Konferensi Nasional Teknik Sipil 10
Editor :
Harijanto Setiawan
Siswadi
Ferianto Raharjo
Menuju Masyarakat Industri Konstruksi
Berdaya Saing Tinggi
dan Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
ISBN : 978-602-60286-0-0
Desain sampul dan Tata letak
GKM Print
Penerbit
Redaksi :
Cetakan pertama, Oktober 2016 Hak cipta dilindungi undang - undang
Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara apapun tanpa ijin
Editor : Harijanto Setiawan Ferianto Raharjo Siswadi Jl. Babarsari No. 44 Yogyakarta 55281 Telp : 0274 - 487711 ext: 2162 email : tsipil@mail.uajy.ac.id
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Berdaya Saing Tinggi
ix
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ... i
SAMBUTAN KETUA PANITIA ... iii
SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FT UAJY ... v
SAMBUTAN SEKJEN BMPTTSSI ... vii
DAFTAR ISI ... ix
KEYNOTE SPEAKER
PERKEMBANGAN TERKINI DALAM PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR YANG MELIBATKAN PARTISIPASI BADAN USAHA ... 1Andreas Wibowo INFRASTRUCTURE FOR RESILIENT AND SUSTAINABLE GLOBAL CITY: SINGAPORE EXPERIENCE ... 11
Johannes Widodo
Topik: MANAJEMEN KONSTRUKSI
024
FAKTOR PENYEBAB DAN DAMPAK REWORK PADA KONTRUKSI GEDUNG: PENDEKATAN KAJIAN LITERATUR ... 15Fahadila F. Remi, Yohanes L. D. Adianto dan Andreas Wibowo
025
PERANCANGAN OPERASI KONSTRUKSI PADA PROYEK JALAN LAYANG DENGAN SIMULASI ... 23Wahana Adhi Wibowo, Aulia Rahmi Halida dan Muhamad Abduh 036 PENGENDALIAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE NILAI HASIL PELAKSANAAN PROYEK (KASUS: PEMBANGUNAN PABRIK KELAPA SAWIT) ... 31
Robintang Tua Simarmata dan Mardiaman 039 RANCANGAN PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN ELEMEN DALAM MANAJEMEN PENGELOLAAN JEMBATAN ... 41
Paksi Aan Syuryadi 042 PERANAN PENGGUNA JASA DALAM PENERAPAN KONSEP KONSTRUKSI HIJAU DI KOTA BANDA ACEH SEBAGAI KOTA HIJAU ... 51
Buraida 044 MEKANISME KEBIJAKAN STANDARD KETAHANAN GEMPA BARU PADA BANGUNAN PUBLIK ... 57
Himawan Indarto dan Ferry Hermawan 057 PENERAPAN EARNED VALUE PADA APLIKASI MICROSOFT PROJECT SEBAGAI PENGENDALI PROYEK (STUDI KASUS PADA PROYEK DI KOTA MEDAN) ... 65
060
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PADA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA ... 75
Dhani Wardhana
062
PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI KE DALAM SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI ... 85
Diki Heryadi
075
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTUAL DENGAN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KABUPATEN PAMEKASAN
MADURA ... 95
Dedy Asmaroni dan Rize Ikhwan Muttaqin
082
TAKSONOMI KEWIRAUSAHAAN KORPORAT PADA BISNIS KONSTRUKSI ... 105
Harijanto Setiawan
101
KAJIAN AWAL PENYUSUNAN INSTRUMEN PENILAI JALAN HIJAU DI INDONESIA ... 115 Wulfram I. Ervianto
104
TINGKAT RISIKO FAKTOR TENAGA KERJA, MATERIAL DAN PERALATAN PADA
PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH ... 121
Saiful Husin, Abdullah, Medyan Riza, Moch. Afifuddin dan Putri Zalbania
105
RISIKO EKSTERNAL PADA PELAKSANA PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH ... 131
Mubarak, Saiful Husin dan Syarafina
111
KOMPARASI RISIKO BIAYA PADA PELAKSANA JASA KONSTRUKSI DALAM TIGA
PERIODE DI PROVINSI ACEH ... 139
Fachrurrazi, Febriyanti Maulina, Muhammad Jamil dan Husna Amalia
112
RISIKO PROYEK KONSTRUKSI YANG BERSUMBER DARI FAKTOR KONTRAK DAN
PERENCANAAN DI PROVINSI ACEH ... 149
Nurisra, Mahmuddin, Nurul Malahayati dan Intan Sari
113
IDENTIFIKASI TERJADINYA RISIKO KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PADA PROYEK
KONSTRUKSI DI PROVINSI ACEH ... 159
Tripoli, Alfa Taras Bulba, Fachrurrazi dan Cut Annisa Widyasari Mastura
117
ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MENGGUNAKAN
METODE HIRADC PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG ... 169
Subrata Aditama dan Rudi Waluyo
130
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM PADA INDUSTRI KONSTRUKSI DI BALI ... 179
xi
131
FAKTOR YANG MENDORONG PENGADAAN INFRASTRUKTUR JALAN YANG EFISIEN
DAN EFEKTIF ... 185
Anak Agung Diah Parami Dewi dan I Putu Ari Sanjaya
139
MODEL ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI JALAN BETON ... 191
Fajar Sri Handayani
140
KAJIAN PENERAPAN SUSTAINABLE PUBLIC PROCUREMENT DI BALI ... 197
I Gusti Agung Adnyana Putera
146
IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN PENENTUAN SUPPLIER BETON READY MIX PADA
PEKERJAAN PONDASI BANGUNAN TINGGI ... 205
Dewi Rintawati, Bambang E. Yuwono dan Ario Trihantoro
149
OPTIMASI BIAYA DALAM RANCANGAN RUMAH TINGGAL YANG EKOLOGIS ... 215
Syahreza Alvan dan Irma N. Nasution
154
IDENTIFIKASI TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN SEBAGAI BAGIAN DARI
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN GEDUNG SEKOLAH ... 223
Dewi Yustiarini
158
ANALISIS KOMPARASI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BERDASARKAN DATA
LAPANGAN DAN SNI PADA PEKERJAAN BANGUNAN AIR DI KABUPATEN KUNINGAN ... 229
Dikdik NS dan Anton Soekiman
160
STUDI KOMPARATIF ANTARA PELELANGAN PEKERJAAN KONSTRUKSI SECARA SISTEM KONVENSIONAL DAN PELELANGAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
SECARA SISTEM E-PROCUREMENT ... 239
Hermansyah
169
KECENDERUNGAN PREFERENSI BUDAYA ORGANISASI LULUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA ... 249
Peter F. Kaming
179
KAJIAN IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 PADA PERUSAHAAN
JASA KONSTRUKSI ... 257
Henny Yunita dan Yohanes L. D. Adianto
180
EFEKTIVITAS METODE NILAI-HASIL UNTUK PENGENDALIAN PROYEK KONSTRUKSI ... 265
Cicillia R. Mahendraswari dan Koesmargono
197
PENENTUAN PRIORITAS PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG PUSKESMAS DI
KABUPATEN SUKOHARJO ... 275
204
MODEL PENGUKURAN FAKTOR SIGNIFIKAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA BIAYA
DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI ... 283
Fahirah F, Tri Joko Wahyu Adi dan Nadjadji Anwar
207
KAJIAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR DENGAN PENGGUNAAN ZAKAT DI PROVINSI
SULAWESI SELATAN (Studi Kasus Proyek Jalan Maros-Pangkajene 01 Sulawesi Selatan) ... 291
Mursalim, Sakti Adji Adisasmita, Rusdi Usman Latief dan Suharman Hamzah
216
PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA RANTAI PASOK HIJAU PADA
PROYEK INFRASTRUKTUR JALAN ... 301
Apsari Setiawati, Jati Utomo Dwi Hatmoko, Bagus Hario Setiadji
222
KECELAKAAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI INDONESIA TAHUN 2005-2015:
TINJAUAN CONTENT ANALYSIS DARI ARTIKEL BERITA ... 311
Benny Hidayat, Rudy Ferial dan Novia Anggraini
225
PENENTUAN SKALA PRIORITAS PENANGANAN JALAN KABUPATEN PINRANG DENGAN
METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) ... 319
Irdayani
226
ANALISIS INDEKS LAPANGAN UNTUK PEKERJAAN COR BETON PADA STRUKTUR BALOK DAN PLAT GEDUNG BERTINGKAT TINGGI ... 329
Limanto S. dan Witjaksono Y.E.
229
ESTIMASI BIAYA TIDAK LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
DI YOGYAKARTA ... 335
Paulus Setyo Nugroho dan Bagyo Mulyono
254
STUDI KOTA BERWAWASAN LINGKUNGAN DI INDONESIA ... 343
Wulfram I. Ervianto
260
SISTEM DINAMIK UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SATUAN UPAH PEKERJAAN SUMBER
DAYA AIR ... 351
Hirijanto dan Sutanto Hidayat
269
ESTIMASI BIAYA KONSEPTUAL PADA JEMBATAN BETON BERTULANG BENTANG
PENDEK DENGAN METODE INDEK BIAYA ... 359
Bagyo Mulyono dan Paulus Setyo Nugroho
278
VARIABEL KOMPETENSI YANG DIBUTUHKAN DALAM MANAJEMEN KONSTRUKSI ... 367
Herry Pintardi Chandra
288
REKOMENDASI HASIL ANALISIS PENGARUH KAJIAN KUALIFIKASI PESERTA
PELELANGAN PENGADAAN JASA KONSTRUKSI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA PEMBANGUNAN PROYEK “PENINGKATAN JALAN KABUPATEN SERANG PROVINSI
BANTEN” ... 375
xiii
289
REKOMENDASI DAMPAK HASIL ANALISIS RISIKO KETERLAMBATAN WAKTU PROSES
KONSTRUKSI YANG DILAKSANAKAN KONTRAKTOR “X” DI DKI JAKARTA ... 385
Manlian Ronald. A. Simanjuntak dan Lilis Suryani
Topik: KEAIRAN
030ANALISIS PENDANGKALAN KOLAM DAN ALUR PELAYARAN PPN PENGAMBENGAN
JEMBRANA ... 393
Pujianiki N.N
033
ALOKASI AIR BAKU DAN IRIGASI DALAM MENGHADAPI MUSIM KERING PADA
DAS TIRO-PROVINSI ACEH ... 401
Azmeri, Ahmad Reza Kasury, Nina Shaskia dan Syamsul Bahri
048
PENGARUH KETINGGIAN TANAMAN PANDAN TIKAR (ACORUS CALAMUS) TERHADAP
TAHANAN ALIRAN PADA SALURAN TERBUKA ... 411
Maimun Rizalihadi dan Ihsan Murri
152
PENGAMATAN POLA DAN KEDALAMAN GERUSAN LOKAL (LOCAL SCOUR) PADA
MODEL ABUTMEN JEMBATAN YANG BERLUBANG (ORIFICE) ... 421
Nina Shaskia, Maimun Rizalihadi, Nurisra dan Halida Yunita
165
KAJIAN KURVA INTENSITY DURATION FREQUENCY (IDF) DENGAN PENDEKATAN
HASPERS DAN MONONOBE PADA DAS BT. OMBILIN ... 429
Zufrimar, Ridha Sari dan Elvi Syamsuir
170
ANALISIS SEDIMENTASI DAN MORFOLOGI MUARA SUNGAI IJO ... 437
Sanidhya Nika Purnomo, Wahyu Widiyanto, Tika Astritia dan Trisna Putri Pratiwi
184
POLA ALIRAN PADA BANGUNAN KANTONG LUMPUR ... 447
M. Lukman,S. Pallu, A. Thaha dan F. Maricar
189
PENGEMBANGAN MODEL SABO DAM TIPE TERBUKA UNTUK PENANGGULANGAN
ENERGI ALIRAN DEBRIS ... 455
Haeruddin C Maddi, Saleh Pallu, Arsyad Thaha dan Rita Lopa
215
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KOEFISIEN REGIM SUNGAI BENGAWAN SOLO
HULU (DAS NGREMBANG) ... 465
Titiek Widyasaridan Mega Novita
227
EVALUASI KINERJA JARINGAN IRIGASI DI. KATON KOMPLEKS DI KABUPATEN
LOMBOK TENGAH ... 473
Siti Nurul Hijah dan Lalu Siswadi
259
PENANGANAN BANJIR PADA JARINGAN DRANASE MENGGUNAKAN EPA SWMM
(Studi Kasus : Perumahan Mutiara Witayu Pekanbaru) ... 483
261
STUDI KOMPARASI PEMODELAN HIDROLOGI DAN PEMODELAN HIDROLIKA DALAM
MEMPREDIKSI BANJIR ... 493
Riza Inanda Siregar dan Ivan Indrawan
Topik: KAWASAN DAN LINGKUNGAN
038THE EFFECT OF THERMAL ACTIVATION TIME AND DIFFERENT TYPE OF FLY ASH
ON MORTAR ... 501
Evi Aprianti dan Suharman Hamzah
094
PERENCANAAN DAN PEMANFAAN LIMBAH PADAT DAN LIMBAH CAIR PASAR HEWAN
BOLU ... 507
Reni Oktaviani Tarru, Harni Eirene Tarru, Asviart dan Agung Rantelangan
107
PERENCANAAN DESAIN TANGKI SEPTIK KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, DESA
CISARUA, KECAMATAN NANGGUNG, KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT ... 513
Femylia Nur Utama, Lina Ariyani, Yanuar Chandra Wirasembada dan Yudi Chadirin
121
PERENCANAAN SISTEM PERPIPAAN AIR LIMBAH DOMESTIK UNTUK TANGKI SEPTIK
KOMUNAL DI KAMPUNG CIHIRIS, KABUPATEN BOGOR ... 523
Lina Ariyani, Femylia Nur Utama, Yanuar Chandra Wirasembada dan Yudi Chadirin
126
ANALISIS REDUKSI TIMBULAN SAMPAH PERKOTAAN DENGAN BANK SAMPAH ... 533
Ida Ayu Rai Widhiawati
185
IDENTIFIKASI MUNCULNYA RUMAH KUMUH BERDASARKAN SUDUT PANDANG
KEPENTINGAN PENGHUNI MENGGUNAKAN ROOT CAUSE ANALYSIS ... 539
Kemala Jeumpa dan Rumilla Harahap
187
STUDI PENERAPAN LEED (LEADERSHIP IN ENERGY AND ENVIRONMENTAL DESIGN)
PADA PROYEK X TOWER – JAKARTA ... 545
Johny Johan dan Giovanno Standy Tandaju
205
PENENTUAN PRODUKSI EMISI GAS METHAN SANITARY LANDFILL DI TPA BONTANG
LESTARI KOTA BONTANG ... 555
Siti Hamnah Ahsan, Salama Manjang, Wihardi Tjarongedan Syafaruddin
212
EVALUASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG 18-2008 PADA SISTEM SANITARY LANDFILL ... 563
Djoko Suwarno
213
PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG
DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL ... 571
Yeremia Susanto, Rangga Wibisono, Djoko Suwarno dan Budi Setiyadi
220
STUDI SISTEM PELAYANAN PERSAMPAHAN DI KABUPATEN TABANAN ... 581
xv
246
STUDI DAMPAK RENCANA PEMBANGUNAN BANDARA DAN INDUSTRI BAJA DI KULON
PROGO TERHADAP KAWASAN PERKOTAAN YOGYAKARTA ... 591
Amos Setiadi
274
PEMANFAATAN DATA SEA SURFACE TEMPERATURE UNTUK ANALISIS PENYEBAB
PENURUNAN PRODUKSI MUTIARA DI PERAIRAN LOMBOK ... 599
Atas Pracoyo, Yusron Saadi dan Wakidi
Topik: REKAYASA DAN MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
049STRATEGI PENGADAAN UNTUK PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG DI PERGURUAN
TINGGI (STUDI KASUS INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG) ... 609
Novya Ekawati dan Muhamad Abduh
077
ANALISIS KELEMBAGAAN DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JARINGAN
UTILITAS TERPADU DI KABUPATEN BADUNG ... 617
Anom Wiryasa
151
PEMETAAN KOTA BERBASIS DESA/KELURAHAN STUDI KASUS KOTA PROBOLINGGO ... 627
ISBN: 978-602-60286-0-0 179
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA KLAIM PADA
INDUSTRI KONSTRUKSI DI BALI
G.A.P Candra Dharmayanti1, Gede Astawa Diputra2 dan Nia Monita Sari3
1Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Jl Kampus Bukit Jimbaran, Badung
Email: candra_dharmayanti@unud.ac.id
2Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Jl Kampus Bukit Jimbaran, Badung
Email:asdiputrat@yahoo.co.id
3Alumni Jurusan Teknik Sipil, Universitas Udayana, Jl Kampus Bukit Jimbaran, Badung
Email: monita.niasari@gmail.com
ABSTRAK
Klaim pada konstruksi dapat terjadi jika waktu penyelesaian proyek, biaya dan mutu proyek yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang direncanakan. Studi mengenai faktor penyebab terjadinya klaim di dunia konstruksi telah dilakukan di beberapa kota di Indonesia. Namun, studi ini masih belum banyak dilakukan di Denpasar, Bali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor dominan penyebab terjadinya Klaim, dengan mengambil studi kasus pada kontraktor di Bali. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan menggunakan kuesioner. Responden dipilih berdasarkan metode simple random sampling yang meliputi 66 responden dari 15 perusahaan kontraktor yang berdomisili di Kota Denpasar dan tergabung sebagai anggota GAPENSI. Selanjutnya data hasil survei dianalisis dengan menggunakan metode analisis faktor. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada lima kelompok faktor utama yang menyebabkan terjadinya klaim pada proyek konstruksi, yang diurutkan mulai dari yang paling dominan berdasarkan nilai persentase varian terbesar, yaitu: faktor ketidaksesuaian material, ketidaktepatan metode pelaksanaan konstruksi, keterbatasan peralatan dan percepatan penyelesaian proyek atas permintaan owner (27,939%), faktor ketidaksesuaian kondisi di lapangan dan penambahan sumber daya proyek (16,018%), faktor pekerjaan tambahan diluar kontrak atas permintaan owner (10,331 %), faktor eksternal dan administrasi kontrak (8,692%), dan faktor hilangnya produktivitas dan keterlambatan pembayaran termin (7,386%).
Kata kunci: klaim, konstruksi, kontraktor.
1.
PENDAHULUAN
Keberhasilan pelaksanaan suatu proyek konstruksi dapat dilihat berdasarkan ketepatan waktu penyelesaian proyek tersebut, ketepatan biaya sesuai yang dianggarkan, dan kesesuaian dengan spesifikasi mutu yang telah ditentukan. Apabila ketiga hal tersebut tidak terealisasi sesuai rencana, maka akan berpotensi menyebabkan terjadinya konflik antara pihak terkait dalam kontrak pelaksanaan suatu proyek, yang dapat berlanjut pada terjadinya klaim (Soekirno, 2006). Dalam pelaksanaan suatu pekerjaan jasa konstruksi, klaim konstruksi dapat timbul antara pengguna jasa dan penyedia jasa, atau antara penyedia jasa utama dengan sub penyedia jasa (pemasok bahan), atau antara pihak luar dan pengguna/penyedia jasa. Klaim yang sering terjadi dapat berupa permintaan tambahan waktu, biaya, atau kompensasi lain.
Penyebab terjadinya klaim dapat berasal dari salah satu pihak dalam kontrak, maupun dari pihak ketiga yang mengalami kerugian (Yasin, 2003). Diantaranya, Mandala (2004) mengkategorikan penyebab terjadinya klaim dalam empat kelompok yaitu tuntutan akibat keterlambatan, percepatan, perbedaan kondisi lapangan dan akibat ruang lingkup pekerjaan. Sedangkan menurut Putri (2012), faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap terjadinya klaim meliputi perubahan desain, keterlambatan dalam memberikan ijin, persetujuan dan keputusan, penundaan pekerjaan karena alasan tertentu, keterlambatan dalam penyerahan gambar-gambar, keterlambatan dalam menyediakan material, pembayaran termin tidak tepat waktu, dan percepatan penyelesaian pekerjaan diluar jadwal, yang diatur dalam sebuah kontrak konstruksi. Klaim dalam industri konstruksi sangat mungkin terjadi dan dapat berdampak terjadinya konflik dan kerugian bagi pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan suatu proyek. Sehingga untuk meminimalkan dampak tersebut, maka perlu diketahui faktor-faktor dominan penyebab terjadinya klaim, khususnya pada proyek konstruksi di Bali.
180
ISBN: 978-602-60286-0-0
2.
KLAIM PADA KONSTRUKSI
Klaim merupakan suatu permintaan yang dapat menyangkut tambahan biaya, perpanjangan waktu atau tambahan biaya dan waktu karena adanya perubahan atau perbedaan antara apa yang disetujui dalam kontrak dengan apa yang terjadi di lapangan. Menurut Yasin (2003), jenis-jenis klaim yang diajukan oleh kontraktor kepada owner dapat berupa klaim tambahan biaya dan waktu, klaim biaya tak langsung (Overhead), klaim tambahan waktu (tanpa tambahan biaya), serta klaim kompensasi lainnya.
Klaim dalam industri konstruksi disebabkan oleh berbagai faktor. Diantaranya, Soekirno (2006) menyatakan bahwa faktor potensial penyebab terjadinya klaim pada proyek konstruksi dapat dikelompokan menjadi tiga aspek, yaitu aspek teknis/mutu, aspek waktu, dan aspek biaya. Aspek Teknis/ mutu meliputi faktor perubahan lingkup pekerjaan, faktor perbedaan kondisi lapangan, faktor kekurangan material yang sesuai dengan spesifikasi teknis, faktor keterbatasan peralatan, faktor kurang jelas atau kurang lengkapnya gambar rencana dan/atau spesifikasi teknis. Aspek Waktu meliputi faktor penundaan waktu pelaksanaan pekerjaan, faktor percepatan penyelesaian pekerjaan, faktor keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan. Aspek biaya meliputi faktor penambahan biaya pengadaan sumber daya proyek, faktor penambahan biaya atas hilangnya produktivitas, faktor penambahan biaya atas biaya overhead dan keuntungan.
Sedangkan menurut Putri (2012), faktor yang mempengaruhi terjadinya klaim proyek konstruksi meliputi perubahan desain, gambar bestek tidak jelas/kurang lengkap, terlambat menyetujui proses pelaksanaan pekerjaan, curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya. Yasin (2003) menyatakan penyebab klaim dapat dikelompokan atas sebab-sebab umum (meliputi: komunikasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa buruk, administrasi kontrak yang tidak mencukupi, sasaran waktu yang tidak terkendali, kejadian eksternal yang tidak terkendali, kontrak yang artinya mendua), sebab-sebab dari pengguna jasa (meliputi: informasi tender yang tidak lengkap/sempurna mengenai gambar, bahan, dan spesifikasi, penyelidikan site yang tidak sempurna/perubahan site, reaksi/tanggapan yang lambat, keterlambatan pembayaran, larangan metode kerja tertentu), Sebab-sebab dari penyedia jasa (meliputi: pekerjaan yang cacat/mutu pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi, keterlambatan penyelesaian, klaim tandingan/ perlawanan klaim, pekerjaan tidak sesuai spesifikasi, bahan yang dipakai tidak sesuai spesifikasi)
Menurut Candra (2005) secara garis besarnya, klaim dari kontraktor dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: keterlambatan pekerjaan yang disebabkan oleh pemilik bangunan, perubahan jadwal yang diperintahkan oleh pemilik bangunan, perubahan atau modifikasi isi kontrak yang bersifat informal yang berasal dari perencana atau pemilik bangunan, perbedaan kondisi lapangan, yang disebabkan karena perubahan kondisi yang diramalkan terjadi, misalnya kondisi fisik di bawah permukaan tanah, perubahan kondisi cuaca di luar musim yang terdokumentasi dan menyebabkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan, kegagalan dalam membuat kesepakatan harga akibat perubahan order pekerjaan, konflik dalam perancangan dan spesifikasi produk yang sudah tidak diproduksi lagi, kontrak yang tersendat-sendat, perubahan penting, pekerjaan di luar lingkup kontrak, penggunaan proyek sebelum penyerahan total, dan kegagalan pembayaran dari pihak pemilik bangunan. Mandala (2004) mengemukakan ada empat faktor penyebab klaim yaitu: Keterlambatan penyelesaian pekerjaan, Percepatan pekerjaan, Perbedaan kondisi lapangan, Perubahan ruang lingkup pekerjaan
Dari uraian diatas terlihat adanya kesamaan pada beberapa faktor-faktor penyebab terjadinya klaim pada proyek konstruksi yang diungkapkan oleh beberapa peneliti. Sehingga untuk memudahkan dalam mengidentifikasinya faktor-faktor tersebut, maka dilakukan perangkuman seperti yang disajikan pada Tabel 1. Perangkuman dikelompokkan menjadi empat aspek yaitu aspek mutu, aspek biaya, aspek waktu dan aspek umum. Hal ini dikarenakan klaim dapat terjadi akibat adanya penyimpangan realisasi biaya, mutu dan waktu di lapangan terhadap rencana, serta faktor lainnya (umum).
Tabel 1. Faktor-faktor penyebab terjadinya klaim dalam industri konstruksi
No Faktor Penyebab Yasin
(2003) Mandala (2004) Candra (2005) Soekirno (2006) Putri (2012) 1. Aspek teknis/mutu
1 Adanya penambahan/pengurangan desain yang mengakibatkan terjadinya perubahan lingkup pekerjaan
* * * *
2 Adanya perbedaan kondisi lapangan * * * *
3 Kekurangan material akibat keterlambatan
supply by Owner
* * *
4 Keterbatasan peralatan yang disediakan oleh owner,
ISBN: 978-602-60286-0-0
No Faktor Penyebab Yasin
(2003) Mandala (2004) Candra (2005) Soekirno (2006) Putri (2012) 5 Kurang jelas atau kurang lengkapnya gambar
rencana dan/atau spesifikasi teknis,
* * *
6 Adanya larangan menggunakan metode kerja tertentu
* 2. Aspek waktu
1. Penundaan waktu pelaksanaan pekerjaan oleh owner
* 2. Adanya percepatan penyelesaian pekerjaan atas
permintaan owner
* *
3. Keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan * * * *
4. Keterlambatan proses persetujuan pelaksanaan pekerjaan dari owner
* *
5. Perubahan jadwal pelaksanaan oleh pemilik bangunan
* 3. Aspek biaya
1. Penambahan biaya pengadaan sumber daya proyek akibat pekerjaan tambah,
* *
2. Faktor penambahan biaya atas hilangnya produktivitas akibat adanya rework perubahan pekerjaan,
*
3. Faktor penambahan biaya atas biaya overhead akibat adanya pekerjaan tambah dari owner,
*
4. Keterlambatan pembayaran dari (owner) * *
4. Aspek Umum
1. Administrasi kontrak yang tidak mencukupi, * 2. Kejadian eksternal (hujan/bencana alam
lainnya) yang tidak terkendali.
* * *
3. Adanya perubahan isi kontrak akibat perubahan-perubahan pekerjaan atas permintaan dari owner,
* *
4. Adanya klaim tandingan/perlawanan klaim dari pihak lain)
*
Pada Tabel 1 dapat dilihat, bahwa faktor penyebab dari aspek mutu yang paling sering disebutkan adalah faktor perubahan desain yang meliputi penambahan atau pengurangan desain yang mengakibatkan perubahan lingkup pekerjaan. Hal ini diikuti oleh faktor lainnya seperti perbedaan kondisi di lapangan, keterlambatan penyediaan material oleh pemilik proyek, kurang jelasnya spesifikasi teknis. Dari aspek waktu, faktor yang paling sering disebutkan meliputi keterlambatan waktu penyelesaian pekerjaan. Pada aspek biaya, penambahan biaya pengadaan sumber daya proyek akibat pekerjaan tambah serta keterlambatan pembayaran oleh owner menjadi faktor yang paling sering disebutkan. Sedangkan dari aspek umum, faktor yang paling sering disebutkan adalah faktor kejadian eksternal yang dapat berupa curah hujan yang melebihi dari kondisi normal serta bencana alam lainnya. Namun pada penelitian ini semua faktor yang telah terangkum dalam Tabel 1 digunakan sebagai dasar dalam penyusunan variable (pernyataan) pada kuesioner yang merupakan instrumen yang digunakan dalam survei pada penelitian ini.
3.
METODE
Penelitian ini dilakukan dengan metode survei menggunakan kuesioner. Kuesioner yang dirancang terdiri dari 19 pernyataan (variabel) tentang faktor-faktor penyebab terjadinya klaim pada proyek konstruksi,yang diidentifikasi melalui kajian pustaka dan terangkum dalam Tabel 1. Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan metode simple
random sampling yang meliputi 66 responden yang berasal dari 15 perusahaan kontraktor yang berdomisili di Kota
Denpasar dan tergabung sebagai anggota GAPENSI. Kontraktor yang dipilih tidak dikategorikan atas kontrator besar dan kecil, karena jumlah populasi kontraktor besar yang sangat sedikit dibandingkan jumlah kontraktor kecil, sehingga pengambilan sampel dari kontraktor diambil secara random terhadap total populasi kontraktor pada asosiasi GAPENSI.
182
ISBN: 978-602-60286-0-0 Berdasarkan kajian terhadap beberapa penelitian yang menggunakan metode exploratory factor analysis (EFA), Garson (2008) menyimpulkan bahwa secara praktikal jumlah minimum sampel yang dapat dianalisis adalah 30 data. Sehingga, jumlah total sampel sebanyak 66 data/ responden dapat dikatakan cukup untuk melakukan analisis faktor. Analisis data dilakukan dengan metode analisis faktor yang bertujuan untuk mereduksi/ meringkas / mengelompokkan variabel-variabel yang berjumlah besar menjadi beberapa kelompok faktor yang lebih sedikit. Analisis faktor juga bertujuan untuk menguji hubungan antara variabel-variabel terukur (observed variables) dan variabel laten (construct/ unobserved variable) (Hair et al., 2010). Sehingga dapat diketahui kelompok utama faktor (dominan) penyebab terjadinya klaim konstruksi khususnya untuk industry konstruksi di Bali.
Sebelum melakukan analisis data, dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrument. Uji validitas bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen (pernyataan dalam kuesioner) mampu mengukur dengan benar (valid) apa yang ingin diukur. Meskipun variabel yang digunakan untuk menyusun kuesioner merupakan hasil kajian pustaka yang berarti telah memenuhi construct validity atau valid secara teori (Carmines and Woods, 2004), namun uji validitas secara statistik juga dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung yang harus lebih besar dari r tabel. Nilai r tabel tergantung dari jumlah sampel. Untuk penelitian ini menggunakan 66 sampel/data, maka nilai r tabel adalah 0.2387 (Chaniago, 2010). Sehingga untuk dapat dikatakan valid, nilai r hitung harus lebih besar dari 0.2387.
Sedangkan Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah pernyataan dalam kuesioner dapat dipahami secara konsisten oleh responden. Pada pengujian reliabilitas, sebuah instrumen dikatakan reliabel atau konsisten apabila nilai Cronbach’s alpha lebih besar dari 0,7 (Nunnally, 1978).
4.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data dari hasil survei terkumpul sebanyak 66 sampel. Selanjutnya dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang dilakukan secara one-shot yaitu setelah mendapatkan seluruh data hasil survei, dengan menggunakan SPSS. Uji validitas secara statistik dilakukan dengan meninjau nilai r hitung yang harus lebih besar dari nilai r tabel. Tabel 2 berikut ini mempresentasikan hasil uji validitas instrumen, yang menunjukkan bahwa semua item/pernyataan dalam kuesioner adalah valid karena semua nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,2387).
Tabel 2 Hasil uji validitas instrumen Kode item Nilai r hitung Nilai r tabel untuk n = 66 Keterangan Kode item Nilai r hitung Nilai r tabel untuk n = 66 Keterangan 1.1 0,287 0,2387 Valid 3.1 0,456 0,2387 Valid 1.2 0,326 0,2387 Valid 3.2 0,283 0,2387 Valid 1.3 0,612 0,2387 Valid 3.3 0,379 0,2387 Valid 1.4 0,534 0,2387 Valid 3.4 0,262 0,2387 Valid 1.5 0,261 0,2387 Valid 4.1 0,423 0,2387 Valid 1.6 0,540 0,2387 Valid 4.2 0,355 0,2387 Valid 2.1 0,363 0,2387 Valid 4.3 0,333 0,2387 Valid 2.2 0,297 0,2387 Valid 4.4 0,526 0,2387 Valid 2.3 0,251 0,2387 Valid 2.4 0,432 0,2387 Valid 2.5 0,288 0,2387 Valid
Sedangkan hasil pengujian reliabilitas instrumen (kuesioner) yang dilakukan dengan program SPSS menunjukkan nilai Cronbach’s alpha sebesar 0,803 yang lebih besar dari yang disyaratkan (0,7), sehingga seluruh variabel yang diteliti adalah reliabel dan dapat digunakan untuk analisis selanjutnya. Tahap selanjutnya adalah analisis faktor dengan menggunakan program SPSS. Analisis faktor bertujuan untuk mereduksi (meringkas) sejumlah variabel menjadi beberapa kelompok faktor. Berikut adalah hasil analisis faktor penyebab terjadinya klaim pada proyek konstruksi dengan SPSS :
1. Uji KMO
Karena nilai statistik KMO yang dihasilkan sebesar 0,615, yang berarti telah memenuhi syarat minimal 0,5. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa data hasil penelitian layak digunakan untuk analisis faktor.
2. Uji Barlett
Karena nilai Sig (P-value) dari uji Barlett sebesar 0,000 sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa nilai signifikansi telah memenuhi syarat <0,05.
3. Berdasarkan hasil output analisis faktor, diperoleh 5 faktor yang terbentuk yaitu dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut :
ISBN: 978-602-60286-0-0
Tabel 3. Hasil analisis faktor penyebab terjadinya klaim pada proyek konstruksi Faktor
Yang Ter-bentuk
Item Pembentuk (observed variable) Loading factor Varian % Varian kumulatif (%)
Kode Item Nama item
Faktor 1 1.3 kesesuaian material 0,743 27,939 27,939
1.6 ketidaktepatan metode pelaksanaan konstruksi.
0,624
1.4 keterbatasan peralatan 0,602
2.3 percepatan penyelesaian proyek atas permintaan owner.
0,854
Faktor 2 1.2 ketidaksesuaian kondisi lapangan 0,795 16,018 43,957
3.1 penambahan sumber daya proyek 0,747
Faktor 3 1.1 perubahan lingkup pekerjaan 0,818 10,331 54,288
3.3 biaya overhead 0,731
Faktor 4 2.4 lambatnya persetujuan pelaksanaan 0,769 8,692 62,980
4.4 perlawanan klaim 0,581
4.1 kejadian eksternal 0,570
4.2 Administrasi kontrak 0,549
Faktor 5 3.2 hilangnya produktivitas akibat rework 0,794 7,386 70,366
3.4 Keterlambatan pembayaran termin 0,591
Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa terdapat lima faktor terbentuk penyebab terjadinya klaim pada proyek konstruksi yang terdiri dari beberapa variabel pembentuk, faktor-faktor tersebut akan diberi nama sebagai berikut :
1. Faktor 1 : Faktor ketidaksesuaian material, ketidaktepatan metode pelaksanaan konstruksi, keterbatasan peralatan, dan percepatan penyelesaian proyek atas permintaan owner.
2. Faktor 2 : Faktor ketidak sesuaian kondisi di lapangan dan sumber daya proyek 3. Faktor 3 : Faktor pekerjaan tambahan diluar kontrak atas permintaan owner 4. Faktor 4 : Faktor eksternal dan administrasi kontrak
5. Faktor 5 : Faktor hilangnya produktivitas akibat rework dan keterlambatan pembayaran termin
Pada tabel diatas, faktor dominan dari kelima kelompok faktor penyebab terjadinya klaim dapat dilihat berdasarkan nilai varian terbesarnya, yaitu Faktor 1, yang meliputi faktor ketidaksesuaian material, ketidaktepatan metode pelaksanaan konstruksi, keterbatasan peralatan, dan percepatan penyelesaian proyek atas permintaan owner dengan nilai varian sebesar 27,939 %. Sedangkan Nilai Varian Kumulatif sebesar 70,366 % mempunyai arti bahwa 70,366 % faktor penyebab terjadinya klaim mampu dijelaskan oleh varian kelima kelompok faktor penyebab terjadinya klaim pada proyek konstruksi.
5.
KESIMPULAN
Terkait dengan hasil analisis faktor diatas, maka untuk meminimalkan terjadinya klaim pada proyek konstruksi, perlu dilakukan:
1. Perencanaan yang matang dari pihak-pihak yang terkait dalam kontrak sebelum pelakasanaan akan dapat mengurangi risiko terjadinya perubahan lingkup pekerjaan ditengah proses pelaksanaan sehingga akan dapat mengurangi terjadinya klaim pada proyek konstruksi.
2. Sebaiknya dipilih penggunaan metode dan pemilihan tim pelaksanaan yang tepat dan berpengalaman.
3. Proses pembayaran merupakan hal yang penting dalam kelancaran pelaksanaan proyek konstruksi, sehingga bagi pengguna jasa sebaiknya dapat memperhatikan kewajibannya selama proses pelaksaaan proyek konstruksi.
184
ISBN: 978-602-60286-0-0
DAFTAR PUSTAKA
Candra, H. P, dkk. 2005. Studi Tentang Pengajuan Klaim Konstruksi dari Kontraktor ke Pemilik Bangunan. Universitas Kristen Petra.
Carmines, E. G. and Woods, J. (2004). Validity. In Encyclopedia of Social Science Research Methods(Eds, Lewis-Beck, I. M. S., Bryman, A. and Liao, T. F.) SAGE Publications, Inc., Thousand Oaks, CA, pp. pp. 1172-1173. Chaniago, J. (2010). Tabel r (Koefisien Korelasi Sederhana).
http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/unud-1359-1516399969-tabel-r_2.pdf. Diakses 2016.
Garson, G. D. (2008). Factor Analysis. Public Administration Program North Carolina State University. https://www.encorewiki.org/download/attachments/25657/Factor%20Analysis_%20Statnotes%20from%20No rth%20Carolina%20State%20University.pdf?api=v2. Accessed in 2016.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J. and Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis. A Global Perspective, Pearson Upper Saddle River, N.J. ; London.
Nunnally, JC. 1978. Psychometric Theory, 2nd ed. New York : McGraw-Hill.
Mandala, K. H., 2004. Faktor-Faktor Penyebab Tuntutan (Claim) yang Diajukan oleh Kontraktor kepada Pemilik
(Owner) dalam Proyek Konstruksi. (Tugas Akhir yang tidak dipublikasikan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Udayana, 2012).
Putri, P. T., dkk. (2012). Analisis Faktor-faktor yang Menyebabkan Pengajuan Klaim Pelaksanaan Konstruksi Oleh
Kontraktor. Tugas Akhir yang tidak dipublikasikan, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Udayana.
Soekirno, dkk. (2006). Sengketa dalam Penyelenggaraan Konstruksi di Indonesia : Penyebab dan Penyelesaiannya. ITB. Bandung.
Yasin, H. N. (2003). Mengenal Klaim Konstruksi dan Penyelesaian Sengketa. Konstruksi. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta