• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh Taufiqurrohman

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh Taufiqurrohman"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KOMUNIKASI EFEKTIF Oleh

Taufiqurrohman

Abstract

Komunikasi adalah proses pernyataan isi pikiran atau isi perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan medium bahasa. Komunikasi berati juga penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut terdiri dari isi pesan (the content of the massege) dan lambang (symbol).Isi pesan dimediasi oleh pikiran atau perasaan dan lambang dimediasi oleh bahasa. Tulisan ini membahas komunikasi dalam perspektif etika pada kondisi sosial masyarakat yang dikendalikan oleh suatu pemerintahan.

Sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain maka komunikasi adalah salah satu sarana untuk terkoneksi dengan orang disekeliling kita. Ada komunikasi yang bersifat verbal dan ada pula yang bersifat non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjadi dengan berbicara pada orang lain sedangkan non verbal adalah komunikasi yang terjadi melalui perantara atau media. Dalam komunikasi verbal maka sangat penting untuk bisa menyusun kata-kata yang keluar dari mulut kita menjadi sebuah informasi yang dapat dimengerti, berguna dan menarik bagi orang lain. Komunikasi yang jelas akan membuat orang lain memperhatikan dan menghargai apa yang kita bicarakan inilah yang dimaksud komunikasi efektif.

Keyword: Komunikasi, verbal, media, edfektif. Pendahuluan

Sejak kecil kita belajar komunikasi dan berusaha komunikatif. Tangis adalah satu-satunya cara yang diketahui oleh seorang bayi untuk ekspresikan dirinya berkomunikasi dengan orang lain. Lalu bergumam, tangan mulai menggapai dan menyentuh, itu adalah cara sederhana berkomunikasi yang diketahui dan dilakukan saat kita masih bayi. Jadi sebenarnya kalau kita simak, setiap manusia sudah berusaha komunikatif sejak kecil walaupun belum tahu bagaimana berkomunikasi yang baik.

Lalu kemudian secara sadar kita diajari berucap oleh orang tua kita. Kita mulai berkomunikasi dengan bahasa yang dipahami oleh orang banyak dan umum, lengkap dengan tata krama mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan menurut norma keluarga, norma sosial, norma budaya, norma agama dan norma-norma lainnya. Anehnya, semakin banyak belajar komunikasi, semakin banyak orang yang tidak komunikatif.

Pada suatu sore di sebuah restoran suatusatu keluarga sedang makan malam, ayah ibu dua anak remaja dan satu anak balita bersama pengasuhnya. Ayah ibu dan dua remaja tadi sibuk main Hand Phone (HP), si ibu bahkan tersenyum-senyum sendiri pada HP di tangan. Sementara di sisi lain si balita asyik bermain dengan pengasuhnya, celoteh dan tepuk-tepuk

(2)

tangan sendiri tanpa digubris oleh orangtua maupun kakak-kakaknya di meja yang sama. Bukankah anak balita itu sedang pada saatnya belajar komunikasi? Bukankah balita itu sedang berusaha komunikatif dengan mereka semua di sana? Dengan keadaan tersebut yang menjadi respon bagi si balita, maka tanpa sadar orangtua sedang mengajarkan komunikasi tanpa komunikatif.

Respon dimana orangtua dan kakak-kakaknya ada di tempatnya masing-masing sibuk main HP dan sesekali melongok lihat apakah pesanan sayur sudah datang, lalu kembali asyik bermain HP lagi.Beberapa tahun mendatang, balita ini mungkin juga sudah punya HP-nya sendiri. Beberapa tahun lagi, anak-anak remaja tadi akan berangkat menjadi pemuda dan dewasa. Saat orangtua mulai mengeluhkan betapa generasi muda saat ini tidak bisa berkomunikasi, apakah mereka menyadari bahwa sebenarnya mereka sudah sangat mengajarkan cara komunikasi yang tidak komunikatif pada anak|- anaknya.

Kata komunikasi secara etimologis berasal dari kata communicatio yang merujuk pada kata communis yang artinya ‘sama’.Sama yang dimaksud adalah ‘sama maksud atau sama arti’.Maka sederhananya, komunikasi dapat terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan mampu diterima oleh komunikan. Dengan kata lain, komunikasi tidak dapat terjadi jika tidak ada kesamaan makna diantara komunikator dan komunikan (situasi tidak komunikatif).

Hakikat Komunikasi

Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan isi pikiran atau isi perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan medium bahasa. Komunikasi berati juga penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut terdiri dari aspek isi pesan (the content of the massege) dan lambang (symbol).Isi pesan dimediasi oleh pikiran atau perasaan dan lambang dimediasi oleh bahasa.

Studi tentang komunikasi semakin berkembang ketika zaman mulai maju dan mulai munculnya teknologi sebagai sarana komunikasi massive.Tulisan ini membahas komunikasi dalam perspektif etika pada kondisi sosial masyarakat yang dikendalikan oleh suatu pemerintahan. Komunikasi yang terjadi antara pemerintah, media jurnalistik, dan masyarakat umum akan dikaji sesuai teori komunikasi dan filsafat komunikasi.

Sebagai makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan orang lain maka komunikasi adalah salah satu sarana untuk terkoneksi dengan orang dikeliling kita. Ada komunikasi yang

(3)

bersifat verbal dan ada pula yang bersifat non verbal. Komunikasi verbal adalah komunikasi yang terjadi dengan berbicara pada orang lain sedangkan non verbal adalah komunikasi yang terjadi melalui perantara atau media. Dalam komunikasi verbal maka sangat penting untuk bisa menyusun kata-kata yang keluar dari mulut kita menjadi sebuah informasi yang dapat dimengerti, berguna dan menarik bagi orang lain. Komunikasi yang jelas akan membuat orang lain memperhatikan dan menghargai apa yang kita bicarakan.

Pada saat melakukan Komunikasi Langsung dan Tidak Langsung seperti Komunikasi Bisnis, Komunikasi Online, Komunikasi Intrapersonal, Komunikasi Antar Budaya, Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Vertikal, Komunikasi Internal, Komunikasi Lisan maupun tulisan, Komunikasi Pemasaran, Komunikasi Asertif, Komunikasi Politik, ataupun Komunikasi Massa serta jenis komunikasi lainnya, sangatlah penting mengetahui cara-cara atau teknik Cara Berkomunikasi dengan Baik agar Proses Komunikasi Efektif.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Efektif berarti memiliki sebuah efek atau pengaruh yang dapat membawa hasil yang berguna, atau biasa juga diartikan mencapai sasaran atau target yang diinginkan. Artinya, sebuah komunikasi yang dijalankan dengan efektif akan memberikan hasil yang baik sesuai dengan yang diinginkan.

Namun, untuk mencapai sebuah komunikasi yang efektif kita harus mengerti dan paham bagaimana menjalankan strategi komunikasi efektif. Memperhatikan strategi komunikasi dimaksudkan agar setiap tahap-tahap komunikasi yang dijalankan akan menghilangkan atau memperkecil hambatan-hambatan komunikasi yang mungkin saja terjadi. Sebenarnya banyak sekali cara atau teknik komunikasi yang bisa digunakan melakukan komunikasi efektif, yaitu dengan menggunakan bahasa yang gampang dimengerti, intonasi suara yang baik dan sesuai dengan ekspresi yang dikeluarkan, bahasa atau gerak tubuh yang benar, kontak mata, serta lawan bicara yang juga mendengarkan komunikasi tersebut secara aktif.

Teknik Komunikasi Yang Efektif

Teknik yang baik dan benar untuk menciptakan komunikasi yang efektif didalam kehidupan sehari-hari saat ini menjadi hal yang paling mudah untuk dilakukan setiap saat. Banyak sekali macam-macam media komunikasi seperti handphone, komputer, media massa, media sosial diciptakan untuk mempermudah komunikasi, karena fungsi media komunikasi juga terus dikembangkan agar setiap orang atau kelompok semakin mudah untuk bertukar informasi dan berkomunikasi. Berikut 5 teknik komunikasi efektif yang harus kamu ketahui.

(4)

1) Berbicaralah dengan antusias

Saat komunikasi sedang berlangsung agar lawan bicara kamu merasakan bahwa kamu peduli dan mendengarkan setiap perkataan mereka. Akibatnya, mereka akan lebih terbuka kepada kamu, karena percaya diri mereka akan meningkat. Sehingga komunikasi akan berjalan dengan baik dan penuh dalam canda tawa. (baca juga: Model Komunikasi Transaksional)

2) Berikan pertanyaan yang bersifat terbuka

Kepada lawan bicara kamu seperti hobby mereka, apa yang mereka sukai, bagaimana kehidupan mereka dan lainnya. Usahakan untuk mengetahui kehidupan dari lawan bicara secara detail, agar kamu mungkin dapat memberikan perspektif baru tentang diri dan tujuan hidup mereka. (baca juga: Model Komunikasi Gudykunst)

3) Gunakan bahasa tubuh

Kamu ketika sedang berbicara, misalnya dengan menggerakkan tangan, mengeluarkan ekspresi wajah dan lain sebagainya. Sebisa mungkin cobalah untuk mengetahui perasaan mereka ketika berkomunikasi dengan cara mengamati gerak tubuh dan intonasi suara mereka. Teknik ini akan memberikan kamu kesempatan yang lebih besar untuk menyesuaikan kata-kata, bahasa tubuh, dan nada suara serta respon yang kamu berikan akan bermakna lebih positif. (baca juga: Perkembangan Media Massa di Indonesia) 4) Sanjung dan pujilah mereka

Serta tunjukkan rasa kagum kamu akan kepribadian mereka, adat budaya mereka dengan jujur. Berikan juga alasannya kenapa kamu menyukai atau mengagumi mereka.Jika kondisi komunikasi tidak tepat untuk menyatakannya secara langsung, cobalah untuk menyatakan pujian kamu secara tidak langsung.

5) Dengarkan semua yang mereka katakan

Dengan baik dan penuh perhatian serta usahakan selalu fokus terhadap apa yang dibicarakan dan responlah pertanyaan mereka dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa kamu memang mendengarkan apa saja hal yang mereka bicarakan sehingga mereka merasa kamu adalah bagian dari komunikasi itu juga.

6) Beri tatapan mata

Tatapan mata yang kuat kepada mereka untuk menunjukkan bahwa kamu bukan hanya sebagai pendengar saja, melainkan kamu juga mengerti dan paham apa yang dibicarakan.

(5)

Ketika dilakukan dengan baik, mereka juga secara alami akan lebih memperhatikan apa yang kamu katakan.

7) Bukalah diri kamu seterbuka mungkin

Agar kamu mendapatkan kepercayaan dari mereka.Ceritakan kejadian menarik yang kamu alami, bagaimana kehidupan kamu dan lain sebagainya.Tapi, jangan terlalu berlebihan sehingga menganggap mereka cerita mereka tidak penting.Biarkan mereka mengetahui lebih jauh tentang diri kamu seiiring berjalannya komunikasi.

8) Jangan gunakan kata Aku atau Saya

Karena hal itu hanya akan memberikan kesan bahwa hanya kamulah yang harus didengarkan. Sebaiknya, ketika berkomunikasi gunakanlah kata “kita” atau “kami” untuk menciptakan hubungan layaknya keluarga dan berada pada pihak atau sisi yang sama dengan lawan bicara.

9) Tersenyumlah kepada mereka

Agar ketika komunikasi yang sedang berlangsung tidak terjadi ketegangan antara kamu dengan mereka.Pada saat tersenyum, kamu sebenarnya telah menunjukkan bahwa kamu telah siap untuk berkomunikasi dengan mereka, serta mengganggap berkomunikasi dengan mereka adalah sebuah kebahagiaan.

10) Berikan saran yang bermanfaat

Kepada lawan bicara kamu seperti tempat yang enak untuk berkomunikasi, makanan apa yang enak pada tempat tersebut, acara apa yang berlangsung pada hari itu, peluang karir yang mungkin bisa mereka dapatkan, dan lain sebagainya. Ketika kamu memberikan saran atau ide yang menarik perhatian mereka, maka secara tidak langsung kamu telah memberikan kesan kepada mereka bahwa kamu memiliki banyak pengetahuan. Jadi, ketika mereka membutuhkan sesuatu, maka mereka akan menghubungi kamu. (baca juga:Contoh Komunikasi Langsung)

11) Berikan mereka motivasi

Ketika kamu sedang berkomunikasi dengan orang yang lebih muda dari kamu, atau kehidupannya lebih sulit dari kamu karena biasanya mereka akan menganggap kamu lebih baik dari mereka. Untuk itu, motivasi yang kamu berikan mungkin saja akan menggugah semangat mereka agar bekerja lebih giat dan menjalani hidup dengan lebih semangat. Yakinkan mereka bahwa mereka pasti mampu menghadapi setiap masalah

(6)

yang mereka hadapi, sehingga mereka akan menjadikan kamu sebagai teman. (baca juga: Teori Kepribadian Kelompok)

12) Percaya dirilah

Kamu ketika sedang berkomunikasi dengan orang lain dengan cara menunjukkan suara dan bahasa tubuh yang lebih bersemangat dan lebih berenergi positif. Tapi jangan pula kamu terlalu berlebihan sehingga peran mereka sebagai lawan bicara menjadi tidak terlihat. Apapun yang terlalu berlebihan, efek atau akibatnya akan kembali kepada diri kamu sendiri. (baca juga: Tujuan Komunikasi Pemasaran)

13) Panggilah mereka dengan sopan

Seperti menyebutkan nama mereka dengan baik, atau misalnya dengan memanggil mereka dengan sebutan ” Bro “, ” Guys”, ” Boss “, ” Sobat” dan panggilan lainnya yang membuat mereka senang. Ketika kamu memanggil mereka dengan baik, mereka akanmenganggap bahwa kamu sudah menjadi teman mereka. Jangan pernah memanggil lawan bicara dengan kata-kata yang kurang sopan dan tidak enak didengar.

14) Ajak mereka menjalin hubungan yang lebih erat

Dengan cara misalnya mengajak mereka makan atau bersama, mengajak mereka pergi berwisata, mengajak mereka untuk mampir kerumah kamu, dan ajakan lainnya. Meskipun mereka menolak tawaran kamu, mereka akan merasa tersanjung dengan apa yang kamu tawarkan serta disisi lain, mereka akan menganggap kamu memiliki keberanian menjalin persahabatan dengan baik kepada siapa saja

15) Jangan pernah terlambat datang

Ketika ingin melakukan komunikasi atau pembicaraan dengan mereka pada lokasi yagn telah ditentukan. Ketika kamu datang lebih awal atau tepat waktu, maka hal ini akan memberikan mereka kesan bahwa, ketika berkomunikasi kamu sangat menghargai mereka dan mendengarkan mereka.

Refrensi:

Larry A. Samovar, Richard E. Porter, Edwin R, McDaniel. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Salemba Humanika, Jakarta.

Mulyana, Deddy Prof. 2007. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya, Bandung. Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Rineka Cipta,Jakarta.

West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory.Third Edition. The McGrow Hill companies, Singapore.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Realisasi keuangan yang dibawah 90% pada sasaran strategis meningkatnya manajemen pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian dengan indikator kinerja jumlah laporan koordinasi

Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan Direktorat Sistem Riset dan Pengembangan Subdirektorat Pengembangan Sistem Riset dan Pengembangan Subdirektorat Harmonisasi Program

Salah satunya adalah para siswa yang sebenarnya (atau, sasarannya adalah guru kalau mereka adalah MTT). Pelajaran ini dapat disusun dalam rentang waktu sesuai dengan kebutuhan

Di Kompi ini Chaidir mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan dengan anggota SPO lainnya karena Chaidir harus memimpin rekan-rekannya dalam regu

Hal ini membuktikan bahwa tanaman angsana cukup resisten dengan kondisi di sekitar terminal, di mana jumlah stomatanya tidak dipengaruhi oleh berat debu yang menempel

Anda juga akan menghemat waktu karena untuk menampilkan/menuliskan beberapa instruksi yang sama anda hanya membutuhkan waktu yang relative lebih sedikit dibanding

Melakukan identifikasi endoparasit pada rodent (helmint dan Protozoa) Salah satu kegiatan yang telah dilakukan di Instalasi parsitologi adalah pemeriksaan Endoparasit

3) Apakah penataan tempat alat dan bahan praktikum di laboratorium sudah standar? 4) Bagaimana penataan administrasi peralatan laboratorium di prodi kuliner ? 5)