization|Wide Angle • Garansi produk 1 Tahun Garansi (Spare-part dan Servis) • Output Component

Video|Composite Video|3.5mm jack|USB|HDMI • USB Port Ya

(27)

• Resolusi

Layar 1040000 do • Tipe Baterai Li-Ion • Format

Foto JPEG/RAW • Ukuran File

Foto 5184x3456 • Format Video MOV • Video HD Ya • Resolusi Video 1920x1080 • Focal Length 18-55 mm • Image Stabilization Ya • Range Aperture Lensa f/3.5-5.6 • ISO Range 100 - 3200 • Range Shutter Speed 30 - 1/8000 detik • Tipe Memory Card SD/SDHC/SD XC • HDMI Port Ya • Fitur Kamera

Lainnya Live View • Tipe Layar LCD 2 Cano n EOS • Model Kamera SLR • Ukuran (L x W x H cm) 10 x 13.3 x 8 cm • Berat (kg) 2 • Warna Hitam • Tipe EOS 600D

(28)

600d • Ukuran Layar (in) 3.0

• Megapiksel 18.0 • Sistem Operasi Other

• Fitur HD

Recording|Image Stabilization|Wide Angle

• Garansi produk 1 Tahun Garansi (Spare-part dan Servis)

• Output Component Video|Composite Video|3.5mm jack|USB|HDMI • USB Port Ya • Resolusi Layar 230000 dot • Tipe Baterai Li-Ion • Format Foto RAW,

JPEG

• Ukuran File

Foto 5184x3456 • Format Video MOV • Video HD Ya • Resolusi Video 1920x1080 • Focal Length 18-55 mm • Image Stabilization Ya • Range Aperture Lensa f/3.5-5.6

(29)

• ISO Range 100 - 3200 • Range Shutter Speed 30 - 1/4000 detik • Built in Flash Ya • Tipe Memory Card SD, SDHC, SDXC • HDMI Port Ya • Fitur Kamera

Lainnya Live View

• Tipe Layar LCD

• Kendala dan Pemecahan • Kendala

Kendala dalam proses shooting pembuatan film dokumenter “MUGO” banyak tim temukan, baik teknis, keberadaan lokasi yang jauh dari jalan umum dan juga rusaknya jalan atau minimnya transportasi untuk kesana. Kendala teknis kami alami yaitu, soal kurangnya peralatan seperti boomer, yang padahal kami menggunakan boomer untuk merekam suaru agar jelas dari noise .

Keberadaan lokasi yang lumayan jauh juga jadi hambatan kami, karena menuju muara gembong dari Bekasi kota 3-4 jam dan juga kerusakan jalan transportasi dan minimnya transportasi kesana menjadi penghambat kani , karena kami sudah beberapa sepeda motor kami yang rusak akibat jalan di sana , sehingga menghambat kerja atau shooting kami.

(30)

Selain itu kekurangan stock gambar yang dibutuhkan dalam shotlist menjadi kendala kami, karena ada beberapa gambar yang gagal direkam dikarenakan waktu kami yang sangat sempit juga masalah cuaca. Dan juga banyak gambar yang goyang dan noise karena kekurangannya peralatan yang kami bawa ataupun punya, dan juga banyak dari perhutani dan pemerintahan yang menutupi permasalahan di muara gembong, sehingga membuat kami 3 kali bolak-balik kesana hanya untuk mendapatkan wawncra dari pemerintahan di muara gembong

• Pemecahan

Menyikapi banyak kendala yang tim hadapi khususnya camera person yang terbentur masalah teknis dan terttupnya perumperhutani dan camat di muara gembong , ada solusi yang timpikirkan agar shooting tetap efisien serta kebutuhan pokok gambar penting bisa didapatkan, seperti dalam menyikapi noise pada video kami mengakalinya dengan ditutupi vo.

Solusi dalam menyikapi kurang terbuakanya dari perum perhutani dan pemerintahan kota Bekasi untuk wawancara, kami mengambil inisiatif dengan mewancarai salah satu di kduanya, seperti kami hanya dapat mewancarai wakil camat 2, di karenakan ketau camat selalu tidak ada dan selalu tidak bias. Sma halnya dengan camat ketua perhutani sangat sulit di hubungi dan juga minimnya kantor pusat cabang daerah Bekasi dan kerrawang , sehingga membuat kami mewancarai korlap perum perhutani yang berada di muara gembong untuk mengefisienkan waktu shooting.

Gambar

Gambar 1 kegiatan penanaman hutan mangrove
Gambar 1.3 lutung jawa di muara gembon
Foto     JPEG/RAW

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji Dissolved Oxygen (DO) dan uji Biological Oxygen Demand (BOD) perlakuan awal yang dilakukan ialah memasukkan sampel ke dalam botol winkler yang bertutup dengan cara

Wawancara dengan 4 orang pengguna dilakukan untuk mengetahui persepsi mereka terhadap tiga dimensi kualitas, dimensi penggunaan, dan kepuasan pengguna pada model

Dari perhitungan uji Newman-Keuls untuk penyimpanan pada suhu 60 o C, diperoleh kesimpulan bahwa dengan = 0.05, yang memberikan efek yang signifikan terhadap penurunan kadar

merupakan fungsi ganjil, yaitu fungsi yang simetris terhadap titik O(0,0). Jika proses pengujian fungsi untuk kasus 6 telah sampai langkah 5), maka tidak dapat

identitas nasional berkaitan erat dengan fungsinya yang ketiga yaitu sebagai ketiga yaitu sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya !enyatuan berbagai suku bangsa alat

17 Berdasarkan pemaparan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti sebelumnya, maka penelitian ini akan dilakukan dengan menerapkan model Aptitude Treatment

Dengan adanya keputusan tersebut Badan Amil Zakat memiliki beberapa jumlah pengurus berdasarkan tugasnya masing-masing. Namun hanya beberapa yang bekerja tetap di

Banyak dari para ahli yang memberikan penjelasan mengenai metode atau langkah-langkah yang harus ditempuh dalam open- ended seperti tahapan open-ended yang dikemukakan oleh Barber