• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PU BLIK (SAK ETAP) PADA PT PRIMA AKSES MADURA PAMEKASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PU BLIK (SAK ETAP) PADA PT PRIMA AKSES MADURA PAMEKASAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR

AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS

PU BLIK (SAK ETAP) PADA PT PRIMA AKSES

MADURA PAMEKASAN

Mujairi mi

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura mujairimi@ymail.com

ABSTRACT

This study aims to provide empirical evidence about the financial reporting at PT Prima Akses Madura Pamekasan based Financial Accounting Standards Entities without Public Accountability (SAK ETAP) period of 2012. The method used is descriptive qualitative.

Based on the results of the research indicate that PT Prima Akses Madura Pamekasan not apply Financial Accounting Standards Entities without Public Accountability (SAK ETAP) in financial reporting include, recognition of assets, liabilities, capital, income, and expenses as well as the preparation of financial statements.

Keywords: SAK ETAP, financial reporting (assets, liabilities, capital, income, expenses and the

prepara-tion of financial statements).

PENDAHULUAN

PT. Prima Akses Madura Pamekasan merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang kontruksi jaringan. Perusahaan tersebut bekerjasama dengan PT Telekomu-nikasi Indonesia dalam hal memberikan fasi-litas dan jaringan pada masyarakat dan berdiri pada tahun 2012. Perusahaan ini sampai se-karang masih tetap beroperasi dan mengalami pertumbuhan dalam memperoleh laba. Dengan adanya perkembangan pada perusa-haan tersebut menjadi tuntutan bagi pihak pengelolah perusahaan untuk menyusun pela-poran keuangan yang meliputi, pengakuan aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban serta penyusunan laporan keuangan sesuai de-ngan standar yang berlaku di Indonesia.

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan peubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dengan berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan la-poran lain serta materi penjelasan yang meru-pakan bagian integral dari laporan keuangan (PSAK, 2009:2).

Tujuan laporan keuangan adalah menye-diakan informasi posisi keuangan, kinerja ke-uangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar peng-guna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk me-menuhi kebutuhan informasi tertentu. Dalam memenuhi tujuannya, laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan mana-jemen (stewardship) atau pertanggung jawaban

(2)

manajemen atas sumber daya yang dipercaya-kan kepadanya (SAK ETAP, 2014:3).

Laporan keuangan adalah hasil dari pro-ses akuntansi. Akuntansi meruapakan suatu proses yang meliputi, pencatatan, penggolog-an, peringkaspenggolog-an, pelaporan dan penganalisisan (Jusuf, 2010:12).

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah mewajibkan bagi semua perusahaan khu-susnya perusahaan kecil dan menengah dalam proses pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan harus mengacu atau berpedoman pada SAK ETAP. Penerapan standar akun-tansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik merupakan suatu keharusan bagi per-usaahaan kecil dan menengah untuk mengacu dan berpedoman dalam proses penyususunan laporan keungan. Banyak perusahaan yang belum bisa menerapkan standar ini dalam menyusun laporan keuangan. Hal tersebut dikarenakan kurangnya sosialisasi dan pela-tihan tentang SAK ETAP serta standar tersebut jarang diperkenalkan pada mahasiswa, sehingga kemampuan tentang standar ini jauh dari harapan.

Dalam standar ini, pengakuan dan peni-laian telah diatur dengan jelas serta penyajian laporan keuangan yang harus dilaporkan oleh setiap entitas terdiri dari neraca, laba rugi, eq-uity dan laporan arus kas serta catatan atas laporan keuangan. Laporan diatas diperoleh dari bukti-bukti transaksi, sehingga para peng -guna laporan keuangan dapat memahami alur dan proses dari laporan keuangan.

Penelitian ini bertujuan untuk menge-tahui dan membuktikan secara empiris tentang pelaporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabi-litas publik (SAK ETAP) pada PT Prima Akses Madura Pamekasan dan difokuskan pada pegakuan aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban serta penyusunan laporan keuangan.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Aset

Dalam SAK ETAP (214:5) dijelaskan bahwa aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh entitas.

Pengertian Kewajiban

Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan meng-akibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Karakte-ristik esensial dari kewajiban (liabilities) adalah bahwa entitas mempunyai kewajiban

(obliga-tion) masa kini untuk bertindak atau untuk melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. Kewajiban dapat berupa kewajiban hukum dan kewajiban konstruktif (SAK ETAP, 214:5).

Pengertian Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas munkin disubklasifikasikan dalam neraca (SAK ETAP, 214:6).

Pengertian Pendapatan

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset, atau penurunan kewajiban yang meng-akibatkan kewajiban ekuitas yang tidak ber-asal dari kontribusi penanam modal (SAK ETAP, 214:6).

Pengertian Beban

Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu periode

(3)

pela-poran dalam bentuk arus keluar atau penurun-an aset, atau terjadinya kewajibpenurun-an ypenurun-ang meng-akibatkan penurunan ekuitas yang tidak ter-kait dengan distribusi kepada penanam modal (SAK ETAP, 214:6).

Pengukuran Unsur-unsur Laporan Keuangan

Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uang yang digunakan entitas untuk mengukur aset, kewajiban, penghasilan dan beban dalam laporan keuangan. Proses ini ter-masuk pemilihan dasar pengukuran tertentu. Dasar pengukuran yang umum adalah biaya historis dan nilai wajar (SAK ETAP, 214:7).

Pengakuan Dalam Laporan Keuangan

Dalam SAK ETAP (2014:8) dijelaskan bahwa entitas harus menyusun laporan ke-uangan, kecuali laporan arus kas dengan menggunakan dasar akrual. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan dan beban (usur-unsur laporan keuangan) ketika memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos tersebut.

Aset diakui dalam neraca jika memun-kinkan manfaat ekonominya dimasa depan akan mengalir ke entitas dan aset tersebut mem-punyai nilai atau biaya yang dapat diukur de-ngan andal. Aset tidak diakui dalam neraca jika pengeluaran telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak munkin meng-alir ke dalam entitas setelah periode pelaporan berjalan sebagai alternatif transaksi tersebut menimbulkan pengakuan beban dalam lapor-an laba rugi. Kewajiblapor-an diakui dalam neraca jika kemungkinan pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban masa kini dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur dengan andal.

Pengertian dan Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan ke-uangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan peubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dengan berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan la-poran lain serta materi penjelasan yang meru-pakan bagian integral dari laporan keuangan (PSAK, 2009:2). Adapun tujuan laporan ke-uangan adalah menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja keuangan dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejum-lah besar pengguna dalam pengambilan kepu-tusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan khu-sus untuk memenuhi kebutuhan informasi ter-tentu (SAK ETAP, 2014:3).

Komponen Laporan Kenuangan

Dalam SAK ETAP (2014:12) dijelaskan bahwa laporan keuangan entitas meliputi, ne-raca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

Peneliti Terdahulu

Penelitian ini diilhami oleh penelitian yang dilakukan oleh Putra dan Kurniawati (2011:22) yang meneliti tentang penyusunan laporan keuangan untuk usaha kecil dan me-nengah berbasis standar akuntansi keuangan entitas akuntabilitas publik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UKM mengaami ken-dala ken-dalam menyusun laporan keuangan ka-rena kurangnya SDM yang memiliki kemam-puan dalam bidang akuntansidan kurangnya alokasi waktu untuk menyusun laporan ke-uangan. Hasil penyusunan laporan keuangan

(4)

berdasarkan SAK ETAP berupa neraca, an laba rugi, laporan perubahan modal, lapor-an arus kas dlapor-an catatlapor-an atas laporlapor-an keulapor-anglapor-an. Ardina, Cening et al (2013:13). Imple-mentasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk pengambilan keputusan manaj emen pada Koperasi Pegawai Negeri. Penelitian ini men-dapatkan hasil yaitu, implementasi kebijakan akuntansi KPN PNB menerapkan basis kas campuran. Sedangkan menurut SAK ETAP menerapkan berbasis akrual. Perbandingan laporan keuangan basis kas campuran dengan basis akrual menunjukkan perbedaan sisa hasil usaha, dan penerapan akun dalam neraca me-nunjukkan akun akun bunga yang masih harus diterima.

Rudiantoro dan Sylvia Veronica (2011: 27) meneliti kualitas laporan keuangan umkm serta prospek implementasi SAK ETAP Siregar Faktor ukuran usaha berpengaruh positif ter-hadap persepsi tersebut. Hasil penelitian me-nunjukkan bahwa faktor ukuran usaha ber-pengaruh positif terhadap persepsi tersebut. Lama usaha berdiri justru berpengaruh negatif terhadap persepsi, berbeda dengan dugaan awal. Mungkin karena pada saat awal berdiri pengusaha berusaha memikirkan hal-hal yang penting dilakukan untuk meningkatkan usa-hanya ke depan sehingga mereka lebih mem-punyai persesi yang baik akan pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan. Sedang-kan jenjang pendidiSedang-kan terakhir beserta latar belakang pendidikannya tidak terbukti sig-nifikan.

METODE PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada PT Prima Akses Madura Pamekasan yang berlokasi di Jln. Temenggung No. 04 Pamekasan Madura.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam pene-litian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperlukan berupa sejarah singkat, bukti transaksi dan penyusunan laporan ke-uangan PT Prima Akses Madura Pamekasan periode 2012. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sum-ber data penelitian yang diperoleh secara lang-sung dari sumber asli tanpa perantara. Sedang-kan data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (Indriantoro dan Supomo, 2009:146). Sumber data dalam penelitian ini diperoleh langsung dari PT Prima Akses Madura Pamekasan, baik melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Teknik Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data yang diper-lukan dalam penelitian ini melalui studi la-pangan. Studi lapangan dilakukan dengan wawancara yaitu, melakukan komunikasi se-cara langsung pada pihak terkait dan observasi dengan pengamatan langsung terhadap obyek studi, serta dokumentasi dengan cara mengum-pulkan, menyalin, melihat, serta mengevaluasi laporan keuangan serta dokumen-dokumen yang terkait dengan obyek penelitian.

Tehnik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan da-lam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu analisis data dengan cara mem-berikan penjelasan dengan memmem-berikan pre-dikat kepada variabel yang diteliti sesuai de-ngan kondisi yang sebenarnya. Penelitian kualitatif menekankan pada pemahaman mengenai maslah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau

(5)

natu-ral setting yang holistis, kompleks dan rinci, (Indriantoro dan Supomo, 2009:12).

Untuk mencapai tujuan penelitian agar sesuai dengan yang diharapkan dan mem-peroleh suatu kesimpulan, maka data yang te-lah terkumpul akan dianalisis dengan mem-bandingkan pengakuan aset, kewajiban, modal, pendapatan dan beban serta penyusunan laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP).

Adapun langkah yang dilakukan setelah memperoleh data pada PT Prima Akses Madura Pamekasan adalah sebagai berikut:

Pertama, menggambarkan apakah peng-akuan aset pada PT Prima Akses Madura Pamekasan sudah sesuai dengan standar akun-tansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP). Kedua, menggambarkan apakah pengakuan kewajiban pada PT Prima Akses Madura Pamekasan sudah sesuai de-ngan standar akuntansi keuade-ngan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP). Ketiga, menggambarkan apakah pengakuan modal pada PT Prima Akses Madura Pame-kasan sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP). Keempat, menggambarkan apa-kah pengakuan pendapatan pada PT Prima Akses Madura Pamekasan sudah sesuai de-ngan standar akuntansi keuade-ngan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP). Kelima, menggambarkan apakah pengakuan beban pada PT Prima Akses Madura Pamekasan su-dah sesuai dengan standar akuntansi keuang-an entitas tkeuang-anpa akuntabilitas publik (SAK ETAP). Keenam, menggambarkan apakah ter-dapat kesesuaian penyusunan laporan ke-uangan pada PT Prima Akses Madura Pame-kasan dengan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas publik (SAK ETAP). Ketujuh, penulis memberikan kesimpulan atau gambar sebagai berikut:

Gambar Pelaporan Keuangan PT Prima Akses Madura Pamekasan

Pengakuan Aset, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban

Kesesuaian Laporan Keuangan dengan SAK ETAP

Kesimpulan Laporan Peneliti Sumber: diolah 2014

Gambar 1 Tahapan Penelitian

PEMBAHASAN

Aset Perusahaan

Dalam SAK ETAP dijelaskan bahwa aset diklasifikasikan menjadi aset lancar, aset tidak lancar/tetap dan aset tidak berwujud. Berda-sarkan hasil analisis pada aset yang ada pada PT Prima Akses Madura Pamekasan, maka akan dijelaskan masing-masing aset sebagai berikut:

Pertama, aset lancar yang dimiliki oleh perusahaan terdiri dari kas dan kas di Bank. Aset lancar berupa kas dinilai sebesar kas akhir yang ada pada perusahaan setelah dikurangi pengeluaran yang terjadi selama periode itu. Aset ini diakui dan dicatat sebesar nilai kas akhir dan dicantumkan dalam neraca. Sedang-kan kas di Bank di dinilai sebesar kas yang tertera dalam buku tabungan setelah ditambah bunga dan dikurangi beban administrasi Bank. Kas di Bank ini diakui sebesar kas bersih dan dicatat dalam neraca sebagai aset lancar.

Pengakuan atas aset lancar berupa kas dan kas di Bank yang dilakukan oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan telah sesuai dengan SAK ETAP yang mensyaratkan aset lancar di-akui sebesar kas akhir yang belum terpakai

(6)

atau setelah ditambah pendapatan dan diku-rangi beban selama periode itu, sehingga yang harus tampak dalam neraca yaitu kas bersih.

Kedua, aset tetap yang dimiliki oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan berupa per-alatan kantor. Aset tetap tersebut diakui seba-gai aset tetap pada saat aset tersebut diterima dan dinilai sebesar kas yang dibayarkan atau biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan peralatan tersebut. Hal di atas telah sesuai de-ngan SAK ETAP yang mensyaratkan bahwa aset harus dinilai sesuai dengan harga per-olehan atau uang yang dikeluarkan. Akan te-tapi, metode penyusutan yang digunakan oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan belum se-suai dengan SAK ETAP, karena tidak menggu-nakan metode apa yang digumenggu-nakan dalam penyusutan tersebut. Disamping itu, tidak ada taksiran umur ekonomis atau nilai manfaat atas aset tetap tersebut, akibatnya beban penyu-sutan menjadi besar.

Dalam SAK ETAP (2013:52) dijelaskan bahwa metode penyusutan yang diakui terdiri dari metode garis lurus (straight line method), metode saldo menurun (diminishing balance

method), dan metode jumlah unit produksi

(sum of the unit of production method). Metode di atas dapat dipilih salah satu oleh setiap per-usahaan dan harus konsisten dalam penggu-naan metode tersebut.

Berdasarkan analisis di atas dapat disim-pulkan bahwa pengakuan aset lancar dan aset tetap pada PT Prima Akses Madura Pamekasan telah sesuai dengan SAK ETAP, sedangkan aset tetap belum sesuai, karena metode penyu-sutan yang dilakukan oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan belum mengacu pada me-tode yang disyaratkan dalam SAK ETAP. diri dari utang usaha sebagai kewajiban lancar dan

utang pada bank dicatat sebagai utang jangka panjang. Utang usaha maupun utang jangka panjang yang ada dalam neraca PT Prima Akses Madura Pamekasan tidak ada da-lam catatan harian atau catatan bulanan se-perti terlihat dalam laporan keuangan. Hal ini seharusnya perusahaan mencatat utang sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Berdasar-kan hal tersebut di atas, PT Prima Akses Madura Pamekasan dalam mengakui kewajibannya tidak sesuai dengan standar akuntansi yang diterima umum atau yang telah ditetapkan yaitu SAK ETAP. Dalam standar akuntansi yang diterima umum atau SAK ETAP mensya-ratkan bahwa kewajiban harus diakui pada saat barang diterima dari pembelian secara kredit atau menerima uang dari pinjaman pada pihak lain.

Oleh karena itu, PT Prima Akses Madura Pamekasan dalam setiap terjadi transaksi harus dicatat terlebih dahulu dalam catatan harian atau bulanan, agar tidak terjadi kesa-lahan dalam mencatat transaksi tersebut. Disam-ping itu, memang suatu kewajiban bagi se-orang akuntan yang bekerja dalam perusahaan untuk mencatat segala transaksi yang terjadi, dan harus ada bukti seperti nota dan lain seba-gainya. Transaksi ini akan berpengaruh pada aset lancar, dimana aset tersebut seharusnya bertambah pada saat menerima pinjaman dan pembelian barang secara kredit. Akibatnya aset lancar menjadi kecil sedangkan hutangnya ber-tambah. sehingga dampak dari transksi ini adalah aset berupa kas terlalu kecil dan akan berkurang pada saat kas tersebut digunakan untuk membayar hutang. Akibatnya, peng-akuan terhadap kas tidak sesuai dengan stan-dar yang telah ditetapkan yaitu, SAK ETAP.

Kewaji ban

Kewajiban yang ada dalam laporan neraca PT Prima Akses Madura Pamekasan

ter-Modal

Modal usaha yang ada pada PT Prima Akses Madura Pamekasan berasal dari Koperasi

(7)

Telkom Sumnenep dan Koperasi Telkom Pame-kasan sebagai investor. Jumlah modal yang disetor oleh keduanya adalah sama prosentase-nya yaitu, masing-masing sebesar Rp 200.000.000. Jadi jumlah modal usaha secara keseluruhan Rp 400.000.000. Data tersebut diperoleh berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti pada bagian keuangan dan dibuktikan dengan data. Modal usaha yang diterima dari kedua investor tersebut diakui sebagai modal usaha dalam neraca dan dicatat sebesar nilai nominal yang diterimanya.

Berdasarkan data atau catatan yang ada pada pembukuan PT Prima Akses Madura Pamekasan, bahwa kedua investor tersebut melakukan penambahan setoran modal guna untuk meningkatkan operasional perusahaan sebesar Rp 327.380.000 untuk Koperasi Sumenep dengan rincian, untuk bulan Januari 2012 sebesar Rp 232.380.000, bulan Maret sebesar Rp 35.000.000 dan bulan Juli sebesar Rp 60.000.000. Sedangkan untuk Koperasi Pamekasan jumlah modal tambahan yang disetor sebesar Rp 325.000.000 dengan rincian untuk bulan Januari 2012 sebesar Rp 230.000.000, bulan Maret sebesar Rp 35.000.000 dan bulan Juli sebesar Rp 60.000.000. Jadi, jumlah setoran tambahan modal yang dilakukan oleh kedua investor sebesar Rp 652.380.000.

Setoran modal tersebut tidak dimasuk-kan dalam modal melaindimasuk-kan diakui sebagai pendapatan, sehingga modal kedua investor tersebut tidak mengalami perubahan. Dalam prinsip akuntansi yang diterima umum, perla-kuan di atas tidak dibenarkan. Seharusnya PT Prima Akses Madura Pamekasan mengakui toran modal sebagai modal tambahan, se-hingga modal perusahaan bertambah menjadi Rp 1.072.380.000.

Hal di atas menunjukkan ketidak sesuai-an sesuai-antara pengakusesuai-an ysesuai-ang dilakuksesuai-an oleh pihak perusahaan yaitu, PT Prima Akses Madura Pamekasan dengan standar yang

ber-laku umum atau SAK ETAP untuk usaha kecil dan menengah atau perusahaan yang belum go publik. Oleh karena itu, PT Prima Akses Madura Pamekasan seharusnya mengakui adanya tambahan modal, sehingga modal awal bertambah.

Pendapatan

Pendapatan merupakan salah satu kunci kesuksesan suatu perusahaan, karena penda-patan tersebut menjadi target bagi pengelolah perusahaan. Pendapatan yang tinggi disertai dengan rendahnya beban yang dikeluarkan selama periode tertentu menunjukkan kemam-puan perusahaan dalam menghasilkan suatu laba atau keuntungan. Apabila pendapatan lebih rendah dari beban yang dikeluarkan, me-nunjukkan ketidak mampuan perusahaan da-lam menghasilkan laba. Akibatnya adalah kinerja perusahaan belum mampu menujuk-kan kinerja yang baik.

Berdasarkan hasil analisis pada PT Prima Akses Madura Pamekasn menunjukkan bahwa pendapatan yang diterima bersumber dari pen-dapatan operasional seperti, penpen-dapatan jasa outsourching (OS), Jasa pasang sambungan baru (PSB), Jasa instalasi kabel rumah/gedung (IKR/IKG), Jasa install atau setting modem, jasa proyek QE/Gamas, pemeliharaan perangkat aktif dan pendapatan lain-lain seperti penda-patan jasa giro Bank serta pendapenda-patan yang diperoleh dari setoran modal tambahan.

Pendapatan tersebut di atas diakui seba-gai pendapatan pada saat uang diterima. Arti-nya, perusahaan menggunakan basic kas da-lam mengakui pendapatan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa tidak ada piutang yang ter-jadi selama periode tersebut, sehingga dapat disimpulkan bahwa pendapatan diakui pada saat uang kas diterima dan dinilai sebesar nilai nominal yang diterimanya. Pengakuan di atas

(8)

menunjukkan kesesuaian antara catatan peng-akuan dan penilaian yang dilakukan oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan dengan standar yang telah ditetapkan yaitu, SAK ETAP. Dalam SAK ETAP, segala bentuk tran-saksi yang terjadi harus diakui dengan pen-dekatan basic kas. Akan tetapi, perusahaan mengakui adanya setoran modal tambahan yang dilakukan oleh Koperasi Telkom Sume-nep dan Pamekasan sebagai pendapatan. Setoran tambahan modal tersebut seharusnya menambah saldo modal awal bukan diakui sebagai pendapatan. Akibatnya adalah penda-patan dicatat terlalu tinggi sebesar Rp 2.232.574.605 seperti terlihat dalam laporan keuangan yang disusun oleh pihak perusa-haan. Dari total pendapatan tersebut terdapat setoran modal sebesar Rp 652.380.000 yang harus dikeluarkan dari pendapatan, sehingga pendapatan yang sebenarnya sebesar Rp 1.580.194.605 (Rp 2.232.574.605 - Rp 652. 380.000). Hal ini menunjukkan ketidak se-suaian pengakuan pendapatan dengan stan-dar akuntansi yang diterima umum atau SAK ETAP.

Oleh karenanya, PT Prima Akses Madura Pamekasan belum mampu mimisahkan dalam mencatat pendapatan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang telah dijadikan pedoman bagi perusahaan kecil dan menengah yaitu, Standar Akuntansi Keuangan Entitas tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

Beban Perusahaan

Beban merupakan biaya yang dikeluar-kan perusahaan selama perusahaan tetap ber-operasi. Beban ini sebagai penanding bagi pen-dapatan perusahaan, dimana jika beban per-usahaan lebih tinggi dari pendapatan maka perusahaan menderita rugi, dan jika beban lebih kecil dari pendapatan maka perusahaan mengalami keuntungan. Adapun beban yang

terjadi pada PT Prima Akses Madura Pame-kasan terdiri dari beban operasional dan non operasional. Adapun jenis beban yang terjadi selama tahun 2012 dapat diihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 1 Jenis Beban PT Prima Akses Madura Beban operasional poj Biaya inventaris Beban perlengkapan Biaya asuransi

Beban gaji Biaya sewa

Beban akomodasi dan

transportasi Biaya administrasi Bank Biaya foto kopy Tunjangan Hari Raya/THR Biaya lembur Biaya angsuran hutang Biaya listrik dan telpon Biaya program

Biaya materai Biaya penyusutan Biaya panjar Biaya lain-lain Biaya pelatihan Biaya promosi Biaya asset Biaya pajak Sumber: data diolah 2014

Berdasarkan jenis biaya di atas bahwa terjadi ketidak sesuaian pengakuan biaya pada PT Prima Akses Madura Pamekasan. Ketidak sesuaian biaya tersebut seperti biaya perleng-kapan, biaya panjar, biaya inventaris, biaya aset, biaya angsuran hutang dan biaya sewa, sebagaimana yang terlihat dalam tabel yang dicetak tebal dan miring di atas. Berikut pen-jelasan dari masing-masing biaya sebagai berikut: 1. Biaya Perlengkapan

Pengakuan biaya perlengkapan yang terjadi pada PT Prima Akses Madura Pamekasan yaitu dengan menilai seluruh perlengkap-an yperlengkap-ang dibeli dicatat sebesar nilai uperlengkap-ang yang dikeluarkan. Perlengkapan tersebut diakui sebagai beban pada periode itu tanpa menghitung terlebih dahulu, berapa jumlah pemakaian perlengkan dan sisa yang belum dipakai selama periode itu. Dalam ilmu akuntansi dijelaskan bahwa perlengkapan diakui sebagai aset lancar perusahaan dan pada akhir periode harus dihitung untuk mengetahui berapa perleng-kapan yang masih belum terpakai atau

(9)

yang sudah dipakai, sehingga beban pe-makaian perlengkapan dapat diketahui. Atau dapat menghitung dengan cara me-naksir pemakaian perlengkapan pada pe-riode itu, karena tidak semua perlengkap-an habis terpakai pada periode itu.

Oleh karena itu, PT Prima Akses Madura Pamekasan seharusnya menagakui perleng-kapan sebagai aset lancar dan menhitung atau menaksir perlengkan yang sudah ter-pakai untuk diakui sebagai beban pema-kaian perlengkapan, agar beban yang ter-jadi pada periode tertentu tidak terlalu tinggi yang berakibat pada kecilnya pen-dapatan perusahaan. Disamping itu, harus mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).

2. Biaya Panjar

Biaya panjar yang ada pada PT Prima Akses Madura Pamekasan yaitu merupa-kan biaya dibayar dimuka. Dalam ilmu akuntansi, tidak ada biaya panjar melain-kan biaya dibayar dimuka yang pada akhirnya akan menjadi biaya yang sebe-narnya pada saat proyek atau suatu peker-jaan sudah selesai. Biaya panjar yang dimaksud yaitu, berupa biaya operasional, biaya gaji dan lembur serta pembelian se-ragam. Biaya panjar tersebut meruapakan biaya dibayar dimuka.

Ada dua pendekatan untuk mengakui biaya dibayar dimuka yaitu, pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi. Dari kedua pendekatan di atas, perusahaan dapat memilih salah satu diantara pendekatan tersebut. Transaksi berupa biaya penjar tersebut hanya keliru dalam penamaan re-kening. Sedangkan secara nominal adalah tetap. PT Prima Akses Madura Pamekasan seharusnya mengakui biaya panjar se-bagai biaya dibayar dimuka dan dicatat sebesar uang yang dibayarkan.

3. Biaya Inventaris

Inventaris merupakan peralatan kantor suatu perusahaan yang berfungsi sebagi alat untuk aktivitas perusahaan. Hasil ana-lis terhadap pengakuan beban yang dila-kukan oleh PT Prima Akses Madura Pame-kasan menunjukkan bahwa inventaris diakui sebagai beban operasional perusa-haan selama periode tertentu. Hal ini me-nunjukkan ketidak sesuaian perlakuan inventaris yang dilakukan oleh perusa-haan dengan standar akuntansi yaitu SAK ETAP. Inventaris tersebut harus dikeluar-kan dari biaya, karena inventaris merupa-kan peralatan merupa-kantor. Oleh karena itu, inventaris sebesar Rp 11.707.600 harus dikeluarkan dari beban dan dimasukkan dalam neraca sebagai aktiva tetap.

4. Biaya Aset

Asset merupakan bagian dari harta keka-yaan perusahaan. Aset tersebut dibagi menjadi dua yaitu, aset lancar dan aset tidak lancar. Berdasarkan hasil analisis pada PT Prima Akses Madura Pamekasan menunjukkan bahwa aset berupa Komputer Netbook, CPU dan perangkat lainnya sebesar Rp 91.750.000, dan pembelian per-alatan proyek sebesar Rp 936.800 diper-lakukan sebagai beban. Hal ini tidak dibe-narkan dalam ilmu akuntansi atau standar akuntansi yaitu SAK ETAP. Seha-rusnya aset tersebut diperlakukan sebagai harta kekayaan perusahaan dan dimasuk-kan kedalam neraca budimasuk-kan sebagai beban dalam laporan laba rugi.

Oleh karena itu, beban yang dicatat dalam laporan keuangan PT Prima Akses Madura Pamekasan harus dikurangi sebesar Rp 92.686.800 (91.750.000 + 936.800), agar beban yang terjadi pada periode itu tidak terlalu besar yang berdampak pada kecil-nya laba yang diperoleh selama periode

(10)

ter-sebut. Hal ini disebabkan karena PT Prima Akses Madura Pamekasan mengakui pem-belian aset berupa Komputer Netbook, CPU dan perangkat lainnya serta peralat-an proyek diperlakukperalat-an sebagai bebperalat-an. Seharunya pembelian aset tersebut diakui sebagai aset tidak lancar dan dicatat sebesar harga perolehannya ditambah biaya yang dikeluarkan untuk mendapat-kan aset tersebut sesuai dengan yang diisyaratkan SAK ETAP.

5. Biaya Angsuran Hutang

Biaya angsuran hutang ini merupakan pembayaran yang dilakukan oleh perusa-haan dengan cara membayar sebagian atau cicilan atas hutangnya. Hutang ini oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan diakui sebagai beban, sehingga mengurangi pendapatan operasional perusahaan. Hal ini merupakan kekeliruan besar bagi per-usahaan, karena dalam mengakui pem-bayaran hutang diperlakukan sebagai beban oleh PT Prima Akses Madura Pame-kasan, dan seharusnya diperlakukan se-bagi pengurang atas hutang.

Oleh karena itu, angsuran hutang sebesar Rp 41.800.000 harus dikeluarkan dari be-ban, karena angsuran hutang sebagai pengurang atas hutang yang ada dalam neraca bagian pasiva. Dalam ilmu akun-tansi dijelaskan bahwa hutang merupakan kewajiban yang dimiliki perusahaan untuk dibayar atau dilunasi pada waktu ter-tentu. Pada saat hutang tersebut dibayar, maka akan berpengaruh pada jumlah hutang yang semakin kecil dan kas juga berkurang akibat dari adanya pembayaran atau pelunasan hutang tersebut. Dengan demikian, seharusnya PT Prima Akses Madura Pamekasan mengakui pembayar-an pembayar-angsurpembayar-an hutpembayar-ang sebagai pengurpembayar-ang hutang bukan sebagai beban yang berakibat

pada tingginya beban selama periode itu. 6. Biaya Sewa Gedung

Biaya sewa Gedung yang dilakukan per-usahaan digunakan untuk operasional kantor. Biaya sewa Gedung sebesar Rp 40.000.0000 untuk jangka waktu 2 tahun, muali tahun 2012 hingga tahun 2014 dan dicatat dengan pendekatan laba rugi. Perusahaan tidak melakukan penyesuaian untuk mengakui biaya sewa selama 1 tahun, sehingga biaya sewa terlalu besar untuk periode itu. Perlakuan ini tidak dibebarkan dalam ilmu akuntansi, seha-rusnya perusahaan mengakui biaya se-lama satu tahun sebesar Rp 20.000.000. Oleh karena itu, pengakuan terhadap biaya sewa tidak sesuai dengan standar akuntansi yang diterima umum atau SAK ETAP.

Penyusunan Laporan Keuangan

Penyusunan laporan keuangan didasar-kan pada catatan transaksi yang terjadi selama periode tertentu yang dimulai dari laporan laba rugi, laporan ekuitas dan neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa PT Prima Akses Madura Pamekasan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi. Adapun penyusunan laporan keuangan pada PT Prima Akses Madura Pamekasan ada-lah sebagai berikut:

1. Neraca

Neraca menggambarkan posisi keuangan perusahaan yang meliputi aset, kewajiban dan modal. Dalam SAK ETAP dijelaskan bahwa aset terdiri dari aset lancar dan aset tidak lancar. Sedangkan kewajiban tediri dari kewajiban janka pendek dan kewa-jiban jangka panjang. Modal terdiri dari modal disetor, tambahan modal disetor,

(11)

agio saham, saldo laba, pendapatan dan beban yang diakui langsung ke ekuitas. Adapun neraca yang dilaporkan atau disu-sun oleh PT Prima Akses Madura Pame-kasan adalah sebagi berikut:

Berdasarkan hasil wawancara pada bagian keuangan dan laporan keuangan yang di-susun oleh PT Prima Akses Madura Pame-kasan menunjukkan bahawa nilai akun kas dan kas di bank serta biaya diabayar PTPRIMA AKSES MADURA PAMEKASAN

NERACA PER 31 DESEMBER 2012

AKTIVA Rp P A S I V A Rp

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Kas Rp 146,247.00 Utang Usaha Rp 15,000,000.00

Bank Rp 262,284,803.00 Utang PPn keluaran Rp

-Dibayar Dimuka Rp 40,080,000.00 Utang Jangka Pendek Rp -Jml. Aktiva Lancar Rp 302,511,050.00 Utang Jangka Panjang Rp 148,200,000.00 Aktiva Tetap Jml. Kewajiban Lancar Rp 163,200,000.00

Aktiva Kantor Rp 52,900,000.00 Modal

Akm. Penyust.

Aktiva Kantor Rp (27,420,833.00) Modal Usaha Rp 476,463,400.00

Jml. Aktiva Tetap Rp 25,479,167.00 Deviden Tahun Berjalan Rp (311,673,183.00) Jml. Modal Rp 164,790,217.00 JUMLAH AKTIVA Rp327,990,217.00 JUMLAH P A S I V A Rp 327,990,217.00 AKTIVA Rp P A S I V A Rp

Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Kas Rp 146,247.00 Utang Usaha Rp 15,000,000.00

Bank Rp 262,284,803.00 Utang PPn keluaran Rp

-Dibayar Dimuka Rp 40,080,000.00 Utang Jangka Pendek Rp -Jml. Aktiva Lancar Rp 302,511,050.00 Utang Jangka Panjang Rp 148,200,000.00 Aktiva Tetap Jml. Kewajiban Lancar Rp 163,200,000.00

Aktiva Kantor Rp 52,900,000.00 Modal

Akm. Penyust.

Aktiva Kantor Rp (27,420,833.00) Modal Usaha Rp 476,463,400.00

Jml. Aktiva Tetap Rp 25,479,167.00 Deviden Tahun Berjalan Rp (311,673,183.00) Jml. Modal Rp 164,790,217.00 JUMLAH AKTIVA Rp327,990,217.00 JUMLAH P A S I V A Rp 327,990,217.00

(12)

dimuka dan aktiva serta akumulasi penyu-sutan aktiva sudah sesuai dengan bukti ca-tatan akhir yang tertera pada perusahaan. Untuk hutang baik hutang usaha maupun hutang jangka panjang belum dicatat da-lam catatan harian maupun catatan bu-lanan, sedangkan modal dicatat dalam ne-raca sesuai dengan modal awal yang dise-torkan oleh investor. Untuk modal tam-bahan tidak dicatat dalam modal yang di-cantumkan dalam neraca.

Laporan keuangan berupa neraca yang dilaporkan oleh perusahaan masih belum menyajikan laporan secara wajar dan kon-sisten. Hal ini dapat dilihat dari akun be-rupa hutang usaha dan hutang jangka panjang yang tercatat dalam catatan harian maupun catatan bulanan. Tambahan se-toran modal tidak dimasukkan dalam modal awal melainkan dicatat sebagai pen-dapatan, sehingga modal menjadi kecil karena yang dicatat dalam neraca hanya modal awal. Disamping itu, neraca yang disajikan belum mencerminkan aset yang sebenarnya, seperti, perlengkapan, per-alatan, yang seharusnya dilaporkan dalam neraca, tapi oleh perusahaan dicatat dan diakui sebagai biaya selama periode itu. Format pelaporan yang dilaporkan oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan be-lum sesuai deangan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu, ne-raca yang dilaporkan oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan belum sesuai dengan SAK ETAP.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi melaporkan seluruh pendapatan yang diperoleh oleh perusa-han dikurangi dengan biaya biaya selama periode itu, sehingga dapat diketahui laba maupun rugi yang dialami perusahaan. Dengan kata lain, pendapatan ditanding-kan dengan beban yang dikelauarditanding-kan

se-lama periode tertentu. Adapun laporan laba rugi pada PT Prima Akses Madura Pamekasan adalah sebagai berikut: Laporan laba rugi di atas menunjukkan bahwa seluruh akun pendapatan dicatat sesuai dengan nilai nominalnya. Akun pendapatan tersebut seharusnya diklasifi-kasi sebagai pendapatan operasi ditambah pendapatan lain-lain. Disamping itu, ada akun piutang yang dimasukkan dalam laporan laba rugi, walaupun tidak men-cantumkan nilai nominal seperti terlihat di atas. Hal ini menunjukkan ketidakmam-puan perusahaan dalam menyusun lapor-an keulapor-anglapor-an sesuai denglapor-an stlapor-andar akun-tansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas public (SAK ETAP). Seharusnya piutang itu dimasukkan dalam neraca sebagai aset lancar. Sedangkan biaya yang dicantum-kan dalam laporan laba rugi belum me-nunjukkan biaya yang sebenarnya, artinya biaya tersebut belum di rinci. Hal ini dapat dilihat pada biaya manajemen, adminis-trasi dan umum. Seharusnya biaya terse-but diseterse-butkan secara satu persatu agar dapat memberikan gambaran kepada para pengguna laporan keuangan. Hal ini dapat dikatakan bahwa biaya yang dilaporkan perusahaan belum sesuai dengan standar akuntansi keuangan yaitu SAK ETAP.

Berdasarkan laporan laba rugi yang di-susun oleh PT Prima Akses Madura Pame-kasan menunjukkan bahwa laporan ter-sebut secara umum tidak sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Dalam SAK ETAP dijelaskan bahwa dalam menyusun laporan laba rugi, ada dua pendekatan yang harus digunakan yaitu analisis menggunakan sifat beban dan anlisis menggunakan fungsi beban. Berda-sarkan metode analisis menggunakan sifat

(13)

beban ini, beban dikumpukan dalam laporan laba rugi berdasarkan sifatnya (contoh, penyusutan, pembelian bahan baku, biaya transportasi, imbalan kerja, dan biaya iklan), dan tidak dialokasikan kembali antara berbagai fungsi dalam entitas. Sedang-kan metode analisis menggunaSedang-kan fungsi beban, beban dikumpulkan sesuai fungsi-nya sebagai bagian dari biaya penjualan atau sebagi contoh, biaya aktivitas distri-busi atau aktivitas administrasi. Sekurang-kurangnya entititas mengungkapkan biaya penjualan sesuai metode ini terpisah dari beban lainnya.

Laporan keuangan berupa laporan laba rugi yang disusun oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan jauh dari dari standar akuntansi yang diterima umum dan tidak menggunakan salah satu pendekatan yang disyaratkan oleh SAK ETAP. Seharus per-usahaan tersebut dalam menyusun lapor-an laba rugi, harus menggunaklapor-an metode analisis penggunaan sifat beban, karena perusahaannya bergerak dibidang jasa. Sedangkan perusahaan dagang harus menggunakan metode analis mengguna-kan fungsi beban.

PTPRIMA AKSES MADURA PAMEKASAN LAPORAN LABA/RUGI

PER 31 DESEMBER 2012

PENDAPATAN OPERASIONAL OPERASIOANALBIAYA

Pendapatan Jasa OS Rp 1,470,698,543.00 Biaya Operasioanal OS

Rp 103,378,073.00 Pendapatan Jasa PSB Rp 691,060,621.00 Biaya Operasional PSB Rp389,845,000.00 Pendapatan Jasa IKR/IKG Rp 29,079,860.00 Biaya Operasioanal

IKR/IKG

Rp -Pendapatan Jasa Install/Setting

Modem Rp 11,655,000.00 Biaya OperasionalInstall/Setting Modem Rp -Pendapatan Jasa Proyek QE/Gamas Rp 24,040,710.00 Biaya Operasional

Proyek QE/Gamas Rp 19,094,650.00 Pendapatan Pemeliharaan Perangkat

Aktif Rp 5,277,000.00 JML BIAYAOPERASIONAL Rp 512,317,723.00

TOTAL PENDAPATAN Rp 2,231,811,734.00 BIAYA MGT, ADM &

UMUM

PIUTANG Biaya Manajemen,

Administrasi & Umum Rp 2,031,434,910.00

Piutang Jasa OS Rp - JML BIAYA MGT,

ADM & UMUM Rp 2,031,434,910.00

Piutang Jasa PSB Rp - BIAYA LAIN-LAIN

Piutang Jasa IKR/IKG Rp - Biaya Adm. Bank Rp 495,155.00

Piutang Jasa Install/Setting Modem Rp - JML BIAYA LAIN-LAIN

Rp 495,155.00

Piutang Jasa Proyek QE/Gamas Rp - JUMLAH TOTAL

BIAYA Rp 2,544,247,788.00

JML PIUTANG Rp - Laba (Rp311,673,1 83.00)

PENDAPATAN LAIN-LAIN

Pendapatan Jasa Giro BANK Rp 762,871.00

JML PEND. LAIN-LAIN Rp 762,871.00

JUMLAH TOTAL PENDAPATAN Rp 2,232,574,605.00

(14)

KESIM PU LAN

Penelitian ini bertujuan untuk membuk-tikan secara empiris tentang pelaporan uangan berdasarkan standar akuntansi ke-uangan entitas tanpa akuntabiitas publik (SAK ETAP) pada PT Prima Akses Madura Pame-kasan. Berdasarkan hasil penelitian menun-jukkan bahwa terdapat ketidak sesuaian pelaporan dengan SAK ETAP yaitu:

1. Aset lancar yang dilaporkan perusahaan belum mencerminkan aset yang sebe-narnya, karena ada rekening-rekening yang belum dimasukkan kedalam aset ter-sebut, seperti adanya hutang jangka pan-jang. Sedangkan untuk aset tetap, metode penyusutan yang dilakukan perusahaan tidak mengacu pada pedoman yaitu SAK ETAP. Akibatnya beban penyusutan ter-lalu tinggi.

2. Setoran modal tambahan diakui sebagai pendapatan. Akibatnya pendapatan ber-tambah sesuai dengan setoran modal tam-bahan.

3. Angsuran hutang, pembelian aset berupa komputer, dan pembelian inventaris kantor, serta pembelian peralatan diakui sebagai beban. Akibatnya adalah beban menjadi tinggi dan laba semakin mengecil pada periode tersebut.

4. Biaya sewa gedung untuk 3 tahun tidak dibuat penyesuaian, akibatnya biaya sewa untuk periode itu terlalu tinggi.

5. Penyusunan laporan keuangan yang dilakukan oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan adalah belum sesuia dengan standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabiitas publik (SAK ETAP). Hal tersebut dibuktikan dengan laporan ke-uangan yang disusun berupa neraca dan laporan laba rugi. Seharusnya PT Prima Akses Madura Pamekasan menyusun laporan minimal 3 laporan pokok yaitu,

laba rugi, ekuitas dan neraca. Oleh karena itu, ketidak sesuaian pelaporan keuangan yang dilaporkan oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan, disebabkan ketidak mampuan bagian keuangan dan manajer keuangan serta direktur perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.

Secara keseluruahan, pelaporan keuang-an ykeuang-ang dilaporkkeuang-an oleh PT Prima Akses Madura Pamekasan belum sesuai dengan stan-dar akuntansi keuangan entitas tanpa akun-tabiitas publik (SAK ETAP).

SARAN

Adapun saran yang dapat diberikan, yaitu pertama bagi perusahaan, harus lebih aktif mengikuti pelatihan - pelatihan akuntansi dengan cara menyekolahkan karyawannya atau mengundang praktisi yang ahli dalam ilmu akuntansi agar karyawan dapat menyusun laporan keuangan dengan baik. Kedua, untuk peneliti yang akan datang, diharapkan untuk memperluas objek penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Ardina, Cening et al. 2013., Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) untuk pengambilan keputusan manajemen pada Koperasi Pegawai Negeri Politeknik Negeri Bali, Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan.

Vol.9. No.1. Maret 2013.

Jusuf, Al Haryono., 2010. Dasar-dasar akuntansi

Jilid 1. Edisi 7. Bagian Penerbit STIE YKPN. Yogyakarta

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo., 2009, Metodologi penelitian bisnis untuk

akuntansi dan manajemen, Edisi Pertama. Penerbit: BPFE Yogyakarta

(15)

Putra, Hermon Adhi dan Elisabeth Penti Kur-niawati, 2011., penyusunan laporan keuangan untuk usaha kecil dan menengah berbasis standar akuntansi keuangan entitas akuntabilitas publik.

Pro-ceeding for call paper pekan ilmiah Dosen FEB – UKSW, 14 Desember 2012.

Rudiantoro, Rizki dan Sylvia Veronica., 2011. Kualitas laporan keuangan umkm serta prospek implementasi SAK ETAP,

Simposium Nasional Auntansi. ACEH 2011.

Standar Akuntansi Keuangan., 2009, per 1 Januari 2009. Penerbit: Ikatan Akuntan Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tan pa Akuntabilitas Publik. Cetakan Ketiga Oktober 2013. Penerbit: Ikatan Akuntan Indonesia

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tan pa Akuntabilitas Publik. Mei 2009. Penerbit: Ikatan Akuntan Indonesia

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis perbedaan antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah peristiwa pemilu legislatif, serta menguji

serta kelestarian ekologis kawasan. Tata Bangunan adalah produk dari penyelenggaraan bangunan gedung beserta lingkungannya sebagai wujud pemanfaatan ruang, meliputi

Desa Nglegi Kecamatan Patuk adalah salah satu wilayah yang memiliki permasalahan perekonomian dan dibutuhkan pemberdayaan untuk meningkatkan kesejahteraan

Penelitian ini menggunakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui kondisi faktual pemanfaatan

Bursa Indonesia hari ini diperkirakan akan kembali bergerak menguat seiring munculnya sentiment positif naiknya bursa Wallstreet dan mulai munculnya minat beli

1) Faktor genetik, mempunyai kemampuan untuk mereduksi radikal bebas, perubahan kadar enzim antioksidan, dan kemampuan melindungi protein dari trauma panas,

Di tingkat Daerah, baru dilakukan uji coba pada Satpol PP (lihat PP Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pedoman Organisasi Satpol PP yang kemudian diganti lagi dengan PP Nomor 6 Tahun