• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR NAGA PADA KELOMPOK B PAUD NURDWITA KABUPATEN KEPAHIANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR NAGA PADA KELOMPOK B PAUD NURDWITA KABUPATEN KEPAHIANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL

ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR NAGA PADA

(2)
(3)

KARYA ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIAL ANAK MELALUI PERMAINAN ULAR NAGA PADA KELOMPOK B PAUD NURDWITA KABUPATEN KEPAHIANG

Oleh :

ELIYA SISKA NPM : A1I111115

PROGRAM SARJANA KEPENDIDIKAN GURU DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014

ABSTRAK SISKA, ELIYA.2014: Meningkatkan Kemampuan Sosial Anak Melalui Permainan Ular Naga pada Kelompok B Paud NURDWITA Kabupaten Kepahiang. Skripsi Program Sarjana

Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan, Universitas Bengkulu. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah melalui permainan ular naga dapat meningkatkan kemampuan sosial anak kelompok B Paud NURDWITA Kabupaten kepahiang. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sosial anak dengan permainan ular naga pada kelompok B paud NURDWITA Kabupaten Kepahiang. Jumlah anak terdiri dari 10 orang , 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan. Pada Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan dua siklus dan masingmasing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan tahapan: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan hasil analisis dan persentase dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan permainan ular naga dapat meningkatkan kemampuan sosial anak. Hal ini dapat dilihat pada persentase siklus II mencapai 95%, maka penilitian pada anak dikatakan berhasil. Kata Kunci: Sosial, Permainan Ular Naga

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Kurangnya kemampuan anak dalam bersosialisasi dengan anak-anak sebayanya di Paud NURDWITA kabupaten kepahiang, khususnya dalam berkomunikasi, disiplin, konsentrasi, dan sosial.

B. IDENTIFIKASI MASALAH Anak kurang bersosialisasi, sehingga guru menemukan metode permainan ular naga untuk perubahan sikap anak.

C. PEMBATASAN MASALAH Pembatasan fokus penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan sosial anak dengan permainan ular naga pada kelompok B Paud NURDWITA kabupaten Kepahiang, khususnya dalam berkomunikasi, disiplin, konsentrasi, dan sosial.

D. RUMUSAN MASALAH Apakah dengan kegiatan bermain ular naga dapat meningkatkan kemampuan sosial anak pada kelompok B Paud NURDWITA Kabupaten kepahiang?

E. TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan sosial anak melalui permainan ular naga pada kelompok B Paud NURDWITA Kabupaten kepahiang.

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN 1. Manfaat bagi siswa a. Meningkatkan kemampuan sosial b. Proses pembelajaran akan lebih menarik perhatian anak sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar anak c. Mengatasi kebosanan anak dalam belajar 2. Manfaat bagi guru a. Menambah

wawasan tentang stimulus yang tepat dan meransang kemampuan sosial pada anak b. Memperbaiki pembelajaran yang dikelolah oleh guru

c. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengajar 3. Manfaat bagi sekolah a. Mendorong terjadinya inovasi b. Menumbuhkan kerja sama yang kondusif untuk memajukan sekolah c. Meningkatkan kualitas pendidikan

(4)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN SOSIAL menurut Loree (1970:86) sosialisasi merupakan suatu proses di mana individu (terutama) anak melatih kepekaan dirinya terhadap rangsanganrangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan (kelompoknya) serta belajar bergaul dengan tingkah laku seperti orang lain di dalam kehidupan sosialnya.

B. PENGERTIAN PERMAINAN Menurut Millar (1972) pertengahan abad 19 mengemukakan bahwa kegiatan bermain seperti berlari, melompat, bergulingan yang menjadi ciri khas kegiatan anak kecil maupun anak binatang perlu dijelaskan secara berbeda.

C. FUNGSI PERMAINAN 1. Untuk memulihkan tenaga seseorang setelah bekerja dan merasa jenuh. 2. Sebagai sarana melatih keterampilan.

D. MANFAAT PERMAINAN 1. Kemampuan sosial anak meningkat 2. Keaktifan komunikasi anak meningkat 3. Anak terbiasa bermain berkelompok.

E. TEHNIK PERMAINAN 1. Anak-anak berbaris bergandeng pegang ‘bahu’ 2. Seorang anak yang lebih besar, atau paling besar, bermain sebagai ‘induk’ 3. dua anak lagi yang cukup besar bermain sebagai ‘gerbang’, dengan berdiri berhadapan dan saling berpegangan tangan di atas kepala. ‘induk’ dan ‘gerbang’. 4. Barisan akan bergerak melingkar kian kemari, sebagai ular naga sambil

menyanyikan lagu 5. pada saat terakhir, ketika lagu habis, seorang anak yang berjalan paling belakang akan ditangkap oleh ‘gerbang’ 6. Setelah itu si ‘induk’ dengan semua anggota barisan berderet di belakangnya akan berdialog dan berbantah-bantahan dengan kedua ‘gerbang’ perihal anak yang ditangkap

7. Sampai pada akhirnya, si anak yang tertangkap disuruh memilih antara dua pilihan, dan berdasarkan pilihannya, ditempatkan dibelakang salah satu ‘gerbang’.

BAB III METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN Rancangan penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). B. TUJUAN PENELITIAN Meningkatkan kemampuan sosial anak melalui permainan ular naga pada kelompok B Paud NURDWITA Kabupaten Kepahiang. C. SUBJEK PENELITIAN Kelompok

yang digunakan adalah anak kelompok B Paud

NURDWITA Kabupaten kepahiang yang berjumlah 10 orang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 6 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Paud NURDWITA Kabupaten kepahiang, dengan jumlah anak sebanyak 10 orang yang terdiri dari 4 anak laki-laki dan 6 perempuan. Dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing terdiri dari 2 pertemuan. Penelitian dilaksanakan pada siklus I tanggal 02 dan 03 September 2014 sedangkan siklus II tanggal 06 dan 07 September 2014. Tiap

siklus

(5)

kemampuan

masing-masing

anak

dalam

meningkatkan kemampuan berkomunikasi, disiplin, konsentrasi, dan sosial anak melalui permainan ular naga. a. Siklus I pertemuan pertama siklus 1 pertemuan pertama untuk aspek pertama

(kedisiplinan anak) yang mendapatkan kriteria sangan baik ada 1 0rang(10%), Kriteria baik

sebanyak 4 anak (40%), kriteria cukup sebanyak 5 anak (50%), dan ktiteria kurang tidak ada (0%). Kriteria berdasarkan lembar indikator. Aspek yang kedua (konsentrasi anak) yang mendapatkan kriteria sangat baik sebanyak 1 anak (10%), kriteria baik sebanyak 4 anak (40%), kriteria cukup sebanyak 5 anak (50%), dan kriteria kurang tidak ada.

Aspek yang ketiga (komunikasi anak) yang mendapat kriteria sangat baik sebanyak 1 anak (10%), kriteria baik sebanyak 4 anak (40%), kriteria cukup sebanyak 3 anak (30%), dan kriteria kurang sebanyak 2 anak (20%). Kriteria ini berdasarkan lembar indikator. Aspek yang keempat (sosial anak). Yang mendapat kriteria sangat baik tidak ada, kriteria baik sebanyak 2 anak (20%), kriteria cukup sebanyak 1 anak (10%), dan kriteria kurang sebanyak 7 anak (70%). b. Siklus I pertemuan kedua siklus 1 pertemuan kedua untuk aspek pertama (kedisiplinan anak) yang mendapatkan kriteria sangat baik sebanyak 3 anak (30%), Kriteria baik sebanyak 4 anak (40%), kriteria cukup sebanyak 3 anak (30%), dan ktiteria kurang tidak ada (0%). Kriteria berdasarkan lembar indikator. Aspek yang kedua (konsentrasi anak) yang mendapatkan kriteria sangat baik sebanyak 5 orang (50%), kriteria baik sebanyak 5 anak (50%), kriteria cukup dan kriteria kurang tidak ada. Aspek yang ketiga (komunikasi anak) yang mendapat kriteria sangat baik sebanyak 2 anak (20%), kriteria baik sebanyak 3 anak (30%), kriteria cukup sebanyak 5 anak (50%), dan kriteria kurang tidak ada Kriteria ini berdasarkan lembar indikator.

Aspek yang keempat (sosial anak). Yang mendapat kriteria sangat baik tidak ada, kriteria baik sebanyak 3 anak (30%), kriteria cukup sebanyak 7 anak (70%), dan kriteria kurang tidak ada. c. Siklus II pertemuan pertama siklus kedua pertemuan pertama untuk aspek pertama (kedisiplinan anak) yang mendapatkan kriteria sangan baik sebanyak 3 anak (30%), Kriteria baik sebanyak 4 anak (40%), kriteria cukup sebanyak 3 orang (30%), dan kriteria kurang tidak ada (0%). Kriteria

berdasarkan lembar indikator. Aspek yang kedua (konsentrasi anak) yang mendapatkan kriteria sangat baik sebanyak 1 anak (10%), kriteria baik sebanyak 4 anak (40%), kriteria cukup sebanyak 5 anak (50%), dan kriteria kurang tidak ada. Aspek yang ketiga (komunikasi anak) yang mendapat kriteria sangat baik sebanyak 2 anak (20%), kriteria baik sebanyak 6 anak (60%), kriteria cukup sebanyak 2 anak (20%), dan kriteria kurang tidak ada. Kriteria ini berdasarkan lembar indikator. Aspek yang keempat (sosial anak). Yang mendapat kriteria sangat baik sebanyak 3 anak (30%), kriteria baik sebanyak 4 anak (40%), kriteria cukup sebanyak 3 anak (30%), dan kriteria kurang tidak ada.

d. Siklus II pertemuan kedua siklus kedua pertemuan kedua untuk aspek pertama (kedisiplinan anak) yang mendapatkan kriteria sangat baik sebanyak 2 orang anak (20%), Kriteria baik sebanyak 8 anak (80%), kriteria cukup dan kriteria kurang tidak ada (0%). Kriteria berdasarkan lembar indikator. Aspek yang kedua (konsentrasi anak) yang mendapatkan kriteria sangat baik sebanyak 2 anak (20%), kriteria baik sebanyak 6 anak (60%), kriteria cukup sebanyak 2 orang anak (20%), dan kriteria kurang tidak ada. Aspek yang ketiga (komunikasi anak) yang mendapat kriteria sangat baik sebanyak 3 anak (30%), kriteria baik sebanyak 7 anak (70%), kriteria cukup dan kriteria kurang

(6)

tidak ada. Aspek yang keempat (sosial anak). Yang mendapat kriteria sangat baik sebanyak 4 anak (40%), kriteria baik sebanyak 60 anak (60%), kriteria cukup dan kriteria kurang tidak ada.

Grafik Perbandingan Kemampuan Sosial Anak melalui Permainan Ular Naga antara Siklus I dan Siklus II 9 8 7 6 5 sangat baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 0 Siklus 1 Siklus 2

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN Berdasarkan Pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kegiatan permainan ular naga dapat meningkatkan kemampuan sosial anak yang meliputi: Komunikasi, konsentrasi, disiplin dan sosial anak yang kemampuannya meningkat setelah penulis melakukan penelitian pada anak kelompok B Paud NURDWITA Kabupaten Kepahiang.

B. REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan oleh peneliti di atas maka peneliti merekomendasikan kepada: 1. Guru Kepada guru yang ada di Paud memanfaatkan

permainan sebagai penarik perhatian anak supaya semangat mengikuti pembelajaran. Kegiatan permainan ular naga adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan sosial pada anak.

2. Sekolah Kepada pihak sekolah diharapkan mendukung dan bekerja sama dengan guru dalam proses perencanaan pembelajaran sosial pada anak usia dini. 3. Masyarakat/ orang tua Kepada masyarakat dan orang tua diharapkan partisipasi aktif dalam kegiatan belajar khususnya kegiatan sosial sehingga kemampuan sosial pada anak dapat meningkat secara optimal.

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi.2002.Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi.2010.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara Kementrian Pendidikan Nasional.2009.Petunjuk Teknis Kurikulum. Berdasarkan permen NO.58 Jakarta Hurlock. 1978: 250. Perkembangan Sosial Anak. Jakarta: Erlangga Loree.M.R.1970. Psyhology of education. New York. The Ronald Prees Millar.1979. kegiatan bermain seperti berlari, melompat bergiliran menjadi ciri khas kegiatan anak kecil pertengahan abad ke 19 Parten. 1932. Dalam brewer 1992 Drajat partisipasi anak dalam bermain Snowman.1995: 29. Dalam patmonodewa Undang-undang No 20.2003. tentang sistem pendidikan nasional pada Bab I pasal I butir 14. Bermain-mainan dan

(7)

permainan. Jakarta:Gramedia Weni ferliansiska.2012. meningkatkan kemampuan motorik halus dengan mengayam bahan alam pada anak kelompok B2 Taman Kanak-kanak AISYAH BUSTANUL ATHFAL kecamatan kepahiang

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan Kemampuan Berbahasa melalui Permainan Ular Tangga pada anak kelompok B (kelompok Salman) RA Taqiyya Kartasura Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012”.

a) Mampu mencari gambar yang sesuai dengan dadu kata pada permainan ular tangga. 3) Memahami aturan dan melakukan bermacam-macam permainan..

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas yang bertujuan mengetahui implementasi bermain ular naga dalam meningkatkan kecerdasan interpersonal anak di RA Cerdas

Puji syukur, alhamdulillah penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan skripsi dengan judul “ Meningkatkan Kecerdasan Interpersonal Anak Melalui Bermain Ular Naga

Dalam permainan ular tangga anak dapat mengembangakan kecerdasan logika matematika, karena pada permainan ular tangga anak dapat mencapai indikator yang ada dalam

Alhamdulillahhirrobil ‘a laamiin, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “ Mengembangkan Kemampuan Sosial Melalui Permainan Kooperatif anak Kelompok

Permasalahanpenelitianiniadalahapakah tindakan pembelajaran dengan menggunakan permainan ular tangga raksasa dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak dari angka 1- 20 pada

Model permainan tradisional ular naga ini diharapkan dapat meningkatkan gerak lokomotor dan gerak manipulatif anak, dengan adanya siswa Taman Kanak-kanak melakukan