• Tidak ada hasil yang ditemukan

FRAUD - PENIPUAN Menu harian Adjuster

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FRAUD - PENIPUAN Menu harian Adjuster"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Prepared by — Date — mclarens.com

FRAUD - PENIPUAN

Menu harian Adjuster

BUDI MAHARESI

MW, RH, LR

Dipl CII, ICAP, FCLA

Direktur Utama – PT. McLarens Indonesia Ketua Umum APKAI

Wakil Ketua DAI

(2)

Wikipedia : adalah sebuah

kebohongan yang dibuat untuk

keuntungan pribadi tetapi

merugikan orang lain, meskipun

ia memiliki arti hukum yang lebih

dalam, detail jelasnya bervariasi

di berbagai wilayah hukum.

Oxford Dictionary : Wrongful or

criminal deception intended to

result in financial or personal

(3)

Penipuan Asuransi : Adalah tindakan

sengaja yang dilakukan oleh Tertanggung atau pihak ketiga untuk mendapatkan

keuntungan dari pihak asuransi yang bukan menjadi hak nya.

The Association of British Insurers :

‘Insurance fraud is when someone invents or exaggerates a claim, or does not tell the truth in order to obtain cheaper cover.

(4)

KUHP 381 : Barangsiapa dengan jalan tipu-muslihat menyesatkan penanggung asuransi mengenai keadaan-keadaan yang berhubungan dengan pertanggungan sehingga penanggung itu menyetujui perjanjian, yang tentu tidak akan disetujuinya atau sekurang-kurangnya tidak akan disetujuinya dengan syarat-syarat demikian, bila sekiranya diketahuinya keadaan yang sebenarnya, diancam dengan pidana penjara paling lama satu tahun empat bulan. (KUHP 35, 43, 394 dst.)

Duty of Disclosure :

• Mengungkapkan tentang fakta material.

• Menjawab dengan sebenarnya dan sejujurnya semua pertanyaan dari

pihak Penanggung.

• Harus dibedakan dengan awam nya pihak Tertanggung dan juga

sesuatu yang tidak dimaksudkan untuk menipu atau juga lupa

(5)

KUHP 382 :

Barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum serta merugikan

penanggung asuransi atau pemegang surat bodemerij

(pertanggungan harta benda) yang sah, menimbulkan kebakaran atau ledakan pada suatu barang yang dipertanggungkan

terhadap bahaya kebakaran, atau mengaramkan,

mendamparkan, menghancurkan, merusakkan, atau membuat tak dapat dipakai, kapal yang dipertanggungkan, atau yang muatannya maupun upah yang akan diterima untuk

pengangkutan muatannya dipertanggungkan, ataupun yang atasnya telah diterima uang bdemerij, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun. (KUHP 35, 43, 187 dst., 394 dst).

(6)

KUHP 382

Unsur unsur yang dimaksud pabila dijabarkan :

• Ada maksud (disengaja) • Untuk mencari untung

• Dengan cara melawan hukum • Merugikan Asuransi

• Asuransi harta benda (Property) : Kebakaran, Ledakan

• Asuransi kapal / pengangkutan (Marine) : kapal tenggelam,

terdampar, hancur, rusak termasuk muatan dan ongkos -ongkosnya.

(7)

Asuransi Harta Benda :

Kebakaran :

• Rekayasa pembakaran (Arson) oleh

Tertanggung / suruhannya.

• Biasanya untuk mencari uang atau mengganti

barang

• Gudang – stok tua atau tidak laku

• Pabrik – meremajakan mesin dan/atau

Gedung dan/atau stok yang sudah tua / mengambil uang untuk berhenti usaha.

• Kesempatan untuk memperbesar propertinya

dengan ”memaksimalkan” besarnya klaim

• Scorching (jilatan api serupa kebakaran) yang

seharusnya bukan kebakaran, =namun

Nampak seperti itu. Hal ini lebih merupakan argumentasi daripada penipuan.

(8)

Asuransi Harta Benda :

• Banjir : Pada umumnya

kejadiannya memang nyata,

namun terjadi penggelembungan klaim.

• Kerusakan akibat air (water

damage) : Rekayasa akan stok yang basah dengan memperbaiki lubang masuknya air sebelum

disurvey

• Kerusuhan / Pemogokan : kurang

lebih seperti banjir.

(9)

Asuransi Harta Benda :

• Gudang – stok tua atau tidak

laku

• Pabrik – meremajakan mesin

dan/atau Gedung dan/atau stok yang sudah tua /

mengambil uang untuk berhenti usaha.

• Kesempatan untuk

memperbesar propertinya dengan: ”memaksimalkan” besarnya klaim

(10)

Asuransi Harta Benda :

• Scorching (jilatan api serupa

kebakaran) yang seharusnya bukan kebakaran, namun Nampak seperti itu.

• Hal ini kadang dapat berupa

penipuan atau bisa

merupakan argumentasi teknis tentang cause

proxima. (untuk polis tanpa perluasan hubungan singkat)

(11)

Asuransi Rekayasa (Engineering) :

• Machinery Breakdown : Pada

umumnya kerusakan memang ada, namun penyebab yang dikecualikan dan/atau

penggelembungan klaim.

• CAR & EAR : Umumnya adalah

penyembunyian sebab sebenarnya disertai

penggelembungan nilai klaim.

• Amat lazim juga pencurian dari

gudang sementara / bedeng selama proyek tanpa sebab yang wajar / logis.

(12)

Asuransi Rekayasa (Engineering) :

• Heavy Equipment (Alat berat):

Pembakaran dan kerusakan

total akibat jatuh ke jurang atau terperosok di tempat yang jauh dan terpencil.

• Pencurian ; sebagian dicurigai

sebagai rekayasa Tertanggung sendiri – bekas pencuriannya terlalu rapih untuk dilakukan oleh pencuri yang tergesa gesa.

• Penggelembungan klaim

sebagai bagian dari perawatan

(13)

Asuransi Rekayasa (Engineering) :

• Electronic Equipment :

Kerusakan akibat sambarna petir.

• Perlu laporan BMKG atas

kemungkin petirnya.

• Perlu test dan konsultan khusus.

(14)

Asuransi Keuangan :

• Theft : Dilakukan oleh oknum

sendiri, dengan nominal yang kecil namun sering.

• Burglary : Dilakukan dengan

rekayasa dan bantuan pihak lain yang digambarkan / ditokohkan mempunyai motif namun

disamarkan.

• Fidelity : Hal ini jarang terjadi,

mungkin dikarenakan agak terlalu sulit untuk merekayasanya untuk klaim yang tidak terlalu besar.

(15)

Asuransi Pengangkutan :

• Cargo : Rekayasa volume dengan

kolusi berbagai pihak terkait.

• Rekayasa pembajakan kapal, atau

angkutan darat dengan kolusi pihak terkait.

• Rekayasa perhitungan draft kapal

untuk melakukan penipuan volume komoditas curah.

• Hull : Rekayasa untuk

menenggelamkan / mencelakakan kapal atau tongkang yang

sebenarnya sudah tidak laik layar.

(16)

Ada tiga jenis penipuan asuransi :

• Tidak ada peristiwanya : Stok persediaan barang yang

berkurang namun direkayasa seolah olah ada kehilangan.

• Peristiwanya disengaja : Tertanggung secara sengaja

membuat suatu kejadian yang dijamin oleh asuransi. Contoh : kebakaran, kecelakaan, pencurian,

perampokan, pembajakan, penggelapan dsb.

• Peristiwanya benar terjadi : namun klaim nya

digelembungkan untuk kepentingan pihak Tertanggung.

(17)

Fraud indicators :

• Adalah hal yang rumit, namun dapat

dipelajari.

• Merupakan salah satu “skill set” yang

harus dipunyai oleh Adjusters & staf klaim pada umumnya.

• Ada petunjuk petunjuk umum dan ada

petunjuk – petunjuk khusus untuk setiap lini usaha.

• Fraud indicators sebaiknya diterapkan

dalam SOP penanganan klaim dilini manapun.

• Tidak selalu fraud indicators dapat

membuktikan suatu penipuan

(18)

Fraud Indicators Umum :

• Bila ditanya, jawabannya tidak spontan, cenderung semu

dan tidak pasti, menghindari kontak mata langsung.

• Berlagak sibuk / sukar ditemui untuk berkomunikasi dan

cenderung mendelegasikan ke anak buahnya.

• Klaim kecil kecil namun sering.

• Menerima tawaran ganti rugi meskipun agak jauh

dibawah nilai klaim.

• Minta klaim segera dibayar

• Komplain proses klaim lambat secara tidak proporsional. • Menaikkan nilai pertanggungan sebelum klaim.

• Merubah cerita / kronologis • Merubah dokumen klaim.

• Tidak bisa menunjukkan dokumen asli.

• Nama supplier / mitra dagangnya kurang jelas.

(19)

Fraud Indicators spesifik :

• Kebakaran : Titik api lebih dari satu, Kenaikan nilai

pertanggungan sesaat sebelum kejadian, kegiatan niaga yang lesu, mesin mesin tua, banyak stok lama, catatan produksi tidak jelas. Catatan stok hilang

/terbakar / tidak tersedia langsung.

• Kehilangan : tidak ada laporan Polisi, Karyawan dipecat

sebelum kejadian, wawancara hanya boleh dengan person tertentu.

• Kerusakan mesin : catatan operasi dan perawatan

terlalu bersih dan teratur, suku cadang yang rusak sudah dibuang saat survey, ATPM tidak dilibatkan, jalan cerita / kronologis dari penyebab kerusakan tidak jelas / tidak ada analisa kegagalan (failure analysis) yang kredibel.

(20)

Penipuan sangat berhubungan dengan kolusi :

• Pemain tunggal : Tertanggung melakukannya sendirian, atau

karyawan Tertanggung biasanya di klaim Kendaraan bermotor (MV), Kesehatan (health), kecelakaan diri (PA), komersial yang

kecil seperti toko kecil, home industry, Theft Burglary Fidelity (TBF), marine cargo.

• Pemain ganda : Tertanggung / Karyawan Tertanggung kolusi

dengan staf klaim / penyedia jasa (surveyor, Adjuster, Provider), atau Tertanggung / Karyawannya dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga yang lainnya : biasanya pada klaim MV, PA,

Kebakaran / property umum, TBF, Marine cargo dan marine hull.

• Kolusi berjamaah : Tertanggung / Karyawan Tertanggung, dengan

beberapa pihak lain yaitu : Brokers, Konsultant klaim, Surveyor, Adjuster, Konsultan independen, supplier/vendor, oknum ATPM, Kontraktor, staf klaim perusahaan asuransi : biasanya klaim besar

(21)

Kedalam :

• Berdayakan staf atas peringatan dini terhadap

penipuan dengan memperhatikan fraud indicators.

• Secara berkala berdiskusi dengan pihak penyedia

jasa untuk berbagi pengalaman dalam hal

penipuan.

• Periksa kembali apabila ada permintaan perubahan

kondisi polis secara tiba tiba dan mendesak.

• Pabila ditemukan petunjuk penipuan, cepatlah

bertindak.

(22)

Keluar :

• Apabila ada petunjuk penipuan, segera bertindak dan

jangan ragu untuk berbagi dengan sejawat lain termasuk pihak reasuransi demi kebaikan bersama dan

dukungannya.

• Untuk klaim yang besar, jangan ragu untuk membawanya

ke ranah hukum meski dengan resiko keuangannya.

• Gunakan para ahli / konsultan dibidangnya seperti ahli

forensik, Investigator, Konsultan engineering, akuntan, laboratorium dan tentunya Adjuster yang professional….!

(23)

Cegah Penipuan !

(24)

Terima kasih dan, WASPADALAH…

estions

?

Referensi

Dokumen terkait