• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mohammad Maskan 1), Bambang Soepeno 2), Heru Utomo 3) Abstracts

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Mohammad Maskan 1), Bambang Soepeno 2), Heru Utomo 3) Abstracts"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

E.12

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN E-COMMERCE BERBASIS

E-PORTOFOLIO GUNA MENUMBUHKAN MINAT MAHASISWA

BERWIRAUSAHA DI JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI MALANG

Mohammad Maskan1), Bambang Soepeno2), Heru Utomo3)

1)

Politeknik Negeri Malang email: mohammadmaskan@polinema.ac.id

Abstracts

So far, the learning approach at State Polytechnic of Malang is more towards teacher center learning (TCL). Currently students can build their own knowledge in the learning process known as student center learning (SCL). It is more appropriate to the current situation and conditions, where in this learning approach, lecturers act as facilitators, mediators and motivators. In addition, the assessment of students is also more comprehensive and includes three aspects, namely: cognitive, affective and psychomotor. One such learning model is to use a portfolio approach. This is in accordance with the objectives of E-Commerce learning at Malang State Polytechnic which was given in semester 5, which emphasized the achievement of these three aspects. The results showed that E-Commerce learning based on E-Portfolio can arouse enthusiasm for students, namely arousing entrepreneurial attitudes and motivation and being able to understand the focus of the material discussed by lecturers in teaching, because the content and presentation of learning materials involve students actively and are combined with hands-on experience to the field.

Keywords: E-Commerce, Entrepreneurship dan E-Portfolio

ABSTRAK

Pendekatan pembelajaran selama ini di Politeknik Negeri Malang lebih mengarah kepada teacher center learning (TCL). Saat ini mahasiswa dapat membangun pengetahuan sendiri dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan student

center learning (SCL) kiranya lebih sesuai dengan situasi dan kondisi sekarang

ini, dimana dalam pendekatan pembelajaran ini, dosen bertindak sebagai

fasilitator, mediator dan motivator. Disamping itu, penilaian kepada mahasiswa

juga lebih menyeluruh dan meliputi tiga aspek, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik. Salah satu model pembelajaran semacam ini adalah dengan menggunakan pendekatan portofolio. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran

E-Commerce di Politeknik Negeri Malang yang diberikan pada semester 5, yang

menekankan kepada pencapaian ketiga aspek tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran E-Commerce yang berbasis E-Portofolio dapat membangkitkan semangat bagi mahasiswa, yaitu membangkitkan sikap dan motivasi berwirausaha serta mampu untuk memahami fokus materi yang dibahas

(2)

ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

E.13

dosen didalam mengajar, karena isi serta penyajian bahan pembelajaran melibatkan mahasiswa secara aktif dan dipadukan dengan pengalaman langsung ke lapangan.

Kata kunci: E-Commerce, Kewirausahaan dan E-Portofolio

1. PENDAHULUAN

Degeng (2001:30) menegaskan bahwa belajar adalah proses pemaknaan informasi baru. Sebab segala sesuatu bersifat temporer dan dinamis sesuai dengan pemaknaan terhadap realitas dan fenomena sosial yang ada. Untuk itu, proses pembelajaran harus dapat menghasilkan sosok manusia yang mampu menggunakan pengetahuannya secara bermakna, memperhatikan pola pandang si peserta didik, aktivitas belajar dalam konteks nyata dan menekankan pada proses. Dengan demikian, strategi pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan milenium tersebut adalah strategi konstruktivistik, dimana dalam strategi ini memiliki karakteristik: penyusunan makna secara aktif dan evaluasi merupakan bagian utuh dari pembelajaran.

Mata kuliah E-Commerce harus memenuhi ketiga domain yaitu knowledge,

skill, dan attitude. Dengan demikian melalui

mata kuliah ini mahasiswa dari segi konsep berwirausaha harus paham, keterampilan berwirausaha harus dimiliki dan sikap sebagai seorang wirausahawan.

Melihat dampak dari penerapan mata kuliah E-Commerce yang sudah berjalan 5 tahunan, masih belum memberikan dampak yang berarti bagi alumni dan lebih banyak yang berorientasi mencari kerja. Hal ini terlihat masih belum terlihat adanya alumni yang menjadi seorang wirausahawan. Berdasarkan hal tersebut, maka permasalahan penelitian ini adalah bagaimanakah mengembangkan model pembelajaran Commerce yang berbasis

E-Portofolio untuk menumbuhkan minat

mahasiswa berwirausaha berbasis online di Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Malang.

2. TINJAUAN TEORI

Pengembangan Model Pembelajaran Dick & Carey

Pertimbangan pengembang menggunakan model Dick and Carey (1990), karena model ini dapat dipakai untuk mengembangkan bahan pembelajaran dalam ranah ketrampilan intelektual, sikap psikomotorik dan informasi verbal. Adapun sembilan langkah tersebut adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasikan tujuan umum pembelajaran.

b. Menganalisis pembelajaran.

c. Mengidentifikasi kemampuan awal dan karakteristik pebelajar.

d. Merumuskan tujuan performansi.

e. Mengembangkan butir-butir tes acuan patokan dalam tujuan pembelajaran. f. Mengembangkan strategi pembelajaran. g. Mengembangkan bahan pembelajaran. h. Melaksanakan evaluasi formatif. i. Merevisi bahan pembelajaran.

Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

Berdasarkan beberapa sumber memberikan pengertian portofolio sebagai berikut:

 Budimansyah (2002) menyatakan bahwa portofolio merupakan kumpulan pengalaman belajar yang terdapat dalam pikiran mahasiswa, baik berwujud pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai dan sikap.

 Elni Rusoni (2002) menyatakan bahwa portofolio merupakan kumpulan pekerjaan mahasiswa yang menunjukkan usaha perkembangan dan kecakapan mereka dalam satu bidang atau lebih.

(3)

ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

E.14

Prinsip Dasar Pembelajaran Berbasis Portofolio

Model Pembelajaran Berbasis Portofolio (MPBP) mengacu pada sejumlah prinsip dasar pembelajaran, yaitu:

a. Prinsip Belajar Mahasiswa Aktif

Proses pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio berpusat pada mahasiswa. Dengan demikian, model ini menganut prinsip mahasiswa aktif. Aktivitas mahasiswa hampir di seluruh proses pembelajaran, dari mulai fase perencanaan di semester , kegiatan lapangan dan pelaporan. Dalam fase perencanaan, aktivitas mahasiswa terlihat pada saat mengidentifikasi masalah dengan menggunakan teknik bursa ide (brain

storming)

b. Pembelajaran Kooperatif

Proses pembelajaran dengan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio juga menerapkan prinsip belajar kooperatif, yaitu proses pembelajaran yang berbasis kerjasama antar mahasiswa dan antar komponen-komponen lain di sekolah, termasuk kerjasama sekolah dengan orang tua mahasiswa dan lembaga terkait

c. Pembelajaran Partisipatif

Model Pembelajaran Berbasis Portofolio juga menganut prinsip dasar pembelajaran partisipatorik, sebab melalui model ini mahasiswa belajar sambil melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu adalah mahasiswa belajar hidup berdemokrasi, yang dikarenakan setiap langkah model ini memiliki makna yang ada hubungannya dengan praktik hidup berdemokrasi.

d. Pengajaran Reaktif (Reactive Teaching)

Ciri dosen reaktif itu diantaranya adalah sebagai berikut:

 Menjadikan mahasiswa sebagai pusat kegiatan belajar

 Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang sudah diketahui dan dipahami mahasiswa

 Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar mahasiswa dengan membuat materi kuliah sebagai sesuatu hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan mahasiswa

 Segera mengenali materi atau metode pembelajaran yang membuat mahasiswa bosan.

Langkah-langkah Pembelajaran E-Commerce Berbasis Portofolio

Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut ini: (1) Mengidentifikasi Masalah yang ada di Masyarakat; (2) Memilih Masalah untuk Kajian Semester; (3) Mengumpulkan Informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh Mahasiswa ; (4) Membuat E-Portofolio Mata Kuliah E-Commerce dan (5) Merefleksikan pada Pengalaman Belajar.

Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar mahasiswa, Dosen melakukan upaya evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh mahasiswa telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan Topik yang dipelajari sebagai upaya belajar semester secara kooperatif. Penyajian portofolio semester kepada audien yang telah dilakukan, sangat bermanfaat dalam pelaksanaan refleksi ini, sebab pertanyaan-pertanyaan dan reaksi-reaksi dari audien memberikan umpan balik yang penting bagi semester .

3. METODE PENELITIAN

Model pengembangan model pembelajaran E-Commerce ini mengadopsi rancangan pembelajaran model Dick and Carey (1990) yang memiliki tiga tahap.

Tahap pertama menentukan mata kuliah

yang akan dikembangkan. Tahap kedua mengidentifikasi silabus mata kuliah yang dikembangkan. Tahap ketiga merupakan tahap pengembangan rancangan pembelajaran Commerce berbasis

E-Portofolio yang terdiri dari tujuh langkah,

(4)

ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

E.15 pembelajaran, 2) mengidentifikasi tujuan umum pembelajaran, 3) menganalisis dan mengidentifikasi tingkah laku masukan dan karakteristik mahasiswa, 4) merumuskan tujuan khusus pembelajaran, 5) mengembangkan materi pembelajaran, 6) menetapkan langkah-langkah dan strategi pembelajaran yang akan ditempuh, 7) menetapkan alat evaluasi proses dan hasil belajaran. Tahap keempat yaitu mengembangkan topik ke dalam tampilan pembelajaran berbasis portofolio, yaitu terdiri dari 6 langkah, yaitu 1) mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat, 2) memilih masalah untuk kajian semester , 3) mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji dalam semester , 4) membuat portofolio semester , 5) penyajian e-portofolio (show

case) dan 6) merefleksikan pada

pengalaman belajar. Tahap kelima sebagai tahapan uji coba produk rancangan pembelajaran berbasis e-portofolio, yaitu terdiri dari tinjauan ahli dan tahapan uji coba lapangan.

4. HASIL PENELITIAN

Penerapan Pengembangan Model Pembelajaran Commerce Berbasis

E-Portofolio

Model Pembelajaran E-Commerce

berbasis E-Portofolio merupakan model pembelajaran yang menggunakan prinsip belajar mahasiswa aktif (active learning), kooperatif (cooperative learning),

partisipatorik (participatory learning) dan mengajar yang reaktif (reactive learning). Disamping itu, sumber pembelajaran dapat berasal dari dalam kelas (dosen) dan luar kelas (perusahaan, wirausahawan, pakar bisnis). Sedangkan media pembelajaran

E-Commerce berbasis E-Portofolio dapat

berasal dari buku, media massa (koran, majalah bisnis, dan jurnal bisnis) dan media elektronik (e-book, radio, televisi dan internet). Adapun langkah-langkah di dalam pembelajaran Commerce berbasis

E-Portofolio adalah a) mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat, b) memilih masalah untuk kajian kelas, c) mengumpulkan informasi tentang masalah yang dikaji oleh kelas, d) membuat

E-Portofolio kelas, e) penyajian E-E-Portofolio (show case), dan f) merefleksikan pada

pengalaman belajar.

Pelaksanaan uji coba dilakukan dalam kelas dan di luar kelas selama bulan Juni 2020. Dalam uji coba di kelas, topik yang dipilih adalah Merumuskan Strategi

Online melalui internet, pendekatan

pembelajaran menggunakan kontekstual dan metode pembelajarannya menggunakan pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Sumber dan media pembelajaran

yang digunakan dalam uji coba model pembelajaran Commerce berbasis

E-Portofolio adalah dosen, buku dan observasi

ke perusahaan online di sekitar tempat tinggal mahasiswa dan kampus.

Secara teoritis sikap seseorang itu dapat dibentuk (Azmar dalam Purnomo, 2004). Hal ini menurut Purnomo (2004), karena didukung adanya media informasi pembelajaran E-Commerce, dimana para mahasiswa memperoleh informasi tentang

E-Commerce dari interaksi dengan masyarakat,

teman, orang tua (67,452%), media (27,685%) dan kursus (4,86%). Oleh karena itu, menurut Sutarjo (2003) program pengembangan E-Commerce dilaksanakan untuk menumbuhkembangkan jiwa wirausaha pada mahasiswa dan dosen serta diharapkan sebagai wahana integrasi secara sinergi antara penguasaan sain teknologi dengan jiwa wirausaha. Untuk mempersiapkan manusia-manusia wiraswasta, maka kampus perlu mengajarkan

E-Commerce kepada mahasiswanya, dimana

pembenahan-pembenahan yang seharusnya dilakukan di kampus meliputi pembenahan proses belajar-mengajar di kampus untuk mengajarkan mahasiswa secara aktif, pembenahan terhadap sistem bimbingan

(5)

ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

E.16 belajar dan pembenahan dalam metode belajar (Sumanto, 2002).

Hal ini disebabkan, karena secara empiris pembelajaran formal di kampus memberi andil yang besar dalam pembelajaran E-Commerce, sebagaimana yang dinyatakan oleh Gimin (2000), bahwa ada perbedaan sikap kerwirausahaan yang signifikan antara mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah E-Commerce dengan yang belum. Hal ini diperkuat oleh Rusman (2007) bahwa terdapat kontribusi antara prestasi belajar mata diklat E-Commerce dengan minat berwirausaha pada peserta didik bidang elektronika di Kota Makasar.

Alasan mahasiswa menyatakan bahwa model pembelajaran E-Commerce berbasis E-Portofolio dapat meningkatkan sikap berbisnis dalam E-Commerce adalah bahwa dalam proses pembelajaran

E-Commerce ini, mahasiswa dinilai dari semua

aspek kemampuan, baik kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik. Hal ini dapat membiasakan terhadap mahasiswa bahwa apabila mereka berkeinginan mendapat nilai yang bagus, harus aktif di dalam pembelajaran di kelas, rajin masuk kelas, mengumpulkan tugas tepat waktu, laporan hasil observasi harus lengkap, harus menguasai apa yang dilaporkan dalam laporan observasi dan harus menarik dalam tampilan case show. Hal ini diperkuat dari jawaban mahasiswa dimana keberhasilan merupakan hasil kerja keras (69,8%), karena kerja keras mempengaruhi masa depan (79,2%), dalam melakukan tugas harus berani menetapkan ide yang baru untuk memecahkan masalah yang ada (69,3%).

Senada dengan hal ini, penelitian Rufaidah (2004) yang menunjukkan bahwa a) terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara sikap mahasiswa terhadap mata kuliah E-Commerce dan hasil belajar mahasiswa, b) terdapat hubungan dan pengaruh yang signifikan antara kualitas pembelajaran mata kuliah E-Commerce dan hasil belajar mahasiswa, c) terdapat

hubungan dan pengaruh yang signifikan secara simultan antara sikap mahasiswa dan kualitas pembelajaran mata kuliah

E-Commerce dan hasil belajar mahasiswa.

Sebagaimana temuan penelitian berdasarkan proses uji coba pembelajaran

E-Commerce berbasis E-Portofolio yang

menekankan mahasiswa aktif, maka hal ini dapat menimbulkan kepercayaan diri mahasiswa dapat ditumbuhkan karena kecakapan vokasionalnya yang memadai karena dalam proses pembelajarannya ada kesungguhan, ketelitian dan ketekunan mahasiswa.

Bila dikaitkan dengan hasil penelitian Moreland (2000) tentang

Entrepreneurship and higher education: an employability perspective, dengan isu utama

studi atas karakteristik seorang entrepreneur berdasarkan tinjauan keperilakukan secara garis besar diperoleh temuan bahwa kelebihan seorang entrepreneur adalah dalam tiga karakter penting yakni: (1) Nilai-nilai personal berupa: honesty, duty, responsibility

dan ethnical behaviour; dan (2) Risk-taking propensity

Pembelajaran yang menginternalisasi nilai-nilai kreativitas, haruslah mendorong peserta didik untuk memiliki nilai-nilai positif terhadap karakteristik kreativitas sebagai berikut:

1. Terdapat dorongan (drive) yang kuat untuk mencari pengalaman baru

2. Selalu ingin terlibat dalam proses kegiatan yang menantang

3. Ada kecenderungan menentang kemapanan

4. Tidak dihantui ketakutan dalam mengambil keputusan

5. Memilki rasa keindahan dan humor 6. Memiliki kemampuan berfikir yang

divergen

7. Toleran terhadap ambiguitas 8. Peka atas prubahan dan

9. Enerjik dan simpatik karena memorinya kuat menatap masa depan

(6)

ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

E.17

5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN

a. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan diperoleh kesimpulan bahwa pengembangan metode pembelajaran

E-Commerce berbasis E-Portofolio

sangat diperlukan atau dibutuhkan oleh mahasiswa maupun dosen.

b. Komponen bahan penarik perhatian yang baik yang dituangkan ke dalam metode pembelajaran E-Commerce berbasis E-Portofolio adalah yang dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal berikut : (1) Penggunaan games yang bervariasi, (2) Memunculkan

energizer, dan (3) Komposisi tampilan

yang proporsional (huruf atau gambar tidak terlalu kecil).

c. Komponen Tes Prasyarat dan prates yang dibutuhkan sebagai salah satu komponen E-Commerce adalah : (1) kalimat dan bahasa yang digunakan harus sederhana dan mudah dipahami, (2) Soal-soal yang diajukan dari soal yang mudah menuju ke sukar, namun penyajiannya ditata secara acak.

d. Komponen Tujuan Pembelajaran

E-Commerce disusun yang mengacu pada

(1) Rumusan tujuan pembelajaran, (2) Ditetapkan berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan tingkat kemampuan awal mahasiswa, dan (3) lebih banyak menyangkut aspek rumusan tujuan pada aspek kognitif.

e. Komponen Materi Pembelajaran yang dikembangkan adalah ; (1) Menampilkan keterkaitan antara satu pokok bahasan dengan yang lain, (2) Materi yang dikemas sebagai materi Perancangan E-Commerce yang dilakukan pengusaha berbasis online adalah materi pokok, (3) ilustrasi dan contoh ditampilkan untuk lebih memperjelas materi, (4) Dikemas ke dalam bentuk variasi antara pembelajaran teoritis, diskusi (show

case) di kelas dan observasi di

lapangan.

f. Komponen soal-soal latihan (1) Disusun sebagai bentuk evaluasi yang bertujuan pada perbaikan penguasaan materi pembelajaran bagi mahasiswa, (2) Disusun sebagai prasayarat pencapaian hasil belajar pada satu satuan materi pembelajaran sebelum masuk pada materi bahasan berikutnya, (3) Disusun berdasarkan tingkat kesulitan untuk mengerjakannya, (4) Disusun dengan mengacu pada materi pokok, (5) Kombinasi soal-soal hitungan dan soal uraian.

g. Komponen Pascates (Sumatif) (1) disusun sebagai bentuk evaluasi hasil belajar mahasiswa setelah mengikuti dan melaksanakan pembelajaran secara keseluruhan, (2) Disusun berdasarkan tingkat kesulitan untuk mengerjakannya, (3) Disusun dengan mengacu pada materi pokok yang telah dipelajari, (4) Lebih banyak menampilkan soal-soal hitungan daripada soal uraian.

h. Komponen-komponen produk pengembangan metode pembelajaran

E-Commerce berbasis E-Portofolio

yang telah diujicobakan melalui lima tahap dan revisi, pada mahasiswa dan Dosen bidang studi hasil penilaiannya adalah sangat baik dan baik

i. Sistem belajar melalui multi metode dan media dalam pembelajaran

E-Portofolio ini sangat menarik, sangat

bermanfaat dan dapat memudahkan belajar karena selama ini mahasiswa hanya belajar langsung dari dosen . Dengan adanya sistem belajar ini membuat mahasiswa merasa mengalami adanya perubahan cara belajar.

5.2.Saran

a. Memberikan pembekalan kepada para pengajar Mata Kuliah E-Commerce

(7)

ISSN: 2442-5486 Volume 6, 07 OKTOBER 2020

E.18 tentang model pembelajaran E-Commerce berbasis E-Portofolio.

b. Secara internal, harus ada koordinasi antara pengajar yang mengampu mata kuliah yang mendukung materi

E-Commerce, sehingga dapat

meningkatkan sikap dan ketrampilan

E-Commerce. Sedangkan secara eksternal,

pihak Jurusan Administrasi Niaga Polinema perlu melakukan kerjasama dengan stake holder dalam bentuk formal dengan melakukan

Memorandum of Understanding

(MOU.) dengan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Budimansyah, D., 2002, Model Pembelajaran dalam Penilaian E-Portofolio, Bandung: Epsilon Group.

Budimansyah, D., 2003, Model Penilaian

Berbasis E-Portofolio (E-Portofolio Based Assessment), Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.

Degeng, Nyoman S., 2001, Pokok Pikiran

Revolusi Belajar di Pergurunan Tinggi,

FISIP Unmer Malang.

Degeng, INS, 1997, Strategi Pembelajaran,

Mengorganisasi Isi dengan Model Elaborasi: IKIP Malang dan IPTPI.

Dick, W, L. Carey & J.O. Carey, 2001, The

Systematic Design of Instruction, 5th

edition, New York: Harper Collin Publisher.

Gimin, 2005, Analisis Pengaruh Pelatihan

dan Pendampingan Pengusaha Kecil Terhadap Keberhasilan Usaha, Tesis,

Tidak diterbitkan: PPs Universitas Negeri Malang.

Rusman, Muhammad, 2005, Kontribusi

Prestasi Belajar Mata Kuliah E-Commerce dan Mata Kuliah Produktif Terhadap Minat Berwirausaha, Tesis,

Tidak diterbitkan: PPs Universitas Negeri Malang.

Taufiq, Muhamad, Sudarmin, Savitri, Erna Noor Erna Noor dan Amalia, Andin Vita, 2016, Media Electronic Portfolio Untuk Meningkatkan Trend Prestasi Belajar Mahasiswa, Unnes Science Education Journal.

Tukiran, 2005, Efektifitas Implementasi

Model Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Berbasis

E-Portofolio; Studi Eksperimen pada Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan

Teknik Kimia, Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah

Purwokerto, Tesis, Tidak diterbitkan:

Digital Library Initiative.

Winarno, Agung, 2007, Internalisasi Nilai-nilai Kewirausahaan; pendekatan Fenomologis pada SMK Negeri 3 Malang, Disertasi, Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Wahyono, Hari, 2001, Pengaruh Perilaku

Ekonomi Keluarga erhadap Intensitas Pendidikan Ekonomi di Lingkungan

Keluarga, Disertasi, Program

Pascasarjana Universitas Negeri Malang.

Wang, Clement K., & Wong, Poh-Kan, 2004, Entrepreneurial Interest of University Students in Singapore,

Technovation 24, pp. 163 – 172.

Zuriah, Nurul, 2006, Metode Penelitian

Sosial dan Pendidikan; Teori

Referensi

Dokumen terkait

Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi masalah dan merumuskan permasalahan; (2) Pemilihan sampel

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Dengan dikembangkannya aplikasi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dengan metode single marker dan markerless 3D objek tracking, serta dilakukan pengujian aplikasi

Tugas Akhir ini mengambil judul “ Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Plastik Injeksi pada Front bumper Spoiler Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and

Setelah melalui proses evaluasi dan analisa mendalam terhadap berbagai aspek meliputi: pelaksanaan proses belajar mengajar berdasarkan kurikulum 2011, perkembangan

1) Fokus sasaran: balita pada rumahtangga miskin, terutama balita laki-laki berusia 1- 3 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, dengan tetap tidak mengabaikan balita perempuan. 2)

Penelitian ini secara umum bertujuan menganalisis pengaruh pola asuh belajar, lingkungan pembelajaran, motivasi belajar, dan potensi akademik terhadap prestasi akademik siswa

1) Berdasarkan validasi pada ahli media, media pembelajaran memperoleh nilai 82%, sehingga berdasarkan interprestasi skala likert media pembelajaran masuk dalam kategori